Anda di halaman 1dari 15

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PRODI DIII KEPERAWATAN


Jl. Margamukti Licin Cimalaka Sumedang 45353 Telp/Fax. 02612030384

LAPORAN PENDAHULUAN

1. KASUS (Masalah Utama)


Defisit Perawatan Diri
2. PROSES TERJADINYA MASALAH
a. Pengertian
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan
sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya
jika tidak dapat nelakukan perawatan diri (Depkes 2000)
Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas
perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting). (Nurjannah, 2004)
Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan
kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah
kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya
(poter & perry, 2005)
b. Rentang respon
Adaptif Maladaftif

Pola perawatan diri Kadang perawatan Tidak melakukan


seimbang kadang tidak perawatan saat stres
c. Faktor predisposisi
1) Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan
insiatif terganggu.
2) Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan
3) Kemampuan realitas turun
Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang
menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan diri.
4) Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya. Situasi
lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri.
d. Faktor Presifitasi
Yang merupakan faktor presipitasi defisit perawatan diri adalah kurang penurunan
motivasi, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas, lelah/lemah yang dialami individu
sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri.
e. Tanda dan gejala
1) Gangguan kebersihan diri : rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki dan bau, kuku
panjang dan kotor.
2) Ketidakmampuan berhias dan berdandan : rambut acak-acakan, pakaian kotor dan
tidak rapih, pakaian tidak sesuai, pada pasien laki-laki tidak bercukur, pada pasien
wanita tidak berdandan.
3) Ketidakmampuan makan secara mandiri : ketidakmampuan mengambil makanan
sendiri, makan berceceran, makan tidak pada tempatnya
4) Ketidakmampuan BAB/BAK secara mandiri : BAB/BAK tidak pada tempatnya,
tidak membersihkan siri dengan baik setelah BAB/BAK
Adapun tanda dan gejala defisit perawatan diri menurut Fitria (2009) adalah sebagai
berikut :
1) Mandi/hygiene
Klien mengalamai ketidakmampuan dalam membersihkan badan, memperoleh atau
mendapatkan sumber air, mengatur suhu atau aliran air mandi, mendapatkan
perlengkapan mandi, mengeringkan tubuh, serta masuk dan keluar kamar mandi,
2) Berpakaian/berhias
Klien mempunyai kelemahan dalam meletakkan atau mengambil potongan
pakaian, meninggalkan pakaian, serta memperoleh atau menukar pakaian. Klien
juga memiliki ketidakmampuan untuk mengenakan pakaian dalam, memilih
pakaian, menggunakan aat tambahan, menggunakan kancing tarik, melepaskan
pakaian, menggunakan kaos kaki, mempertahankan penampilan pada tingkat yang
memuaskan, mengambil pakaian dan mengenakan sepatu.
3) Makan
Klien mempunyai ketidakmampuan dalam menelan makanan, mempersiapkan
makanan, mengenakan perkakas, mengunyah makanan, menggunakan alat
tambahan
3. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DI KAJI
1) Data mayor
DS : - Mengatakan malas mandi
- Tidak tahu berdandan yang baik
- Tidak tahu cara makan yang baik
- Tidak tahu cara eliminasi yang baik

DO : - Badan kototor
- Dandanan tidak rapi
- Makan berantakan
- BAB/BAK sembarangan tempat
2) Data minor
DS : - Merasa tidak berguna
- Merasa tidak perlu merubah penampilan
- Merasa tidak ada yang peduli

