MINI PAPER
DISUSUN OLEH:
EKA MAISA Y
12010116130209
JURUSAN S1 MANAJEMEN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Quality Function Deployment (QFD)
Quality Function Deployment (QFD) adalah metodologi dalam proses perancangan dan
pengembangan produk atau layanan yang mampu mengintegrasikan ‘suara-suara konsumen’ ke
dalam proses perancangannya. QFD sebenarnya adalah merupakan suatu jalan bagi perusahaan
untuk mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan serta keinginan konsumen terhadap produk
atau jasa yang dihasilkannya. Berikut ini dikemukakan beberapa definisi Quality Function
Deployment menurut para pakar :
2) QFD adalah metodologi terstruktur yang digunakan dalam proses perancangan dan
pengembangan produk suntuk menetapkan spesifikasi kebutuhan dan keinginan
konsumen, serta mengevaluasi secara sistematis kapabilitas produk atau jasa dalam
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen (Cohen, 1995).
3) QFD adalah sebuah sistem pengembangan produk yang dimulai dari merancang produk,
proses manufaktur, sampai produk tersebut ke tangan konsumen, dimana pengembangan
produk berdasarkan keinginan konsumen (Djati, 2003).
Manfaat QFD
Penggunaan metodologi QFD dalam proses perancangan dan pengembangan produk merupakan
suatu nilai tambah bagi perusahaan. Sebab perusahaan akan mempunyai keunggulan kompetitif
dengan menciptakan suatu produk atau jasa yang mampu memuaskan konsumen.
Manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan QFD dalam proses perancangan produk
adalah (Dale, 1994):
1. Meningkatkan keandalan produk
2. Meningkatkan kualitas produk
3. Meningkatkan kepuasan konsumen
4. Memperpendek time to market
5. Mereduksi biaya perancangan
6. Meningkatkan komunikasi
7. Meningkatkan produktivitas
8. Meningkatkan keuntungan perusahaan
Rumah kualitas
Rumah kualitas atau biasa disebut juga House of Quality (HOQ) merupakan tahap
pertama dalam penerapan metodologi QFD. Secara garis besar matriks ini adalah upaya untuk
mengkonversi voice of costumer secara langsung terhadap Karakteristik teknis atau spesifikasi
teknis dari sebuah produk (barang atau jasa) yang dihasilkan. Perusahaan akan berusaha
mencapai karakteristik teknis yang sesuai dengan target yang telah ditetapkan, dengan
sebelumnya melakukan benchmarking terhadap produk pesaing. Benchmarking dilakukan untuk
mengetahui posisi-posisi relatif produk yang ada di pasaran yang merupakan kompetitor.
Berikut ini bagan yang memberikan penjelasan tentang House of Quality (HOQ) :
KONSEP TAGUCHI
Genichi Taguchi memberikan tiga konsep yang bertujuan memperbaiki kualitas produk dan
proses, yaitu ketangguhan kualitas (quality robustness), fungsi kerugian kualitas (quality loss
function-QLF) dan kualitas berorientasi sasaran (target-oriented quality).
Produk berkualitas tangguh (quality robust) adalah produk yang dapat diproduksi secara beragam
dan konsisten dalan segala kondisi manufaktur dan lingkungan yang kurang baik dan bukan
menghilangkan penyebabnya. Taguchi menyarankan bahwa menghilangkan pengaruh biasanya
lebih murah daripada menghilangkan penyebab, dan lebih efektif dalam memproduksi produk
yang tangguh. Dengan cara ini, variasi kecil dalam bahan dan proses tidak akan mengganggu
kualitas produk.
Tahapan dalam Desain Produk atau Proses Menurut Taguchi
Dalam metode Taguchi tiga tahap untuk mengoptimasi desain produk atau proses produksi yaitu
(Ross, 1996):
1. System Design. Yaitu upaya dimana konsep-konsep, ide-ide, metode baru dan lainnya
dimunculkan untuk memberi peningkatan produk . Merupakan tahap pertama dalam
desain dan merupakan tahap konseptual pada pembuatan produk baru atau inovasi proses.
Konsep mungkin berasal dari dari percobaan sebelumnya, pengetahuan alam/teknik,
perubahan baru atau kombinasinya.
2. Parameter Design. Tahap ini merupakan pembuatan secara fisik atau prototipe secara
matematis berdasarkan tahap sebelumnya melalui percobaan secara statistik. Tujuannya
adalah mengidentifikasi setting parameter yang akan memberikan performansi rata-rata
pada target dan menentukan pengaruh dari faktor gangguan pada variasi dari target.
3. Tolerance Design. Penentuan toleransi dari parameter yang berkaitan dengan kerugian
pada masyarakat akibat penyimpangan produk dari target. Pada tahap ini, kualitas
ditingkatkan dengan mengetatkan toleransi pada parameter produk atau proses untuk
mengurangi terjadinya variabilitas pada performansi produk.
Quality loss function (QLF) mengidentifikasikan semua biaya yang berkaitan dengan kualitas
rendah dan menunjukan bagaimana biaya ini meningkat jika kualitas produk semakin jauh
dengan keinginan pelanggan. Biaya ini tidak hanya meliputi ketidakpuasan pelanggan, tetapi
juga biaya garansi dan jasa, biaya pemeriksaan internal, perbaikan, scrap, dan biaya-biaya yang
dianggap sebagai biaya bagi masyarakat. Kualitas berorientasi sasaran (target-oriented quality)
merupakan sebuah filosofi perbaikan terus menerus untuk membuat kualitas produk tepat sesuai
dengan sasaran.
Berdasarkan pendekatan loss function, karakteristik kualitas yang terukur menurut Taguchi dapat
dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:
1. Nominal is the best: Merupakan karakteristik kualitas dengan nilai yang dapat positif
maupun negatif. Nilai yang diukur berdasarkan nilai target yang telah ditetapkan.
Pencapaian nilai mendekati target yang telah ditetapkan maka kualitas semakin baik.
2. Lower is better: Merupakan karakteristik terukur non negatif dengan nilai ideal nol.
Pencapaian nilai mendekati nol maka kualitas akan semakin baik.
3. Higher is better: Merupakan karakteristik terukur dengan nilai non negatif dengan nilai
ideal tak terhingga. Pencapaian nilai mendekati nilai tak terhingga maka kualitas yang
dihasilkan akan semakin baik.
Perumusan untuk loss function adalah sebagai berikut:
Higher is Better
Nominal is Best k(S2 +[y- m]2] )
Lower is Best k(y-m)2
k(y2)
Besarnya nilai A0 dihitung dengan menjumlahkan seluruh komponen biaya yang timbul,
misalnya biaya kehilangan waktu, biaya penggantian (perbaikan), transportasi, dan lain-lain.
Sedangkan A0 adalah selisih atau besarnya toleransi yang diberikan.
Diagram Pareto
Diagram Pareto merupakan salah satu tools (alat) dari QC 7 Tools yang sering digunakan dalam
hal pengendalian Mutu. Pada dasarnya, Diagram Pareto adalah grafik batang yang menunjukkan
masalah berdasarkan urutan banyaknya jumlah kejadian. Urutannya mulai dari jumlah
permasalahan yang paling banyak terjadi sampai yang paling sedikit terjadi. Dalam Grafik,
ditunjukkan dengan batang grafik tertinggi (paling kiri) hingga grafik terendah (paling kanan).
Dalam aplikasinya, Diagram Pareto sangat bermanfaat dalam menentukan dan
mengidentifikasikan prioritas permasalahan yang akan diselesaikan. Permasalahan yang paling
banyak dan sering terjadi adalah prioritas utama kita untuk melakukan tindakan.
Sebelum membuat sebuah Diagram Pareto, data yang berhubungan dengan masalah atau
kejadian yang ingin kita analisis harus dikumpulkan terlebih dahulu. Pada umumnya, alat yang
sering digunakan untuk pengumpulan data adalah dengan menggunakan Check Sheet atau
Lembaran Periksa.
Flowchart atau diagram alir adalah sebuah jenis diagram yang mewakili algoritme, alir kerja atau
proses, yang menampilkan langkah-langkah dalam bentuk simbol-simbol grafis, dan urutannya
dihubungkan dengan panah. Diagram ini mewakili ilustrasi atau penggambaran penyelesaian
masalah. Diagram alir digunakan untuk menganalisa, mendesain, mendokumentasi atau
memanajemen sebuah proses atau program di berbagai bidang.
Diagram alir digunakan untuk mendesain dan mendokumentasi proses atau program sederhana.
Seperti jenis diagram lainnya, diagram ini membantu menggambarkan apa yang sedang terjadi
dan dengan demikian membantu mengerti sebuah proses. Dan mungkin saja menentukan
kekurangan fitur, atau bagian yang kurang jelas didalam sebuah proses.
Terdapat beberapa bentuk diagram alir, dan setiap bentuk memiliki urutan dan peranan masing-
masing. Dua bentuk persegi yang paling umum digunakan dalam diagram alir, yaitu:
1. Langkah pemrosesan, yang sering disebut dengan tindakan, dan dinotasikan sebagai
persegi panjang
2. Keputusan, biasanya dinotasikan sebagai belah ketupat.
Bagan Sebab Akibat ( Fishbone)
Diagram sebab akibat atau fishbone pertama kali diperkenalkan oleh seorang Profesor, yaitu
Prof. Kaoru Ishikawa dari Universitas Tokyo, oleh karena itu diagram sebab akibat disebut juga
dengan diagram ishikawa atau diagram tulang ikan (fish bone). Pembuatan diagram sebab akibat
ini bertujuan agar dapat memperlihatkan faktor- faktor penyebab (root cause) dan karakteristik
kualitas yang (effect) disebabkan oleh faktor-faktor penyebab itu.
Umumnya diagram sebab akibat menunjukkan 5 faktor yang disebut sebagai sebab (cause) dari
suatu akibat (effect). Kelima faktor tersebut adalah man (manusia, tenaga kerja), method
(metode), material (bahan), machine (mesin), dan environment (lingkungan). Diagram ini
biasanya disusun berdasarkan informasi yang didapatkan dari sumbang saran. Menurut Ariani
(2003), diagram sebab akibat dipergunakan untuk kebutuhan-kebutuhan sebagai berikut:
Membantu mengidentifikasi akar penyebab dari suatu masalah.
Membantu membangkitkan ide-ide untuk solusi suatu masalah, dan.
Membantu dalam penyelidikan atau pencarian fakta-fakta lebih lanjut.
Langkah-langkah pembuatan diagram sebab akibat:
1. Tentukan masalah atau sesuatu yang akan diamati atau diperbaiki. Gambarkan panah
dengan kotak di ujung kanannya dan tulis masalah yang akan diamati atau diperbaiki.
2. Cari faktor utama yang berpengaruh atau mempunyai akibat pada masalah atau sesuatu
tersebut. Tuliskan dalam kotak yang telah dibuat di atas dan di bawah panah yang telah
dibuat tadi.
3. Cari lebih lanjut faktor-faktor yang lebih rinci (faktor-faktor sekunder) yang
berpengaruh atau mempunyai akibat pada faktor utama tersebut. Tulislah faktor-faktor
sekunder tersebut di dekat panah yang menghubungkannya dengan penyebab utama.
4. Dari diagram yang sudah lengkap, carilah penyebab utama dengan menganalisa data
yang ada.
Referensi
- http://waystoperfect.blogspot.co.id/2010/05/quality-function-deployment-
qfd.html
- https://qualityengineering.wordpress.com/2008/06/29/tahapan-qfd/
- https://branchoftheworld.wordpress.com/tag/house-of-quality-hoq-
perancangan-produk/
- https://ipqi.org/pengertian-diagram-pareto-dan-cara-membuatnya/
- https://qualityengineering.wordpress.com/2008/06/30/loss-function-taguchi/
- http://chintyaputriutami22.blogspot.co.id/p/blog-page_9747.html
- https://qualityengineering.wordpress.com/2008/06/29/metode-taguchi/
- http://sitinurhasanahrahman.blogspot.co.id/2015/04/alat-alat-dalam-
tqm.html
- https://id.wikipedia.org/wiki/Diagram_alir
- https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-flowchart-diagram-alir-dan-
simbol-simbolnya/