Anda di halaman 1dari 2

MANAJEMEN NYERI

No. Dokumen No. Halaman


300.a/445.9/AKR 1.3.8/RSD.RN/VIII/2018 Revisi 1/2

PEMKAB. ROTE NDAO


DINAS KESEHATAN
UPTRSUD BA’A

SPO Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


Hak Pasien Dan 11 Agustus 2018 Direktur RSUD BA’A
Keluarga Pasien

dr. Widyanto P. Adhy, M.Biomed.Sp. PD.


NIP.19810824 200904 1 002
Pengertian Manajemen nyeri adalah suatu tindakan melakukan penilaian rasa sakit atau
nyeri pada pasien di RS. Pada implementasinya pelayanan bermutu diberikan
dengan mempedulikan rasa nyeri yang dialami pasien, didukung dengan tools
pengkajian nyeri yang sesuai dan terdokumentasi dengan baik.
Tujuan Memfasilitasi pasien untuk tindakan pengurangan nyeri, memperbaiki kualitas
hidup, mencegah terjadinya komplikasi, dan menjaga pasien dalam kondisi
senyaman mungkin.
Kebijakan 1. SK Direktur RSUD Ba’a Nomor : 286.a/445.9/AKR 1.1.1/RSD.RN/VIII/2018
tentang Pemberlakuan Kebijakan Hak Dan Kewajiban Pasien Di Rumah
Sakit Umum Daerah Ba’a
2. SK Direktur RSUD Ba’a Nomor : 291.a/445.9/AKR 1.2.8/RSD.RN/VIII/2018
Tentang Pemberlakuan Panduan Manajemen Nyeri Di Rumah Sakit Umum
Daerah Ba’a
Prosedur 1. Setiap pasien anak berusia lebih dari 5 tahun dan pasien dewasa yang
dapat mendeskripsikan nyeri yang dirasakan menggunakan angka, maka
gunakanlah Visual Analogue Scale (VAS)

Tidak Nyeri Sangat Nyeri

2. Untuk pasien anak yang berusia lebih dari 3 tahun dan pasien dewasa
yang tidak dapat mendeskripsikan nyeri yang dirasakan menggunakan
angka, maka pengukuran nyeri dilakukan menggunakan Wong-Baker faces
Pain Rating Scale.
MANAJEMEN NYERI
No. Dokumen No. Halaman
300.a/445.9/AKR 1.3.8/RSD.RN/VIII/2018 Revisi 2/2

PEMKAB. ROTE NDAO


DINAS KESEHATAN
UPTRSUD BA’A
Prosedur 3. Prosedur manajemen nyeri adalah :
1) Lakukan pengkajian skala/ekspresi wajah, lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, dan kualitas nyeri
2) Observasi reaksi nonverbal
3) Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien
4) Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan
5) Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi,
dan interpersonal)
6) Ajarkan tentang teknik non farmakologi seperti :
 Kompres dingin
 Massage kulit
 Relaksasi seperti lingkungan yang tenang, posisi yang nyaman, dan
nafas dalam
 Teknik distraksi yakni mengalihkan perhatian ke stimulus lain
seperti membaca koran atau mendengarkan musik
7) Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
8) Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
Unit Terkait 1. Unit Gawat Darurat
2. Unit Rawat Inap
3. Unit Rawat Jalan
4. Kamar Operasi

Anda mungkin juga menyukai