DO : - Tidak tersedia alat kebersihan


- Tidak tersedia alat makan
- Tidak tersedia alat toileting

4. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Defisit perawatan diri : Kebersihan diri
b. Defisit perawatan diri : Berdandan
c. Defisit perawatan diri : Makan/minum
d. Defisit perawatan diri : BAB/BAK
5. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA PERENCANAAN
TGL.
KEPERAWATAN TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI RASIONAL
Defisit perawatan Tujuan umum : Setelah dilakukan tindakan Pasien
diri : kebersihan diri, setelah dilakukan keperawatan selama ..... X, SP 1
berdandan, pertemuan diharapkan pasien mampu
makan/minum, selama... :
BAB/BAK diharapkan pasien 1. Mengidentifikasi 1. Identifikasi masalah 1. Dengan
tidak mengalami perawatan diri : perawatan diri : mengindentifikasi
defisit perawatan kebersihan diri, kebersihan diri, massalah perawatan diri
diri. berdandan, makan, berdandan, akan diketahui alasan
Tujuan khusus : minum, BAB/BAK makan/minum, terjadinya defisi
setelah dilakukn BAB/BAK perawatan diri
pertemuan selama 2. Menjelaskan 2. Jelaskan pentingnya 2. Dengan menjelaskan
... diharapkan pentingnya kebersihan kebersihan diri. pentingnya menjaga
pasien mampu diri. kebersihan diri akan
melakukan meotivasi pasiien untuk
perawatan diri baik melakukan perawatan
secara maniri diri.
3. Menjelaskan cara dan
maupun dibantu 3. Jelaskan cara dan alat 3. Dengan megatahui cara
alat kebersihan diri.
Kriteria hasil : kebersihan diri. dan alat-alat melakukan
1. Pasien dapat kebersihan diri pasien
mengidentifikas akan mengetahui cara
i masalah dan alat kebersihan diri
perawatan diri. dengan benar.
2. Pasien dapat 4. Melatih cara menjaga 4. Latih cara menjaga 4. Dengan mengetahui
menjaga kebersihan diri : seperti kebersihan iri: mandi, cara dan alat melakukan
kebersihan diri : mandi, ganti pakaian, ganti pakaian, sikat kebersihan diri, pasien
mandi dan ganti sikat gigi, cuci rambut, gigi, cuci rambut, akan mengingat cara
pakaian, sikat potong kuku. potong kuku. menjaga kebersihan diri
gigi, cuci dengan baik dan benar.
rambut, potong 5. Memasukan pada 5. Masukan pada jadwal 5. Memasukan kegiatan
kuku. jadwal untuk latihan kegiatan untuk latihan pada jadwal akan
3. Pasien dapat mandi, sikat gigi mandi, sikat gigi meningkatkan disiplin
menjaga (2x/hari) cuci rambut, (2x/sehari), cuci rambut pasienn dalam berlatih
kebersihan diri : potong kuku (2x/minggu) potong melakukan kegiatan.
sisiran, rias (1x/minggu) kuku (1x/minggu)
muka, bagi
perempuan :
sisiran, cukuran
bagi laki-laki.
4. Pasien dapat
melakukan cara
makan dan m
inum yang baik.
5. Pasien dapat
melakukan cara
BAB dan BAK
yang baik.
Setelah melakukan SP 2
tindakan keperawatan
selama .... .x diharapkan
pasien mampu.
1. Mengevaluasi 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi kegiatan
perawatan kebersihan kebersihan diri. Beri sangat penting untuk
diri. Beri pujian. pujian. mengathaui tingkat
kebersihan dalam
latihan sebelumnya
2. Menjelaskan cara dan 2. Menjelaskan cara dan 2. Dengn mengatahui cara
alat untuk berdandan. alat untuk berdandan. dan alat melakukan
kebersihan diri, pasien
akan mengatahui cara
alat dan kebersihan diri
dengan benar.
3. Melatih cara berdandan 3. Latih cara berdandan 3. Dengn mengatahui cara
setelah kebersihan diri : setelah kebersihan diri : dan alat melakukan
sisiran, rias muka untuk sisiran, rias muka untuk kebersihan diri, pasien
perempuuan, cukuran peremuan, sisiran untuk akan mengingat cara
untuk pria. pria. menjaga kebersihan
diri dengan baik dan
benar
4. Memasukan jadwal 4. Masukan pada jadwal 4. Memasukn kegiatan
kegiatan untuk kegiatan untuk pada jadwal akan
kebersihan diri dan kebersihan diri dan meningkatkan disiplin
