Anda di halaman 1dari 16

35 Candi Peninggalan Agama Hindu di Indonesia

1. Candi Prambanan – Yogyakarta

Candi Prambanan atau disebut juga sebagai Candi Roro Jonggrang karena erat kaitannya
dengan legenda Roro Jongrang yang ingin dipersunting oleh Bandung Bondowoso. Karena
Roro Jongrang tidak berniat menikah dengannya. Maka Roro Jongrang membuat syarat
dengan harus membangun 1000 candi dalam satu malam.

Karena syarat itu Bandung Bondowoso mengerahkan seluruh keahliannya dengan bantuan
jin. Candi-candi tersebut akhirnya akan selesai sebelum fajar, tapi Roro Jongrang dengan
akalnya dapat membuat candi-candi tersebut gagal terbangun. Bandung Bondowoso
mengetahui kalau Roro Jongrang lah yang menggagalkannya. Maka dikutuklah Roro
jongrang dan menjadi bagian dari candi.

Candi ini dibangun pada masa Kerajaan Mataram yang menurut arkeolog dibangun pada abad
ke-9. Candi ini dibangun untuk menghormati Dewa Siwa. Hal ini diperkuat dengan tulisan
dalam prasasti Siwagraha yang dalam bahasa sansekerta yang artinya Rumah Siwa. Di dalam
candi ini terdapat patung Dewa Siwa setinggi 3 meter yang konon patung itu adalah Roro
Jonggrang.

2. Candi Arca Gupolo – Yogyakarta

Keunikan candi ini, karena candi ini satu-satunya yang hanya terdiri dari arca. Terdapat 7
arca yang memiliki aksen candi agama hindu pada umumnya. Seperti arca agastya yang
besarnya mencapai 2 meter. Arca agastya ini identik dengan trisula. Dimana trisula adalah
simbol dewa Siwa.

Candi ini terdapat di kelurahan Sambirejo, kecamatan Prambanan, Yogyakarta. Candi ini
memiliki kekhasan karena terdapat sumur abadi di dalam kompleks candi. Sumur yang
banyak digunakan penduduk di kala musim kemarau panjang. Karena tidak pernah kering
sejak ditemukan.

Candi ini kononnya masih memiliki hubungan dengan candi Prambanan. Gupolo adalah
nama patih untuk raja Ratu Boko yang memiliki candi ratu boko. Ratu boko sendiri adalah
nama dari ayah Roro Jonggrang (Candi Prmabanan) jadi ketika candi tersebut masih memiliki
hubungan.

3. Candi Cetho _ Jawa Tengah

Candi yang dibangun pada abad ke-15 ini berada di bagian barat pegunungan lawu, daerah
karanganyar, Jawa Tengah. Candi ini dibangun pada masa Sejarah Kerajaan Majapahit akhir.
Candi ini ditemukan oleh pemerintah Hindia-belanda karena terkubur dialam tanah
reruntuhan.

Program penggalian dimulai pada tahun 1928. Hal tersebut tertuang dalam tulisan Van de
Vlies ada tahun 1842 dan dipertegas oleh penelitian A.J. Bernet Kempers.

4. Candi Sukuh – Jawa Tengah

Candi yang memiliki arsitektur unik seperti Suku Maya di Meksiko, Suku Inca di Peru dan
bentuknya mirip piramida di Mesir. Candi yang terletak di Karanganyar, Jawa Tengah.
Letaknya tidak jauh dari Cnadi Cetho. Candi ini adalah candi terkecil di Jawa Tengah dan
area candi yang tergolong sempit.

Para arkeolog meyakini bahwa candi ini adalah candi peninggalan agama hindu. Hal ini
ditandai dengan adanya tempat pemujaan Lingga dan Yoni. Menurut para ahli Lingga dan
Yoni adalah simbol seksualitas manusia.
5. Candi Dieng – Jawa Tengah

Dieng yang berasal dari bahasa sansekerta yaitu Dihyang yang memiliki arti arwah para
leluhur. Candi ini terdapat did daerah dataran tinggi Jawa Tengah. Tepatnya di daerah Dieng.
Menurut penilitian candi ini dibangun pada masa kerjaan Mataram Hindu.

Di dalam candi ini terdapat beberapa arca Dewa Siwa, Dewa Wisnu, Agatsya dan juga
Ganesha. Kompleks Candi Dieng memiliki keunikan. Candi candi yang terdapat dalam
komplek candi dinamakan seperti tokoh pewayangan. Contohnya Candi Arjuna, Candi
Gatotkaca, Candi Bima, Candi Semar, Candi Srikanci, Candi Dwarawati, Candi Puntadewa
dan Candi Sembrada.

6. Candi Gedong Songo – Jawa Tengah

Kompleks Candi Gedong Songo memiliki jumlah candi sebanyak 9 buah. Oleh sebab itu
dinamakan Gedong Songo yang artinya Gedung sembilan. Candi yang diperkirakan dibangun
pada periode Wangsa Seilendra atau sekitar abad ke 9 Masehi. Candi ini dibangun pada masa
Mataram hindu.

Candi ini baru ditemukan pada tahun 1840 oleh Stamford raffles ketika melakukan penelitian
di gunung Ungaran. Tepatnya di desa Candi, Kecamatan Ambarawa, Semarang Jawa Tengah.
7. Candi Penataran – Jawa Timur

Candi yang khusus memuja dewa Siwa ini dibangun pada masa raja Srengga dari kerjaan
kediri. Candi ini juga masih digunakan pada masa raja Wirakramawardhana di era sejarah
kerajaan majapahit sekitar 1415 masehi. Candi ini Masih digunakan untuk upacara
keagamaan.

Menurut sejarah Candi ini awalnya bernama Candi palah menurut prasasti yang terdapat
disekitar candi. namun karena candi ini terletak di daerah Penataran, kecamatan Nglegok
Blitar. Maka candi ini dinamakan candi Penataran dan merupakan kompleks candi termegah
di daerah Jawa Timur dan sekitar gunung Kelud.

8. Candi Kidal – Jawa Timur

Candi ini terdapat didaerah Malang Jawa Timur. Candi ini dibangun sekitar 1248 dan
dilakukan pemugaran pada tahun 1990 oleh pemerintah Indonesia. Uniknya candi Kidal
adalah candi ini tidak saja digunakan untuk upacara pemujaan dewa semata. Candi ini
dibangun untuk penghormatan kepada raja kedua kerajaan Singosari, Raja Anuspati.

Karena pada zaman Anuspati, kerajaan Singosari merengkeh kemakmuran selama 20 tahun
sebelum berakhir karena Anuspati dibunuh oleh Panji Tohjaya saat terjadi kudeta. Kejadian
ini terjadi karena legenda kutukan Mpu Gandring.
9. Candi Pringapus – Jawa Timur

Candi Pringapus dibangun berdasarkan bentuk Gunung Mahameru. Gunung Mahameru


dipercaya oleh masyarakat Hindu Kuno sebagai tempat berdiamnya para dewa. Pemahaman
ini dapat dilihat dari relief hapsara hapsari yang terdapat di dinding candi. Hapsara hapsari
adalah perwujudan manusia setengah dewa.

Candi ini dinamakan candi Pringapus karena terdapat di daerah Pringapus, Kecamatan
Ngadirejo, Temanggung, Jawa tengah. Tepatnya 22 km daerah barat pusat kota Temanggung.
Candi ini hanya digunakan untuk pemujaan dewa Siwa saja.

