Anda di halaman 1dari 17

Analisis Laporan Keungan

PT. Trias Sentosa Tbk

Kelompok 5

Oleh :

1. Rahmani Muharim 16312247


2. Lailla Noor Rahmawati 16312251
3. Yuliana Hi Rajuna 16312270
4. Enggar Faturrochman 16312329

Dosen Pengampu: Hadri Kusuma Prof. Drs. MBA., DBA.


Mata Kuliah: Manajemen Keuangan 1
Kelas: C

Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Indonesia
2018
TUJUAN ANALISIS

1. JH

PEMBAHASAN

Analisis Rasio Keuangan atau Financial Ratio adalah merupakan suatu alat analisa yang
digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerja keuangan dimasa lalu, sekarang, dan masa
yang akan datanng berdasarkan data perbandingan perhitungan rasio-rasio. Rasio dapat
dihitung berdasarkan sumber datanya yang terdiri dari rasio-rasio neraca yaitu rasio yang
disusun dari data yang berasal dari neraca, rasio-rasio laporan laba-rugi yang disusun dari
data yang berasal dari perhitungan laba-rugi, dan rasio-rasio antar laporan yang disusun
berasal dari data neraca dan laporan laba-rugi.

Jenis - Jenis Analisis Rasio

1. Rasio Likuiditas
Likuiditas adalah tingkat kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya
yang harus segera dipenuhi dan likuiditas menunjukan tingkat kemampuan
perusahaan untuk membayar utang-utang jangka pendek yang dimiliki (Brealey, Myer
and Marcus, 1995). Perusahaan dikatakan likuid apabila perusahaan mampu
memenuhi kewajiban jangka pendeknya dan jika tidak mampu disebut ilikuid. Rasio
likuiditas terdiri dari :
a. Current Ratio
Rasio ini membandingkan aktiva lancar dengan hutang lancar. Current Ratio
mampu memberikan informasi yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan
menggunakan aktiva lancar.
Current Ratio = Current Assets
Current Liabilities

b. Acid – Test (Quick) Ratio


Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
finansial jangka pendek dengan mengunakan aktiva lancar yang lebih likuid
(Liquid Assets). Rasio ini sama dengan current ratio, hanya saja rasio tersebut
tidak meliputi persediaan (yang diasumsikan bagian aktiva lancar yang paling
tidak likuid) sebagai angka yang dibagi. Jadi, acid test (quick) ratio
memberikan ukuran yang mendalam tentang likuiditas daripada rasio lancar.

Acid-Test (Quick) Ratio = Current Assets – Inventory


Current Liabilities

2. Rasio Leverage (Utang) Keuangan


Rasio leverage digunakan untuk mengukur besarnya dana untuk menanam modal oleh
para pemilik dengan proposinya dengan dana yang diproleh dari para kreditur
perusahaan (Brealey, Myer and marcus, 1995).
a. Debt to Equity Ratio
Rasio ini membandingkan total utang dengan total modal pemilik (ekuitas)
digunakan untuk mengetahui berapa bagian modal pemilik yang digunakan
untuk menjamin utang lebih besar dibandingkan dengan modal pemilik. Makin
rendah rasio ini, semakin tinggi tingkat pendanaan perusahaan yang
disediakan oleh pemegang saham, dan semakin besar perlindungan bagi
kreditor (margin perlindungan) jika terjadi penyusutan nilai aktiva atau
kerugian besar.
Debt to Equity = Total Debt
Shareholders’ Equity

b. Debt to Total Assets Ratio


Rasio utang terhadap total aktiva didapat dari membagi total utang perusahaan
dengan total aktivanya. Rasio ini menekankan pada peran penting pendanaan
utang bagi perusahaan dengan menunjukkan persentase aktiva perusahaan
yang didukung oleh pendanaan utang. Para kreditur biasanya lebih menyukai
rasio utang yang rendah karena makin rendah rasio utang dari perusahaan
yang diberi kredit akan makin besar tingkat keamanan yang didapat kreditur di
waktu likuiditas.
Debt to Total Assets = Total Debt
Total Assets
c. Total Capitalization Ratio
Total capitalization mewakili semua utang jangka panjang dan ekuitas
pemegang saham. Rasio ini mampu mengukur peran penting utang jangka
panjang dalam struktur modal (pendanaan jangka panjang) perusahaan.
*Total Capitalization = Long Term Debt + Total Equity

Long Term Debt


Total Capitalization*

3. Rasio Coverage (Cakupan)


Rasio cakupan digunakan untuk menghubungkan berbagai beban keuangan
perusahaan dengan kemampuannya melayani atau membayarnya. Rasio ini mampu
mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi pembayaran bungan hingga
dapat menghindari kebangkrutan. Semakin tinggi rasionya, maka semakin besar
kecenderungan perusahaan dapat membayar pembayaran bunganya tanpa kesulitan.
Rasio ini juga menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mengambil utang baru.
Interest Coverage = Earning Before Income Tax (EBIT)
Interest Charges

4. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas (activity ratio) juga disebut rasio efisiensi atau perputaran mampu
mengukur efektivitas perusahaan menggunakan berbagai aktivanya.
a. Receivable Turnover
Rasio perputaran piutang memberikan pandangan mengenai kualitas piutang
perusahaan dan seberapa berhasilnya perusahaan dalam penagihannya. Rasio
ini dihitung dengan membandingkan antara penjualan kredit bersih dan
piutang dagang rata-rata atau piutang akhir periode.
Receivable Turnover = Annual Net Credit Sales
Receivables
b. Average Collection Period
Average collection periode / rata-rata periode pengumpulan piutang
digunakan untuk menghitung waktu atau hari rata-rata dana tertanam dalam
piutang. Rata – rata waktu penagihan terlalu tinggi biasanya dianggap buruk,
namun rata-rata waktu penagihan yang sangat rendah juga tidak selalu berarti
baik. Rata-rata waktu penagihan yang sangat rendah mungkin merupakan
gejala kebijakan kredit yang sangat keras.
Avg Collection Period = Days in the Year
Receivable Turnover

c. Payable Turnover
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam ketepatan pembayaran
utang kepada pemasok. Semakin tinggi nilai rasio ini, maka semakin buruk
tingkat ketepatan pembayaran utang oleh perusahaan.
Payable Turnover (PT) = Annual Credit Purchases
Accounts Payable

PT in Days = Days in the Year


Payable Turnover

Payable turnover dalam hari memunjukkan rata-rata hari di mana dana


tertanam dalam utang.

d. Inventory Turnover
Rasio ini mampu membantu menentukan seberapa efektifnya perusahaan
dalam mengelola persediaan (dan juga untuk mendapatkan indikasi likuiditas
persediaan). Semakin tinggi nilai rasio, maka akan semakin baik pengelolaan
persediaan oleh perusahaan.
Inventory Turnover = Cost of Goods Sold
Inventory

e. Total Asset Turnover


Hubungan dari penjualan bersih dengan aktiva total disebut sebagai perputaran
total aktiva. Rasio ini mampu menunjukkan tingkat efisiensi relatif
penggunaan total aktiva perusahaan untuk menghasilkan penjualan.
Kelemahan dari rasio ini adalah rasio ini hanya menunjukkan hubungan
penjualan dengan aktiva yang digunakan dan tidak memberikan gambaran
tentang laba yang didapat. Selain itu, penjualan yang digunakan hasil dari 1
perioda saja dan tingkat penjualan tersebut dipengaruhi oleh faktor yang tidak
dapat dikendalikan perusahaan. Semakin tinggi nilai rasio ini, maka akan
semakin baik perputaran aktiva perusahaan.
Total Asset Turnover = Net Sales
Total Assets

5. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas terdiri dari dua jenis yaitu rasio yang menunjukkan profitabilitas
dalam kaitannya dengan penjualan dan rasio yang menunjukkan profitabilitas dalam
kaitannya dengan investasi. Rasio-rasio ini akan menunjukkan seberapa efektivnya
operasional perusahaan secara keseluruhan.
a. Gross Profit Margin
Gross profit margin mampu menunjukkan laba perusahaan yang berhubungan
dengan penjualan, setelah dikurangi dengan biaya untuk memproduksi barang
yang dijual. Rasio ini juga menjadi pengukur efisiensi operasi perusahaan,
serta merupakan indikasi dari cara produk ditetapkan harganya. Semakin besar
nilai rasio, maka efisiensi operasi perusahaan semakin baik.
Gross Profit Margin = Gross Profit
Net Sales

b. Net Profit Margin


Net profit margin adalah ukuran profitabilitas perusahaan dari penjualan
setelah memperhitungkan semua biaya dan pajak penghasilan. Margin ini
memperlihatkan penghasilan bersih perusahaan per satu dollar penjualan.
Semakin besar nilai rasio, maka semakin baik.
Net Profit Margin = Net Profit after Taxes
Net Sales
c. Return on Investment (ROI)
Rasio pengembalian atas investasi, atau daya untuk menghasilkan laba. Rasio
ini menunjukkan profitabilitas pada aset perusahaan (setelah semua biaya dan
pajak). Peningkatan dalam daya untuk menghasilkan laba perusahaan akan
terjadi jika terdapat peningkatan dalam perputaran aktiva, peningkatan dalam
margin laba bersih, atau keduanya. Semakin besar nilai ROI, maka semakin
bagus.
Return on Investment (ROI) = Net Profit after Taxes
Total Assets

d. Return on Equity (ROE)


ROE atau pengembalian atas ekuitas membandingkan laba bersih setelah
pajak (dikurangi dividen saham biasa) dengan ekuitas yang telah
diinvestasikan pemegang saham di perusahaan. Rasio ini menunjukkan daya
untuk menghasilkan laba atas invedtasi berdasarkan nilai buku para pemegang
saham, dan sering digunakan dalam membandingkan dua atau lebih
perusahaan dalam sebuah industri yang sama. Nilai ROE yang tinggi sering
mencerminkan penerimaan perusahaan atas peluang investasi yang baik dan
manajemen biaya yang efektif.
Return on Equity (ROE) = Net Profit after Taxes
Shareholders’ Equity

PERHITUNGAN ANALISIS

1. Rasio Likuiditas
a. Current Ratio
𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔
𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 =
𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑳𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔

838.465.235.358
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 2012 = = 1,3033
643.329.849.780

1.194.457.109.014
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 2013 = = 1, 1429
1.045.073.685.266
1.182.292.914.595
Current Ratio 2014 = = 1,2378
955.175.792.503

1.137.766.718.031
Current Ratio 2015 = = 1,3085
869.536.723.928

974.282.450.341
Current Ratio 2016 = = 1,0029
971.422.099.001

860.749.259.575
Current Ratio 2017 = = 0,9925
867.251.288.494

b. Acid – Test (Quick) Ratio


𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔 – 𝑰𝒏𝒗𝒆𝒏𝒕𝒐𝒓𝒚
𝑨𝒄𝒊𝒅 − 𝑻𝒆𝒔𝒕 (𝑸𝒖𝒊𝒄𝒌) 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 =
𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑳𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔

838.465.235.358 − 380.896.442.780
Acid Test 2012 = = 0,7113
643.329.849.780

1.194.457.109.014 − 558.872.700.036
Acid Test 2013 = = 0,6082
1.045.073.685.266

1.182.292.914.595 − 509.899.015.645
Acid Test 2014 = = 0,7039
955.175.792.503

1.137.766.718.031 − 581.817.476.600
Acid Test 2015 = = 0,3694
869.536.723.928

974.282.450.341 − 273.663.610.424
Acid Test 2016 = = 0,7212
971.422.099.001
860.749.259.575 − 210.332.360.094
Acid Test 2017 = = 0,7500
867.251.288.494

2. Rasio Leverage
a. Debt to Equity Ratio

𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑫𝒆𝒃𝒕
𝑫𝒆𝒃𝒕 𝒕𝒐 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 =
𝑺𝒉𝒂𝒓𝒆𝒉𝒐𝒍𝒅𝒆𝒓𝒔′ 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚

835.136.579.731
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 2012 = = 0,6173
1.352.992.459.388

1.551.242.364.818
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 2013 = = 0,9033
1.709.677.140.374

1.504.845.098.173
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 2014 = = 0,8568
1.756.440.396.879

1.400.438.809.900
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 2015 = = 0,7156
1.956.920.690.054

1.081.015.810.782
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 2016 = = 4,1897
258.016.602.673

936.511.874.370
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 2017 = = 3,7598
277.404.670.750

b. Debt to Total Assets Ratio


𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑫𝒆𝒃𝒕
𝑫𝒆𝒃𝒕 𝒕𝒐 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔 =
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔

835.136.579.731
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 2012 = = 0,3817
2.188.129.039.119

1.551.242.364.818
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 2013 = = 0,4757
3.260.919.505.192

1.504.845.098.173
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 2014 = = 0,4614
3.261.285.495.052
1.400.438.809.900
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 2015 = = 0,4294
3.357.359.499.954

1.081.015.810.782
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 2016 = = 0,8073
1.339.032.413.455

936.511.874.370
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 2017 = = 0,7715
1.213.916.545.120

c. Total Capitalization Ratio


𝑳𝒐𝒏𝒈 𝑻𝒆𝒓𝒎 𝑫𝒆𝒃𝒕
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑪𝒂𝒑𝒊𝒕𝒂𝒍𝒊𝒛𝒂𝒕𝒊𝒐𝒏
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑪𝒂𝒑𝒊𝒕𝒂𝒍𝒊𝒛𝒂𝒕𝒊𝒐𝒏 = 𝑳𝒐𝒏𝒈 𝑻𝒆𝒓𝒎 𝑫𝒆𝒃𝒕 + 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙𝑖𝑧𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 2012


= 191.806.729.951 + 1.352.992.459.388
= 1.544.799.189.339

191.806.729.951
= 0,1242
1.544.799.189.339

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙𝑖𝑧𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 2013


= 506.168.679.552 + 1.709.677.140.374
= 2.215.845.819.926

506.168.679.552
= 0,2284
2.215.845.819.926

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙𝑖𝑧𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 2014


= 549.669.305.670 + 1.756.440.396.879
= 2.306.109.702.549

549.669.305.670
= 0,2384
2.306.109.702.549

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙𝑖𝑧𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 2015


= 530.902.085.972 + 1.956.920.690.054
= 2.487.822.776.026
530.902.085.972
= 0,2314
2.487.822.776.026

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙𝑖𝑧𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 2016


= 109.593.711.781
+ 258.016.602.673
= 367.610.314.454

109.593.711.781
= 0,2981
367.610.314.454

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙𝑖𝑧𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 2017 = 69.260.585.876 + 277.404.670.750 = 346.665.256.626

69.260.585.876
= 0,1998
346.665.256.626

3. Rasio Coverage (Cakupan)


𝑬𝒂𝒓𝒏𝒊𝒏𝒈 𝑩𝒆𝒇𝒐𝒓𝒆 𝑰𝒏𝒄𝒐𝒎𝒆 𝑻𝒂𝒙 (𝑬𝑩𝑰𝑻)
𝑰𝒏𝒕𝒆𝒓𝒆𝒔𝒕 𝑪𝒐𝒗𝒆𝒓𝒂𝒈𝒆 =
𝑰𝒏𝒕𝒆𝒓𝒆𝒔𝒕 𝑪𝒉𝒂𝒓𝒈𝒆𝒔

Pada PT. Trias Sentosa Tbk tidak terdapat akun beban bunga (interest expense),
sehingga tidak bisa dilakukan perhitungan untuk interest covergae ratio.

4. Rasio Aktivitas
a. Receivable Turnover
𝑨𝒏𝒏𝒖𝒂𝒍 𝑵𝒆𝒕 𝑪𝒓𝒆𝒅𝒊𝒕 𝑺𝒂𝒍𝒆𝒔
𝑹𝒆𝒄𝒆𝒊𝒗𝒂𝒃𝒍𝒆 𝑻𝒖𝒓𝒏𝒐𝒗𝒆𝒓 =
𝑹𝒆𝒄𝒆𝒊𝒗𝒂𝒃𝒍𝒆𝒔

1.949.153.201.410
𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 2012 = = 5,7464
339.193.138.860

2.033.149.367.039
𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 2013 = = 4,2728
475.835.141.313

2.507.884.797.367
𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 2014 = = 5,1702
485.064.194.004

2.457.349.444.991
𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 2015 = = 5,7249
429.237.700.778

