ANALISIS FUNDAMENTAL
1. Pengertian Analisis Fundamental
Analisis fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada
fundamental ekonomi suatu perusahaan.Teknis ini menitik beratkan pada rasio
finansial dan kejadian - kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung
memengaruhi kinerja keuangan perusahaan.Sebagian pakar berpendapat teknik
analisis fundamental lebih cocok untuk membuat keputusan dalam memilih saham
perusahaan mana yang dibeli untuk jangka panjang.Analisis fundamental dibagi
dalam tiga tahapan analisa yaitu analisis ekonomi, analisis industri, dan analisis
rasio keuangan.
Analisis ini memiliki horizon jangka panjang, karena selain menggunakan data
historis (berupa laporan keuangan perusahaan) analisis ini juga menggunakan data
masa depan berupa estimasi pertumbuhan perusahaan, estimasi perubahan ekonomi
dimasa mendatang, dan berbagai jenis estimasi lainnya yang dianggap akan
mempengaruhi kinerja dan kelangsungan usaha. Meskipun menggunakan
pendekatan kuantitatif dalam proses analisisnya, banyak vaiabel ditentukan
berdasarkan judgment, misalnya , tingkat pertumbuhan perusahaan dimasa yang
akan datang. Akibatnya, meskipun beberapa orang menggunakan metode analisis
fundamental dengan cara yang sama, hasilnya bias jadi berbeda. Analisis ini biasa
digunakan untuk jangka panjang, tetapi permasalahannya yang seringkali dihadapi
oleh investor adalah timing dan iformasi. Karena tidak semua investor mendapat
informasi yang lengkap sehingga jika hanya mengandalkan analisis fundamental,
dapat terjadi kesalahan investasi akibat kurangnya informasi atau kesalahan timing
sehingga bias jadi saham yang dibeli harganya sudah mahal. Untuk mengatasi
masalah timing tersebut dapat dilihat dari pergerakan saham tersebut melalui
analisi teknikal untuk menentukan sinyal transaksi (sinyal beli/sinyal jual). Dengan
menggunakan atau menggabungkan kedua analisis tersebut secara tepat, bertujuan
untuk menghasilkan capital gain yang optimum.
a. Analisis Ekonomi
Analisis ekonomi merupakan salah satu analisis yang digunakan pada model
teknik fundamental. Analisis ini cenderung digunakan untuk mengetahui
keadaan-keadaan yang bersifat makro dari suatu keadaan ekonomi. Unsur-unsur
makroekonomi yang biasa dianalisis melalui analisis ekonomi ini adalah faktor
pendapatan domestik bruto, inflasi, kebijakan moneter dan kebijakan fiskal yang
diterapkan oleh suatu negara. Analisis ini digunakan untuk mengetahui potensi
dari faktor makro yang pastinya menjadi salah satu faktor yang memengaruhi
tingkat pengembalian dari investasi. Analisis ekonomi dianggap penting karena
adanya kecenderungan hubungan yang kuat antara apa yang terjadi pada
lingkungan ekonomi makro dan kinerja suatu pasar modal. Pasar modal
mencerminkan apa yang terjadi pada perekonomian makro.
b. Analisis Industri
Dalam analisis industri, investor mencoba memperbandingkan kinerja dari
berbagai industri, untuk bisa mengetahui jenis industri apa saja yang
memberikan prospek paling baik ataupun sebaliknya. Berdasarkan hasil analisis
industri, investor akan menggunakan informasi tersebut sebagai masukan untuk
mempertimbangkan saham-saham dari kelompok industri mana sajakah yang
akan dimasukkan dalam portofolio. Analisis Industri merupakan tahapan penting
pengelompokan suatu industri dalam kenyataannya tidaklah sesederhana yang
dibayangkan, karena banyak perusahaan yang bergerak dalam lini bisnis yang
berbeda. Untuk menyiasati permasalahan tersebut, diperlukan suatu metode
pengklasifikasian industri. Menurut Michael Porter (1996), fokus dari analisa
industri adalah pada pengenalan ciri pokok yang mendasari suatu industri yang
bersumber pada situasi ekonomi dan teknologi yang membentuk arena dimana
strategi bersaing harus ditata. Dapat dikatakan analisa industri adalah sebuah
perencanaan yang terjadi dalam suatu kelompok bisnis ketika suatu usaha telah
berjalan.perencanaan lingkungan usaha, kecendrungan ekonomi, teknologi dan
politik akan mempunyai pengaruh kuat dalam suatu usaha.
1
c. Analisis Rasio Keuangan
Rasio finansial atau Rasio Keuangan merupakan alat analisis keuangan
perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan
data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan (neraca, laporan
laba/rugi, laporan aliran kas). Rasio menggambarkan suatu hubungan atau
perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan
jumlah yang lain. Analisis rasio dapat digunakan untuk membimbing investor
dan kreditor untuk membuat keputusan atau pertimbangan tentang pencapaian
perusahaan dan prospek pada masa datang. Salah satu cara pemrosesan dan
penginterpretasian informasi akuntansi, yang dinyatakan dalam artian relatif
maupun absolut untuk menjelaskan hubungan tertentu antara angka yang satu
dengan angka yang lain dari suatu laporan keuangan. Analisis rasio keuangan
menggunakan data laporan keuangan yang telah ada sebagai dasar penilaiannya.
Meskipun didasarkan pada data dan kondisi masa lalu, analisis rasio keuangan
dimaksudkan untuk menilai risiko dan peluang pada masa yang akan datang.
Pengukuran dan hubungan satu pos dengan pos lain dalam laporan keuangan
yang tampak dalam rasio-rasio keuangan dapat memberikan kesimpulan yang
berarti dalam penentuan tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan. Tetapi
bila hanya memperhatikan satu alat rasio saja tidaklah cukup, sehingga harus
dilakukan pula analisis persaingan- persaingan yang sedang dihadapi oleh
manajemen perusahaan dalam industri yang lebih luas, dan dikombinasikan
dengan analisis kualitatif atas bisnis dan industri manufaktur, analisis kualitatif,
serta penelitian-penelitian industri.
2
𝑨𝒔𝒆𝒕𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓
𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕𝑹𝒂𝒔𝒊𝒐 =
𝑼𝒕𝒂𝒏𝒈𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓
𝑯𝒂𝒓𝒈𝒂𝑷𝒆𝒏𝒖𝒕𝒖𝒑𝒂𝒏𝑺𝒂𝒉𝒂𝒎
𝑷𝑬𝑹 =
𝑳𝒂𝒃𝒂𝑩𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉𝑷𝒆𝒓𝑺𝒂𝒉𝒂𝒎
3
saham dapat dituliskan sebagai berikut :
𝑷𝒏
𝑷𝑩𝑽 =
𝑩𝑽𝒏
Keterangan :
PBVn = Price to Book Value
Pn = Harga per lembar saham pada tahun ke-n
BVn = Nilai book value per lembar saham pada tahun ke-n
𝑬𝑩𝑰𝑻
𝑹𝑶𝑨 =
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉𝑨𝒔𝒆𝒕
4
𝑳𝒂𝒃𝒂𝑩𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉𝑺𝒆𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉𝑩𝒖𝒏𝒈𝒂𝒅𝒂𝒏𝑷𝒂𝒋𝒂𝒌
𝑹𝑶𝑬 =
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉𝑴𝒐𝒅𝒂𝒍𝑺𝒆𝒏𝒅𝒊𝒓𝒊
𝑵𝒆𝒕𝑰𝒏𝒄𝒐𝒎𝒆
𝑹𝑶𝑰 =
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕
kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan. Rasio ini dapat dihitung
𝑫𝒆𝒗𝒊𝒅𝒆𝒏𝑷𝒆𝒓𝑺𝒂𝒉𝒂𝒎
𝑫𝑷𝑹 =
𝑳𝒂𝒃𝒂𝑩𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉𝑷𝒆𝒓𝑺𝒂𝒉𝒂𝒎
5
EPS menghitung penghasilan bersih yang diperoleh untuk setiap saham
yang diinvestasikan. Saham yang dimaksudkan di sini adalah saham biasa dan
tidak termasuk saham preferen.
𝐿𝑎𝑏𝑎𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 − 𝐷𝑒𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚𝑃𝑟𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑌𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑡𝑒𝑟𝑏𝑖𝑡𝑘𝑎𝑛
6
12) Dividen Yield
Dividen yield digunakan untuk mengukur jumlah deviden per saham
relative terhadap harga pasar yang dinyatakan dalam bentuk prosentase.
𝐃𝐢𝐯𝐢𝐝𝐞𝐧 𝐓𝐮𝐧𝐚𝐢
𝐃𝐢𝐯𝐢𝐝𝐞𝐧 𝐏𝐞𝐫 𝐒𝐡𝐚𝐫𝐞 =
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐦 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐁𝐞𝐫𝐞𝐝𝐚𝐫
B. ANALISIS TEKNIKAL
1. Pengertian Analisis Teknikal
Analisis teknikal adalah metode untuk memprediksi pergerakan harga dan
tren pasar atau sekuritas di masa depan dengan mempelajari grafik dari aksi pasar
di masa lalu dengan mempertimbangkan harga pasar instrumen dan minat atas
instrumen tersebut. Analisis teknikal merupakan salah satu analisis atau metode
pendekatan yang mengevaluasi pergerakan suatu harga saham, kontrak berjangka
(future contract), indeks dan beberapa instrumen keuangan lainnya.Secara
singkat, analisis teknikal dapat dikatakan sebagai analisis sekuritas dengan
menggunakan grafik harga dan volume historis.
