KEPERAWATAN
ilmu adalah segala-galanya
Halaman Tab
Beranda
Konsep KTI-Skripsi
Video Kesehatan
Materi Kuliah
Askeb Askep
Download Materi
PSIKOSOSIAL LANSIA
A. Landasan Teori
1. Konsep Lanjut Usia
a. Definisi
Proses menua (aging) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik,
psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Keadaan itu cenderung
berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa secara
khusus pada lansia (Kuntjoro, 2002).
Lanjut usia adalah suatu kejadian yang pasti akan
dialami oleh semua orang yang dikarunia usia panjang, terjadi tidak bisa dihindari oleh
siapapun, namn manusia dapat berupaya untuk menghambat kejadiannya (Arya, 2008)
Lansia adalah periode dimana organisme telah mencapai kemasakan dalam ukuran dan
fungsi dan juga telah menunjukkan kemunduran sejalan dengan waktu. Ada beberapa
pendapat mengenai “usia kemunduran” yaitu ada yang menetapkan 60 tahun, 65 tahun dan
70 tahun. Badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang
menunjukkan proses menua yang berlangsung secara nyata dan seseorang telah disebut
lanjut usia. Lansia banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlu penanganan
segera dan terintegrasi (Akhmadi, 2009)
Dari beberapa uraian diatas, lanjut usia dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang pasti
dialami oleh semua orang, akan terjadi proses menghilangnya kemampuan jaringan secara
bertahap untuk memperbaiki diri serta mempertahankan struktur dan fungsi normalnya.
b. Batasan-Batasan Lanjut Usia
Batasan-batasan lanjut usia menurut beberapa ahli atau beberapa institusi berbeda-beda,
berikut adalah batasan-batasan lanjut usia yang dikutip dari Alfikri (2009) :
1) Menurut WHO, lanjut usia meliputi :
a) Usia pertengahan (middle age) ialah kelompok usia 45-59 tahun
b) Lanjut usia (elderly) ialah kelompok usia antara 60-74 tahun
c) Lanjut usia tua (old) ialah usia antara 75-90 tahun
d) Usia sangat tua (very old) ialah usia diatas 90 tahun
2) Menurut Setyonegoro (2006), pengelompokan lanjut usia sebagai berikut :
a) Usia dewasa muda (elderly adulthood) ialah kelompok usia 18 atau 20-25 tahun
b) Usia dewasa penuh (middle years) atau maturitas ialah kelompok usia 25-60 atau 65
tahun
c) Lanjut usia (geriatric age) ialah kelompok usia > 65 atau 70 tahun, yang terbagi menjadi:
umur 70-75 tahun (young old), umur 75-80 tahun (old) dan > 80 tahun (very old)
c. Fenomena Tentang Lansia
Terdapat fenomena stereotip yang tetap dan diskriminasi yang diderita oleh banyak lansia
dan waktu ke waktu. Hal ini telah digambarkan sebagai “ageism” untuk mencocokkan
dengan “isms” yang lain pada ras dan gender. Hal penting dan fenomena ini yang
menunjukkan banyak perbedaan dengan kelompok orang yang lebih muda adalah bahwa
kemampuan dan potensi lansia dinilai tidak objektif sebagai individu. Sebaliknya mereka
benar-benar terdiskriminasi oleh pendapat mereka sendiri tentang kemunduran
kemampuan fisik serta mental mereka sehingga mereka merasa menjadi beban bagi
masyarakat di tempat mereka tinggal. Fenomena ini sangat nyata dan tampak jelas di
negara modern dan Barat. Jika hal tersebut terjadi, niscaya lansia akan bersikap negatif
terhadap orang yang lebih muda, seperti sikap yang ditunjukkannya terhadap penuaan itu
sendiri. Sikap ini menunjukkan pandangan yang sempit tentang penuaan karena hanya
terpusat pada kronologisnya. Meskipun lansia mengalami kecacatan dan kelemahan,
perasaan mereka tidak berbeda saat mereka muda. Dalam banyak kasus, mereka lebih
banyak mengisi hidupnya. Stres terhadap pekerjaan dan pendidikan sebuah keluarga sudah
tidak lagi mereka rasakan, dan sekarang mereka mampu mencurahkan waktu untuk
melakukan kegiatan yang mereka sukai. Pada kenyataannya, sebagai orang yang telah
berumur, banyak lansia menjadi individu yang berarti dan perawat tentunya berperan
penting dalam membantu proses pemenuhan tersebut.
