Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Batasan
Mola hidatidosa adalah kehamilan abnormal dimana seluruh villi
korialisnya mengalami perubahan hidrofobik. Mola hidatidosa merupakan bagian
dari penyakit trofoblas gestasional / Gestational Thropoblatic Disease (GTD)
yaitu kelompok penyakit yang ditandai dengan proliferasi abnormal trofoblas
pada kehamilan dengan potensi keganasan.Spektrum keganasan dari GTD adalah
dalam bentuk koriokarsinoma.Mola hidatidosa adalah neoplasma jinak dari sel
trofoblas.Pada molahidatidosa kehamilan tidak berkembang menjadi janin yang
sempurna, melainkan berkembang menjadi patologik

B. Anatomi, Histologi, Fisiologi, Patofisiologi dan Patomekanisme Penyakit


1. Anatomi
Uterus adalah organ yang terdiri atas suatu badan (korpus), yang
terletak di atas penyempitan rongga uterus (orifisium internum uteri), dan
suatu struktur silindris di bawah, yakni serviks, yang terletak di bawah
orifisium internum uteri. Uterus adalah organ yang memiliki otot yang kuat
dengan ukuran panjang 7 cm, lebar 4 cm, dan ketebalan 2,5 cm (Junquera,
2007). Pada setiap sisi dari uterus terdapat dua buah ligamentum broad yang
terletak diantara rektum dan kandung kemih, ligamentum tersebut menyangga
uterus sehingga posisi uterus dapat bertahan dengan baik. Bagian korpus atau
badan hampir seluruhnya berbentuk datar pada permukaan anterior, dan terdiri
dari bagian yang cembung pada bagian posterior. Pada bagian atas korpus,
terdapat bagian berbentuk bulat yang melintang di atas tuba uterina disebut
fundus. Serviks berada pada bagian yang lebih bawah, dan dipisahkan dengan
korpus oleh ismus.
Sumber : Glass office gynecology, 2000
Gambar 4.1: Sisi anterior uterus

2. Histologi
Dari segi histologi, uterus terdiri dari tiga lapisan, ( Junquiera, 2007):
a. Lapisan serosa atau peritoneum viseral yang terdiri dari sel mesotelial.
b. Lapisan muscular atau miometrium yang merupakan lapisan paling tebal
di uterus dan terdiri dari serat otot halus yang dipisahkan oleh kolagen dan
serat elastik. Berkas otot polos ini membentuk empat lapisan yang tidak
berbatas tegas. Lapisan pertama dan keempat terutama terdiri atas serat
yang tersusun memanjang, yaitu sejajar dengan sumbu panjang organ.
Lapisan tengah mengandung pembuluh darah yang lebih besar.
c. Lapisan endometrium yang terdiri atas epitel dan lamina propia yang
mengandung kelenjar tubular simpleks. Sel – sel epitel pelapisnya
merupakan gabungan selapis sel – sel silindris sekretorus dan sel bersilia.
Jaringan ikat lamina propia kaya akan fibroblas dan mengandung banyak
substansi dasar. Serat jaringan ikatnya terutana berasal dari kolagen tipe
III.
Gambar 4.3 Lapisan dinding uterus

Lapisan endometrium dapat dibagi menjadi dua zona (1) Lapisan fungsional
yang merupakan bagian tebal dari endometrium. Lapisan ini akan luruh pada saat
terjadinya fase menstruasi. (2) Lapisan basal yang paling dalam dan berdekatan
dengan miometrium. Lapisan ini mengandung lamina propia dan bagian awal
kelenjar uterus. Lapisan ini berperan sebagai bahan regenerasi dari lapisan
fungsional dan akan tetap bertahan pada fase menstruasi.

Sumber : Junquiera, 2007


Gambar 4.3: Histologi endometrium
3. Fisiologi alat reproduksi wanita
Berdasarkan fungsinya ( fisiologinya ), alat reproduksi wanita mempunyai 3
fungsi, yaitu (Husnitawati.1996):

a. Fungsi Seksual
Alat yang berperan adalah vulva clan vagina. Ketenjar pada vulva yang
dapat mengeluarkan cairan, berguna sebagai pelumas pada saat koitus.
Selain itu vulva dan vagina juga berfungsi sebagai jalan lahir.

b. Fungsi hormonal
Fungsi hormonal ialah peran indung telur dan rahim didalam
memperlahankan ciri kewanitaan dan pengaturan haid. Perubahan-
perubahan fisik dan psikisyang terjadi sepanjang kehidupan seorang
wanita erat hubungannya dengan fungsi indung telur yang menghasilkan
hormon-harmon wanita yaitu estrogen dan proqesteron. Datam masa
kanak-kanak indung telur belum menjalankan fungsinya dengan baik.
Indung teiur mulai berfungsi,yaitu kurang lebih pada usia 9 tahun, secara
produktif menghasilkan hormone-hormon wanita . Hormon-hormon ini
mengadakan interaksi dengan hormon-hormon yang dihasilkan oleh otak.
Akibatnya terjadilah perubahan-perubahan fisik pada wanita.

c. Fungsi Reproduksi ( melanjutkan keturunan ).


Fungsi reproduksi diperankan oleh indung telur, saluran telur dan rahim.
Sel telur yang setiap bulannya dikeluarkan dari kantung telur pada saat
masa subur akan masuk kedatam saluran telur untuk kemudian bertemu
dan menyatu dengan sel benih pria ( spermatozoa membentuk organisme
baru yang disebut Zygote. Setelah terbentuk zygote akan tumbuh di dalam
uterus wanita hingga mencapai usia yang cukup untuk dilahirkan.

4. Patofisiologi Kehamilan Mola Hidatidosa


Penyakit trofoblastik gestasional (GTD) terjadi ketika differensiasi
sel normal dalam blastokis berhenti dan sel trofoblastik berpoliferasi.
Poliferasi trofoblas mengakibatkan peningkatan kadar hCG. Mola hidatidosa
komplit terjadi ketika ovum tidak mengandung kromosom dan sperma
mereplikasi kromosomnya sendiri ke dalam zigot abnormal. Gambaran
mikroskopik kehamilan mola hidatidosa antara lain proliferasi trofoblas,
degenerasi hidopik dari stroma villi, serta terlambatnya pembuluh darah dan
stroma. Komplikasi yang dapat timbul akibat kehamilan mola hidatidosa
adalah perdarahan hebat sampai syok, perdarahan berulang, anemia, infeksi
sekunder, perforasi (karena tindakan dan keganasan), dan keganasan apabila
terjadi mola destruens/ koriokarsinoma.
Daftar Pustaka

Junqueira,LC.. 2007. Histology Dasar: teks dan atlas. Edisi 10. Jakarta : EGC

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38951/4/Chapter%20ll.pdf (diunduh
tanggal 22 september 2016)

http://www.lusa.web.id/kehamilan-mola-hidatidosa-mola-hydatidosa/ (diunduh
tanggal 22 september 2016)

Madjid, Tita Husnitawati.1996. Anatomi dan Fisiologi Alat Reproduksi Wanita.


http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/ uploads/ 2009/12/ anatomi _dan_fisiologi_
alat_reproduksi _wanita.pdf(diunduh tanggal 22 september 2016)

Anda mungkin juga menyukai

  • ASMA
    ASMA
    Dokumen32 halaman
    ASMA
    theereeratna
    Belum ada peringkat
  • Bab 2 Fix
    Bab 2 Fix
    Dokumen15 halaman
    Bab 2 Fix
    avitrivardhayanti
    Belum ada peringkat
  • Pendahuluan
    Pendahuluan
    Dokumen4 halaman
    Pendahuluan
    avitrivardhayanti
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    theereeratna
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    theereeratna
    Belum ada peringkat
  • Pendahuluan
    Pendahuluan
    Dokumen4 halaman
    Pendahuluan
    avitrivardhayanti
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    theereeratna
    Belum ada peringkat
  • Contoh Partograf
    Contoh Partograf
    Dokumen1 halaman
    Contoh Partograf
    theereeratna
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    theereeratna
    Belum ada peringkat
  • Epid N Patol
    Epid N Patol
    Dokumen2 halaman
    Epid N Patol
    theereeratna
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    theereeratna
    Belum ada peringkat
  • Transport
    Transport
    Dokumen1 halaman
    Transport
    theereeratna
    Belum ada peringkat
  • Kesimpualan Dan Saran
    Kesimpualan Dan Saran
    Dokumen2 halaman
    Kesimpualan Dan Saran
    theereeratna
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    theereeratna
    Belum ada peringkat
  • Isbd
    Isbd
    Dokumen13 halaman
    Isbd
    theereeratna
    Belum ada peringkat
  • Tugas PBL Cover Skenario 3
    Tugas PBL Cover Skenario 3
    Dokumen3 halaman
    Tugas PBL Cover Skenario 3
    theereeratna
    Belum ada peringkat