Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makhluk hidup yang diciptakan oleh Allah SWT.memiliki sistem koordinasi yang
disebut koordinasi indera untuk menganalisis keadaan lingkungannya dan melakukan
aktivitas sehari- hari baik itu pada hewan vertebrata ataupun pada hewan invetebrata. Hewan-
hewan ini memiliki indera peraba, penglihatan, pengecap, indera pembau, indera
pendengaran dan keseimbangan.
Hewan vertebrata memiliki sistem koordinasi atau alat indera yang lebih kompleks dari
pada alat indera hewan invertebrata. Alat indera sangat erat hubungannya dengan sistem
saraf. Hewan dapat mengamati apa yang terjadi di lingkungannya karena memiliki indera
yang menerima perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya dan menyampaikan
sinyal ke sistem saraf. Perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan sering disebut
sebagai rangsangan (stimulus).
Semua sel mampu merespon stimulus yang datang dari lingkungannya. Sifat semacam
itu masih dapat dilihat pada protozoa yang mampu merespon sinar, makanan dan berbagai
stimulus yang lain. Pada hewan multiseluler dimana sel-sel tubuhnya telah mengalami
diferensiasi yang tinggi, akhirnya kemampuan merespon stimulus dengan baik, tinggal
dimiliki oleh sel-sel reseptor saja.Untuk hewan multiseluler harus dibedakan antara stimulus
yang datang dari luar tubuh (stimulus eksternal) dan stimulus dari dalam tubuhnya (stimulus
internal).

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari alat indra atau sistem indra?
2. Bagaimanakah fisiologi dari indera peraba, penglihatan, pengecap, indera pembau
dan indera pendengaran?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari alat indra atau sistem indra.
2. Untuk mengetahui fisiologi dari indera peraba, penglihatan, pengecap, indera pembau
dan indera pendengaran dan keseimbangan.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Alat Indera
Alat indera adalah bagian dari tubuh yang berguna untuk mengetahui suatu keadaan yang
terjadi pada luar tubuh.Organ-organ tubuh yang termasuk kedalam bagian alat indera ialah
organ yang mampu menerima berbagai jenis rangsangan tertentu.1 Fungsi utama dari alat
indera adalah untuk mengenal lingkungan luar atau berbagai rangsangan dari lingkungan di
luar tubuh kita. Dengan adanya alat indera, manusia dapat mengenal lingkungan dan
menanggapi berbagai macam perubahan-perubahan yang terjadi.
Kecepatan respon pada manusia dapat ditentukan oleh kualitas sistem sarafnya, yang
menghubungkan antara otak sebagai pusat kendali dengan organ-organ di seluruh tubuh.2
Alat indera sangat erat hubungannya dengan sistem saraf. Hewan dapat mengamati apa saja
yang terjadi di lingkungannya karena memiliki indera yang menerima perubahan-perubahan
yang terjadi di lingkungannya dan menyampaikan sinyal ke sistem saraf. Perubahan-
perubahan yang terjadi di lingkungan sering disebut sebagai rangsangan (stimulus).
Reseptor dapat didefinisikan sebagai suatu sel yang mampu merespon stimulus dari
lingkungannya (eksternal maupun internal). Mampu merespon disini harus diartikan sebagai
mampu mengubah energy stimulus menjadi suatu energi sinyal saraf (biasanya meskipun
tidak selalu, bentuknya sebagai potensial aksi). Suatu organ indera terdiri atas sejumlah
reseptor-reseptor yang sama, dan jaringan-jaringan non-saraf seperti mata vertebrata sebagai
organ penglihatan terdiri dari sel-sel fotoreseptor (sel batang dan sel kerucut) dan juga
jaringan non saraf seperti: kornea, iris, lapisan sel pigmen dan sebagainya. Alat indera terbagi
menjadi lima yang meliputi indera penglihatan merupakan indera yang peka terhadap
rangsangan cahaya, indera pendengaran atau keseimbangan merupakan indera yang peka
terhadap rangsangan mekanik (tekanan udara/getaran suara), indera peraba merupakan indera
yang peka terhadap rangsangan kimia, indera pembau merupakan indera yang peka terhadap
rangsangan kimia.3

____________
1
Campbell, dkk, Biologi, (Jakarta: Erlangga, 2003), h. 21.
2
Ika Puspita Wulandari, “Pembuatan Alat Ukur Kecepatan Respon Manusia Berbasis Mikrokontroller
At 89S8253”, Jurnal Neutrino, Vol. 1, No. 2, (2009), h. 211.
3
Soewolo, Pengantar Fisiologi Hewan, (Jakarta: Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah,
200), h. 255-267.