1.284.510.320.664
𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 2016 = = 2,3075
556.668.703.036
980.285.748.450
𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 2017 = = 2,0318
482.462.900.392

b. Average Collection Period


𝑫𝒂𝒚𝒔 𝒊𝒏 𝒕𝒉𝒆 𝒀𝒆𝒂𝒓
𝑨𝒗𝒆𝒓𝒂𝒈𝒆 𝑪𝒐𝒍𝒍𝒆𝒄𝒕𝒊𝒐𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒊𝒐𝒅 =
𝑹𝒆𝒄𝒆𝒊𝒗𝒂𝒃𝒍𝒆 𝑻𝒖𝒓𝒏𝒐𝒗𝒆𝒓

365
𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝐶𝑜𝑙𝑙𝑒𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 2012 = = 63,52 𝑑𝑎𝑦𝑠
5,7464

365
𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝐶𝑜𝑙𝑙𝑒𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 2013 = = 85,42 𝑑𝑎𝑦𝑠
4,2728

365
𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝐶𝑜𝑙𝑙𝑒𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 2014 = = 70,60 𝑑𝑎𝑦𝑠
5,1702

365
𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝐶𝑜𝑙𝑙𝑒𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 2015 = = 63,76 𝑑𝑎𝑦𝑠
5,7249

365
𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝐶𝑜𝑙𝑙𝑒𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 2016 = = 158,18 𝑑𝑎𝑦𝑠
2,3075

365
𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝐶𝑜𝑙𝑙𝑒𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 2018 = = 179,64 𝑑𝑎𝑦𝑠
2,0318

c. Payable Turnover (PT)


𝑨𝒏𝒏𝒖𝒂𝒍 𝑪𝒓𝒆𝒅𝒊𝒕 𝑷𝒖𝒓𝒄𝒉𝒂𝒔𝒆𝒔
𝑷𝒂𝒚𝒂𝒃𝒍𝒆 𝑻𝒖𝒓𝒏𝒐𝒗𝒆𝒓 (𝑷𝑻) =
𝑨𝒄𝒄𝒐𝒖𝒏𝒕𝒔 𝑷𝒂𝒚𝒂𝒃𝒍𝒆

1.731.462.443.763
𝑃𝑇 2012 = = 8,2859
208.965.232.453
1.975.071.615.173
𝑃𝑇 2013 = = 5,2941
373.067.811.147
2.243.178.158.600
𝑃𝑇 2014 = = 6,1382
365.444.351.216
2.317.363.643.866
𝑃𝑇 2015 = = 8,7320
265.387.619.943
803.223.309.538
𝑃𝑇 2016 = = 2,9956
268.131.957.596
732.145.739.045
𝑃𝑇 2017 = = 5,4657
133.951.957.123
*)𝑨𝒏𝒏𝒖𝒂𝒍 𝑪𝒓𝒆𝒅𝒊𝒕 𝑷𝒖𝒓𝒄𝒉𝒂𝒔𝒆𝒔 = 𝑪𝑶𝑮𝑺 + 𝑬𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈 𝑰𝒏𝒗𝒆𝒏𝒕𝒐𝒓𝒚 − 𝑩𝒆𝒈𝒊𝒏𝒏𝒊𝒏𝒈 𝑰𝒏𝒗𝒆𝒏𝒕𝒐𝒓𝒚
𝟐𝟎𝟏𝟐 = 𝟏. 𝟕𝟑𝟐. 𝟎𝟏𝟔. 𝟓𝟔𝟓. 𝟖𝟎𝟕 + 𝟑𝟖𝟎. 𝟖𝟗𝟔. 𝟒𝟒𝟐. 𝟕𝟖𝟎 − 𝟑𝟖𝟏. 𝟒𝟓𝟎. 𝟓𝟔𝟓. 𝟖𝟐𝟒
𝟐𝟎𝟏𝟑 = 𝟏. 𝟕𝟗𝟕. 𝟎𝟗𝟓. 𝟑𝟗𝟕. 𝟗𝟏𝟕 + 𝟓𝟓𝟖. 𝟖𝟕𝟐. 𝟕𝟎𝟎. 𝟎𝟑𝟔 − 𝟑𝟖𝟎. 𝟖𝟗𝟔. 𝟒𝟒𝟐. 𝟕𝟖𝟎
𝟐𝟎𝟏𝟒 = 𝟐. 𝟐𝟗𝟐. 𝟏𝟓𝟏. 𝟖𝟒𝟑. 𝟐𝟓𝟏 + 𝟓𝟎𝟗. 𝟖𝟗𝟗. 𝟎𝟏𝟓. 𝟔𝟒𝟓 − 𝟓𝟓𝟖. 𝟖𝟕𝟐. 𝟕𝟎𝟎. 𝟎𝟑𝟔
𝟐𝟎𝟏𝟓 = 𝟐. 𝟐𝟒𝟓. 𝟒𝟒𝟓. 𝟏𝟖𝟐. 𝟗𝟏𝟏 + 𝟓𝟖𝟏. 𝟖𝟏𝟕. 𝟒𝟕𝟔. 𝟔𝟎𝟎 − 𝟓𝟎𝟗. 𝟖𝟗𝟗. 𝟎𝟏𝟓. 𝟔𝟒𝟓
𝟐𝟎𝟏𝟔 = 𝟏. 𝟏𝟏𝟏. 𝟑𝟕𝟕. 𝟏𝟕𝟓. 𝟕𝟏𝟒 + 𝟐𝟕𝟑. 𝟔𝟔𝟑. 𝟔𝟏𝟎. 𝟒𝟐𝟒 − 𝟓𝟖𝟏. 𝟖𝟏𝟕. 𝟒𝟕𝟔. 𝟔𝟎𝟎
𝟐𝟎𝟏𝟕 = 𝟕𝟗𝟓. 𝟒𝟕𝟔. 𝟗𝟖𝟗. 𝟑𝟕𝟓 + 𝟐𝟏𝟎. 𝟑𝟑𝟐. 𝟑𝟔𝟎. 𝟎𝟗𝟗 − 𝟐𝟕𝟑. 𝟔𝟔𝟑. 𝟔𝟏𝟎. 𝟒𝟐𝟒

𝑫𝒂𝒚𝒔 𝒊𝒏 𝑻𝒉𝒆 𝒀𝒆𝒂𝒓


𝑷𝑻 𝒊𝒏 𝑫𝒂𝒚𝒔 =
𝑷𝒂𝒚𝒂𝒃𝒍𝒆 𝑻𝒖𝒓𝒏𝒐𝒗𝒆𝒓
𝟑𝟔𝟓
𝟐𝟎𝟏𝟐 = = 𝟒𝟒, 𝟎𝟓 𝐝𝐚𝐲𝐬
𝟖,𝟐𝟖𝟓𝟗

𝟑𝟔𝟓
𝟐𝟎𝟏𝟑 = = 𝟔𝟖, 𝟗𝟒 𝐝𝐚𝐲𝐬
𝟓,𝟐𝟗𝟒𝟏

𝟑𝟔𝟓
𝟐𝟎𝟏𝟒 = = 𝟓𝟗, 𝟒𝟔 𝐝𝐚𝐲𝐬
𝟔,𝟏𝟑𝟖𝟐

𝟑𝟔𝟓
𝟐𝟎𝟏𝟓 = = 𝟒𝟏, 𝟖𝟎 𝐝𝐚𝐲𝐬
𝟖,𝟕𝟑𝟐𝟎

𝟑𝟔𝟓
𝟐𝟎𝟏𝟔 = = 𝟏𝟐𝟏, 𝟖𝟒 𝐝𝐚𝐲𝐬
𝟐,𝟗𝟗𝟓𝟔

𝟑𝟔𝟓
𝟐𝟎𝟏𝟕 = = 𝟔𝟔, 𝟕𝟖 𝐝𝐚𝐲𝐬
𝟓,𝟒𝟔𝟓𝟕

10. Inventory Turnover

𝑪𝒐𝒔𝒕 𝒐𝒇 𝑮𝒐𝒐𝒅𝒔 𝑺𝒐𝒍𝒅


𝑰𝒏𝒗𝒆𝒏𝒕𝒐𝒓𝒚 𝑻𝒖𝒓𝒏𝒐𝒗𝒆𝒓 =
𝑰𝒏𝒗𝒆𝒏𝒕𝒐𝒓𝒚

𝟏. 𝟕𝟑𝟐. 𝟎𝟏𝟔. 𝟓𝟔𝟓. 𝟖𝟎𝟕


𝟐𝟎𝟏𝟐 = = 𝟒, 𝟓𝟒𝟕𝟐
𝟑𝟖𝟎. 𝟖𝟗𝟔. 𝟒𝟒𝟐. 𝟕𝟖𝟎

𝟏. 𝟕𝟗𝟕. 𝟎𝟗𝟓. 𝟑𝟓𝟕. 𝟗𝟏𝟕


𝟐𝟎𝟏𝟑 = = 𝟑, 𝟐𝟏𝟓𝟔
𝟓𝟓𝟖. 𝟖𝟕𝟐. 𝟕𝟎𝟎. 𝟎𝟑𝟔

𝟐. 𝟐𝟗𝟐. 𝟏𝟓𝟏. 𝟖𝟒𝟑. 𝟐𝟓𝟏


𝟐𝟎𝟏𝟒 = = 𝟒, 𝟒𝟗𝟓𝟑
𝟓𝟎𝟗. 𝟖𝟗𝟗. 𝟎𝟏𝟓. 𝟔𝟒𝟓

𝟐. 𝟐𝟒𝟓. 𝟒𝟒𝟓. 𝟏𝟖𝟐. 𝟗𝟏𝟏


𝟐𝟎𝟏𝟓 = = 𝟏, 𝟑𝟔𝟕𝟐
𝟓𝟖𝟏. 𝟖𝟏𝟕. 𝟒𝟕𝟔. 𝟔𝟎𝟎
𝟏. 𝟏𝟏𝟏. 𝟑𝟕𝟕. 𝟏𝟕𝟓. 𝟕𝟏𝟒
𝟐𝟎𝟏𝟔 = = 𝟒, 𝟎𝟔𝟏𝟏
𝟐𝟕𝟑. 𝟔𝟔𝟑. 𝟔𝟏𝟎. 𝟒𝟐𝟒

𝟕𝟗𝟓. 𝟒𝟕𝟔. 𝟗𝟖𝟗. 𝟑𝟔𝟓


𝟐𝟎𝟏𝟕 = = 𝟏𝟎. 𝟔𝟕𝟓𝟕
𝟐𝟏𝟎. 𝟑𝟑𝟐. 𝟑𝟔𝟎. 𝟎𝟗𝟒

11. Total Asset Turnover

𝑵𝒆𝒕 𝑺𝒂𝒍𝒆𝒔
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕 𝑻𝒖𝒓𝒏𝒐𝒗𝒆𝒓 =
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔

𝟏. 𝟗𝟒𝟗. 𝟏𝟓𝟑. 𝟐𝟎𝟏. 𝟒𝟏𝟎


𝟐𝟎𝟏𝟐 = = 𝟎, 𝟖𝟗𝟎𝟖
𝟐. 𝟏𝟖𝟖. 𝟏𝟐𝟗. 𝟎𝟑𝟗. 𝟏𝟏𝟗

𝟐. 𝟎𝟑𝟑. 𝟏𝟒𝟗. 𝟑𝟔𝟕. 𝟎𝟑𝟗


𝟐𝟎𝟏𝟑 = = 𝟎, 𝟔𝟐𝟑𝟓
𝟑. 𝟐𝟔𝟎. 𝟗𝟏𝟗. 𝟓𝟎𝟓. 𝟏𝟗𝟐

𝟐. 𝟓𝟎𝟕. 𝟖𝟖𝟒. 𝟕𝟗𝟕. 𝟑𝟔𝟕


𝟐𝟎𝟏𝟒 = = 𝟎, 𝟕𝟔𝟗𝟎
𝟑. 𝟐𝟔𝟏. 𝟐𝟖𝟓. 𝟒𝟗𝟓. 𝟎𝟓𝟐

𝟐. 𝟒𝟓𝟕. 𝟑𝟒𝟗. 𝟒𝟒𝟒. 𝟗𝟗𝟏


𝟐𝟎𝟏𝟓 = = 𝟎, 𝟕𝟑𝟏𝟗
𝟑. 𝟑𝟓𝟕. 𝟑𝟓𝟗. 𝟒𝟗𝟗. 𝟗𝟓𝟒

𝟏. 𝟐𝟖𝟒. 𝟓𝟏𝟎. 𝟑𝟐𝟎. 𝟔𝟔𝟒


𝟐𝟎𝟏𝟔 = = 𝟎, 𝟗𝟓𝟗𝟑
𝟏. 𝟑𝟑𝟗. 𝟎𝟑𝟐. 𝟒𝟏𝟑. 𝟒𝟓𝟓

𝟗𝟖𝟎. 𝟐𝟖𝟓. 𝟕𝟒𝟖. 𝟒𝟓𝟎


𝟐𝟎𝟏𝟕 = = 𝟎, 𝟖𝟎𝟕𝟓
𝟏. 𝟐𝟏𝟑. 𝟗𝟏𝟔. 𝟓𝟒𝟓. 𝟏𝟐𝟎

12. Gross Profit Margin

𝑮𝒓𝒐𝒔𝒔 𝑷𝒓𝒐𝒇𝒊𝒕
𝑮𝒓𝒐𝒔𝒔 𝑷𝒓𝒐𝒇𝒊𝒕 𝑴𝒂𝒓𝒈𝒊𝒏 =
𝑵𝒆𝒕 𝑺𝒂𝒍𝒆𝒔

𝟏𝟐𝟕. 𝟏𝟑𝟔. 𝟔𝟑𝟓. 𝟔𝟎𝟑


𝟐𝟎𝟏𝟐 = = 𝟎, 𝟎𝟔𝟓𝟐
𝟏. 𝟗𝟒𝟗. 𝟏𝟓𝟑. 𝟐𝟎𝟏. 𝟒𝟏𝟎

𝟐𝟑𝟔. 𝟎𝟓𝟒. 𝟎𝟎𝟗. 𝟏𝟐𝟐


𝟐𝟎𝟏𝟑 = = 𝟎, 𝟏𝟏𝟔𝟏
𝟐. 𝟎𝟑𝟑. 𝟏𝟒𝟗. 𝟑𝟔𝟕. 𝟎𝟑𝟗

𝟐𝟏𝟓. 𝟕𝟑𝟐. 𝟗𝟓𝟒. 𝟏𝟏𝟔


𝟐𝟎𝟏𝟒 = = 𝟎, 𝟎𝟖𝟔𝟎
𝟐. 𝟓𝟎𝟕. 𝟖𝟖𝟒. 𝟕𝟗𝟕. 𝟑𝟔𝟕

𝟐𝟏𝟏. 𝟗𝟎𝟒. 𝟐𝟔𝟐. 𝟎𝟖𝟎


𝟐𝟎𝟏𝟓 = = 𝟎, 𝟎𝟖𝟔𝟐
𝟐. 𝟒𝟓𝟕. 𝟑𝟒𝟗. 𝟒𝟒𝟒. 𝟗𝟗𝟏
𝟏𝟕𝟑. 𝟏𝟑𝟑. 𝟏𝟒𝟒. 𝟗𝟓𝟎
𝟐𝟎𝟏𝟔 = = 𝟎, 𝟏𝟑𝟒𝟖
𝟏. 𝟐𝟖𝟒. 𝟓𝟏𝟎. 𝟑𝟐𝟎. 𝟔𝟔𝟒

𝟏𝟖𝟒. 𝟖𝟎𝟖. 𝟕𝟓𝟗. 𝟎𝟕𝟓


𝟐𝟎𝟏𝟕 = = 𝟎, 𝟏𝟖𝟖𝟓
𝟗𝟖𝟎. 𝟐𝟖𝟓. 𝟕𝟒𝟖. 𝟒𝟓𝟎

13. Net Profit Margin

𝑵𝒆𝒕 𝑷𝒓𝒐𝒇𝒊𝒕 𝒂𝒇𝒕𝒆𝒓 𝑻𝒂𝒙𝒆𝒔


𝑵𝒆𝒕 𝑷𝒓𝒐𝒇𝒊𝒕 𝑴𝒂𝒓𝒈𝒊𝒏 =
𝑵𝒆𝒕 𝑺𝒂𝒍𝒆𝒔

𝟔𝟏. 𝟒𝟓𝟑. 𝟎𝟓𝟖. 𝟕𝟓𝟓


𝟐𝟎𝟏𝟐 = = 𝟎, 𝟎𝟑𝟏𝟓
𝟏. 𝟗𝟒𝟗. 𝟏𝟓𝟑. 𝟐𝟎𝟏. 𝟒𝟏𝟎

𝟑𝟐. 𝟗𝟔𝟓. 𝟓𝟓𝟐. 𝟑𝟓𝟗


𝟐𝟎𝟏𝟑 = = 𝟎, 𝟎𝟏𝟔𝟐
𝟐. 𝟎𝟑𝟑. 𝟏𝟒𝟗. 𝟑𝟔𝟕. 𝟎𝟑𝟗

𝟑𝟎. 𝟐𝟓𝟔. 𝟎𝟑𝟗. 𝟏𝟔𝟐


𝟐𝟎𝟏𝟒 = = 𝟎, 𝟎𝟏𝟐𝟏
𝟐. 𝟓𝟎𝟕. 𝟖𝟖𝟒. 𝟕𝟗𝟕. 𝟑𝟔𝟕

𝟐𝟓. 𝟑𝟏𝟒. 𝟏𝟎𝟑. 𝟒𝟎𝟑


𝟐𝟎𝟏𝟓 = = 𝟎, 𝟎𝟏𝟎𝟑
𝟐. 𝟒𝟓𝟕. 𝟑𝟒𝟗. 𝟒𝟒𝟒. 𝟗𝟗𝟏

𝟑𝟓. 𝟓𝟓𝟐. 𝟗𝟕𝟓. 𝟐𝟒𝟒


𝟐𝟎𝟏𝟔 = = 𝟎, 𝟎𝟐𝟕𝟕
𝟏. 𝟐𝟖𝟒. 𝟓𝟏𝟎. 𝟑𝟐𝟎. 𝟔𝟔𝟒

𝟑𝟖. 𝟔𝟓𝟏. 𝟕𝟎𝟒. 𝟓𝟐𝟎


𝟐𝟎𝟏𝟕 = = 𝟎, 𝟎𝟑𝟗𝟒
𝟗𝟖𝟎. 𝟐𝟖𝟓. 𝟕𝟒𝟖. 𝟒𝟓𝟎

14. Return on Investment

𝑵𝒆𝒕 𝑷𝒓𝒐𝒇𝒊𝒕 𝒂𝒇𝒕𝒆𝒓 𝑻𝒂𝒙𝒆𝒔


𝑹𝒆𝒕𝒖𝒓𝒏 𝒐𝒏 𝑰𝒏𝒗𝒆𝒔𝒕𝒎𝒆𝒏𝒕 =
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔

𝟔𝟏. 𝟒𝟓𝟑. 𝟎𝟓𝟖. 𝟕𝟓𝟓


𝟐𝟎𝟏𝟐 = = 𝟎, 𝟎𝟐𝟖𝟏
𝟐. 𝟏𝟖𝟖. 𝟏𝟐𝟗. 𝟎𝟑𝟗. 𝟏𝟏𝟗

𝟑𝟐. 𝟗𝟔𝟓. 𝟓𝟓𝟐. 𝟑𝟓𝟗


𝟐𝟎𝟏𝟑 = = 𝟎, 𝟎𝟏𝟎𝟏
𝟑. 𝟐𝟔𝟎. 𝟗𝟏𝟗. 𝟓𝟎𝟓. 𝟏𝟗𝟐

𝟑𝟎. 𝟐𝟓𝟔. 𝟎𝟑𝟗. 𝟏𝟔𝟐


𝟐𝟎𝟏𝟒 = = 𝟎, 𝟎𝟎𝟗𝟑
𝟑. 𝟐𝟔𝟏. 𝟐𝟖𝟓. 𝟒𝟗𝟓. 𝟎𝟓𝟐

𝟐𝟓. 𝟑𝟏𝟒. 𝟏𝟎𝟑. 𝟒𝟎𝟑


𝟐𝟎𝟏𝟓 = = 𝟎, 𝟎𝟎𝟕𝟓
𝟑. 𝟑𝟓𝟕. 𝟑𝟓𝟗. 𝟒𝟗𝟗. 𝟗𝟓𝟒
𝟑𝟓. 𝟓𝟓𝟐. 𝟗𝟕𝟓. 𝟐𝟒𝟒
𝟐𝟎𝟏𝟔 = = 𝟎, 𝟎𝟐𝟔𝟔
𝟏. 𝟑𝟑𝟗. 𝟎𝟑𝟐. 𝟒𝟏𝟑. 𝟒𝟓𝟓

𝟑𝟖. 𝟔𝟓𝟏. 𝟕𝟎𝟒. 𝟓𝟐𝟎


𝟐𝟎𝟏𝟕 = = 𝟎, 𝟎𝟑𝟏𝟖
𝟏. 𝟐𝟏𝟑. 𝟗𝟏𝟔. 𝟓𝟒𝟓. 𝟏𝟐𝟎

15. Return on Equity

𝑵𝒆𝒕 𝑷𝒓𝒐𝒇𝒊𝒕 𝒂𝒇𝒕𝒆𝒓 𝑻𝒂𝒙𝒆𝒔


𝑹𝒆𝒕𝒖𝒓𝒏 𝒐𝒏 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 =
𝑺𝒉𝒂𝒓𝒆𝒉𝒐𝒍𝒅𝒆𝒓𝒔′ 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚

𝟔𝟏. 𝟒𝟓𝟑. 𝟎𝟓𝟖. 𝟕𝟓𝟓


𝟐𝟎𝟏𝟐 = = 𝟎, 𝟎𝟐𝟐𝟕
𝟐. 𝟕𝟎𝟓. 𝟗𝟖𝟒. 𝟗𝟏𝟖. 𝟕𝟕𝟔

𝟑𝟐. 𝟗𝟔𝟓. 𝟓𝟓𝟐. 𝟑𝟓𝟗


𝟐𝟎𝟏𝟑 = = 𝟎, 𝟎𝟎𝟗𝟔
𝟑. 𝟒𝟏𝟗. 𝟑𝟓𝟒. 𝟐𝟖𝟎. 𝟕𝟒𝟖

𝟑𝟎. 𝟐𝟓𝟔. 𝟎𝟑𝟗. 𝟏𝟔𝟐


𝟐𝟎𝟏𝟒 = = 𝟎, 𝟎𝟏𝟕𝟐
𝟏. 𝟕𝟓𝟔. 𝟒𝟒𝟎. 𝟑𝟗𝟔. 𝟖𝟕𝟗

𝟐𝟓. 𝟑𝟏𝟒. 𝟏𝟎𝟑. 𝟒𝟎𝟑


𝟐𝟎𝟏𝟓 = = 𝟎, 𝟎𝟏𝟐𝟗
𝟏. 𝟗𝟓𝟔. 𝟗𝟐𝟎. 𝟔𝟗𝟎. 𝟎𝟓𝟒

𝟑𝟓. 𝟓𝟓𝟐. 𝟗𝟕𝟓. 𝟐𝟒𝟒


𝟐𝟎𝟏𝟔 = = 𝟎, 𝟏𝟑𝟕𝟖
𝟐𝟓𝟖. 𝟎𝟏𝟔. 𝟔𝟎𝟐. 𝟔𝟕𝟑

𝟑𝟖. 𝟔𝟓𝟏. 𝟕𝟎𝟒. 𝟓𝟐𝟎


𝟐𝟎𝟏𝟕 = = 𝟎, 𝟏𝟑𝟗𝟑
𝟐𝟕𝟕. 𝟒𝟎𝟒. 𝟔𝟕𝟎. 𝟕𝟓𝟎

16. Equity Multiplier

𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔
𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 𝑴𝒖𝒍𝒕𝒊𝒑𝒍𝒊𝒆𝒓 =
𝑺𝒉𝒂𝒓𝒆𝒉𝒐𝒍𝒅𝒆𝒓𝒔′ 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚

𝟐. 𝟏𝟖𝟖. 𝟏𝟐𝟗. 𝟎𝟑𝟗. 𝟏𝟏𝟗


𝟐𝟎𝟏𝟐 = = 𝟎, 𝟖𝟎𝟖𝟔
𝟐. 𝟕𝟎𝟓. 𝟗𝟖𝟒. 𝟗𝟏𝟖. 𝟕𝟕𝟔

𝟑. 𝟐𝟔𝟎. 𝟗𝟏𝟗. 𝟓𝟎𝟓. 𝟏𝟗𝟐


𝟐𝟎𝟏𝟑 = = 𝟎, 𝟗𝟓𝟑𝟕
𝟑. 𝟒𝟏𝟗. 𝟑𝟓𝟒. 𝟐𝟖𝟎. 𝟕𝟒𝟖

𝟑. 𝟐𝟔𝟏. 𝟐𝟓𝟖. 𝟒𝟗𝟓. 𝟎𝟓𝟐


𝟐𝟎𝟏𝟒 = = 𝟏, 𝟖𝟓𝟔𝟖
𝟏. 𝟕𝟓𝟔. 𝟒𝟒𝟎. 𝟑𝟗𝟔. 𝟖𝟕𝟗

𝟑. 𝟑𝟓𝟕. 𝟑𝟓𝟗. 𝟒𝟗𝟗. 𝟗𝟓𝟒


𝟐𝟎𝟏𝟓 = = 𝟏, 𝟕𝟏𝟓𝟔
𝟏. 𝟗𝟓𝟔. 𝟗𝟐𝟎. 𝟔𝟗𝟎. 𝟎𝟓𝟒
𝟏. 𝟑𝟑𝟗. 𝟎𝟑𝟐. 𝟒𝟏𝟑. 𝟒𝟓𝟓
𝟐𝟎𝟏𝟔 = = 𝟓, 𝟏𝟖𝟗𝟕
𝟐𝟓𝟖. 𝟎𝟏𝟔. 𝟔𝟎𝟐. 𝟔𝟕𝟑

𝟏. 𝟐𝟏𝟑. 𝟗𝟏𝟔. 𝟓𝟒𝟓. 𝟏𝟐𝟎


𝟐𝟎𝟏𝟕 = = 𝟒, 𝟑𝟕𝟔𝟎
𝟐𝟕𝟕. 𝟒𝟎𝟒. 𝟔𝟕𝟎. 𝟕𝟓𝟎

KESIMPULAN DAN SARAN

APPENDIX

DAFTAR PUSTAKA
Horne, J. C., & John M. Wachowiz, J. (2005). Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat.

Widodo, Y. C. (t.thn.). Academia Edu. Dipetik November 11, 2018, dari


https://www.academia.edu/26005009/RASIO_ANALISIS_LAPORAN_KEUANGAN

Anda mungkin juga menyukai