Anda di halaman 1dari 15

Agribisnis Ternak Unggas

BAB. 18
PENGELOLAAN LIMBAH TERNAK UNGGAS

Nama Mata Pelajaran : Pengelolaan limbah ternak unggas


Kelas/Semester : X/2
Standar Kompetensi : Melaksanakan pengelolaan limbah ternak unggas
Kompetensi Dasar : 1. Mengidentifikasi karakteristik limbah ternak
unggas
2. Mengidentifikasi dampak limbah ternak unggas
3. Melaksanakan penanganan limbah ternak
unggas
Alokasi Waktu : 40 jam

KEGIATAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKASI SUMBER


PEMBELAJARAN WAKTU BELAJAR
TM P P
S I
Mengelola limbah  Modul /
ternak unggas bahan ajar
pengolahan
 Mengidentifikasi hasil ternak
karakteristik  Limbah ternak  Observasi/ 5 5 (daging)
limbah ternak unggas  pengamatan  Perpustak
unggas terindentifikasi  Hasil kerja aan
berdasarkan  Tes lisan  Ineternet
karakteristiknya  Tes tertulis

 Mengidentifikasi  Adanya identifikasi 5 5


dampak limbah dampak limbah
ternak unggas ternak unggas

 Adanya kegiatan
 Melaksanakan penanganan
penanganan limbah ternak 10 10
limbah ternak unggas
unggas

SMK Negeri 1 Watang Pulu 402


Agribisnis Ternak Unggas

PENGELOLAAN LIMBAH Lokasi yang terlalu jauh dengan


TERNAK pemukiman menyebabkan kesulitan
dalam penanganannya. Tidak
Dari namanya saja sudah dapat mengherankan kalau lokasi peternakan
diketahui, bahwa kotoran ternak yang berskala kecil biasanya tidak jauh
khususnya ayam broiler (pedaging) dan dengan pemukiman penduduk. Bahkan
petelur pasti bersifat kotor, bau yang seringkali rumah peternaknya sendiri
tidak sedap, menjijikan, dan sederet berada di lokasi peternakan. Dengan
kejelekkan lainnya. Anggapan demikian pencemaran lingkungan sulit
semacam itu memang tidaklah salah, dihindarkan.
sebab tanpa perlakuan apapun
keadaannya memang demikian. tidak Jika tidak dikelola dengan baik, kotoran
mengherankan kalau kotoran ayam ini ternak ayam broiler (pedaging) dan
sering menimbulkan masalah dari pada ayam petelur dapat menurunkan mutu
mendatangkan manfaat. lingkungan (kesehatan) dan
mengganggu kenikmatan hidup
Sifat-sifat jelek dari kotoran ternak masyarakat. Kotoran ternak yang
khususnya ayam broiler (pedaging) dan terkumpul atau tercecer akan terbawa
petelur ini kadang-kadang sering oleh aliran air hujan kedaerah-daerah
menimbulkan benturan kepentingan. yang lebih rendah. hal ini akan
Disatu sisi kita sedang menggalakkan mencemari air tanah dan air sungai
peternakan untuk memenuhi kebutuhan yang sebenarnya lokasinya jauh dari
konsumsi daging dan telur. Tetapi disisi lokasi peternakan. Pengaruhnya akan
lain lahan yang tersedia untuk lokasi semakin besar apabila ditunjang oleh
peternakan semakin terbatas karena kebiasaan masyarakat yang kurang
berbenturan kepentingan dengan lokasi baik, yaitu menggunakan air sungai
pemukiman penduduk. Mendirikan untuk kegiatan mandi dan mencuci.
peternakan yang berdekatan dengan Didaerah semacam ini penyakit akan
lokasi pemukiman penduduk akan mudah menyebar. Dengan demikian
diprotes oleh warga yang ada, karena selain anjuran untuk menjauhkan lokasi
adanya pencemaran lingkungan yang peternakan dari lokasi pemukiman, perlu
ditimbulkan oleh kotoran ternak pula dicari cara yang efektif untuk
tersebut. mengurangi reksiko pencemaran
lingkungan.
Tidak mengherankan kalau lokasi
peternakan biasanya didirikan di lokasi Permasalahan sekarang, bagaimana
yang jauh dengan pemukiman mengurangi reksiko pencemaran yang
penduduk. Semakin jauh lokasi disebabkan oleh kotoran ternak ayam
peternakan dari pemukiman penduduk broiler (pedaging) dan ayam petelur
semakin baik. Hal ini tidaklah menjadi tersebut.
masalah bagi peternakan yang berskala
besar, karena dengan dana yang besar 1. Pengertian Limbah
peternak dapat menyediakan segala
fasilitas yang diperlukan di lokasi Yang dimaksud dengam limbah adalah
tersebut. Akan tetapi sebaliknya bagi hasil samping dari proses produksi yang
peternak kecil, hal ini akan menjadi tidak lansung dimanfaatkan, bisa
masalah. berbentuk padat, cair,gas, getaran suara
dan lain-lain, yang menimbulkan
pencemaran apabila tidak dikelola