Tema yang berulang pada penelitian di bidang psikologi dan sosiologi mengenai lansia
adalah bahwa terdapat bermacam-macam pengalaman dan praktik yang hampir tidak
terbatas di antara mereka. Hal ini mendukung pandangan bahwa umumnya di setiap
kelompok usia, setiap lansia adalah individu dengan riwayat, kemampuan, dan potensi
sendiri untuk beraktivitas lebih jauh. Di dalam aspek psikologis pada penuaan ini, praktik
keperawatan harus sudah mengakar. Sebagaimana teori biologis pada penuaan, perawat
dapat memperluas wawasan tentang aspek penuaan, pengetahuan tentang teori psikologi
dan sosiologi pada penuaan. Bagaimanapun, praktik keperawatan tidak harus khusus
bergantung pada teori penuaan. Perawat yang bekerja dengan lansia harus mempunyai
tujuan membantu mencapai potensinya, tanpa ada pemaksaan untuk terlibat dalam
aktivitas di luar kemampuan mereka sendiri (Watson, 2003).
d. Teori Lanjut Usia (Lansia)
Menurut Nugroho (2000).Teori yang berkaitan dengan proses penuaan, yaitu teori biologi,
teori psikologis, teori sosial, teori spiritual.
1) Teori Biologi
Teori biologi mencangkup teori genetik dan mutasi, immunology slow theory, teori stres,
teori radikal bebas, dan teori rantai silang.
a) Teori genetik dan mutasi
Menurut teori genetik dan mutasi, menua terprogram secara genetik untuk spesies- spesies
tertentu. Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang diprogram oleh
molekul–molekul DNA dan setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi, sebagai contoh
yang khas adalah mutasi dari sel–sel kelamin (terjadi penurunan kemampuan fungsi sel).
b) Immunology slow theory
Menurut immunology slow theory, sistem imun menjadi efektif dengan bertambahnya usia
dan masuknya virus ke dalam tubuh yang dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh.
c) Teori stres
Teori stres mengungkapkan menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan
tubuh. Regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal,
kelebihan usaha, dan stres yang menyebabkan sel-sel tubuh telah terpakai.
d) Teori radikal bebas
Radikal bebas dapat berbentuk di alam bebas, tidak stabilnya radikal bebas (kelompok
atom) mengakibatkan oksidasi oksigen bahan-bahan organik seperti karbohidrat dan
protein. Radikal ini menyebabkan sel-sel tidak dapat melakukan regenerasi.
e) Teori rantai silang
Pada teori rantai silang diungkapkan bahwa reaksi kimia sel-sel yang tua atau usang
menyebabkan ikatan yang kuat, khususnya jaringan kologen. Ikatan ini menyebabkan
kurangnya elastisitas, kekacauan, dan hilangnya fungsi sel.
2) Teori Psikologi
Pada usia lanjut, proses penemuan terjadi secara alamiah seiring dengan penambahan usia.
Perubahan psikologis yang terjadi dapat dihubungkan pula dengan keakuratan mental dan
keadaan fungsional yang efektif.
3) Teori Sosial
Ada beberapa teori yang sosial yang berkaitan dengan proses penemuan, yaitu teori
interaksi sosial (social exchange theory), teori penarikan diri (disengagement theory), teori
kesinambungan (continuity theory), teori perkembangan (development theory), dan teori
stratifikasi usia (age stratification theory).
4) Teori interaksi sosial
Teori ini mencoba menjelaskan mengapa lansia bertindak pada suatu situasi tertentu, yaitu
atas dasar hal-hal yang dihargai masyarakat. Mauss, Homans dan Blau mengemukakan
bahwa interaksi sosial terjadi berdasarkan atas hukum pertukaran barang dan jasa.
Sedangkan pakar lain Simmons, mengemukakan bahwa kemampuan lansia untuk terus
menjalin interaksi sosial merupakan kunci untuk mempertahankan status sosialnya atas
dasar kemampuannya untuk melakukan tukar-menukar.
5) Teori penukaran diri
Teori ini merupakan teori sosial tentang penuaan yang paling awal dan pertama kali
diperkenalkan oleh Gumming dan Henry. Kemiskinan yang diderita lansia dan menurunnya
derajat kesehatan mengakibatkan seorang lansia secara berlahan-lahan menarik diri dari
pergaulan di sekitarnya.
Selain hal tersebut, masyarakat juga perlu mempersiapkan kondisi agar para lansia tidak
menarik diri. Proses penuaan mengakibatkan interaksi sosial lansia mulai menurun, baik
secara kualitas maupun kuantitas.
6) Teori kesinambungan
Teori dianut oleh banyak pakar sosial. Teori ini mengemukakan adanya kesinambungan
dalam siklus kehidupan lansia. Pengalaman hidup seseorang pada suatu saat merupakan
gambarannya kelak pada saat ia menjadi lansia. Hal ini dapat terlihat bahwa gaya hidup,
perilaku, harapan seseorang ternyata tidak berubah meskipun ia telah menjadi lansia.
Menurut teori penarikan diri, proses penuaan merupakan suatu pergerakan dan proses
yang searah, akan tetapi pada teori kesinambungan merupakan pergerakan dan proses
banyak arah,bergantung dari bagaimana penerimaan seseorang terhadap status
kehidupannya.
7) Teori Spiritual
Komponen spiritual dan tumbuh kembang merujuk pada pengertian hubungan individu
dengan alam semesta dan persepsi individu tentang arti kehidupan.
Fowler mengungkapkan tujuh tahap perkembangan kepercayaan (Wong, et .al, 1999).
Fowler juga meyakini bahwa kepercayaan/demensia spiritual adalah suatu kekuatan yang
memberi arti bagi kehidupan seseorang.
Fowler menggunakan istilah kepercayaan sebagai sesuatu bentuk pengetahuan dan cara
berhubungan dengan kehidupan akhir. Menurutnya, kepercayaan adalah suatu fenomena
timbal balik, yaitu suatu hubungan aktif antara seseorang dengan orang lain dalam
menanamkan suatu keyakinan, cinta kasih, dan harapan.
Fowler meyakini bahwa perkembangan kepercayaan antara orang dan lingkungan terjadi
karena adanya kombinasi antara nilai-nilai dan pengetahuan. Fowler juga berpendapat
bahwa perkembangan spiritual pada lansia berada pada tahap penjelmaan dari prinsip cinta
dan keadilan.
e. Tugas perkembangan lansia
Menurut Erickson yang dikutip oleh Maryam (2008), kesiapan lansia untuk beradaptasi
atau menyesuaikan diri terhadap tugas perkembangan usia lanjut dipengaruhi oleh proses
tumbuh kembang pada tahap sebelumnya.
Apabila seseorang pada tahap tumbuh kembang sebelumnya melakukan kegiatan sehari-
hari dengan teratur dan baik serta membina hubungan yang serasi dengan orang-orang di
sekitarnya, maka pada usia lanjut ia akan tetap melakukan kegiatan yang biasa ia lakukan
pada tahap perkembangan sebelumnya seperti olahraga, mengembangkan hobi bercocok
tanam, dan lain-lain.
Adapun tugas perkembangan lansia adalah sebagai berikut.
1) Mempersiapkan diri untuk kondisi yang menurun.
2) Mempersiapkan diri untuk pensiun.
3) Membentuk hubungan baik dengan orang seusianya.
4) Mempersiapkan kehidupan baru.
5) Melakukan penyesuaian terhadap kehidupan sosial atau masyarakat secara santai
6) Mempersiapkan diri untuk kematiannya dan kematian pasangan.
f. Tugas Perkembangan Keluarga Dengan Lansia
Menurut Maryam (2008) tugas perkembangan keluarga merupakan tanggung jawab yang
harus dicapai oleh keluarga dalam setiap tahap perkembangannya. Keluarga diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan biologis, imperatif (saling menguatkan), budaya dan aspirasi,
serta nilai-nilai keluarga.
Menurut Carter dan McGoldrick (1988) yang dikutip oleh Maryam (2008), tugas
perkembangan keluarga dengan lansia adalah sebagai berikut.
1) Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
Pengaturan hidup bagi lansia merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam
mendukung kesejahteraan lansia. Perpindahan tempat tinggal bagi lansia merupakan suatu
pengalaman traumatis, karena pindah tempat tinggal berarti akan mengubah kebiasaan-
kebiasaan yang selama ini dilakukan oleh lansia di lingkungan tempat tinggalnya. Selain itu,
dengan pindah tempat tinggal berarti lansia akan kehilangan teman dan tetangga yang
selama ini berinteraksi serta telah memberikan rasa aman pada lansia.
Kondisi ini tidak dialami oleh semua lansia, karena pindah tempat tinggal yang telah
dilakukan dengan persiapan yang memadai dan perencanaan yang matang terhadap
lingkungan baru bagi lansia, tentu akan berdampak positif bagi kehidupan lansia.
2) Penyesuaian terhadap pendapatan yang menurun
Ketika lansia memasuki pensiun, maka terjadi penurunan pendapatan secara tajam dan
semakin tidak memadai, karena biaya hidup terus meningkat, sementara
tabungan/pendapatan berkurang.