berdandan. berdandan. pasien dalam berlatih
melakukan kegatan.
Setelah dilakukn tindakan SP 3
perawatan selama ..... x,
diharapkan pasien mampu
:
1. Mengevaluasi kegiatan 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi kegiatan
kebersihan diri dan kebersihan diri dan sangat penting untuk
berdandan. Beri pujian. berdandan. Beri pujian mengatahui tingkat
kebersihan dalam
latihan sebelumnya.
2. Menjelaskan cara dan 2. Jelaskan cara dan alat 2. Dengan mengetahui
alat makan dan minum. makan dan minum. cara dan alat
melakukan kebersihan
diri, pasien akan
mengetahui cara dan
alat kebersihan diri
denga benar.
3. Melatih cara makan 3. Latih cara makan dan 3. Dengan mengetahui
dan minum minum cara dan alat
melakukan kebersihan
diri, pasien akan
mengetahui cara
menjaga kebersihan
diri dengan baik dan
benar.
4. Memasukan pada 4. Masukan pada jadwal 4. Memasukn kegiatan
jadwal kegiatan untuk kegiatan untuk latihan pada jadwal akan
latihan kebersihan diri, kebersihan diri, meningkatkan disiplin
berdandan, makan dan berdandan, makan dan pasien dalam berlatih
mnum yg baik. minum yg baik. melakukan kegiatan.
Setelah dilakukan tindakan SP 4
keperawatan selama ..... x,
diharapkan pasien mampu
:
1. Menevaluasi kegiatan 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi kegiatan
kebersihan diri, kebersihan diri sangat penting untuk
berdandan, makan dan berdandan, makan dan mengatahui tingkat
minum.beri pujian minum. Beri pujian. keberhasilan dalam
latihan sebelumnya.
2. Menjelaskan BAB dan 2. Jelaskan BAB dan 2. Dengan mengetahui
BAK yg baik. BAK yg baik. perawatan BAB dan
BAK pasien kebersihan
diri dengan baik dan
benar keluarga akan
mengingat cara
menjaga kebersihan
diri dengan aik dan
benar.
3. Melatih cara BAB dan 3. Melatih cara BAB dan
3. Rujukan sangat
BAK yg baik. BAK yg baik.
diperlukan jika kondisi
posien menunjukan
kekambuhan.
4. Memasukan pada 4. Masukan pada jadwal 4. Memasukan kegiatan
jadwal kegiatan untuk kegiatan untuk pada jadwal akan
melakukan kebersihan melakukan kebersihan meningkatkan disiplin
diri, berdandan, makan diri berdandan, makan pasien dalam berlatih
dan minum, BAB dan dan minu dan BAB dan melakukan kegiatan.
BAK. BAK.
Tujuan Umum : Setelah dilakukan tindakan Keluarga
Setelah dilakukan selama ..... x, diharapkan SP 1
pertemuan selama pasien mampu :
..... diharapkan 1. Mendiskusikan msaah 1. Diskusikan masalah yg 1. Dengan mengetahui
keluarga mampu yg dirasakan dala dirasakan dalam permasalahan psien
merawat pasien perawatan pasien. merawat pasien. daam merawat
dengan defisit keluarga, akan
perawatan diri. diketahui seberapa
Tujuan Khusus : besar pengetahuan
setelah dilakukan keluarga dalam
perawatan selama merawat pasien.
.... diharapkan 2. Menjelaskan 2. Jelaskan pengrtian 2. Dengan meningkatkan
keluarga mampu pengertian, tanda dan tanda dan gejala dan pengetahuan keluarga
merawat pasien gejala dan proses proses terjadinya mengenai definisi
dengan defisit terjadinya devisit devisit perawatan diri perawatan diri keluarga
perawatan diri. perawatan diri. (gunakan booklet) dapat menangani
Kriteria Hasil : pasien jika terjadi
1. Keluarga ulangan penyakit
mampu pasien.
menjelaskan 3. Menjelaskan cara 3. Jelaskan perawatan 3. Denggan mengetahui
pengertian, merawat devisit diri. cara merawat pasien
tanda dan perawatan diri. keluarga dapat mandiri
gejala, dan dalam melakukan
proses perawatan nya.
terjadinya 4. Melatih 2 cara 4. Latih 2 cara merawat : 4. Dengan mengetahui
defisit merawaat : kebersihan kebersihan diri dan cara melakukan
perawatan diri. diri d berdandan. berdandan. kebersihan diri dan
2. Keluarga berdandan, keluarga
mampu akan mengingat cara
merawat pasien menjaga kebersihan
dengan defisit diri dengan baik dan
