17/I/Puslit/September/2018
Abstrak
Kebakaran hutan yang marak terjadi akhir-akhir ini antara lain disebabkan oleh
perusahaan yang membakar hutan atau tidak menjaga lahan konsesinya dari
kebakaran. Untuk itu berdasarkan UU No. 23 Tahun 2009 dan UU No. 41 Tahun
1999, perusahaan dapat dimintai pertanggungjawaban hukum secara administratif,
perdata, bahkan pidana. Tulisan ini bermaksud mengkaji bagaimana tanggung
jawab perusahaan yang membakar hutan dan tidak menjaga lahan konsesinya
dari kebakaran. Dalam hal terjadinya kasus kebakaran hutan, DPR RI memiliki
peran yang sangat penting untuk mencegah pembakaran lahan oleh perusahaan.
DPR RI dapat mengawasi pemerintah dalam pemberian perizinan dan mendorong
pemerintah melakukan pengawasan secara ketat terhadap perusahaan. DPR RI
juga dapat mendorong pemerintah untuk segera membuat mekanisme dan prosedur
pelaksanaan eksekusi putusan pengadilan yang dapat digunakan untuk memaksa
perusahaan untuk memberikan ganti rugi.
Dian Cahyaningrum
dian.cahyaningrum@dpr.go.id
Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang
http://puslit.dpr.go.id mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh
ISSN 2088-2351 isi tulisan ini tanpa izin penerbit.
Pusat Penelitian BIDANG HUBUNGAN INTERNASIONAL
Badan Keahlian DPR RI
Gd. Nusantara I Lt. 2
Jl. Jend. Gatot Subroto
Jakarta Pusat - 10270
c 5715409 d 5715245
m infosingkat@gmail.com KAJIAN SINGKAT TERHADAP ISU AKTUAL DAN STRATEGIS Vol. X, No. 17/I/Puslit/September/2018
Abstrak
Tim Pencari Fakta (TPF) PBB mengenai Myanmar dalam laporannya pada tanggal
27 Agustus 2018 menyebutkan bahwa telah terjadi kejahatan kemanusiaan di
negara bagian Rakhine yang dilakukan oleh militer Myanmar terhadap warga
Rohingya. Laporan TPF PBB mengenai Myanmar harus menjadi pemicu bagi
ASEAN untuk lebih serius membantu penyelesaian krisis di Rakhine. Terlepas
dari prinsip nonintervensi, ASEAN harus mengambil sikap tegas. ASEAN harus
menindaklanjuti laporan TPF PBB dengan mengingatkan pemerintah Myanmar
untuk menghormati dan mematuhi laporan itu dengan membawa para pemimpin
militer yang terlibat ke mekanisme penyelesaian hukum internasional. Tulisan ini
membahas secara singkat bagaimana seharusnya ASEAN menyikapi Laporan TPF
PBB mengenai Myanmar tersebut.
Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang
http://puslit.dpr.go.id mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh
ISSN 2088-2351 isi tulisan ini tanpa izin penerbit.
Pusat Penelitian BIDANG KESEJAHTERAAN SOSIAL
Badan Keahlian DPR RI
Gd. Nusantara I Lt. 2
Jl. Jend. Gatot Subroto
Jakarta Pusat - 10270
c 5715409 d 5715245
m infosingkat@gmail.com KAJIAN SINGKAT TERHADAP ISU AKTUAL DAN STRATEGIS Vol. X, No. 17/I/Puslit/September/2018
Abstrak
Indonesia merupakan wilayah yang rentan terkena bencana alam. Salah
satu bencana terkini yang dialami Indonesia adalah bencana gempa bumi di
Lombok, Nusa Tenggara Barat. Sebagian besar korban adalah kelompok rentan.
Kelompok rentan adalah perempuan, termasuk remaja perempuan, perempuan
hamil, perempuan menyusui, penyandang disabilitas, serta anak. Kesiapsiagaan
masyarakat perlu dilihat sebagai upaya penting dalam meminimalisasi risiko
bencana terhadap kelompok rentan. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan
bagaimana mempersiapkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap kelompok
rentan dalam menghadapi bencana. Peningkatan kesadaran, pengetahuan, dan
kapasitas masyarakat merupakan bagian dari kesiapsiagaan masyarakat. Budaya
masyarakat setempat atau kearifan lokal perlu dimanfaatkan untuk memperkuat
kesiapsiagaan masyarakat. DPR RI berperan penting dalam memberikan
kepastian hukum tentang bagaimana pemerintah bisa memberikan dukungan
peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana.
Mohammad Teja
teja@dpr.go.id
Mohammad Teja, S.Sos,. M.Si., menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Jayabaya
jurusan Hubungan Internasional pada tahun 2000 dan pendidikan Magister (S2)
Magister Sosiologi Universitas Padjadjaran Bandung pada tahun 2002. Saat ini menjabat
sebagai Peneliti Muda Sosiologi pada Pusat Penelitian-Badan Keahlian DPR RI.
Beberapa karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan melalui buku antara lain: “Pola
Konsumsi Masyarakat Indonesia sebagai Instrumen Pengendali dalam Pembangunan
Berkelanjutan” (2013), Peran CSR Dalam Upaya Meredam Konflik Sosial” (2015),
“Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan Miskin di Pesisir Pantai” (2015).
Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang
http://puslit.dpr.go.id mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh
ISSN 2088-2351 isi tulisan ini tanpa izin penerbit.
Pusat Penelitian BIDANG EKONOMI DAN KEBIJAKAN PUBLIK
Badan Keahlian DPR RI
Gd. Nusantara I Lt. 2
Jl. Jend. Gatot Subroto
Jakarta Pusat - 10270
c 5715409 d 5715245
m infosingkat@gmail.com KAJIAN SINGKAT TERHADAP ISU AKTUAL DAN STRATEGIS Vol. X, No. 17/I/Puslit/September/2018
Abstrak
Pemerintah mengambil langkah kebijakan membuka impor gula pada September
2018. Hal tersebut dilakukan karena kekhawatiran pemerintah akan kurangnya
stok gula, khususnya untuk industri dalam negeri. Kebijakan tersebut mendapat
tentangan dari masyarakat karena adanya kekhawatiran stok gula lokal tidak
terserap akibat kejenuhan pasar dengan adanya rembesan gula impor. Tulisan
ini membahas potensi dampak lebih lanjut kebijakan tersebut dan alternatif solusi
pengamanan stok gula nasional. Jika kebijakan impor gula tetap akan dilanjutkan
oleh pemerintah, maka perlu dilakukan penghitungan ulang gap kebutuhan gula.
Selain itu, pengawasan pelaksanaan impor juga perlu dilaksanakan sebagai upaya
pengamanan untuk memastikan bahwa stok gula lokal yang ada mampu terserap
secara optimal tanpa menjatuhkan harga jualnya. Revitalisasi pabrik melalui
investasi juga menjadi alternatif solusi dalam mengamankan stok gula nasional.
DPR RI berperan penting untuk terus mengawasi pelaksanaan kebijakan impor
gula agar tidak merugikan para petani tebu dan keamanan stok gula nasional tetap
terjaga.
Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang
http://puslit.dpr.go.id mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh
ISSN 2088-2351 isi tulisan ini tanpa izin penerbit.
Pusat Penelitian BIDANG PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
Badan Keahlian DPR RI
Gd. Nusantara I Lt. 2
Jl. Jend. Gatot Subroto
Jakarta Pusat - 10270
c 5715409 d 5715245
m infosingkat@gmail.com KAJIAN SINGKAT TERHADAP ISU AKTUAL DAN STRATEGIS Vol. X, No. 17/I/Puslit/September/2018
Ahmad Budiman
ahmad.budiman@dpr.go.id
Drs. Ahmad Budiman, M.Pd., menyelesaikan pendidikan S1 bidang Komunikasi dari
Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik (ISIP) Jakarta pada tahun 1993 dan pendidikan S2
bidang Penelitian dan Evaluasi Pendidikan dari Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.
Hamka(2004). Saat ini menjabat sebagai Peneliti Madya bidang kepakaran Komunikasi
Politik pada Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI. Beberapa karya tulis ilmiah yang
telah dipublikasikan melalui jurnal dan buku antara lain: “Bunga Rampai Keterbukaan
Informasi Publik” (2011), “Peningkatan Citra Bangsa melalui Kemandirian Industri
Pertahanan” (2014), dan “Mekanisme Pengaduan Masyarakat ke DPR RI” (2015).
Nasional" Tahun 2016.
Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang
http://puslit.dpr.go.id mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh
ISSN 2088-2351 isi tulisan ini tanpa izin penerbit.
PANDUAN PENULISAN INFO SINGKAT 2018
1. Artikel yang dimuat dalam Info Singkat merupakan hasil analisis terhadap
masalah aktual dan strategis, serta dapat digunakan sebagai bahan informasi untuk
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Anggota DPR RI di bidang legislasi,
anggaran, dan pengawasan.
2. Naskah dikirimkan kepada Redaksi pada Kamis minggu pertama dan Kamis minggu
ketiga paling lambat pada pukul 13.00 WIB.
3. Naskah ditulis dengan huruf Arial ukuran 12, spasi 1½, dicetak pada kertas A4
dengan margin atas 2,54 cm; bawah 2,54 cm; kiri 3,17 cm; dan kanan 3,17 cm.
4. Jumlah halaman naskah minimal 6,5 halaman dan maksimal 7 halaman. Jika terdapat
data pendukung (tabel, diagram, gambar, dan grafik) dalam naskah maka jumlah
halaman naskah minimal 6 halaman dan maksimal 6,5 halaman.
5. Artikel ditulis dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
6. Judul ditulis dengan huruf kapital.
7. Mencantumkan nama penulis, jabatan, bidang kepakaran, dan alamat e-mail pada
halaman pertama.
8. Sistematika penulisan: Judul, Nama Penulis, Abstrak, Pendahuluan, Isi (informasi/
isu aktual, data, analisis, alternatif kebijakan), Penutup (Simpulan dan/atau
Rekomendasi), dan Referensi.
9. Abstrak ditulis di bawah judul dan nama penulis dengan huruf Arial ukuran 11,
spasi 1, sebanyak 100 - 150 kata.
10. Sumber kutipan dari buku ditulis dalam bentuk catatan perut.
Contoh: (Harefa, 2016: 23)
11. Kutipan dari sumber lain seperti peraturan perundang-undangan, jurnal, makalah,
surat kabar, situs internet, dan lain-lain ditulis pada bagian Referensi.
12. Penulisan referensi diurutkan sesuai urutan abjad dengan tata cara seperti contoh
berikut: