Anda di halaman 1dari 23

SUMBER RSUP. Dr.

WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR


Lampiran 1
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANAKKUKANG
Jl. Adyaksa No. 5 Telp. (0411) 444133-449574-5058660 Fax. (0411) 4662561-430614 Makassar
90231
e-mail: stikes pnk@yahoo.com. Website:http:/stikespanakkukang.ac.id.
FORMAT IGD

Ruangan : IGD PJT Tanggal : 13/11/2018 Jam : 13.10 WITA

No. Rekam Medik : 670559


Nama lengkap : Ny. J
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir/Umur : Takalar, 07-051982 / 36 tahun
Alamat : Takalar
Rujukan : Ya  RS  Puskesmas  Dr  Lainya
Diagnosa : CHF + CKD
 Tidak  Datang sendiri  Diantar
Nama keluarga yang bisa dihubungi : Ny. A No. Hp/Tlp : -
Alamat : Takalar
Transportasi waktu datang : Ambulans RSWS  Ambulans Lain Mobil pribadi
Alasan masuk : Sesak nafas dirasakan sejak lama, dan memberat sejak 3 hari terakhir memberat
setelah beraktivitas, nyeri pada dada bagian kiri, dan batuk berdahak di sertai lender berwarna putih.
PRIMARY SURVEY
A. Airway
1. Pengkajian jalan napas
Bebas Tersumbat
Trachea di tengah : Ya Tidak
a. Resusitasi : -
b. Re evaluasi : -
2. Masalah keperawatan : -
3. Intervensi/ Implementasi : -
4. Evaluasi :-

