Anda di halaman 1dari 4

UTS

ADVANCED ANALUSIS AND DESIGN

KELAS MTI 19A

Dosen Pengasuh

M. Izman Herdiansyah, M.M., Ph.D.

1. Tahapan Proses Pengembangan Sistem menggunakan Metode FAST

a. Scope Definition (Definisi Lingkup)


Pada tahap ini dilakukan pengumpulan informasi yang akan diteliti tingkat feasibility
dan ruang lingkup proyek yaitu dengan menggunakan kerangka PIECES
(Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, Service). Hal ini dilakukan
untuk menemukan inti dari masalah-masalah yang ada (problems), kesempatan
untuk meningkatkan kinerja organisasi (opportunity), dan kebutuhan-kebutuhan
baru yang dibebankan oleh pihak manajemen atau pemerintah (directives).

b. Problem Analysis (Analisis Permasalahan)


Pada tahap ini akan diteliti masalah-masalah yang muncul pada sistem yang ada
sebelumnya. Dalam hal ini project charter yang dihasilkan dari tahapan preliminary
investigation adalah kunci utamanya. Hasil dari tahapan ini adalah peningkatan
performa sistem yang akan memberikan keuntungan dari segi bisnis perusahaan.
Hasil lain dari tahapan ini adalah sebuah laporan yang menerangkan tentang
problems, causes, effects, dan solution benefits.

c. Requirements Analysis (Analisis Kebutuhan)


Pada tahap ini akan dilakukan pengurutan prioritas dari kebutuhan-kebutuhan bisnis
yang ada. Tujuan dari tahapan ini adalah mengidentifikasi data, proses dan
antarmuka yang diinginkan pengguna dari sistem yang baru.

d. Logical Design (Desain Logis)


Tujuan dari tahapan ini adalah mentransformasikan kebutuhan-kebutuhan bisnis dari
fase requirements analysis kepada sistem model yang akan dibangun nantinya.
Dengan kata lain pada fase ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar
penggunaan teknologi (data, process, interface) yang menjamin usability, reliability,
completeness, performance, dan quality yang akan dibangun di dalam sistem.

e. Decision Analysis (Analisis Keputusan)


Pada tahap ini akan akan dipertimbangkan beberapa kandidat dari perangkat lunak
dan keras yang nantinya akan dipilih dan dipakai dalam implementasi sistem sebagai
solusi atas problems dan requirements yang sudah didefinisikan pada tahapan-
tahapan sebelumnya.

f. Physical Design (Desain Logis)


Tujuan dari tahapan ini adalah mentransformasikan kebutuhan bisnis yang
direpresentasikan sebagai logical design menjadi physical design yang nantinya akan
dijadikan sebagai acuan dalam membuat sistem yang akan dikembangkan. Jika di
dalam logical design tergantung kepada berbagai solusi teknis, maka physical design
merepresentasikan solusi teknis yang lebih spesifik.
g. Construction and Testing
Setelah membuat physical design, maka akan dimulai untuk mengkonstruksi dan
melakukan tahap uji coba terhadap sistem yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan
bisnis dan spesifikasi desain. Basis data, program aplikasi, dan antarmuka akan mulai
dibangun pada tahap ini. Setelah dilakukan uji coba terhadap keseluruhan sistem,
maka sistem siap untuk diimplementasikan.

h. Installation and Delivery


Pada tahap ini akan dioperasikan sistem yang telah dibangun. Tahapan ini akan
dimulai dengan men-deploy software hingga memberikan pelatihan kepada user
mengenai penggunaan sistem yang telah dibangun.

2. Kerangka PIECES

a. Performance (Analisis Kinerja)


Masalah kinerja terjadi ketika tugas-tugas bisnis yang dijalankan tidak mencapai
sasaran. Kinerja diukur dengan jumlah produksi dan waktu tanggap. Jumlah produksi
adalah jumlah pekerjaan yang bisa diselesaikan selama jangka waktu tertentu. Pada
bagian pemasaran, kinerja diukur berdasarkan volume pekerjaan. Pangsa pasar yang
diraih, atau citra perusahaan. Waktu tanggap adalah keterlambatan rata-rata antara
suatu transaksi dengan tanggapan yang diberikan kepada transaksi tersebut.

b. Information (Analisis Informasi)


Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap
kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu
dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal
ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi,
karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.

c. Economic (Analisis Ekonomi)


Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek.
Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan
peluang berkaitan dengan masalah biaya.

d. Security (Analisis Keamanan)


Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang di
bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah,
atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.

e. Efficiency (Analisis Efisiensi)


Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan
input yang sekecil mungkin.

f. Services (Analisis Layanan)


Berikut adalah keriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk:
 Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.
 Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.
 Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya.
 Sistem tidak mudah dipelajari.
 Sistem tidak mudah digunakan.
 Sistem canggung untuk digunakan.
 Sistem tidak fleksibel.

KASUS

1. Analisis Piesces

Tema dari analisis sistem ini adalah untuk membuat suatu sistem akuntansi, dimana sistem
ini akan memungkinkan klien untuk mengajukan permintaan dan masalah layanan,
meneruskan permintaan tersebut ke satu konsultan, dan melacak kemajuan permintaan
sampai dapat diselesaikan.

a. Analisis Kinerja ( Performance )


Terkait dari hasil pertemuan Anna Kelly (analis / programmer), Kathy Gray
(resepsionis / petugas pembukuan), dan Ben Logan (konsultan IT) di Ruang di
Coastline Systems Consulting dalam segi performa / kinerja tidak begitu baik, karena
klien harus menghubungi terlebih dahulu untuk melakukan permintaan perubahan
dan laporan masalah dan umum nya saya harus mengirim email dan menelpon, dan
mungkin klien sedikit lama dalam mendapat tanggapan serta membutuhkan data
dalam sistem akuntansi ini untuk piutang dan pajak.

b. Analisis Informasi ( Information )


Terkait dari hasil pertemuan Anna Kelly (analis / programmer), Kathy Gray
(resepsionis / petugas pembukuan), dan Ben Logan (konsultan IT) di Ruang di
Coastline Systems Consulting dalam segi informasi adalah perlunya pengiriman
faktur terinci bulanan untuk pekerjaan yang dilakukan.

c. Analisis Ekonomi ( Economy )


Terkait dari hasil pertemuan Anna Kelly (analis / programmer), Kathy Gray
(resepsionis / petugas pembukuan), dan Ben Logan (konsultan IT) di Ruang di
Coastline Systems Consulting dalam segi ekonomi adalah dapat memudahkan dalam
hal pembuatan laporan setiap bulan

d. Analisis Pengendalian ( Control )


Terkait dari hasil pertemuan Anna Kelly (analis / programmer), Kathy Gray
(resepsionis / petugas pembukuan), dan Ben Logan (konsultan IT) di Ruang di
Coastline Systems Consulting dalam segi pengendalian atau control adalah tidak
ingin adanya permintaan palsu, dan keamanan basis data agar seseorang tidak dapat
dapat meretas basis data.

e. Analisis Efisiensi ( Efficiency )


Terkait dari hasil pertemuan Anna Kelly (analis / programmer), Kathy Gray
(resepsionis / petugas pembukuan), dan Ben Logan (konsultan IT) di Ruang di
Coastline Systems Consulting dalam segi efisiensi yaitu klien dapat mengajukan
permintaan dari platfrom manapun yang mereka gunakan secara
independen/sendiri. Dan mereka dapat menggunakan sistem penagihan untuk
menghasilkan faktur terperinci sehingga ini dapat menghemat banyak waktu

f. Analisis Pelayanan ( Service )


Terkait dari hasil pertemuan Anna Kelly (analis / programmer), Kathy Gray
(resepsionis / petugas pembukuan), dan Ben Logan (konsultan IT) di Ruang di
Coastline Systems Consulting dalam segi pelayanan adalah para teknisi dapat
mengakses sistem akuntansi ini dari luar, dan tidak perlu lagi mencetak catatan yang
telah dilakukan dengan cara adanya laporan yang tersimpan dalam sistem sebelum
menutup sistem akuntansi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai