Macam Sholat Sunnah
Macam Sholat Sunnah
Macam Sholat Sunnah
1. Sholat Wudhu’
Niatnya:
Artinya:
Sholat sunnah 2 rakaat yang dikrjkan ketika masuk masjid, sebelum duduk untuk menghormati masjid.
Rasulullah bersabda: “Apabila seseorg diantara kamu msk masjid, maka jgnlah hendak duduk sblm shalat
2rakaat lbh dahulu” (H.R.Bukhari&Muslim).
Niatnya:
Artinya:
3. Sholat Dhuha
Sholat sunnah yg dikrjkan ketika matahari br naik. Jumlah rakaatnya minimal 2 maksimal 12.
Dari Anas berkata Rasulullah: “Barang siapa shalat Dhuha 12rakaat, Allah akan membuatkan utknya
istana disurga” (H.R.Tarmiji&Abu Majah).
Niatnya:
Artinya:
4. Shalat Rawatib
Sholat sunnah yang dikerjakan mengiringi shalat fardhu. Shalat rawatib ada dua macam, yaitu Qabliyah
dan Ba’diyyah;
Shalat Rawatib Qabliyah adalah shalat sunnah rawatib yang dikerejakan sebelum shalat wajib. Waktunya,
2 rakaat seblm shalat Subuh, 2 rakaat sebelum sholat Dzuhur, 2 atau 4 rakaat sebelum shalat Ashar dan 2
rakaat sebelum shalat Isya’.
Niatnya:
Artinya:
Shalat Rawatib Qabliyah adalah shalat sunnah rawatib yang dikerjakan setelah shalat fardhu. Waktunya,
2 atau 4 rakaat sesudah shalat Dzuhur, 2 rakaat sesudah shalat Magrib dan 2 rakaat sesudah shalat Isya’.
Niatnya:
Artinya:
5. Shalat Tahajud
Shalat sunnah pada waktu malam. Sebaiknya lewat tengah malam dan setelah tidur. Minimal 2 rakaat
maksimal sebatas kemampuan kita. Keutamaan shalat ini, diterangkan dalam Al-Qur’an:
“Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan
bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji” (QS. Al-Isra’ : 79).
Niatnya:
Artinya:
6. Shalat Istikharah
Shalat sunnah 2 rakaat untuk meminta petunjuk yang baik, bila kita menghadapi 2 pilihan kemudian ragu
dalam mengambil keputusan. Sebaiknya dikerjakan pada 2/3 malam terakhir.
Niatnya:
Artinya:
7. Shalat Hajat
Shalat sunnah 2 rakaat untuk memohon agar hajat kita dikabulkan/diperkenankan oleh Allah SWT.
Minimal 2 rakaat maksimal 12 rakaat dengan salam setiap 2 rakaat.
Niatnya:
Artinya:
8. Shalat Mutlaq
Shalat sunnah tanpa sebab dan tidak ditentukan waktunya, juga tidak dibatasi jumlah rakaatnya.
Niatnya:
Artinya:
9. Shalat Taubat
Shalat sunnah yang dilakukan setelah merasa berbuat dosa kepada Allah SWT, agar mendapat ampunan-
Nya.
Niatnya:
Artinya:
Cara mengerjakannya:
Niat
Jumlah keseluruhan tasbih yang dibaca pada tiap rakaatnya sebnyk 75x. Lafadz bacaan tasbih yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
Artinya:
“Maha suci Allah yang Maha Esa. Segala puji bagi Allah, Dzat yang Maha Agung”
Shalat sunnah sesudah shalat Isya’, pada bulan Ramadhan. Menegenai bilangan rakaatnya disebutkan
dlm hadis:
“Yang dikrjkan oleh Rasulullah SAW, baik pada bulan ramadhan/lainnya tidak lebih dari 11 rakaat”
(H.R.Bukhari).
Dari Jabir: “Sesungguhnya Nabi SAW telah shalat bersama mereka 8 rakaat, lalu beliau shalat witir.”
(H.R.Ibnu Hiban)
Artinya:
“Aku niat shalat sunat tarawih 2 rakaat (imamam/makmum) karena Allah”
Shalat sunnat Muakad (dianjurkan) yang biasanya dirangkaikan denga shalat tarawih, Bilangan shalat
witir 1, 3, 5, 7 sampai 11 rakaat.
“Witir itu hak, maka siapa yang suka mengerjakan 5, kerjakanlah. Siapa yang suka mengerjakan 3,
kerjakanlah. Dan siapa yang suka 1, maka kerjakanlah” (H.R. Abu Daud dan Nasai).
Niat:
Artinya:
Shalat Idul Fitri pada 1 Syawal dan Idul Adha pada 10 Dzulhijah. Hukumnya sunnah Muakad (dianjurkan).
“Sesungguhnya kami telah memberi engkau (yaa Muhammad) akan kebajikan yang banyak, sebab itu
shalatlah engkau dan berqurbanlah karena Tuhanmu pada Idul Adha” (Q.S.AlKautsar.1-2)
Dari Ibnu Umar: “Rasulullah, Abu Bakar, Umar pernah melakukan shalat pd 2hari raya sblm berkhutbah.”
(H.R. Jama’ah).
Artinya:
“Aku niat shalat idul fitri dua rakaat (imam/makmum) karena Allah”
Artinya:
“Aku niat shalat idul adha dua rakaat (imam/makmum) karena Allah”
Waktu shalat hari raya adalah setelah terbit matahari sampai condongnya matahari. Syarat, rukun dan
sunnatnya sama seperti shalat yang lainnya. Hanya ditambah beberapa sunnat sebagai berikut:
Berjamaah
Takbir 7 kali pada rakaat pertama dan 5 kali pada rakat ke-2
Setelah takbir yang ke-2 sampai takbir yang terakhir baca tasbih.
Membaca surat Qaf di rakaat pertama dan surat Al-Ghasiyah pada rakaat kedua
Pada khutbah Idul Fitri memaparkan tentang zakat fitrah dan pada Idul Adha tentang hukum-hukum
Qurban
Makan terlebih dahulu pada shalat Idul Fitri, pada Shalat Idul Adha sebaliknya.
Caranya mengerjakannya:
Shalat 2 rakaat dengan 4x ruku’ yaitu pada rakaat pertama, setelah ruku’ dan i’tidal baca fatihah lagi
kemudian ruku’ dan i’tidal kembali setelah itu sujud sebagaimana biasa. Begitu pula pada rakaat ke-2.
Disunatkan baca surat yang panjang, sedang membacanya pada waktu gerhana bulan harus nyaring,
sedangkan pada gerhana matahari sebaliknya.
Artinya:
Shalat sunat yang dikerjakan untuk memohon hujan kepada Allah SWT.
Niatnya:
Artinya:
“Aku niat shalat istisqaa 2 rakaat (imam/makmum) karena Allah”
3 hari sebelumnya agar ulama memerintahkan umatnya bertaubat dengan berpusa dan meninggalkan
segala kedzaliman serta menganjurkan beramal shaleh. Sebab menumpuknya dosa itu mengakibatkan
hilangnya rejeki dan datangnya murka Allah.
“Apabila kami hendak membinasakan suatu negeri, maka lebih dulu kami perbanyak orang-orang yang
fasik, sebab kefasikannyalah mereka disiksa, lalu kami robohkan (hancurkan) negeri mereka sehancur-
hancurnya” (QS. Al-Isra’ : 16).
Pada hari ke-4 semua penduduk termasuk yang lemah dianjurkan pergi kelapangan dengan pakaian
sederana dan tanpa wangi-wangian untuk shalat Istisqa’
Usai shalat diadakan khutbah 2 kali. Pada khutbah pertama hendaknya baca istigfar 9x dan pada khutbah
kedua 7x. Pelaksanaan khutbah istisqa berbeda dengan khutbah lainnya, yaitu:
Isi khutbah menganjurkan banyak beristigfar, berkeyakinan bahwa Allah SWT akan mengabulkan
permintaan mereka.
Saat berdo’a pada khutbah kedua, khatib hendaknya menghadap kiblat membelakangi makmumnya.