Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS TIPE

KEPEMIMPINAN
Wakil Presiden Jusuf Kalla
KELOMPOK 8
ANGGOTA KELOMPOK - 8
1. Alpia Salwa Yunita (31.0739)
2. M Fachru Razi S (31.0836)
3. Sri Meutia Dewi (31.0093)
4. Tesar Afianggit
(31.0484)
5. Yasmine Naurah Izari
(31.0667)
KELAS B-2
Gambaran Umum Tipe
Kepemimpinan Jusuf Kalla

Muhammad Jusuf Kalla dikenal dengan sosok yang tegas dalam


memimpin. Ketegasannya dalam memimpin mampu membuat ia
berkontribusi besar di berbagai kebijakan pemerintahan dalam masa
jabatannya sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia.
Konsep Pengambilan Keputusan Menurut Jusuf Kalla

Dilansir bedasarkan republika, Jusuf Kalla menyatakan memegang teguh


formula 3K dalam kepemimpinannya. Formula 3K, yakni katakan apa yang
akan di kerjakan, Kerjakan apa yang sudah dikatakan, dan komunikasin hasil
yang telah di kerjakan dan tidak dikerjakan. Jusuf Kalla memegang teguh
prinsip bahwa jauh lebih bermanfaat menjadi orang yang sering kalah,
daripada menjadi seorang penakut. Kepemimpinan adalah masalah
tanggungjawab, dan tanggungjawab merupakan harga dari kepemimpinan.

Di setiap masa jabatan yang dijalani, Jusuf Kalla sangatlah bertanggungjawab


serta berkomiten kuat agar mampu melaksanakan kewajibannya dengan
sebaik mungkin. Terlihat dari setiap kontribusinya terhadap kebijakan yang dia
buat untuk negara.
ANALISIS TIPE KEPEMIMPINAN DARI BERBAGAI ASPEK

A. Aspek Ideologi
Salah satu aspek ideologi adalah melakukan berbagai kegiatan yang mewujudkan
kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial, kepemimpinan yang dilakukan Jusuf
Kalla sebagai berikut ;

Pembangunan infrastruktur di Indonesia bagian timur. Indonesia timur merupakan


bagian Indonesia yang mengalami keterlambatan dalam bidang infrastruktur
sehingga dengan itu pemerintahan Jokowi-JK melakukan pemerataan pembangunan
insfrastruktur yaitu pembangunan jembatan dan pembangunan jalan di perbatasan
Papua, Kalimantan, NTT, Trans Papu serta Trans Kalimantan.
B. Aspek Politik
Karir politik Jusuf Kalla masuk ke cakupan nasional ketika terpilih
menjadi Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI mewakili
Golkar pada tahun 1982-1986, dan mewakili daerah pada tahun 1977-
1999. Pada tahun 2004, sebelum terpilih menjadi Ketua Umum Partai
Golkar Jusuf Kalla sempat menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan
Perdagangan RI di masa pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid,
karirnya hanya
C. Aspek Ekonomi
Meminilisir kemiskinan. Tingakat kemiskinan Indonesia yang dapat
dikatakan masih tinggi sehingga masa pemerintahan Jusuf Kalla
dilakukan beberapa cara untuk meminimalisirnya, seperti:
a) Memberikan BLT atau bantuan langsung tunai.
b) Memaksimalkan pembelian produk lokal. Mengamanatkan
pegawainya untuk memakai produk-produk lokal salah satuya
sepatu yang harus buatan anak Indonesia dengan tujuan
untuk menaikkan UMKM.
c) Program dana BOS atau Bantuan Operasional Sekolah
merupakan salah satu program yang dilaksanakan Jusuf
Kallaz dengan berbasis sekolah gratis untuk SD, SMP dan
SMA dengan itu siswa tak perlu membayar SPP. Dana BOS
didapatkan dari dana BOS sendiri sejak tahun 2005 dan juga
dana kompensasi.
d) Adanya program perlindungan social
e) Melakukan pemberdayaan kelompok masyarakat
f) Akses pelayanan dasar yang ditingkatkan
D. Aspek Sosial
Jusuf Kalla juga memiliki jiwa sosial tinggi, dengan
keramahannya Jusuf Kalla sering kali melakukan ke warga.
Sedangkan kelemahannya Jusuf Kalla cenderung
menggunakan gaya kepemimpinan pragmatis, pragmatis
merupakan sifat yang lebih suka praktis dan efektif efisien hal
ini juga terdapat kelemahannya dalam kepemimpinan dimana
mengakibatkan imbas terhadap kurangnya keluarnya
kompetisi oleh antar partai politik pada parlemen, sebagai
akibatnya tidak terlihat usaha ideologis partai politik pada
memengaruhi mengubah, ataupun menciptakan kebijakan
.
E. Aspek Budaya
Menghidupkan permainan tradisional. Pada program Nawacita masa
kepresidenan Jokowi-JK salah satu programnya didalamnya adalah
meningkatkan karakter anak yang baik dengan adanya revolusi karakter bangsa
sehingga di gencarkan memanfaatkan potensi kearifan lokal pada permainan
tradisional pada dunia pendidikan baik anak usia dini hingga sekolah menengah
atas yang ditujukan agar dapat memberikan pemahaman budaya anti kekerasan
(Darmawan, 2016).
F. Aspek Pertahanan dan Keamanan
Penyelesaian konfilik, Jusuf Kala sebagai wakil presiden Indonesia pada masa jabatannya
selama dua kali dikenal aktif mendamaikan konflik-konflik yang terjadi hingga
mendapatkan penghargaan The World Assembly of Youth dalam konferensi The World
Youth From on Peace and Harmony tahun 2011,12 yaitu:
1. Kerusuhan Ambon, dalam terjadinya kerusuhan dikota Ambon Jusuf Kalla memimpin
perdamaian dengan mengadakan pertemuan yang bernama malino I dan II
2. Kerusuhan Poso, Jusuf Kalla memimpin perdamaian dari kerusuhan Poso, Sulawesi
Tengah dan pada saat itu Jusuf Kalla sebagai Menko Kesra RI pada kabinet Gotong
Royong.
3. Jusuf Kalla juga melakukan kegiatan dan aksi kedamaian di kota serambi mekkah
atau Nanggroe Aceh Darussalam dengan adanya pertemuan RI dan GAM di Helsinki,
Finlandia.
4. Kerusuhan Etnis Rohingya dengan Etnis Rakhine di Myanmar, Jusuf Kala ditunjuk
sebagai Special Envoy atau duta khusus dalam forum KTT ASEAN dimana Indonesia
juga terlibat dalam penyelesaian konflik tersebut, Jusuf Kalla ditunjuk dengan alasan
jiwa kepemimpinan yang tegas dalam menyelesaikan setiap maslah yang ada dengan
baik.

