Agama (Final)
Agama (Final)
Disusun Oleh :
ID – S1 Keperawatan
2014
KATA PENGANTAR
(Penulis)
BAB 1 PENDAHULUAN
B. TUJUAN PENULISAN
C. RUMUSAN PENULISAN
D. NETODE PENULISAN
E. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
Manusia merupakan makhluk hidup yang sangat istimewa, karena manusia berbeda
dengan makhluk yang lainnya. Manusia diberi akal dan pikiran untuk bertindak sesuai
dengan etika dan nilai – nilai moral yang berlaku sesuai dengan kehendaknya,
lingkungan, dan ajaran agama yang di anutnya. Nilai – nilai dan norma – norma yang
memberikan arah dan makna bagi manusia dalam bertindak ialah agama.
Seorang sosiolog agama bernama Elizabeth K. Nottingham berpendapat bahwa agama
bukan sesuatu yang dapat dipahami melalui definisi melainkan melalui deskripsi
Manusia memiliki kebebasan beragama. Agama islam sebagai agama yang paling
baik tidak
HIKMAH pernah
& FUNGSI AGAMA 2
membeda- bedakan golongan. Hal ini berlaku selama manusia itu
mempergunakan akal pikiran dan semua karunia Allah SWT dalam hal-hal yang
diridhoi-Nya. Agama islam sangat mentoleransi kepada agama-agam lain.
Agama sangatlah penting dalam kehidupan manusia. Demikian pentingnya agama
dalam kehidupan manusia, sehingga diakui atau tidak sesungguhnya manusia,
sangatlah membutuhkan agama. Dan sangatlah dibutuhkannya agama oleh manusia,
tidak saja di masa primitif dulu sewaktu ilmu pengetahuan belum berkembang, tetapi
juga di zaman modern sekarang sewaktu ilmu dan teknologi telah sedemikian maju.
Dimensi Agama yang telah dikonsepsikan manusia adalah: adanya kepercayaan
kepada Sang Pencipta, Adanya wahyu asli, dogma teologi, yakin tentang adanya
supranatural, adanya proses evolusi.
B. TUJUAN
C. RUMUSAN MASALAH
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Makalah ini disusun menjadi tiga bab, yaitu bab pendahuluan, bab pembahasan, dan
bab penutup. Adapun bab pendahuluan terbagi atas : latar belakang, , tujuan
penulisan, rumusan masalah, metode penulisan, dan sistematika penulisan. Sedangkan
bab pembahasan dibagi berdasarkan subbab yang berkaitan dengan fungsi, hikmah,
peran agama dengan manusia. Terakhir, bab penutup terdiri atas kesimpulan & saran.
PEMBAHASAN
Agama Sanskerta, a = tidak; gama = kacau artinya tidak kacau; atau adanya
HIKMAH & FUNGSI AGAMA 5
keteraturan dan peraturan untuk mencapai arah atau tujuan tertentu. Religio dari
religere, Latin artinya mengembalikan ikatan, memperhatikan dengan saksama; jadi
agama adalah tindakan manusia untuk mengembalikan ikatan atau memulihkan
hubungannya dengan Ilahi.
Dari sudut sosiologi, agama adalah tindakan-tindakan pada suatu sistem sosial dalam
diri orang-orang yang percaya pada suatu kekuatan tertentu [yang supra natural] dan
berfungsi agar dirinya dan masyarakat keselamatan. Agama merupakan suatu sistem
sosial yang dipraktekkan masyarakat; sistem sosial yang dibuat manusia [pendiri atau
pengajar utama agama] untuk berbhakti dan menyembah Ilahi. Sistem sosial tersebut
dipercayai merupakan perintah, hukum, kata-kata yang langsung datang dari Ilahi
agar manusia mentaatinya.