SMK Negeri 1 Watang Pulu 403


Agribisnis Ternak Unggas

dengan baik. Adapun jenis atau


karakteristik dari limbah peternakan
khususnya ayam broiler (pedaging) dan
ayam petelur adalah sebagai berikut :

1.1. L
i
m
b
Gambar171. Litter bekas pemeliharaan
ayam(1,5 bl setelaha panen)
h

P
a
d
a
t

 Kardus bekas atau bok bekas DOC


 Sisa pakan konsentrat
 Litter atau sekam bekas
pemeliharaan ayam
 Bangkai ayam
 Kotoran ternak
 Karung bekas tempat konsentrat
 Botol/kemasan obat-obatan ternak
atau vaksin
 Kayu atau papan bekas /sisa
bangunan kandang
 Batu/bata , pecahan genteng, asbes
sisa bangunan Gambar 172. Bangkai ayam
 Tirai kandang yang telak rusak
 Dll 1.2.

Gambar 170. Litter bekas pemeliharaan  Air sisa minum


ayam (1 hari setelah panen)  Air bekas mencuci tempat pakan
dan minum

SMK Negeri 1 Watang Pulu 404


Agribisnis Ternak Unggas

 Air bekas mencuci kandang dan dapat menyebabkan litter atau kotoran
peralatan yang mengandung bahan menjadi basah, pengaturan litter yang
kimia kurang baik dan lain sebagainya.
 Dan lain- lain
Adapun dampak limbah tersebut antara
1.3. lain sbb: L
i
2.1. m
b
a
h

G
a
s
 Bau yang disebabkan oleh kotoran
ternak ayam ( litter yang telah
bercampur , air kencing, tumpahan
air minum dan sisa pakan)
 Limbah gas akibat bau bangkai
ayam yang tidak dikubur, telur
busuk
 Amoniak, Dan lain-lain

2. Dampak Limbah
Limbah yang dihasilkan dari kegiatan
bidang peternakan khususnya ayam
broiler (pedaging) dan ayam petelur,
apabila tidak dikelola dengan baik akan Ternak dan Manusia
menimbulkan pencemaran lingkungan.
Misalnya bau yang ditimbulkan akibat Limbah ternak ayam khususnya limbah
kotoran ternak (amoniak yang tinggi). berbentuk padat sangat potensi
Yang dimaksut dengan amoniak adalah menimbulkan bahaya kesehatan baik itu
gas yang ditimbulkan oleh aktivitas ternak maupun manusia. Potensi
mikroorganisma pada kotoran ternak bahaya kesehatan tersebut disebabkan,
ataupun litter yang basah. Timbulnya karena limbah merupakan sumber
gas atau amoniak pada pemeliharaan berbagai jenis penyakit. Sedangkan
ayam, baik itu ayam pedaging atau beberapa jenis penyakit yang dapat
ayam petelur dapat disebabkan oleh disebabkan oleh adanya limbah padat
beberapa hal diantaranya : keadaan yang tidak dikelola dengan baik adalah
sirkulasi udara yang kurang baik sebagai berikut:
didalam kandang atau sering disebut
dengan (ventilasi jelek) dalam kandang, 2.1.1.
keadaan pupulasi ternak yang terlalu
penuh (semakin padat ayam dalam
kandang), adanya tumpahan pakan dan
air minum didalam kandang sehingga

SMK Negeri 1 Watang Pulu 405


Agribisnis Ternak Unggas

k
i
t

P
e
r
n
a
f
a
s
a
n
Penyakit gangguan pernafasan baik itu
ternak maupun manusia yang
disebabkan oleh adanya bau yang tidak
enak /menyengat hidung.

2.1.2. P
e
n
y
a
Penyakit ini dapat disebabkan karena
manusia makan makanank yang kotor,
i
akibat makanan tersebut dihinggapi
t di tempat-tempat
lalat. Lalat suka hidup
yang kotor seperti limbah atau kotoran
ternak. I
n
2.2. f
e
k
s
i
u
s
Penyakit infeksius yang timbul pada
ternak unggas dapat disebabkan oleh
virus, bakteri, protozoa dan cacing.
Sumber penyakit seperti virus, bakteri,
protozoa dan cacing banyak terdapat di
limbah ternak yang tidak dikelola
tersebut.

2.1.3. P
e
n
y

SMK Negeri 1 Watang Pulu 406


Agribisnis Ternak Unggas

a
n
Sungai
Tanah
Limbah padat dari kegiatan peternakan
Jenis limbah padat apabila tidak dikelola khususnya ayam broiler (pedaging) dan
dengan baik, dan dibuang begitu saja ayam petelur yang menumpuk tinggi,
akan memberikan dampak negatif dalam waktu lama akan mengalami
terhadap ekosistem tanah, proses dekomposisi akan menghasilkan
perkembangan kehidupan bau, gas, lindi dan bahan padat berupa
mikroorganisme tanah, kesehatan pupuk kandang. Lindi berbentuk cairan
ternak yang berada dilingkungan mengandung unsur pencemar dan
sekitarnya dan termasuk kesehatan masuk kedalam tanah yang akhirnya
manusia baik itu peternak sendiri dapat mencemari air tanah dan bisa
maupun masyarakat umum. juga mengalir ke sungai dan mencemari
air sungai. Apabila air sungai terjadi
Mengapa lingkungan tanah bisa pencemaran maka dapat menyebabkan
tercemar oleh limbah padat tersebut ? ekosistem terganggu, dan menurunkan
karena limbah padat yang tidak dikelola kualitas air sehingga tidak dapat
tersebut sudah melampui batas digunakan sebagaimana mestinya.
kemampuan tanah untuk mendaur
ulang/menguraikannya, yang akhirnya 2.4.
terjadilah pencemaran.

2.3. M
e
n
c
e
m
a
r
i

A
i
r

T
a
n
a
Limbah padat dari kegitan peternakan
khususnya pemeliharaan
h ayam broiler
(pedaging) dan ayam petelur yang
menumpuk dan dalam d jumlah cukup
banyak pada suatu tempat
a apabila tidak
dikelola, dapat menimbulkan gangguan

SMK Negeri 1 Watang Pulu 407


Agribisnis Ternak Unggas

padangan mata, yang akhirnya akan bahan-bahan anorganik. Bahan-bahan


terkesan kotor dan kumuh. anorganik adalah bahan-bahan yang
tidak mudah atau tidak bisa terurai.
3. Yang termasuk bahan
P – bahan
anorganic antaraelain : batu-batuan,
kaca, plastic, seng ,dan lain
sebagainya.
n
a
Pupuk kandang n pada umumnya
g ternaknya lebih
komposisi kotoran
banyak, apabila a
dibandingkan dengan
jumlah seresahnya
n (bahan organik
lainnya). Pupuk kandang akan
a
mempengaruhi tehadap sifat tanah
n
yaitu mempermudah penyerapan air,
memperbaiki kemampuan tanah dalam
mengikat air, mengurangi
L erosi, dan
merupakan sumberi unsur hara bagi
tanaman. Yang intinya pupuk kandang
m
membuat tanah menjadi gembur, tanah
b dan mudah diolah.
menjadi lebih subur
a
h
Tempat pembuangan atau mengolah
limbah secara umum adalah diilokasi
3.1. TPA ( tempat pembuangan
L akhir).
Namun untuk limbah i ternak khususnya
ternak ayam broilerm (pedaging), pada
umumnya setelah ayam dipanen
b
kotoran dan sekam (litter) dikumpulkan
a
dan dimasukkan kedalam karung sudah
h
banyak yang membelinya (banyak
konsumen). Karena pupuk kandang
B
dari limbah atau kotoran ayam broiler
r
(pedaging) sangat cocok untuk
berbagai jenis tanaman
o dan mempunyai
banyak kelebihan apabila
i dibandingkan
dengan pupuk kandangl dari ternak
ruminansia. Pupuk kandang
e dari ternak
ruminansia banyak mengandung
r biji-
bijian yang akhirnya dapat tumbuh
menjadi gulma apabila dipergunakan
Limbah dari usaha pemeliharaan ayam
sebagai pupuk tanaman.
broiler (pedaging) yang berupa padat
dapat dimanfaatkan sebagai pupuk
Sedangkan pupuk kandang dari kotoran
tanaman. Pupuk dari kotoran atau
ayam tidak banyak tumbuh gulma
limbah ternak ini sering disebut
apabila dipergunakan sebagi pupuk
sebagai pupuk kandang atau pupuk
tanaman. Agar pupuk kandang dari
organik (pupuk alam). Pupuk kandang
kotoran atau limbah ternak ayam broiler
atau pupuk organik yang baik adalah
(pedaging) lebih berdayaguna lagi bagi
pupuk yang sudah terpisahkan dari

SMK Negeri 1 Watang Pulu 408


Agribisnis Ternak Unggas

kepentingan yang lebih luas, maka kompos, pengaruh nitrogen,


kotoran atau limbah tersebut perlu kelembaban dan pengadukan).
ditangai atau dikelola yang lebih baik
lagi. Untuk menangani atau mengelola 3.1.1.1 Susunan Bahan Mentah
kotoran atau limbah ternak ayam broiler Semakin kecil ukuran bahan mentah
(pedaging) tersebut memerlukan suatu maka semakin cepat pula waktu
tempat khusus. Tempat khusus untuk pembusukannya, karena permukaan
menangani atau mengelola kotoran atau bahan baku yang tersedia bagi
limbah ternak ayam tersebut sering mikroorganisme pembusuk lebih
disebut dengan rumah kompos. banyak. Dengan banyak permukaan
bagi mikrorganisma pembusuk, maka
Rumah kompos sebaiknya dibuat agak proses untuk menghancurkan bahan
jauh dari kandang tempat untuk baku kompos lebih cepat. Oleh karena
memelihara ayam broiler (pedaging). itu dalam pembuatan kompos bahan-
Hal ini bertujuan agar supaya ayam bahan baku perlu dicincang menjadi
broiler (pedaging) yang sedang ukuran yang lebih kecil.
dipelihara bebas dari kemungkinan -
kemungkinan adanya penyakit yang Namun perlu diingat apabila proses
berasal dari tempat kompos tersebut. pemotongan bahan baku kompos terlalu
kecil, dapat menyebabkan timbunan
Untuk itu agar kotoran atau limbah bahan kompos menjadi padat dan tidak
ternak ayam broiler (pedaging) tidak ada udara yang masuk. Apabila hal ini
merupakan sumber atau agen suatu terjadi maka proses pembuatan kompos
penyakit baik bagi ternak dan manusia bisa tidak jadi.
serta tidak mencemari lingkungan, maka
perlu ditangani dan dikelola secara 3.1.1.2 Suhu dan Ketinggian
profesional. Kegiatan penanganan Timbunan Kompos
limbah atau kotoran ternak ayam broiler Pengontrolan atau pengaturan panas
(pedaging) salah satunya dapat dibuat dalam proses pembuatan kompos
pupuk kompos. sangat penting. Salah satu faktor yang
menyebabkan tingginya suhu dalam
3.1.1 Kompos timbunan kompos adalah tingginya
Pupuk kompos adalah pupuk yang timbunan itu sendiri .Timbunan yang
berasal dari bahan-bahan organik/bahan terlalu sedikit tidak baik dalam
yang mudah terurai seperti: (daun- pembuatan kompos begitu sebaliknya
daunan, sisa-sisa pakan/limbah timbunan yang terlalu tinggi juga tidak
peternakan, limbah pertanian dan lain- baik.Timbunan kompos yang terlalu
lain yang sengaja atau tidak sengaja sedikit panas akan cepat hilang dan
dibuat oleh manusia melalui proses sebaliknya apabila timbunan terlalu
pembusukan). Ada juga yang banyak/tinggi panas yang dihasilkan
mendifinisikan kompos adalah bahan juga terlalu tinggi. Timbunan kompos
organis yang telah lapuk. Karena yang baik adalah antara 1,25 sampai 2
kompos dibuat dari bahan- bahan meter.
organik yang berasal dari berbagai
sumber. Maka dalam pembuatan Timbunan kompos yang terlalu tinggi,
kompos harus memperhatikan beberapa dapat menyebabkan bahan kompos
hal antara lain : ( susunan bahan tersebut menjadi padat atau memadat,
mentah, suhu dan ketinggian timbunan karena berat bahan kompos itu sendiri,
akibatnya suhu menjadi tinggi dan

SMK Negeri 1 Watang Pulu 409


Agribisnis Ternak Unggas

udara di dasar timbunan menjadi kompos tersebut dapat ditambah


kurang. Panas yang terlalu tinggi dalam dengan pupuk organik
timbunan kompos dapat menyebabkan
kematian bakteri yang kita inginkan. 3.1.1.4 Kelembaban
Sedangkan kekurangan udara di dasar Agar proses pembuatan kompos
timbunan kompos dapat menyebabkan berhasil dengan baik, maka kelembaban
tumbuhnya bakteri anaerobik yang perlu dijaga setiap harinya. Untuk
baunya tidak enak. menjaga kelembaban dalam timbunan
bahan kompos dapat dilakukan dengan
Pada timbunan kompos tersebut terjadi cara penyiraman dengan air dan
proses dekomposisi bahan organik yaitu dilakukan pembalikan atau pengadukan.
proses penguraian bahan organik oleh Kelembaban timbunan kompos
aktivitas mikroorganisma yang sebaiknya berkisar antara 40 sampai 60
menghasilkan senyawa-senyawa %.
sederhana ( unsur hara), humus dan
energi. Pada daerah - daerah yang cuacanya
kering atau panas , maka kita perlu
Reaksi umumnya sebagai berikut : menyiram timbunan kompos tersebut 3-
4 kali sehari. Begitu sebaliknya pada
Bahan Aktivitas daerah yang curah hujannya tinggi, kita
- ----------------------  perlu menjaga timbunan kompos
CO2 + H20 + Hara + Humus + Energi tersebut jangan sampai basah dan
Organik Mikroorganisma becek akibat terkena air hujan. Untuk
menghindari hal tersebut diatas, maka
Hara yang dihasilkan berupa nitrogrn perlu diberi naungan agar proses
(N), posfor (P),kalium (K), belerang (S), pembuatan kompos dapat berhasil
Kalsium (Ca), Magnesium (Mg) dan dengan baik.
unsur mikro.
3.1.1.5 Pengadukan
3.1.1.3 Pengaruh Nitrogen Proses pembuatan kompos perlu
Timbunan kompos yang mengandung adanya kegiatan pengadukan atau
nitrogen (N) terlalu sedikit, tidak akan pembalikan. Dengan tujuan agar proses
menghasilkan panas untuk dekomposisi bahan organik lebih cepat
membusukkan material dengan cepat. , sehingga kompos cepat jadi. Kegiatan
Akan tetapi apabila kadar pengadukan pada proses pembuatan
karbon/nitrogen terlalu tinggi dapat kompos apabila kondisi timbunan dalam
menyebabkan timbunan bahan kompos kondisi basah, dapat menambah
tersebut menjadi busuk. banyak udara, sedikit mengeringkan
bahan baku kompos tersebut, dan
Agar proses pembuatan kompos cepat dapat menghambat munculnya bakteri
terjadi pembusukan, maka bahan - yang mempunyai sifat anaerobik.
bahan baku kompos harus dicampur . Ratusan species mikroorganisma
Misalnya dedaunan, pangkasan pohon, terlibat dalam proses dekomposisi
pangkasan dedauan dari kebun, bahan organik dalam suatu timbunan
seresah, sampah-sampah yang lunak kompos. Mikroorganisma ini ditemukan
dan lainya merupakan sumber nitrogen. secara alamiah dalam kompos dan
Seandainya bahan baku kompos tidak bekerja pada saat kelembaban dan
ada bahan hijauan yang mengandung konsentrasi oksigen menguntungkan.
nitrogen, maka dalam pembuatan Untuk mendapatkan oksigen didalam

SMK Negeri 1 Watang Pulu 410


Agribisnis Ternak Unggas

timbunan kompos maka perlu dilakukan


pembalikan. Disamping itu dengan 3.1.2.3 Perubahan Kimia
melakukan pembalikan, kita bisa Perubahan kimia yang terjadi pada
mengatur kembali susunan bahan baku suatu timbunan kompos yaitu sebagai
yang tadinya diluar, bisa dipindah berikut :
ditengah dan lain sebagainya.  Enzim merombak sel tanaman
menjadi protein dan asam amino
3.1.2 Perubahan yang Terjadi Dalam  Mikroorganisme menggunakan
Timbunan Kompos senyawa dapat larut (gula, asam
amino, nitrogen anorganik) dan
3.1.2.1 Perubahan Panas merombak: pati menjadi gula, lemak
Timbunan kompos menjadi panas menjadi gliserol dan asam organik,
karena mikroorganisma melepaskan protein menjadi asam amino dan
panas. Panas ini terperangkap dalam selulosa menjadi gula.
timbunan yang mengisolasinya.  Nitrogen tanaman dikonversi
Timbunan yang berukuran besar akan menjadi protein mikroorganisme dan
lebih cepat panas daripada yang kecil. sebagian lainnya dikonversi menjadi
Sampai dengan suhu 40 OC, organisma nitrat.
thermofil aktif bekerja.  Llignin yang lambat
Mendekomposisikan timbunan. didekomposisikan membentuk
Dekomposisi berjalan sangat cepat molekul-molekul yang stabil dan
pada tingkat thermotif ( 40 OC-60 OC ). membentuk humus yang berwarna
hitam. Humus ini dapat berfungsi
Pembalikkan timbunan memperbaiki memperbaiki struktur tanah, dan
aerasi dengan makin banyak oksigen humus tersebut mengandung
dalam timbunan sehingga mempercepat banyak unsur hara yang dapat
laju dekomposisi. Timbunan sebaiknya dimanfaatkan oleh akar tanaman.
tidak lebih besar dari ukuran lebar 2,5 m
dan tinggi 1,5 m. Timbunan yang 3.1.2.4 Patogen
berukuran lebih besar tidak mendapat Timbunan kompos menghancurkan
cukup udara pada bagian tengahnya. patogen, parasit tanaman dan binatang
serta gulma. Pengomposan selama tiga
3.1.2.2 Perubahan pH minggu pada suhu di atas 55 – 60 0C
Pada tahap awal dekomposisi pH membunuh patogen termasuk penyakit
timbunan kompos mengalami tanaman, bakteri tanaman, nematoda
penurunan Penurunan ini disebabkan dan lain-lain. Oleh karena itu
oleh cairan sel yang asam dalam bahan pembalikan timbunan kompos adalah
tanaman dan asam yang dihasilkan oleh penting dalam membantu proses ini.
bakteri. Beberapa benih gulma mungkin tetap
Penambahan kapur pada timbunan hidup pada suhu ini.
kompos yang normal menyebabkan
kehilangan sejumlah besar N dalam Adapun ciri-ciri kompos yang baik
bentuk gas amoniak, karena itu adalah:
timbunan kompos jangan diberi kapur.  Warna hitam
Terkecuali pada timbunan penambahan  Remah/tidak lengket
kapur untuk timbunan kompos yang  Bau tidak menyengat ( tidak berbau
anaerob mengingat kondisi anaerob busuk)
lebih banyak mengasilkan asam yang  Tidak panas apabila diraba
butuh penetralan.  Kandungan unsur hara lengkap

SMK Negeri 1 Watang Pulu 411


Agribisnis Ternak Unggas

susunan bahan baku kompos tersebut


3.1.3 Cara Membuat Kompos kurang air, maka tumpukan tersebut
perlu disiram air secukupnya.
3.1.3. 1 Diatas Tanah
Pada umumnya masyarakat atau 3.1.3.1.4 Memberi Penutup
petani membuat kompos diatas tanah. Timbunan atau tumpukan kompos agar
Proses pembuatan dimulai dari kegiatan kelembabannya stabil perlu ditutup atau
memilih lokasi yang strategis, memilih diberi naungan. Naungan atau penutup
atau menyeleksi bahan baku untuk selain berfungsi menjaga kelembaban,
bahan kompos, menumpuk/menyusun juga berfungsi untuk menghindari
bahan baku kompos lapis demi lapis timbunan kompos dari pengaruh panas
sampai mencapai ketinggian antara 1,25 dan hujan. Panas dan hujan yang
sampai 2 meter dan menutup tumpukan langsung mengenai timbunan kompos
kompos. akan mempengarui proses
pengomposan dan mutu kompos itu
3.1.3.1.1 Memilih Lokasi yang sendiri.
Strategis
Lokasi atau tempat untuk membuat 3.1.3.2 Didalam Tanah
kompos dipilih tempat yang datar/ tidak Membuat kompos di dalam tanah, pada
miring dan tempat tersebut kondisinya prinsipnya sama dengan membuat
lebih tinggi dengan sekitarnya . Dengan kompos diatas tanah. Pada prinsipnya
harapan apabila terjadi hujan tempat dilingkungan yang terbuka , kompos
tersebut tidak kebanjiran. bisa terjadi dengan sendirinya . Melalui
proses alamiah dedaunan, rumput-
3.1.3.1.2 Memilih atau Menyeleksi rumputan kotoran hewan serta sampah
Bahan Baku Kompos lainnya lama kelamaan membusuk
Bahan baku yang akan dibuat kompos karena kerja sama antara
dipilih atau diseleksi dengan cara mikroorganisma dengan cuaca. Kompos
membuang bahan-bahan yang yang terjadi secara alamiah memerlukan
diperkirakan tidak hancur pada saat waktu yang lama. Sehingga apabila
proses pembuatan kompos. Bahan manusia memerlukan segera tidak
tersebut misal batu-batuan/kerikil, kayu mungkin terpenuhi. Mengacu hal
atau papan yang besar dan keras, tersebut maka manusia berusaha agar
plastik, botol-botol bekas dan lain-lain. proses pengomposan terjadi lebih cepat.
Sedangkan bahan baku untuk kompos Oleh karena itu manusia membuat
adalah dipilih yang benar-benar mudah kompos dengan cara menumpuk atau
terurai seperti dedaunan , rerumputan, menyusun bahan kompos lapis demi
kotoran ternak atau bahan organik lapis.
lainnya.
Membuat kompos didalam tanah, sering
3.1.3.1.3 Menyusun Bahan Baku dilakukan oleh nenek moyang kita
Kompos jaman dulu kala. Pada saat itu mereka
Bahan baku kompos yang sudah dipilih membuat lubang didalam tanah untuk
atau diseleksi, kemudian ditumpuk atau menampung sampah-sampah
disusun lapis demi lapis sampai organik,setelah lubang penuh kemudian
mencapai ketinggian kurang lebih 1,5 ditutup dengan tanah bagian atasnya.
meter. Setelah kegiatan penumpukan Ternyata setelah beberapa bulan atau
atau penyusunan bahan baku selesai, bahkan tahun timbunan tersebut dibuka
kalau diperkirakan tumpukan atau ternyata sampah-sampah tersebut

SMK Negeri 1 Watang Pulu 412


Agribisnis Ternak Unggas

menjadi tanah yang berwarna hitam


kaya akan unsur hara.

Saat ini mungkin masih sering kita


jumpai sesorang membuat kompos
dengan cara membuat lubang atau
galian didalam tanah. Lubang atau
galian dibuat dengan ukuran 2 x 2 meter
dengan kedalaman 1 m atau
disesuaikan dengan bahan baku
kompos yang akan dibuat. Setelah
galian tanah atau lubang selesai dibuat,
maka bahan baku kompos tersebut
dimasukkan kedalam lubang lapis demi
lapis seperti pada saat membuat
kompos yang diatas permukaan tanah.
Kemudian dilakukan penutupan setelah
penumpukan bahan baku selesai. Limbah kotoran petelur pada sistem
baterry berupa kotoran murni dan sisa
pakan ayam. Kotoran tersebut sangat
baik sebagai pupuk organik, karena
tidak bercampur sekam. Wadah yang
digunakan untuk tempat kotoran adalah
karung bekas pakan ternak. Nilai jual
kotoran biasanya dihitung dengan harga
per karung. Disetiap daerah harga
kotoran ayam bervariasi dengan rata-
rata Rp6.000 per karung.

Limbah kotoran ayam fase starter dan


Gambar 173. grower berupa kotoran ayam, sisa
Membuat kompos pakan dan litter sekam. Jumlah sekam
yang terlalui banyak akan menurunkan
kualitas kotoran ayam sebagai pupuk
organik. Penjulan dilakukan per karung,
dengan rata-rata Rp2000-3000 per
karung.

Pada prinsipnya sama dalam


pengelolaan limbah atau kotoran layer
dan broiler yaitu sebagai bahan dasar
pembuatan kompos. Dengan ditambah
Gambar 174. Kompos yang sudah bahan - bahan organik lainnya kotoran
jadi atau limbah ayam tersebut dapat dibuat
kompos menjadi lebih banyak. Sehingga
3.2. akan mendatangkanLkeuntungan yang
lebih banyak pula. i
m
b
SMK Negeri 1 Watang Pulu 413
Agribisnis Ternak Unggas

SMK Negeri 1 Watang Pulu 414


Agribisnis Ternak Unggas

Lembar Aplikasi Konsep yang tidak banyak mengandung


sekam
Tugas: 1 Identifikasi limbah 6. Lakukanlah penumpukan bahan-
bahan tersebut sampai beberapa
berdasarkan karakteristinya
lapis, sedangkan untuk ketinggian
tumpukan usahakan kurang lebih
1. Lakukan identifikasi masalah
l,5 meter
limbah peternakan ayam
7. Tutuplah tumpukan kompos
berdasarkan karakteristiknya.
tersebut dengan plastik atau
2. Catatlah hasil identifikasi anda
bahan lain seperti karung atau
3. Buatlah laporan hasil tugas anda
terpal
8. Kontol suhu dan kelembabnya
Tugas: 2. Identifikasi masalah
serta lakukan pembalikan.
pencemaran akibat kegiatan
pemeliharaan ternak ayam
Lembar Pemacahan Masalah
1. Identifikasi masalah limbah yang
ada, berdasarkan Pak Marno mempunyai suatu farm
karakteristiknya peternakan ayam petelur, kebetulan
2. Catatlah hasil identifikasi anda manajemen pengelolaan limbahnya
3. Analisislah dampak lingkungan tidak baik. Apa yang akan terjadi
akibat limbah tersebut apabila keadaan semacam ini terjadi
4. Buatlah program penanganannya. berlarut-larut, jelaskan dengan
5. Buatlah laporan hasil tugas anda pendapat anda.

Tugas : 3. Mengelola limbah ayam Lembar Pengayaan


sebagai pupuk kompos
Pilihlah salah satu jawaban
1. Tentukan lokasi untuk pembuatan dibawah ini yang paling tepat
kompos 1. Ciri-ciri kompos yang baik
2. Pilihlah bahan-bahan dasar untuk adalah:
membuat kompos a. Warna hitam, bau tidak
3. Seleksi bahan-bahan tersebut dan menyengat (tidak berbau
buanglah bahan-bahan yang tidak busuk) dan tidak panas
mudah terurai seperti plastik, batu apabila diraba
dan kerikil, kayu yang keras dan b. Warna hitam, remah, tidak
lain-lain panas apabila diraba dan
4. Bahan-bahan yang sudah kandungan unsur hara
diseleksi (bahan organik) tersebut lengkap serta tidak berbau
tumpuklah lapis demi lapis busuk
5. Tumpukan atau lapisan pertama c. Bau tidak menyengat, tidak
pilihlah bahan-bahan yang kering berbau busuk dan warna
seperti seresah atau sekam hitam.
(litter), sedangkan lapisan kedua
tumpuhlah bahan-bahan organik 2. Perubahan-perubahan yang
yang masih segar seperti terjadi dalam timbunan kompos
dedaunan atau rumput-rumputan adalah:
bekas potongan yang berada a. Perubahan panas, perubahan
sekitar kandang, tumpukan ketiga pH dan perubahan biologi
tumpuklah berupa kotoran ayam

SMK Negeri 1 Watang Pulu 415


Agribisnis Ternak Unggas

serta perubahan patogen yang a. Mengganggu kesehatan


tadi hidup menjadi mati manusia, mencemari
b. Perubahan patogen yang tadi lingkungan tanah, mencemari
hidup menjadi mati, perubahan air tanah dan air sungai
kimia dan perubahan unsur b. Mengganggu kesehatan
hara ternak, mencemari lingkungan
c. Perubahan panas, perubahan tanah, mencemari air tanah
pH, perubahan kimia dan dan air sungai serta
perubahan patogen yang tadi menganggu pandangan
hidup menjadi mati. c. Mengganggu kesehatan
ternak dan manusia,
3. Kelembaban timbunan kompos mencemari lingkungan tanah,
yang baik berkisar mencemari air tanah dan air
antara : sungai serta menganggu
a. Antara 40 sampai 60 % pandangan.
b. Antara 70 sampai 80 %
c. Antara 30 sampai 40 % 6. Bebera jenis penyakit yang dapat
disebabkan oleh adanya limbah
4. Dalam proses pembuatan kompos padat yang tidak dikelola dengan
ada beberapa hal yang perlu baik adalah :
diperhatikan diantaranya: a. Penyakit infeksius yang timbul
a. Susunan bahan mentah, suhu pada ternak unggas dapat
dan ketinggian timbunan disebabkan oleh virus, bakteri,
kompos, pengaruh nitrogen, protozoa dan cacing dan
kelembaban dan pengadukan penyakit perut pada manusia
b. Susunan bahan mentah, suhu b. Penyakit infeksius yang timbul
dan ketinggian timbunan pada ternak unggas dapat
kompos, pengaruh nitrogen disebabkan oleh virus, bakteri
dan kelembaban dan protozoa dan penyakit
c. Susunan bahan mentah, suhu perut pada ternak ruminansia
dan ketinggian timbunan c. Penyakit gangguan
kompos, pengaruh nitrogen pernafasan baik itu ternak
dan pengadukan. maupun manusia, penyakit
infeksius yang timbul pada
5. Dampak negatif limbah ternak ternak unggas dapat
ayam yang tidak dikelola dengan disebabkan oleh virus, bakteri,
baik adalah : protozoa dan cacing serta
penyakit perut pada manusia.

SMK Negeri 1 Watang Pulu 416

Anda mungkin juga menyukai