Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

REKOMBINASI DNA

Disusun Guna Memenuhi

Mata Kuliah : Biologi Molekuler

Dosen Pengampu : Eko Retnowati, S.Si.M.Si,M.Farm.,Apt

DISUSUN OLEH :

Nama : Meta Ayu Masfiroh


Nim : F120155016
Kelas : 3A

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KUDUS


PROGRAM STUDI S-1 FARMASI
Alamat : Jl. Ganesha I Purwosari Kudus 59316, Jawa Tengah, Indonesia
Telp : (0291) 437 218/442993
TAHUN 2015/2016

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan nafas kehidupan, sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan
makalah ini dengan judul “Rekombinasi DNA”.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi
Molekuler. Melalui makalah ini diharapkan pembaca dapat menambah relasi dan
pengetahuan mengenai rekombinasi DNA.

Saya menyadari, dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari


kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa
maupun penulisan serta penyampaiannya, untuk itu saya mengharapkan kritik
dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata
penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Kudus, 15 Oktober 2017

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………..…………………………………….....1


KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................3

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 5
C. Tujuan...............................................................................................5
D. Manfaat..............................................................................................5
BAB II : PEMBAHASAN
A. Definisi DNA Rekombinan.........................................................................6
B. Teknologi DNA Rekombinan................................................................... 7
C. Manfaat Teknologi DNA Rekombinan......................................................13

BAB III : PENUTUP


A. Kesimpulan................................................................................................15
B. Saran...................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan dibidang teknologi saat ini sudah berkembang sangat pesat,


banyak penemuan baru tentang biologi molekular, diantaranya yaitu adanya
sistem kloning. Sistem kloning itu sendiri merupakan suatu proses menghasilkan
individu-individu dari jenis yang sama identik secara genetik. Pada hewan atau
tumbuhan tertentu pengkloningan terbentuk secara alami yaitu kebiasaan proses
hewan atau tumbuhan bereproduksi aseksual. Sedangkan dalam bioteknologi,
kloning merujuk pada berbagai usaha yang dilakukan manusia untuk
menghasilkan salinan berkas DNA atau gen, sel atau organisme.
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan tersebut, muncullah ilmu yang
mempelajari mengenai pembentukan kombinasi materi genetik yang baru dengan
cara penyisipan molekul DNA ke dalam suatu vektor sehingga memungkinkannya
untuk terintegrasi dan mengalami perbanyakan dalam suatu sel organisme lain
yang berperan sebagai sel inang yang dikenal sebagai teknologi DNA rekombinan
atau biasa disebut rekayasa genetika. Teknologi ini memungkinkannya
diperolehnya suatu produk dengan sifat tertentu dalam waktu lebih cepat dan
jumlah lebih besar daripada produksi secara konvensional serta memadukan sifat
dari dua jenis organisme yang berbeda (organisme transgenik) dan lain-lain.
Untuk lebih jelas mengenai DNA rekombinan, akan di bahas pada
pembahasan makalah ini.

4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud DNA rekombinan ?
2. Bagaimanakah teknik/tahapan teknologi DNA rekombinan ?
3. Bagaimana penerapan dari teknologi DNA rekombinan ?

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dari DNA rekombinan.
2. Untuk mengetahui teknik yang digunakan dalam teknologi DNA rekombinan
3. Untuk mengetahui manfaat dan penerapan dari teknologi DNA rekombinan.

D. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi mahasiswa dapat melatih keterampilan dan kemampuan dalam
membuat karya tulis ilmiah
2. Bagi pembaca dapat menambah sumber informasi tentang teknologi DNA
rekombinan

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi DNA Rekombinan


Menurut Cohen dan Boyer (1980: DNA rekombinan (rDNA) adalah
bentuk DNA buatan yang dibuat dengan menggabungkan dua atau lebih sekuens
yang tidak akan biasanya terjadi bersama-sama. Dalam hal modifikasi genetik, itu
adalah diciptakan melalui pengenalan DNA yang relevan ke dalam DNA
organisme yang ada, seperti plasmid bakteri, untuk kode untuk atau mengubah
sifat berbeda untuk tujuan tertentu, seperti resistensi antibiotik (News
Medical.Net)
Robert (2009) mengatakan bahwa DNA rekombinan adalah DNA yang
mengalami perubahan karena penyisipan suatu sekuens deuksinukleotida yang
sebelumnya tidak terdapat dalam molekul DNA yang sudah ada dengan cara
enzimatik atau kimiawi. Rekayasa genetika adalah serangkaian teknik untuk
memodifikasi dan merekomendasi gen dari berbagai organisme yang berbeda
yang juga disebut teknologi DNA rekombinan.
Teknologi yang dikenal sebagai teknologi DNA rekombinan, atau dengan
istilah yang lebih populer rekayasa genetika, ini melibatkan upaya perbanyakan
gen tertentu di dalam suatu sel yang bukan sel alaminya sehingga sering pula
dikatakan sebagai kloning gen. Banyak definisi telah diberikan untuk
mendeskripsikan pengertian teknologi DNA rekombinan.
Salah satu di antaranya, yang mungkin paling representatif, menyebutkan
bahwa teknologi DNA rekombinan adalah pembentukan kombinasi materi genetik
yang baru dengan cara penyisipan molekul DNA ke dalam suatu vektor sehingga
memungkinkannya untuk terintegrasi dan mengalami perbanyakan di dalam suatu
sel organisme lain yang berperan sebagai sel inang. Rekayasa genetika dapat
memberikan hasil yang sangat menguntungkan. Sebagai contoh pasien yang
menderita diabetes tidak mampu membentuk hormon insulin untuk mengatur
kadar gula dalam darah. Oleh karena itu, pasien membutuhkan suntikan insulin
sebagai tambahan. Dengan teknik rekayasa genetika, para peneliti berhasil

6
memaksa mikroorganisme (bakteri) untuk membentuk insulin yang mirip dengan
insulin manusia (suryo, 2001).

B. Teknologi DNA Rekombinan


Teknologi DNA rekombinan merupakan teknik kejuruteraan genetik yang
melibatkan penggunaan DNA rekombinan - yaitu DNA yang menggabungkan
maklumat genetik dua species organisme yang berlainan. Jika gen-gen ini
digabungkan dalam sel telur atau sel sperma supaya maklumat genetik ini boleh
diturunkan kepada progeni, maka hasil daripada gabungan ini dinamakan
organisme transgenik.
Penghasilan DNA rekombinan melibatkan tiga proses:
1. Manipulasi DNA in vitro (luar sel organisma)
2. Gabungan, atau rekombinasi DNA sesuatu organisma dengan DNA
bakteria dalam plasmid atau bakteriofak
3. Pengklonan, atau teknik untuk mereplikasi progeni yang membawa DNA
rekombinan.
Proses-proses diatas pertama kali dilakukan oleh Paul Berg dan A.D. Kaiser
pada tahun 1972. Mereka berjaya memasukkan DNA prokariot kedalam bakteria,
kemudian oleh S.N. Cohen dan Herbert Boyer yang berjaya menggabungkan
DNA organisme eukariot bersama plasmid bakteria.
Komponen yang digunakan dalam teknik DNA rekombinan diantaranya enzim
restriksi untuk memotong DNA, enzim ligase untuk menyambung DNA dan
vektor untuk menyambung dan mengklonkan gen di dalam sel hidup, transposon
sebagai alat untuk melakukan mutagenesis dan untuk menyisipkan penanda,
pustaka genom untuk menyimpan gen atau fragmen DNA yang telah diklonkan,
enzim transkripsi balik untuk membuat DNA berdasarkan RNA, pelacak DNA
atau RNA untuk mendeteksi gen atau fragmen DNA yang diinginkan atau untuk
mendeteksi klon yang benar. Vektor yang sering digunakan diantarnya plasmid,
kosmid dan bakteriofag.
Enzim restriksi, digunakan untuk memotong DNA. Enzim restriksi mengenal
dan memotong DNA pada sekuens spesifik yang panjangnya empat sampai enam
pasang basa. Enzim tersebut dikenal dengan nama enzim endonuklease restriksi.