Dengan sering munculnya masalah kesehatan, pengeluaran untuk biaya kesehatan
merupakan masalah fungsional yang utama. Adanya harapan hidup yang meningkat
memungkinkan lansia untuk dapat hidup lebih lama dengan masalah kesehatan yang ada.
B. Data Khusus
1. Fungsi sosial
1) Saya sudah merasa puas karena saya dapat menolong kawan-kawan, saat terjadi hal yang
menyulitkan
Selalu
Kadang-kadang
Tidak pernah
2) Saya merasa puas dengan kawan-kawan, membicarakan hal dan masalah-masalah yang
ada dengan saya
Selalu
Kadang-kadang
Tidak pernah
3) Saya merasa puas dengan kenyataan bahwa kawan-kawan menerima dan mendukung
keinginan-keinginan saya untuk mencapai arah kehidupan aktivitas yang baru
Selalu
Kadang-kadang
Tidak pernah
4) Saya merasa puas melihat cara-cara kawan-kawan mengekspresikan afeksi dan
merespons-merespon mereka terhadap emosi saya seperi; marah, sedih atau suka
Selalu
Kadang-kadang
Tidak pernah
5) Saya merasa puas atas cara kawan-kawan dan saya menghabiskan waktu bersama-sama
Selalu
Kadang-kadang
Tidak pernah
2. Peran
1) Apakah anda sudah mempersiapkan diri untuk menjaga kesehatan anda seperti
berolahraga, melakukan aktivitas fisik mengingat kondisi fisik anda yang semakin menurun
?
Ya
Kadang-kadang
Tidak pernah
2) Apakah anda sudah mempersiapkan diri untuk masa pensiun anda, seperti mencari
pekerjaan ringan yang dapat mengisi waktu anda ?
Ya
Kadang-kadang
Tidak pernah
3) Apakah anda selalu menjalin hubungan baik dengan kerabat atau keluarga anda, seperti
melakukan silaturahmi secara rutin atau terjadwal ?
Ya
Kadang-kadang
Tidak pernah
4) Apakah anda sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk kehidupan anda yang baru,
dimana sudah sangat berbeda dengan kehidupan anda pada waktu anda masih muda atau
dewasa dengan segala aktivitas atau kesibukan anda ?
Ya
Kadang-kadang
Tidak pernah
5) Apakah anda selalu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial / atau masyarakat
dengan santai, seperti memenuhi undangan masyarakat hanya bila fisik anda
memungkinkan ?
Ya
Kadang-kadang
Tidak pernah
6) Apakah anda sudah mempersiapkan diri untuk kembali kepada sang pencipta atau
bersiap kehilangan pasangan anda ?
Ya
Kadang-kadang
Tidak pernah
3. Tingkat depresi
1) Kesedihan
Saya sangat sedih atau tidak bahagia dimana saya tak dapat menghadapinya
Saya galau atau sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat keluar darinya
Saya merasa sedih atau galau
Saya tidak merasa sedih
2) Pesimisme
Saya merasa bahwa masa depan adalah sia-sia dan sesuatu yang tidak dapat membaik
Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang kedepan
Saya merasa kecil hati mengenai masa depan
Saya merasa begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan
3) Rasa kegagalan
Saya benar-benar merasa gagal sebagai seseorang (orang tua, suami, istri)
Seperti melihat kebelakang hidup saya, semua yang dapat saya lihat hanya kegagalan
Saya merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya
Saya merasa tidak gagal
4) Ketidakpuasan
Saya tidak puas dengan segalanya
Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun
Saya menyukai cara yang saya gunakan
Saya tidak merasa tidak puas
5) Rasa bersalah
Saya merasa saya seolah-olah saya sangat buruk atau tak berharga
Saya sangat merasa bersalah
Saya merasa buruk atau tak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik
Saya tidak merasa benar-benar bersalah
6) Tidak menyukai diri sendiri
Saya benci diri sendiri
Saya muak dengan diri saya sendiri
Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri
4. Stabilitas emosi
1) Tiap hari saya sedikitnya sekali menghadapi makanan hangat dan berimbang
Tidak penting
Kurang penting
Penting
Sangat penting
2) Sedikitnya 4 malam dalam seminggu saya tidur 7-8 jam
Tidak penting
Kurang penting
Penting
Sangat penting
3) Saya secara teratur menerima dan memberi kasih sayang
Tidak penting
Kurang penting
Penting
Sangat penting
4) Sedikitnya saya mempunyai seorang saudara dalam jarak 75 km yang bisa saya andalkan
Tidak penting
Kurang penting
Penting
Sangat penting
5) Setidaknya dua kali dalam seminggu saya gerak badan sampai berkeringat
Tidak penting
Kurang penting
Penting
Sangat penting
6) Saya tidak merokok, walaupun merokok kurang dari1 batang
Tidak penting
Kurang penting
Penting
Sangat penting
7) Saya tidak minum alkohol, kalaupun minum kurang dari 5 kali dalam seminggu
Tidak penting
Kurang penting
Penting
Sangat penting
8) Berat badan saya sesuai dengan tinggi badan saya
Tidak penting
Kurang penting
Penting
Sangat penting
9) Saya mempunyai penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok
Tidak penting
Kurang penting
Penting
Sangat penting
10) Saya memperoleh kekuatan dari agama
Tidak penting
Kurang penting
Penting
Sangat penting
11) Saya secara teratur menghadiri kegiatan-kegiatan sosial atau klub
Tidak penting
Kurang penting
Penting
Sangat penting
12) Saya mempunyai lingkungan sahabat dan kenalan
Tidak penting
Kurang penting
Penting
Sangat penting
13) Saya mempunyai sahabat satu atau lebih kepada siapa saya dapat percayakan soal-soal
pribadi saya
Tidak penting
Kurang penting
Penting
Sangat penting
14) Kesehatan saya baik (termasuk, mata, telinga dan gigi)
Tidak penting
Kurang penting
Penting
Sangat penting
15) Saya bicara terus terang mengutarakan perasaan hati diwaktu marah atau gelisah
Tidak penting
Kurang penting
Penting
Sangat penting
16) Saya secara teratur bercakap-cakap dengan orang-orang siapa saya tinggal, soal urusan
domestik misalnya kebersihan rumah dan kehidupan sehari-hari.
Tidak penting
Kurang penting
Penting
Sangat penting
17) Setidaknya seminggu sekali saya melakukan sesuatu untuk hiburan
Tidak penting
Kurang penting
Penting
Sangat penting
18) Saya bisa mengatur waktu secara efektif
Tidak penting
Kurang penting
Penting
Sangat penting
19) Sehari-hari saya minum air putih (aqua tidak minum kopi, teh atau cola, kalaupun
minum kurang dari 3 cangkir sehari)
Tidak penting
Kurang penting
Penting
Sangat penting
20) Saya setiap hari mencari waktu untuk menenangkan diri
Tidak penting
Kurang penting
Penting
Sangat penting
Diposting oleh Laksana di 22.41
Label: KONSEP KTI/SKRIPSI
5 komentar:
1.
saya mau unduh yang ini bisa tidak mba, minta file yang lengkap dalam bentuk PDF
atau file
Balas
Balasan
Balas
2.
Balas
Balasan
Balas
3.
Balas
Balasan
Balas
4.
Unknown16 Oktober 2018 05.10
Balas
Balasan
Balas
5.
Balas
Balasan
Balas
Tambahkan komentar
Muat yang lain...
TULISANKU
► 2015 (1)
o ► Mei (1)
► 2013 (1)
o ► Mei (1)
► 2012 (12)
o ► Mei (1)
o ► April (11)
▼ 2011 (17)
o ► Desember (4)
o ► November (2)
o ► Agustus (1)
o ▼ Juli (2)
PSIKOSOSIAL LANSIA
konsep dasar pengetahuan
o ► Mei (1)
o ► April (6)
o ► Maret (1)
► 2010 (12)
o ► Juli (2)
o ► Juni (1)
o ► Mei (7)
o ► Maret (2)
► 2009 (2)
o ► Desember (2)
KATEGORI TULISAN
ARTIKEL (14)
KONSEP KTI/SKRIPSI (18)
Tulisan Paling OK
PENGETAHUAN IBU TENTANG BIANG KERINGAT PADA BAYI 0-1 TAHUN
PENGETAHUAN IBU TENTANG BIANG KERINGAT PADA BAYI 0-1 TAHUN Bayi yang
sehat dan lucu pasti menjadi dambaan setiap pasangan. Namun, tentu s...
PSIKOSOSIAL LANSIA
A. Landasan Teori 1. Konsep Lanjut Usia a. Definisi Proses menua (aging) adalah proses
alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik...
I. Konsep Kebersihan Alat Kelamin (Vulva Hygiene) A. Pengertian Kebersihan Alat Kelamin
(Vulva hygiene) merupakan menjaga kebersihan vagina...
Dukungan
interpretasi frekuensi
Menurut Arikunto interpretasikan skala dari distribusi frekuensi adalah sebagai berikut:
Seluruh : 100 % Hampir seluruh : 76% - 99% Sebag...
Mengenai Saya
Laksana
Lihat profil lengkapku
Jumlah Pengunjungku
235317