a) Agama ialah sikon manusia yang percaya adanya tuhan, dewa, Ilahi; dan manusia
yang percaya tersebut, menyembah serta berbhakti kepada-Nya, serta
melaksanakan berbagai macam atau bentuk kewajiban yang bertalian dengan
kepercayaan tersebut
b) Agama adalah cara-cara penyembahan yang dilakukan manusia terhadap sesuatu
Yang Dipercayai berkuasa terhadap hidup dan kehidupan serta alam semesta;
cara-cara tersebut bervariasi sesuai dengan sikon hidup dan kehidupan
masyarakat yang menganutnya atau penganutnya.
c) Agama ialah percaya adanya tuhan Yang Maha Esa dan hukum-hukum-Nya.
Hukum-hukum tuhan tersebut diwahyukan kepada manusia melalui utusan-
utusan-Nya; utusan-utusan itu adalah orang-orang yang dipilih secara khusus oleh
tuhan sebagai pembawa agama. Agama dan semua peraturan serta hukum-hukum
keagamaan diturunkan tuhan kepada manusia untuk kebahagiaan hidup manusia
di dunia dan akhirat.
Jadi, secara umum, agama adalah upaya manusia untuk mengenal dan menyembah
Ilahi yang dipercayai dapat memberi keselamatan serta kesejahteraan hidup dan
kehidupan kepada manusia; upaya tersebut dilakukan dengan berbagai ritus secara
pribadi dan bersama yang ditujukan kepada Ilahi.
B. HUBUNGAN
HIKMAH MANUSIA DAN AGAMA
& FUNGSI AGAMA 6
Dalam masyarakat sederhana banyak pristiwa yang terjadi dan berlangsung di sekitar
manusia dan di dalam diri manusia ,tetapi tidak di pahami oleh mereka. Yang tidak di
pahami itu di masukan ke dalam kategori gaib.karena banyak hal atau pristiwa gaib
ini menurut pendapat mereka,mereka merasakan hidup di kehidupan yang penuh ke
gaiban.menghadapi pristiwa gaib ini mereka merasa lemah dan tidak berdaya untuk
menguatkan diri mereka mencari perlindungan pada kekuatan dewa atau tuhan
(Mohammad Daud Ali,2011).
Akan tetapi di dunia bagian barat pernah ada pemikiran August Comte melalui
bukunya Course de la Philosophie Positive (1842) mengemukakan bahwa sepanjang
sejarah pemikiran manusia berkembang melalui tiga tahap: (1) tahap teologik, (2)
tahap metafisik, dan (3) tahap positif; pemikiran tersebut melahirkan filsafat
positivisme yang mempengaruhi ilmu pengetahuan sosial dan humaniora, melalui
sekularisme. Namun teori tersebut tidaklah benar, sebab perkembangan pemikiran
manusia tidaklah demikian, seperti pada zaman modern ini (tahap ketiga), manusia
masih tetap percaya pada Tuhan dan metafisika, bahkan kembali kepada spiritualisme
(Mohammad Daud Ali,2011).
Sejarah umat manusia di barat menunjukkan bahwa dengan mengenyampingkan
agama dan mengutamakan ilmu dan akal manusia semata-mata telah membawa krisis
dan malapetaka. Atas pengalamannya tersebut, kini perhatian manusia kembali
kepada agama, karena: (1) Ilmuwan yang selama ini meninggalkan agama, kembali
pada agama sebagai pegangan hidup yang sesungguhnya, dan (2) harapan manusia
pada otak manusia untuk memecahkan segala masalah di masa lalu tidak terwujud
(Mohammad Daud Ali,2011).
