Anda di halaman 1dari 3

Nama : Eugenia Shepany

NIM : 1911012040

Kelas : B

Mata Kuliah : Kewirausahaan dan Kepemimpinan

KEPEMIMPINAN JUSUF KALLA

Jusuf Nama atau yang lebih dikenal dengan panggilan JK memiliki nama lengkap Drs. H.
Muhammad Jusuf Kalla. Lahir di Watampone, Sulawesi Selatan, tanggal 15 Mei 1942 dari ayah
yang bernama Hadji Kalla dan Ibu Athirah. M Jusuf Kalla menikahi Hj Mufidah lalu dikaruniai
putra-putri sebanyak lima yakni Muchlisa Jusuf, Muswirah Jusuf, Imelda Jusuf, Solichin Jusuf
dan Chairani Jusuf. Riwayat pendidikan Jusuf Kalla dimulai dari Sekolah Dasar yakni SD II
Watampone (1953), SMP Islam Makassar (1957), SMAN 3 Makassar (1960), dan Universitas
Hasanuddin Makassar (1967).

Muhammad Jusuf Kalla merupakan pemilik perusahaan keluarga kaya generasi kedua
yang berasal dari kota Makassar, yakni Hadji Kalla. Jusuf Kalla lahir di dalam keluarga
pedagang yang sejak kecil telah akrab dengan dunia usaha. Tahun 1967, seusai kuliah Jusuf
Kalla total terjun langsung ke dunia bisnis. Jusuf Kalla memimpin perusahaan hasil bumi yang
diwariskan oleh ayahnya bernama NV Hadji Kalla Tranding Company. NV Hadji Kalla sebagai
agen mobil Toyota di Sulsel, dipercaya untuk mengadakan kendaraan bagi kantor gubernur
setempat. Tahun 1990-an, NV Hadji Kalla menguasai pasar mobil pada bagian wilayah Timur
Indonesia dimana itu lebih dari 50%, maka perusahaan yang dipimpin Jusuf Kalla terus
melakukan ekspansi dibawah bendera Bukaka. Lalu Anak perusahaan NV Hadji Kalla mulai
merambah ke bidang usaha lainnya seperti konstruksi, real estate, transportasi, agrobisnis, dan
agroindustri. Dan yang lainnya ialah pemborongan bangunan jalan raya trans Sulawesi, irigasi di
Sultra, jembatan, serta lainnya

Perjalanan Karir Jusuf Kalla

1. Ketua PII di Sulawesi Selatan tahun 1960-1964.


2. Ketua HMI Makassar tahun 1965-1966.
3. Ketua Dewan Mahasiswa Universitas Hasanuddin Tahun 1967-1969
4. Ketua Dewan Presidium KAMI (1967-1969).
5. Ketua Pemuda Sekber Golkar Sulsen dan tenggara (1965-1968).
6. Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan (1965-1968) pada saat menyelesaikan tugas
akhir.
7. Anggota MPR RI (1982-1987) menjadi wakil dari Golkar, dan daerah (1997-1999)
8. Jusuf Kalla pernah menjabat Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI periode Presiden
Gus Dur tahun 2004
9. Wakil presiden RI dari Susilo Bambang Yudhoyono periode 2004-2009.
10. Setelah berakhir masa jabatan wakil presiden periode 2009, Jusuf Kalla menjabat Ketua
Palang Merah Indonesia (PMI) periode 2009-2014.
11. Wakil presiden Republik Indonesia dari Joko Widodo. Tepat 20 Oktober 2014, pasangan
tersebut dilantik menjadi Presiden & Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2014-
2019.
12. Saat terjadi kerusuhan Ambon, Jusuf Kalla tampil menjadi juru damai melalui konferensi
Malino I & II, begitu pula waktu kerusuhan Poso, Sulawesi Tengah ( yang ketika itu
masih menjabat Menko Kesra RI pada Kabinet Gotong Royong). Ketika menjabat wakil
presiden RI, beliau tiba dengan membawa Aceh pada kedamaian menggunakan
konferensi pihak Republik Indonesia & Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Helsinki,
Finlandia. Dan masih banyak lagi penghargaan lainnya.

Gaya Kepemimpinan Jusuf Kalla


Ada satu teori yang bisa dijadikan “kacamata” untuk mengemukakan pola kepemimpinan
Jusuf Kalla. Teori itu dikemukakan oleh Abraham Zaleznik (1924-2011) dari Harvard Business
School dalam buku The Managerial Mytique (Harper & Row, New York, 1990). Menurut
Zaleznik, manajer itu ialah melakukan tugas dengan benar dalam sistem yang ada. Dan
pemimpin itu ialah melakukan hal yang benar, mungkin dengan melanggar aturan dari sistem
yang ada karena adanya “tenaga dalam” yang dimilikinya.

Gaya kepemimpinan Jusuf Kalla adalah gaya kepemimpinan pragmatis, yaitu praktis efisien
dan efektif. Menurut Jusuf Kalla dalam kepemimpinan ada tiga formula (3K) yang selalu
dipegangnya yakni, "katakan apa yang sudah dikerjakan", "kerjakan apa yang dikatakan", dan
"komunikasikan apa yang sudah dikerjakan dan apa yang tidak dikerjakan". Dengan membangun
ketiganya, kepercayaan dapat terbina. Jusuf Kalla merupakan sosok yang menjunjung visi dan
misinya. Ia pernah berkata pemimpin itu perlu menggabungkan performa dan visi. Performa
tanpa visi membuat orang tidak tahu arah masa depan negara. Di sisi lain, visi tanpa performa
menciptakan visi tanpa memberikan bukti.

Jusuf Kalla mengaku sendiri bahwa ia senang bekerja dan mendorong masyarakat untuk
bekerja. Dia berkata tidak bisa bekerja tanpa bicara karena tanpa komunikasi kesalahpahaman
dapat terjadi sebab tidak ada penjelasan.

Jusuf Kalla membawa perubahan lebih baik untuk Indonesia dan dapat dibuktikan dalam
kerja nyata bersama Jokowi dalam membangun Indonesia pada program Nawacita. Dimana
Nawacita membawa 9 program dan dapat terealisasikan. Program kerja ini menyerupai gaya
pemerintahan di era Soekarno yang mana keinginan Soekarno untuk menjadikan Indonesia
sebagai macan Asia dan menjadikan Indonesia sebagai negara besar yang ditakuti oleh bangsa
lain di dunia. Jusuf Kalla merupakan seorang yang berani, cerdas, dan tegas dalam mengambil
keputusan. Ia juga merupakan sosok yang hangat dan mempunyai banyak pengalaman diberbagai
bidang bahwa koneksinya ada dimana-mana.

Anda mungkin juga menyukai