Kelompok 5
Oleh :
1. JH
PEMBAHASAN
Analisis Rasio Keuangan atau Financial Ratio adalah merupakan suatu alat analisa yang
digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerja keuangan dimasa lalu, sekarang, dan masa
yang akan datanng berdasarkan data perbandingan perhitungan rasio-rasio. Rasio dapat
dihitung berdasarkan sumber datanya yang terdiri dari rasio-rasio neraca yaitu rasio yang
disusun dari data yang berasal dari neraca, rasio-rasio laporan laba-rugi yang disusun dari
data yang berasal dari perhitungan laba-rugi, dan rasio-rasio antar laporan yang disusun
berasal dari data neraca dan laporan laba-rugi.
1. Rasio Likuiditas
Likuiditas adalah tingkat kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya
yang harus segera dipenuhi dan likuiditas menunjukan tingkat kemampuan
perusahaan untuk membayar utang-utang jangka pendek yang dimiliki (Brealey, Myer
and Marcus, 1995). Perusahaan dikatakan likuid apabila perusahaan mampu
memenuhi kewajiban jangka pendeknya dan jika tidak mampu disebut ilikuid. Rasio
likuiditas terdiri dari :
a. Current Ratio
Rasio ini membandingkan aktiva lancar dengan hutang lancar. Current Ratio
mampu memberikan informasi yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan
menggunakan aktiva lancar.
Current Ratio = Current Assets
Current Liabilities
4. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas (activity ratio) juga disebut rasio efisiensi atau perputaran mampu
mengukur efektivitas perusahaan menggunakan berbagai aktivanya.
a. Receivable Turnover
Rasio perputaran piutang memberikan pandangan mengenai kualitas piutang
perusahaan dan seberapa berhasilnya perusahaan dalam penagihannya. Rasio
ini dihitung dengan membandingkan antara penjualan kredit bersih dan
piutang dagang rata-rata atau piutang akhir periode.
Receivable Turnover = Annual Net Credit Sales
Receivables
b. Average Collection Period
Average collection periode / rata-rata periode pengumpulan piutang
digunakan untuk menghitung waktu atau hari rata-rata dana tertanam dalam
piutang. Rata – rata waktu penagihan terlalu tinggi biasanya dianggap buruk,
namun rata-rata waktu penagihan yang sangat rendah juga tidak selalu berarti
baik. Rata-rata waktu penagihan yang sangat rendah mungkin merupakan
gejala kebijakan kredit yang sangat keras.
Avg Collection Period = Days in the Year
Receivable Turnover
c. Payable Turnover
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam ketepatan pembayaran
utang kepada pemasok. Semakin tinggi nilai rasio ini, maka semakin buruk
tingkat ketepatan pembayaran utang oleh perusahaan.
Payable Turnover (PT) = Annual Credit Purchases
Accounts Payable
d. Inventory Turnover
Rasio ini mampu membantu menentukan seberapa efektifnya perusahaan
dalam mengelola persediaan (dan juga untuk mendapatkan indikasi likuiditas
persediaan). Semakin tinggi nilai rasio, maka akan semakin baik pengelolaan
persediaan oleh perusahaan.
Inventory Turnover = Cost of Goods Sold
Inventory
5. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas terdiri dari dua jenis yaitu rasio yang menunjukkan profitabilitas
dalam kaitannya dengan penjualan dan rasio yang menunjukkan profitabilitas dalam
kaitannya dengan investasi. Rasio-rasio ini akan menunjukkan seberapa efektivnya
operasional perusahaan secara keseluruhan.
a. Gross Profit Margin
Gross profit margin mampu menunjukkan laba perusahaan yang berhubungan
dengan penjualan, setelah dikurangi dengan biaya untuk memproduksi barang
yang dijual. Rasio ini juga menjadi pengukur efisiensi operasi perusahaan,
serta merupakan indikasi dari cara produk ditetapkan harganya. Semakin besar
nilai rasio, maka efisiensi operasi perusahaan semakin baik.
Gross Profit Margin = Gross Profit
Net Sales
PERHITUNGAN ANALISIS
1. Rasio Likuiditas
a. Current Ratio
𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔
𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 =
𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑳𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔
838.465.235.358
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 2012 = = 1,3033
643.329.849.780
1.194.457.109.014
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 2013 = = 1, 1429
1.045.073.685.266
1.182.292.914.595
Current Ratio 2014 = = 1,2378
955.175.792.503
1.137.766.718.031
Current Ratio 2015 = = 1,3085
869.536.723.928
974.282.450.341
Current Ratio 2016 = = 1,0029
971.422.099.001
860.749.259.575
Current Ratio 2017 = = 0,9925
867.251.288.494
838.465.235.358 − 380.896.442.780
Acid Test 2012 = = 0,7113
643.329.849.780
1.194.457.109.014 − 558.872.700.036
Acid Test 2013 = = 0,6082
1.045.073.685.266
1.182.292.914.595 − 509.899.015.645
Acid Test 2014 = = 0,7039
955.175.792.503
1.137.766.718.031 − 581.817.476.600
Acid Test 2015 = = 0,3694
869.536.723.928
974.282.450.341 − 273.663.610.424
Acid Test 2016 = = 0,7212
971.422.099.001
860.749.259.575 − 210.332.360.094
Acid Test 2017 = = 0,7500
867.251.288.494
2. Rasio Leverage
a. Debt to Equity Ratio
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑫𝒆𝒃𝒕
𝑫𝒆𝒃𝒕 𝒕𝒐 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 =
𝑺𝒉𝒂𝒓𝒆𝒉𝒐𝒍𝒅𝒆𝒓𝒔′ 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚
835.136.579.731
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 2012 = = 0,6173
1.352.992.459.388
1.551.242.364.818
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 2013 = = 0,9033
1.709.677.140.374
1.504.845.098.173
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 2014 = = 0,8568
1.756.440.396.879
1.400.438.809.900
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 2015 = = 0,7156
1.956.920.690.054
1.081.015.810.782
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 2016 = = 4,1897
258.016.602.673
936.511.874.370
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 2017 = = 3,7598
277.404.670.750
835.136.579.731
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 2012 = = 0,3817
2.188.129.039.119
1.551.242.364.818
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 2013 = = 0,4757
3.260.919.505.192
1.504.845.098.173
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 2014 = = 0,4614
3.261.285.495.052
1.400.438.809.900
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 2015 = = 0,4294
3.357.359.499.954
1.081.015.810.782
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 2016 = = 0,8073
1.339.032.413.455
936.511.874.370
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 2017 = = 0,7715
1.213.916.545.120
191.806.729.951
= 0,1242
1.544.799.189.339
506.168.679.552
= 0,2284
2.215.845.819.926
549.669.305.670
= 0,2384
2.306.109.702.549
109.593.711.781
= 0,2981
367.610.314.454
69.260.585.876
= 0,1998
346.665.256.626
Pada PT. Trias Sentosa Tbk tidak terdapat akun beban bunga (interest expense),
sehingga tidak bisa dilakukan perhitungan untuk interest covergae ratio.
