Anda di halaman 1dari 27

10 Agustus 2001 – 22 April 2004

Presiden Megawati
Soekarnoputri

Pendahulu Basri Hasanuddin

Pengganti Abdul Malik Fadjar


(ad interim)

Menteri Perindustrian dan Perdagangan


Indonesia ke-21

Masa jabatan
26 Oktober 1999 – 24 Agustus 2000

Presiden Abdurahman Wahid

Pendahulu Rahardi Ramelan

Pengganti Luhut Binsar


Panjaitan

Ketua Umum Partai Golkar ke-8

Masa jabatan
j
9 Oktober 2004 – 9 Oktober 2009

Pendahulu Akbar Tandjung

Pengganti Aburizal Bakrie

Informasi pribadi

Lahir 15 Mei 1942


Watampone,
Sulawesi Selatan,
Masa Pendudukan
Jepang

Kebangsaan  Indonesia

Partai politik Partai Golongan


Karya

Pasangan Mufidah Miad Saad

Anak Muchlisa Kalla


Solichin Kalla
Muswira Kalla
Chaerani Kalla
Imelda Kalla

Profesi Pengusaha

Tanda tangan

Situs web www.wapresri.go.id

Pada 19 Mei 2014, JK secara resmi


dicalonkan sebagai cawapres
mendampingi Joko Widodo dalam
deklarasi pasangan capres-cawapres
Jokowi-JK, di Gedung Joang '45, Jakarta
Pusat. Pasangan ini diusung oleh lima
partai yaitu PDI Perjuangan, Partai
Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa,
Partai Hanura, dan PKPI.[1][2]
Kehidupan awal

Perangko Wakil Presiden Jusuf Kalla, 2004

Foto resmi sebagai Wapres, 2004


Foto resmi sebagai Wapres, 2014

Jusuf Kalla lahir di Watampone,


Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada
tanggal 15 Mei 1942 sebagai anak ke-2
dari 17 bersaudara dari pasangan Haji
Kalla dan Athirah, pengusaha keturunan
Bugis yang memiliki bendera usaha Kalla
Group.[3] Bisnis keluarga Kalla tersebut
meliputi beberapa kelompok perusahaan
di berbagai bidang industri. Di Makassar,
Jusuf Kalla dikenal akrab disapa oleh
masyarakat dengan panggilan Daeng
Ucu.

Pengalaman organisasi kepemudaan dan


kemahasiswaan Jusuf Kalla antara lain
adalah Pelajar Islam Indonesia (PII)
Cabang Sulawesi Selatan 1960–1964,
Ketua HMI Cabang Makassar tahun
1965–1966, Ketua Dewan Mahasiswa
Universitas Hasanuddin (UNHAS) 1965–
1966, serta Ketua Presidium Kesatuan
Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) tahun
1967–1969. Sebelum terjun ke politik,
Jusuf Kalla pernah menjabat sebagai
Ketua Kamar Dagang dan Industri Daerah
(Kadinda) Sulawesi Selatan. Hingga kini,
ia pun masih menjabat Ketua Ikatan
Keluarga Alumni (IKA) di alamamaternya
Universitas Hasanuddin, setelah terpilih
kembali pada musyawarah September
2006.

Pengusaha
Tahun 1968, Jusuf Kalla menjadi CEO
dari NV Hadji Kalla. Di bawah
kepemimpinannya, NV Hadji Kalla
berkembang dari sekadar bisnis ekspor-
impor, meluas ke bidang-bidang
perhotelan, konstruksi, pejualan
kendaraan, perkapalan, real estate,
transportasi, peternakan udang, kelapa
sawit, dan telekomunikasi.
Karier Politik
Jusuf Kalla menjabat sebagai menteri di
era pemerintahan Abdurrahman Wahid
(Presiden RI yang ke-4), tetapi
diberhentikan dengan tuduhan terlibat
KKN. Jusuf Kalla kembali diangkat
sebagai Menteri Koordinator
Kesejahteraan Rakyat di bawah
pemerintahan Megawati Soekarnoputri
(Presiden RI yang ke-5). Jusuf Kalla
kemudian mengundurkan diri sebagai
menteri karena maju sebagai calon wakil
presiden, mendampingi calon presiden
Susilo Bambang Yudhoyono.

Dengan kemenangan yang diraih oleh


Susilo Bambang Yudhoyono sebagai
Presiden RI yang ke-6, secara otomatis
Jusuf Kalla juga berhasil meraih jabatan
sebagai Wakil Presiden RI yang ke-10.
Bersama-sama dengan Susilo Bambang
Yudhoyono, keduanya menjadi Presiden
dan Wakil Presiden RI yang pertama kali
dipilih secara langsung oleh rakyat.

Ia menjabat sebagai ketua umum


Golongan Karya menggantikan Akbar
Tanjung sejak Desember 2004 hingga 9
Oktober 2009. Pada 10 Januari 2007, ia
melantik 185 pengurus Badan Penelitian
dan Pengembangan Kekaryaan Partai
Golkar di Kantor DPP Partai Golongan
Karya di Slipi, Jakarta Barat, yang
mayoritas anggotanya adalah
cendekiawan, pejabat publik, pegawai
negeri sipil, pensiunan jenderal, dan
pengamat politik yang kebanyakan
bergelar master, doktor, dan profesor.

Melalui Munas Palang Merah Indonesia


XIX, Jusuf Kalla terpilih menjadi ketua
umum Palang Merah Indonesia periode
2009–2014 dan terpilih untuk kedua
kalinya pada Munas XX untuk periode
2014–2019[4]. Selain itu ia juga terpilih
sebagai ketua umum Pengurus Pusat
Dewan Masjid Indonesia periode 2012–
2017 dalam Muktamar VI DMI di Jakarta.

Kehidupan pribadi
Jusuf Kalla dan istri saat menghadiri G20
Argentina

Jusuf Kalla menikah dengan Hj. Mufidah


Miad Saad, dan dikaruniai seorang putra
dan empat putri, serta sepuluh orang
cucu.

Pada tanggal 10 September 2011, Jusuf


Kalla mendapat penganugerahan doktor
Honoris Causa dari Universitas
Hasanuddin, Makassar.[5]

Pendidikan
SMA Negeri 3 Makassar
Fakultas Ekonomi Universitas
Hasanuddin (1967)
The European Institute of Business
Administration, Prancis (1977)

Menjelang Pemilu Presiden


2009

Jusuf Kalla – Wiranto sebagai Calon Presiden dan


Calon Wakil Presiden di Pilpres 2009

Setelah tidak berkomitmen untuk koalisi


dengan Partai Demokrat, ia ditetapkan
dalam Rapat Pimpinan Nasional Khusus
Partai Partai Golkar sebagai Calon
Presiden dalam Pemilihan Presiden
2009. Dalam perkembangan terakhir, JK
memutuskan menggandeng Ketua
Umum Partai Hanura Wiranto sebagai
cawapresnya. Namun JK dinyatakan
kalah dalam quick count (hitung cepat)
yang dilakukan oleh sejumlah lembaga
survei maupun hasil tabulasi Komisi
Pemilihan Umum.

Pemilihan Presiden 2014


dan Wakil Presiden Periode
II
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla menyampaikan
pidatonya pada Sidang Umum PBB, pada tahun
2014 di New York, Amerika Serikat

Jusuf Kalla digandeng calon presiden


Joko Widodo dalam ajang Pemilihan
Presiden 2014. Pasangan ini kemudian
dalam pengundian mendapat nomor urut
dua dan mempunyai tagline populer,
"Salam Dua Jari". Oleh Komisi Pemilihan
Umum, tanggal 22 Juli 2014 atau enam
hari sebelum Hari Raya Idul Fitri 1435 H,
Jokowi-JK memenangkan pilpres namun
ditolak oleh kubu Prabowo-Hatta yang
kemudian menggugat ke Mahkamah
Konstitusi (MK).

Serangkaian sidang di MK ternyata


menolak permohonan kubu Prabowo-
Hatta dan secara hukum menguatkan
legitimasi Jokowi-JK selaku presiden dan
wapres terpilih periode 2014-2019. JK
dilantik sebagai wapres pada 20 Oktober
2014. Seiring dengan pelantikannya
tersebut, ia adalah wakil presiden
pertama yang terpilih untuk dua kali
masa jabatan melalui pemilihan umum.
Masa jabatan pertama dilaluinya
bersama Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono periode 2004-2009.
Riwayat Karier Politik
Wakil Presiden Indonesia (2014–2019)
Wakil Presiden Indonesia (2004–2009)
Ketua Umum Partai Golongan Karya
(2004–2009)
Menteri Koordinator Bidang
Kesejahteraan Rakyat (2001–2004)
Menteri Perindustrian dan
Perdagangan Republik Indonesia
(1999–2000)
Anggota Majelis Permusyawaratan
Rakyat Fraksi Golongan Karya (1982–
1999)
Anggota DPRD Sulawesi Selatan dari
Sekber Golkar (1965–1968)[6]
Riwayat Organisasi
Ketua Umum Palang Merah Indonesia
(2009–)
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia
(2010–2014)
Ketua Centrist Asia Pasific Democrat
Internatiotional (2010–2012)[7]
Ketua Dewan Pertimbangan Kadin
Indonesia (1997–2002)
Ketua Ikatan Alumni Universitas
Hasanuddin (1992–)
Wakil Ketua ISEI Pusat (1987–2000)
Ketua Umum KADIN Sulawesi Selatan
(1985–1997)
Ketua Umum ISEI Sulawesi Selatan
(1985–1995)

Riwayat Perkerjaan
Direktur Utama Grup Usaha PT. Hadji
Kalla (1968–2001)
Komisaris Utama PT. Bukaka Teknik
Utama (1988–2001)
Direktur Utama PT. Bumi Sarana
Utama (1988–2001)
Komisaris Utama PT. Bukaka Singtel
International Organisasi (1995–2001)
Direktur Utama PT. Kalla Inti Karsa
(1993–2001)
Direktur Utama PT. Bumi Karsa (1969–
2001)
Penghargaan
Doktor Honoris Causa bidang
entrepreneur dari Universitas
Pendidikan Indonesia, Bandung pada
17 Maret 2011[8]
Doktor Honoris Causa dari Universitas
Hasanuddin, Makassar
Doktor HC bidang perdamaian dari
Universitas Syiah Kuala Aceh pada 12
September 2011
Doktor HC bidang pemikiran ekonomi
dan bisnis dari Universitas Brawijaya
Malang pada 8 Oktober 2011
Doktor HC bidang kepemimpinan dari
Universitas Indonesia pada 9 Februari
2013
Doktor Honoris Causa dari Universitas
Andalas, Padang Bidang Hukum dan
Pemerintahan Daerah pada tanggal 5
September 2016[9]
Penghargaan Budi (Budaya Akademik
Islami) dari Universitas Islam Sultan
Agung Semarang
Penghargaan Tokoh Perdamaian
dalam Forum Pemuda Dunia untuk
Perdamaian di Maluku, Ambon, 2011
Penghargaan Dwidjosowojo Award
dari Asuransi Jiwa Bersama (AJB)
Bumiputera[10]

Dalam budaya populer


Dalam film pendek JK, Muhammad
Ihsan Tarore (Ihsan 'Idol') berperan
sebagai Jusuf Kalla pada usia 16-24
tahun.

Referensi
1. ^ Kompas: Jusuf Kalla Siap
Mendampingi Jokowi
2. ^ Kompas: Cawapres Saya Jusuf
Kalla
3. ^ Tokoh Indonesia: Biografi Jusuf
Kalla
4. ^ JK Terpilih Lagi Jadi Ketum PMI
5. ^ Harian Surya edisi Minggu, 11
September 2011. Kallanomics Antar
JK Raih Gelar Doktor HC.
6. ^ "Riwayat Hidup Jusuf Kalla" (PDF).
Komisi Pemilihan Umum (KPU). 17
Mei 2014. Diakses tanggal 17
Januari 2015.
7. ^ "Officer Organizational Structure of
Centrist Asia Pasific Democrat
Internatiotional" . Diakses tanggal
January 17, 2015.
8. ^ JK Terima Gelar Doktor Honoris
Causa dari UPI Bandung Detik.com
9. ^ "Jusuf Kalla Memperoleh Gelar
Doktor Honoris Causa Ke-8" .
tempo.co. 2016-09-05. Diakses
tanggal 2017-05-12.
10. ^ "Wakil Presiden Indonesia" . Portal
Nasional Republik Indonesia.
Diakses tanggal 17 Januari 2015.

Pranala luar
Wikiquote memiliki koleksi kutipan yang
berkaitan dengan:
Jusuf Kalla

Wikimedia Commons memiliki media


mengenai Jusuf Kalla.

(Indonesia) "Arsitek Pemulihan


Ekonomi" Bio Jusuf Kalla di
Ensiklopedi Tokoh Indonesia
(Indonesia) Profile Jusuf Kalla di
Pemiluindonesia.com
(Indonesia) Blog Jusuf Kalla di
Kompasiana
(Indonesia) Jusuf Kalla di Konvesi
Capres Demokrat
Jabatan politik

Wakil
Didahului
Presiden Diteruskan oleh
oleh:
Indonesia Ma'ruf Amin
Boediono
2014–2019

Didahului Wakil
oleh: Presiden Diteruskan oleh
Hamzah Indonesia Boediono
Haz 2004–2009

Menteri
Jabatan Koordinator
Diteruskan oleh
lowong Bidang
Abdul Malik
Terakhir Kesejahteraan
Fadjar
dijabat oleh Rakyat
sebagai ad-
Basri Republik
interim
Hasanuddin Indonesia
2001–2004
Didahului Menteri Diteruskan oleh
oleh: Perindustrian Luhut Binsar
Rahardi dan Panjaitan
Ramelan Perdagangan
Indonesia
1999–2000

Jabatan partai politik

Didahului
Ketua Umum
oleh: Diteruskan oleh
Partai Golkar
Akbar Aburizal Bakrie
2004–2009
Tandjung

Jabatan pemerintahan

Didahului
oleh: Kepala Bulog Diteruskan oleh
Rahardi 1999–2000 Rizal Ramli
Ramelan
Jabatan lain

Ketua Umum
Didahului
Palang Merah
oleh:
Indonesia Petahana
Mar'ie
2009–
Muhammad
sekarang

Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Jusuf_Kalla&oldid=16404230"

Terakhir disunting 29 hari yang lalu oleh Fulvian20

Konten tersedia di bawah CC BY-SA 3.0 kecuali


dinyatakan lain.

Anda mungkin juga menyukai