BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dapat bertahan hidup pada keadaan udara kering maupun keadaan dingin. Hal
ini terjadi karena bakteri berada dalam keadaan dorman (keadaan berhenti
tumbuh yang di sebabkan lingkungan tidak baik) dan selanjutnya dapat aktif
WHO (2013) melaporkan terdapat 8,6 juta kasus TB pada tahun 2012
dimana 1,1 juta orang (13%) di antaranya adalah pasien dengan HIV positif.
530.000 pasien TB anak pertahun, atau sekitar 8% dari total kematian yang
176.677 kasus, menurun bila dibandingkan kasus baru BTA+ yang ditemukan
tahun 2013 yang sebesar 196.310 kasus. Jumlah kasus tertinggi yang
1
2
barat yaitu sebanyak 38%, sedangkan provinsi jawa tengah terdapat 59%
yang menunjukkan jumlah pasien baru yang ditemukan dan tercatat diantara
wilayah tersebut. CNR kasus baru BTA positif adalah angka yang
tercatat diantara 100.000 penduduk di suatu wilayah tertentu. CNR kasus baru
BTA positif di Jawa Tengah tahun 2015 sebesar 115,17 per 100.000
penduduk, hal ini berarti penemuan kasus TB BTA positif pada tahun 2015
Angka penemuan kasus TB pada tahun 2016 di Rumah Sakit Paru dr.
(Dhuria, 2008)
Sejumlah orang dapat hidup lebih lama, namun dengan membawa beban
2012 WHO melaporkan bahwa disebagian besar dunia, lebih banyak laki-laki
yang berpendidikan tinggi, satu hal yang tidak kalah penting yaitu Sistem
depresi, dan dukungan sosial ( Unalan, et al, 2008). Namun hingga saat ini,
kondisi yang tidak berkualitas hidupnya, oleh karena itu penelitian ini penting
Salatiga.”
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
kualitas hidup penderita tuberkulosis paru di Rumah Sakit Paru dr. Ario
Wirawan Salatiga.
2. Tujuan khusus
penderita tuberkulosis.
penderita tuberkulosis.
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi Peneliti
E. Keaslian Penelitian
primer terdiri dari pasien tuberkulosis paru tentang dukungan sosial dan
meminta persetujuan dari pasien apakah bersedia atau tidak terlibat dalam