10. Candi Cangkuang – Jawa Barat

Candi ini ditemukan oleh tim peneliti Harsoyo dan Uka Tjandrasasmita. Candi ini dipercaya
berdiri pada abah ke 8 masehi pada masa Purnawarman dari Tarumahegara dan awal kerajaan
Pajajaran. Candi ini merupakan candi untuk sekte Siwaistik, atau pemuja dewa Siwa

Candi Cangkuang merupakan satu-satunya candi hindu yang terdapat di tanah Sunda. Candi
ini dapat ditemui di daerah kampung Pulo, Leles, Garut. Tepatnya disamping makam sesepuh
Islam kampung Pulo, Mbah Dalem Arief Muhammad, di desa Cangkuang.

Cangkuang sendiri berarti daun yang sering digunakan masyarakat setempat untuk membuat
tikar. Candi ini telah mendapatkan pemugaran pada tahun 1974-1975. Namun baru pada
tahun 1976 di rekontruksi. Rekonstruksi menggunakan hanya 40% batu candi sisanya semen
dan pasir. serta besi.
11. Candi Gunung Sari – Jawa Tengah

Candi yang terletak di gunung Wukir, Kecamatan Salam, Magelang. Terletak di dataran tinggi
dan candi ini khusus menyembah Dewa Siwa atau masuk dalam golongan Siwaistik. Candi
ini berumur lebih tua dari candi Gunung Wukir yang terletak tidak jauh dari kompleks candi
ini. Hal itu didapat dari prasasti yang terdapat dalam area candi.

12. Candi Gunung Wukir – Jawa Tengah

Candi yang terletak di lokasi yang sama dengan candi Gunung Sari ini berusia lebih muda.
Hal ini ditandai dengan usia batu andesit yang diperkirakan berusia 732 tahun. Luas area
candi 50 x 50 m ditemukan prasasti canggal, altar yoni, ptung lingga dan patung Andini
(lembu betina). Candi ini tidak banyak mendapat pemugaran sejak ditemukan. Itu dibuktikan
masih banyaknya bebatuan candi yang berserakan.
13. Candi Jago – Jawa Timur

Candi yang menurut penelitian dibangun abad ke 13 masehi pada masa kerajaan Singosari
ini. candi ini terdapat di daerah Tumpang, Malang Jawa timur. Di Candi Jago terdapat dua
cerita relief yang menjadi dasar pendirian candi, yakni relief Kunjakarna dan Pancatantra.
relief itu banyak menceritakan kisah-kisah hindu salah satunya pernikahan Arjuna dengan
Dewi Suparba.

Dalam area candi juga di temukan prasasti Arca manjusri. Arca menceritakan tentang asal
mula pembangunan candi. Konon candi ini dibangun oleh Raja Kertanegara untuk
menghormati mendiang ayahnya Raja Wisnuwardhana.

14. Candi Sambisari – Yogyakarta

Candi ini memiliki luas 50m x 48m ini dibangun di daerah Purwomartani, Sleman,
Yogyakarta. Candi yang memiliki keunikan karena berbentu puzzle. Namunpada abad ke-11
candi ini tertutup tanah vulkanis akibat letusan Gunung Merapi. Candi ini diketahui pertama
kali pada tahun 1966 oleh petani desa Sambisari. Letak dari batuan candi ini berada di
kedalaman 6,5 meter dari permukaan tanah.

Bentuk candi ini memiliki keunikan. Pada bagian luar dikelilingi tembok berbentuk persegi.
Di dallam area itu terdapat tiga bangunan candi. Dua candi pendamping dan satu candi
utama. Di bagian utara ada patung Durga, di bagian selatan ada patung Agastya, di bagian
timur ada patung Ganesha, sedangkan di bagian barat terdapat dua patung penjaga, yakni
patung Mahakala dan Nandiswara. Dibagian candi utama terdapat lingga dan yoni yang
berukuran cukup besar.

15. Candi Asu – Jawa Tengah


Candi ini terletak 11 km arah utara dari candi Ngawen. Sedangkan disekitar candi Asu juga
terdapat candi hindu lainnya yakni Candi Pendem dan Candi Lumbung. Candi Asu
dinamakan karena masyarakat lokal melihat bentuk anjing. Padahal itu adalah patung Anandi
yang merupakan lembu betina tunggangan Dewa Siwa.

16. Candi Kedulan – Yogyakarta

Candi yang ditemukan oleh penambang pasi pada tahun 1993 ini terletak di daerah kedulan,
Kecamatan Kalasan Yogyakarta. Candi yang memiliki arsitektur dengan berciri khas mulut
kala bertaring bawah. Candi ini diperkirakan berdiri sekitar abad ke-9 yaitu pada zaman
Kerajaan mataram Kuno. Candi ini menurut penelitian pernah tertimbun oleh berbagai
lapisan tanah yang diperkirakan akibat letusan gunung merapi pada abad ke-11 masehi.

17. Candi Kimpulan – Yogyakarta

Satu-satunya candi di daerah Yogyakarta yang berada di dalam area kampus. Tepatnya di
kampus Universitas Islam Indonesia. Pada tahun 2009 ditemukan berkat adanya proyek
pembanguna perpustakaan UII yang sedang melakukan pembangunan pondasi sedalam lima
meter dibawah tanah. Candi dengan arsitek Siwaistik ini diperkirakan dibangun pada kurun
waktu antar abad ke-9 sampai abad ke-10. Pada zaman kerajaan Mataram kuno. Masyarakat
sekitar menyebutnya sebagai Candi UII karena terletak di daerah kampus. namun pihak
yayasan kampus menamainya Pustakasala yang dalam bahasa sansekerta berarti
perpustakaan.
18. Candi Barong – Yogyakarta

Candi yang dinamakan barong karena banyak arsitektur relief yang mirip barong ini berada
didaerah prambanan. Candi yang meurut para ahli merupakan peninggalan Kerajaan Medang
pada abad ke-9. Berbeda daripada candi-candi lain di Yogyakarta yang bersifat siwaistik atau
pemujaan kepada dewa Siwa. Candi barong yang memiliki kekhasan dua candi utama diatas
undakan. Diperkirakan memuja Dewa Wisnu dan Dewi Sri.

19. Candi Ijo – Yogyakarta

Candi yang kira-kira berlokasi 4 kilometer arah tenggara dari Candi Ratu Boko. Candi yang
ditemukan dengan luas sekitar 0.8 hektare ini diperkirakan memiliki luas yang lbih besar
dibandingkan saat ini. Dinamakan Candi Ijo karena berada di daerah Gumuk atau dalam
bahasa Indonesia disebut Bukit Hijau. Candi ini tidak hanya dibangun untuk Dewa Siwa tapi
kepada Trimurti atau tiga dewa utama agama hindu. Yaitu Dewa Brahma, Dew Wisnu dan
Dewa Siwa. Candi Ijo berbentuk kompleks yang terdiri dari Candi Utama, Candi Pengapit
dan candi perwara yang menghadap ke arah barat.
20. Candi Gebang – Yogyakarta

Candi yang ditemukan pada tahun 1936 ditemukan oleh arkeolog Belanda Van Remondt.
Setahun setelah ditemukan dilakukan pemugaran dari tahun 1937-1939. Candi ini terletak di
daerah Wedomartani, di dusun Gebang, Sleman. Pembangunan candi ini berawal pada masa
kepemimpinan Wangsa Sanjaya pada abad ke-8 yang berkuasa di kerajaan Mataram kuno.

21. Candi Jawi – Jawa Timur

Candi Jawi atau nama asalnya Candi Jajawa di bangun pada masa kerajaang Singosari yaitu
pada abad ke-13. Candi yang dibangun untuk peribadatan Raja Kertanegara ini merupakan
candi siwaistik. Candi yang menjadi tempat peribadatan Raja kertangera ini memiliki
sebagian abu bekas kremasi raja Kertanegara. Sebagian di simpan di Candi Jago yang juga
merupakan candi peribadatan raja Kertanegara. Candi ini terdapat di kaki Gunung Welirang
Kecamatan Prigen, Pasuruan, Jawa Timur.
22. Candi Jago – Jawa Timur

Candi yang terletak di kecamatan Tumpang Kabupaten Malang. Biasa juga disebut Candi
Jajaghu. Candi ini didirikan oleh Raja Kertanegara dari Kerajaan Singosari untuk
menghormati mendiang ayahnya Raja Wisnuwardhana yang meninggal pada tahun 1268. Di
Candi ini dulu terdapat arca Manjusri yang di simpan oleh Adityawarman. Saat ini arca
tersebut di simpan di Museum Nasional.

23. Candi Singhasari – Jawa Timur

Candi yang didirikan oleh kerajaan Singosari ini sering disebut juga Candi Singosari. Terletak
di Desa Candirenggo, Kecamatan Singasari, Malang, Jawa Timur. Candi ini terletak diantara
dua lembah di pegununggan Tengger dan gunung Arjuna. Candi yang dibangun dengan cara
diukir dari atas kebawah dipercaya belum selesai pembangunannya. pemugaran dilakukan
oleh pemmerintah kolonial di Abad ke-20 tahun 1934-1936.

24. Candi Surawana – Jawa Timur

Candi yang aslinya bernama Candi Wishnubhawanapura ini dibangun untuk menghormati
Bhre Wengker pada abad ke-14. Bhre Wengker adalah raja kerajaan Wengker yang berada
dalam wilayah Sejarah Kerajaan Majapahit. Raja Wengker wafat pada tahun 1388. Raja
Hayam Wuruk semasa pemerintahannya pernah menginap di candi ini. Candi ini bisa
dikunjungi di Desa Canggu, Pare, Kediri.
25. Candi Brahu – Jawa Timur

Menurut Prasasti Alasantan, asal nama Brahu adalah Warahu atau wanaru yang artinya
bangunan suci. Menurut prasasti mpu sendok, candi ini dibangun untuk melakukan kremasi
terhadap raja-raja. Namun menurut penelitian tidak pernah ditemukan bekas abu pembakaran
di candi ini. Candi ini dibangun menggunakan bata merah dan telah dilakukan pemugaran
selama lima tahun. Dari tahun 1990 sampai tahun 1995.

26. Candi Gentong – Jawa Timur

Tidak banyak yang dapat dilihat dari candi ini. Candi yang berada dalam satu komplek
trowulan. Saat ini hanya berupa tumpukan batu bata merah. menurut Verbeek pada tahun
1889, Candi Gentong masih terlihat sebagai bangunan. Namun tahun 1907 candi gentong
sudah tidak berbentuk lagi. Candi Gentong pernah di lakukan pemugaran dari tahun 1995
sampai tahun 2000. Hasilnya sudah bisa terlihat bentuk candi yang sesungguhnya.

27. Candi Bajang Ratu – Jawa Timur


Candi ini berberntuk seperti gapura. Dibangun pada masa kerjaan Majapahit yaitu abad ke-
14. Pembangunan candi ini yang dikenal sebagai Gapura Bajang Ratu, untuk memperingati
wafatnya Raja kedua Majapahit yaitu Jayanegara pada tahun 1328. Bajang yang artinya orang
kerdil. Menurut cerita Raja Jayanegara dinobatkan pada saat masih kecil atau Bujang.

28. Candi Tikus – Jawa Timur

Terletak di kompleks trowulan. Candi yang ditemukan kembali pada tahun 1914. Penemuan
diinisiasi oleh Bupati Mojokerto saat itu R.A.A Kromojoyo adinegoro. Candi ini dipugar
1984 sampai 1985. Penamaan candi ini dikarenakan awal penemuannya sebagai sarang Tikus.