2
B. Indera Penglihatan (Mata)
 Pengertian Indera Penglihatan (Mata)
Mata merupakan organ fotoreseptor yang sangat berkembang dan rumit.Fungsi utama
mata yaitu untuk memfokuskan cahaya kepada retina, khususnya pada sel kerucut dan sel
batang.Mata memiliki reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna.Dengan
menggunakan mata, manusia dapat memperoleh informasi sebanyak 80% hanya dengan
melihat.4
 Bagian-bagian Mata dan Fungsinya

Gambar: Mata dan Bagian-bagiannya

Mata terdiri atas beberapa bagian yang meliputi bagian mata luar yang merupakan
pelindung mata dan bagian mata dalam yang berperan dalam proses penglihatan pada
manusia. Bagian mata luar yang melindungi mata meliputi:

a. Alis mata, berfungsi untuk menghindari masuknya keringat ke mata.


b. Kelopak mata, berfungsi untuk melindungi mata dari debu, asap, dan berbagai
macam benda asing lainnya.
c. Rambut mata, berfungsi untuk mengurangi cahaya dan berbagai macam kotoran
yang masuk ke mata.
d. Kelenjar air mata, berfungsi untuk membasahi mata agar tidak kering.
Bagian dalam pada mata yang masing-masingnya memiliki peran khusus dalam
proses penglihatan meliputi:
____________
4
Laya Rares, dkk, “Hubungan Waktu Penggunaan Laptop dengan Keluhan Penglihatan pada
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi”, Jurnal e-Biomedik, Vol. 1, No. 1, (2013), h. 291.

3
a. Kornea, bagian terluar pada mata yang tembus terhadap cahaya. Kornea mampu
menerima dan meneruskan cahaya yang masuk dan memberikan perlindungan
terhadap bagian sensitive mata yang ada di bawahnya.
b. Iris, berfungsi untuk memberikan warna pada mata dan mengatur perbesaran pupil.
c. Aqueous humor, lensa mata dan cairan kornea, yang berfungsi untuk membiaskan
cahaya ke bagian dalam mata.
d. Lensa mata, berfungsi untuk membiaskan berkas cahaya yang terpantul dari benda-
benda yang dilihat, dan akan menjadi bayangan pada retina.
e. Vitreous humor, berfungsi untuk meneruskan cahaya dari lensa menuju ke retina.
f. Retina, merupakan jaringan saraf halus yang menghantarkan impuls saraf dari luar
menuju diskus optik.
 Bintik kuning, lengkungan yang terdapat di retina dan merupakan bagian yang
paling peka.
 Sel batang, sel batang adalah sel yang mampu menerima rangsang tidak
berwarna. Sel batang mengandung rodopsin, yaitu suatu bentuk senyawa
antara vitamin A dengan protein tertentu. Bila terkena sinar terang,
rodopsin terurai dan akan terbentuk kembali dalam keadaan gelap.
 Sel kerucut, sel kerucut adalah sel yang mampu menerima rangsang sinar
kuat dan berwarna. Sel kerucut mengandung pigmen iodopsin, yaitu
senyawa retinin dan opsin. Terdapat 3 macam sel kerucut yang masing-
masing peka terhadap warna tertentu, yaitu merah, biru dan hijau.
Kerusakan salah satu sel kerucut dapat menyebabkan seseorang menjadi
buta terhadap warna tertentu.
 Bintik buta, merupakan bagian yang tidak peka terhadap cahaya. Apabila
bayangan suatu benda jatuh tepat di bintik buta maka benda tidak terlihat oleh
mata.
g. Saraf optik, berfungsi untuk meneruskan rangsang cahaya yang datang dari retina
menuju ke otak dan saraf optik akan membawa semua informasi yang akan diproses
di dalam otak kemudian pada akhirnya kita dapat melihat suatu objek atau benda.
h. Koroid, lapisan pembuluh darah pada mata, yang terletak di antara retina dan sklera
fungsinya untuk mengalirkan oksigen dan nutrisi ke retina.
i. Sklera, pembungkus bola mata yang kuat dan fibrus yang membentuk putih mata
dan bersambung dengan bagian depan membran yang bening.

4
Gambar: Mata dan Sel Batang dan Sel Kerucut

 Mekanisme Melihat
1. Cahaya masuk ke mata melalui kornea.
2. Melewati pupil yang lebarnya diatur oleh iris.
3. Dibiaskan oleh lensa.
4. Terbentuk bayangan di retina yang bersifat nyata, terbaik, diperkecil.
5. Sel-sel batang dan sel kerucut meneruskan sinyal cahaya melalui saraf optic.
6. Otak membalikkan lagi bayangan yang terlihat di retina.
7. Obyek terlihat sesuai dengan aslinya.

C. Indera Pendengar (Telinga)


 Bagian-Bagian Telinga beserta Fungsinya
Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk
keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga
tengah, dan telinga dalam.Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga
tengah meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada telinga
dalam akan menerima rarigsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk
diolah.

5
Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk
keseimbangan.5 Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga
tengah, dan telinga dalam.
a. Telinga luar
Telinga luar terdiri dari daun telinga (pinna, aurikula), saluran telinga luar (meatus
akustikus eksternus) dan selaput gendang (membrane tympani), bagian telinga ini berfungsi
untuk menerima dan menyalurkan getaran suara atau gelombang bunyi sehingga
menyebabkan bergetarnya membran tympani. Meatus akustikus eksternus terbentang dari
telinga luar sampai membrane tympani. Meatus akustikus eksternus tampak sebagai saluran
yang sedikit sempit dengan dinding yang kaku. Satu per tiga luas meatus disokong oleh
tulang rawan elastis dan sisanya dibentuk oleh tulang rawan temporal.
Meatus dibatasi oleh kulit dengan sejumlah rambut, kelenjar Sebasea, dan sejenis
kelenjar keringat yang telah mengalami modifikasi menjadi kelenjar seruminosa, yaitu
kelenjar apokrin tubuler yang berkelok-kelokyang mennnghasilkan zat lemak setengah padat
berwarna kecoklat-coklatan yang dinamakan serumen (minyak telinga). Serumen berfungsi
menangkap debu dan mencegah infeksi. Pada ujung dalam meatus akustikus eksternus
terbentang membrane tympani. Dia diliputi oleh lapisan luar epidermis yang tipis dan pada
permukaan dalamnya diliputi oleh epitel selapis kubus. Antara dua epitel yang melapisi
terdapat jaringan ikat kuat yang terdiri atas serabut-serabut kolagen dan elastin serta
fibroblast. Pada kuadran depan atas membran atas tympani tidak mengandung serabut dan
lemas, membentuk membran shrapnell. Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan

____________
5
Ethel,Slonane. 1999. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. (Jakarta : EGC Junquiera, 1999), h. 37

6
telinga tengah meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada
telinga dalam akan menerima rarigsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls ke otak
untuk diolah.
b. Telinga tengah
Telinga tengah merupakan suatu rongga kecil dalam tulang pelipis (tulang temporalis)
yang berisi tiga tulang pendengaran (osikula), yaitu maleus (tulang martil), inkus (tulang
landasan), dan stapes (tulang sanggurdi). Ketiganya saling berhubungan melalui persendian .
Tangkai maleus melekat pada permukaan dalam membran tympani, sedangkan bagian
kepalanya berhubungan dengan inkus. Selanjutnya, inkus bersendian dengan stapes. Stapes
berhubungan dengan membran pemisah antara telinga tengah dan telinga dalam, yang disebut
fenestra ovalis (tingkap jorong/ fenestra vestibule). Di bawah fenesta ovalis terdapat tingkap
bundar atau fenesta kokhlea, yang tertutup oleh membran yang disebut membran tympani
sekunder.

Telinga tengah dibatasi oleh epitel selapis gepeng yang terletak pada lamina propria
yang tipis yang melekat erat pada periosteum yang berdekatan. Dalam telinga tengah terdapat
dua otot kecil yang melekat pada maleus dan stapes yang mempunyai fungsi konduksi suara .
maleus, inkus, dan stapes diliputi oleh epitel selapis gepeng.
Telinga tengah berhubungan dengan rongga faring melalui saluran eustachius(tuba
auditiva), yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan antara kedua sisi membrane
tympani. Tuba auditiva akan membuka ketika mulut menganga atau ketika menelan
makanan. Ketika terjadi suara yang sangat keras, membuka mulut merupakan usaha yang
baik untuk mencegah pecahnya membran tympani. Karena ketika mulut terbuka, tuba
auditiva membuka dan udara akan masuk melalui tuba auditiva ke telinga tengah, sehingga
menghasilkan tekanan yang sama antara permukaan dalam dan permukaan luar membran
tympani.

7
c. Telinga dalam (Labirin)
Telinga dalam merupakan struktur yang kompleks, terdiri dari serangkaian rongga-
rongga tulang dan saluran membranosa yang berisi cairan. Saluran-saluran membranosa
membentuk labirin membranosa dan berisi cairan endolimfe,sedangkan rongga-rongga tulang
yang di dalamnya berada labirin membranosa disebut labirin tulang (labirin osseosa). Labirin
tulang berisi cairan perilimfe. Rongga yang terisi perilimfe ini merupakan terusan dari rongga
subarachnoid selaput otak, sehingga susunanz peri limfe mirip dengan cairan serebrospinal.
Labirin membranosa dilekatkan pada periosteum oleh lembaran-lembaran jaringan ikat tipis
yang mengandung pembuluh darah. Labirin membranosa sendiri tersusun terutama oleh
selapis epitel gepeng dikelilingi oleh jaringan-jaringan ikat. Labirin terdiri atas tiga saluran
yang kompleks, yaitu vestibula, kokhlea (rumah siput) dan 3 buah kanalis semisirkularis
(saluran setengah lingkaran).6

Vestibula merupakan rongga di tengah labirin, terletak di belakang kokhlea dan di


depan kanalis semisirkularis. Vestibula berhubungan dengan telinga tengah melalui fenesta
ovalis (fenestra vestibule). Vestibule bagian membran terdiri dari dua kantung kecil, yaitu
sakulus dan utikulus. Pada sakulus dan utikulus terdapat dua struktur khusus yang disebut
makula akustika, sebagai indra keseimbangan statis (orientasi tubuh terhadap tarikan
gravitasi). Sel-sel reseptor dalam organ tersebut berupa sel-sel rambut, yang didampingi oleh
sel-sel penunjang. Bagian atas sel tersebut tertutup oleh membran yang mengandung butir-
butiran kecil kalsium karbonat (CaCO3) yang disebut otolit. Perubahan posisi kepala yang
menimbulkan tarikan gravitasi, menyebabkan akan menyampaikan impuls saraf ke cabang

____________
6
Ethel,Slonane. 1999. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. (Jakarta : EGC Junquiera, 1999), h. 37

8
vestibular dari saraf vestibulokokhlear yang terdapat pada bagian dasar sel-sel tersebut, yang
akan meneruskan impuls saraf tersebut ke pusat keseimbangan di otak.
Kanalis semisiskularis merupakan 3 saluran bertulang yang terletak di atas belakang
vestibula. Salah satu ujung dari masing-masing saluran tersebut menggembung, disebut
ampula. Masing-masing ampula berhubungan dengan utrikulus. Pada ampula terdapat Krista
akustika, sehingga organ indra keseimbangan dinamis (untuk mempertahankan posisi tubuh
dalam melakukan respon terhadap gerakan). Seperti pada vestibula sel-sel reseptor dalam
krista akustika juga berupa sel-sel rambut yang didampingi oleh sel-sel penunjang, tetapi di
sini tidak terdapat otolit. Sel-sel reseptor disini distimulasi oleh gerakanendolimfe. Ketika
kepala bergerak akibat terjadinya perputaran tubuh, endolimfe akan mengalir di atas sel-sel
rambut. Sel-sel rambut menerima ransangan tersebut dan mengubahnya menjadi impuls saraf.
Sebagai responnya, otot-otot berkonsraksi untuk mempertahankan keseimbangan tubuh pada
posisi yang baru.
Kokhlea membentuk bagian anterior labirin, terletak di depan vestibula. Berbentuk
seperti rumah siput, berupa saluran berbentuk spiral yang terdiri dari 2 ¾ lilitan, mengelilingi
bentukan kerucut yang disebut mediolus. Penampang melintang kokhlea menunjukkan bahwa
kokhlea terdiri dari tiga saluran yang berisi cairan. Tiga saluran tersebut adalah:
 Saluran vestibular (skala vestibular): di sebelah atas mengandung perilimfe, berakhir
pada tingkap jorong.
 Saluran tympani (skala tympani): di sebelah bawah mengandung perilimfe berakhir pada
tingkap bulat.
 Saluran kokhlear (skala media): terletak di antara skala vestibular dan skala tympani,
mengandung endolimfe. Skala media dipisahkan dengan skala vestibular oleh membran
vestibularis (membran reissner), dan dipisahkan dangan skala tympani oleh membran
basilaris.

Pada membran basilaris inilah terdapat indra pendengar, yaitu organ corti. Sel
reseptor bunyi pada organ ini berupa sel rambut yang didimpingi oleh sel penunjang. Akson-
akson dari sel-sel rambut menyusun diri membentuk cabang kokhlear dari saraf
vestibulokokhlear (saraf kranial ke VIII) yang menghantarkan impuls saraf ke pusat
pendengaran/ keseimbangan di otak. 7

____________
7
Carneiro. J. Basic Histology. Alih bahasa: Histologi dasar, (Jakarta: EGC, 1980), h. 112

9
Getaran suara dapat sampai pada organ corti melalui lintasan sebagai berikut: Getaran
suara memasuki liang telinga menekan membran tympani melintas melalui tulang-tulang
pendengaran menekan tingkap jorong Menimbulkan gelombang pada jaringan perilimfe
menekan membran vestibularis dan skala basilaris merangsang sel-sel rambut pada organ
corti. Di sinilah mulai terjadi pembentukan impuls saraf.

 Mekanisme pendengaran pada Manusia


Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar menggetarkan gendang telinga.
Getaran ini akan diteruskan oleh ketiga tulang dengar ke jendela oval. Getaran Struktur
koklea pada jendela oval diteruskan ke cairan limfa yang ada di dalam saluran vestibulum.
Getaran cairan tadi akan menggerakkan membran Reissmer dan menggetarkan cairan limfa
dalam saluran tengah.
Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah menggerakkan membran
basher yang dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran timpani.
Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran pada jendela bundar. Getaran dengan
frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput-selaput Basiler, yang akan menggerakkan sel-
sel rambut ke atas dan ke bawah. Ketika rambut-rambut sel menyentuh membran tektorial,
terjadilah rangsangan (impuls). Getaran membran tektorial dan membran basiler akan
menekan sel sensori pada organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim
ke pusat pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran.

Susunan dan Cara Kerja Alat Keseimbangan


Bagian dari alat vestibulum atau alat keseimbangan berupa tiga saluran setengah
lingkaran yang dilengkapi dengan organ ampula (kristal) dan organ keseimbangan yang ada
di dalam utrikulus clan sakulus. Ujung dari setup saluran setengah lingkaran membesar dan
disebutampula yang berisi reseptor, sedangkan pangkalnya berhubungan dengan utrikulus
yang menuju ke sakulus. Utrikulus maupun sakulus berisi reseptor keseimbangan. Alat
keseimbangan yang ada di dalam ampula terdiri dari kelompok sel saraf sensori yang
mempunyai rambut dalam tudung gelatin yang berbentuk kubah. Alat ini disebut
kupula.Saluran semisirkular (saluran setengah lingkaran) peka terhadap gerakan kepala.
Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok sel saraf
yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat padaotolith, yaitu butiran natrium

10
karbonat. Posisi kepala mengakibatkan desakan otolith pada rambut yang menimbulkan
impuls yang akan dikirim ke otak.8

D. Indera Peraba (Kulit)


Tubuh kita diselimuti oleh kulit. Kulit berfungsi untuk melindungi bagian-bagian tubuh
sebelah dalam kita dari pengaruh luar. Kulit juga berfungsi mengatur suhu tubuh dan sebagai
indra peraba. Melalui indra peraba, kita dapat merasakan sakit, panas, atau dingin apabila
sesuatu menyentuh kulit. Hal itu dikarenakan pada permukaan kulit kita terdiri atas berbagai
penerima rangsang yang akan menanggapi rasa sakit, tekanan, panas, dan dingin.9 Kulit di
lapisi oleh dua jenis kulit yaitu:
1. Kulit tebal
Kulit tebal ini terdapat pada vola manus dan planta pedis yang tidak memiliki folikel
rambut. Pada permukaan kulit tampak garis yang menonjol dinamakan crista cutis yang
dipisahkan oleh alur – alur dinamakan sulcus cutis.
Kulit tebal memiliki beberapa ciri-ciri yaitu:
 Melapisi telapak tangan, kaki, dan jemari
 Tidak ada kelenjar keringat dan kantung rambut
 Terdapat 5 lapisan pada epidermis dan lapisannya lebih tebal

2. Kulit tipis
Menutupi seluruh bagian tubuh kecuali vola manus dan planta pedis yang merupakan kulit
tebal.Epidermisnya tipis,sedangkan ketebalan kulitnya tergantung dari daerah di tubuh.
Kulit tipis memiliki beberapa cirri-ciri yaitu:
 Melapisi permukaan tubuh lain.
 Terdapat kelenjar keringat dan kantung rambut
 Tidak terdapat lapisan skratum lucidum
 Masing-masing lapisannya lebih tipis

____________
8
Soewolo, Fisiologi Manusia. (Malang: JICA, 1999), h.76
9
Williams,Janice L, Diagnosis Fisik : Evaluasi dan Diagnosis dan Fungsi di Bangsal, (Jakarta: EGC,
2005), h. 21.

11
Lapisan – lapisan kulit

1. Lapisan kulit epidermis


Epidermis merupakan lapisan terluar dari kulit. Lapisan epidermis tersusun atas kulit ari
dan lapisan malpighi. Pada epidermis terdapat saluran keringat, lubang kulit atau pori-pori,
dan ujung rambut. Kulit ari merupakan lapisan epidermis terluar. Kulit ari tersusun atas sel-
sel terluar dari lapisan malpighi yang telah mati. Kulit ari berfungsi mencegah masuknya
bibit-bibit penyakit ke dalam tubuh dan mencegah menguapnya air dari tubuh. Lapisan
malpighi berada di sebelah dalam kulit ari. Lapisan ini tersusun atas sel-sel yang aktif
membelah diri.
a. Stratum Korneum
Lapisan terluar disebut stratum korneum, yang dalam bahasa Latin berarti lapisan
tanduk.Hal ini juga bervariasi dalam ketebalan tergantung pada bagian tubuh yang
mencakup
b. Stratum basal
Sama seperti namanya, itu adalah dasar atau lapisan terdalam epidermis. Sebuah
pabrik sel yang memproduksi, lapisan basale mengandung sel-sel induk yang terus
membagi untuk membuat yang baru. Sel-sel ini baru yang segar membuat jalan
mereka ke stratum korneum untuk menggantikan mereka yang telah terkelupas.
Siklus ini berjalan secara terus menerus, menjaga epidermis kita sehat dan kuat
c. Stratum spinosum
Dua lapisan tambahan terjepit di antara stratum korneum dan stratum basale.
Lapisan spinosum berbatasan dengan basale stratum. Di sini kita menemukan
keratinosit berduri yang membantu ikatan sel-sel lain bersama-sama.
d. Stratum glanulosum
Stratum granulosum terletak di bawah stratum korneum. Sel-sel pada lapisan ini
menghasilkan bahan lilin yang membantu dalam pelindung air pada kulit.

2. Lapisan dermis
Dermis yang bertanggung jawab untuk kekuatan tarik kulit. Fungsi utamanya adalah untuk
mengatur suhu dan untuk memasok epidermis dengan darah-jenuh nutrisi. Sebagian besar
pasokan air tubuh disimpan dalam dermis. Dermis yang berisi sebagian besar sel-sel khusus
kulit dan struktur.Pembuluh darah, yang memasok nutrisi dan oksigen ke kulit dan
mengambil sampah sel dan produk sel. Pembuluh darah juga mengangkut vitamin D

12
diproduksi di kulit kembali ke seluruh tubuh. Pembuluh getah bening, yang memandikan
jaringan kulit dengan getah bening, zat susu yang mengandung sel-sel yang melawan infeksi
dari sistem kekebalan tubuh.
Sel-sel ini bekerja untuk menghancurkan organisme infeksi atau menyerang sebagai getah
bening beredar ke kelenjar getah bening. Folikel rambut, yang masing-masing merupakan
selubung berbentuk tabung yang mengelilingi bagian rambut yang berada di bawah kulit dan
memelihara rambut. Lapisan epidermis ada dua yaitu :
a. Lapisan papilla
Bagian atas, lapisan papiler, berisi pengaturan tipis serat kolagen. The papiler
lapisan pasokan nutrisi untuk memilih lapisan epidermis dan mengatur suhu. Kedua
fungsi ini dicapai dengan sistem vaskular luas tipis yang beroperasi mirip dengan
sistem vaskular lain dalam tubuh. Penyempitan dan perluasan mengontrol jumlah
darah yang mengalir melalui kulit dan menentukan apakah panas tubuh terhalau
ketika kulit panas atau dilestarikan ketika dingin.
b. Lapisan reticular
Semakin rendah, lapisan retikuler, lebih tebal dan terbuat dari serat kolagen tebal
yang disusun secara paralel dengan permukaan kulit. Lapisan reticular lebih padat
daripada dermis papiler, dan memperkuat kulit, memberikan struktur dan elastisitas.
Ini juga mendukung komponen lain dari kulit, seperti folikel rambut, kelenjar
keringat, dan kelenjar sebasea.

3. Lapisan hypodermis
Hipodermis adalah salah satu lapisan dari bebarapa lapisan yang terdapat pada kulit.
Hipodermis ini merupakan lapisan kulit lemak atau jaringan ikat yang merupakan rumah dari
kelenjar keringat dan lemak dan juga sel-sel kolagen. Lapisan Hipodermis ini dikenal juga
sebagai sebagai jaringan subkutis atau subkutan.
Lapisan kulit ini merupakan lapisan yang paling dalam dan mengandung pembuluh darah
dan limfia, serta saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Lapisan ini mengandung
banyak jaringan lemak. Hipodermis mempunyai tanggung jawab pada tubuh untuk menjaga
kestabilan panas pada tubuh manusia dan melindungi organ internal vital dalam tubuh
manusia.10

____________
10
Aryuliana, Diah dkk, Biologi, (Jakarta: Esis, 2007), h. 45.

13
Gambar: Kulit dan bagian-bagainnya

E. Indera Pengecap (Lidah)


Lidah merupakan massa jaringan pengikat dsan otot lurik yang diliputi oleh membran
mukosa. Membran mukosa melekat erat pada otot karena jaringan penyambung lamina propia
menembus ke dalam ruang-ruang antar berkas-berkas otot.Pada bagian bawah lidah membran
mukosanya halus.Lidah juga merupakan suatu rawan (cartilago) yang akarnya tertanam pada
bagian osterior rongga mulut (cavum oris) dekat dengan katup epiglotis yang menuju ke
laryng. Lidah merupakan bagian tubuh penting untuk indra pengecap yang terdapat
kemoreseptor (bagian yang berfungsi untuk menangkap rangsangan kimia yang larut pada
air) untuk merasakan respon rasa asin, asam, pahit dan rasa manis. Tiap rasa pada zat yang
masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda.

1. Bagian-bagian lidah
Mamalia dan vertebrata yang lain pada lidahnya terdapat reseptor untuk rasa. Reseptor ini
peka terhadap stimulus dari zat-zat kimia, sehingga disebut kemoreseptor.Reseptor tersebut
adalah kuncup-kuncup pengecap.Kuncup tersebut berbentuk seperti bawang kecil atau piala
dan terletak dipermukaan epitelium pada permukaan atas lidah.Kadang juga dijumpai pada
langit-langit rongga mulut, faring dan laring, walaupun sedikit sekali.Kuncup-kuncup
pengecap ini ada yang tersebar dan ada pula yang berkelompok dalam tonjolan-tonjolan
epitel yang disebut papilla. Umumnya terdapat empat jenis papilla:

14
a. Filiformis
 Terdapat di bagian posterior
 Berbentuk penonjolan konis, sangat banyak diseluruh permukaan lidah
 Epitel tidak mengandung putting pengecap
 Epitel berambut

b. Fungiformis
 Terdapat di bagian anterior dan diantara filiformis
 Menyerupai jamur karena menpunyai tangkai sempit dan permukaan yang halus
 Bagian atas melebar
 Mengandung putting kecap, tersebar di permukaan atas
 Epitel berlapis pipih tak menanduk

c. Circumfalate
 papilla yang sangat besar dengan permukaannya yang pipih meluas di atas
papillae lain, susunan seperti parit
 tersebar di daerah “V” bagian posterior lidah
 banyak kelenjar mukosa dan serosin
 banyak putting kecap yang terdapat di sepanjang sisi papilla

Setiap kuncup pengecap terdiri dari dua macam sel, yaitu sel pengecap dan sel
penunjang, pada sel pengecap terdapat silia (rambut gustatori) yang memanjang ke lubang
pengecap. Zat-zat kimia dari makanan yang kita makan, mencapai kuncup pengecap melalui
lubang-lubang pengecap (taste pores). Kuncup-kuncup pengecap dapat merespon empat rasa
dasar, yaitu manis, masam, asin dan pahit. Letak masing-masing rasa berbeda-beda yaitu :
1. Rasa manis, lebih sensitif dirasakan pada daerah ujung depan lidah.
2. Rasa asin, paling dirasakan pada pinggir depan lidah.
3. Rasa asam, paling baik diterima di sepanjang samping/tepi lidah.
4. Rasa pahit, dapat dideteksi dengan sangat baik pada sepertiga belakang lidah.
5. Rasa umami(gurih), sinergisme peningkatan rasa antara dua senyawa umami, L-
glutamat dan 5'-ribonulceotides, serta rasa yang bertahan lama setelahnya.

15
Gambar:Lidah dan bagiannya

3. Taste Buds
Organ pengecapan bagian perifer disebut taste buds (caliculus gustatorious) yang
meliputi seluruh permukaan lidah yang mempunyai garis tengah sekitar 1/30 milimeter dan
panjang sekitar 1/16 milimeter. Kekhasan dari sel reseptor gustatori ini ditentukan oleh
papila dimana taste buds berada bukan oleh nervus yang menginervasi. Taste bud memiliki
beberapa tipe reseptor rasa yang memiliki silia. Setiap tipe ini akan mendeteksi satu jenis rasa
dari 4 rasa dasar yaitu, asam, asin, manis dan pahit. Seluruh rasa ini dapat dirasakan oleh
seluruh permukaan lidah, tetapi satu jenis rasa akan lebih sensitif pada daerah tertentu. Sel-sel
reseptor ini terus-menerus digantikan melalui pembelahan mitosis dari sel-sel epitel di
sekitarnya dengan waktu paruh sekitar sepuluh hari.

Gambar :Taste buds pada lidah

16
4. Mekanisme mengecap
Ujung saraf pengecap berada di taste buds pada seluruh permukaan lidah. Ketika
makanan masuk ke mulut, zat-zat kimia yang terlarut dalam saliva akan mengadakan
kontak dan merangsang ujung-ujung serabut saraf pengecap kemudian timbul impuls yang
akan menjalar ke nervus facial dan nervus glossopharyngeal Impuls dari daerah lain
selain lidah berjalan melalui nervus vagu. Impuls di ketiga saraf tersebut menyatu di medula
oblongata untuk masuk ke nukleus traktus solitarius. Dari sana, axon berjalan membawa
sinyal dan bertemu dengan leminiskus medialis kemudian akan disalurkan ke daerah insula.
Impuls diproyeksikan ke daerah cortex serebrum di postcentral gyrus kemudian dihantar ke
thalamus dan sebagai hasilnya kita dapat mengecap makanan yang masuk ke dalam mulut
kita. Tiap rasa utama tersebut tidak mutlak sebagai proses spesifik, artinya rasa oleh masing-
masing ion atau molekul zat tersebut dapat bereaksi pada saat yang berlainan dengan setiap
epitel neuron ujung serabut syaraf pengecapan. Jadi setiap taste buds dapat bereaksi untuk
semua rasa walau dengan intensitas berbeda.

F. Indera Penciuman (Hidung)


Indera penciuman adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar
melalui aroma yang dihasilkan.Di dalam hidung kita terdapat banyak sel kemoreseptor untuk
mengenali bau.Selain itu, terdapat konka nasal superior, intermediet serta inferior.Pada
bagian konka nasal superior terdapat akar sel-sel dan jaringan syaraf penciuman (nervus
olfaktorius yang merupakan syaraf kranial pertama) yang berfungsi untuk mendeteksi bau-
bauan yang masuk melalui hirupan nafas.Indera penciuman terletak pada rongga hidung.Di
dalam rongga hidung terdapat rambut- rambut halus yang berfungsi untuk menyerap kotoran
yang masuk melalui sistem pernafasan (respiratory).

Gambar: Hidung dan bagiannya

17
1. Bagian-bagian hidung
Hidung mempunyai bagian-bagian sebagai berikut :
1) Rongga hidung, rongga hidung adalah lubang tempat melekatnya beragam organ
hidung dalam menjalankan fungsinya, baik sebagai indera pembau maupun alat
pernapasan.
2) Tulang rawan dan tulang nasal, dua tulang terpisah yang disebut tulang rawan dan
tulang nasal yang letaknya di ujung hidung dan di antara tulang rawan dan dahi.
3) Rongga sinus, memiliki 4 rongga sinus yang letaknya terpisah-pisah yaitu sinus
maksilaris (di pipi), sinus frontalis (di dahi), sinus etmoidalis (antara kedua mata), dan
sinus sfenoidalis (di belakang dahi). Fungsinya untuk memproduksi lendir yang
mengalir ke dalam dan melembabkan hidung dan menguras lendir hidung.
4) Bulbus Olfaktori, berfungsi sebagai organ pendeteksi bau. Bulbus olfaktori terbagi
menjadi:
 Tonjolan Olfaktori
 Akson
 Saraf Pembau
 Silia
5) Nasofaring, berfungsi untuk menghubungkan hidung dan tenggorokan.

Gambar: Bagian-bagian hidung

18
2. Mekanisme kerja hidung
Gas sebagai benda yang bau berbaur menjadi satu dengan gas-gas lain di dalam udara.
Saat kita menghirup udara pernapasan, bau tersebut ikut masuk ke dalam hidung. Di rongga
hidung, bau akan larut di dalam lendir. Selanjutnya, rangsangan bau akan diterima oleh
ujung-ujung saraf pembau serta diteruskan ke pusat penciuman dan saraf pembau. Oleh otak,
rangsang tersebut ditanggapi sehingga kita dapat mencium bau yang masuk hidung.

Gambar: Proses mencium aroma

Reseptor penciuman sebagai sistem kunci yang akan merespon terhadap jenis bau. Hanya
molekul tertentu sesuai dengan reseptor tertentu dapat kita rasakan sebagai bau. Ketika
molekul yang tepat datang dan hinggap pada reseptor yang cocok, maka akan terjadi
gerakkan sebuah koreografi yang rumit dari reaksi biokimia dalam hidung. Kemudian
meneruskan sinyal lewat saraf yang dikirim ke otak, yang kita anggap sebagai bau. Dengan
kata lain, Reseptor bau terlokalisasi pada neuron sensorik penciuman, yang menempati area
kecil di bagian atas epitel hidung. Setiap sel reseptor penciuman hanya mengungkapkan satu
reseptor bau. Pada aktivasi, sinyal dari sel-sel reseptor penciuman disampaikan dalam daerah
mikro yang didefinisikan oleh glomerulus di olfactory bulbus.Sel-sel reseptor dari jenis yang
sama secara acak didistribusikan pada mukosa hidung, tetapi berkumpul di glomerulus yang
sama. Di glomerulus, ujung saraf reseptor merangsang sel-sel mitral yang meneruskan sinyal
ke daerah yang lebih tinggi dari otak.11

____________

11
Campbell, dkk., Biologi jilid 3, (Jakarta: Erlangga,2008), h. 243

19
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Alat indera adalah bagian dari tubuh yang berguna untuk mengetahui suatu keadaan yang
terjadi pada luar tubuh.Organ-organ tubuh yang termasuk kedalam bagian alat indera ialah
organ yang mampu menerima berbagai jenis rangsangan tertentu.Fungsi utama dari alat
indera adalah untuk mengenal lingkungan luar atau berbagai rangsangan dari lingkungan di
luar tubuh kita. Dengan adanya alat indera, manusia dapat mengenal lingkungan dan
menanggapi berbagai macam perubahan-perubahan yang terjadi.
Mata merupakan organ fotoreseptor yang sangat berkembang dan rumit.Fungsi utama
mata yaitu untuk memfokuskan cahaya kepada retina, khususnya pada sel kerucut dan sel
batang.Mata memiliki reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna.Telinga
mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk keseimbangan. Ada
tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga
dalam.
Kulit berfungsi untuk melindungi bagian-bagian tubuh sebelah dalam kita dari pengaruh
luar. Kulit juga berfungsi mengatur suhu tubuh dan sebagai indra peraba. Melalui indra
peraba, kita dapat merasakan sakit, panas, atau dingin apabila sesuatu menyentuh kulit. Lidah
juga merupakan suatu rawan (cartilago) yang akarnya tertanam pada bagian osterior rongga
mulut (cavum oris) dekat dengan katup epiglotis yang menuju ke laryng. Lidah merupakan
bagian tubuh penting untuk indra pengecap yang terdapat kemoreseptor.

20
DAFTAR PUSTAKA

Aryuliana, Diah dkk, Biologi, Jakarta: Esis, 2007

Campbell, dkk., Biologi jilid 3, Jakarta: Erlangga,2008

Carneiro. J. Basic Histology. Alih bahasa: Histologi dasar, (Jakarta: EGC, 1980), h. 112

EthelSlonane. 1999. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta : EGC Junquiera, 1999

Ika Puspita Wulandari, “Pembuatan Alat Ukur Kecepatan Respon Manusia Berbasis
Mikrokontroller At 89S8253”, Jurnal Neutrino, Vol. 1, No. 2, 2009

Kimball, Biologi, Jakarta: Erlangga. 1989.

Kimball, dkk.,Biologi jilid 3,Jakarta: Erlangga,2000

Laya Rares, dkk, “Hubungan Waktu Penggunaan Laptop dengan Keluhan Penglihatan pada
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi”, Jurnal e-Biomedik,
Vol. 1, No. 1, 2013

Soewolo, Pengantar Fisiologi Hewan, Jakarta: Proyek Pengembangan Guru Sekolah


Menengah, 2007

Williams,Janice L, Diagnosis Fisik : Evaluasi dan Diagnosis dan Fungsi di Bangsal,Jakarta:


EGC, 2005.

21

Anda mungkin juga menyukai