a) Batuk produktif/nonproduktif
b) Respirasi terdengar kasar dan suara mengi (wheezing) pada kedua fase respirasi semakin
menonjol
c) Dapat disertai batuk dengan sputum kental yang sulit di keluarka.
d) Bernapas dengan menggunakan otot-otot napas tambahan.
e) Sianosis, takikardi, gelisah, dan pulsus paradoksus.
f) Fase ekspirasi memanjang diseratai wheezing( di apeks dan hilus )
g) Penurunan berat badan secara bermakna.
h) Klien merasa sukar bernapas,sesak dan anoreksia
i) Cemas, takut, dan mudah tersinggung.
j) Kurangnya pengetahuan klien terhadap situasi penyakitnnya
k) Data tambahan (medical terapi)
3. Diagnosa Keperawatan
Klien dalam
kondisi sesak
cenderung
untuk bernapas
melalui mulut
yang pada
akhirnya jika
tidak
ditindaklanjuti
akan
mengakibatkan
stomatis.
2. Ketidak efektifan pola Respiratory status : Airway management Adanya
ventilation Buka jalan perubahan
napas berhubungan
Respiratory napas, fungsi respirasi
dengan: status : gunakan dan
Airway teknik chin penggunaan
Ansietas
patenci lift atau jaw otot tambahan
Posisi tubuh menandakan
Vital sign thrust bila
Deformitas tulang perlu kondisi
status
Deformitas Setelah dilakukan Posisikan penyakit yang
dinding dada intervensi pasien untuk masih harus
Keletihan keperawatan memaksimal mendapatkan
Hiperventilasi selama ....... x 24 kan ventilasi penanganan
Sindrom Jam, pasien akan : Identifikasi penuh.
hipoventilasi Mendemonst pasien
Gangguan rasikan batuk perlunya Posisi semi/
muskuloskeletal efektif dan pemasangan high fowler
Kerusakan suara nafas alat jalan memberikan
neurologis yang bersih, napas buatan kesempatan
Disfungsi tidak ada Keluarkan paru-paru
neuromuskular sianosis dan sekret dengan berkembang
Obesitas dypsneu batuk atau secara
Nyeri (mampu suction maksimal
Keletihan otot mengeluarka Auskultasi
pernapasan n sputum, suara nafas, Untuk
Cedera medulla mampu catat adanya mengetahui
bernafas suara adanya suara
spinalis dengan tambahan nafas
Ditandai dengan: mudah) Lakukan tambahan
Menunjukka suction pada
Perubahan n jalan nafas mayo Suction untuk
kedalaman yang paten membebaskan
Berikn
pernapasan Tanda-tanda jalan nafas
bronkodilator
Perubahan vital dalam bila perlu
ekskursi dada rentang Monitor
Bradipneu normal respirasi dan
Penurunan status O2
tekanan Oxygen
ekspirasi therapy
Penurunan Bersihkan
ventilasi mulut,
semenit hidung dan
Penurunan sekret trakea
kapasitas vital Pertahankan
Dipneu jalaan napas
Peningkatan paten
diameter Atur perlatan
anterior-posterior oksigenasi
Pernapasan Monitor
cuping hidung aliran
ortopneu oksigen
fase ekspirasi Pertahankan
memanjang posisi pasien
pernapasan bibir Observasi
takipneu adanya
penggunaan otot tandatanda
aksesorius hipoventiasi
Monitor
adanya
kecemasan
pasien
terhadap
oksigenasi
Vital sign
monitoring
Monitor TD,
nadi, Suhu
dan RR
Catat adanya
fluktuasi TD
Monitor vital
sign saat
pasien
berbaring
duduk atau
berdiri
Monitor
kualitas nadi
Monitor
frekuensi dan
irama
pernapasan
Monitor
suara paru
Monitor
pernapasan
abnormal
Monitor
suhu, warna
dan
kelembaban
kulit
Monitor
sianosis
perifer
Identifikasi
penyebab
dari
perubahan
vital sign
3. Gangguan pertukaran Status respirasi a. Manajemen asam
Kelemahan,
gas yang berhubungan pertukaran gas basa tubuh
iritable,
b. Manajemen jalan
dengan: dengan skala….(1-5) bingung dan
napas somnolen
Kurangnya suplai setelah diberikan
c. Latihan batuk dapat
oksigen (obstruksi perawatan selama… merefleksikan
efektif
adanya
jalan napas oleh hari dengan kriteria : d. Tingkatkan
hipoksemia/pe
secret, Status mental aktivitas nurunan
e. Terapi oksigen oksigenasi
bronkospasme, air dalam batas f. Monitoring serebral.
trapping); normal respirasi
Destruksi alveoli Bernapas g. Monitoring tanda
Mencegah
Ditandai dengan dengan vital kelelahan dan
Dyspnea mudah mengurangi
Confusion,lemah; Tidak ada konsumsi
Tidak mampu oksigen untuk
sinosis memfasilitasi
mengeluarkan Pao paco resolusi
secret; dalam batas infeksi.
Nilai ABGs normal Pemberian
abnormal (hipoksia Saturnasi O terapi oksigen
dan hiperkapnea) dalam untuk
memelihara
Perubahan tanda rentang PaO2 di atas
vital normal 60 mmHg,
Menurunya oksigen yang
toleransi terhadap diberikan
sesuai dengan
aktivitas
toleransi dari
klien.
Untuk
mengikuti
kemajuan
proses
penyakit dan
memfasilitasi
perubahan
dalam terapi
oksigen.
Mampu
mengontrol
asupan makanan
secara adekuat
(1-5)
(menunjukkan)
No. Diagnosa Perencanaan
Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) Rasional
keperawatan
(NANDA)
5. Intoleransi Berpartisipasi Kolaborasi Mengurangi stres dan
aktifitas b.d dalam aktivitas dengan tenaga stimulasi yang
ketidakseimbagan fisik tanpa rehabilitasi berlebihan,
antara suplai dan disertai medik dalam meningkatkan istirahat
kebutuhan peningkatan merencanaakan
oksigen. darah, nadi dan program terapi Klien mungkin merasa
RR. yang tepat nyaman dalam kepala
Mampu Bantu klien dalam keadaan evalasi,
melakukan untuk tidur di kursi atau
aktivitas sehari- mengidentifikas istiirahat pada meja
hari (ADLs) i aktivitas yang dengan bantuan bantal
secara mandiri. mampu
Tanda-tanda dilakukan. Meminimalkan kelelahn
vital normal. Bantu utuk
Energi dan menolong
memilih
psikomotor. menyeimbangkan suplai
aktivitas yang
Level oksigen dan kebutuhan.
sesuai dengan
kelemahan.
Mampu kemampuan
berpindah: fisik, sosial dan
dengan atau psikologi.
Bantu utuk
menggunakan
mengidetifikasi
alat.
Status dan
kardiopulmoari mendapatkan
adekuat. sumber yang
Sirkulasi status diperlukan
baik. untuk aktivitas
Status respirasi: yang diinginkan
pertukara gas da Bantu klien
vetilasi adekuat. untuk
mendapatkan
alat bantuan
aktivitas seperti
kursi roda, krek
Bantu untuk
mengidentifikas
i aktivitas yang
disukai
Bantu klien
membuat jadwal
latihan diwaktu
luang
Bantu
pasien/keluarga
untuk
mengidentifikas
i kekurangan
dalam
beraktivitas
Sediakan
penguatan
positif bagi
yang aktif
beraktivitas
Bantu pasien
untuk
mengembangka
n motivasi diri
dan penguatan
Monitor respon
fisik,emosi,
sosial dan
spiritual.
6. Risiko tinggi Tidak muncul Monitor vital Selama peride ini,
penyebaran tanda tanda sign, terutama potensial
infeksi yang b.d infeksi sekunder. pada proses berkembang
penyakit kronis . Klien dapat terapi. menjadi
mendemonstrasi Demonstrasikan komplikasi yang
kan kegiatan teknik mencuci lebih
untuk yang benar. fatal( hipotensi /
Ubah posisi dan
menghindarkan shock ).
berikan
infeksi. Sangat efektif
pulmonari toilet untuk mengurangi
yang baik. penyebaran
Batasi
infeksi .
pengunjung atas Meningkatkan
indikasi. ekspektorasi,
Lakukan isolasi
membersihkan
sesuai dengan
dari infeksi.
kebutuhan Mengurangi
individual. paparan dengan
Anjurkan untuk
organisme
istirahat secara
patogen lain.
adekuat Isolasi mungkin
sebanding dapat mencegah
dengan aktifitas, penyebaran atau
tingkatkan memproteksi
intake nutrisi klien dari proses
secara adekuat. infeksi lainya.
Memvasilitasi
proses
pengembuhan dan
meningkatkan
pertahanan tubuh
alami.
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)
CIROSIS HEPATIS
NOC 4
Status nutrisi; intake cairan dan makanan gas
dengan skala......(1-5) setelah diberikan
perawatan selama…. Hari dengan kriteria;
Asupan makanan adekuat dengan skala.. (1-
5)
Intake cairan per oral adekuat, dengan skala
…(1-5)
Intake cairan adekuat dengan skala… (1-5)
NOC 5
Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa
disertai peningkatan darah, nadi dan RR.
Mampu melakukan aktivitas sehari-hari (ADLs)
secara mandiri.
Tanda-tanda vital normal.
Energi psikomotor.
Level kelemahan.
Mampu berpindah: dengan atau menggunakan
alat.
Status kardiopulmoari adekuat.
Sirkulasi status baik.
Status respirasi: pertukara gas da vetilasi
adekuat.
NOC 6
Tidak muncul tanda tanda infeksi sekunder.
Klien dapat mendemonstrasikan kegiatan untuk
menghindarkan infeksi.
5. Intervensi Keperawatan NIC 1
a. Manajemen jalan napas.
b. Penurunan kecemasan
c. Aspiration precautions.
d. Fisioterapi dada.
e. Latih batuk efektif
f. Terapi oksigen.
g. Pemberian posisi.
h. Monitoring respirasi.
i. Monitoring tanda vital.
NIC 2
Airway management
Buka jalan napas, gunakan teknik chin lift
atau jaw thrust bila perlu
Posisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi
Identifikasi pasien perlunya pemasangan
alat jalan napas buatan
Keluarkan sekret dengan batuk atau
suction
Auskultasi suara nafas, catat adanya
suara tambahan
Lakukan suction pada mayo
Berikn bronkodilator bila perlu
Monitor respirasi dan status O2 Oxygen
therapy
Bersihkan mulut, hidung dan sekret trakea
Pertahankan jalaan napas paten
Atur perlatan oksigenasi
Monitor aliran oksigen
Pertahankan posisi pasien
Observasi adanya tandatanda hipoventiasi
Monitor adanya kecemasan pasien
terhadap oksigenasi Vital sign monitoring
Monitor TD, nadi, Suhu dan RR
Catat adanya fluktuasi TD
Monitor vital sign saat pasien berbaring
duduk atau berdiri
Monitor kualitas nadi
Monitor frekuensi dan irama pernapasan
Monitor suara paru
Monitor pernapasan abnormal
Monitor suhu, warna dan kelembaban kulit
Monitor sianosis perifer
Identifikasi penyebab dari perubahan vital
sign
NIC 3
a. Manajemen asam basa tubuh
b. Manajemen jalan napas
c. Latihan batuk efektif
d. Tingkatkan aktivitas
e. Terapi oksigen
f. Monitoring respirasi
g. Monitoring tanda vital
NIC 4
a. Manajemen cairan
b. Monitoring cairan
c. Status diet
d. Manajemen gangguan makan
e. Manajemen nutrisi
f. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
memberikan terapi nutrisi
g. Konseling nutrisi
h. Kontroling nutrisi dilakukan untuk
memenuhi diet pasien.
i. Terapi menelan
j. Monitoring tanda vital
k. Bantuan untuk peningkatan BB
l. Manajemen berat badan
NIC 5
Kolaborasi dengan tenaga rehabilitasi medik
dalam merencanaakan program terapi yang
tepat
Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas
yang mampu dilakukan.
Bantu utuk memilih aktivitas yang sesuai
dengan kemampuan fisik, sosial dan
psikologi.
Bantu utuk mengidetifikasi dan mendapatkan
sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang
diinginkan
Bantu klien untuk mendapatkan alat bantuan
aktivitas seperti kursi roda, krek
Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang
disukai
Bantu klien membuat jadwal latihan diwaktu
luang
Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi
kekurangan dalam beraktivitas
Sediakan penguatan positif bagi yang aktif
beraktivitas
Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi
diri dan penguatan
Monitor respon fisik,emosi, sosial dan
spiritual.
NIC 6
Monitor vital sign, terutama pada proses
terapi.
Demonstrasikan teknik mencuci yang benar.
Ubah posisi dan berikan pulmonari toilet yang
baik.
Batasi pengunjung atas indikasi.
Lakukan isolasi sesuai dengan kebutuhan
individual.
Anjurkan untuk istirahat secara adekuat
sebanding dengan aktifitas, tingkatkan intake
nutrisi secara adekuat.