7
Ada dua bagian terpenting yang selalu digunakan dalam rekayasa genetika
yaitu sebagai berikut :
1. Enzim seluler/Cellular Enzymes
Enzim yang dipakai dalam memanipulasi DNA diantaranya adalah :
a. enzim Endonuklease, yaitu enzim yang mengenali batas-batas sekuen
nukleotida spesifik dan berfungsi dalam proses restriction atau
pemotongan bahan-bahan genetik. Penggunaan enzim ini yang paling
umum antara lain pada sekuen palindromik. Enzim ini dibentuk dari
bakteri yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menahan penyusupan
DNA, seperti genom bacteriophage.
b. DNA polimerisasi, yaitu enzim yang biasa dipakai untuk meng-copy
DNA. Enzim ini mengsintesis DNA dari sel induknya dan membentuk
DNA yang sama persis ke sel induk barunya. Enzim ini juga bisa
didapatkan dari berbagai jenis organisme, yang tidak mengherankan,
karena semua organisme pasti harus meng-copy DNA mereka.
c. RNA polimerisasi yaitu enzim yang berfungsi untuk ’membaca sekuen
DNA dan mengsintesis molekul RNA komplementer. Seperti halnya DNA
polimerisasi, RNA polimerisasi juga banyak ditemukan di banyak
organisme karena semua organisme harus ’merekam’ gen mereka.
d. DNA ligase merupakan suatu enzim yang berfungsi untuk
menyambungkan suatu bahan genetik dengan bahan genetik yang lain.
Contohnya saja, enzim DNA ligase ini dapat bergabung dengan DNA atau
RNA dan membentuk ikatan phosphodiester baru antara DNA atau RNA
yang satu dengan lainnya.
e. Reverse transcriptases adalah enzim yang berfungsi membentuk blue-print
dari molekul RNA membentuk cDNA (DNA komplementer). Enzim ini
dibuat dari virus RNA yang mengubah genom RNA mereka menjadi DNA
ketika mereka menginfeksi inangnya. Enzim ini biasa dipakai ketika
bertemu dengan gen eukariotik yang biasanya terpisah-pisah menjadi
potongan kecil dan dipisahkan oleh introns dalam kromosom.
2. Vektor natural/ Natural Vectors

8
Sebagai salah satu cara untuk memanipulasi DNA di luar sel, para
ilmuwan dalam bioteknologi harus bisa membuat suatu tempat yang keadaannya
stabil dan cocok dengan tempat DNA yang dimanipulasi. Sekali lagi, alam telah
memberikan solusi dari masalah ini. Vektor disini bisa diartikan sebagai alat yang
membawa DNA ke dalam sel induk barunya.
Agar suatu metode dalam rekayasa genetika dianggap berhasil, di dalam
vektor, DNA hasil rekombinan seharusnya benar-benar hanya dibawa setelah
sebelumnya DNA rekombinan digabungkan dengan DNA vektor melalui enzim
ligase. Namun di dalam vektor, DNA rekombinan tidak termutasi lagi membentuk
DNA dengan sifat baru. Contoh dari vektor natural dari alam adalah plasmid dan
virus atau bacteriophage (Witarto, 2005).
Adapun teknik pembuatan DNA rekombinan adalah sebagai berikut:
1. Teknik mengisolasi DNA.
2. Teknik memotong DNA dengan menggunakan enzim retriksi
endonuklease.
3. Teknik menggabung/ menyambung DNA dengan menggunakan enzim
ligase.
4. Teknik memasukkan DNA kedalam sel hidup (vektor)
5. Vektor berkembang dengan seleksi DNA yang direkayasa.

Gambar 1: mekanisme DNA Rekombinan

9
Gambar 2: mekanisme DNA Rekombinan untuk produksi insulin

1. Isolasi DNA yang diawali dengan melakukan perusakan serta


penghilangan dinding sel. Dalam proses ini dapat dilakukan secara
mekanis ataupun dengan cara enzimatis. Setelah perusakan sel telah
dilakukan, langkah selanjutnya adalah pelisisan sel hal ini dapat dilakukan
dengan menggunakan buffer nonosmotik, serta deterjen yang kuat seperti
triton X-100 atau dengan sodium dodesil sulfat (SDS). Remukan sel yang
diakibatkan oleh lisisnya sel dibuang dengan melakukan sentrifugasi
sehingga bias dibedakan antara bagian yang rusak serta organel target
yang pada akhirnya didapatlkan DNA yang nantinya dilakukan pemurnian
dengan penambahan amonium asetat dan alcohol.
2. Pemotongan molekul DNA, baik genomik maupun plasmid dilakukan
dengan enzim restriksi. Ada dua macam enzim restriksi yaieu enzim
restriksi tipe I dan enzim restriksi tipe II.
Enzim restriksi tipe II mempunyai sifat-sifat umum yang penting
sebagai berikut:
a. mengenali urutan tertentu sepanjang empat hingga tujuh pasang basa di
dalam molekul DNA.
b. memotong kedua untai molekul DNA di tempat tertentu pada atau di dekat
tempat pengenalannya

10
c. .menghasilkan fragmen-fragmen DNA dengan berbagai ukuran dan urutan
basa. Berdasarkan tempat hasil pemotongan, fragmen-fragmen DNA
memiliki dua macam ujung yaitu:
1) Ujung lengket (sticky end) atau ujung kohesif, terjadi jika tempat
pemotongan pada kedua untai DNA terpisah sejauh beberapa
pasang basa, sehingga menghasilkan fragmen-fragmen dengan
ujung 5’ yang runcing karena masing-masing untai tunggalnya
menjadi tidak sama panjang. Dua fragmen DNA dengan ujung
yang runcing akan mudah disambungkan satu sama lain.
2) Ujung tumpul (blunt end), terjadi jika tempat pemotongan DNA
pada posisi yang sama. Kedua fragmen hasil pemotongannya
akan mempunyai ujung 5’ yang tumpul karena masing-masing
untai tunggalnya sama panjangnya. Penyatuan dua fragmen DNA
ujung tumpul sulit dilakukan sehingga memerlukan perlakuan
tambahan, misalnya pemberian molekul linker, molekul adaptor,
atau penambahan enzim deoksinukleotidil transferase.
3. Tahap selanjutnya adalah penyambungan molekul DNA. Ada tiga cara
yang dapat digunakan untuk meligasi fragmen-fragmen DNA secara in
vitro. Pertama, ligasi menggunakan enzim DNA ligase dari bakteri.
Kedua, ligasi menggunakan DNA ligase dari sel-sel E. coli yang telah
diinfeksi dengan bakteriofag T4 atau lazim disebut sebagai enzim T4
ligase. Ketiga yaitu pemberian enzim deoksinukleotidil transferase untuk
menyintesis untai tunggal homopolimerik 3’. Suhu optimum bagi aktivitas
DNA ligase sebenarnya 37ºC. Akan tetapi, pada suhu ini ikatan hidrogen
yang secara alami terbentuk di antara ujung-ujung lengket akan menjadi
tidak stabil dan kerusakan akibat panas akan terjadi pada tempat ikatan
tersebut. Oleh karena itu, ligasi biasanya dilakukan pada suhu antara 4
dan 15ºC dengan waktu inkubasi (reaksi) yang diperpanjang (sering kali
hingga semalam).
4. Setelah tahap penyambungan molekul DNA, dilakukan analisis terhadap
hasil pemotongan DNA genomik dan DNA vektor serta analisis hasil
ligasi molekul-molekul DNA tersebut. menggunakan teknik elektroforesis.

11
Jika hasil elektroforesis menunjukkan bahwa fragmen-fragmen DNA
genomik telah terligasi dengan baik pada DNA vektor sehingga terbentuk
molekul DNA rekombinan, campuran reaksi ligasi dimasukkan ke dalam
sel inang agar dapat diperbanyak dengan cepat. Tahap memasukkan
campuran reaksi ligasi ke dalam sel inang dinamakan transformasi karena
sel inang diharapkan akan mengalami perubahan sifat tertentu setelah
dimasuki molekul DNA rekombinan.
5. Tahap selanjutnya adalah seleksi transforman dan seleksi rekombinan.
Oleh karena DNA yang dimasukkan ke dalam sel inang bukan hanya DNA
rekombinan, maka kita harus melakukan seleksi untuk memilih sel inang
transforman yang membawa DNA rekombinan. Selanjutnya, di antara sel-
sel transforman yang membawa DNA rekombinan masih harus dilakukan
seleksi untuk mendapatkan sel yang DNA rekombinannya membawa
fragmen sisipan atau gen yang diinginkan.
Pada dasarnya ada tiga kemungkinan yang dapat terjadi setelah
transformasi dilakukan, yaitu:
1. Sel inang tidak dimasuki DNA apa pun atau berarti transformasi gagal.
2. Sel inang dimasuki vektor religasi atau berarti ligasi gagal, dan
3. Sel inang dimasuki vektor rekombinan dengan/tanpa fragmen sisipan atau
gen yang diinginkan.
Seleksi sel rekombinan yang membawa fragmen yang diinginkan
dilakukan dengan mencari fragmen tersebut menggunakan fragmen pelacak
(probe), yang pembuatannya dilakukan secara in vitro menggunakan teknik
reaksi polimerisasi berantai atau polymerase chain reaction (PCR). Pelacakan
fragmen yang diinginkan antara lain dapat dilakukan melalui cara yang
dinamakan hibridisasi koloni (Tjahjoleksono, 2009).
Transfer DNA atau perpindahan DNA ke dalam bakteri dapat melalui tiga
cara yaitu:
1. Transformasi : transfer DNA yang umumnya berasal dari satu sel bakteri
ke dalam sel yang berbeda. Prosesnya adalah ketika sebuah sel bakteri
pecah atau lisis maka DNA sirkular akan terlepas ke lingkungan. Efisiensi
transformasi bergantung pada kompetensi sel.

12
2. Konjugasi : merupakan pemindahan materi genetik berupa plasmid secara
langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan
diantara dua sel bakteri yang berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri
gram negatif.
3. Transduksi : transfer materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lainnya
dengan menggunakan virus bakteri sebagai vektor. Transfer ini
menggunakan prinsip dasar dari galur donor yang menyediakan DNA bagi
galur resipien. Perbedaan utamanya dengan transfer DNA lainnya adalah
DNA ditransfer melalui perantaraan bakteriofag.

C. Manfaat Teknologi DNA Rekombinan


Berbagai penelitian tentang DNA rekombinan banyak gunakan dan dimanfaatkan
dalam berbagai bidang, diantaranya :
1. Bidang industri.
Penelitian rekayasa genetika di bidang industry sedang meningkat dengan
cepat. Berbagai usaha yang telah giat dilakukan misalnya :
a) Menciptakan bakteri yang dapat melarutkan logam-logam langsung
dari dalam bumi Menciptakan bakteri yang dapat menghasilkan
bahan kimia
b) Mencipatkan bakteri yang dapat menghasilkan bahan mentah kimia
seperti etilen yang diperlukan untuk pembuatan plastic
2. Bidang Pertanian
Beberapa manfaat rekayasa genetika dalam bidang pertanian diantaranya
adalah:
a) Mengganti pemakaian pupuk nitrogen yang banyak dipergunakan
tapi mahal harganya, oleh fiksasi nitrogen secara alamiah. Bakteri
tanah Rhizobium sp dapat mengadakan infeksi ke dalam akar dari
tanaman family Leguminosae. Infeksi ini menghasilkan bintil akar
dan bakteri yang terdapat di dalamnya dapat mengikat zat lemas
bebas dari udara untuk di ubahnya menjadi nitrogen yang dapat
diambil dan digunakan oleh tanaman tersebut.

13
b) Teknik rekayasa genetika mengusahakan tanaman-tanaman
(terutama yang mempunyai arti ekonomi) yang tidak begitu pekah
terhadap penyakit yang disebabkan oleh bakteri, jamur dan cacing.
c) Mengusahakan tanaman-tanaman yang mampu menghasilkan
peptisida sendiri.
3. Bidang Peternakan
a) Telah diperoleh vaksin-vaksin untuk melawan penyakit mencret
ganas yang dapat mematikan anak-anak babi.
b) Sudah dipasarkan vaksin yang efektif terhadap penyakit kuku dan
mulut, yaitu penyakit ganas dan sangat menular pada sapi, domba,
kambing, rusa dan babi
4. Bidang Kedokteran
Gen-gen bagi beberapa protein yang dibutuhkan dalam bidang
kedokteran yang dibutuhkan dalam bidang kedokteran yaitu pembuatan
insulin manusia oleh bakteri Eschrechia coli untuk pengobatan penyakit
diabetes (Wikipedia.org).

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada makalah ini maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. DNA rekombinan adalah DNA yang mengalami perubahan karena


penyisipan suatu sekuens deuksinukleotida yang sebelumnya tidak
terdapat dalam molekul DNA yang sudah ada dengan cara enzimatik atau
kimiawi.
2. Komponen yang terlibat dalam Dna rekombinasi yaitu Enzim restriksi
untuk memotong DNA, DNA polymerase, enzim ligase, enzim DNA
ligase, Vektor untuk menyambung dan mengklonkan gen di dalam sel
hidup, Transposon, Pustaka genom, Enzim transkripsi balik, Pelacak DNA
atau RNA
3. Tahapan-tahapan teknologi DNA rekombinan adalah isolasi DNA
kromosom yang akan diklon, pemotongan molekul DNA menjadi
sejumlah fragmen dengan berbagai ukuran, isolasi DNA vektor,
penyisipan fragmen DNA ke dalam vektor untuk menghasilkan molekul
DNA rekombinan, transformasi sel inang menggunakan molekul DNA
rekombinan, reisolasi molekul DNA rekombinan dari sel inang, dan
analisis DNA rekombinan.

B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaannya dan informasinya pun
terbatas.

15
DAFTAR PUSTAKA

Anshori.DNA Rekombinan. (online) Tersedia http://anshori.comuv.com/


DNA_Rekombinan.html. (Tanggal 15 Oktober 2017).
Ilham.2009.DNArekombinan.(online).Tersediahttp://ilhamgantz.blogspot.com/20
0 9/ 03/dna-rekombinan.html. (Tanggal 15Oktober 2017).
News Medical., 2012. DNA Rekombinan. Tersedia http://www.news-
medical.net/health/Recombinant-DNA-What-is-Recombinant-DNA-
%28Indonesian%29.aspx. (Tanggal 15Oktober 2017).
Tjahjoleksono, Aris., 2009. DNA Rekombinan. (Online) Tersedia
http://web.ipb.ac.id/-tpb/files/materi/genetika/dna/rekombinan.htm
Rifa’I, Muhaimin PhD.Med.Sc. 2010. Genetika Rekombinasi dan Populasi.
Galaxy Science. Malang.
Satriani. 2011. DNA rekombinan. (online) Tersedia http://satriani09ngeblog.
blogspot.com/2011/12/dna-rekombinan.html (Tanggal 15Oktober 2017).
Wikipedia. 2011. Recombinant DNA. (Online) Tersedia
http://en.wikipedia.org/wiki/Recombinant_DNA (Tanggal 15Oktober
2017).
Wikipedia. 2011. Teknologi DNA rekombinan. (Online) Tersedia
http://ms.wikipedia.org/wiki/Teknologi_DNA_rekombinan. (Tanggal
15Oktober 2017).