Selain itu Jusuf Kalla dalam masa periodenya yang ditujukan untuk lebih
sejahtera memberikan kebijakan-kebijakan yang diteteapkan oleh wakil
presiden tersrbut seperti:
1. Menyusun anggaran sesuai pada kemampuan yang dimiliki, maksud
dari hal ini agar meminimalisir adanya beban hutang yang lebih banyak
agar tidak menjadikan beban bagi generasi selanjutnya.
2. Pembangunan sistem ditujukan pada keseimbangan sumber daya
alam atau SDA dan manufacturing dengan maksud sebagai penanaman
investasi.
3. Mengurangi ketimpangan, masalah sosial dan ekonomi, serta
mewujudkan keadilan
Kelemahan Gaya Kepemimpinan Jusuf Kalla

Kelemahan dari gaya kepemimpinan Jusuf Kalla adalah Jusuf


Kalla cenderung menggunakan gaya kepemimpinan pragmatis,
pragmatis merupakan sifat yang lebih suka praktis dan efektif
efisien hal ini juga terdapat kelemahannya dalam kepemimpinan
dimana mengakibatkan imbas terhadap kurangnya keluarnya
kompetisi oleh antar partai politik pada parlemen, sebagai
akibatnya tidak terlihat usaha ideologis partai politik pada
memengaruhi mengubah, ataupun menciptakan kebijakan. Pada
kinerja tahun pertama, Jusuf Kalla mengalami keterpurukan pada
syarat perekonomian pada Indonesia. Hal tadi dikarenakan
kinerja pemerintahan yang bergerak lambat sehingga kurang
terlihatnya perjuangan ideologi oleh partai politik di Indonesia
dengan itu juga menyebabkan pengawasan DPR yang semakin
menurun terhadap pemerintah hal ini dapat dikatakan adanya
pengelolaan pendapat atau koalisi bagi partai politik.
Kelebihan Gaya Kepemimpinan Jusuf Kalla

Kelebihan dari gaya kepemimpinan Jusuf Kalla yaitu


ketegasan dalam mengambil semua keputusan, sehingga
memberikan peluang yang besar rakyat dalam memilih
sebagai wakil presiden. Jusuf Kalla juga memiliki jiwa
sosial tinggi, dengan keramahannya Jusuf Kalla sering kali
melakukan ke warga.
KESIMPULAN
Gaya kepemimpinan Jusuf Kalla adalah gaya kepemimpinan
pragmatis, yaitu praktis efisien dan efektif. Dengan latar belakang
sebagai seorang pengusaha membentuk Jusuf Kalla selalu
mendapatkan ide-ide baru. Jusuf Kalla juga merupakan wakil presiden
yang merakyat, dimana sering mengunjungi rumah-rumah warga untuk
melihat kondisi langsung masyarakatnya.
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes
icons by Flaticon and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai