Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO

DINAS KESEHATAN
UPT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BA’A
Jln. Ba’a-Busalangga Telp/Fax (0380) 871084
Website: www.rotendaokab.go.id; E-mail : rsud.baa@gmail.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BA’A


NOMOR : 287.b/445.9/AKR 1.2.2/RSD.RN/VIII/2018

TENTANG
PEMBERLAKUAN PANDUAN PELAYANAN SESUAI KEBUTUHAN PRIVASI PASIEN
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BA’A

DIREKTUR RSUD BA’A

Menimbang : a. bahwa informasi tentang pasien adalah rahasia dan Rumah Sakit wajib
menjaga kerahasiaan informasi pasien serta menghormati kebutuhan
privasi pasien;
b. bahwa staf rumah sakit wajib menjaga dan menghargai serta
menghormati informasi tentang pasien sebagai suatu kerahasiaan dan
tidak mengadakan diskusi yang terkait dengan pasien di ruang publik;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaiman dimaksud pada huruf a,
huruf b dan perlu ditetapkan dengan keputusan direktur

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit;
3. Undang-undang 36 Tahun 2014 tentang Tenaga kesehatan;
4. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;
5. Undang-undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan;
6. PP Nomor 10 Tahun 1966 tentang Wajib Simpan Rahasia Kedokteran;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69 Tahun 2014 tentang
Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/MENKES/PER/III/2008
tentang Persetujuan Tindakan kedokteran;
9. Peraturan Menteri Kesehatan 269/MENKES/PER/III Tahun 2008
tentang Rekam Medik;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1426/MENKES/SK/XII Tahun
2006 tentang Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS);
11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999
Tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit;
12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/MENKES/SK/II/2008 tentang
Stndar Pelayanan Minimal
13. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333/MENKES/SK/XII/1999
tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691/MENKES/PER/VIII/2011
tentang Keselamatan Pasien
15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 012 Tahun 2012 tentang
Akreditasi Rumah Sakit;
16. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik No.HK.00.006.3.5.1866.
Tahun 1999 tentang Pedoman Persetujuan Tindakan Kedokteran;
17. Surat Edaran Dirjen Pelayanan Medik No. YM.01.04.3.5.2504 tentang
Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit;
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD BA’A TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN
PELAYANAN SESUAI KEBUTUHAN PRIVASI PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH BA’A.
KESATU : Memberlakukan pelayanan yang menghargai privasi pasien di RSUD Ba’a,
KEDUA : Panduan ini diterapkan pada semua pasien baik pasien rawat inap maupun
rawat jalan, Pelaksanaan panduan ini adalah para tenaga kesehatan (medis,
perawat, farmasi, bidan dan tenaga kesehatan lainnya), dan staf diruang
rawat, staf administrasi, dan staf pendukung yang bekerja di rumah sakit.
KETIGA : Staf RSUD Ba’a wajib menjaga dan menghargai informasi tentang pasien
sebagai suatu kerahasiaan dan tidak mengadakan diskusi terkait keadaan
pasien diruang publik. Informasi pasien hanya bisa dibuka atas perintah
pengadilan untuk keperluan hukum atau atas ijin pasien,
KEEMPAT : Staf RSUD Ba’a menghargai hak privasi pasien terutama ketika di wawancara,
diperiksa, dirawat dan dipindahkan,
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan,
KEENAM : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, akan
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

DITETAPKAN DI : Ba’a
PADA TANGGAL : 6 Agustus 2018
Direktur,

dr. Widyanto P.Adhy , M.Biomed, Sp. PD.


Penata Tk.I.
NIP. 19810824 200904 1 002

Tembusan disampaikan kepada Yth :


1. Para Wakil Direktur
2. Para Kepala Departemen
3. Ketua Komite Medik
4. Ketua Komite Keperawatan
5. Ketua Panitia Farmasi dan Terapi
6. Para Kepala Ruangan dan Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO
DINAS KESEHATAN
UPT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BA’A
Jln. Ba’a-Busalangga Telp/Fax (0380) 871084
Website: www.rotendaokab.go.id; E-mail : rsud.baa@gmail.com

LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD BA’A
NOMOR : 287.b/445.9/AKR 1.2.2/RSD.RN/VIII/2018
TANGGAL : 6 Agustus 2018
TENTANG : PENERAPAN PANDUAN PELAYANAN
SESUAI KEBUTUHAN PRIVASI PASIEN DI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BA’A
KABUPATEN ROTE NDAO.

PANDUAN PELAYANAN SESUAI KEBUTUHAN PRIVASI PASIEN

BAB I
DEFINISI

1. PENGERTIAN
Privasi merupakan tingkatan interaksi atau keterbukaan yang dikehendaki seseorang pada
suatu kondisi atau situasi tertentu. Tingkatan privasi yang diinginkan itu menyangkut
keterbukaan atau ketertutupan, yaitu adanya keinginan untuk berinteraksi dengan orang lain,
atau justru ingin menghindari atau berusaha supaya sulit dicapai orang lain.
Adapun defenisi lain dari privasi yaitu sebagai suatu kemampuan untuk mengontrol
interaksi, kemampuan untuk memperoleh pilihan-pilihan atau kemampuan untuk mencapai
interaksi seperti yang diinginkan. Privasi jangan dipandang hanya sebagai penarikan diri
seseorang secara fisik terhadap pihak pihak lain.
Hak privasi ini bersifat umum dan berlaku untuk setiap orang. Inti dari hak ini adalah
suatu hak dan kewenangan untuk tidak diganggu. Setiap orang berhak untuk tidak dicampuri
urusan pribadinya oleh orang lain tanpa persetujuannya. Hak atas privasi disini
berkaitandengan hubungan terapeutik antara tenaga kesehatan - pasien ( fiduciary
relationship).
Hubungan ini didasarkan atas kepercayaan bahwa tenaga kesehatan itu akan berupaya
semaksimal mungkin untukmemberikan pelayanan. Kepercayaan bahwa penyakit yang
diderita tidak akan diungkapkan lebih lanjut kepada orang lain tanpa persetujuannya.
Dalam pasal 11 peraturan menteri kesehatan nomor 269/Menkes/Per/III/2008 diatur
bahwa penjelasan tentang isi rekam medis hanya boleh dilakukan oleh dokter atau dokter gigi
yang merawat pasien dengan ijin tertulis pasien atau berdasarkan peraturan perundang –
undangan.
Pada saat pemeriksaan seperti wawancara klinis, prosedur tindakan, pengobatan, dokter
atau perawat atau bidan atau petugas kesehatan lain wajib melindungi privasi pasien seperti
data pasien dan diagnosa pasien, dapat juga menutup gorden pintu saat dilakukan
pemeriksaan atau pengobatan semua bergantung dari kebutuhan pasien.
Identifikasi privasi pasien adalah suatu proses untuk mengetahui kebutuhan privasi
pasien selama dalam rumah sakit.Privasi pasien adalah merupakan hak pasien yang perlu
dilindungi dan dijaga selama dalam rumah sakit.
Privasi pasien adalah merupakan hak pasien yang perlu dilindungi dan di jaga selama
berada di Rumah Sakit.
2. TUJUAN
a. Tujuan umum
Sebagai pedoman dalam mengetahui kebutuhan pasien akan privasinya selama dalam RS
sebagai bentuk kepedulian RD yang ditetapkan untuk melindungi hak – hak pasien (hak
privasi).
b. Tujuan khusus
 Sebagi pedoman dalam mengidentifikasi harapan dan kebutuhan privasi selama
pelayanan dan pengobatan di RS.
 Menghormati keinginan dan privasi pasien terutama pada saat wawancara klinis,
pemeriksaan, prosedur/pengobatan dan transportasi pasien.
 Meningkatkan kualitas pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan privasi pasien di RS
 Meningkatkan kepercayaan pasien terhadap pihak RS tentang pemenuhan kebutuhan
privasi.
BAB II
RUANG LINGKUP

1. Faktor yang memperngaruhi kebutuhan privasi pasien


a. Faktor privasi
Ada perbedaan jenis kelamin dalam privasi, menurut Maeshall perbedaan dalam latar
belakang pribadi akan berhubungan dengan kebutuhan pribadi.
b. Faktor situasional
Kepuasan akan kebutuhan privasi sangat berhubungan dengan seberapa besar lingkungan
mengijinkan orang–orang didalamnya untuk mandiri.
c. Faktor budaya
Pada penelitian tiap–tiap budaya tidak ditemukan perbedaan dalam banyaknya privasi
yang diinginkan tetapi berbeda dalam cara bagaimana mereka mendapatkan privasi.

2. Lingkup pemenuhan privaci pasien


Pemenuhan kebutuhan privasi pasien diterapkan kepada semua pasien dan keluarga
pasien yang ada di RSUD Ba’a Kabupaten Rote Ndao. Pelaksana panduan ini adalah pimpinan
dan seluruh staf RS yang berkaitan langsung dengan pelayanan pasien:
a. Pelayanan kesehatan oleh dokter yang terdiri atas :
 Anamnesa
 Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan penunjang
 Tindakan atau prosedur
 Penjelasan dan edukasi
b. Pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan perawat dan staf kesehatan lainnya :
 anamnesa.
 Pemeriksaan fisik
 Tindakan keperawatan
 Transportasi
 Penjelasan dan edukasi
Setiap pelayanan yang diberikan di rumah sakit harus menghormati kebutuhan privasi
pasien,semua staf memahami semua kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan hak privasi
pasien dan dapat menjelaskan tanggung jawab mereka dalam melindungi hak privasi pasien
meliputi(wawancara, diagnosa medis, pemeriksaan penunjang, pengobatan dan transfortasi).
Permintaan pasien akan privasi harus dipatuhi oleh petugas di RS.Rumah Sakit menyediakan
privasi bagi semua pasien sesuai kebutuhan.
BAB III
TATA LAKSANA

1. Setiap pasien yang datang ke RSUD Ba’aKabupaten Rote Ndao baik rawat jalan maupun rawat
inap, dilakukan identifikasi harapan dan kebutuhan privasi selama pelayanan dan pengobatan.
2. Setelah mendapatkan identifikasi, tenaga kesehatan melakukan langkah sesuai dengan
kebutuhan pasien:
a. Wawancara klinis tidak dilakukan pada tempat terbuka dengan suara yang keras sehingga
didengar oleh pasien yang lain. Jangan membicarakan hasil pemeriksaan penunjang saat
melakukan wawancara terhadap pasien lain di RS.
b. Saat melakukan pemeriksaan fisik, lingkungan pasien diperhatikan seperti gorden
tertutup, terpisah dengan pasien lain.
c. Diagnosa pasien tidak boleh diketahui oleh pasien lain dan keluarga tanpa persetujuan
dari pasien, tidak menuliskan dignosa pasien dipapan tulis / daftar pasien yang terlihat
oleh umum dan di tempat tidurpasien untuk pasien rawat inap.
d. Sebelum melakukan prosedur/pengobatan lingkungan pasien diperhatikan (menutup
sceren/gorden).
e. Transportasi pada saat memindahkan pasien baik menggunakan brankar/tempat tidur,
pasien harus diselimuti.
3. Petugas memahami dan mencatat hasil identifikasi kebutuhan privasi pasien danlakukan
verifikasi kemudian didokumentasi/informasikan pada tim tentang keinginan pasien.
4. Berikan keyakinan terhadap pasien, bahwa kerahasiaan akan terjaga dengan aman, sehingga
pasien tidak khawatir bahwa segala sesuatu mengenai keadaanya akan disampaikan kepada
orang lain.
5. Dalam menjaga privasi pasien, petugas harus memahami dan melindungi nilai-nilai budaya,
psiko, sosial, dan spiritual pasien dan keluarga.
BAB IV
DOKUMENTASI

Dokumentasi atas kebutuhan privasi pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Ba’a dapat dilihat dalam
dokumen rekam medis pasien yaitu pada case note/ catatan terintegrasi tentang privasi pasien
yang kehendaki.
Refensi:
1. Kebijakan hak dan kewajiban pasien
2. UU no 44 tahun 2009 tentang RS
3. UU no 36 tahun 2009 tentang kesehatan

Ditetapkan di : Ba’a
Pada tanggal : 6 Agustus 2018
DIREKTUR

dr. Widyanto P. Adhy, M. Biomed, Sp. PD.


Penata Tk. I
NIP.19810824 200904 1 002

Anda mungkin juga menyukai