Adapun kelebihan dari menggunakan analisis teknikal ini bagi investor dalam
melakukan trading terhadap intrumen keuangan yaitu :
a. Analisis teknikal bisa diaplikasikan pada semua jenis surat berharga atau
sekuritas pada market manapun. Selama sekuritas tersebut memiliki data
historis dengan waktu yang beruntun dan bisa digambarkan grafik dari
7
runtutan waktu tersebut, maka sekuritas tersebut pasti bisa dianalisis dengan
analisis teknikal.
b. Analisis teknikal dapat menentukan waktu beli dan jual saham.
c. Analisis teknikal dapat diterapkan untuk berbagai dimensi waktu, baik harian,
mingguan, maupun untuk jangka waktu yang lebih panjang.
d. Analisis teknikal dapat memberikan return yang tinggi hanya dengan
mempelajari adanya suatu perubahan tertentu pada market sebelum bergerak
menuju keseimbangan baru.
8
c. History Repeats Itself (Sejarah Akan Berulang)
Dalam analisis teknikal juga menggambarkan faktor psikologis para pelaku
pasar, maka pergerakan historis dapat dijadikan acuan untuk memprediksi
pergerakan harga di masa yang akan datang. Pola historis ini dapat terlihat dari
waktu ke waktu dalam grafik. Pola – pola ini mempunyai makna yang dapat
diinterpretasikan untuk memprediksi pergerakan harga.
9
bagi investor. Faktor lain yang menguntungkan dari analisis teknikal modern ini
adalah bahwa indikatornya bisa diprogram secara otomatis dengan
menggunakan bantuan komputer. Secara garis besar, indikator-indikator
teknikal tersebut dapat dikelompokkan ke dalam in-dikator pengikut tren (trend
following indicator) dan indikator oscillator.
10
harga sepanjang sumbu mendatar tanpa memberi perhatian pada waktu
perdagangan berlangsung.
Dalam analisis teknikal, dikenal beberapa macam-macam chart, diantaranya
yaitu :
1) Line Chart (Grafik Garis)
Analisis teknikal ini hanya berisikan sebuah garis yang
menghubungkan penutupan perdagangan yang satu dengan yang lainnya per
hari. Misalnya jika pada hari pertama perdagangan harga berakhir di level
300, dan dihari kedua ditutup di harga 200, dan dihari ketiga di harga 400.
Maka garis lurus dapat diambil dari harga 300 menuju 200 kemudian 400
dari arah kiri ke kanan. Contoh gambar :
11
ujung dari batangnya mewakili harga tertinggi dan terendah dalam satu
periode perdagangan.
12
anda tidak tertarik pada harga pembukaan, maka grafik bar adalah metode
yang ideal untuk menganalisis harga penutupan, relatif terhadap harga
tertinggi dan terendah. Grafik bar yang di dalamnya terdapat harga
pembukaan akan cepat terlihat rumit. Jika anda tertarik pada harga
pembukaan, maka grafik candlestick adalah alternatif yang lebih baik dari
pada grafik bar.
13
memakan waktu banyak dalam mempertimbangkannya. Terdapat sumbu X
pada grafik ini, tetapi tidak memotong grafik.
Kelebihan dari point & figure adalah kesederhanaannya.Tidak ada
pergerakan harga yang tidak relevan, maka tidak ada duplikasi pada
grafik.Hanya pergerakan harga yang spe-sifiklah yang dicatat.Fokus pada
pergerakan harga inilah yang memudahkan dalam mengi-dentifikasi level
support and resistance, bullish breakouts and bearish breakdown.
b. Garis Tren
Analisis Teknikal dibentuk dari asumsi tren harga.Garis tren adalah alat yang
penting dalam analisis teknikal, baik untuk melakukan identifikasi maupun
konfirmasi. Garis tren adalah suatu garis lurus yang menghubungkan dua atau
lebih poin harga dan kemudian di masa yang akan datang dapat membentuk garis
support atau resistance.Garis tren dapat dibagi menjadi 3 yaitu :
1) Garis Tren Naik (Up Trend), merupakan garis yang memiliki kemiringan
(slope) positif, dan ini terbentuk dengan menghubungkan dua atau lebih
poin harga terendah. Harga terendah yang kedua harus lebih tinggi dari yang
pertama agar slope-nya positif.Tren menigkat mencermikan terjadinya
ekses demand.
14
2) Garis Tren Menurun (Down Trend), merupakan kebalikan dari Up Trend,
yaitu garis yang memiliki kemiringan (slope) negatif, dan dibentuk dengan
menghubungkan dua atau lebih poin tertinggi. Tren menurun mencerminkan
terjadinya ekses supply.
