B. Breathing
1. Fungsi pernapasan :
a. Dada simetris : Ya Tidak
b. Sesak napas : Ya Tidak
c. Respirasi : 28 x/menit, cepat dan dangkal (takhipneu).
d. Krepitasi : Ya Tidak
e. Suara napas :Teratur (vesicular), dan terdapat suara napas tambahanronkhi basal
bilateral.
f. Saturasi 02 : 96 %
g. Assesment :-
h. Resusitasi :-
i. Re evaluasi :-
2. Masalah keperawatan :Ketidakefektipan pola napas
Diagnosa keperawatan :Ketidakefektipan pola nafas
Tujuan Intervensi Implementasi Keperawatan Evaluasi
Keperawatan
Setelah dilakukan tindakan (3140) Manajemen (3140) Manajemen jalan napas: S :Pasien mengatakan masih sesak
keperawatan selama 1x24 jam, jalan napas: 1. Memonitor status pernafasan dan oksigenasi napas
diharpakan : Pasien akan 1. Monitor status Hasil : O:
menunjukkanStatus pernapasan pernafasan dan a. Frekuensi nafas : 30x/menit 1. Frekuensi nafas 28x/menit
: ventilasi (0415): oksigenasi b. Irama nafas : Teratur 2. Irama nafas : Teratur
Dengan kriteria hasil : 2. Posisikan pasien c. Suara nafas : vesikuler, dan terdapat suara 3. Suara nafas vesikuler
a. Frekuensi napas normal (16- untuk meringankan napas tambahanronkhi basal bilateral. 4. Terdapat suara napas tambahan
20x/i). sesak nafas 2. Memposisikan pasien dengan posisi semi ronkhi bilateral
b. Irama pernapasan regular (3320) Terapi oksigen: fowler A :Ketidakefektipan pola napas belum
c. Suara auskultasi nafas 3. Kolaborasi Hasil : Pasien merasa nyaman dengan posisi teratasi
vesicular dan tidak ada bunyi pemberian oksigen yang diberikan, P : Lanjutkan intervensi :
napas tambahan. (3320) Terapi oksigen: (3140) Manajemen jalan napas:
3. Pemberian oksigen nasal canul 1. Monitor status pernafasan dan
Hasil : telah diberikan oksigen nasal canula 3 oksigenasi
liter/menit. 2. Posisikan pasien untuk
meringankan sesak nafas
C. Circulation
1. Keadaan sirkulasi :
Frekuensi Nadi : 120x/menit
Frekuensi napas : 28x/menit, pernapasan cepat dan dangkal
Tekanan Darah: 169/103mmHg
Suhu: 36,5ºC
a. Temperatur kulit : Hangat
b. Gambaran kulit:
1) Warna sawo matang
2) Kulit elastis
c. Pengisian kapiler >2 detik (memanjang)
d. Peningkatan SGOT dan SGPT (85 U/l dan 50 U/l)
e. Edema pada ekstremitas
f. Assesment : -
g. Resusitasi : -
h. Re evaluasi : -
2. Masalah keperawatan :
Penurunan curah jantung
3. Intervensi dan implementasi
Rencana tindakan
Tujuan dan kriteria hassil Implementasi Evaluasi
Intervensi (NIC
(NOC)
NOC : Perawatan jantung dan pemantauan 1. Monitor tekanan darah dan S : Pasien mengatakan masih nyeri
Setelah dilakukan tindakan tanda-tanda vital status pernapasan dada sudah berkurang
keperawatan selama 1x24 jam, Aktivitas keperawatan: Hasil : O:
pasien mampu : 1. Kaji dan dokumentasikan tekanan Tekanan darah : 140/60 mmHg a. Tanda – tanda vital :TD : 140/60
a. Menujukkan curah jantung darah, adanya sianosis, status Nadi : 98 x/menit mmHg, nadi : 100 x/menit,
yang memuaskan, dibuktikan pernapasan dan status mental. Pernapasan : 28 x/menit, status pernapasan : 26 x/menit, suhu :
oleh efektivitas pompa 2. Evaluasi adanya nyeri dada ( pernapasan cepat dan dangkal 36,5oC.
jantung, yang dibuktikan intensitas, lokasi, durasi) Suhu : 36,6oC b. Waktu pengisian kapiler >2 detik
oleh indikator 1-5 (gangguan 3. Monitor status kardiovaskuler 2. Mengevaluasi adanya nyeri dada (memanjang)
ektrem, berat, sedang, ringan 4. Monitor balance cairan (intake dan Hasil : Pasien mengatakan A : Masalah penurunan curah jantung
dan tidak ada gangguan) output) masih ada nyeri dada yang belum teratasi
b. Menunjukkan status 5. Pantau pengisian ulang kapiler dirasakan P : Lanjutkan intervensi
sirkulasi, yang dibuktikan Aktivitas kolaboratif : 3. Monitor status kardiovaskuler 1. Kaji dan dokumentasikan tekanan
oleh indikator 1-5 (gangguan 6. Kolaborasi pemberian medikasi Hasil : Sinus rhytme, HR 98 darah, adanya sianosis, status
ektrem, berat, sedang, ringan x/menit, Peningkatan SGOT dan pernapsan dan status mental.
dan tidak ada gangguan) SGPT (85 U/l dan 50 U/l) 2. Evaluasi adanya nyeri dada (
Kriteria hasil : 4. Memantau pengisian ulang intensitas, lokasi, durasi)
a. Tanda Vital dalam rentang kapiler 3. Monitor status kardiovaskuler
normal (Tekanan darah, nadi, Hasil : CRT > 2 detik 4. Pantau pengisian ulang kapiler
respirasi) (memanjang), pasien nampak 5. Kolaborasi pemberian medikasi
b. Dapat mentoleransi aktivitas, pucat
tidak ada kelelahan 5. Penatalaksanaan pemberian
c. Pengisian ulang kapiler < 2 medikasi
detik Hasil : Aspilet 80 mg/24
d. Indeks jantung dan fraksi jam/oral
ejeksi dalam batas normal
(>55%)
D. Disability
1. Penilaian fungsi neurologis
Kesadaran composmentis dengan GCS 15 (E4V5M6)
2. Masalah keperawatan : -
3. Intervensi/Implementasi : -
4. Evaluasi : -
E. Exposure
1. Penilaian Hipotermia/hipertermia
Tidak ada peningkatan dan penurunan suhu, dengan suhu : 36,5oC
2. Masalah keperawatan : -
3. Intervensi/Implementasi : -
4. Evaluasi : -
TRAUMA SCORE
A. Frekuensi pernapasan
10 -25 4
25 -35 3
> 35 2
< 10 1
0 0
B. Usaha napas
Normal 1
Dangkal 0
C. Tekanan darah
> 89mmHg 4
70 -89 3
50 -69 2
1- 49 1
0 0
D. Pengisian kapiler
< 2 dtk 2
> 2 dtk 1
0 0
E. Glasgow Coma Score (GCS)
14 -15 5
11- 13 4
8 – 10 3
5- 7 2
3- 4 1
Total trauma score : 13
REAKSI PUPIL
KananUkuran 2,5mm KiriUkuran 2,5mm
Cepat Ya Ya
Konstriksi Ya Ya
Lambat Tidak Tidak
Dilatasi Tidak Tidak
Tak bereaksi Tidak Tidak
PENILAIAN NYERI
Nyeri : Tidak Ya, lokasi pada daerah jantung
Intensitas : Sedang ( Skala nyeri 4)
Jenis : Akut Kronis
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PENILAIAN NYERI :
Nyeri ringan (skala 3)
PENGKAJIAN SEKUNDER
A. Riwayat kesehatan
1. S : Sign/Symtom (tanda dan gejala) :
Pada saat pengkajian pasien sesak napas dan nyeri dada. Keadaan umum pasien
lemah, dan terpasang oksigen nasal canul 3 liter/menit
2. A : alergi:
Pasien mengatakan tidak ada alergi obat dan makanan.
3. M: pengobatan:
a. Furosemide 40 mg
4. P : Riwayat penyakit:
Pasien memiliki riwayat penyakit CHF, sebelumnya pernah di rawat di RSWS.
5. L :Makanan yang dikomsumsi terakhir,sebelum sakit:
Pasien mengatakan makanan terakhir sebelum kejadian yaitu nasi, ikan dan sayur.
6. E : Kejadian sebelum injury/sakit:
Sesak napas.
B. Riwayat dan mekanisme trauma
1. O: Onset ( seberapa cepat efek dari suatu interaksi terjadi) :
Pasien merasa sesak napas dan nyeri dada
2. P : Provokatif(penyebab ) :
CHF
3. Q : Quality(kualitas ) :
Cepat dan dangkal
4. R : Radiation(paparan) :
Thoraks
5. S : Severity (tingkat keparahan) :
-
6. T : Timing (waktu) :
Pada saat melakukan aktivitas.
F. PENGOBATAN :
No Nama obat Golongan Dosis Indikasi
1 Furcemide Obat diuretik 40mg/8j/IV untuk membuang cairan
atau garam berlebih di
dalam tubuh melalui urine
dan meredakan
pembengkakan yang
disebabkan oleh gagal
jantung, penyakit hati,
penyakit ginjal atau
kondisi terkait.
2 Nitrogliserin golongan nitrat 10 untuk mengurangi
mg/menit/JP/IV intensitas serangan angina
(nyeri dada), terutama
pada penderita penyakit
jantung koroner.
3 calcium channel 10mg/24j/oral untuk mengatasi hipertensi
Amlodipine blockers atau tekanan darah tinggi.
Obat ini juga bisa
digunakan untuk
membantu mengatasi
serangan angina pectoris
atau angin duduk.
Amlodipine bisa
dikonsumsi secara
tersendiri atau
dikombinasikan dengan
obat lain.
4. calcium channel 80mg/24jam untuk mengatasi tekanan
Valsartan blockers /oral darah tinggi (hipertensi)
dan gagal jantung.
ANALISA DATA
Data Masalah Keperawatan
DS :
Pasien mengeluh sesak napas
DO :
a. Pasien nampak sesak Ketidakefektipan pola
b. Frekuensi pernasan 32 x/menit, cepat dan dangkal napas
c. Terdapat bunyi napas tambahan ronkhi basal bilateral
d. Pernapasan cuping hidung
e. Menggunakan otot bantu pernapasan
DS :
Pasien mengatakan nyeri dada
Pasien mengatakan mudah lelah
DO :
1. Tanda – tanda vital :
Frekuensi Nadi : 120x/menit
Frekuensi napas : 28x/menit, pernapasan cepat dan Penurunan curah
dangkal jantung
Tekanan Darah: 169/103mmHg
Suhu: 36,5ºC
2. Pengisian kapiler >2 detik (memanjang)
3. Dispnea
4. Peningkatan SGOT dan SGPT (85 U/l dan 50 U/l)
5. Edema pada ekstremitas
Factor resiko :
a. Pengisian kapiler >2 detik (memanjang)
Resiko
b. Terjadi peningkatan kreatinin (2.03 mg/dl)
ketidakefektifan
c. Edema pada ekstremitas\
perfusi : ginjal
d. Riwayat hipertensi
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Ketidakefektipan pola napas b/d hiperventilasi
2. Penurunan curah jantung b/d perubahan kontraktilitas miokardial
3. Resiko ketidakefektifan : perfusi ginjal
Intervensi dan implementasi keperawatan