Kemajuan ilmu pengetahuan telah membawa manusia pada tingkat
kesejahteraan yang lebih tinggi, namun dampak negatifnya juga cukup besar
berpengaruh pada kehidupan manusia secara keseluruhan. Sehingga untuk dapat
mengendalikan hal tersebut diperlukan agama, untuk diarahkan untuk keselamatan
dan kebahagiaan umat manusia.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa agama sangat diperlukan oleh manusia
sebagai pegangan hidup sehingga ilmu dapat menjadi lebih bermakna, yang dalam hal
ini adalah Islam. Agama Islam adalah agama yang selalu mendorong manusia untuk
mempergunakan akalnya memahami ayat-ayat kauniyah (Sunnatullah) yang
terbentang di alam semesta dan ayat-ayat qur’aniyah yang terdapat dalam Al-Qur’an,
HIKMAH & FUNGSI AGAMA 7
menyeimbangkan antara dunia dan akherat. Dengan ilmu kehidupan manusia
20
tampak pada gejala tertariknya seorang bayi kepada bentuk-bentuk
HIKMAH & FUNGSI AGAMA
dan warna-warna tertentu. Dorongan naluri ini merupakan landasan
dari suatu unsur penting dalam kebudayaan manusia yaitu kesenian
(Koentjaraningrat, 1990: 109-111).
Kebutuhan-kebutuhan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi oleh dirinya
sendiri. Oleh karena itu ia membutuhkan orang lain untuk
memenuhinya. Artinya ia harus bekerjasama dan menjalin hubungan
yang baik dengan orang lain. Bagaimana agar dapat bekerjasama dan
terjalin hubungan yang baik, tentunya harus ditumbuhkan sikap
altruisme yang memperlihatkan rasa cinta kasih antara sesama manusia
yang saling membutuhkan itu, dan bukan sikap yang sebaliknya.
G. HIKMAH AGAMA
Hidup beragama tampak pada sika dan cara perwujudan sikap hidup beragama
seorang yang menerima sesama yang beragama apapun sebagai sesama hamba Allah.
Karena keyakinan seorang bahwa Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
mengasihi setiap manusia dan seluruh umat manusia tanpa diskriminasi berdasarkan
kemaha-adilan Tuhan, maka dia pun wajib dan tak punya pilihan lain, selain
mengasihi sesamanya tanpa diskriminasi berdasarkan agama, budaya, etnik, profesi,
atau kepentingan tertentu yang berbeda.
Perbedaan ciptaan Allah ditengah alam semesta adalah suatu keniscayaan yang
patut diterima sebagai anugerah yang harus disyukuri. Hal demikian harus menjadi
lebih nyata pada hidup beragama di tengah pluralitas agama sebagai keniscayaan yang
diterima dan disyukuri sebagai anugerah Allah.
Seorang yang tulus dalam beragama akan menghormati, menghargai dan bahkan
mengasihi atau merahmati sesamanya karena sesamanya adalah manusia yang
dikasihi Allah. Seorang yang tulus beragama mengasihi sesamanya hanya dengan
berpamrih pada Tuhan sebagai sumber segala kasih dan rahmat. Kasih atau cinta
kepada sesama manusia harus dapat menembus atribut-atribut yang mengemasnya.
Atribut-atribut perbedaan yang melekat pada diri seorang tak harus menjadi perisai
Membedakan diri sendiri dengan orang lain adalah perbuatan akal sehat, tetapi
membeda-bedakan atau melakukan diskriminasi terhadap orang lain justru
bertentangan dengan akal sehat dan nilai kemanusiaan yang dijunjung tinggi oleh
umat beragama dari setiap agama yang saling berbeda. Karena itu, membeda-bedakan
manusia berdasarkan perbedaan agama sesungguhnya bertentangan dengan ajaran
agama. Sebagai bangsa yang beragama, sepatutnya kita menjadi contoh terbaik bagi
umat manusia sedunia dengan cara hidup yang saling mengasihi dan saling merahmati
dengan menerima perbedaan agama sebagai rahmat Allah.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa agama tidak dapat dipisahkan dari
individu dan masyarakat, karena agama memberikan kontribusi yang sangat
signifikan terhadap kehidupan individu dan masyarakat.
Fungsi agama dalam kehidupan masyarakat, ialah sebagai berikut:
1. Berfungsi Edukatif
2. Berfungsi Penyelamat
3. Berfungsi sebagai Pendamaian
4. Berfungsi sebagai Social control
5. Berfungsi sebagai Pemupuk Rasa Solidaritas
6. Berungsi Transformatif/Pembaharuan
7. Berfungsi Kreatif
8. Berfungsi Sublimatif
Manusia memiliki bermacam ragam kebutuhan batin maupun lahir akan tetapi,
kebutuhan manusia terbatas karena kebutuhan tersebut juga dibutuhkan oleh manusia
lainnya. Karena manusia selalu membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama
karena manusia merasa bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui
adanya yang maha kuasa tempat mereka berlindung dan memohon pertolongan.
Sehingga keseimbangan manusia dilandasi kepercayaan beragama.
Agama sangatlah penting dalam kehidupan manusia karena Agama :
a. Sumber moral
b. Merupakan petunjuk kebenaran.
c. Merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika.
d. Memberikan bimbingan rohani bagi manusia, baik di kala suka maupun dikala
duka
HIKMAH & FUNGSI AGAMA 23
Kita patut untuk merenungi ayat berikut, “Hari ini telah aku
sempurnankan bagi kamu agamamu (Islam) dan telah aku sempurnakan segala
nikmatku kepadamu dan akupun ridha Islam sebagai agamamu.” (Q.S. Al-Maidah
[5] : 3). Ayat ini menyimpulkan bahwa Islamlah satu-satunya agama yang paling
benar, yang berisi hukum-hukum Allah yang mutlak dan pasti benar, karena Dia-lah
Tuhan Yang Maha Benar. Untuk itu, kita harus meyakini hal tersebut dan
menjalankannya sesuai dengan syariat-syariat yang sudah ditetapkan dalam Islam,
agar kita bisa mendapatkan ridho-Nya dan kelak kita akan mendapatkan syurga
sebagai balasannya. Aamiin Ya Robbal ‘Alamiin.
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa manusia tidak lepas dari kesalahn dan kekhilafan. Dan tentu
nya dalam penulisan ini masih banyak yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu, kritik
dan saran sangat penulis harapkan demi kebaikan penulisan ini. Saran dan kritik bisa
disampaikan langsung kepada penulis.
Terima kasih
Sumber Buku:
Mubarrak, Zakky, 2008. MPKT Buku Ajar II: Manusia, Akhlak, Budi Pekerti dan
Kaelany, DR, 2009. Islam Agama Universal. Jakarta: Midada Rahma Press
Prof. Dr. H, Jalaluddin. 2010. Psikologi Agama (Cet. ke-14). Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada
Dr. Syarifudin Jurdi. SOSIOLOGI ISLAM & MASYARAKAT MODERN: Teori Fakta Dan
A. Irwan, dkk. AGAMA dan KEARIFAN LOKAL dalam TANTANGAN GLOBAL. 2008.
Scharf, Betty. R, 1995. Kajian Sosiologi Agama. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya.
Zakiah Daradjat, 1983. Peranan Agama dalam Kesehatan Mental. Jakarta: PT Gunung
Agung.
Sjafruddin Prawiranegara, 1986. Islam Sebagai Pedoman Hidup. Jakarta: Inti Idayu Press.
http://www.google.co.id
http://www.wikipedia.or.id/islam
http://www.cmm.or.id
http://www.alrasikh.wordpress.com
http://dyanperawat.blogspot.com/2012/01/hikmah-agama-dan-sikap-hidup-beragama.html
http://ruangpelangi.wordpress.com/toleransi-beragama/
http://abdain.wordpress.com/2010/04/11/fungsi-agama-bagi-kehidupan/
http://arifprasetyo.com/blog/resep-kaya-menurut-al-qur%E2%80%99an.html)
http://alimmahdi.webs.com/Quran/AlBaqarah216.swf