Anda di halaman 1dari 32

KAJIAN SINGKAT TERHADAP ISU AKTUAL DAN STRATEGIS Vol. X, No.

19/I/Puslit/Oktober/2018

Info Singkat terbit sejak tahun 2009


dan hadir dua kali sebulan yang
memuat artikel dari 5 bidang penelitian
di Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR
RI. Topik yang diangkat bersifat aktual
dan dikaji secara praktis untuk menjadi
perhatian DPR RI. REFORMA AGRARIA
Segala opini/pandangan yang tertuang
di dalam Info Singkat ini adalah murni MELALUI PERPRES NOMOR 86 TAHUN 2018
milik penulis dan tidak mewakili Sulasi Rongiyati
opini/pandangan DPR RI atau Pusat
Penelitian Badan Keahlian DPR RI.
UPAYA PERDAMAIAN
PENANGGUNG JAWAB DI SEMENANJUNG KOREA
Dr. Indra Pahlevi, S.IP., M.Si.
Sita Hidriyah
PEMIMPIN REDAKSI
Drs. Simela Victor Muhamad, M.Si. PENANGANAN KHUSUS
PENYUNTING/EDITOR PENGUNGSI PEREMPUAN PADA MASA
Dr. Hartini Retnaningsih, M.Si.
Sali Susiana, S.Sos., M.Si. TANGGAP DARURAT BENCANA SULTENG
Dina Martiany
REDAKTUR PELAKSANA
Prof. Dr. phil. P. Partogi Nainggolan, M.A.
Dr. Lidya Suryani Widayati, S.H., M.H. ALTERNATIF KEBIJAKAN PASCA-DIVESTASI
Achmad Sani Alhusain, S.E., M.A.
Debora Sanur L., S.Sos., M.Si.
SAHAM PT. FREEPORT INDONESIA
Dewi Sendhikasari D., S.IP., M.P.A. Sahat Aditua Fandhitya Silalahi
Rahmi Yuningsih, S.K.M., M.K.M.
Sahat Aditua F. Silalahi, S.T., M.B.A.
Sulis Winurini, S.Psi., M.Psi.
KPU DAN KAMPANYE PILPRES 2019
Trias Palupi Kurnianingrum, S.H., M.H. DI MEDIA SOSIAL
Aryojati Ardipandanto
TATA LETAK
Achmad Wirabrata, S.T., M.M.
T. Ade Surya, S.T., M.M.
Pusat Penelitian BIDANG HUKUM
Badan Keahlian DPR RI
Gd. Nusantara I Lt. 2
Jl. Jend. Gatot Subroto
Jakarta Pusat - 10270
c 5715409 d 5715245
m infosingkat@gmail.com KAJIAN SINGKAT TERHADAP ISU AKTUAL DAN STRATEGIS Vol. X, No.19/I/Puslit/Oktober/2018

REFORMA AGRARIA
MELALUI PERPRES NOMOR 86 TAHUN 2018
1 Sulasi Rongiyati

Abstrak
Pemerintah menepati janjinya untuk melaksanakan agenda Reforma Agraria
dengan mengundangkan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2018 tentang
Reforma Agraria (Perpres Reforma Agraria). Perpres tersebut merupakan
komitmen pemerintah untuk melakukan penataan aset dan akses agraria yang telah
diamanatkan dalam TAP MPR NO. IX/MPR/2001 dan Undang-Undang Pokok
Agraria. Melalui analisis terhadap urgensi dan pengaturan Reforma Agraria dalam
Reforma Agraria dapat disimpulkan bahwa Reforma Agraria dibutuhkan untuk
menata kembali penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah, serta
penanganan sengketa dan konflik agraria sebagai instrumen untuk mewujudkan
keadilan dan kesejahteraan rakyat. Namun, substansi Perpres Reforma Agraria lebih
menekankan pada aspek penataan aset dan akses pertanahan dengan melakukan
reditribusi tanah, legalisasi tanah, dan pemberdayaan masyarakat dibandingkan
aspek penanganan sengketa dan konflik agraria sebagai sumber ketimpangan
kepemilikan tanah. DPR RI perlu mengawal pelaksanaan Reforma Agraria agar
sesuai dengan tujuannya. Minimnya pengaturan penanganan sengketa dan konflik
juga perlu disikapi oleh DPR RI dan pemerintah dengan mengaturnya secara tegas
dalam UU Pertanahan.

Pendahuluan timpang menjadi lebih berkeadilan,


Agenda Reforma Agraria menyelesaikan konflik agraria, dan
atau dikenal juga dengan menyejahterakan rakyat setelah
istilah pembaruan agraria Reforma Agraria dijalankan.
telah didengungkan sejak awal Meskipun periode demi
kemerdekaan dan berpuncak pada periode pemerintahan berganti,
diundangkannya Undang-Undang amanat UUPA ini belum juga
PUSLIT BKD Nomor 5 Tahun 1960 tentang terwujud. Pada era pemerintahan
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria Presiden Joko Widodo, program
(UUPA) pada 24 September 1960. Nawacita mengangkat kembali
UUPA mengamanatkan untuk Reforma Agraria sebagai agenda
menata ulang struktur agraria yang pemerintah. Hal ini dipertegas
dengan dicantumkannya Reforma tentang Reforma Agraria (Perpres
Agraria dalam RPJMN 2015-2019, Reforma Agraria) yang bertujuan
bahwa Reforma Agraria dilakukan untuk mempercepat pencapaian
melalui redistribusi tanah, sertipikasi Reforma Agraria sebagaimana
tanah, dan bantuan pemberdayaan tertuang dalam RPJMN 2015-2019.
masyarakat. Reforma Agraria juga Berita ini tentu saja menjadi harapan
menjadi substansi penting dalam masyarakat, khususnya para petani
RUU tentang Pertanahan yang yang selama ini sebagian besar
sedang dibahas oleh Komisi II DPR berstatus sebagai petani “gurem”
RI. atau petani penggarap yang tidak
Agenda Reforma Agraria memiliki lahan. Berdasarkan fakta
dalam Pemerintahan Joko tersebut maka tulisan ini akan
Widodo dilakukan melalui skema mengkaji apakah yang menjadi
redistribusi tanah dan legalisasi urgensi Reforma Agraria dan
tanah dengan menggunakan tanah
masing-masing seluas 4,5 hektar
bagaimana Perpres Reforma Agraria
sebagai acuan pelaksanaan reformasi
2
sebagai objek Reforma Agraria. agraria di Indonesia mengatur
Dalam praktiknya pemerintah lebih pelaksanaan Reforma Agraria.
mengedepankan program legalisasi
tanah melalui sertifikasi tanah Arti Penting Reforma Agraria
untuk masyarakat dibandingkan Reforma Agraria merupakan
program Reforma Agraria lainnya. implementasi dari Pasal 33 ayat
Kegiatan tersebut telah menuai (3) UUD 1945 yang kemudian
kritik dari sebagian masyarakat, dijabarkan dalam UUPA. Pasca-
antara lain dari Sekjen Konsorsium reformasi Majelis Permusyawaratan
Pembaruan Agraria (KPA), Dewi Rakyat (MPR) mengeluarkan
Sartika yang mengatakan bahwa Ketetapan Majelis Permusyawaratan
pelaksanaan Reforma Agraria Rakyat Republik Indonesia (TAP
tidak cukup dengan membagikan MPR RI) Nomor IX/MPR/2001
sertipikat tanah, tetapi Reforma tentang Pembaruan Agraria dan
Agraria harus dilakukan secara utuh Pengelolaan Sumber Daya Alam.
dengan melakukan penataan ulang Ketetapan MPR ini menjadi
struktur agraria terlebih dahulu mandat bagi pemerintah untuk
melalui pendataan pertanahan dan melaksanakan Reforma Agraria.
pengaturan ulang pemanfaatan Reforma Agraria adalah proses
tanah (kontan.co.id, 1 Oktober restrukturisasi atau penataan ulang
2018). Hal utama dari pelaksanaan susunan kepemilikan, penguasaan,
Reforma Agraria di Indonesia saat dan penggunaan sumber-sumber
ini adalah penyelesaian sengketa agraria, khususnya tanah. Pasal
pertanahan yang dari tahun ke 2 TAP MPR RI Nomor IX/
tahun terus bertambah tanpa MPR/2001 menyebutkan bahwa
penyelesaian secara signifikan. “Pembaruan agraria mencakup suatu
Bertepatan dengan perayaan proses yang berkesinambungan
Hari Tani Nasional sekaligus 58 berkenaan dengan penataan
tahun berlakunya UUPA, pada kembali penguasaan, pemilikan,
24 September 2018 Presiden Joko penggunaan, dan pemanfaatan
Widodo menandatangani Peraturan sumber daya agraria, dilaksanakan
Presiden Nomor 86 Tahun 2018 dalam rangka tercapainya kepastian
dan perlindungan hukum serta sengketa pertanahan. Di sisi lain,
keadilan dan kemakmuran bagi untuk dapat menyelesaikan sengketa
seluruh rakyat Indonesia”. Tujuan pertanahan, diperlukan data
Reforma Agraria dalam TAP MPR administrasi pertanahan lengkap,
RI Nomor IX/MPR/2001 antara pembenahan kelembagaan, serta
lain untuk mengurangi kemiskinan; regulasi yang memadai.
memperbaiki akses masyarakat Saat ini pemerintah melalui
kepada sumber-sumber ekonomi, Kementerian Agraria dan Tata
terutama tanah; menata ulang Ruang telah melakukan berbagai
ketimpangan penguasaan pemilikan, pembenahan administrasi pertanahan,
penggunaan, pemanfaatan tanah, antara lain dengan membuat data base
dan sumber-sumber agraria; dan pertanahan, sehingga masyarakat
mengurangi sengketa dan konflik dapat dengan mudah mengakses
pertanahan dan keagrariaan. data tersebut. Pada sisi kelembagaan,
3 Secara faktual, ketimpangan masalah agraria yang sebelumnya
ditangani oleh sebuah badan (Badan
struktur penguasaan, pemilikan,
penggunaan, dan pemanfaatan Pertanahan Nasional) sekarang
sumber daya agraria salah satunya ditingkatkan menjadi kementerian.
disebabkan oleh lahirnya kebijakan Keberadaan kementerian yang bidang
pengelolaan sumber daya agraria tugasnya meliputi bidang agraria
yang tidak mengindahkan prinsip menjadi penguatan bagi pemerintah
keadilan dan kesejahteraan rakyat, dalam membenahi berbagai
sehingga memicu timbulnya sengketa permasalahan agraria, khususnya
dan konflik agraria. Data KPA pertanahan.
mencatat pada 2017 sedikitnya telah Pada tataran regulasi, carut
terjadi 659 kejadian konflik agraria marut peraturan perundang-
di berbagai wilayah dan provinsi di undangan bidang agraria karena
tanah air dengan luasan 520.491,87 pemberlakuan regulasi yang
hektar dan melibatkan 652.738 mengedepankan ego sektoral
Kepala Keluarga (KK). Dibanding dan kepentingan pemilik modal
tahun 2016, angka konflik tahun berdampak pada maraknya sengketa
2017 menunjukkan kenaikan hingga tanah. Hasil kajian Maria Sumardjono
50% (kpa.co.id, 29 September 2018). dkk. mencatat sedikitnya 12 UU
Dengan demikian penataan kembali sektoral di bidang agraria tumpang
struktur penguasaan, pemilikan, tindih dan inkonsistensi yang
penggunaan, dan pemanfaatan berdampak secara normatif maupun
sumber daya agraria serta empiris (hukumonline, tanggal 29
penyelesaian sengketa dan konflik September 2018).
agraria melalui Reforma Agraria Mengacu pada amanat
menjadi hal penting yang harus penetapan TAP MPR Nomor IX/
segera dilakukan oleh pemerintah. MPR/2001, pemerintah memiliki
Untuk melaksanakan Reforma kewajiban untuk membenahi regulasi
Agraria secara menyeluruh, bidang agraria agar tetap sejalan
pemerintah tidak cukup hanya dengan jiwa dan semangat UUPA.
dengan melakukan redistribusi dan Setelah hampir dua dasawarsa
legalisasi aset pertanahan. Namun, pasca-penetapan TAP MPR Nomor
pemerintah juga perlu segera IX/MPR/2001, DPR RI akhirnya
melakukan penyelesaian konflik dan merespons amanat MPR untuk
mengkaji kembali dan melakukan Agraria. Menurut Usep Setiawan,
sinkronisasi UU bidang agraria Anggota Majelis Pakar Konsorsium
dengan menyusun RUU Pertanahan Pembaruan Agraria, Perpres ini
yang di dalamnya mengatur pula menjadi rujukan bagi pemerintah
tentang Reforma Agraria. Dalam dalam melakukan redistribusi tanah,
RUU Pertanahan, Reforma Agraria legalisasi tanah, dan pemberdayaan
digunakan sebagai instrumen ekonomi masyarakat (Kompas, 1
untuk mewujudkan keadilan Oktober 2018).
agraria melalui restrukturisasi Perpres Reforma Agraria
penguasaan, pemilikan, penggunaan, mendefinisikan Reforma Agraria
dan pemanfaatan tanah serta sebagai penataan kembali struktur
penyelesaian sengketa dan konflik penguasaan, pemilikan, penggunaan,
agraria. Pemerintah juga merespons dan pemanfaatan tanah yang lebih
amanat TAP MPR tersebut dengan berkeadilan melalui penataan
membentuk
Agraria.
Perpres Reforma aset dan penataan akses untuk
kemakmuran rakyat. Penataan
4
aset dilakukan melalui redistribusi
Reforma Agraria tanah pertanian dan non-pertanian,
dalam Peraturan Presiden sedangkan legalisasi aset dilakukan
melalui sertipikasi tanah. Terkait
No. 86 Tahun 2018
sertipikasi tanah, sejak ditetapkannya
Reformasi Agraria di
Reforma Agraria dalam RPJMN,
Indonesia menekankan pada
Pemerintah gencar melaksanakan
konsep redistribusi tanah dengan
sertipikasi tanah di seluruh wilayah
membagikan tanah yang dikuasai
Indonesia dengan target seluruh
negara, tanah kelebihan luas
bidang tanah di Indonesia memiliki
maksimum, tanah absentee, dan
sertifikat. Tahun 2017 sebanyak 5
tanah negara lainnya yang telah
juta sertipikasi telah diterbitkan,
ditetapkan menjadi tanah objek
tahun 2018 ditargetkan 7 juta
Reforma Agraria kepada petani
sertipikat, dan 2019 sebanyak 9 juta
penggarap dan petani lahan sempit.
sertipikat (kontan.co.id, 2 Oktober
Namun secara garis besar terdapat 3
2018). Reforma Agraria melalui
hal utama dalam Reforma Agraria,
penataan akses dilakukan melalui
yaitu penataan aset, penataan akses,
pemberdayaan masyarakat berupa
dan penyelesaian sengketa tanah.
pemberian akses permodalan atau
Hal ini sejalan dengan Strategi
bantuan lain guna meningkatkan
Nasional Pelaksanaan Reforma
kesejahteraan yang berbasis pada
Agraria 2015-2019 yang antara
pemanfaatan tanah.
lain meliputi: penguatan kerangka
Berbeda dengan penataan aset
regulasi dan penyelesaian konflik
yang sebagian sudah dilaksanakan
agraria; penataan penguasaan dan
oleh pemerintah melalui sertipikasi
pemilikan tanah objek Reforma
tanah, penyelesaian sengketa
Agraria (TORA); kepastian hukum
dan konflik agraria sebagai akar
dan legalisasi hak atas TORA;
permasalahan dari problematika
dan pemberdayaan masyarakat
agraria nasional kurang mendapat
pemanfaatan TORA. Sebagai wujud
ruang pengaturan dalam Perpres
komitmen pemerintah yang telah
Reforma Agraria. Dari pengaturan
dijanjikan melalui Nawacita sejak
Perpres, terlihat penyelesaian konflik
2014, dibentuk Perpres Reforma
tidak menjadi prioritas utama dalam mengedepankan keadilan dan
Reforma Agraria. Perpres Reforma kesejahteraan rakyat menjadi salah
Agraria mengatur secara khusus satu pemicu sengketa dan konflik
penyelesaian pertanahan dalam Bab agraria. Oleh karena itu penataan
IV tentang Penanganan Sengketa aset dan akses serta penyelesaian
dan Konflik Agraria dengan sengketa agraria melalui Reforma
membentuk Gugus Tugas Reforma Agraria perlu segera dilakukan.
Agraria secara berjenjang. Namun, Diundangkannya Perpres Reforma
ketentuan ini hanya mengatur Agraria menjadi salah satu
pihak-pihak yang dilibatkan dalam wujud komitmen pemerintah
penyelesaian sengketa atau konflik dalam melaksanakan amanat
dan selanjutnya mendelegasikan TAP MPR No. IX/MPR/2001
pengaturan lebih lanjut kepada dan UUPA. Ruang lingkup
Peraturan Menteri. Artinya, regulasi Reforma Agraria dalam Perpres
5 penanganan sengketa dan konflik
agraria masih harus menunggu
Reforma Agraria hanya meliputi
penataan aset dan penataaan
dibentuknya Peraturan Menteri. akses yang dilakukan melalui
Banyaknya jumlah sengketa redistribusi tanah, legalisasi tanah,
konflik agraria dan kompleksitas dan pemberdayaan masyarakat.
permasalahan dalam sengketa Sedangkan penyelesaian sengketa
dan konflik yang terjadi saat ini dan konflik agraria yang merupakan
membutuhkan perhatian serius bagian dari amanat Reforma Agraria
dari pemerintah untuk segera dalam TAP MPR No. IX/MPR/2001
mengatasinya. Selain kelembagaan dan UUPA tidak diatur secara detail
penanganan sengketa agraria dalam Perpres dan pengaturannya
juga perlu didukung dengan didelegasikan kepada Peraturan
regulasi yang kuat agar dalam Menteri, sehingga implementasi
implementasinya tidak menimbulkan penyelesaian sengketa dan konflik
benturan dengan peraturan agraria masih sangat bergantung
perundang-undangan lainnya pada pengaturan lebih lanjut dalam
serta penanganan sengketa yang Peraturan Menteri.
dihasilkan memiliki kepastian Sesuai dengan fungsi
hukum bagi setiap pihak yang pengawasan yang dimiliki,
terlibat di dalamnya. Dengan pelaksanaan Reforma Agraria
demikian dasar hukum yang kuat perlu dikawal oleh DPR RI agar
juga menjadi hal penting dalam sesuai dengan tujuannya. Di bidang
penanganan sengketa. Dalam hal legislasi, minimnya pengaturan
ini yang perlu dipertimbangkan penanganan sengketa dan konflik
adalah materi muatan dan perlu disikapi oleh DPR RI dan
kekuatan mengikat dari Peraturan Pemerintah dengan mengaturnya
Pemerintah ini yaitu dalam mengatur secara tegas dalam UU Pertanahan.
penanganan sengketa dan konflik. Pemerintah juga perlu berhati-
hati dalam merumuskan norma
Penutup penyelesaian sengketa dan konflik
Ketimpangan penguasaan, agraria sebagai pelaksanaan dari
pemilikan, penggunaan, dan Perpres Reforma Agraria, untuk
pemanfaatan tanah karena kebijakan menghindari inkonsistensi dan
pengelolaan agraria yang tidak tumpang tindih pengaturan.
Referensi “Reforma Agraria Tidak Cukup
“Carut Marut Pengaturan Sumber Daya Dengan Membagi Sertifikat Tanah
Alam”, https://www.hukumonline. Saja”, https://nasional.kontan.
com/, diakses 29 September 2018. co.id/, diakses 1 Oktober 2018.
Erlina, “Kebijakan Reformasi Agraria Samdysara Saragih, “Reforma Agraria
Pada Masa Pemerintahan Joko Draf Final Perpres Selesai”
Widodo Ditinjau dari Kajian http://kalimantan.bisnis.com/,
HAM dan Gender”, Riau Law diakses 1 oktober 2018.
Journal, Vol. 1 No.2, November Usep Setiawan, “Kejutan Manis di
2017, hal. 253-272. Hari Tani”, Kompas, 1 Oktober
“Pernyataan Sikap Gerakan Reforma 2018, hal. 6.
Agraria Jambi”, https://www. “UU Terkait SDA Tumpang Tindih
kpa.or.id/, diakses 28 September dan Tidak Konsisten”, http://
2018. beritabumi.or.id/, diakses 29
“Perpres Reforma Agraria Segera September 2018. 6
Diteken”, Republika, 25 September
2018, hal. 4.
“Reforma Agraria Mulai Dilakukan”,
Kompas, 26 September 2018, hal.
10.

Sulasi Rongiyati
sulasi.rongiyati@dpr.go.id

Sulasi Rongiyati, S.H., M.H., menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Hukum


Universitas Jenderal Soedirman pada tahun 1991 dan S2 di Fakultas Hukum Universitas
Indonesia dengan program kekhususan Hukum Ekonomi pada tahun 2004. Saat ini
menjabat sebagai Peneliti Madya Hukum Ekonomi pada Pusat Penelitian-Badan
Keahlian DPR RI. Beberapa karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan melalui jurnal
dan buku antara lain: “Politik Hukum Pembentukan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2016 tentang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan: Analisis Terhadap
Kewenangan Komite Stabilitas Sistem Keuangan” (2017); “Pelindungan Hukum
UMKM Melalui Pendaftaran Merek” (2017); dan “Pelindungan Hukum Hak Kekayaan
Intelektual pada Produk Ekonomi Kreatif” (2018).

Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang
http://puslit.dpr.go.id mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh
ISSN 2088-2351 isi tulisan ini tanpa izin penerbit.
Pusat Penelitian BIDANG HUBUNGAN INTERNASIONAL
Badan Keahlian DPR RI
Gd. Nusantara I Lt. 2
Jl. Jend. Gatot Subroto
Jakarta Pusat - 10270
c 5715409 d 5715245
m infosingkat@gmail.com KAJIAN SINGKAT TERHADAP ISU AKTUAL DAN STRATEGIS Vol. X, No. 19/I/Puslit/Oktober/2018

UPAYA PERDAMAIAN
DI SEMENANJUNG KOREA
Sita Hidriyah
7
Abstrak
Presiden Korea Selatan Moon Jae-In dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un
kembali mengadakan pertemuan di Pyongyang pada bulan September 2018.
Pertemuan menghasilkan Deklarasi Pyongyang yang memuat sejumlah kesepakatan
dalam kerangka proses perdamaian di Semenanjung Korea. Memperhatikan hasil
pertemuan Pyongyang, masyarakat internasional berharap bahwa kesepakatan yang
dicapai tersebut dapat diimplementasikan, sehingga mengurangi keraguan akan
terwujudnya perdamaian di Semenanjung Korea. Dalam isu denuklirisasi misalnya,
Korea Utara harus memperlihatkan bahwa hal tersebut akan dilaksanakan secara
sungguh-sungguh dan dalam kerangka menuju kesepakatan perdamaian secara
permanen dengan Korea Selatan. Perkembangan situasi di Semenanjung Korea
yang semakin kondusif telah memperkuat ruang dialog dan kerja sama antar-kedua
Korea untuk mewujudkan perdamaian di Semenanjung Korea. Negara-negara di
kawasan, termasuk Indonesia, harus turut mengawal upaya perdamaian ini. Upaya
perdamaian di Semenanjung Korea tersebut menjadi fokus kajian singkat ini.

Pendahuluan Pyongyang, selain untuk memenuhi


Isu seputar perdamaian di undangan Pemimpin Korea Utara
Semenanjung Korea kembali menjadi Kim Jong-Un, juga dimaksudkan
pemberitaan di media massa dalam untuk membicarakan kelanjutan
waktu dua minggu terakhir ini, pembicaraan damai antar-kedua
terutama setelah Presiden Korea Korea, dan mendorong kembali proses
Selatan Moon Jae-in melakukan perundingan perlucutan nuklir antara
kunjungan ke Pyongyang pada Korea Utara dan Amerika Serikat (AS),
tanggal 18 sampai dengan 20 yang juga menjadi bagian yang tidak
September 2018. Ini adalah kunjungan terpisahkan dari upaya mewujudkan
PUSLIT BKD pertama Moon Jae-in ke ibukota perdamaian di Semenanjung Korea.
Korea Utara, Pyongyang, meskipun Pembicaraan damai antar-
ia telah bertemu Kim Jong-Un dua kedua Korea yang terkesan lambat,
kali di desa perbatasan Panmunjom. dan belum adanya perundingan
Kunjungan Presiden Moon ke lanjutan antara Korea Utara
dan AS menyangkut perlucutan Korea. Dalam kerangka peredaan
nuklir, menimbulkan keraguan ketegangan militer, khususnya di
masyarakat internasional akan upaya daerah-daerah konfrontasi seperti
perdamaian di Semenanjung Korea. Zona Demiliterisasi (Demilitarized
Belum lagi badan pengawas atom Zone/DMZ), kedua pihak sepakat
PBB (International Atomic Energy memperkuat komunikasi untuk
Agency/IAEA) pernah menyebutkan memperluas penghentian permusuhan
dalam salah satu laporannya dan untuk mencegah bentrokan
bahwa Korea Utara masih terus militer yang tidak disengaja dengan
mengembangkan program senjata segera mengaktifkan Komite Militer
nuklirnya (theguardian.com, 19 Gabungan Antar-Korea. Kesepakatan
September 2018). Tulisan ini akan terkait peredaan ketegangan militer di
membahas secara singkat bagaimana perbatasan ini dipandang perlu oleh
upaya perdamaian di Semenanjung kedua pihak, karena ketegangan yang
Korea pasca-pertemuan Pyongyang,
dan dengan memperhatikan situasi
terjadi selama ini seringkali bermula
dari aksi-aksi provokatif militer di
8
yang berkembang di kawasan ini. wilayah perbatasan.
Dalam kerangka kerja sama
Hasil Pertemuan Pyongyang ekonomi dan sosial kemasyarakatan,
Kunjungan Presiden Moon Jae- kedua pihak sepakat membangun
in ke Korea Utara pada tanggal 18-20 jalur kereta api di sisi timur dan
September 2018, dan pertemuannya pantai barat, dan menghidupkan
dengan Pemimpin Korea Utara Kim kembali Kawasan Industri Kaesong
Jong-Un di Pyongyang, diberitakan (KIK) yang berada di wilayah Korea
oleh berbagai media telah menjadi Utara dan tidak jauh dari perbatasan,
bagian penting dari upaya kedua untuk dikembangkan bersama bagi
Korea untuk kembali memperkuat kepentingan ekonomi kedua negara.
dialog dalam kerangka terwujudnya Rencananya kedua negara akan
perdamaian di Semenanjung Korea. mendirikan kantor penghubung
Pada pertemuan tersebut Kim di KIK dan mulai mengoperasikan
Jong-Un memang tampak lebih industri secepat mungkin.
terbuka dalam membangun dialog Kedua pihak juga sepakat untuk
dengan Presiden Moon dari Korea secara aktif mempromosikan kerja
Selatan, dan sebagai hasilnya kedua sama lingkungan selatan-utara, dan
Korea sepakat menandatangani memperkuat kerja sama dalam bidang
“Deklarasi Pyongyang September pencegahan epidemi, kesehatan
2018” (“Pyongyang Joint Declaration masyarakat dan perawatan medis,
of September 2018”) dan kesepakatan termasuk tindakan untuk mencegah
militer komprehensif (The Jakarta Post, masuknya dan penyebaran penyakit
22 September 2018). menular. Terlihat di sini bahwa kerja
Deklarasi Pyongyang sama ekonomi dan kesejahteraan
mencakup sejumlah topik, antara lain masyarakat juga penting diperhatikan
menyangkut peredaan ketegangan oleh kedua Korea ketika mereka ingin
militer, kerja sama ekonomi dan berdamai secara sungguh-sungguh.
sosial kemasyarakatan, pertukaran Pertemuan Pyongyang juga
dan kerja sama di berbagai bidang menyepakati pertukaran dan
dalam kerangka rekonsiliasi, kerja sama di berbagai bidang
dan denuklirisasi Semenanjung dalam kerangka rekonsiliasi, yang
dimaksudkan untuk menunjukkan Momentum Perdamaian
semangat bangsa Korea, baik secara Perlu Dijaga
internal maupun eksternal. Dalam Memperhatikan hasil pertemuan
konteks ini, kedua pihak sepakat Pyongyang tersebut di atas, masyarakat
mempromosikan pertukaran budaya internasional tentu berharap bahwa
dan seni, dan untuk pertama kesepakatan-kesepakatan yang dicapai
kalinya pada bulan Oktober ini tersebut dapat diimplementasikan,
kegiatan tersebut sudah dilakukan sehingga mengurangi keraguan
melalui pertunjukan Kelompok Seni akan terwujudnya perdamaian di
Pyongyang di Seoul. Kedua pihak Semenanjung Korea. Dalam isu
juga sepakat untuk berpartisipasi denuklirisasi, misalnya, Korea Utara
bersama-sama dalam Olimpiade harus memperlihatkan bahwa
Musim Panas 2020 di Tokyo dan hal tersebut akan dilaksanakan
pertandingan internasional lainnya, secara sungguh-sungguh, dan
9 dan bekerja sama dalam penawaran
untuk penyelenggaraan bersama
hal itu dilakukan tidak saja untuk
menjawab laporan IAEA (yang pernah
Olimpiade Musim Panas 2032. menyebutkan bahwa Korea Utara
Hasil pertemuan Pyongyang memiliki program pengembangan
lainnya yang signifikan adalah senjata nuklir), tetapi memang
denuklirisasi Semenanjung Korea. dilakukan oleh Korea Utara dalam
Terkait hal ini, kedua belah pihak kerangka menuju kesepakatan
telah berbagi pandangan bahwa perdamaian secara permanen dengan
Semenanjung Korea harus berubah Korea Selatan. Sebagaimana diketahui,
menjadi tanah damai (land of peace) Korea Utara dan Korea Selatan secara
yang bebas dari senjata nuklir dan resmi masih dalam status perang, sebab
ancaman nuklir, dan kemajuan Perang Korea 1950-1953 hanya diakhiri
substansial menuju tujuan ini harus dengan perjanjian gencatan senjata.
dilakukan dengan cepat. Dalam Harapan akan terwujudnya
konteks ini, Korea Utara telah bersedia perdamaian secara permanen di
untuk membongkar secara permanen Semenanjung Korea juga dikemukakan
tempat uji coba rudal Dongchang-ri oleh Sekretaris Jenderal PBB, Antonio
dan siap bekerja sama dengan para Guterres, yang menyambut positif
ahli dari negara-negara yang relevan. hasil pertemuan Pyongyang, dan
Dalam kerangka denuklirisasi berharap akan ditindaklanjuti oleh
ini juga, Korea Utara menyatakan Korea Utara dan Korea Selatan. Pada
kesediaannya untuk terus mengambil tahap awal, tindak lanjut tersebut
langkah-langkah tambahan, seperti sudah mulai dilakukan oleh kedua
pembongkaran permanen fasilitas Korea, ketika pada 1 Oktober 2018
nuklir di Yeongbyeon, dan bekerja (hingga 20 hari ke depan) pasukan
sama erat dengan Korea Selatan dari Korea Utara dan Korea Selatan
dalam proses menuju denuklirisasi mulai menyingkirkan ranjau-ranjau
Semenanjung Korea. Pemimpin darat di sepanjang perbatasan kedua
Korea Utara, Kim Jong-Un, juga negara. Langkah ini merupakan bagian
mengemukakan bahwa ia mengizinkan dari upaya peredaan ketegangan dan
para pengawas internasional untuk pembangunan kepercayaan yang
mengamati langsung pembongkaran disepakati oleh pemimpin kedua Korea
fasilitas-fasilitas nuklir penting yang di Pyongyang. Lebih dari 800 ribu
dimiliki negaranya. ranjau darat diyakini telah dipasang
di sepanjang perbatasan dua Korea pertemuan dengan Kim Jong-Un.
selama dan setelah perang 1950-1953. Dalam pertemuan tersebut, Kim
Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, dan Pompeo sepakat akan kembali
berharap agar aksi pembersihan ranjau mewujudkan pertemuan antara Kim
ini menjadi pendorong bagi upaya dan Presiden AS Donald Trump
denuklirisasi Semenanjung Korea. secepatnya.
Denuklirisasi Semenanjung Kunjungan Pompeo yang
Korea sejauh ini memang menjadi isu keempat kalinya ke Korea Utara
krusial dalam hubungan Korea Utara ini tampaknya lebih baik daripada
dan Korea Selatan. Demikian juga sebelumnya. Pada kunjungan
dalam hubungan Korea Utara dan sebelumya (Juli 2018), rezim Korea
AS, sehingga turut mempengaruhi Utara menilai Pompeo terlalu
proses perdamaian di kawasan memaksakan kehendak kepada Korea
ini. Namun, terlepas dari peliknya Utara, yang menegaskan keinginan
persoalan denuklirisasi tersebut,
masyarakat internasional, bahkan
AS agar Korea Utara harus terlebih
dahulu melakukan denuklirisasi
10
masyarakat Korea sendiri (khususnya sebelum dilakukan pencabutan
di Korea Selatan), sangat berharap sanksi. Pendekatan keras AS terhadap
momentum perdamaian perlu dijaga Korea Utara tampaknya harus diubah
dan ditindaklanjuti dengan langkah- sejalan dengan perkembangan
langkah yang lebih konkret untuk hubungan Korea Selatan dan Korea
menuju perdamaian permanen. Duta Utara yang semakin membaik. AS
Besar Korea Selatan untuk Indonesia, harus mempertimbangkan pilihan
Kim Chang-beom, mengatakan bahwa lain dalam menangani Korea Utara
secara umum masyarakat di Korea dan tidak hanya fokus pada memberi
mendukung perkembangan baru sanksi tegas. Apalagi saat ini, China,
ini, dan menurut survei lebih dari 70 Rusia, dan Korea Selatan gencar
persen mendukung hasil pertemuan meminta agar sanksi internasional
Pyongyang (okezone.com, 21 September terhadap Korea Utara dilonggarkan
2018). atau dicabut.
AS, yang selama ini selalu Pasca-pertemuan Pyongyang,
mengkritisi Korea Utara, juga dan dalam kerangka menjaga
menyambut positif hasil pertemuan momentum perdamaian, Korea
Pyongyang, dan berharap momentum Selatan telah mempertimbangkan
perdamaian ini dapat dijaga dengan untuk mengurangi sebagian
baik, termasuk melalui negosiasi sanksinya kepada Korea Utara. Hal ini
konstruktif antara AS dan Korea diharapkan bisa memacu peningkatan
Utara. Ini artinya, negosiasi antara diplomasi dan menurunkan
Korea Utara dan AS yang sekian lama ketegangan akibat krisis nuklir di
terjebak dalam suasana kebuntuan Semenanjung Korea. Sanksi yang
diharapkan secara resmi dapat sedang dikaji untuk dikurangi adalah
dibuka kembali pasca-pertemuan yang dikenakan setelah serangan
Pyongyang. Negosiasi antara Korea terhadap kapal perang Korea Selatan
Utara dan AS tampaknya akan pada 2010. Korea Selatan pada saat
kembali terlaksana, terutama setelah itu menyimpulkan bahwa insiden
Menteri Luar Negeri AS, Mike yang menewaskan 45 pelautnya itu
Pompeo, berkunjung ke Pyongyang dilakukan oleh Korea Utara. Salah satu
pada 8 Oktober 2018 dan melakukan sanksi Korea Selatan yaitu melarang
Korea Utara menggunakan jalur dialog dan kerja sama antar-kedua
pelayaran di perairan Korea Selatan, Korea untuk mewujudkan perdamaian
antara lain Selat Jeju. Pencabutan di Semenanjung Korea. Perkembangan
sanksi ini akan memberi manfaat bagi ini tentu menjadi bagian yang sangat
Korea Utara, karena kapal-kapalnya penting dalam upaya mewujudkan
akan kembali melewati Selat Jeju dan perdamaian di Semenanjung Korea.
hal itu akan menghemat waktu dan Langkah selanjutnya adalah, kedua
biaya. Korea harus secara konsisten
Momentum perdamaian di mengimplementasikan kesepakatan-
Semenajung Korea memang harus kesepakatan dalam kerangka damai
dijaga dengan baik, terutama di antara mereka. Pendekatan dialog
melalui pendekatan diplomasi. Jika dan diplomasi harus dikedepankan,
memperhatikan perkembangan termasuk dalam hubungan antara AS
yang terjadi akhir-akhir ini di dan Korea Utara, sehingga momentum
11 Semenanjung Korea, rezim Korea
Utara yang selama ini tertutup dan
perdamaian tetap terjaga dan upaya
perdamaian di Semenanjung Korea
kaku, tampaknya sudah mulai mau dapat diwujudkan. Dalam kerangka
berkompromi untuk membicarakan itu pula, negara-negara di kawasan,
perdamaian. Bahkan mereka sudah termasuk Indonesia, harus turut
bersedia mengambil langkah- mengawal upaya perdamaian ini.
langkah ke arah perlucutan nuklir.
Dalam situasi seperti ini, masyarakat Referensi
internasional, terutama negara-negara “Dubes Korsel: Sebagian Besar Rakyat
di kawasan, harus melihatnya sebagai Korea Sambut Baik Hasil KTT di
momentum perdamaian yang perlu Pyongyang”, https://news.okezone.
dijaga. Indonesia, meskipun tidak com/read/2018/09/21/18/1953816/
mengambil peran besar dalam proses dubes-korsel-sebagian-besar-rakyat-
perdamaian di Semenanjung Korea, korea-sambut-baik-hasil-ktt-di-
harus turut menjaga momentum ini pyongyang, diakses 2 Oktober 2018.
melalui forum-forum multilateral, “Hasil Pertemuan Korea Utara & Korea
baik di tingkat kawasan maupun Selatan: Sepakati Era Tanpa Perang”,
global (baik forum antar-pemerintah https://www.idntimes.com/news/
maupun antar-parlemen). Indonesia, world/emajewe/hasil-pertemuan-
bersama masyarakat internasional korea-utara-dan-korea-selatan-c1c2/
lainnya, harus turut mengawal agar full, diakses 2 Oktober 2018.
proses perdamaian di Semenanjung “Kim’s ‘opennes’ crucial for Pyongyang
Korea ini terus bergerak maju dan meet”, The Jakarta Post, 22 September
segera terwujud. 2018, hal. 9.
“Korea Selatan-Korea Utara Mulai
Penutup Bersihkan Ranjau di Perbatasan”,
Perkembangan situasi di https://dunia.tempo.co/
Semenanjung Korea yang semakin read/1131802/korea-selatan-korea-
kondusif, yang antara lain ditandai utara-mulai-bersihkan-ranjau-di-
dengan pertemuan antara Presiden perbatasan, diakses 3 Oktober 2018.
Korea Selatan Moon Jae-in dan “Korea Utara Sepakat Tutup Lokasi Uji
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un Coba Nuklir,”, https://www.bbc.
di Pyongyang September 2018, telah com/indonesia/dunia-45570066,
membuka dan memperkuat ruang diakses 3 Oktober 2018.
“Korsel Pertimbangkan Pengurangan
Sanksi”, Kompas, 11 Oktober 2018,
hal. 8.
“Pertemuan Tingkat Tinggi Korea
Utara-Korea Selatan”, Kompas, 19
September 2018, hal. 8.
“Semenanjung Korea: Korsel dan
Korut Bersihkan Ranjau”, Kompas,
2 Oktober 2018, hal. 8.
“Sekjen PBB Apresiasi Pertemuan Dua
Korea”, https://www.republika.
co.id/berita/internasional/
asia/18/09/20/pfcccg370-sekjen-
pbb-apresiasi-pertemuan-dua-
korea, diakses 3 Oktober 2018.
“Titik Terang Perlucutan Nuklir”,
12
Kompas, 9 Oktober 2018, hal. 8.

Sita Hidriyah
sita.hidriyah@dpr.go.id

Sita Hidriyah, S.Pd.,M.Si., menyelesaikan pendidikan S1 Keguruan Ilmu Pendidikan


Bahasa Inggris dari Universitas Atmajaya Jakarta pada tahun 2005 dan pendidikan S2
Hubungan Internasional dari FISIP Universitas Indonesia pada tahun 2008. Saat ini
menjabat sebagai Peneliti Muda bidang Hubungan Internasional pada Pusat Penelitian,
Badan Keahlian DPR RI. Beberapa karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan melalui
jurnal dan buku antara lain: "Upaya Pemerintah dan Kerjasama Luar Negeri Dalam
Pengentasan Kemiskinan Menuju Pembangunan Berkelanjutan" (2013), "Pengungsi
Suriah dan Respons Internasional dan Asian Parliamentary Assembly (APA)" (2016),
dan "Tantangan Kerjasama Indonesia dan Jepang Dalam Diplomasi Ekonomi " (2016).

Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang
http://puslit.dpr.go.id mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh
ISSN 2088-2351 isi tulisan ini tanpa izin penerbit.
Pusat Penelitian BIDANG KESEJAHTERAAN SOSIAL
Badan Keahlian DPR RI
Gd. Nusantara I Lt. 2
Jl. Jend. Gatot Subroto
Jakarta Pusat - 10270
c 5715409 d 5715245
m infosingkat@gmail.com KAJIAN SINGKAT TERHADAP ISU AKTUAL DAN STRATEGIS Vol. X, No. 19/I/Puslit/Oktober/2018

PENANGANAN KHUSUS
PENGUNGSI PEREMPUAN PADA MASA
TANGGAP DARURAT BENCANA SULTENG
13
Dina Martiany

Abstrak
Belum lama ini terjadi bencana gempa-tsunami di Sulawesi Tengah. Terjadinya
bencana alam memiliki dampak berbeda terhadap perempuan dan laki-laki,
sebagaimana dinyatakan dalam UN World Conference on Disaster Risk
Reduction (DRR) di Sendai Jepang pada tahun 2015. Tulisan ini membahas
pentingnya penanganan khusus bagi pengungsi perempuan korban bencana
pada masa tanggap darurat, khususnya pada bencana Sulteng. Hal ini menjadi
sangat penting untuk dilakukan karena perempuan termasuk dalam kelompok
rentan dan membutuhkan penanganan khusus pada saat tanggap darurat.
Penanganan khusus pengungsi perempuan mencakup pemenuhan kebutuhan
spesifik, layanan khusus, dan kondisi penggungsian yang aman serta terpisah
dari laki-laki. Dalam penanganan bencana di Sulteng, Presiden Jokowi dan
jajaran menterinya telah menekankan pentingnya hal tersebut. Pengaturan
mengenai penanggulangan bencana responsif gender terdapat dalam Perka
BNPB No. 13 Tahun 2014, namun demikian masih perlu diperkuat dalam revisi
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
yang akan dilakukan oleh Komisi VIII DPR-RI.

Pendahuluan Ben can a (BN PB) m elaporkan


Pada tanggal 28 September sebanyak 2.045 orang meninggal,
2018 Indonesia kembali berduka. sebanyak 10.679 orang dilaporkan
Di Sulawesi Tengah (Sulteng), telah luka berat dan 671 orang hilang.
terjadi gempa berkekuatan 7,7 Skala Sebanyak 82.775 orang dilaporkan
Richter (SR), dengan pusat gempa di mengungsi di sejumlah titik dan
PUSLIT BKD kedalaman 10 kilometer pada posisi 67.310 rumah rusak (Kompas.com,
27 kilometer Timur Laut Donggala 10 Oktober 2018). Presiden Jokowi
(bnpb.go.id, 28 September 2018). sejak awal telah menginstruksikan
Hingga tanggal 10 Oktober 2018, percepatan distribusi bantuan melalui
Badan Nasional Penanggulangan jalur laut dan udara, dimulainya
aktivitas perekonomian warga, dan meningkatkan risiko terjadinya
pemerintah daerah segera beroperasi kekerasan seksual. Tulisan ini akan
kembali (Media Indonesia, 4 Oktober membahas pentingnya penanganan
2018). khusus pengungsi perempuan yang
Hampir seluruh wilayah menjadi korban bencana pada masa
di Indonesia rawan mengalami tanggap darurat dan bagaimana hal
berbagai bentuk bencana alam. Hal tersebut dilakukan pada tanggap
ini dikarenakan Indonesia termasuk darurat bencana Sulteng.
salah satu negara di dunia yang
terletak pada jalur cincin api (ring of Pentingnya Penanganan Khusus
fire). Di sepanjang jalur ini, terdapat Perempuan Korban Bencana
80 persen atau 452 gunung berapi dari Sebagaimana disebutkan dalam
keseluruhan gunung berapi yang ada Pasal 1 Undang-Undang Nomor 24
di dunia. Sekitar 90 persen dari gempa Tahun 2007 tentang Penanggulangan
bumi di dunia terjadi di jalur cincin
api (Mediaindonesia.com, 24 Februari
Bencana (UU PB), bahwa tanggap 14
darurat bencana merupakan
2018). Undang-Undang Nomor 24 serangkaian kegiatan yang dilakukan
Tahun 2007 tentang Penanggulangan segera ketika bencana terjadi. Pasal 48
Bencana menyebutkan rawan bencana UU PB menyatakan penyelenggaraan
sebagai kondisi atau karakteristik penanggulangan bencana pada
geologi, biologis, hidrologis, saat tanggap darurat meliputi: a)
klimatologis, geografis, sosial, budaya, pengkajian secara cepat dan tepat
politik, ekonomi, dan teknologi terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber
pada suatu wilayah untuk jangka daya; b) penentuan status keadaan
waktu tertentu yang mengurangi darurat bencana; c) penyelamatan dan
kemampuan mencegah, meredam, evakuasi masyarakat terkena bencana;
mencapai kesiapan, dan mengurangi d) pemenuhan kebutuhan dasar; e)
kemampuan untuk menanggapi perlindungan terhadap kelompok
dampak buruk bahaya tertentu. rentan; dan f) pemulihan dengan segera
Terjadinya berbagai bentuk prasarana dan sarana vital.
bencana alam tersebut, memberikan Penjabaran khusus mengenai
dampak yang berbeda terhadap penanggulangan bencana dengan
perempuan dan laki-laki. Sebagaimana perspektif gender yang memperhatikan
dinyatakan dalam UN World Conference kebutuhan spesifik perempuan
on Disaster Risk Reduction (DRR) di korban selanjutnya dijabarkan dalam
Sendai, Jepang pada 14-18 Maret 2015, Peraturan Kepala Badan Nasional
bencana alam memiliki dampak yang Penanggulangan Bencana (Perka
berbeda terhadap perempuan, laki- BNPB) Nomor 13 Tahun 2014 tentang
laki, anak perempuan, dan anak laki- Pengarusutamaan Gender di Bidang
laki. Ketika terjadi bencana seringkali Penanggulangan Bencana. Dalam
perempuan, anak, dan lansia menjadi UU PB belum diatur secara eksplisit
korban yang lebih rentan, terutama mengenai pentingnya perspektif gender
menjadi korban secara fisik, dalam dalam penanggulangan bencana.
proses evakuasi, tidak terpenuhinya Pasal 55 ayat (1) UU PB menyebutkan
kebutuhan dasar spesifik, hingga tidak bahwa pada saat tanggap darurat
adanya ruang privasi di pengungsian. perlu dilakukan perlindungan
Kondisi darurat dan penuh tekanan dengan memberikan prioritas kepada
di pengungsian juga berpotensi kelompok rentan. Permasalahannya,
perempuan secara umum bahkan tidak itu, Perka BNPB No. 13 Tahun 2014
termasuk dalam kelompok rentan. juga telah menekankan perlunya
Disebutkan dalam ayat (2) bahwa perlakuan khusus untuk perempuan
kelompok rentan meliputi: a) bayi, kepala rumah tangga, laki-laki kepala
balita, dan anak-anak; b) ibu hamil dan rumah tangga tanpa istri, ibu hamil
menyusui; 3) penyandang cacat; dan 4) dan menyusui, serta kelompok rentan
orang lanjut usia. lainnya.
Penyelenggaraan penanggulangan Pada masa tanggap darurat
bencana secara komprehensif perlu sekitar tiga hari hingga satu minggu
dilaksanakan dengan responsif gender. pertama, seringkali perempuan tidak
Tujuannya, agar dapat memastikan mendapatkan akses untuk memenuhi
pemenuhan hak-hak dan kebutuhan kebutuhan dan layanan khusus
laki-laki dan perempuan secara adil perempuan. Selain dikarenakan secara
dan berimbang. Adapun tanggap teknis lokasi bencana masih terisolasi,
15 darurat yang responsif gender dapat
dilakukan dengan: 1) melibatkan
disebabkan pula karena pentingnya hal
tersebut belum sepenuhnya disadari
perempuan dan laki-laki secara aktif oleh seluruh stakeholders. Penanganan
dalam menyusun rencana tanggap khusus ini menjadi sangat penting
darurat; 2) memastikan adanya karena dalam situasi darurat bencana,
perwakilan yang seimbang antara tingkat kerentanan (vulnerabilities)
laki-laki dan perempuan dalam tim perempuan meningkat. Data BNPB
kaji cepat; dan 3) memprioritaskan menunjukkan secara umum sekitar
kelompok rentan untuk menghindari 50 juta orang terpaksa meninggalkan
kekerasan berbasis gender. rumah mereka akibat adanya konflik
Pada tahap tanggap darurat dan bencana alam di seluruh dunia.
bencana, penanganan khusus Tiga per empat dari total angka
perempuan korban dilakukan melalui tersebut adalah kelompok perempuan,
pemenuhan kebutuhan dasar, anak perempuan, dan remaja (bnpb.
penampungan dan hunian sementara, go.id, 6 Juli 2015). Mereka termasuk
pemenuhan air bersih dan sanitasi, dalam kelompok penduduk rentan
layanan kesehatan, layanan pendidikan, dalam situasi bencana.
layanan psikososial, dan keamanan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Penanganan Perempuan
pemenuhan kebutuhan dasar pada Korban Bencana Sulteng
saat tanggap darurat antara lain: 1) Terkait dengan penanganan
melibatkan kelompok perempuan dan bencana di Sulteng, dalam Rapat
laki-laki secara aktif dan seimbang Terbatas di Kantor Presiden
mulai dari pendataan hingga distribusi (02/10/2018), Presiden menyatakan
bantuan; 2) memperhatikan lokasi empat prioritas yang perlu dilakukan
distribusi bantuan pangan yang mudah pemerintah dalam menangani bencana
dijangkau oleh perempuan; 3) ukuran di Sulteng. Salah satu prioritas tersebut
dan berat paket bantuan pangan berkaitan dengan penanganan
dikemas sesuai dengan kemampuan pengungsi di titik-titik pengungsian,
perempuan untuk memindahkannya; terutama untuk memastikan di
dan 4) bantuan pangan memperhatikan pengungsian tersedia bahan makanan,
perbedaan kebutuhan gizi antara dan kebutuhan untuk perempuan,
perempuan, laki-laki dan anak-anak, bayi, dan anak. Termasuk di
serta kelompok rentan lainnya. Selain dalamnya adalah penyediaan air
bersih dan MCK untuk para pengungsi disiarkan pada 30 September 2018.
yang menjadi kebutuhan darurat Komnas Perempuan mengingatkan
karena listrik masih padam (elshinta. pentingnya memperhatikan kebutuhan
com, 2 Oktober 2018). khusus perempuan dan kelompok
S it u a si d a r ur a t b e nc a na rentan lainnya dalam situasi tanggap
menyebabkan pengungsi perempuan darurat, antara lain dalam hal:
dan laki-laki memiliki kebutuhan a) sensitivitas pada kebutuhan
yang berbeda, sehingga memerlukan khusus perempuan yang hamil,
penanganan yang berbeda pula. Menteri melahirkan, menyusui, dan
Koordinator Bidang Pembangunan menstruasi;
Manusia dan Kebudayaan, Puan b) distribusi layanan dan bantuan
Maharani, menyatakan bahwa dalam yang berprinsip afirmasi, di mana
tanggap darurat bencana, perlu kelompok rentan mendapat
dipastikan bahwa korban terluka, prioritas, baik lanjut usia (lansia),
perempuan, dan anak mendapatkan
prioritas penanganan. Salah satunya,
anak, disabilitas, korban yang
sakit, termasuk perempuan.
16
melalui penyaluran bantuan, Kecenderungan distribusi bantuan
pelayanan kesehatan, dan penanganan yang mengandalkan kekuatan
pengungsian (liputan6.com, 1 Oktober fisik karena berdesak-desakan,
2018). Sementara itu, Kementerian akan menimbulkan risiko bagi
Pemberdayaan Perempuan dan kelompok rentan terjauh dari
Perlindungan Anak (KPPPA) akan akses bantuan;
menyiapkan tenaga konseling untuk c) memastikan dan menata
membantu pemulihan psikologis anak pengungsian yang aman dan
dan perempuan korban gempa dan sensitif pada perempuan. Komnas
tsunami di Sulteng. Perempuan mencatat adanya
Dalam kaitan ini, Asisten kekerasan seksual di sejumlah
Deputi Perlindungan Hak Perempuan pengungsian pada beberapa
Bidang Situasi Darurat dan Kondisi konteks pengungsian dan bencana
Khusus KPPPA, Nyimas Aliah, sebelumnya di sejumlah wilayah;
menjelaskan bahwa ada empat d) pelibatan perempuan dalam
kelompok perempuan pasca-bencana, penanganan emergency response,
yaitu: kelompok ibu yang sedang pemulihan dan rehabilitasi,
menstruasi, hamil, melahirkan, dan serta sensitif budaya setempat,
menyusui (kumparan.com, 10 Oktober berkeadilan dan tidak diskriminatif
2018). KPPPA sedang melakukan atas dasar apa pun.
inventarisasi kebutuhan khusus
kelompok perempuan tersebut. Penanganan perempuan korban
Menteri Yohana Yembise mengatakan bencana memang sangat membutuhkan
kebutuhan korban gempa Palu dan perlakuan khusus, dikarenakan
Donggala, khusus perempuan dan perempuan memiliki kondisi khusus
anak, harus terpenuhi karena hal itu pula, termasuk pentingnya antisipasi
menyangkut hak perempuan dan anak penyediaan layanan dan memberikan
(republika.co.id, 2 Oktober 2018). penanganan khusus pada ibu
Menanggapi situasi tanggap hamil dan menyusui. Hal tersebut
darurat bencana gempa dan tsunami dikarenakan saat masa tanggap
di Sulteng, Komnas Perempuan darurat sangat mungkin terdapat
mengeluarkan Pernyataan Sikap yang ibu hamil yang akan melahirkan dan
menyusui, sebagaimana yang terjadi di Referensi
pengungsian korban bencana Sulteng. “Optimalkan Bantuan”, Media Indonesia,
Dua orang ibu hamil melahirkan bayi 4 Oktober 2018, hal. 1.
kembarnya beberapa saat dalam masa “Gempa Berkekuatan Magnitudo 7.7,
tanggap darurat. Ibu Atina melahirkan Peringatan Dini Tsunami Sempat
bayi kembar tiga di Rumah Sakit Diaktifkan Namun Sudah Berakhir”,
Umum Daerah Makassar sesaat setelah https://www.bnpb.go.id/gempa-
diungsikan dari Sulteng; sedangkan berkekuatan-magnitudo-77-
dua bayi kembar lainnya dilahirkan di peringatan-dini-tsunami-sempat-
pengungsian di Palu, melalui proses diaktifkan-namun-sudah-berakhir,
persalinan darurat dengan penerangan diakses 3 Oktober 2018.
lampu handphone (liputan6.com, 3 “Kementerian Perempuan Ajak 1000
Oktober 2018). Belajar dari pengalaman Wanita Peduli Bencana”, https://
seperti itu, pada saat tanggap darurat news.detik.com/berita/d-3683636/
17 dibutuhkan pula dokter kandungan
dan bidan yang dapat membantu
kementerian-perempuan-ajak-1000-
wanita-peduli-bencana, diakses 13
persalinan, serta relawan perempuan Agustus 2018.
dalam jumlah yang memadai. “Kementerian PPPA Siapkan Tenaga
Konseling Korban Gempa” https://
Penutup www.republika.co.id/berita/
Penanganan khusus pengungsi nasional/daerah/18/10/02/
perempuan yang menjadi korban pfz21x428-kementerian-pppa-
bencana pada saat tanggap darurat siapkan-tenaga-konseling-korban-
merupakan hal krusial. Dalam gempa, diakses 3 Oktober 2018.
penanganan bencana Sulteng, dapat “Kementerian PPPA Siap Dampingi
dilihat bahwa Presiden dan jajaran Wanita dan Anak Korban Bencana
menterinya telah memiliki kepedulian Sulteng”, https://kumparan.com/@
terhadap hal tersebut. Meskipun kumparannews/kementerian-
demikian, agar pada masa yang akan pppa-siap-dampingi-wanita-
datang penanggulangan bencana yang dan-anak-korban-bencana-
komprehensif dapat dilakukan dengan sulteng-1539153267463937138,
responsif gender; maka diperlukan diakses 10 Oktober 2018.
penguatan pengaturan. Salah satunya “Korban Meninggal Akibat Bencana di
perubahan pengaturan mengenai Sulteng Bertambah Menjadi 2045
kelompok rentan. Perempuan Orang”, https://nasional.kompas.
termasuk di dalamnya, sehingga com/read/2018/10/10/15065131/
perlu diberikan prioritas dalam korban-meninggal-akibat-bencana-
penanggulangan bencana. Berkaitan di-sulteng-bertambah-jadi-2045-
dengan hal tersebut, saat ini Komisi orang, diakses 10 Oktober 2018.
VIII DPR RI sedang merencanakan “Menanti Gempa Dahsyat di Jalur Ring of
untuk merevisi UU PB. Dalam Fire”, http://mediaindonesia.com/
UU PB yang nantinya diperlukan read/detail/146673-menanti-gempa-
pengaturan secara tegas mengenai dahsyat-di-jalur-ring-of-fire?utm_
penanggulangan bencana responsif source=dable, diakses 3 Oktober 2018.
gender, sehingga penanganan khusus “Menko PMK: Pemerintah Lakukan
perempuan korban dapat dilakukan Tanggap Darurat Bencana Palu dan
secara menyeluruh dan dilakukan Donggala”, https://www.liputan6.
oleh berbagai stakeholders terkait. com/news/read/3656687/
menko-pmk-pemerintah-lakukan- “4 Kisah Pilu Korban Gempa Palu, dari
tanggap-darurat-bencana-palu-dan- Melahirkan di Pengungsian hingga
donggala, diakses 3 Oktober 2018. Amputasi”,https://www.liputan6.
“Penduduk Rentan dalam Situasi Bencana”, com/news/read/3658213/4-kisah-
https://www.bnpb.go.id/penduduk- pilu-korban-gempa-palu-dari-
rentan-dalam-situasi-bencana, diakses melahirkan-di-pengungsian-hingga-
2 Oktober 2018. amputasi, diakses 4 Oktober 2018.
“Pernyataan Sikap Komnas Perempuan atas Undang-Undang Republik Indonesia
Bencana Gempa-Tsunami Donggala, Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Palu dan Sekitarnya: "Duka Bangsa, Penanggulangan Bencana.
Tangani Bersama dan Integrasikan Peraturan Kepala Badan Nasional
Prinsip-Prinsip HAM Perempuan", Penanggulangan Bencana Nomor 13
Jakarta, 30 September 2018; https:// Tahun 2014 tentang Pengarusutamaan
www.komnasperempuan.go.id/ Gender di Bidang Penanggulangan
read-news-pernyataan-sikap-komnas-
perempuan-atas-bencana-gempa-
Bencana. 18
tsunami-donggala-palu-dan-sekitarnya-
30-september-2018, diakses 3 Oktober
2018.
“Presiden Sampaikan Empat Prioritas
Penanganan Bencana di Sulteng”, https://
elshinta.com/news/157095/2018/10/02/
presiden-sampaikan-empat-prioritas-
penanganan-bencana-di-sulteng, diakses 3
Oktober2018.

Dina Martiany
dina.martiany@dpr.go.id
Dina Martiany, S.H., M.Si adalah peneliti madya pada Pusat Penelitian Badan Keahlian
DPR-RI, dengan kepakaran Studi Khusus Gender. Lahir di Bandar Lampung, 16 Maret
1982; Dina menempuh pendidikan S-1 Hukum Ekonomi di Universitas Lampung dan
S-2 Kajian Gender di Universitas Indonesia. Beberapa tulisan ilmiah hasil karya Dina
yang telah diterbitkan, antara lain: “Kesetaraan Gender dalam Pembangunan Inklusif
Disabilitas”, dalam buku: ”Pemenuhan dan Pelindungan Hak-Hak Penyandang
Disabilitas” (2014); “Perempuan dalam Konflik Berbasis Agama dan Diskriminasi
Terhadap Penghayat Kepercayaan”, dalam buku: “Perlindungan Terhadap Umat
Beragama: Toleransi Dalam Masyarakat Majemuk” (2016); dan “Memahami Kompleksitas
Kekerasan Seksual”, dalam buku: “Penghapusan Kekerasan Seksual dalam Berbagai
Perspektif” (2017).

Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang
http://puslit.dpr.go.id mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh
ISSN 2088-2351 isi tulisan ini tanpa izin penerbit.
Pusat Penelitian BIDANG EKONOMI DAN KEBIJAKAN PUBLIK
Badan Keahlian DPR RI
Gd. Nusantara I Lt. 2
Jl. Jend. Gatot Subroto
Jakarta Pusat - 10270
c 5715409 d 5715245
m infosingkat@gmail.com KAJIAN SINGKAT TERHADAP ISU AKTUAL DAN STRATEGIS Vol. X, No. 19/I/Puslit/Oktober/2018

ALTERNATIF KEBIJAKAN PASCA-DIVESTASI


SAHAM PT. FREEPORT INDONESIA
19 Sahat Aditua Fandhitya Silalahi

Abstrak
Proses divestasi 51 persen saham PT. Freeport Indonesia (PFI) sudah mendekati final,
ditandai dengan penandatanganan kesepakatan jual beli saham antara Pemerintah
Indonesia dengan Freeport McMoran Inc. Dengan finalnya proses divestasi, maka
mayoritas saham PFI akan dimiliki pemerintah melalui PT. Inalum (Persero). Dua
hal utama yang menjadi permasalahan pasca-divestasi adalah perubahan skema
perjanjian dari Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus
(IUPK) serta kewajiban pembangunan smelter. Tulisan ini bertujuan untuk
memberikan alternatif kebijakan pasca-divestasi saham PFI terkait dua hal tersebut.
Dalam hal perubahan skema perjanjian, maka pemerintah harus merumuskan
kebijakan perpajakan yang dapat mengakomodasi kepentingan penerimaan negara,
potensi deviden perusahaan, dan kepentingan investasi dalam jangka panjang.
Sementara itu pembangunan smelter harus menekankan pendekatan kawasan
industri agar memberikan manfaat maksimal bagi pelaku usaha dan masyarakat.
DPR RI melalui fungsi pengawasan berperan penting agar divestasi saham PFI
dapat memberikan kontribusi sebesar-besarnya bagi perekonomian nasional.

Pendahuluan Mulyani Indrawati; Menteri Badan


Pada tanggal 27 September Usaha Milik Negara (BUMN), Rini
2018, Pemerintah Indonesia, diwakili Soemarno; dan Menteri Energi
PT. Inalum (Persero) dan PT. Freeport Sumber Daya Mineral (ESDM),
McMoran telah menandatangani Ignatius Jonan; yang hadir sebagai
berbagai perjanjian sebagai tindak saksi (Kompas, 28 September 2018).
lanjut keputusan perjanjian awal Perjanjian yang ditandatangani
(head of agreement/HoA) divestasi 51 antara kedua belah pihak adalah
PUSLIT BKD persen saham PT. Freeport Indonesia perjanjian realisasi divestasi saham
(PFI). Pada kesempatan ini selain PFI, perjanjian jual beli saham PT.
Direktur Utama PT. Inalum, Budi Rio Tinto Indonesia, dan perjanjian
Gunadi Sadikin, Indonesia juga pemegang saham PFI. Ketiga
diwakili oleh Menteri Keuangan, Sri perjanjian tersebut merupakan syarat
administratif turunan sebagai tindak penuh ketidakpastian sehingga tidak
lanjut dari HoA yang telah disepakati memungkinkan untuk memuat
pada tanggal 12 Juli 2018 sekaligus seluruh ketentuan yang bersifat
menjadi landasan hukum operasional teknis.
bagi realisasi penguasaan saham 51 Melalui HoA, Pemerintah
persen. Indonesia mengunci kesepakatan
Sebagaimana diketahui, prinsip bahwa Pemerintah Indonesia
perlu adanya regulasi khusus yang melalui PT. Inalum akan mengambil-
mengatur praktek perusahaan PFI alih saham PFI sebesar 51 persen.
pasca-pelepasan saham kepada Selama ini Pemerintah Indonesia
Pemerintah Indonesia. Akan banyak melalui PT. Inalum hanya memiliki
terdapat perubahan pada proses saham sebesar 9,36 persen (Kompas.
bisnis PFI sebagai dampak perubahan com, 30 September 2018). Mekanisme
kepemilikan saham. Dari aspek divestasi saham akan dilakukan
sektoral akan terdapat perubahan
perjanjian dari Kontrak Karya (KK)
dengan cara membeli saham PT. Rio
Tinto dan Freeport McMoran Inc.
20
menjadi Izin Usaha Pertambangan yang selama ini memegang masing-
Khusus (IUPK) yang memiliki masing 40 persen dan 5,4 persen
dampak terhadap penerimaan pajak, kepemilikan saham di PFI. Total
serta kewajiban membangun smelter nilai transaksi saham diperkirakan
sebagai persyaratan perpanjangan mencapai 3,85 miliar dolar AS
izin. Oleh karena itu tulisan ini akan atau setara dengan Rp55 triliun
membahas skema divestasi beserta (asumsi kurs Rp14.400/ dolar AS
alternatif kebijakan yang diperlukan (cnnindonesia.com, 30 September
pasca-divestasi saham PFI, 2018). Nilai kepemilikan saham pada
khususnya dalam hal penerimaan akhir divestasi adalah sebesar 51,
perpajakan serta pembangunan 23 persen, di mana 10 persen akan
unit smelter agar dapat memberikan dimiliki oleh Pemerintah Provinsi
manfaat bagi perekonomian. Papua melalui salah satu Badan
Usaha Milik Daerah (Kompas, 28
Proses Divestasi Saham PFI September 2018).
Proses divestasi 51 persen Keberhasilan Pemerintah
saham PFI dimulai pada tanggal 12 mencapai kesepakatan divestasi
Juli 2018 dengan ditandanganinya 51 persen saham PFI tentunya
HoA antara Pemerintah Indonesia patut diapresiasi. Namun hal
dengan Freeport McMoran Inc yang perlu digarisbawahi adalah
(Kompas, 28 September 2018). HoA perjanjian awal bukanlah merupakan
atau juga populer dengan sebutan perjanjian jual-beli yang mengikat.
memorandum of understanding Terdapat tahap lain yang harus
merupakan praktik perjanjian dilalui oleh pemerintah untuk
yang lazim dilakukan dalam dunia merealisasikan kepemilikan 51
bisnis. Perjanjian ini merupakan persen saham PFI. Tahap berikutnya
jenis perjanjian awal yang nantinya yang bersifat administratif adalah
akan diikuti oleh berbagai jenis penandatanganan dokumen
perjanjian bisnis lainnya yang perjanjian divestasi saham, perjanjian
dibutuhkan untuk mencapai tujuan jual beli saham, dan perjanjian
akhir. HoA dilaksanakan dalam pemegang saham PFI. Ketiga
kondisi bisnis yang kompleks dan dokumen tersebut telah ditandangani
pada tanggal 27 September 2018 dan izin. Salah satu keuntungan yang
sudah bersifat final serta mengikat. dapat memberikan manfaat
Ignatius Jonan menyatakan dengan terhadap penerimaan negara adalah
ditandatanganinya ketiga dokumen ketentuan dalam Pasal 128 UU
tersebut maka diperkirakan pada Minerba yang menyatakan bahwa
akhir 2018 Pemerintah Indonesia penerima IUPK wajib membayar
telah sah memiliki saham mayoritas pendapatan negara dan daerah
PFI (Kompas, 28 September 2018). sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang
Kewajiban Pajak dalam Skema perpajakan. Dengan ketentuan ini
IUPK PFI jelas bahwa besaran pajak yang
Salah satu butir kesepakatan harus dibayar penerima IUPK
dalam pengambilaliham saham bersifat prevailing atau mengikuti
PFI adalah perubahan perjanjian ketentuan yang berlaku di bidang
21 usaha pertambangan dari KK perpajakan.
Hal ini berbeda dengan
menjadi IUPK. Sesuai dengan
definisi dari UU No 4 Tahun 2009 ketentuan perpajakan dalam skema
tentang Pertambangan Mineral dan KK. Dalam skema KK pengusaha
Batubara (UU Minerba), IUPK adalah pertambangan memperoleh besaran
izin untuk melaksanakan usaha pajak yang pasti harus dibayar
pertambangan di wilayah izin usaha (naildown) hingga masa kontrak
pertambangan khusus. Salah satu selesai. Besaran pajak yang harus
kriteria sebuah usaha pertambangan dibayar hingga masa kontrak
masuk dalam pertambangan khusus selesai tercantum dalam kontrak
adalah memberikan dampak yang ditandatangani kedua belah
signifikan terhadap masyarakat pihak. Dalam kasus ini pengusaha
sekitar wilayah operasi. Dalam hal akan merasa diuntungkan dengan
ini pelaksanaan usaha pertambangan kepastian pajak, namun di sisi lain
sesuai dengan UU Minerba, keleluasaan negara untuk merubah
perusahaan harus memberikan besaran pajak sesuai dengan kondisi
prioritas terhadap masyarakat daerah bisnis pertambangan akan terbatas.
sekitar wilayah operasi. Kebijakan perpajakan
Sementara itu, terdapat pemerintah terhadap pemegang
perbedaan mendasar antara skema IUPK nantinya akan dituangkan
KK dan IUPK. Perbedaan utama dalam peraturan turunan UU
adalah status dan posisi dari kedua Minerba. Hal yang perlu menjadi
pihak yang terlibat. Dalam skema perhatian di sini adalah harga
KK, Freeport dan Pemerintah tembaga dan emas sangat ditentukan
Indonesia adalah dua pihak yang oleh harga yang berlaku di pasar
kedudukannya sejajar. Sedangkan internasional. Dengan demikian,
dalam skema IUPK, negara adalah tingkat pendapatan PFI juga
pemberi izin yang posisinya berada di akan terpengaruh oleh dinamika
atas perusahaan pemegang izin (Nefi, perekonomian global.
Malebra, Ayuningtyas, 2018: 148). Dengan status sebagai anak
Dalam kasus hubungan perusahaan BUMN, pendapatan
perizinan, maka negara (host country) PFI akan dikonsolidasikan ke dalam
memiliki beberapa keuntungan laporan keuangan Inalum yang
karena statusnya sebagai pemberi nantinya menghasilkan perhitungan
deviden bagi penerimaan negara. perusahaan untuk memilih Papua
Pengenaan pajak tinggi pada sebagai lokasi pemurnian smelter.
saat harga tembaga dan emas Pembangunan smelter tersebut
mengalami penurunan jelas akan diharapkan dapat mendorong
menambah beban perusahaan dan perkembangan industri di Provinsi
mengurangi perolehan deviden Papua yang selama ini hanya menjadi
bagi negara. Pembebanan angka tempat eksplorasi tanpa pernah
deviden yang terlalu tinggi juga menikmati nilai tambah produksi.
akan mengurangi kesempatan bagi Kesempatan terbesar ada pada
perusahaan untuk menginvestasikan pertumbuhan industri pendukung
kembali sebagian keuntungan proses pemurnian hasil tambang
yang diperoleh untuk keperluan (Kompas, 29 September 2018).
pengembangan bisnis jangka Namun demikian terdapat
panjang. Oleh karena itu penetapan tantangan dalam merealisasikan
besaran pajak PFI harus mampu
mengoptimalkan pendapatan negara
keberadaan smelter di Provinsi Papua.
Tantangan utama adalah keberadaan
22
dari pajak maupun deviden, serta infrastruktur jalan yang belum
mengakomodasi rencana investasi seluruhnya mampu menghubungkan
perusahaan dalam jangka panjang. lokasi pertambangan PFI dengan
kota tempat pertumbuhan industri
Kewajiban Pembangunan di Papua. Selain itu masih minimnya
Smelter arus barang menuju Papua
Sesuai dengan Pasal 102 dan menimbulkan kekhawatiran bagi
103 UU Minerba, pemegang IUPK kapal logistik terkait keekonomisan
wajib membangun unit smelter pengangkutan produk dari Papua.
di dalam negeri. Tujuan utama Salah satu alternatif kebijakan
pembangunan smelter adalah untuk yang dapat diambil pemerintah
meningkatkan nilai tambah hasil adalah mendorong pembangunan
tambang sekaligus memberikan industri lain di lokasi tempat smelter
lapangan kerja bagi masyarakat. beroperasi. Sebagai perbandingan
Hingga saat ini, pemerintah kebutuhan lahan bagi pembangunan
belum memutuskan lokasi kompleks smelter di Gresik mencapai
pembangunan smelter bagi 200 hektar dengan melibatkan
pengolahan konsentrat produksi PFI sembilan perusahaan yang beroperasi
pasca-divestasi mayoritas saham. Saat di kawasan tersebut (sindonews.
ini PFI telah membangun smelter yang com, 30 September 2018). Dengan
berlokasi di Gresik. Namun dalam keterlibatan sembilan perusahaan
jangka panjang keberadaan smelter ini, maka skala ekonomis dalam
yang berlokasi jauh dari wilayah penggunaan utilitas bersama akan
penambangan dipandang tidak akan tercapai. Pihak perusahaan juga akan
memberikan nilai ekonomis. Dampak merasa diuntungkan karena tidak
akhirnya adalah pembengkakan perlu mengeluarkan investasi bagi
biaya untuk keperluan pemurnian pembangunan utilitas.
produk dan menyebabkan harga Hal senada juga disampaikan
jual tidak mampu bersaing di pasar oleh Menteri BUMN, Rini Soemarno,
internasional. pada kesempatan penandatanganan
Direktur Utama PT. Inalum realisasi divestasi saham PT.
menyatakan kecenderungan Freeport McMoran. Menteri BUMN
berpendapat bahwa realisasi industri yang dapat menjamin
pembangunan smelter di Papua terciptanya proses bisnis yang
harus melalui kajian khusus yang menguntungkan bagi pelaku industri
melibatkan kalangan industri dan di kawasan. Komisi VI, VII, dan
pemerintah serta masyarakat Papua. XI DPR RI memiliki peran penting
Salah satu pertimbangan utama dalam pengawasan implementasi
yang disampaikan oleh Menteri kebijakan pemerintah dalam hal
BUMN adalah pemilihan lokasi pengelolaan BUMN, pengawasan
harus mampu menyediakan sumber kebijakan sektor pertambangan,
energi mandiri bagi kebutuhan dan pengawasan implementasi
industri di kawasan tersebut serta perpajakan agar divestasi saham PFI
memudahkan proses pengiriman dapat memberikan kontribusi sebesar-
barang, baik untuk kebutuhan besarnya bagi perekonomian nasional.
ekspor maupun dalam negeri (detik.
23 com, 30 September 2018). Hal ini
menunjukkan bahwa pembangunan
Referensi
“Akhir 2018 Kuasai Freeport”, Kompas,
kawasan industri harus menjadi 28 September 2018, hal. 17.
prioritas utama dalam menunjang “Smelter Freeport di Gresik Habiskan
bisnis PFI pasca-divestasi saham. Lahan 200 Hektare”,https://
ekbis.sindonews.com/
Penutup read/1288351/34/smelter-
Keberhasilan pemerintah freeport-di-gresik-habiskan-
untuk mengambil-alih 51 persen lahan-200-hektare-1520596517,
kepemilikan saham PFI patut untuk diakses 30 September 2018.
diapresiasi. Namun pemerintah harus “Valuasi Divestasi 51 Persen Saham
tetap menjamin keberlangsungan Freeport di Atas 3 Miliar Dollar
bisnis PFI dengan berbagai AS”,https://ekonomi.kompas.
dukungan kebijakan. Sesuai dengan com/read/2018/06/21/184000026/
perubahan skema dari KK menjadi valuasi-divestasi-51-persen-saham-
IUPK, maka PFI wajib membayar freeport-di-atas-3-miliar-dollar-as,
pajak sesuai dengan ketentuan diakses 30 September 2018.
peraturan perundang-undangan. “Kontrak Karya dan IUPK Jadi
Selain itu terdapat kewajiban untuk Akar Masalah Freeport: Apa
membangun smelter yang dapat Bedanya?”,https://finance.
mendukung peningkatan nilai tambah detik.com/energi/d-3428820/
bagi produk tembaga dan emas kontrak-karya-dan-iupk-jadi-
sekaligus menciptakan lapangan kerja akar-masalah-freeport-apa-
bagi masyarakat. bedanya, diakses 30 September
Ketentuan perpajakan yang 2018.
dirumuskan pemerintah bagi “Rini Beberkan Rencana Pembangunan
pemegang IUPK harus dapat Smelter Freeport di Papua”,
menjamin optimalisasi penerimaan https://finance.detik.com/
pajak dari sektor tambang sekaligus energi/d-4232332/rini-beberkan-
menjaga tingkat deviden dan rencana-pembangunan-smelter-
keberlangsungan investasi PFI dalam freeport-di-papua, diakses 30
jangka panjang. Sementara itu rencana September 2018.
pembangunan smelter selayaknya Arman Nefi, Irawan Malebra, & Dyah
disusun dalam kerangka kawasan Puspitasari Ayuningtyas. (2018).
“Implikasi Keberlakuan Kontrak
Karya PT Freeport Indonesia Pasca
Undang-Undang No 4 Tahun 2009
tentang Pertambangan Mineral
dan Batubara”. Jurnal Hukum dan
Pembangunan Universitas Indonesia,
Vol. 48, No.1, pp. 137-163.
“Smelter di Papua Dukung Industri”,
Kompas, 29 September 2018, hal.
14.
“Menimbang Kewajaran Harga Rp
55 triliun Demi Rebut Freeport”,
https://www.cnnindonesia.com/ek
onomi/20180712214000-85-313696/
menimbang-kewajaran-harga-rp55-
triliun-demi-rebut-freeport, diakses
24
30 September 2018.

Sahat Aditua F. Silalahi


sahat.silalahi@dpr.go.id
Sahat Aditua F Silalahi, S.T., M.B.A., menyelesaikan pendidikan S2 di Magister
Manajemen Universitas Gadjah Mada pada Tahun 2009. Saat ini menjabat sebagai
Peneliti Madya Bidang Manajemen Industri pada Badan Keahlian DPR RI dengan fokus
kajian dan penelitian pada isu perindustrian, perdagangan, Koperasi dan UKM, serta
BUMN. Beberapa karya tulis yang pernah dipublikasikan dalam jurnal atau buku antara
lain: "Strategi Ekspansi BUMN Bidang Telekomunikasi" (2016), "Kajian Pembentukan
Holding BUMN Perkebunan" (2016), dan "Peran Permodalan Koperasi Berbasis
Komunitas UKM" (2016).

Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang
http://puslit.dpr.go.id mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh
ISSN 2088-2351 isi tulisan ini tanpa izin penerbit.
Pusat Penelitian BIDANG PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
Badan Keahlian DPR RI
Gd. Nusantara I Lt. 2
Jl. Jend. Gatot Subroto
Jakarta Pusat - 10270
c 5715409 d 5715245
m infosingkat@gmail.com KAJIAN SINGKAT TERHADAP ISU AKTUAL DAN STRATEGIS Vol. X, No. 19/I/Puslit/Oktober/2018

KPU DAN KAMPANYE PILPRES 2019


DI MEDIA SOSIAL
Aryojati Ardipandanto
25
Abstrak
Persaingan dukungan pasangan Capres-Cawapres pada kampanye Pilpres 2019
telah terjadi bahkan jauh sebelum memasuki masa kampanye resmi. Dalam media
sosial ditemukan banyak akun anonim yang melakukan penyebaran hoax, fitnah, dan
ujaran kebencian. Meskipun telah ada Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU)
Nomor 23 Tahun 2018 dan PKPU Nomor 28 Tahun 2018 sebagai acuan ketentuan
kampanye di media sosial, namun belum ada ketentuan mengenai sanksi yang tegas
terhadap pelanggaran ketentuan pendaftaran akun resmi. Tulisan ini menganalisis
tentang bagaimana upaya KPU dalam mengatasi kendala yang timbul dari adanya
PKPU terkait Pilpres 2019 yang belum tuntas terakomodasi. Solusi yang dapat
dilakukan ialah bahwa DPR RI harus terus mendorong KPU untuk meningkatkan
kerja samanya dengan Bawaslu, POLRI, dan masyarakat dalam mengawasi
pelaksanaan kampanye Pilpres 2019 di media sosial, serta meningkatkan edukasi
atau literasi media sosial kepada masyarakat.

Pendahuluan secara resmi pasangan Capres


Masa kampanye Pilpres dan Cawapres dalam Pilpres
2019 sudah dimulai sejak 23 2019. Persaingan dukungan di
September 2018. Fakta di lapangan media sosial yang sangat ketat
menunjukkan bahwa persaingan menyebabkan potensi pelanggaran
dukungan antara pendukung aturan main dalam berkampanye
kedua pasangan calon sudah akan lebih besar, terutama yang
tampak pada masa-masa sebelum berbentuk penyebaran hoax dan
itu, terutama yang berlangsung ujaran kebencian yang bersifat Suku
di media sosial. Perang tagar Agama Ras Antar Golongan (SARA).
atau hashtag antar-pendukung Hal tersebut menjadi tantangan
PUSLIT BKD kedua kandidat telah berlangsung bagi pihak penyelenggara pemilu,
terutama di Twitter dan Facebook khususnya Komisi Pemilihan
jauh sebelum jadwal resmi masa Umum (KPU) beserta seluruh
kampanye Pilpres 2019 dimulai, jajarannya untuk meminimalisasi
bahkan sebelum KPU menetapkan potensi pelaksanaan kampanye
yang berlandaskan pada ujaran bersifat etika politik. Aturan main
kebencian atau yang bersifat SARA, pelaksanaan kampanye Pilpres 2019
agar pelaksanaan Pilpres 2019 tetap adalah berdasarkan Undang-
berprinsip pada konsep rechstaat. Undang Nomor 7 Tahun 2017
Berdasarkan data yang ada, pada tentang Pemilihan Umum (UU
masa-masa Pilkada 2018 yang Pemilu). Salah satunya adalah
lalu, kasus-kasus penyebaran ujaran ketentuan dalam Pasal 280 ayat 1,
kebencian atau yang bersifat SARA yaitu bahwa pelaksana, peserta,
meningkat jumlahnya dibandingkan dan tim kampanye pemilu dilarang
dengan pada masa-masa di luar antara lain menghina seseorang,
Pilkada 2018. Hal itu disampaikan agama, suku, ras, golongan, calon,
oleh pihak Direktorat Tindak Pidana dan/atau peserta pemilu yang lain;
Siber Bareskrim POLRI. Selain itu, dan menghasut dan mengadu domba
beberapa kalangan memprediksi perseorangan ataupun masyarakat.
bahwa pada Pemilu dan Pilpres
2019, kampanye yang bersifat
Adapun kampanye Pilpres
2019 di media sosial yang bersifat
26
menyinggung SARA masih akan provokatif atau memicu konflik
dipraktikkan untuk menjatuhkan SARA, tindak lanjutnya dapat
lawan politik (liputan6.com, 2 Oktober mengacu pada Undang-Undang
2018). Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Contoh cara menggiring isu Informasi dan Transaksi Elektronik
dan opini yang sering dilakukan (UU ITE). Namun demikian, belum
di akun-akun anonim adalah ada aturan yang lebih khusus
dengan menggelar polling di mengenai ketentuan berkampanye
Twitter atau memainkan isu politik. di media sosial. Berdasarkan hal
Beberapa akun anonim yang sering tersebut tulisan ini akan menganalisis
memainkan isu-isu politik antara lain bagaimana peran KPU dalam
@kakekdetektif dan @maspiyuuu. mengembangkan aturan kampanye
Kedua akun ini aktif di Twitter. Akun Pilpres 2019, kelemahan pengaturan
@kakekdetektif sering memainkan tersebut serta solusi bagi peran KPU
isu-isu yang pro-Jokowi, sementara @ untuk mengatasinya.
maspiyuuu bertendensi mendukung
kubu oposisi pemerintahan. PKPU tentang Kampanye
Dalam konteks Pilpres 2019, Pilpres 2019 di Media Sosial
ujaran kebencian sering disebarkan Pilpres 2019 harus dilaksanakan
melalui media sosial baik dalam dengan mematuhi peraturan
bentuk opini maupun meme. Isu perundang-undangan yang berlaku.
politik SARA sering digunakan Dalam hal ini peraturan tersebut
untuk menyerang pasangan adalah UU Pemilu dan semua
capres dan cawapres sehingga peraturan pelaksanaan di bawahnya.
dapat menimbulkan keresahan di Meskipun demikian, ditemukan
masyarakat. kendala bahwa penanganan
Untuk meredam kampanye kampanye Pilpres melalui
politik yang bersifat black campaign media sosial belum diatur secara
dalam kampanye Pilpres 2019, komprehensif. Akibatnya, KPU
termasuk di media sosial, peraturan masih kesulitan untuk menyikapi
perundang-undangan sebetulnya atau menindaklanjuti kampanye
sudah memberikan koridor yang Pilpres di media sosial yang bersifat
hoax, memecah-belah persatuan atas Peraturan Komisi Pemilihan
bangsa, ujaran kebencian, dan SARA. Umum Nomor 23 Tahun 2018 tentang
Menurut Ketua KPU Arief Budiman, Kampanye Pemilihan Umum. Dalam
sampai dengan Mei 2018, KPU baru Pasal 21 PKPU Nomor 23 Tahun
memiliki aturan kampanye di media 2018 disebutkan bahwa materi
sosial untuk Pilkada Serentak 2018. kampanye disampaikan dengan
Sedangkan Peraturan KPU (PKPU) cara: a) sopan, yaitu menggunakan
yang antara lain mengatur kampanye bahasa atau kalimat yang santun dan
di media sosial untuk Pilpres 2019 pantas ditampilkan kepada umum;
belum diundangkan (liputan6.com, 2 b) tertib, yaitu tidak mengganggu
Oktober 2018). kepentingan umum; c) mendidik,
Kondisi tersebut menyebabkan yaitu memberikan informasi yang
KPU belum dapat menjalankan bermanfaat dan mencerdaskan
tugas dan fungsinya secara optimal Pemilih; d) bijak dan beradab, yaitu
27 dalam penyelenggaraan kampanye
Pilpres 2019. Sementara itu, dalam
tidak menyerang pribadi, kelompok,
golongan, atau Pasangan Calon lain;
persaingan kampanye Pilpres dan e) tidak bersifat provokatif.
2019 di media sosial, KPU dituntut Sementara itu terkait ketentuan
mengedepankan upaya sistematis berkampanye pengaturan diatur
dalam mengatasi potensi terjadinya dalam Pasal 35 ayat (2) PKPU Nomor
perpecahan dalam masyarakat yang 23 Tahun 2018 yang menyatakan
diakibatkan oleh kampanye Pilpres bahwa dalam media sosial Tim
2019 yang bersifat black campaign. atau Pelaksana Kampanye “hanya”
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dapat memiliki maksimal 10 akun
(LIPI) dalam penelitiannya juga di setiap jenis aplikasi), misalnya: 10
menemukan bahwa pada Pemilu akun di Facebook, 10 akun di Twitter,
2019 yang akan datang, isu SARA 10 akun di Instagram, dan lain-lain.
masih akan dilakukan oleh para elite Sedangkan dalam Pasal 36 ayat (1)
politik untuk menjatuhkan lawan disebutkan bahwa untuk Pilpres dan
politik. Lembaga Survei Indonesia Pileg, Pelaksana Kampanye harus
(LSI) pun sempat menyampaikan mendaftarkan akun resmi di media
bahwa kampanye hitam terkait SARA sosialnya kepada KPU paling lambat
dan politik identitas diperkirakan 1 hari sebelum masa kampanye.
masih akan mewarnai Pilpres 2019, Selanjutnya KPU menyampaikan
karena dianggap efektif untuk daftar akun-akun resmi Pelaksana
mengeksploitasi dan mempengaruhi Kampanye kepada Bawaslu dan
sensitivitas perilaku pemilih (tempo. POLRI.
co, 1 Oktober 2018).
Oleh karena itu, KPU telah Kendala yang Dihadapi KPU
berupaya mengajukan rancangan dan Cara Mengatasinya
peraturan-peraturan baru kepada Meskipun sudah ada regulasi
DPR RI. Hasilnya adalah disahkannya yang mengatur tentang pelaksanaan
Peraturan KPU (PKPU) yang kampanye namun tampaknya KPU
mengatur kampanye Pilpres di belum tuntas dalam merancang
media sosial, yaitu PKPU Nomor peraturan-peraturan yang
23 Tahun 2018 tentang Kampanye diperuntukkan bagi praktik kampanye
Pemilihan Umum dan PKPU Nomor Pilpres di media sosial. Rancangan
28 Tahun 2018 tentang Perubahan PKPU yang diajukan ke DPR RI
belum disertai dengan aturan-aturan media-media sosial. Kampanye
yang memaksa peserta Pilpres untuk dengan sistem dinamika alamiah
mendaftarkan akun-akun kampanye ini tentu juga akan dilakukan oleh
resminya. Hal ini dibuktikan dengan pendukung Pasangan Jokowi-Ma’ruf
fakta bahwa hanya Pasangan Jokowi- Amin untuk mengimbanginya.
Ma’ruf yang mendaftarkan akun-akun Dikhawatirkan, kelengahan KPU
kampanye resminya, seperti https:// dalam menetapkan aturan yang
facebook.com/jokowi.amin; dan belum tuntas ini akan menyebabkan
Twitter: https://twitter.com/jokowi_ akun-akun yang tidak resmi lebih
amin, sementara Pasangan Prabowo- dominan dijadikan acuan masyarakat
Sandiaga hanya mendaftarkan akun dibandingkan dengan akun-akun
pribadi masing-masing, tidak ada akun resmi.
Pasangan Calon yang didaftarkan. KPU perlu menyadari bahwa
Akun-akun pribadi tersebut antara akun-akun anonim yang cenderung
lain https://facebook.com/
PrabowoSubianto; https://facebook.
bersifat mengakomodasi black
campaign sangat besar perannya dalam
28
com/SandiSUno; dan Twitter: https:// memainkan dan menggiring opini
twitter.com/prabowo; https://twitter. publik dalam ajang kampanye Pilpres
com/sandiuno. 2019 sehingga banyak menyesatkan
Akibatnya, KPU harus netizen atau pemilih dengan berita-
menghadapi konsekuensi bahwa berita atau isu-isu yang belum tentu
kampanye politik dilakukan dapat dipertanggungjawabkan
dengan semakin bebas di media kebenarannya. KPU seharusnya
sosial. Dengan kata lain, kampanye menyadari bahwa pendaftaran
diserahkan pada “pertarungan” antar- akun resmi di media sosial harus
pendukung atau simpatisan masing- menjadi kewajiban yang memiliki
masing Capres-Cawapres. Akhirnya, pengaturan sanksinya secara jelas
potensi terjadinya persaingan opini karena beberapa alasan. Pertama,
di media sosial yang dipenuhi akun resmi kampanye di media sosial
dengan hoax, fitnah, dan penyerangan dapat dijadikan tolok ukur dalam
terhadap pribadi Capres-Cawapres melakukan kontrol pelaksanaan
akan lebih meluas pada masa kampanye di media sosial. Hal ini
kampanye, bahkan bisa jadi akan tetap akan sangat membantu Bawaslu dan
terjadi pada masa tenang kampanye. POLRI. Kedua, adanya akun resmi
KPU terkesan belum serius kampanye akan dapat dijadikan
dalam menghadapi fakta bahwa akun- bahan bagi KPU dan Bawaslu
akun yang bersifat kampanye politik untuk menyosialisasikan kepada
– yang tidak didaftarkan secara resmi masyarakat sumber-sumber resmi
ke KPU – jauh lebih banyak. Jumlah yang dapat dipertanggungjawabkan
ini akan semakin bertambah karena untuk mengenal lebih jauh program-
pasangan Prabowo-Sandiaga tidak program masing-masing Capres-
mendaftarkan akun resmi kampanye Cawapres. Dan ketiga, untuk
Pilpresnya dan hanya melaporkan melindungi masing-masing pasangan
akun-akun pribadi masing-masing. Capres-Cawapres dari akun-akun
Dapat disimpulkan bahwa pasangan kampanye yang tidak resmi, yang isinya
ini mengandalkan mekanisme dipenuhi dengan ujaran kebencian,
dinamika alamiah kampanye yang hoax, fitnah, dan memecah-belah
dilakukan para pendukungnya di persatuan bangsa dengan isu SARA.
Oleh sebab itu, KPU dapat Rancangan Peraturan KPU, yaitu
berperan besar dalam mengurangi dengan mengakomodasi substansi
potensi terjadinya black campaign pada pengaturan kampanye di media sosial
masa kampanye Pilpres 2019, dengan yang lebih tegas dan komprehensif,
cara mengajukan Rancangan PKPU agar tidak menyulitkan KPU sendiri
yang sifatnya utuh sehingga tidak dalam melakukan penyelenggaraan
terkesan hanya bersifat prosedural Pilpres dan pemilu pada umumnya.
dengan mengesampingkan substansi
yang sesungguhnya diperlukan dalam Referensi
pelaksanaan kampanye Pilpres 2019. “Akun Resmi Media Sosial Jokowi-
Ma’ruf dan Prabowo-Sandi di
Penutup Pilpres”, https://kumparan.
DPR RI dapat mendorong com/@kumparannews/akun-
KPU untuk melakukan beberapa resmi-media-sosial-jokowi-
29 hal sebagai solusi atas hal-hal ma-ruf-dan-prabowo-sandi-di-
yang telah diuraikan sebelumnya. Pilpres-1538184547723721731,
Pertama, DPR RI perlu meminta diakses 3 Oktober 2018.
KPU untuk lebih meningkatkan kerja “Belum Waktu Kampanye KPU
sama dan koordinasinya dengan Ingatkan Elit Politik Menahan
Bawaslu, POLRI dan masyarakat Diri”, http://www.tribunnews.
pada umumnya dalam melakukan com/Pilpres-2019/2018/08/30/
pengawasan jalannya proses Pilpres belum-waktu-kampanye-kpu-
2019, terutama dalam konteks ingatkan-elite-politik-menahan-
persaingan kampanye di media diri, diakses 1 Oktober 2018.
sosial. “Isu SARA di Pemilu 2019 Berpotensi dibuat
Kedua, DPR RI perlu oleh Elit Politik”, https://www.suara.
mendorong KPU untuk com/news/2018/08/07/123219/
meningkatkan edukasi dan sosialisasi isu-sara-di-pemilu-2019-berpotensi-
kepada masyarakat terkait akun- sengaja-dibuat-elit-politik, diakses 2
akun resmi kampanye Pilpres 2019 Oktober 2018.
yang telah didaftarkan ke KPU, agar “Kenapa SARA dan Hoax Muncul
masyarakat menjadikannya sebagai Menyerang Jokowi”, https://
rujukan inti yang dapat dipercaya, nasional.tagar.id/kenapa-sara-
terutama bila di media sosial tengah dan-hoax-muncul-menyerang-
berkembang suatu isu politik jokowi, diakses 2 Oktober 2018.
tertentu yang disinyalir bersifat “Pilpres 2019 Isu HAM dan Momentum
hoax, fitnah, atau, ujaran kebencian Prabowo Bersihkan Nama”, https://
terhadap kedua Pasangan Capres- www.cnnindonesia.com/nasio
Cawapres. Edukasi dan sosialisasi nal/20180728134536-32-317719/
kepada masyarakat ini juga harus Pilpres-2019-isu-ham-dan-
dilakukan dalam konteks bagaimana momentum-prabowo-bersihkan-
menggunakan media sosial sebagai nama, diakses 2 Oktober 2018.
sarana kampanye politik secara “Pilpres 2019: Kampanye Hitam
bijak dan bertanggung jawab (upaya SARA Masih Ampuh untuk
literasi media kepada masyarakat). Mengeksploitasi Prilaku Pemilih”,
Ketiga, ke depan, DPR RI https://www.bbc.com/
perlu menekankan kepada KPU agar indonesia/indonesia-45629345,
dapat lebih maju dalam mengajukan diakses 2 Oktober 2018.
“POLRI Penyebaran Isu SARA di “Ujaran Kebencian Isu SARA Ancam
Medsos Meningkat Saat Pilkada Pilkada 2018 dan Pilpres 2019”,
2018”, https://www.liputan6. https://fokus.tempo.co/
com/pilkada/read/3411568/ read/1045395/ujaran-kebencian-
polri-penyebaran-isu-sara- isu-sara-ancam-pilkada-2018-dan-
di-medsos-meningkat-saat- Pilpres-2019/full&view=ok, diakses 1
pilkada-2018, diakses 2 Oktober Oktober 2018.
2018.
“Ridwan Saidi Bapaknya Jokowi
bernama Oey Hong Liong”, http://
www.voa-islam.com/read/
indonesiana/2014/05/20/30233/
ridwan-saidi-bapaknya-jokowi-
bernama-oey-hong-liong/#sthash.
NrWyB0R1.dpbs, diakses 2 Oktober
2018.
30

Aryojati Ardipandanto
aryojati.ardipandanto@dpr.go.id

Aryojati Ardipandanto, S.IP., menyelesaikan pendidikan S1 Ilmu Pemerintahan dari


Universitas Langlangbuana (Yayasan Bhrata Bhakti Polri) Bandung pada tahun 2003.
Saat ini menjabat sebagai Peneliti Muda Ilmu Politik pada Pusat Penelitian-Badan
Keahlian DPR RI. Beberapa karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan melalui jurnal
dan buku antara lain: “Implementasi Kekuasaan Politik Gubernur Joko Widodo dalam
Meningkatkan Praktek Good Governance”, “Kelemahan Pelaksanaan Pilpres 2014:
Sebuah Analisis”, dan “Perspektif Politik Kelembagaan dalam Kinerja Komisi Penyiaran
Indonesia Daerah (KPID)”.

Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang
http://puslit.dpr.go.id mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh
ISSN 2088-2351 isi tulisan ini tanpa izin penerbit.
PANDUAN PENULISAN INFO SINGKAT 2018
1. Artikel yang dimuat dalam Info Singkat merupakan hasil analisis terhadap
masalah aktual dan strategis, serta dapat digunakan sebagai bahan informasi untuk
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Anggota DPR RI di bidang legislasi,
anggaran, dan pengawasan.
2. Naskah dikirimkan kepada Redaksi pada Kamis minggu pertama dan Kamis minggu
ketiga paling lambat pada pukul 13.00 WIB.
3. Naskah ditulis dengan huruf Arial ukuran 12, spasi 1½, dicetak pada kertas A4
dengan margin atas 2,54 cm; bawah 2,54 cm; kiri 3,17 cm; dan kanan 3,17 cm.
4. Jumlah halaman naskah minimal 6,5 halaman dan maksimal 7 halaman. Jika terdapat
data pendukung (tabel, diagram, gambar, dan grafik) dalam naskah maka jumlah
halaman naskah minimal 6 halaman dan maksimal 6,5 halaman.
5. Artikel ditulis dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
6. Judul ditulis dengan huruf kapital.
7. Mencantumkan nama penulis, jabatan, bidang kepakaran, dan alamat e-mail pada
halaman pertama.
8. Sistematika penulisan: Judul, Nama Penulis, Abstrak, Pendahuluan, Isi (informasi/
isu aktual, data, analisis, alternatif kebijakan), Penutup (Simpulan dan/atau
Rekomendasi), dan Referensi.
9. Abstrak ditulis di bawah judul dan nama penulis dengan huruf Arial ukuran 11,
spasi 1, sebanyak 100 - 150 kata.
10. Sumber kutipan dari buku ditulis dalam bentuk catatan perut.
Contoh: (Harefa, 2016: 23)
11. Kutipan dari sumber lain seperti peraturan perundang-undangan, jurnal, makalah,
surat kabar, situs internet, dan lain-lain ditulis pada bagian Referensi.
12. Penulisan referensi diurutkan sesuai urutan abjad dengan tata cara seperti contoh
berikut:

“Masa Tanggap Darurat Diperpanjang”, Media Indonesia, 24 September 2013, hal. 7.


Moon, M. & K. S. Kim. 2001. “A Case of Korean Higher Education Reform: The Brain
Korea 21 Project”. Journal of Asia Pacific Education Review, Vol. 2, No. 2, pp. 96–105.
Uitto, Juha I. dan Asit K. Biswas. 2000. Water for Urban Areas: Challenges and Perspectives.
Tokyo: United Nations University Press.
Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan.
United Nations Development Programme (UNDP). 2010. Pengarusutamaan Gender dalam
Parlemen. UNDP.
“Warga Miskin Ngawi Kesal Ikut Program BPJS Diharuskan Bayar Iuran”, http://www.
tribunnews.com/regional/2014/01/13/warga-miskin, diakses 15 Januari 2014.

Anda mungkin juga menyukai