DI SUSUN OLEH :
2.TUJUAN
.TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah di berikan penyuluhan sasaran diharapkan mampu memahami tentang hipontesi dan hal-
hal lainnya,
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
1.Menjelaskan definisi hipotensi
2.menjelaskan tanda dan gejala hipotensi
3.menjelasskan penyebab penyakit hipotensi
4.menjelaskan penanganan atau pengobatan penyakit hipotensi
5.menjelaskan jenis penyakit hipotensi
1.GARIS BESAR MATERI
1.Pengertian hipotensi
2.Tanda dan gejala hipotensi
3.penyebab hipotensi
4.cara mengobati hipotensi
5.jenis penyakit hipotensi
111.METODE
Ceramah
Tanya jawab
1V.MEDIA
* Leaflet
*Laptop
*Mikrofon
*LCD
V.MATERI
TERLAMPIR
V1.PROSES KEGIATAN
No. Kegiatan Penyuluh Kegiatan Audien Waktu
1. Pre interaksi : -memperhatiakan 2 Menit
-mempersiapkan materi
-mempersiapkan alat
-mempersiapkan diri
2. Orientasi - Menjawab salam 3 Menit
-Salam - Mengerti mkasud dan tujuan
-perkenalan
-memberitahukan tujuan
3. Tahap kerja -memperhatikan dengan baik 8 Menit
-Penyampaian materi
4. Tahap Terminasi -Menjawab pertanyaan 2 Menit
-Evaluasi
-tanya jawab
Soal:
1.apa yang di maksud dengan hipotensi ?
2.bagaimana cara mengobati penyakit hipotensi ?
3.Apa penyebab penyakit hipotensi ?
Jawaban
1. enyakit darah rendah atau Hipotensi (Hypotension) adalah suatu keadaan dimana tekanan darah
seseorang turun dibawah angka normal, yaitu mencapai nilai rendah 90/60 mmHg.
2. - Minum air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara 8 hingga 10 gelas per hari, sesekali
minum kopi agar memacu peningkatan degup jantung sehingga tekanan darah akan meningkat
- Berolah raga teratur seperti berjalan pagi selama 30 menit, minimal 3x seminggu dapat
membantu mengurangi timbulnya gejala
- Pemberian obat-obatan (meningkatkan darah) hanya dilakukan apabila gejala hipotensi yang
dirasakan benar-benar mengganggu aktivitas keseharian, selain itu dokter hanya akan
memberikan vitamin (suport/placebo) serta beberapa saran yang dapat dilakukan bagi penderita.
3. - Kurangnya pemompaan darah dari jantung. Semakin banyak darah yang dipompa dari jantung
setiap menitnya (cardiac output, curah jantung), semakin tinggi tekanan darah. Seseorang yang
memiliki kelainan/penyakit jantung yang mengakibatkan irama jantung abnormal, kerusakan
atau kelainan fungsi otot jantung, penyakit katup jantung maka berdampak pada berkurangnya
pemompaan darah (curah jantung) keseluruh organ tubuh.
- Volume (jumlah) darah berkurang. Hal ini dapat disebabkan oleh perdarahan yang hebat (luka
sobek,haid berlebihan/abnormal), diare yang tak cepat teratasi, keringat berlebihan, buang air
kecil atau berkemih berlebihan.
RAFERENSI:
http://dhewi-hany.blogspot.com/2012/05/lp-bronchopneumonia.html
http://www.infopenyakit.com/2008/02/penyakit-darah-rendah-hipotensi.html
http://pharos.co.id/news-a-media/beritakesehatan/378-hipotensi.html
10
MATERI
V.MATERI
DEFINISI HIPOTENSI
Penyakit darah rendah atau Hipotensi (Hypotension) adalah suatu keadaan dimana tekanan darah
seseorang turun dibawah angka normal, yaitu mencapai nilai rendah 90/60 mmHg. Telah
dijelaskan pada artikel sebelumnya (Penyakit darah tinggi) bahwa nilai normal tekanan darah
seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara
umum adalah 120/80 mmHG.
Namun demikian, beberapa orang mungkin memiliki nilai tekanan darah (tensi) berkisar 110/90
mmHg atau bahkan 100/80 mmHg akan tetapi mereka tidak/belum atau jarang menampakkan
beberapa keluhan berarti, sehingga hal itu dirasakan biasa saja dalam aktivitas kesehariannya.
Apabila kondisi itu terus berlanjut, didukung dengan beberapa faktor yang memungkinkan
memicu menurunnya tekanan darah yang signifikan seperti keringat dan berkemih banyak
namun kurang minum, kurang tidur atau kurang istirahat (lelah dengan aktivitas berlebihan) serta
haid dengan perdarahan berlebihan (abnormal) maka tekanan darah akan mencapai ambang
rendah (hipotensi) 90/60 mmHg.
Pada pemeriksaan secara umum detak/denyut nadi teraba lemah, penderita tampak pucat, hal ini
disebabkan suplai darah yang tidak maksimum keseluruh jaringan tubuh.
- Kurangnya pemompaan darah dari jantung. Semakin banyak darah yang dipompa dari jantung
setiap menitnya (cardiac output, curah jantung), semakin tinggi tekanan darah. Seseorang yang
memiliki kelainan/penyakit jantung yang mengakibatkan irama jantung abnormal, kerusakan
atau kelainan fungsi otot jantung, penyakit katup jantung maka berdampak pada berkurangnya
pemompaan darah (curah jantung) keseluruh organ tubuh.
- Volume (jumlah) darah berkurang. Hal ini dapat disebabkan oleh perdarahan yang hebat (luka
sobek,haid berlebihan/abnormal), diare yang tak cepat teratasi, keringat berlebihan, buang air
kecil atau berkemih berlebihan.
- Minum air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara 8 hingga 10 gelas per hari, sesekali
minum kopi agar memacu peningkatan degup jantung sehingga tekanan darah akan meningkat
- Berolah raga teratur seperti berjalan pagi selama 30 menit, minimal 3x seminggu dapat
membantu mengurangi timbulnya gejala
- Pemberian obat-obatan (meningkatkan darah) hanya dilakukan apabila gejala hipotensi yang
dirasakan benar-benar mengganggu aktivitas keseharian, selain itu dokter hanya akan
memberikan vitamin (suport/placebo) serta beberapa saran yang dapat dilakukan bagi penderita.
Mengenai image masyarakat yang sebagian besar berpikir bahwa dengan mengkonsumsi daging
kambing bagi penderita hipotensi dapat meningkatkan tensi darah sebenarnya belum jelas,
Namun dibenarkan kalau hal itu akan meningkatkan kandungan haemoglobin (Hb) dalam darah.
Sekali lagi harus dipahami bahwa tekanan darah rendah artinya suplai darah tidak maksimal
keseluruh bagian tubuh. Haemoglobin (Hb) rendah adalah berarti bahwa kandungan Hb sebagai
zat pengikat oxygen dalam darah memiliki kadar rendah yang akibatnya penderita bisa pucat
(anemia), pusing (oxygen yang di angkut/suplai darah ke otak kurang), merasa cepat lelah dan
sebagainya.
Dalam kasus Hipotensi yang benar-benar diperlukan pemberian obat, biasanya ada beberapa
jenis obat yang biasa dipakai seperti fludrocortisone, midodrine, pyridostigmine, nonsteroidal
anti-inflammatory drugs (NSAIDs), caffeine dan erythropoietin.