16

Anda mungkin juga menyukai

  • Makalah Mutasi Gen
    Makalah Mutasi Gen
    Dokumen26 halaman
    Makalah Mutasi Gen
    ridho_436029982
    50% (6)
  • Spek Tro
    Spek Tro
    Dokumen23 halaman
    Spek Tro
    Ana Vitarien
    Belum ada peringkat
  • Pembuluh Darah Pada Manusia
    Pembuluh Darah Pada Manusia
    Dokumen14 halaman
    Pembuluh Darah Pada Manusia
    Ana Vitarien
    Belum ada peringkat
  • Ghutgutg
    Ghutgutg
    Dokumen4 halaman
    Ghutgutg
    Ana Vitarien
    Belum ada peringkat
  • Komunikasi Antar Sel
    Komunikasi Antar Sel
    Dokumen24 halaman
    Komunikasi Antar Sel
    Atika Rizki
    Belum ada peringkat
  • Volume Udara Pernapasan
    Volume Udara Pernapasan
    Dokumen6 halaman
    Volume Udara Pernapasan
    Ana Vitarien
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 1
    Kelompok 1
    Dokumen12 halaman
    Kelompok 1
    Ana Vitarien
    Belum ada peringkat
  • TRANSKRIPSI
    TRANSKRIPSI
    Dokumen5 halaman
    TRANSKRIPSI
    Ana Vitarien
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen13 halaman
    Bab I
    meriseptsihite
    Belum ada peringkat
  • Aliran Materi Genetik
    Aliran Materi Genetik
    Dokumen19 halaman
    Aliran Materi Genetik
    Atika Rizki
    Belum ada peringkat
  • Transkripsi Balik
    Transkripsi Balik
    Dokumen2 halaman
    Transkripsi Balik
    Rioneli Ghaudenson
    Belum ada peringkat
  • Baru Materigenetik Kel 5
    Baru Materigenetik Kel 5
    Dokumen21 halaman
    Baru Materigenetik Kel 5
    Ana Vitarien
    Belum ada peringkat
  • TRANSKRIPSI
    TRANSKRIPSI
    Dokumen5 halaman
    TRANSKRIPSI
    Ana Vitarien
    Belum ada peringkat
  • Mutasi DNA
    Mutasi DNA
    Dokumen12 halaman
    Mutasi DNA
    Ana Vitarien
    Belum ada peringkat
  • Mutasi Dna
    Mutasi Dna
    Dokumen11 halaman
    Mutasi Dna
    Ana Vitarien
    Belum ada peringkat
  • Mutasi DNA
    Mutasi DNA
    Dokumen12 halaman
    Mutasi DNA
    Ana Vitarien
    Belum ada peringkat
  • Translasi Bu Retno
    Translasi Bu Retno
    Dokumen14 halaman
    Translasi Bu Retno
    Ana Vitarien
    Belum ada peringkat
  • Mutasi Dna
    Mutasi Dna
    Dokumen12 halaman
    Mutasi Dna
    Ana Vitarien
    Belum ada peringkat
  • Mutasi DNA
    Mutasi DNA
    Dokumen8 halaman
    Mutasi DNA
    Ana Vitarien
    Belum ada peringkat
  • Mutasi Dna
    Mutasi Dna
    Dokumen12 halaman
    Mutasi Dna
    Ana Vitarien
    Belum ada peringkat
  • Mutasi Dna
    Mutasi Dna
    Dokumen11 halaman
    Mutasi Dna
    Ana Vitarien
    Belum ada peringkat
  • Baru Materigenetik Kel 5
    Baru Materigenetik Kel 5
    Dokumen10 halaman
    Baru Materigenetik Kel 5
    Ana Vitarien
    Belum ada peringkat
  • Mutasi Dna
    Mutasi Dna
    Dokumen12 halaman
    Mutasi Dna
    Ana Vitarien
    Belum ada peringkat
  • Mutasi DNA
    Mutasi DNA
    Dokumen8 halaman
    Mutasi DNA
    Ana Vitarien
    Belum ada peringkat
  • Baru Materigenetik Kel 5
    Baru Materigenetik Kel 5
    Dokumen21 halaman
    Baru Materigenetik Kel 5
    Ana Vitarien
    Belum ada peringkat
  • Tablet
    Tablet
    Dokumen2 halaman
    Tablet
    Ana Vitarien
    Belum ada peringkat
  • 12 178farmakologiklinik
    12 178farmakologiklinik
    Dokumen7 halaman
    12 178farmakologiklinik
    Ana Vitarien
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 7
    Kelompok 7
    Dokumen11 halaman
    Kelompok 7
    Ana Vitarien
    Belum ada peringkat
  • Mukjizat Al
    Mukjizat Al
    Dokumen16 halaman
    Mukjizat Al
    Ana Vitarien
    Belum ada peringkat