15
3) Tren menyamping (Horizontal Trend), disebut juga sideways trend, adalah
garis yang menggambarkan trend yang bergerak secara mendatar.
Garis tren pula jika diukur dalam kerangka waktu, terdapat tiga tipe tren masing
– masing sebagai berikut :
1) Major Trend : merupakan tren jangka panjang dari pergerakan pasar,
biasanya ditentukan dalam kurun waktu minimal 1 tahun.
16
3) Minor Trend : merupakan pergerakan harga dalam kurun waktu pendek,
biasanya dalam kurun daily dan sebagai gerak koreksi dari medium trend.
17
akan mengakibatkan turunnya harga saham. Berikut ni contoh dari Support –
Resistance:
18
Cara menganalisanya adalah jika kurva aktual menembus kurva MA dari
bawah ke atas dengan volume perdagangan yang cukup tinggi, hal tersebut
memberi sinyal saat yang tepat untuk membeli saham.Sebaliknya jika kurva
aktual menembus kurva MA dengan volume perdagangan tingg dari atas ke
bawah, hal tersebut memberi sinyal untuk jual. Pergerakan harga saham berupa
kenaikan harga diikuti dengan volume perdagangan yang tinggi ditafsirkan
sebagai sinyal pasar akan membaik (bullish). Sedangkan perubahan harga
berupa penurunan harga yang diikuti volume perdagangan yang tinggi
ditafsirkan sebagai sinyal pasar akan memburuk (bearish).
19
Kebalikan dari pola Double Top yaitu pola double bottom (seperti huruf W).
Dengan logika yang sama, pola ini memberikan sinyal untuk melakukan aksi
beli karena diperkirakan harga akan terus meningkat.
20
c. Triple Top dan Triple Bottom
Triple Bottom, adalah pola pembalikan yang terbentuk dari tiga harga
terendah yang sama yang diikuti oleh breakout di atas resistance. Pola ini
dapat terbentuk dalam beberapa bulan, yang biasanya merupakan pola jangka
panjang yang meliput beberapa bulan.Karena merupakan jangka panjang,
maka grafik mingguan tampaknya lebih sesuai untuk analisis ini.
Triple Top, adalah pola pembalikan yang terbuat dari tiga harga tertinggi
yang diikuti oleh sebuah break di bawah support. Berbeda dengan tripple
bottom, triple tops biasanya terben-tuk dalam jangka waktu yang lebih
pendek dan biasanya berada pada range 3 sampai 6 bulan. Biasanya
dibandingkan dengan tops, bottom butuh waktu lebih lama untuk terbentuk.
21
d. Triangle
Metode analisa teknikal saham triangle (pola kurva segitiga) dibagi menjadi
dua, yaitu Ascending Triangle (segitiga menaik) dan Descending Triangle
(segitiga menurun). Descending Triangle terbentuk jika ada beberapa lembah
yang sama rendah dengan beberapa puncak yang semakin menurun. Dengan kata
lain, terjadi perubahan harga saham antara garis batas bawah yang horizontal
dengan garis batas yang mempunyai kemiringan menurun. Jika harga menembus
garis batas bawah disertai dengan peningkatan volume perdagangan, ini
memberi sinyal untuk melakukan aksi jual karena analisa harga saham tersebut
diperkirakan harga akan terus menurun.
Sementara Ascending Triangle terbentuk jika pergerakan harga saham
mengikuti pola yang berkebalikan dengan Descending Triangle. Pola ini
memberikan sinyal untuk melakukan aksi beli saham karena diperkirakan harga
akan terus menaik.
22
e. Head and Shoulder
Analisis teknikal saham Head and Shoulder dapat dibagi menjadi 2 bentuk
yaitu Head and Shoulder Top dan Head and Shoilder Bottom. Analisis teknikal
saham Head & Shoulder Top memberikan sinyal untuk jual karena diperkirakan
harga akan terus menurun. Garis leher (neckline) digambarkan dengan menarik
garis lurus dari bagian paling bawah kedua bahu (shoulder) untuk mendapatkan
suatu sinyal kapan aksi jual dilakukan.Jika dari analisa harga saham, pergerakan
harga saham (bahu kanan) menembus garis leher dari atas ke bawah (piercing
the neckline), inilah sinyal untuk segera menjual saham untuk mengurangi
kerugian (cut loss).
Sedangkan analisis teknikal Head & Shoulder Bottom terjadi secara terbalik,
dua bahu (shoulder) dan kepala (head) mengarah ke bawah.
Garis leher (neckline) terbentuk dengan menarik garis lurus diatas kedua
bahu.Jika pola itu terbentuk dan kurva harga dibahu kedua (bahu kanan)
menembus garis leher dari bawah keatas, maka itu adalah sinyal untuk beli
karena ada kecenderungan perubahan harga saham di mana harga bakal terus
naik.
23
24