B. Breathing
1. Fungsi pernapasan :
a. Dada simetris :  Ya Tidak
b. Sesak napas : Ya Tidak
c. Respirasi : 28 x/menit, cepat dan dangkal (takhipneu).
d. Krepitasi : Ya Tidak
e. Suara napas :Teratur (vesicular), dan terdapat suara napas tambahanronkhi basal
bilateral.
f. Saturasi 02 : 96 %
g. Assesment :-
h. Resusitasi :-
i. Re evaluasi :-
2. Masalah keperawatan :Ketidakefektipan pola napas
Diagnosa keperawatan :Ketidakefektipan pola nafas
Tujuan Intervensi Implementasi Keperawatan Evaluasi
Keperawatan
Setelah dilakukan tindakan (3140) Manajemen (3140) Manajemen jalan napas: S :Pasien mengatakan masih sesak
keperawatan selama 1x24 jam, jalan napas: 1. Memonitor status pernafasan dan oksigenasi napas
diharpakan : Pasien akan 1. Monitor status Hasil : O:
menunjukkanStatus pernapasan pernafasan dan a. Frekuensi nafas : 30x/menit 1. Frekuensi nafas 28x/menit
: ventilasi (0415): oksigenasi b. Irama nafas : Teratur 2. Irama nafas : Teratur
Dengan kriteria hasil : 2. Posisikan pasien c. Suara nafas : vesikuler, dan terdapat suara 3. Suara nafas vesikuler
a. Frekuensi napas normal (16- untuk meringankan napas tambahanronkhi basal bilateral. 4. Terdapat suara napas tambahan
20x/i). sesak nafas 2. Memposisikan pasien dengan posisi semi ronkhi bilateral
b. Irama pernapasan regular (3320) Terapi oksigen: fowler A :Ketidakefektipan pola napas belum
c. Suara auskultasi nafas 3. Kolaborasi Hasil : Pasien merasa nyaman dengan posisi teratasi
vesicular dan tidak ada bunyi pemberian oksigen yang diberikan, P : Lanjutkan intervensi :
napas tambahan. (3320) Terapi oksigen: (3140) Manajemen jalan napas:
3. Pemberian oksigen nasal canul 1. Monitor status pernafasan dan
Hasil : telah diberikan oksigen nasal canula 3 oksigenasi
liter/menit. 2. Posisikan pasien untuk
meringankan sesak nafas
C. Circulation
1. Keadaan sirkulasi :
 Frekuensi Nadi : 120x/menit
 Frekuensi napas : 28x/menit, pernapasan cepat dan dangkal
 Tekanan Darah: 169/103mmHg
 Suhu: 36,5ºC
a. Temperatur kulit : Hangat
b. Gambaran kulit:
1) Warna sawo matang
2) Kulit elastis
c. Pengisian kapiler >2 detik (memanjang)
d. Peningkatan SGOT dan SGPT (85 U/l dan 50 U/l)
e. Edema pada ekstremitas
f. Assesment : -
g. Resusitasi : -
h. Re evaluasi : -
2. Masalah keperawatan :
Penurunan curah jantung
3. Intervensi dan implementasi
Rencana tindakan
Tujuan dan kriteria hassil Implementasi Evaluasi
Intervensi (NIC
(NOC)
NOC : Perawatan jantung dan pemantauan 1. Monitor tekanan darah dan S : Pasien mengatakan masih nyeri
Setelah dilakukan tindakan tanda-tanda vital status pernapasan dada sudah berkurang
keperawatan selama 1x24 jam, Aktivitas keperawatan: Hasil : O:
pasien mampu : 1. Kaji dan dokumentasikan tekanan Tekanan darah : 140/60 mmHg a. Tanda – tanda vital :TD : 140/60
a. Menujukkan curah jantung darah, adanya sianosis, status Nadi : 98 x/menit mmHg, nadi : 100 x/menit,
yang memuaskan, dibuktikan pernapasan dan status mental. Pernapasan : 28 x/menit, status pernapasan : 26 x/menit, suhu :
oleh efektivitas pompa 2. Evaluasi adanya nyeri dada ( pernapasan cepat dan dangkal 36,5oC.
jantung, yang dibuktikan intensitas, lokasi, durasi) Suhu : 36,6oC b. Waktu pengisian kapiler >2 detik
oleh indikator 1-5 (gangguan 3. Monitor status kardiovaskuler 2. Mengevaluasi adanya nyeri dada (memanjang)
ektrem, berat, sedang, ringan 4. Monitor balance cairan (intake dan Hasil : Pasien mengatakan A : Masalah penurunan curah jantung
dan tidak ada gangguan) output) masih ada nyeri dada yang belum teratasi
b. Menunjukkan status 5. Pantau pengisian ulang kapiler dirasakan P : Lanjutkan intervensi
sirkulasi, yang dibuktikan Aktivitas kolaboratif : 3. Monitor status kardiovaskuler 1. Kaji dan dokumentasikan tekanan
oleh indikator 1-5 (gangguan 6. Kolaborasi pemberian medikasi Hasil : Sinus rhytme, HR 98 darah, adanya sianosis, status
ektrem, berat, sedang, ringan x/menit, Peningkatan SGOT dan pernapsan dan status mental.
dan tidak ada gangguan) SGPT (85 U/l dan 50 U/l) 2. Evaluasi adanya nyeri dada (
Kriteria hasil : 4. Memantau pengisian ulang intensitas, lokasi, durasi)
a. Tanda Vital dalam rentang kapiler 3. Monitor status kardiovaskuler
normal (Tekanan darah, nadi, Hasil : CRT > 2 detik 4. Pantau pengisian ulang kapiler
respirasi) (memanjang), pasien nampak 5. Kolaborasi pemberian medikasi
b. Dapat mentoleransi aktivitas, pucat
tidak ada kelelahan 5. Penatalaksanaan pemberian
c. Pengisian ulang kapiler < 2 medikasi
detik Hasil : Aspilet 80 mg/24
d. Indeks jantung dan fraksi jam/oral
ejeksi dalam batas normal
(>55%)
D. Disability
1. Penilaian fungsi neurologis
Kesadaran composmentis dengan GCS 15 (E4V5M6)
2. Masalah keperawatan : -
3. Intervensi/Implementasi : -
4. Evaluasi : -
E. Exposure
1. Penilaian Hipotermia/hipertermia
Tidak ada peningkatan dan penurunan suhu, dengan suhu : 36,5oC
2. Masalah keperawatan : -
3. Intervensi/Implementasi : -
4. Evaluasi : -
TRAUMA SCORE
A. Frekuensi pernapasan
10 -25 4
 25 -35 3
> 35 2
< 10 1
0 0
B. Usaha napas
Normal 1
 Dangkal 0
C. Tekanan darah
 > 89mmHg 4
70 -89 3
50 -69 2
1- 49 1
0 0
D. Pengisian kapiler
< 2 dtk 2
 > 2 dtk 1
0 0
E. Glasgow Coma Score (GCS)
 14 -15 5
11- 13 4
8 – 10 3
5- 7 2
3- 4 1
Total trauma score : 13

REAKSI PUPIL
KananUkuran 2,5mm KiriUkuran 2,5mm
 Cepat Ya Ya
 Konstriksi Ya Ya
 Lambat Tidak Tidak
 Dilatasi Tidak Tidak
 Tak bereaksi Tidak Tidak

PENILAIAN NYERI
 Nyeri : Tidak Ya, lokasi pada daerah jantung
 Intensitas : Sedang ( Skala nyeri 4)
 Jenis : Akut Kronis

 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
   

PENILAIAN NYERI :
Nyeri ringan (skala 3)
PENGKAJIAN SEKUNDER
A. Riwayat kesehatan
1. S : Sign/Symtom (tanda dan gejala) :
Pada saat pengkajian pasien sesak napas dan nyeri dada. Keadaan umum pasien
lemah, dan terpasang oksigen nasal canul 3 liter/menit
2. A : alergi:
Pasien mengatakan tidak ada alergi obat dan makanan.
3. M: pengobatan:
a. Furosemide 40 mg
4. P : Riwayat penyakit:
Pasien memiliki riwayat penyakit CHF, sebelumnya pernah di rawat di RSWS.
5. L :Makanan yang dikomsumsi terakhir,sebelum sakit:
Pasien mengatakan makanan terakhir sebelum kejadian yaitu nasi, ikan dan sayur.
6. E : Kejadian sebelum injury/sakit:
Sesak napas.
B. Riwayat dan mekanisme trauma
1. O: Onset ( seberapa cepat efek dari suatu interaksi terjadi) :
Pasien merasa sesak napas dan nyeri dada
2. P : Provokatif(penyebab ) :
CHF
3. Q : Quality(kualitas ) :
Cepat dan dangkal
4. R : Radiation(paparan) :
Thoraks
5. S : Severity (tingkat keparahan) :
-
6. T : Timing (waktu) :
Pada saat melakukan aktivitas.

C. Tanda – Tanda Vital


 Frekuensi Nadi : 120x/menit
 Frekuensi napas : 28x/menit
 Tekanan Darah: 169/103mmHg
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kepala
a. Kulit kepala :
1) Inspeksi : Rambut berwarna hitam terdapat rambutputih (beruban), kulit kepala
tampak bersih, dan tidak ada ketombe.
2) Palpasi : Tidak teraba adanya massa dan tidak ada nyeri tekan
b. Mata
1) Inspeksi : Tidak ada perdarahan subkujungtiva, konjungtiva tidak
anemis,skelera ikterik, tidak ada cedera pada kornea, dan pupil isokor.
2) Palpasi : Tidak teraba adanya massa
c. Telinga
1) Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak tampak adanya serumen.
2) Palpasi : Tidak teraba adanya massa dan tidak ada nyeri tekan
d. Hidung
1) Inspeksi : Tampak bersih, tidak ada benjolanpada hidung, dan ada pernasan
cuing hidung
2) Palpasi : Tidak teraba adanya massa
e. Mulut dan gigi
Inspeksi : Mukosa mulut tampak lembab,gigi tampak kuning, dan tidak terdapat
stomatitis.
f. Wajah
Inspeksi : Ekspresi wajah nampak lemas
2. Leher
Inspeksi : Tidak terdapat pembesaran tonsil.
3. Dada/thoraks
a. Paru-paru ;
1) Inspeksi : Simetris antar kedua lapang paru, frekuensi napas :32 x/menit.
Penggunaan otot bantu pernapasan
2) Palpasi :Tidak ada nyeri tekan
3) Auskultasi : Teratur (vesicular), dan terdapat suara napas tambahan ronkhi
basal bilateral.
4. Jantung
1) Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
2) Perkusi : Suara pekak, batas atas intekostal 3 kiri, batas kanan linea paasteral
kanan, batas kiri linea mid clavicularis kiri, batas bawah intercostals
6 kiri
3) Auskultasi :Bunyi jantung I dan II murni reguler, bising tidak ada.
4. Abdomen
a. Inspeksi :Tidak ada ascites.
b. Auskultasi :peristaltic usus 10 kali/menit
c. Palpasi :Tidak ada massa dan nyeri tekan
d. Perkusi :Bunyi tympani
5. Genitalia
a. Inspeksi : Tidak dikaji.
b. Palpasi :Tidak dikaji.
6. Ekstremitas
a. Status sirkulasi : Pengisian kapiler pada ektermitas atas dan bawah >2 detik.
Terpasang infus pada ektermitas kiri atas dengan cairan RL 28 tetes/menit.
b. Keadaan injury : Tidak ada
c. Edema pada ekstremitas
7. Neurologis
Fungsi sensorik : Pasien dapat merasakan stimulus berupa sentuhan ringan pada
anggota tubuh.
Fungsi Motorik : Pasien dapat mengangkat kedua kakinya dan tangannya dan
mampu menahan dorongan. Kekuatan otot 5 5
5 5
E. HASIL LABORATORIUM :
1. Kimia Darah Tanggal, 13-11-2018
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
HEMATOLOGI
Koagulasi
PT 13.6 10-14 detik
INR 1.31 ….
APTT 29.2 22.0-30.0 detik
KIMIA DARAH
Glukosa
GDS 114 140 mg/dl
FUNGSI GINJAL
Ureum 73 10-50 mg/dl
Kreatinin 2.03 P(<1.3 L(<1.1) mg/dl
FUNGSI HATI
SGOT 85 <38 U/l
SGPT 50 <41 U/l
ELEKTROLIT
Natrium 140 136-145 mmol/l
Kalium 4.6 3.5-5.1 mmol/l
Klorida 103 97-111 mmol/l
Kesan :Azotemia

2. Darah Rutin Tanggal, 13-11-2018


Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan
WBC 12.63 4.00-10.00 103/mm3
RBC 5.12 4.50-6.50 106/mm3
HGB 15.6 13.0-16.0 g/dl
HCT 45.3 37-48 %
MCV 88.5 80-97 µm3
MCH 30.5 26.5-33.5 pg
MCHC 34.4 31.5-35.0 g/dl
PLT 129 150-400 103/mm3
MPV 16.7 6.0-11.0 µm3
PCT 0.15 0.15-0.50 %

F. PENGOBATAN :
No Nama obat Golongan Dosis Indikasi
1 Furcemide Obat diuretik 40mg/8j/IV untuk membuang cairan
atau garam berlebih di
dalam tubuh melalui urine
dan meredakan
pembengkakan yang
disebabkan oleh gagal
jantung, penyakit hati,
penyakit ginjal atau
kondisi terkait.
2 Nitrogliserin golongan nitrat 10 untuk mengurangi
mg/menit/JP/IV intensitas serangan angina
(nyeri dada), terutama
pada penderita penyakit
jantung koroner.
3 calcium channel 10mg/24j/oral untuk mengatasi hipertensi
Amlodipine blockers atau tekanan darah tinggi.
Obat ini juga bisa
digunakan untuk
membantu mengatasi
serangan angina pectoris
atau angin duduk.
Amlodipine bisa
dikonsumsi secara
tersendiri atau
dikombinasikan dengan
obat lain.
4. calcium channel 80mg/24jam untuk mengatasi tekanan
Valsartan blockers /oral darah tinggi (hipertensi)
dan gagal jantung.
ANALISA DATA
Data Masalah Keperawatan
DS :
Pasien mengeluh sesak napas
DO :
a. Pasien nampak sesak Ketidakefektipan pola
b. Frekuensi pernasan 32 x/menit, cepat dan dangkal napas
c. Terdapat bunyi napas tambahan ronkhi basal bilateral
d. Pernapasan cuping hidung
e. Menggunakan otot bantu pernapasan
DS :
Pasien mengatakan nyeri dada
Pasien mengatakan mudah lelah

DO :
1. Tanda – tanda vital :
Frekuensi Nadi : 120x/menit
Frekuensi napas : 28x/menit, pernapasan cepat dan Penurunan curah
dangkal jantung
Tekanan Darah: 169/103mmHg
Suhu: 36,5ºC
2. Pengisian kapiler >2 detik (memanjang)
3. Dispnea
4. Peningkatan SGOT dan SGPT (85 U/l dan 50 U/l)
5. Edema pada ekstremitas
Factor resiko :
a. Pengisian kapiler >2 detik (memanjang)
Resiko
b. Terjadi peningkatan kreatinin (2.03 mg/dl)
ketidakefektifan
c. Edema pada ekstremitas\
perfusi : ginjal
d. Riwayat hipertensi
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Ketidakefektipan pola napas b/d hiperventilasi
2. Penurunan curah jantung b/d perubahan kontraktilitas miokardial
3. Resiko ketidakefektifan : perfusi ginjal
Intervensi dan implementasi keperawatan

Rencana Keperawatan Implementasi keperawatan


Diagnosa
No Tujuan Dan Kriteria Hasil
Keperawatan Intervensi Keperawatan (NIC)
(NOC)
1 Ketidakefektipan pola Setelah dilakukan tindakan (3140) Manajemen jalan (3140) Manajemen jalan napas:
napas b/d hiperventilasi keperawatan selama 1x24 jam, napas: 1. Memonitor status pernafasan dan oksigenasi
diharpakan : Pasien akan 4. Monitor status pernafasan Hasil :
DS : menunjukkanStatus pernapasan dan oksigenasi a. Frekuensi nafas : 28x/menit
Pasien mengeluh sesak : ventilasi (0415): 5. Posisikan pasien untuk b. Irama nafas : Teratur
napas Dengan kriteria hasil : meringankan sesak nafas c. Suara nafas : vesikuler, dan terdapat suara
DO : d. Frekuensi napas normal (16- (3320) Terapi oksigen: napas tambahan ronkhi basal bilateral.
a. Pasien nampak sesak 20x/i). 6. Kolaborasi pemberian 2. Memposisikan pasien dengan posisi semi fowler
b. Frekuensi pernasan e. Irama pernapasan regular oksigen Hasil : Pasien merasa nyaman dengan posisi
28 x/menit, cepat f. Suara auskultasi nafas yang diberikan,
dan dangkal vesicular dan tidak ada (3320) Terapi oksigen:
c. Terdapat bunyi bunyi napas tambahan. 3. Pemberian oksigen nasal canul
napas tambahan Hasil : telah diberikan oksigen nasal canula 3
ronkhi basal bilateral liter/menit.
d. Pernapasan cuping
hidung
Menggunakan otot
bantu pernapasan
2 Penurunan curah NOC : Perawatan jantung dan 1. Monitor tekanan darah dan status pernapasan
jantung b/d perubahan Setelah dilakukan tindakan pemantauan tanda-tanda vital Hasil :
kontraktilitas miokardial keperawatan selama 1x24 jam, Aktivitas keperawatan: Frekuensi Nadi : 120x/menit
Dibuktikan dengan: pasien mampu : 7. Kaji dan dokumentasikan Frekuensi napas : 28x/menit,
c. Menujukkan curah jantung tekanan darah, adanya pernapasan cepat dan dangkal
DS : yang memuaskan, sianosis, status pernapasan Tekanan Darah: 169/103mmHg
Pasien mengatakan dibuktikan oleh efektivitas dan status mental. Suhu: 36,5ºC
nyeri dada pompa jantung, yang 8. Evaluasi adanya nyeri dada ( 2. Mengevaluasi adanya nyeri dada
DO : dibuktikan oleh indikator 1- intensitas, lokasi, durasi) Hasil : Pasien mengatakan masih ada nyeri dada
1. Tanda – tanda vital : 5 (gangguan ektrem, berat, 9. Monitor status kardiovaskuler yang dirasakan
Frekuensi Nadi : sedang, ringan dan tidak 10. Monitor balance cairan 3. Monitor status kardiovaskuler
120x/menit ada gangguan) (intake dan output) Hasil : Sinus rhytme, HR 98 x/menit, Hasil
Frekuensi napas : d. Menunjukkan status 11. Pantau pengisian ulang Peningkatan SGOT dan SGPT (85 U/l dan 50 U/l)
28x/menit, sirkulasi, yang dibuktikan kapiler 4. Memantau pengisian ulang kapiler
pernapasan cepat oleh indikator 1-5 Aktivitas kolaboratif : Hasil : CRT > 2 detik (memanjang), pasien
dan dangkal (gangguan ektrem, berat, 12.Kolaborasi pemberian nampak pucat
Tekanan Darah: sedang, ringan dan tidak medikasi 5. Penatalaksanaan pemberian medikasi
169/103mmHg ada gangguan) Hasil : Aspilet 80 mg/24 jam/oral
Suhu: 36,5ºC Kriteria hasil :
2. Pengisian kapiler >2 e. Tanda Vital dalam rentang
detik (memanjang) normal (Tekanan darah,
3. Peningkatan SGOT nadi, respirasi)
dan SGPT (85 U/l f. Dapat mentoleransi
dan 50 U/l) aktivitas, tidak ada
4. Edema pada kelelahan
ekstremitas g. Pengisian ulang kapiler < 2
detik
h. Indeks jantung dan fraksi
ejeksi dalam batas normal
(>55%)
3 Resiko ketidakefektifan NOC : Manajemen asam basa Manajemen asam basa
perfusi ginjal Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau tanda-tanda vital Aktifitas keperawatan:
keperawatan 1x24 jam 2. Observasi status hidrasi 1. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
a. Pengisian kapiler diharapkan pasien akan : (lkelembaban membrane Hasil :
>2 detik a. Menunjukkan perfusi mukosa). Tekanan darah : 140/60 mmHg
(memanjang) jaringan : ginjal meningkat, 3. Monitor hasil pemeriksaan Nadi : 100 kali/menit
b. Terjadi yang dibuktikan dengan laboratorium (HCT, uruem Pernapasan : 28 kali/menit
peningkatan indicator sebagai berikut (4- kreatinin dan SGOT SPT) Suhu : 36,6oC
kreatinin (2.03 5: sedikit terganggu – tidak 4. Observasi tanda-tanda cairan 2. Mengobservasi kelembaban membrane mukosa.
mg/dl) terganggu). berlebih/retensi. Hasil : Membran mukosa pasien lembab
c. Edema pada b. Menunjukkan 5. Kolaborasi pemberian 3. Mengobservasi tanda-tanda cairan berlebih.
ekstremitas\ keseimbangan elektrolit dan medikasi dan cairan Hasil : Nampak ada edema pada ektremitas bawah
d. Riwayat asam basa, yang dibuktikan dan pasien mengatakan kencing nya sedikit-
hipertensi dengan indicator sebagai sedikit (Tidak diukur ketika BAK)
berikut (4-5: sedikit 4. Memonitor hasil pemeriksaan laboratorium (HCT,
terganggu – tidak uruem kreatinin dan SGOT SPT)
terganggu. Hasil : Kreatinin (2.03 mg/dl), SGOT dan SGPT
(35 U/l dan 40 U/l)
Kriteria hasil : 5. Penatalaksanaan pemberian cairan Nacl 0,9%
a. Tekanan darah sistol dan Hasil : Furosemide 500 mg/jam/intravena via
diastol dalam batas normal syring pump
(120/80 mmHg)
b. Ureum dan kreatinin serum
dalam batas normal 10-50
dan <1.3 mg/dl)
c. Tidak tejadi sepsi dan
fungsi hati SGOT dan
SGPT dalam batas normal
(<38 dan <41 U/l)
Evaluasi keperawatan
Diagnosis Hari / Tanggal Evaluasi
Keperawatan
Ketidakefektip Selasa, 13-11- S :Pasien mengatakan masih sesak napas
an pola napas 2018 O:
5. Frekuensi nafas 28x/menit
6. Irama nafas : Teratur
7. Suara nafas vesikuler
8. Terdapat suara napas tambahan ronkhi bilateral
A : Ketidakefektipan pola napas belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
(3140) Manajemen jalan napas:
3. Monitor status pernafasan dan oksigenasi
4. Posisikan pasien untuk meringankan sesak nafas
Penurunan Selasa, 13-11- S : Pasien mengatakan masih nyeri dada sudah berkurang
curah jantung 2018 O:
c. Tanda – tanda vital :
Frekuensi Nadi : 120x/menit
Frekuensi napas : 28x/menit, pernapasan cepat dan
dangkal
Tekanan Darah: 169/103mmHg
Suhu: 36,5ºC
d. Waktu pengisian kapiler >2 detik (memanjang)
A : Masalah penurunan curah jantung belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
6. Kaji dan dokumentasikan tekanan darah, adanya sianosis,
status pernapsan dan status mental.
7. Evaluasi adanya nyeri dada ( intensitas, lokasi, durasi)
8. Monitor status kardiovaskuler
9. Pantau pengisian ulang kapiler
1. Kolaborasi pemberian medikasi
Resiko Selasa, 13-11- S:-
ketidakefektifa 2018 O:
n : perfusi a. Tanda-tanda vital :
ginjal Frekuensi Nadi : 120x/menit
Frekuensi napas : 28x/menit, pernapasan cepat dan
dangkal
Tekanan Darah: 169/103mmHg
Suhu: 36,5ºC
b. Terdapat oedema derajat I pada ektermitas bawah
c. Pengisian kapiler >2 detik (memanjang)
a. Ureum kreatinin 2.03 mg/dl)
b. SGOT dan SGPT (85 U/l dan 50 U/l)
c. Terapi :Furosemide 500 mg/jam/intravena via syring pump

A : Resiko ketidakefektifan perfusi : ginjal belum teratasi


P : Lanjutkan intervensi
1. Pantau tanda-tanda vital
2. Observasi status hidrasi (lkelembaban membrane mukosa).
3. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium (HCT, uruem
kreatinin dan SGOT SPT)
4. Observasi tanda-tanda cairan berlebih/retensi.
5. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit

Anda mungkin juga menyukai