Anda di halaman 1dari 3

Akibat Mantra Sihir

“Aku sangat suka sekali dengan hal yang berhubungan dengan sihir” Kata Misa, sambil
membetulkan letak kacamatanya yang sedikit bergeser, lalu mengerut-ngerutkan hidung,
dengan wajah kemerahan dan pipinya yang menggembung ia terlihat seperti boo boneka
kelinci miliknya.

“Kau tau aku sudah membaca puluhan buku tentang sihir, aku juga punya buku tentang
mantra-mantra sihir, “lanjutnya sambil mengkuncir rambut pirangnya

“Ya kuharap kau tidak menyihir ku menjadi monster, karena aku bisa saja menjadi monster
yang sangat gila karena mendengar celotehan-celotehanmu itu misa” Jawab Kurt sambil
mengambil sepotong roti yang berada dimeja dan melahapnya sekaligus
“hei kau memakan jatah kue ku…!!” Teriak misa ketus sambil memicingkan matanya
“Kukira kau tak mau memakannnya karena sibuk dengan celotehanmu yang tak berguna itu”
Jawab kurt sambil mengambil remote tv dan memindahkan acara tvnya
“Hei…!! Kenapa kau ganti? Aku ingin melihat aksi selanjutnya dari David Copperfield”
Teriak Misa dengan nada yang cukup tinggi sambil bertolak pinggang

“dia hanya orang bodoh yang berusaha menipumu, kau tau semua pesulap itu hanyalah orang
bodoh, dan sihir ataupun mantra-mantra ajaibnya itu hanyalah tahhayul, kau hanya dibodohi”
Jelas Kurt sambil terus memperhatikan tv yang sekarang sedang memutar acara film kartun
kesukaannya
“Kau adalah kakak yang sangat menyebalkan kurt…!!” kata misa sambil mengerutu
Kedua kakak beradik itu terus berdebat, hingga memanaskan siang hari itu di ruang tamu

“Misa…!!! Emily mencarimu..!!” Teriak Ibu

“Baik bu aku segera datang suruh tunggu sebentar..!!” Teriak Misa Yang Cepat-cepat
menghampiri Emily yang sudah berada didepan pintu rumahnya
Emily datang dengan menggunakan baju kodok selutut bewarna cream serta memakai sepatu
kets putih dengan rambut hitam pendeknya, Emily terlihat seperti gadis yang sangat lucu,
Ketika misa membuka pintu depan rumahnya Emily menyambutnya dengan senyum lucunya,
“Misa aku punya berita gembira!!” Teriak Emily dengan penuh semangat sambil menebar
senyum lucunya
“Kabar gembira apa?” Tanya Misa terheran sambil membetulkan kembali letak kacamatanya
“Kau tau rumah kosong bekas toko kaset itu?? Sekarang rumah tersebut Dijadikan sebuah
toko mainan, aku ingin mengajakmu kesana, karena kudengar barang yang dijual disana
bagus-bagus” jelas Emily penuh percaya diri

“Baiklah ayo kita kesana, tapi tunggu sebentar” jelas misa

Selang beberapa saat misa kembali lagi dengan memakai helm sepeda yang menutupi rambut
panjang bewarna pirangnya tersebut dan membawa sebuah boneka kelinci bewarna abu-abu
yang dia beri nama Boo, Misa kali ini menggunakan T-shirt hitam bergambar Nirvana dan
celana jeans bearna putih serta sepatu kets merahnya

Tapi ketika Misa dan Emily ingin pergi, datanglah kurt lalu berkata “Hei mau kemana kau
Misa??”
“ini bukan urusanmu kurt..!!” Bentak Misa

“hahaha… Oke-oke aku tak akan ikut campur” Jawab Kurt “Dan, wah hai Emily kau terlihat
lebih cantik” kata kurt sambil mengedipkan satu matanya kearah Emily
Emily yang masih polos hanya melontarkan senyumnya

“Kurt hentikan…!! Kembalilah kedalam..!!” Teriak Misa Dengan nada tinggi


“ayo Emily kita secepatnya pergi tak usah pedulikan kurt,” jelas Misa sambil mengambil
sepeda bewarna pink itu dan pergi meninggalkan kurt yang masih berdiri didepan pintu.

Setelah beberapa menit perjalanan sampailah mereka berdua diSebuah toko tua, toko yang
menjual mainan, toko mainan yang dituju oleh Misa dan Emily berada disebuah bangunan
kayu yang sudah bertahun-tahun tidak dicat, dikaca jendela yang berdebu terpampang sebuah
tulisan tangan: WAGNER-SERBA_SERBI MAINAN BARU. ditoko yang baru 2 hari buka
itu Tidak kelihatan satu mainan pun dietalasenya.

Misa dan Emily menyandarkan sepedanya didepan toko, “Kudengar yang punya toko suka
gampang marah” Jelas Emily sambil memasukan kedua tangannya disaku celana kodoknya,
“Ya, kalau kita tak membuat masalah kita tak akan dimarahi” Kataku kembali sambil
membuka pintu toko
Ruang toko itu sangat sempit, rendah, dan gelap. Perlu beberapa saat sebelum mata Misa
terbiasa dengan cahaya redup didalam toko, Toko ini lebih tepat disebut sebagai sebuah
gudang, dikiri kanan ruangan berdiri rak-rak setinggi langit–langit, penuh sesak dengan kotak
mainan sebuah meja pajangan berdiri memanjang ditengah ruangan Gang antara meja
pajangan dengan rak dikiri kanannya sempit sekali. Misa yang badannya kurus pun harus
memiringkan badannnya agar bisa lewat, Dibagian depan toko, dibelakang meja kasir duduk
seorang berparas galak, dengan kepala botak dan kumis putih panjang yang terkulai lemas,
membuatnya terlihat masam

“Hai” Tegur Emily Takut-takut sambil melambaikan tangannya sedikit

Pria itu hanya menjawab dengan geramannya dan kembali melanjutkan membaca surat kabar
ditangannya, Misa dan Emily kembali berjalan menyusuri sudut-sudut toko tersebut.

Dirak-rak toko tersebut terpampang berbagai mainan yang sudah lusuh, seperti pistol-
pistolan, kereta salju, pasukan tentara, dan berbagai macam boneka, toko baru ini lebih baik
sebagai toko tua

Emily berhenti disebuah sudut toko dan menggambil sebuah boneka beruang coklat besar,
“Akhirnya aku mendapatkan yang aku inginkan” Teriaknya sambil menggambil boneka itu
dari rak “pengganti boneka lamaku”

Emily sudah mendapatkan apa yang ingin dia cari tapi Misa masih mencari mainan apa yang
bagus untuknya, Misa kembali masuk lebih kedalam ruangan toko, diruangan tersebut misa
masih bingung untuk membeli mainan seperti apa, ketika Misa Masuk lebih dalam lagi Misa
menemukan apa yang ia inginkan.

Anda mungkin juga menyukai