4. Rasio Aktivitas
a. Receivable Turnover
𝑨𝒏𝒏𝒖𝒂𝒍 𝑵𝒆𝒕 𝑪𝒓𝒆𝒅𝒊𝒕 𝑺𝒂𝒍𝒆𝒔
𝑹𝒆𝒄𝒆𝒊𝒗𝒂𝒃𝒍𝒆 𝑻𝒖𝒓𝒏𝒐𝒗𝒆𝒓 =
𝑹𝒆𝒄𝒆𝒊𝒗𝒂𝒃𝒍𝒆𝒔
1.949.153.201.410
𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 2012 = = 5,7464
339.193.138.860
2.033.149.367.039
𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 2013 = = 4,2728
475.835.141.313
2.507.884.797.367
𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 2014 = = 5,1702
485.064.194.004
2.457.349.444.991
𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 2015 = = 5,7249
429.237.700.778
1.284.510.320.664
𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 2016 = = 2,3075
556.668.703.036
980.285.748.450
𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 2017 = = 2,0318
482.462.900.392
365
𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝐶𝑜𝑙𝑙𝑒𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 2012 = = 63,52 𝑑𝑎𝑦𝑠
5,7464
365
𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝐶𝑜𝑙𝑙𝑒𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 2013 = = 85,42 𝑑𝑎𝑦𝑠
4,2728
365
𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝐶𝑜𝑙𝑙𝑒𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 2014 = = 70,60 𝑑𝑎𝑦𝑠
5,1702
365
𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝐶𝑜𝑙𝑙𝑒𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 2015 = = 63,76 𝑑𝑎𝑦𝑠
5,7249
365
𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝐶𝑜𝑙𝑙𝑒𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 2016 = = 158,18 𝑑𝑎𝑦𝑠
2,3075
365
𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝐶𝑜𝑙𝑙𝑒𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 2018 = = 179,64 𝑑𝑎𝑦𝑠
2,0318
1.731.462.443.763
𝑃𝑇 2012 = = 8,2859
208.965.232.453
1.975.071.615.173
𝑃𝑇 2013 = = 5,2941
373.067.811.147
2.243.178.158.600
𝑃𝑇 2014 = = 6,1382
365.444.351.216
2.317.363.643.866
𝑃𝑇 2015 = = 8,7320
265.387.619.943
803.223.309.538
𝑃𝑇 2016 = = 2,9956
268.131.957.596
732.145.739.045
𝑃𝑇 2017 = = 5,4657
133.951.957.123
*)𝑨𝒏𝒏𝒖𝒂𝒍 𝑪𝒓𝒆𝒅𝒊𝒕 𝑷𝒖𝒓𝒄𝒉𝒂𝒔𝒆𝒔 = 𝑪𝑶𝑮𝑺 + 𝑬𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈 𝑰𝒏𝒗𝒆𝒏𝒕𝒐𝒓𝒚 − 𝑩𝒆𝒈𝒊𝒏𝒏𝒊𝒏𝒈 𝑰𝒏𝒗𝒆𝒏𝒕𝒐𝒓𝒚
𝟐𝟎𝟏𝟐 = 𝟏. 𝟕𝟑𝟐. 𝟎𝟏𝟔. 𝟓𝟔𝟓. 𝟖𝟎𝟕 + 𝟑𝟖𝟎. 𝟖𝟗𝟔. 𝟒𝟒𝟐. 𝟕𝟖𝟎 − 𝟑𝟖𝟏. 𝟒𝟓𝟎. 𝟓𝟔𝟓. 𝟖𝟐𝟒
𝟐𝟎𝟏𝟑 = 𝟏. 𝟕𝟗𝟕. 𝟎𝟗𝟓. 𝟑𝟗𝟕. 𝟗𝟏𝟕 + 𝟓𝟓𝟖. 𝟖𝟕𝟐. 𝟕𝟎𝟎. 𝟎𝟑𝟔 − 𝟑𝟖𝟎. 𝟖𝟗𝟔. 𝟒𝟒𝟐. 𝟕𝟖𝟎
𝟐𝟎𝟏𝟒 = 𝟐. 𝟐𝟗𝟐. 𝟏𝟓𝟏. 𝟖𝟒𝟑. 𝟐𝟓𝟏 + 𝟓𝟎𝟗. 𝟖𝟗𝟗. 𝟎𝟏𝟓. 𝟔𝟒𝟓 − 𝟓𝟓𝟖. 𝟖𝟕𝟐. 𝟕𝟎𝟎. 𝟎𝟑𝟔
𝟐𝟎𝟏𝟓 = 𝟐. 𝟐𝟒𝟓. 𝟒𝟒𝟓. 𝟏𝟖𝟐. 𝟗𝟏𝟏 + 𝟓𝟖𝟏. 𝟖𝟏𝟕. 𝟒𝟕𝟔. 𝟔𝟎𝟎 − 𝟓𝟎𝟗. 𝟖𝟗𝟗. 𝟎𝟏𝟓. 𝟔𝟒𝟓
𝟐𝟎𝟏𝟔 = 𝟏. 𝟏𝟏𝟏. 𝟑𝟕𝟕. 𝟏𝟕𝟓. 𝟕𝟏𝟒 + 𝟐𝟕𝟑. 𝟔𝟔𝟑. 𝟔𝟏𝟎. 𝟒𝟐𝟒 − 𝟓𝟖𝟏. 𝟖𝟏𝟕. 𝟒𝟕𝟔. 𝟔𝟎𝟎
𝟐𝟎𝟏𝟕 = 𝟕𝟗𝟓. 𝟒𝟕𝟔. 𝟗𝟖𝟗. 𝟑𝟕𝟓 + 𝟐𝟏𝟎. 𝟑𝟑𝟐. 𝟑𝟔𝟎. 𝟎𝟗𝟗 − 𝟐𝟕𝟑. 𝟔𝟔𝟑. 𝟔𝟏𝟎. 𝟒𝟐𝟒
𝟑𝟔𝟓
𝟐𝟎𝟏𝟑 = = 𝟔𝟖, 𝟗𝟒 𝐝𝐚𝐲𝐬
𝟓,𝟐𝟗𝟒𝟏
𝟑𝟔𝟓
𝟐𝟎𝟏𝟒 = = 𝟓𝟗, 𝟒𝟔 𝐝𝐚𝐲𝐬
𝟔,𝟏𝟑𝟖𝟐
𝟑𝟔𝟓
𝟐𝟎𝟏𝟓 = = 𝟒𝟏, 𝟖𝟎 𝐝𝐚𝐲𝐬
𝟖,𝟕𝟑𝟐𝟎
𝟑𝟔𝟓
𝟐𝟎𝟏𝟔 = = 𝟏𝟐𝟏, 𝟖𝟒 𝐝𝐚𝐲𝐬
𝟐,𝟗𝟗𝟓𝟔
𝟑𝟔𝟓
𝟐𝟎𝟏𝟕 = = 𝟔𝟔, 𝟕𝟖 𝐝𝐚𝐲𝐬
𝟓,𝟒𝟔𝟓𝟕
𝑵𝒆𝒕 𝑺𝒂𝒍𝒆𝒔
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕 𝑻𝒖𝒓𝒏𝒐𝒗𝒆𝒓 =
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔
𝑮𝒓𝒐𝒔𝒔 𝑷𝒓𝒐𝒇𝒊𝒕
𝑮𝒓𝒐𝒔𝒔 𝑷𝒓𝒐𝒇𝒊𝒕 𝑴𝒂𝒓𝒈𝒊𝒏 =
𝑵𝒆𝒕 𝑺𝒂𝒍𝒆𝒔
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔
𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 𝑴𝒖𝒍𝒕𝒊𝒑𝒍𝒊𝒆𝒓 =
𝑺𝒉𝒂𝒓𝒆𝒉𝒐𝒍𝒅𝒆𝒓𝒔′ 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚
APPENDIX
DAFTAR PUSTAKA
Horne, J. C., & John M. Wachowiz, J. (2005). Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat.