Anda di halaman 1dari 3

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

ISOLASI SOSIAL

Nama Klien : Tn. FJ


Pertemuan ke : 3
SP ke :1
Ruangan : Program Khusus
Hari/Tanggal : Senin / 12 November 2018

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data subjektif :
Klien malu malu berkenalan dengan orang lain dan tidak punya teman,
lebih senang duduk sendiri atau menonton TV.
Data Objektif :
- Klien tampak tenang
- Klien mau duduk berdampingan dengan perawat
- Klien banyak menunduk, kontak mata kurang
- Klien lebih banyak diam, menjawab bila ditanya
- Klien kadang terlihat duduk menyendiri dan kurang berinteraksi
dengan teman
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial
3. Tujuan Tindakan Keperawatan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat menyebutkan penyebab isolasi sosial
c. Klien mampu menyebutkan keuntungan dan kerugian hubungan
dengan orang lain
d. Klien dapat berkenalan dengan satu orang
e. Masukkan kegiatan latihan berbincang-bincang dengan orang lain
dalam kegiatan harian.
4. Tindakan Keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya
b. Mendiskusikan keuntungan dan kerugian bila berinteraksi dengan
orang lain
c. Mengajarkan cara berkenalan dengan orang lain
d. Memasukkan kegiatan latihan ke dalam jadwal harian
B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orentasi
a. Salam terapeutik
“ Selamat Pagi Fj!” Saya suster S, saya mahasiswa Stikes Suaka Insan
yang dinas pagi hari ini”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan Fj hari ini?”
“Apakah Fj sudah mencoba berkenalan dengan teman sekamar?”
c. Kontrak
1) Topik
“ Baiklah, bagaimana kalau hari mengulangi apa yang kita pelajari
kemarin, agar Fj lebih siap untuk berkenalan dengan orang lain? “
2) Waktu
“ Berapa lama Fj punya waktu untuk berbincang-bincang dengan
saya? Bagaimana kalau 15 menit saja?”
3) Tempat
“ Di mana Fj mau berbincang-bincang dengan saya? Ya sudah... di
teras ini saja kita berbincang-bincang...”
2. Fase Kerja
“Begini lho Fj, untuk berkenalan dengan orang lain kita sebutkan dulu
nama kita, nama panggilan yang kita suka, asal kita dan hobi kita.
Contohnya : nama saya S, senang dipanggil S. Asal saya dari kota B, hobi
memasak.”
“ Ayo Fj dicoba! Misalnya saya belum kenal dengan Fj. Coba berkenalan
dengan saya! Ya, bagus sekali! Coba sekali lagi. Bagus sekali!
“Setelah berkenalan dengan orang tersebut Fj bisa melanjutkan percakapan
tentang hal-hal yang menyenangkan, misalnya tentang cuaca, hobi,
keluarga pekerjaan dan sebagainya.”
3. Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita latihan berkenalan?”
b. Evaluasi Objektif
“Coba Fj praktikan sekali lagi, cara berkenalan?”
c. Rencana Tindak Lanjut Klien
“Fj tadi sudah mempraktikkan cara berkenalan dengan baik sekali.
Selanjutnya Fj dapat mengingat-ingat apa yang kita pelajari tadi
selama saya tidak ada sehingga Fj lebih siap untuk berkenalan dengan
orang lain.“
d. Kontrak yang akan datang
1) Topik
“Baiklah... pertemuan kita cukup sampai disini. Besok kita akan
berbincang-bincang lagi tentang jadwal yang telah kita buat dan
mempraktekkan cara berkenalan dengan orang lain, seperti teman
perawat saya?”
2) Waktu
“Berapa lama Fj punya waktu untuk berbincang-bincang dengan
saya besok? Bagaimana kalau 15 menit saja?”
3) Tempat
“ Di mana Fj mau berbincang-bincang dengan saya besok? Ya
sudah... bagaimana kalau besok kita melakukannya di teras depan
saja?...

Anda mungkin juga menyukai