A. PENGKAJIAN
Seiring terjadinya fungsi tubuh, perubahan penampilan dan fungsi pun terjadi pada lansia.
Hal ini tidak dikaitkan dengan penyakit karena hal ini adalah normal pada lansia. Pengkajian
menyeluruh mengharuskan perawat harus terikat secara aktif dengan klien dan menyediakan waktu
bagi klie untuk memberikan informasi penting mengenai kesehatannya. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan perawat selama proses pengkajian pada pasien lansia seperti :
1. Pengaturan jarak yang tepat antara perawat dan klien.
2. Kondisi ruang yang memungkinkan untuk pergerakan leluasa klien terlebihy klien dengan
bantuan alat gerak.
3. Setting ruangan yang nyaman bagi klien.
4. Meminimalisasi keributan.
5. Pencahayaan yang cukup terlebih untuk klien dengan gangguan penglihatan.
6. Jaga privasi klien.
7. Lakukan pengkajian dengan sabar, tenang dan tidak terburu-buru.
8. Gunakan teknik diam dan kontak mata terapeutik pada klien.
9. Hormati budaya yang dianut klien, jangan menyentuh tanpa seizin klien.
10. Sensitif dan perhatikan tanda-tanda non verbal yang dimunculkan klien saat pengkajian
(Lueckenotte,2000).
Sebelum melakukan pengkajian secara menyeluruh, perawat terlebih dahulu mengisi format riwayat
kesehatan klien yang meliputi :
1. Profil klien atau data yang meliputi nama, alamat, nomor telepon, tempat tanggal lahir, jenis
kelamin, ras, agama, status perkawinan, pendidikan, dan keluarga terdekat.
2. Profil keluarga yang meliputi nama dan alamat anggota keluarga, status keluarga, jumlah
anggota keluarga yang hidup dan anak-anak.
3. Profil pekerjaan meliputi pekerjaan sekarang atau status pekerjaan sebelumnya, sumber
pendapatan, dan usaha pemenuhan kebutuhan.
4. Lingkungan tempat tinggal yang meliputi tipe keluarga, jumlah ruangan dalam rumah, orang
yang tinggal bersama, ruangn privasi dan istirahat, tetangga dan nomor telepon tetangga.
5. Rekreasi dan waktu luang meliputi hobbydan kesenangan, keikutsertaan organisasi, dan
berpergian keluardaerah atau kota,
6. Support sistem meliputi nama dokter atau praktisi kesehatan terdekat, rumah sakit tempat
biasa dirawat, dan komunitas pendukung lainnya.
7. Deskripsi kegiatan sehari-hari.
8. Status kesehata sekarang meliputi 1-5 tahun yang lalu hingga sekarang , penyakit yang
diderita, gejala yang bisa dirasakan, obat yang digunakan, imunisasi, alergi, dan pemenuhan
nutrisi.
9. Riwayat kesehatan klien meliputi penyakit yang pernah diderita, trauma injuri, rawat inap di
RS, operasi yang pernah dilakukan.
10. Riwayat keluarga meliputi status kesehatan keluarga, penyakit turunan, dll.
Perawat mengkaji perubahan pada perkembangan fisiologis, kognitif, dan prilaku psikososial
(Lueckenotte, 2000).
Perubahan Fisik dan Fisiologis
Perubahan yang terjadi pada lansia ini bukan merupakan proses patologis. Perubahan ini terjadi pada
semua orang tetapi dalam kecepatan yang berbeda dan bergantung pada keadaan dalam kehidupan.
Perawat harus mengetahui perubahan ini untuk memberikan asuhan yang tepat bagi lansia dan
membantu mereka beradaptasi pada perubahan.
Selain pada pemeriksaan fisik, juga terdapat beberpa temuan Laboratorium yang umum
terjadi pada lansia, seperti :
Pengkajian kemampuan fungsional tubuh juga dilakukan pada pasien lansia yang meliputi
aktivitas fisik dan instrumen fisik dalam kehidupan sehari-hari. Aktivitas fisik sehari-hari yang perlu
dilakukan pengkajian antara lain:
1. Kemampuan membersihkan diri atau mandi.
2. Kemampuan berpakaian.
3. Kemampuan eliminasi normal atau toileting.
4. Kemampuan bergerak dan berpindah tempat.
5. Kemampuan mengontrol proses eliminasi (urine dan fese).
6. Kemampuan dalam memenuhi kebutuhan makan.
Aktivitas ini dapat diukurmenggunakan skala Katz (Katz Index of ADL) dan skala Barthel (Barthel
Index)(Lueckenotte,2000). Masalah yang muncul akibat kegagalan fungsional tubuh antara lain :
1. Kegagalan penyesuaian
2. Ansietas
3. Resiko terhadap kesendirian
4. Kelemahan
5. Gangguan berjalan
6. Perubahan performance
7. Defisit perawatan diri
8. Isolasi sosial
9. Resiko terhadap injuri
10. Kehilangan harapan
Perubahan Kognitif
Kebanyakan trauma psikologis dan emosi pada masa lansia muncul karena padalansia terjadi
beberapa kerusakan kognitif. Akan tetapi, perubahan struktur dan fisiologis yang terjadi di dalam
otak selama penuaan tidak mempengaruhi fungsi adaptif dan fungsi secara nyata (Ebersole dan
Hess,1994).
Sel neurofisiologis berubah bervariasi pada setiap individu. Ada kalanya saatdisfungsi serebral dapat
diperberat oleh tendensi prilaku yang sebelumnya. Perawat dapat menggunakan teknik orientasi
realita, rasionalisasi dan remotivasi selain intervensi keperawatan yang bertujuan untuk etiologi
kerusakan.
5. nutrisi
Nutrisi adalah hal yang terpenting bagi kelangsungan hidup. Malnutrisi yang terjadi pada
lansia dapat mengakibatkan permasalahan yang serius untuk terkena infeksi, peningkatan
kelemahan, peningkatan resiko injuri, an gangguan dalam farmakokinetik ( Fillit &
Picarello,1998). Perawat berperan dalam melakukan pengkajian mengenai pola makan, dan
hal-hal yang mempengaruhi pola makan pada lansia.
6. Kematian
Kelahiran dan kematian adalah universal. Banyak kesalahan konsep yang biasa terjadi adalah
kematian lansia adalahberkah atau kulminasi kehidupan. Banyak lansia yang mendekati ajal
masih memiliki tujuan dan belum siap untuk mati. Dengan pengetahuan dan keterampilan
perawat dapat membantu membuat proses kematian sebagai waktu penyelesaian dan
pertumbuhan sambil memperoleh dukungan, pengertian, dan bantuan orang terdekat.
7. Spiritual
Aspek ini juga perludikaji pada lansia. Lansia cendrung meningkat terhadap proses
spiritualnya. Perawat perlu memperhatikan faktor pendukung dalam kegiatan spiritualnya
dan memastikan kondisi yang aman dan nyaman bagi lansia dalam melakukan ibadah. Lansia
juga dapat mengalami perasaan yang tidak tenang yang berhubungan dengan
ketidakmampuan melakukan ibadah dengan benar.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Psikososial :
1. Isolasi sosial berhubungan dengan perasaan curiga
2. Menarik diri dari lingkungan berhubungan dengan perasaan tidak mampu
3. Depresi berhubungan dengan isolasi sosial
4. Harga diri rendah berhubungan dengan perasaan ditolak
5. Koping yangtidak adekuat berhubungan dengan ketidakmampuan
mengemukakan perasaan secara tepat.
6. Cemas yang berhubungan dengan sumber uang uang yang terbatas
Spiritual :
1. Resiko berkabung /berduka berhubungan dengan ditinggal pasangan
2.