perawatan diri. benar.
3. Keluarga 5. Menganjurkkan 5. Anjurkan membantu 5. Memasukan kegiatan
mampu membantu pasien psien sesuai jadwal dab pada jadwal akan
menjelaskan sesuai jadwal dan memberkan pujian. meningkatkan displin
follow up ke memberikan pujian. pasien dlam berlatih
RSJ/PKM, melakukan kegiatan.
tanda kambuh,
rujukan.
Setelah dilakukan tindakan SP 2
selama ..... x, diharapkan
pasien mampu :
1. Mengevaluasi kegiatan 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi kegiatan
keluarga dalam keluarga dalam sangat penting untuk
merawat/melatih pasien merawat mengetahui tingkat
kebersihan diri. Beri merawat/melatih pasien kebersihan dalam
pujian kebersihan diri. Beri latihan sebelumnya.
pujian.
2. Melatihb 2 (yg lain 2. Latih 2 (yg lain) cara 2. Dengan mengetahui
cara merawat : makan merawat : makan dan cara merawat : makan
dan minum, BAB dan minum, BAB dan dan minum, BAB dan
BAK. BAK. BAK keluarga akan
mengingat cara
menjaga kebersihan
diri dengan baik dan
benar.
3. Menganjurkan 3. Anjurkan membantu 3. Memasukan kegiatan
membantu pasien pasien sesuai jadwal pada jadwal akan
sesuai jadwal dan dan beri pujian. meningkatkan displin
memberi pujian. pasien dalam berlatih
melakukan kegiatan.
Setelah dilakukan tindakan SP 3
selama ..... x, diharapkan
pasien mampu :
1. Mengevaluasi kegiatan 1. Evauasi keluarga dalam 1. Evaluasi kegiatan
keluarga dalam merawat/melatih pasien sangat penting untuk
merawat pasien kebersihan diri dan mengetahui tingkat
kebersihan diri dan berdandan. Beri pujian. keberhasilan dalam
berdandan. Beri pujian latihan sebelumnya
2. Membimbing keluarga 2. Bimbing keluaga 2. Dengan mengetahui
merawat kebersihan merawat kebersihan merawat kebersihan
diri dan berdandan dan diri berdandan, serta diri dan berdandan diri
makan dan minum makan minum pasien. makan dan minum
pasien. pasien keluarga akan
mengingat caraa enjaga
kebersihan diri dengan
baik dan benar.
3. Menganjurkan 3. Anjurkan membantu 3. Memasukan kegiatan
membantu pasien pasien sesuai jadwwal. pada jadwal akan
sesuai jadwal dan Berikan pujian. meningkatkan displin
memberikan pujian. pasien dalam berlatih
melakukan kegiatan.
Setelah dilakukan tindakan SP 4
selama ..... x, diharapkan
pasien mampu :
1. Mengevaluasi kegiatan 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi kegiatan
keluarga dalam jeluarga dalam sangat penting untuk
merawat/melatih pasien merawat/melatih pasien mengatahui tingkat
kebersihan kebersihan diri, kebershasian dalam
diri,berdandan, makan berdandan, makan dan latihan sebelumnya.
dan minum. Beri minum.
pujian.
2. Membimbing keluarga 2. Bimbing keluarga 2. Dengan mengetahui
merawat BAB dan merawat BAB dan perawatan BAB dan
BAK pasien. BAK pasien. BAK pasien, keluarga
akan mengingatcara
menjagga kebersiha
diri dengan baik dan
benar.
3. Menjelaskan follow up 3. Jelaskan follow up ke 3. Rujukan sangat
ke RSJ/PKM, tanda RSJ dan PKM, tanda diperlukan jika kondisi
jambuh rujukan. kambuh rujukan. pasien menunjukan
kekambuhan.
4. Menganjurkan 4. Anjurkan memebantu 4. Memasukan kegatan
membantu pasien pasien sesuai jadwal pada jadwal akan
sesuai jadwal dan dan memberikan meningkatkan dispin
memberkn pujian. pujian. pasien dalam berlatih
melakukan kegiatan.

6. REFERENSI
a. Prabowo, Eko, 2014, Konsep & Aplikasi : Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Nuha Melika.
b. Yusuf dkk, 2015. Buku Ajar Keperawatan : Kesehatan Jiwa, Jakarta : Salemba Medika
c. Yosef, Iyus dan Titin Sutini. 2016. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Bandung : Refika Aditama
d. Riyadi, Sujono dan Purwanto Teguh. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta. Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai