TETS MATA
OLEH :
KELOMPOK IV
KELAS D2
2018
1. Definisi tetes mata
Menurut Banker, 2002, Hal: 454
Tetes mata adalah salah satu dari bentuk sediaan yang tidak diketahui dengan volume
yang tepat atau sesuai dosis menurut berat badan namun tampaknya, tidak tepat dosis ini telah
ditetapkan dan di terima oleh dokter mata
Menurut allen, 2011, pdf hal: 57
Tetes mata /sediaan farmasi yang diaplikasikan secara topical ke mata untuk mengobati
permukaan atau kondisi intraocular, termasuk jamur, bakteri dan infeksi virus dari mata atau
kelopak mata, alergi/ infeksi konjungtivitis atau peradangan, tekanan intra ocular tinggi dan
glaucoma dan mata kering.
TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan pentingnya disolusi obat pada cairan lakrimal, hubungkan dengan teori yang Jelaskan
pentingnya disolusi obat pada cairan lakrimal, hubungkan dengan teori yang dikemukakan oleh
Kinsey! Proses apa yang terjadi?dikemukakan oleh Kinsey! Proses apa yang terjadi?
Jawab :
Air mata mempunyai ph normal 7,4 dan memiliki suatu kemampuan dapar. Pemakaian suatu larutan
yang mengandung obat mata merangsang aliran air mata yang mencoba menetralkan setiap
kelebihan ion hidrogen atau hidroksil yang dikenakan pada mata bersama larutan . Obat yang
digunakan pada tetes mata harus diserap masuk ke dalam mata untuk dapat memberi efek. Larutan
tetes mata segera bercampur dengan cairan lakrimal dan meluas di permukaan kornea dan
konjungtiva dan obatnya harus masuk melalui kornea menembus mata .
Pembuatan tetes mata pada dasarnya dilakukan Cairan mata isotonik dengan darah dan nilai
isotonisitasnya sama dengan larutan NaCl P 0,9 %. Kenaikan pH dapat mengganggu kelarutan dan
stabilitas obat. Garam alkaloid paling efektif pada pH optimal untuk pembentukan basa bebas tidak
terdisosiasi.
Banyak obat mata adalah basa lemah dimana bentuk garamnya digunakan pada mata dalam larutan
berair. Karena kemampuan netralisasi dari air mata, pH dari tetes mata dengan cepat dirubah menjadi
pH fisiologis. Tergantung dari sifat disosiasi dari alkaloida, sebagian dari garam akan dirubah menjadi
bentuk basa bebas yang biasanya lebih larut lemak sehingga ion mudah di transfer dalam sel epitel ke
dalam subtantia propia (stoma). Lapisan stroma ini berlapis-lapis , kurang mengandung lipid dan kaya
akan air. Obat yang berpenetrasi sebagian akan dirubah menjadi bentuk terprotonisasi tergantung
pada PH lingkungan berair pada stroma. Pada saat melewati lapisan lemak endothelium, obat masuk
kedalam cairan humor dimana obat akan terdifusi dengan cepat kedalam iris dan badan siliar yaitu
tempat dimana obat mempunyai aksi farmakologis.
2. Jika pilokarpin akan dibuat formulasi menjadi suatu sediaan mata. Jelaskan tentang :
a. Pada pH berapa sebaiknya formula dibuat, pH kestabilan bahan yang baik atau pH fisiologis cairan
lakrimal? Yang mana yang paling efektif ?
b. Jenis dapar yang anda pilih ?
c. Apa yang harus diperhatikan pada pengawetan sediaan ? Jelaskan bahan pengawet yang anda
pilih dan alasan jelas mengenai pemilihannya.
Jawab :
a. Pada pH berapa sebaiknya formula dibuat, pH kestabilan bahan yang baik atau pH fisiologis cairan
lakrimal? Yang mana yang paling efektif ?
Stabilitas. Larutan oral pilocarpine hydrochloride, yang dibuat dari bubuk atau tetes mata dan
buffered pada pH 5,5, ditemukan stabil selama 60 hari pada 25 °C dan selama 90 hari pada 4 °C.
Oleh karena itu sebaiknya formula dibuat pada pH 5,5.
Menurut Lukas, 2006 Hal : 133
Dalam stabilitas, Harga pH mata sama dengan darah, yaitu 7,4. Pada pemakaian tetesan biasa,
larutan yang nyaris tanpa nyeri adalah larutan dengan pH 7,3-9,7. Namun, daerah pH 5,5-11,4
masih dapat diterima. Pengaturan pH sangat berguna untuk mencapai rasa bebas nyeri, meskipun
kita sangat sulit merealisasikannya.
Jadi yang lebih efektif adalah pH fisiologis cairan lakrimals, karena sediaan mata harus mengikuti pH
fisiologis mata agar bebas atau nyaris tanpa nyeri dalam penggunaannya. Namun bahan dengan
kestabilan baik pada pH 5,5-11,4 masih dapat diterima.
Benzal klorida adalah senyawa ammonium kuaterner yang digunakan dalam formulasi
farmasi sebagai pengawet antimikroba dalam aplikasi yang mirif dengan surfaktan kationik
lainnya, seperti catrimide. Dalam persiapan mata, benzolkolnium klorida adalah salah satu
pengawet yang paling banyak digunakan pada konsentrasi 0,01-0,02% b/v seringkali di gunakan
dalam kombinasi dengan bahan pengawet atau eksipien lainnya, terutama 0,1 % b/v dinatrium
edetat, untuk meningkatkan aktivitas antimikroba terhadap strain pseudomonas.
Pengawet yang dipilih adalah Benzalkonium klorida 0,01%.