29. Candi Mojongmende – Jawa Barat

Tidak banyak informasi yang bisa didapatkan untuk Candi ini. Candi ini diperkirakan
dibangun pada abad ke-7 lebih muda dari pada Candi Dieng. Namun banyak yang
memperkirakan Candi ini berumur lebih tua dibandingkan candi yang terdapat di daerah Jawa
Tengah dan jawa Timur. Candi ini terdapat di Dusun Bojongmende, Rancaekek, Bandung,
Jawa Barat.
30. Candi Losari – Jawa Tengah

Candi unik ini di temukan di Dusun Losari Desa Salam, magelang Jawa Tengah. Candi ini
ditemukan oleh petani salak pada tanggal 11 Mei 2004. Menurut Badri sang penemu candi.
Dirinya hendak menggali parit disekitaran kebun salaknya. Penemuan ini kemudian
ditindaklanjuti dengan ekskavasi arkeologis dan rekonstruksi oleh pemerintah melalui Balai
Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah dan Balai Arkeologi Yogyakarta.

31. Candi Liyangan – Jawa Tengah

Candi ini ditemukan pada tahun 2008 di lereng Gunung Sundoro di Dusun Liyangan,
Ngadirejo, Kecamatan Temanggung, Jawa Tengah. Menurut peneliti Candi Liyangan
merupakan kompleks candi yang memiliki struktur kompleks. Candi Liyanga diindikasi
sebagai kompleks pemukiman, ritual, sekaligus pertanian. Candi ini mengalami pemugaran
pada tahun 2010 dan 2011 oleh Balai arkeologi Yogyakarta.

32. Candi Morangan – Yogyakarta


Candi ini diperkirakan memiliki zaman yang sama dengan Candi Prambanan. Candi yang
dibangun pada zaman Mataram Kuno. Ditemukan pada tahun1884 di kedalaman 6.5 meter
dibawah permukaan tanah. Candi ini terletak di Dusun Morangan, Ngemplak, Kabupaten
Sleman, Yogyakarta. Candi ini terdiri dari dua candi yaitu candi induk dan candi perwara.
Candi induk menghadap ke barat, berbilik satu dan berdenah bujur sangkar berukuran 7,95 m
x 7,95 m serta mempunyai selasar selebar 90 m.

33. Candi Abang – Yogyakarta

Candi ini terletak di Kelurahan Jogotirto, Sleman. Candi ini berbentuk piramida. Dinamakan
candi abang karena menggunakan bata merah. Keunikan candi ini karena terdapat yoni atau
arca dewa Siwa yang berbentuk segidelapan. Biasanya yoni berbentuk segiempat.

34. Candi Jabung – Jawa Timur

Candi ini terdapat di Desa Jabung, Probolinggo, Jawa Timur. Candi yang dibangun pasa masa
sejarah kerajaan majapahit. Candi ini mengalami pemugaran pada tahun 1983-1987. Candi
ini berdiri diatas lahan seluas 35 x 40 meter. Bangunan candi terdiri dari satu bangunan induk
dan satu bangunan kecil yang disebut bangunan sudut. Candi ini dibangun dengan batu bata
kualitas tinggi untuk relief.
35. Candi Lor – Jawa Timur

Candi ini dianggap sebagai candi cikal bakal berdirinya Kabupaten nganjuk. Dalam areal
candi ini terdapat dua makam abdi dalem Mpu Sendok. Abdi dalem tersebut adalah Eyang
Kerto dan Eyang Kerti. Raja Mataram Hindu yang bergelar Sri Maharaja Sri Isyana Wikrama
Dharmottunggadewa memerintahkan Rakai Hinu Sahasra, Rakai Baliswara serta Rakai
Kanuruhan pada tahun 937 untuk membangun sebuah bangunan suci bernama Srijayamerta
sebagai pertanda penetapan kawasan Anjuk Ladang \ sebagai kawasan swatantra atas jasa
warga Anjuk Ladang dalam peperangan.

Anda mungkin juga menyukai