Anda di halaman 1dari 63

SUSUNAN KABINET

JOKOWI M. JUSUF KALLA

Daftar nama
menteri
Susunan

Kabinet
Jokowi JK
20142019: Presiden
Republik Indonesia
terpilih, Jokowi (Joko
telah
mengumumkan
susunan Kabinet
Kerja dan nama menteri

Widodo)

Jokowi yang akan dipimpinnya bersama


Wapres Jusuf Kalla (JK), Minggu (26/10/2014), di halaman Istana Negara, Jakarta.
Berikut daftar nama tiga puluh empat menteri susunan Kabinet Jokowi JK 2014
terbaru.
Setelah sempat tertunda, Presiden Jokowi akhirnya merilis nama-nama menteri
yang bakal mengisi formasi Kabinet Kerja untuk periode 2014 hingga 2019
mendatang. Ada 34 nama menteri yang telah diperkenalkan Jokowi dalam
pengumuman susunan kabinetnya.
Sejumlah nama yang selama ini diprediksi akan menjadi menteri di Kabinet Kerja
Jokowi JK ternyata benar, sebut saja Puan Maharani, Tjahjo Kumolo, Ryamizard
Ryacudu, Rini Soemarno, Lukman Hakim, Khofifah Indar Parawansa, Anies
Baswedan, Marwan Jafar, Ignasius Jonan, dan lain-lain. Berikut susunan Kabinet
Kerja Jokowi JK selengkapnya:

Presiden : Joko Widodo


Wakil Presiden RI: M. Jusuf Kalla
Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral: Sudirman Said
Menteri Pariwisata: Arief Yahya
Menteri Kelautan dan Perikanan: Susi Pudjiastuti
Menteri Perhubungan: Ignasius Jonan
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman: Indroyono Soesilo
Menteri Perencanaan Pembangunan Negara/Kepala
Bappenas: Andrinof Chaniago
Menteri Sekretaris Negara: Pratikno
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi: Yuddy Chrisnandi

Menteri Komunikasi dan Informatika: Rudiantara


Menteri Hukum dan HAM: Yasonna H Laoly
Menteri Pertahanan: Ryamizard Ryacudu
Menteri Luar Negeri: Retno Lestari Priansari Marsudi
Menteri Dalam Negeri: Tjahjo Kumolo
Menteri Koordinator Bidang Polhukam: Tedjo Edy Purdijatno
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Sofjan Djalil
Menteri Keuangan: Bambang Brodjonegoro
Menteri BUMN: Rini M Soemarno
Menteri Koperasi dan UMKM: Anak Agung Gde Ngurah Puspayoga
Menteri Perindustrian: M Saleh Husin
Menteri Perdagangan: Rachmat Gobel
Menteri Pertanian: Amran Sulaiman
Menteri Ketenagakerjaan: Hanif Dhakiri
Menteri PU dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadi Muljono
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya Bakar
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN: Ferry Mursyidan Baldan
Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Puan
Maharani
Menteri Agama: Lukman Hakim Saefuddin
Menteri Kesehatan: Nila F Moeloek
Menteri Sosial: Khofifah Indar Parawansa
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Yohanan
Yambise
Menteri Kebudayaan dan Pedidikan Dasar dan Menengah: Anies
Baswedan
Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi: M Nasir
Menteri Pemuda dan Olahraga: Imam Nahrawi
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi: Marwan Jafar

Presiden : Joko Widodo

Pendidikan, Biografi dan Profil Jokowi Presiden RI ke- 7 yang memiliki


nama lengkap Joko Widodo resmi dilantik pada tanggal 20-Oktober-2014
setelah berhasil memenangkan Pilpres 9 Juli 2014. Beliau mengawali
karirnya di dunia politik dengan bergabung di PDI Perjuangan (Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan) pimpinan putri sulung Presiden pertama
RI yaitu Megawati Soekarno Putri.
Dalam memimpin Jakarta beliau di dampingi oleh Basuki Tjahja Purnama
atau Ahok sebagai wakil setelah memenangkan Pilkada 2012 yang kala itu
bersaing dengan Fauzi Bowo.
Joko Widodo terlahir 53 tahun silam atau tepatnya pada tanggal 21 Juni
1961 di Surakarta Jawa Tengah. Setelah menyelesaikan kuliah di Fakultas
Kehutanan Univesitas Gajah Mada Jokowi menekuni dunia bisnis Furniture.
Sebagai kader PDIP pada tahun 2005 beliau berhasil menjabat sebagai
Wali Kota Solo, berkat keberhasilannya dalam memimpin dan merubah
wajah kota Solo maka Joko Widodo kembali berhasil memenangkan

pemilihan Wali Kota untuk yang kedua kalinya pada 2010 dengan
pencapaian suara melebihi 90% maka ia kembali menjabat sebagai Wali
Kota Solo dengan di dampingi oleh F.X Hadi Rudyatmo.
Dan dalam masa-masa singkat kepemimpinannya sebagai Gubernur DKI
Jakarta Ir. H. Joko Widodo kembali menjadi sorotan dan perhatian seluruh
masyarakat Indonesia. Beberapa perubahan yang ia lakukan membuat
nama beliau semakin mendapatkan tempat di hati warga ibu kota. Namun
meskipun masa jabatan Jokowi belum habis, Megawati telah memberikan
mandat kepada beliau untuk maju sebagai Calon Presiden 2014. Karena
PDIP yakin berkat popularitas serta beliau terus menjadi sorotan media
hal tersebut akan membuat sosok dan Profil Joko Widodosemakin di kenal
oleh masyarakat indonesia.
Setelah pemilu legislatif 9 April 2014, maka secara resmi Joko Widodo
maju sebagai Calon Presiden dengan di dampingi H. M Jusuf Kalla sebagai
wakilnya. Dan pada pemilu atau pemilihan umum 2014 ini beliau akan
bersaing dengan pasangan Prabowo Hatta Rajasa untuk memenangkan
kursi ke Presidenan yang akan dilepaskan oleh Susilo Bambang Yudhoyono
yang telah menjabat sebagai Presiden Indonesia selama 2 periode.
Nama Istri dan Anak Jokowi
Iriana (1963) Istri.
Anak Gibran Rakabuming Raka (1988) Anak.
Kahiyang Ayu (1991) Anak.
Kaesang Pangarep (1995) Anak.
Pendidikan Terakhir Jokowi
1. SD Negeri 111 Tirtoyoso.
2. SMP Negeri 1 Surakarta.
3. SMA Negeri 6 Surakarta.
4. Universitas Gajah Mada (Fakultas Kehutanan).
Setelah selesai menjalani masa kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas
Gajah Mada pada tahun 1985 . Kesempatan ini dimanfaatkannya untuk
belajar struktur kayu, pemanfaatan, dan teknologinya. Ia berhasil
menyelesaikan pendidikannya dengan judul skripsi Studi tentang Pola
Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian Akhir di Kodya Surakarta.
Selanjuntnya ia bekerja di BUMN PT Kertas Kraft Aceh di tempatkan di
area Hutan Pinus Merkusii di Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah.

Akan tetapi hal tersebut membuat ia merasa tidak betah dan pulang
menyusul istrinya yang sedang hamil tujuh bulan. Jokowi berkeinginan
untuk berbisnis di bidang kayu dan bekerja di usaha milik Pakdenya,
Miyono, di bawah bendera CV Roda Jati. Maka di tahun 1988, ia mulai
membuka usaha sendiri dengan nama CV Rakabu, yang diambil dari nama
anak pertamanya. Usahanya sempat berjaya dan juga naik turun karena
tertipu pesanan yang akhirnya tidak dibayar. Untuk bisa kembali bangkit
setelah mengalami masalah maka beliau meminjam uang sebagai modal
kembali sejumlah Rp. 30 juta dari sang Ibu pada pada tahun 1990.
Usaha ini membawanya bertemu Micl Romaknan, yang akhirnya
memberinya panggilan yang populer hingga kini, Jokowi. Dengan
kejujuran dan kerja kerasnya, ia mendapat kepercayaan dan bisa
berkeliling Eropa yang membuka matanya. Pengaturan kota yang baik di
Eropa menjadi inspirasinya untuk diterapkan di Solo dan menginspirasinya
untuk memasuki dunia politik. Ia ingin menerapkan kepemimpinan
manusiawi dan mewujudkan kota yang bersahabat untuk penghuninya.
Adapun beberapa perubahan yang di lakukan oleh Jokowi selama
menjabat sebagai Wali Kota Solo yang membuat ia berhasil mendapatkan
beberapa kali penghargaan sebagai Wali Kota terbaik adalah sebagai
berikut:
Rebranding Solo.
Mendamaikan Keraton Surakarta.
Pembenahan pedagang kaki lima.
Pembenahan transportasi umum.
Hari bebas kendaraan bermotor.
Pembenahan pendidikan dan kesehatan.
Solo Techno Park dan Esemka.

Wakil Presiden RI: M. Jusuf Kalla

Joko Widodo akhirnya menetapkan wakil presiden periode 20042009, Jusuf Kalla, sebagai pendampingnya. Siapa Jusuf Kalla? JK yang
masih tercatat sebagai politisi Partai Golkar ini lahir di Watampone,
Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, 15 Mei 1942.
JK adalah Wakil Presiden ke-10 Indonesia. Saat itu, ia menjabat Ketua
Umum Partai Golkar, menggantikan Akbar Tandjung, sejak Desember 2004
hingga 9 Oktober 2009. Jusuf Kalla sampai saat ini aktif sebagai Ketua
Umum Palang Merah Indonesia (PMI) pada Munas PMI ke XIX periode
2009-2014 dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia
(DMI) dalam Muktamar VI DMI untuk periode 2012-2017. Selain itu, suami

dari Mufidah Jusuf Kalla itu juga menjalani bisnis dengan bendera usaha
Kalla Group. Bisnis keluarga Kalla itu meliputi beberapa kelompok
perusahaan di berbagai bidang industri.
Tahun
1968,
dia
menjadi
CEO
dari
NV
Hadji
Kalla.
Di bawah kepemimpinannya, NV Hadji Kalla berkembang dari sekadar
bisnis ekspor-impor, meluas ke bidang-bidang perhotelan, konstruksi,
penjualan kendaraan, perkapalan, real estat, transportasi, peternakan
udang, kelapa sawit, dan telekomunikasi. Bukan kali ini saja JK menjadi
peserta pilpres. Pada 2009 lalu, setelah pada pemilu sebelumnya berduet
dengan Susilo Bambang Yudhoyono, JK menjadi capres. Ia maju
didampingi Ketua UmumPartai Hanura Wiranto. Namun, ia kalah dari
pasangan SBY dan Boediono. Dia mulai duduk di pemerintahan sebagai
menteri perdagangan, meski tak sampai satu tahun, yaitu sejak Oktober
1999 hingga Agustus 2000. Pada 2001 hingga 2004, ia dipercaya Presiden
Megawati
Soekarnoputri
sebagai
Menteri
Koordinator
Bidang
Kesejahteraan
(Menko
Kesra).
Selain aktif di bidang politik, serta bisnis industri dan sosial, JK juga
terkenal sebagai tokoh jitu dalam menyelesaikan konflik di Indonesia.
Tangan dinginnya dipercaya mampu memadamkan konflik. JK adalah
sosok yang berperan dalam penyelesaian kerusuhan sosial di Poso
(Sulawesi Tengah) pada 2001 dan 2002, serta Ambon (Maluku) pada 2002.
Dia juga yang menjadi juru damai antara pemerintah dan Gerakan Aceh
Merdeka, 2005 lalu. JK juga sempat turun langsung meredakan kerusuhan
di Kalianda, Lampung, 2012. Atas perannya menjadi penengah di antara
pihak-pihak yang berkonflik itu, dia mendapat gelar kehormatan doktor
honoris causa (HC) bidang perdamaian dari Soka University, Jepang, pada
2 Februari 2009. Gelar yang sama untuk bidang yang sama juga
disematkan padanya oleh Universitas Syah Kuala, Aceh, September 2011.
Dia juga diberi gelar doktor HC oleh Universiti Malaya, Malaysia, pada
2007; doktor HC bidang pendidikan kewirausahaan dari Universitas
Pendidikan Indonesia pada 2011; doktor HC bidang ekonomi politik
Universitas Hasanuddin, Makasar, 2011. Kemudian, doktor HC di bidang
pemikiran ekonomi dan bisnis dari Universitas Brawijaya, Malang, pada
2011; serta doktor HC bidang kepemimpinan dari Universitas Indonesia
pada 9 Februari 2013. Adapun riwayat pendidikan JK adalah lulusan
Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin dan The European Institute of
Business Administration, Perancis.

Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral: Sudirman


Said

Sudirman Said terpilih menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Menteri
ESDM) Kabinet Kerja Jokowi JK 2014-2019. Pria yang dikenal sebagai tokoh anti
korupsi ini menjadi salah satu menteri yang akan turut bekerja di kabinet
pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Berikut ini
profil dan biodata Sudirman Said.
Lahir di Brebes, Jawa Tengah, pada tanggal 16 April 1963, Sudirman Said cukup
matang di ranah pertambangan. Karirnya sebagai pekerja rehabilitasi kawasan
bencana, eksekutif di industri minyak dan gas, serta direktur utama perusahaan
senjata nasional, membuat Jokowi jatuh hati pada tokoh berusia 51 tahun ini dan
menunjuk Sudirman Said sebagai Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral RI.
Sudirman Said merupakan alumni Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) lulusan
1990 di mana kini ia menjabat sebagai Ketua Umum Ikanas Keuangan-STAN untuk
periode 2013-2016. Untuk gelar master di Bidang Administrasi Bisnis, Sudirman
Said memperolehnya dari George Washington University, Washington DC, Amerika
Serikat, pada tahun 1994.
Citra sebagai tokoh anti korupsi telah melekat pada dirinya. Sudirman Said adalah
salah seorang pendiri Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI) dan Indonesia
Institute for Corporate Governance (IICG). Ia juga pernah ditunjuk sebagai
penanggung jawab sementara Rektor Universitas Paramadina ketika Nurcholish
Madjid (Cak Nur, Alm.) terbaring karena sakit.
Karir Sudirman Said di bidang energi dan sumberdaya mineral pun cukup
mentereng. Ia pernah dipercaya sebagai Staf Ahli Direktur Utama PT Pertamina,

Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia Pertamina, hingga Koordinator


Restrukturisasi Aset dan Anak Usaha Pertamina.
Ia juga sempat menjabat sebagai Direktur Human Capital PT Petrosea Tbk dan
Wakil Direktur Utama PT Petrosea, lalu Direktur Utama PT Pindad yang bergerak di
bidang persenjataan atas rekomendasi Menteri BUMN saat itu, Dahlan Iskan.
Sudirman Said pernah pula menjadi Executive Director APEC CEO Summit 2013
yang digelar pada 1-8 Oktober 2013 di Bali.

Menteri Pariwisata: Arief Yahya

Ir. Arief Yahya, M.Sc. telah dipilih oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk
menduduki posisi Menpar di kabinetpemerintahannya bersama Wakil Presiden
Jusuf Kalla (JK). Berikut ini akan dibahas mengenai profil singkat dan biodata Arief
Yahya, Menteri Pariwisata Kabinet Kerja Jokowi JK 2014-2019.
Sebelum dipercaya untuk mengemban jabatan sebagai Menteri Pariwisata Republik
Indonesia, putera daerah Banyuwangi, Jawa Timur, ini adalah CEO PT
Telekomunikasi Indonesia. Arief Yahya menjabat sebagai CEO PT Telkom sejak
tanggal 11 Mei 2014 untuk menggantikan posisi yang ditinggalkan oleh Rinaldi
Firmansyah.
Arief Yahya lahir di Banyuwangi pada tanggal 2 Maret 1961 dan di wilayah paling
timur di Pulau Jawa itulah ia menghabiskan masa kecil hingga remajanya. Selepas
lulus dari SMA/SMPP 1 Banyuwangi, Arief Yahya pergi ke barat untuk melanjutkan
studi di Institut Teknologi Bandung.jurusan Teknik Elektro.
Ia sempat mengenyam pendidikan di Universitas Surrey, Inggris, untuk program
Telematics atau Software & Telecommunications). Setelah itu, Arief Yahya pulang ke
tanah air untuk menempuh program doktoral di Universitas Padjadjaran Bandung
dan akhirnya bergabung dengan Telkom.
Selama berkarir di Telkom, Arief Yahya telah mengukir banyak prestasi, sebut saja
The Best Kandatel (Kantor Daerah Telekomunikasi), Pemasaran Telepon Terbaik
Telkom Jakarta, hingga meraih penghargaan Gema Telkom Award sebanyak 2 kali.
Selain itu, ia juga mendapatkan penghargaan atas keberhasilan kecepatan Recovery
Fastel akibat bencana banjir di Kawasan Segitiga Emas Jakarta untuk Telkom

Jakarta Barat tahun 2002, Kandatel Terbaik Malcolm Baldrige National Quality
Award, Kepala Divisi Regional (Kadivre) Terbaik The Best Sponsor.
Kemudian, Zero Accident Award Penghargaan Kecelakaan Kerja Nihil 2003 dari
Menakertrans, Penghargaan Management War Room Terbaik 2003, The Best Jalur
Komando Award dari Panglima Daerah VI Kalimantan, Divre Terbaik Rocky of The
Year 2003, dan masih banyak lagi prestasi yang pernah ditorehkan oleh Arief Yahya.
Lama di bidang telekomunikasi, lantas apa alasan Jokowi menempatkan Arief Yahya
sebagai Menteri Pariwisata? Ternyata, keandalan Arief Yahya di bidang marketing
menjadi dasar utamanya. Jokowi berharap Arief Yahya bisa mengembangkan dan
mengenalkan pariwisata Indonesia ke mancanegara dengan maksimal.

Menteri Kelautan dan Perikanan: Susi Pudjiastuti

Susi Pujiastuti Pemilik Maskapai Susi Air: Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah
mengumumkan susunan menteri yang akan bekerja di bawah kabinetnya. Salah
satu nama terpilih adalah Susi Pudjiastuti yang dipercaya menjabat sebagai Menteri
Kelautan dan Perikanan Indonesia Kabinet Kerja Jokowi JK 2014-2019. Inilah
profil dan biodata Susi Pudjiastuti.
Susi Pudjiastuti adalah potret perempuan pekerja keras yang merintis upaya dari
titik terbawah. Beliau (Susi Pudjiastuti) memulai usaha dari jualan ikan di TPI
(Tempat Pelelangan Ikan), ungkap Presiden Jokowi saat memperkenalkan sosok
Susi Pudjiastuti.
Ya, wanita yang lahir pada tanggal 15 Januari 1965 ini pernah bekerja di tempat
pelelangan ikan di Pantai Pangandaran, Jawa Barat, yang juga menjadi tanah
kelahirannya, saat masih remaja. Bahkan, saat itu Susi Pudjiastuti memilih droupout dari SMA demi menekuni pekerjaannya.
Berkat keuletan dan ketekunannya, Susi Pudjiastuti menjelma menjadi pengusaha
ekspor ikan dengan omzet milyaran rupiah tiap bulan. Ia memegang peranan sebagai
Presiden Direktur PT ASI Pudjiastuti Marine Product, eksportir hasil-hasil perikanan
yang mencapai pasar Asia dan Amerika.
Istri dari lelaki Jerman bernama Christian von Strombeck ini juga pendiri maskapai
penerbangan Susi Air. Susi Pudjiastuti juga membuka sekolah pilot bernama Susi
Flying School melalui PT ASI Pudjiastuti Flying School.
Anak perempuan juragan sapi bernama Haji Ahmad Karlan dan Hajjah Suwuh
Lasminah yang berasal dari Jawa Tengah ini telah menerima banyak penghargaan,
di antarnya adalah Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa

Barat tahun 2004, Young Entrepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia
tahun 2005, Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprise Exporter
2005 dari Presiden RI.
Kemudian, Metro TV Award for Economics, Inspiring Woman 2005, Eagle Award
2006 dari Metro TV, Indonesia Berprestasi Award dari PT Exelcomindo, Sofyan Ilyas
Award dari Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2009, dan masih banyak
yang lainnya.

Menteri Perhubungan: Ignasius Jonan

Seperti yang telah diprediksi banyak pihak sebelumnya, nama Ignasius Jonan
termasuk dalam daftar menteri yang akan bekerja di pemerintahan Kabinet Joko
Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla. Inilah profil dan biodata Ignasius Jonan, Menteri
Perhubungan Indonesia Kabinet Kerja Jokowi JK 2014-2019.
Ignasius Jonan adalah sosok yang sudah tidak asing di bidang perhubungan di tanah
air. Jabatan terakhir yang disandang lelaki berusia 51 tahun ini adalah Direktur
Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang diembannya sejak tahun 2009. Di
bawah pimpinan Ignasius Jonan, masyarakat dapat melihat dan merasakan
peningkatan pelayanan PT KAI.
Kita tahu semuanya bahwa dia (Ignasius Jonan) adalah Dirut PT Kereta Api
Indonesia kemudian profesional yang berpengalaman dalam pengelolaan sektor
transportasi publik, ujar Presiden Jokowi saat mengumumkan nama Ignasius
Jonan sebagai Menteri Perhubungan RI.
Lahir di Singapura pada tanggal 21 Juni 1963, Ignasius Jonan adalah lulusan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi, Universitas Airlangga Surabaya.
Kemudian, ia melanjutkan studinya ke Fletcher School, Tufts University, Amerika
Serikat.
Ignasius Jonan sempat merintis karir di bidang lain sebelum berkiprah di PT KAI. Ia
menjabat sebagai Direktur Citibank/Citigroup dari tahun 1999 hingga 2001,
kemudian mengampu jabatan selaku Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha
Indonesia (Persero) dari tahun 2001 hingga 2006 dan berlanjut sebagai Managing
Director hingga 2009.

Mengenai penunjukannya sebagai Menteri Perhubungan oleh Presiden Jokowi,


Ignasius Jonan hanya mengatakan biasa saja. Yang jelas, ia berjanji untuk bekerja
maksimal demi lebih baiknya transportasi di Indonesia. Biasa saja. Karena ini
bekerja, bukan jabatannya, ujarnya.
Biodata Singkat
Nama: Ignasius Jonan
Tempat, Tanggal Lahir: Singapura, 21 Juni 1963
Pendidikan: Universitas Airlangga Surabaya, Tufts University AS
Jabatan Terakhir: Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI)
Jabatan Terkini: Menteri Perhubungan Republik Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman: Indroyono


Soesilo

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia -yang merupakan


kementerian baru- saat ini adalah Dr. Ir. Dwisuryo Indroyono Soesilo, M.Sc seperti
yang telah diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden
Jusuf Kalla (JK). Inilah profil dan biodata Menteri Koordinator Bidang
Kemaritiman Kabinet Kerja Jokowi JK 2014-2019, Indroyono Soesilo.
Sebelum dipercaya untuk menjabat sebagai menteri di Kabinet Jokowi-JK,
Indroyono Soesilo adalah Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan Departemen
Kelautan dan Perikanan, dan Direktur Sumber Daya Perikanan dan Aquakultur Food
and Agriculture Organization (FAO), salah satu badan yang bernaung di bawah
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Indroyono Soesilo lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 27 Maret 1955. Ia meraih gelar
S1 di Fakultas Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1979,
kemudian S2 di Universitas Michigan Amerika Serikat tahun 1981, S3 di Universitas
Lowa Amerika Serikat tahun 1987, dan mengikuti Program Khusus di Remote
Sensing Satellite Ground Station Management Training, Kanada, pada 1992.
Karir suami dari Dr. Ir. Nining Sri Astuti, MA ini sangat panjang. Dari mengabdi
untuk almaternya di ITB, lalu menjadi pegawai Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (BPPT), pengajar dosen luar biasa Kursus Staf Senior TNI-AD Seskoad
Bandung, juga pernah menjadi research asistant dan teaching assistant di
Department of Geology, University of Iowa, AS.

Selain mengajar di ITB, Indroyono Soesilo juga pernah menjadi dosen Program
Pascasarjana di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Universitas
Trisakti Jakarta, dan Universitas Indonesia. Tahun 1999, ia menjabat sebagai Dirjen
Penyerasian Riset dan Eksplorasi Laut di Departemen Kelautan dan Perikanan.
Penghargaan yang pernah diterima Indroyono Soesilo sangat banyak. Di level
nasional, ia menerima anugerah Adhicipta Rekayasa Persatuan Insinyur Indonesia
(1993), Satya Lencana Pembangunan RI (1995), Satya Lencana Karya Satya X (1999),
dan Bintang Ajasa Utama (1999).
Sedangkan penghargaan dari luar negeri yang pernah diterimnya antara lain
Worldwide Permina Foundation Award USA (1980), Indonesian Cultural Foundation
Award USA (1981), Isabel-Demple Foundation Award USA (1984), Scientific
Research Honor Society USA (1987), hingga Whos Who of The World (1998).

Menteri Perencanaan Pembangunan Negara/Kepala


Bappenas: Andrinof Chaniago

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) telah menunjuk
Andrinof Chaniago sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Negara/Kepala
Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) untuk periode 2014-2019
dalam Kabinet Kerja Jokowi-JK. Berikut ini profil dan biodata Andrinof Chaniago.
Andrinof Chaniago dilahirkan di Padang pada 3 November 1962. Setelah
merampungkan sekolahnya di Sumatera Barat, ia kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI). Gelar Master Perencanaan dan Kebijakan
Publik diperolehnya dari Fakultas Ekonomi di perguruan tinggi yang sama. Ia juga
menuntut ilmu di Fu Hsing Kang College, Taipei, Taiwan.
Sebelum menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Negara/Kepala
Bappenas di Kabinet Kerja Jokowi-JK, Andrinof Chaniago adalah Ketua Umum
Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia, serta pendiri sekaligus Direktur
Eksekutif Cirus Surveyors Group.
Andrinof Chaniago juga dikenal sebagai orang yang menggagas Visi Indonesia 2033,
suatu gerakan yang mencetuskan konsep pembangunan Indonesia menuju negara
maju pada tahun 2033 mendatang. Tak hanya itu, pria berusia 51 tahun ini juga
tercatat sebagai pengajar di Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Indonesia Jakarta.
Karya tulis yang dihasilkan Andrinof Chaniago cukup banyak, antara lain Dampak
Kenaikan Harga BBM pada Kelompok Masyarakat Near Poor Komuter di Bodetabek
(2006), Upaya Inovasi Sistem Rekrutmen CPNS Pasca-Orde Baru (2006),
Profesionalitas dan Netralitas Birokrasi: Menuju Daya Saing Ekonomi Daerah
(2007), dan lain-lain.

Menteri Sekretaris Negara: Pratikno

Profil dan biodata Pratikno yang terpilih sebagai Menteri Sekretaris Negara
Indonesia di Kabinet Kerja Jokowi-JK periode 2014-2019 membuktikan janji
pemerintahan baru yang membuka diri untuk para profesional. Rektor UGM ini
sudah bekerja dalam tim tiga yang membantu Joko Widodo untuk
merampungkan bentuk kabinet.
Jika para menteri lain dalam Kabinet Jokowi JK baru bekerja setelah pelantikan,
lain lagi Pratikno yang disebut-sebut sudah berkiprah di pemerintahan baru
beberapa hari sebelumnya. Disampaikan oleh Andi Widjajanto, mantan Deputi Tim
Transisi, Mensesneg yang baru sudah bekerja sejak Kamis (23/10). Dialah yang
mempersiapkan semua pelantikan.
Pratikno memiliki prestasi akademik yang spektakuler. Pria berusia 52 tahun ini
mendapatkan gelar profesor bidang Ilmu Politik dari UGM.
Dilansir detik, ia juga mendapatkan gelar master Development Administration dari
Birmingham University, Inggris (1991). Juga, helar Doktoral bidang Political Science
dari Flinders University, Australia (1997). Pada 2009 lalu ia juga pernah menjadi
moderator debat pilpres.
Kedekatan Pratikno dengan Jokowi tidak perlu dipertanyakan lagi. Bersama
Andrinof Chaniago (UI) dan Cornelis Lay (UGM) ia termasuk dalam tim tiga yang
menyelesaikan kerja Tim Transisi. Ia konon juga banyak membantu sang presiden
dalam kampanye pemilu lalu.
Dalam perkenalan kepada rakyat Indonesia Minggu (26/10) lalu, Joko Widodo
menyebut, Beliau (Pratikno) anak desa yang juga sama dengan saya, masuk kota.
Sekarang anak desa masuk Jakarta.

Bukan anak desa biasa. Ditempa pengalaman hidup yang istimewa, rektor UGM
sejak 2012 ini kini akan semakin besar dalam memberikan sumbangsih untuk
Indonesia. Tugas pertama juga sudah dikerjakan Pratikno, yaitu menyiapkan sidang
kabinet pertama yang akan dilangsungkan hari ini, Senin, 27 Oktober 2014.
Satu visi dengan Jokowi, peran Pratikno diyakini akan sangat besar untuk Kabinet
Kerja yang banyak diharapkan rakyat ini.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi: Yuddy Chrisnandi

Yuddy Chrisnandi menjadi salah satu tokoh muda yang terpilih sebagai menteri di
pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla
(JK). Siapakah dia? Simak profil dan biodata Yuddy Chrisnandi, Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia Kabinet Kerja
Jokowi JK 2014-2019, berikut ini.
Lelaki muda asal Bandung, Jawa Barat, ini merupakan salah seorang menteri yang
diambil dari unsur partai politik. Ya, Yuddy Chrisnandi adalah Ketua DPP Partai
Hati Nurani Rakyat (Hanura). Ia juga pernah dipercaya untuk mengampu posisi
sebagai Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (BAPPILU) periode 2010-2015.
Meskipun orang parpol, namun pria kelahiran 29 Mei 1968 ini bukannya tanpa
kemampuan dan pengalaman. Yuddy Chrisnandi tercatat sebagai pengajar di
sejumlah perguruan tinggi, seperti Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Satya
Darma Singaraja Bali, STIE Latifah Al Mubarokah Tasikmalaya, Universitas Trisakti
Jakarta, Universitas Indonesia, dan Universitas Nasional Jakarta.
Sebelum bergabung dengan Hanura, peraih gelar doktor dari Program Pascasarjana
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia pada tahun 2004 ini
adalah politisi Partai Golkar. Bahkan, Yuddy Chrisnandi sempat bersaing
memperebutkan posisi Ketua Umum Partai Golkar pada tahun 2009.
Riwayat pendidikan tinggi Yuddy Chrisnandi antara lain: meraih gelar S1 dari
Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran Bandung, gelar S2 diterimanya dari

Universitas Indonesia pada bidang ilmu ekonomi, dan di perguruan tinggi yang
sama, Yuddy Chrisnandi mendapatkan gelar S3 pada bidang ilmu politik.

Menteri Komunikasi dan Informatika: Rudiantara

Rudiantara resmi terpilih sebagai Menteri Menkominfo (Komunikasi dan


Informasi) dalam Kabinet Kerja Jokowi JKperiode 2014-2019. Pria berusia 55
tahun tersebut merupakan salah satu profesional dalam kabinet baru yang telah
malang melintang di dunia industri telekomunikasi sejak 1986.
Ketika mengumumkan susunan menteri dalam kabinetnya pada Minggu (26/10),
Jokowi mengungkapkan sosok Rudiantara sebagai CEO profesional yang telah
memajukan sektor teknologi informasi publik di Indonesia.
Bukan tanpa alasan. Rudiantara pernah menjabat posisi penting di Telkomsel dan
XL Axiata. Pengalamannya tidak terbatas hanya dalam dunia IT. Rudiantara pernah
berkecimpung sebagai wakil direktur utama PLN dan wakil direktur utama Semen
Gresik. Kini, pria kelahiran Bogor tersebut masih merangkap jabatan di beberapa
perusahaan seperti Telkom dan Indosat.
Tugas berat menanti Rudiantara sebagai Menkominfo. Ia harus berpacu dengan
waktu untuk membawa Indonesia tidak lagi tertinggal dengan negara lain.
Dilansir oleh Kompas setidaknya ada dua tantangan utama baginya. Pertama,
meningkatkan infrastruktur dan kecepatan internet di Indonesia; dan yang
berikutnya, membereskan masalah tata kelola frekuensi di Indonesia. Rudiantara
juga perlu membenahi masalah infrastruktur telekomunikasi wilayah Indonesia
bagian Timur yang cukup ada di belakang.
Dengan modal latar belakang profesional yang kuat, Rudiantara diprediksi mampu
memberikan yang terbaik sebagai Menteri Komunikasi dan Informasi. Berikut profil
singkat pria yang diyakini memiliki filosofi yang sama dengan Presiden Jokowi ini.
Nama: Rudiantara
Tempat/Tanggal Lahir: Bogor, 3 Mei 1959
Pendidikan Terakhir : Magister Ilmu Administrasi IPPM
Jabatan Terakhir : Komisaris PT Indosat Tbk

Menteri Hukum dan HAM: Yasonna H Laoly

Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia saat ini dijabat oleh Yasonna Laoly
sesuai dengan yang telah diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) pada tanggal 27 Oktober 2014 lalu. Inilah profil dan
biodata Yasonna H Laoly, Menteri Hukum dan HAM Kabinet Kerja Jokowi
JK 2014-2019.
Yasonna Hamonangan Laoly dilahirkan di Sorkam, Tapanuli Tengah, Sumatera
Utara, pada tanggal 27 Mei 1953. Meskipun lebih dikenal sebagai politisi dari PDIP,
namun Yasonna Laoly punya latar belakang di bidang hukum. Ia merupakan lulusan
Fakultas Hukum dari Universitas Sumatera Utara (USU) tahun 1978 dan
melanjutkan studinya ke Virginia Commonwealth University serta meraih
penghargaan Outstanding Graduate Student Award.
Tahun 1983, Yasonna H Laoly berkesempatan mengikuti Internship in Higher
Education Administration Roanoke College di Salem, Virginia, Amerika Serikat.
Sebelas tahun kemudian, suami Eliaye Widya Ketaren ini meraih gelar doktor dari
North Carolina University.
Terpilihnya Yasonna H Laoly sebagai Menteri Hukum dan HAM memperoleh
apresiasi positif dari banyak pihak. Mantan Wakil Ketua Komisi III DPR-RI yang
juga politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Almuzzammil Yusuf, misalnya, menilai
Yasonna H Laoly sebagai sosok yang berdedikasi.

Saya mengenal Pak Yasonna H Laoly cukup lama. Beliau mantan Anggota Komisi
III DPR RI pada periode 2004-2009 yang vokal dan berdedikasi tinggi, kata
Almuzzammil Yusuf.

Menteri Pertahanan: Ryamizard Ryacudu

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) akhirnya
mempercayakan posisi Menteri Pertahanan kepada Jenderal TNI (Purn.) Ryamizard
Ryacudu. Berikut ini profil dan biodata Ryamizard Ryacudu yang baru saja ditunjuk
sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi
JK.
Ryamizard Ryacudu memulai karir militernya dari Akademi Angkatan Bersenjata
Republik Indonesia (AKABRI) lulus tahun 1974, kemudian mengikuti pendidikan
khusus Suscapa selama satu tahun dari 1985 hingga 1986, dan pada tahun 1991 lulus
dari Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad).
Menantu tokoh militer nasional sekaligus mantan Wakil Presiden Try Sutrisno ini
dikenal sebagai sosok berkarakter tegas dan disiplin yang sudah kenyang
pengalaman di kancah kemiliteran. Ryamizard Ryacudu pernah mengampu jabatan
sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada tahun 2002 hingga 2005.
Sebelumnya, pria kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, pada 21 April 1950 ini
menjabat sebagai Pangdam V/Brawijaya (14 Januari 1999 hingga 4 November 1999),
Pangdam Jaya/Jayakarta (4 November 1999 hingga 1 Agustus 2000), dan Panglima
Komando Strategis Angkatan Darat atau Pangkostrad (1 Agustus 2000 hingga 4 Juni
2002).

Sebagai Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu telah memiliki gambaran


mengenai apa yang akan dilakukannya selama menjabat nanti, Pertahanan itu kan
darat laut udara. Fisik dan non fisik. Itu garis besar saya. Jadi kan berkaitan semua.
Jadi ya saling dukung. Maritim mendukung pertahanan juga dong. Kalau maritim
tidak mendukung pertahanan ya bolong begitu.

Menteri Luar Negeri: Retno Lestari Priansari Marsudi

Profil dan biodata Retno Lestari Priansari yang ditunjuk sebagai Menlu
(Menteri Luar Negeri) Indonesia 2014-2019 dalam kabinet kerja Jokowi
JK memiliki sejarah tersendiri. Retno merupakan Menteri Luar Negeri perempuan
pertama di negara ini. Latar belakang sebagai diplomat kenyang pengalaman adalah
modal besar bagi istri Agus Marsudi tersebut.
Retno Lestari Priansari telah memiliki rentang karier yang luar biasa sebelum
ditunjuk masuk dalam kabinet Jokowi JK. Ia adalah dubes karir termuda dalam
sejarah Indonesia, dan terakhir menjabat sebagai duta besar untuk kerajaan
Belanda. Dalam keseharian, Retno dikenal sebagai pribadi yang energik, tegas, dan
ramah.
Lulusan termuda Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UGM pada 1985 ini
berasal dari almamater yang sama dengan Jokowi. Bahkan sebelum merampungkan
kuliah, Retno sudah direkrut oleh Departemen Luar Negeri berkat prestasi
akademik yang cemerlang.
Retno pernah terlibat sebagai Tim Pencarian Fakta (TPF) dalam kasus meninggalnya
aktivis HAM, Munir. Selain itu dikutp oleh VIVAnews, Retno juga berpengalaman
sebagai utusan khusus presiden untuk masalah Aceh (2004) dan Moratorium Utang
(2005).

Ia juga pernah menjabat sebagai duta besar untuk Norwegia dan Islandia. Ia juga
pernah mencicipi jabatan sebagai Direktur Jenderal Amerika dan Eropa selama
empat tahun sejak 2008.
Seperti halnya menteri-menteri lain dalam Kabinet Kerja Jokowi-JK, Retno Lestari
Priansari diyakini memiliki filosofi yang klop dengan presiden. Ia dikenal terbuka
dengan perubahan. Retno juga memiliki konsep bahwa diplomasi Indonesiadi
tingkat internasional akan lebih mengutamakan diplomasi ekonomi.
Berikut ini profil singkat Retno Lestari Priansari.
Nama : Retno Lestari Priansari Marsudi
Tempat/ Tanggal Lahir: Semarang, Jawa Tengah, 27 November 1962
Pendidikan Terakhir : Magister dari Haagsche Hooge School Den Haag
Jabatan Terakhir: Duta Besar RI di Den Haag, Belanda

Menteri Dalam Negeri: Tjahjo Kumolo

Satu lagi tokoh partai politik yang dipercaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) untuk mengampu tugas sebagai menteri, yaitu
Tjahjo Kumolo yang sebelumnya adalah Sekjen DPP Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP). Ini dia profil dan biodata Tjahjo Kumolo, Menteri Dalam Negeri
(Mendagri) Kabinet Kerja Jokowi JK2014-2019.
Tjahjo Kumolo merupakan salah satu tokoh sentral di PDIP dan dikenal cukup dekat
dengan sang ketua umum, Megawati Soekarnoputri. Lahir di kota yang sama dengan
Jokowi, yakni Solo, pria berkacamata ini merupakan anggota Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) Republik Indonesia periode 2009-2014 dari partai moncong putih.
Saat masih menjadi anggota DPR-RI, politisi kelahiran tanggal 1 Desember 1957 ini
juga menjabat sebagai Ketua Fraksi PDIP. Tjahjo Kumolo tercatat sebagai sebagai
anggota Komisi I DPR-RI yang membawahi bidang pertahanan, luar negeri, dan
informasi.
Meskipun lahir di Solo, namun Tjahjo Kumolo menghabiskan masa kecil dan
remajanya di Semarang. Ia menempuh bangku SD, SMP, hingga SMA di ibukota

Provinsi Jawa Tengah itu, juga saat tercatat sebagai peraih gelar sarjana dari
Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Semarang pada 1985.
Pada tahun 1994, Tjahjo Kumolo lulus dari Lembaga Ketahanan Nasional
(Lemhannas) Jakarta. Sebelum itu, ia sudah berkecimpung di kancah politik
bersama Golkar sejak tahun 1987 hingga akhirnya Tjahjo Kumolo pindah ke PDIP
pada tahun 1999 dan menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh di partai tersebut
hingga kini.

Menteri Koordinator Bidang Polhukam: Tedjo Edy


Purdijatno

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menunjuk Tedjo Edhy Purdijatno sebagai
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia.
Berikut ini profil dan biodata Tedjo Edy Purdijatno, Menteri Koordinator (Menko)
Bidang Polhukam Indonesia 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi JK.
Laksamana (Purn.) Tedjo Edy Purdijatno memiliki latar belakang yang panjang di
TNI Angkatan Laut meskipun pada akhirnya ia bergabung dengan Partai Nasional
Demokrat (NasDem). Selama puluhan tahun, pria kelahiran Magelang, Jawa Tengah,
pada 20 September 1952 ini malang-melintang menjalankan tugasnya di dinas
Angkatan Laut. Pada 2008, ia dipercaya untuk menjabat sebagai Kepala Staf TNI
Angkatan Laut.
Seabrek penghargaan pun pernah diterima oleh bapak empat anak ini di sepanjang
karirnya. Dari Bintang Dharma, Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Yudha
Dharma Naraya, Bintang Jalasena Utama, Bintang Jalasena Pratama, Bintang

Jalasena Naraya, Bintang Kartika Eka Paksi Utama, Bintang Swa Buana Paksa
Utama, Bintang Bhayangkara Utama.
Kemudian penghargaan Satya Lencana Gom IX/Raksaka Dharma, Satya Lencana
Kesetiaan VII, Satya Lencana Kesetiaan XVI, Satya Lencana Kesetiaan XXIV, Satya
Lencana Dwidya Sistha, Satya Lencana Kebaktian Sosial, juga Satya Lencana
Dharma Nusa.
Tak hanya dari pemerintah RI, Tedjo Edy Purdijatno juga pernah memperoleh
penghargaan dari beberapa negara tetangga, seperti Pingat Jasa Gemilang dari
pemerintah Singapura, Grand Cross Knight to The Order of Crown of Thailand dari
pemerintah Thailand, serta Panglima Gagah Angkatan Tentra (Kehormatan) dari
pemerintah Malaysia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Sofjan


Djalil

Sofjan Djalil menjadi salah satu orang lama yang tampaknya masih dipercaya oleh
Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk turut bekerja di pemerintahan Indonesia Baru
dalam lima tahun ke depan. Ini dia profil dan biodata Sofyan Djalil, Menteri
Koordinator atau Menko Bidang Perekonomian 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi
JK.
Dr. Sofyan A. Djalil, SH, MA, MALD bukanlah nama baru di perjalanan
pemerintahan negeri ini. Pria kelahiran Aceh apada 23 September 1953 ini pernah
menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika serta Menteri Negara Badan
Usaha Milik Negara Indonesia di Kabinet Indonesia Bersatu pimpinan Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Suami Ratna Megawangi serta bapak empat orang anak ini meraih gelar S1 dari
Universitas Indonesia pada program studi Hukum Bisnis (1984), lalu meraih gelar
Master of Arts (M.A) dari The Graduate School of Arts and Sciences, Tufts
University, Medford, Massachusetts, Amerika Serikat (1989).
Gelar Master of Arts in Law and Diplomacy (M.A.L.D) diterimanya dari The Fletcher
School of Law and Diplomacy, Tufts University, Medford, Massachusetts, Amerika
Serikat, pada tahun 1991. Dua tahun kemudian Sofyan Djalil meraih gelar Doctor of
Philosophy (Ph.D) dari perguruan tinggi yang sama.
Selain dikenal sebagai pakar ekonomi, mantan aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII)
ini juga telah cukup lama mengabdikan diri sebagai dosen di sejumlah perguruan
tinggi dan instansi, seperti Universitas Padjadjaran, Universitas Indonesia,
Universitas Sahid, Lembaga Manajemen Keuangan dan Akuntansi (LMKA), Yayasan
Pengembangan Insan Pasar Modal (Yuppies), LM-Gika, Equitas Institute, dan lainlain.

Menteri Keuangan: Bambang Brodjonegoro

Kabinet Kerja Jokowi JK 2014-2019 telah mempercayakan kepada Bambang


Brodjonegoro untuk menjabat sebagai Menteri Keuangan selama lima tahun ke
depan. Ingin tahu profil dan biodata Bambang Brodjonegoro selaku Menkeu
Republik Indonesia yang baru? Simak tulisan ringkas berikut ini.
Nama dan gelar lengkapnya adalah Prof. Bambang Permadi Soemantri
Brodjonegoro, S.E., M.UP., Ph.D. Dilahirkan di Jakarta pada tanggal 3 Oktober 2014
atau saat ini berusia 48 tahun. Usianya terbilang masih cukup muda untuk seorang

yang telah memperoleh seabrek gelar serta memiliki segudang pengalaman dan
prestasi.
Bambang Brodjonegoro sebelumnya adalah Wakil Menteri Keuangan Republik
Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu II pimpinan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden Boedhiono. Oleh Presiden Joko Widodo
(Jokowi), Bambang Brodjonegoro dinilai layak untuk menjabat sebagai Menkeu
periode 2014-2019.
Riwayat pendidikan Menkeu penerus Muhammad Chatib Basri ini antara lain
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (S1), kemudian menempuh program
magister dan doktoral di University of Illinois di Urbana-Champaign, Amerika
Serikat.
Selain aktif di berbagai lembaga, terutama di bidang ekonomi maupun sosial, ia juga
telah meraih banyak penghargaan dan beasiswa, baik dari dalam negeri maupun luar
negeri. Sebut saja Mahasiswa Berprestasi Universitas Indonesia tahun 1989,
Academic Scholarship awarded by the Indonesian Government (Agustus 1991Desember 1995).
Kemudian Visiting Fellow dari The Institute of East Asian Studies, Thammasat
University, Thailand (Maret 1999), Visiting Fellow dari The Institute of Southeast
Asian Studies, Singapura (Maret-Juni 1999), Eisenhower Fellowships dalam
program The Single Region Program-Southeast Asia di Amerika Serikat (SeptemberNovember 2002).
Mantan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini juga pernah
mendapatkan Visiting Fellow dalam program The Indonesia Project-Australian
National University (ANU) di Canberra, Australia, (Desember 2004), dan
memperoleh penghargaan World Bank Research Fellowship Award.

Menteri BUMN: Rini M Soemarno

Rini Soemarno resmi ditunjuk sebagai menteri BUMN Indonesia dalam Kabinet
Kerja Jokowi JK periode 2014-2019. Perempuan yang diklaim dekat dengen
Megawati Soekarno Putri, Ketua PDI-P ini kaya pengalaman sebagai CEO
berbagai perusahaan terkemuka.
Menjadi menteri bukanlah hal baru bagi Rini Mariani Soemarno. Ia pernah menjabat
sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag) Kabinet Gotong
Royong yang diusung Megawati pada periode 2001-2004. Kini, Rini hadir kembali
dengan pujian setinggi langit dari Jokowi.

Dalam perkenalan kabinetnya Minggu (26/10) lalu Joko Widodo berkomentar,


Beliau (Rini) profesional. Kaya pegalaman sebagai CEO di perusahaan besar.
Pekerja keras, ketua Tim Transisi, pernah menjadi Menteri Perindustiran dan
Perdagangan. Saya menilai ia adalah pekerja yang cepat saya ralat, super cepat,
lincah sekali.
Rini Soemarno terpilih sebagai salah satu dari 18 menteri kalangan profesional.
Lulusan Wellesley College, Massachusetts tercatat sebagai menteri Kabinet Kerja
terkaya dengan harta Rp 48.07 miliar. Pengalamannya luar biasa, termasuk menjadi
presiden direktur PT Astra Internasional pada 1998-2000.
Rini tidak hanya mendapatkan dukungan dari Jokowi. Ia juga dipuji Dahlan Iskan,
sosok yang posisinya digantikan Rini pada pemerintahan baru. Disampaikan oleh
Dahlan kepada MetroTVNews, Pengganti saya harus bisa menjaga BUMN dari
intervensi politik. Juga menjaga dari campur tangan pihak luar dan asing.
Tantangan sebagai menteri di wilayah basah akan dijawab Rini Soemarno lima
tahun mendatang. Suara-suara sumbang terhadapnya, termasuk dari kalangan
pendukung Jokowi, semestinya akan dijawab dengan prestasi. Jika tidak, nilai minus
tidak hanya dialamatkan pada Rini, tetapi Jokowi dan Megawati Soekarno Putri.
Nama Lengkap : Rini Mariani Soemarno
Tempat/ Tanggal Lahir : AS, 9 Juni 1958
Agama : Islam
Pendidikan: Fakultas Ekonomi, Wellesly College Massachusetts, USA (1981)
Karier Utama:
Direktur Utama PT Astra International, Jakarta (1998-2000)
Presiden Direktur PT Kanzen Motor Indonesia (2005)
Menteri Perindustrian dan Perdagangan Kabinet Gotong Royong (2001-2004)

Menteri Koperasi dan UMKM: Anak Agung Gde


Ngurah Puspayoga

Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga adalah Menteri Koperasi dan UMKM
Indonesia yang baru saja ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil
Presiden Jusuf Kalla untuk mengisi Kabinet Kerja Jokowi JK 2014-2019. Berikut ini
profil dan biodata Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga.
Sebelum menjabat sebagai Menteri Koperasi dan UMKM Republik Indonesia, Anak
Agung Gede Ngurah Puspayoga adalah Walikota Denpasar untuk periode 20002005 dan 2005-2008, kemudian terpilih sebagai Wakil Gubernur Bali untuk periode
2008 hingga 2013 mendampingi I Made Mangku Pastika.
Setelah selesai masa baktinya sebagai Wakil Gubernur, Anak Agung Gede Ngurah
Puspayoga maju sebagai calon Gubernur Bali untuk periode 2013-2018 berpasangan
dengan Ketua DPRD Kabupaten Buleleng 2009-2014, Dewa Nyoman Sukrawan,
namun gagal terpilih dan kalah tipis dari pasangan I Made Mangku Pastika dan
Ketut Sudikerta.
Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga lahir di Denpasar, Bali, pada tanggal 7 Juli
1965. Saat ini, tokoh yang pada pemilihan Gubernur-Wakil Gubenur Bali diusung
oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini adalah lulusan Universitas
Ngurah Rai pada tahun 1991.
Pria berusia 49 tahun ini merintis karir politiknya dari PDIP dan masih setia
sampai kini. Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga pernah menjabat sebagai Ketua
PDIP Desa Denpasar Timur pada tahun 1982, Wakil Ketua DPC PDIP periode 1995
hingga 1997, dan Ketua PDIP Denpasar pada periode 1997 hingga 2000.

Menteri Perindustrian: M Saleh Husin

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) telah menunjuk
Saleh Husin, SE, M.Si. menjabat sebagai salah satu menteri di kabinet pemerintahan
untuk lima tahun ke depan. Inilah profil dan biodata Saleh Husin, Menteri
Perindustrian Republik Indonesia 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi JK.
Saleh Husin adalah putera daerah Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang lahir
pada tanggal 16 September 1963. Ia berasal dari keluarga miskin yang hidupnya jauh
dari kemewahan. Ayah Saleh Husin bekerja sebagai nelayan, sedangkan ibunya
adalah pembuat dan penjual roti kecil-kecilan.
Kondisi inilah yang membuat Saleh Husin untuk bersekolah setinggi mungkin demi
memperbaiki nasib keluarga. Lulus dari bangku SMA, tahun 1982 ia mendaftar
masuk AKABRI dan lulus tes, namun gagal di ujian terakhir karena ada gangguan
pada matanya. Dua tahun kemudian, ia mencoba tes masuk militer lagi tapi kembali
gagal.
Hingga akhirnya, Saleh Husin memutuskan untuk merintis bisnis sendiri dan itulah
awal dari kegemilangan karirnya. Ia mencapai sukses setapak demi setapak dan
akhirnya menjabat sebagai direktur di PT. Ades Alfindo Putra Setia, sebuah
perusahaan di Jakarta dengan pamor yang cukup besar.
Saleh Husin adalah meraih gelar sarjana dari Fakultas Ekonomi Universitas
Khrisnadwipayana Jakarta pada tahun 1996. Kemudian ia melanjutkan S2 di
program Magister Administrasi Publik di perguruan tinggi yang sama dan lulus pada
tahun 2007.
Selain itu, Saleh Husin juga mengikuti pendidikan di sejumlah lembaga non formal,
seperti English Course di Universitas Oregon, Eugene, Amerika Serikat pada tahun
1992, Kursus Reguler Angkatan (KRA) XXXIX Lemhannas pada tahun 2006, dan
kursus public speaking serta belajar pendidikan kepribadian kepada John Robert
Power.
Saleh Husin turut terjun ke dunia politik. Ia bergabung dengan Partai Amanat
Nasional (PAN) pada tahun 2001. Hingga akhirnya, Saleh Husin dikenal sebagai
politisi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) sampai saat ini.

Menteri Perdagangan: Rachmat Gobel

Nama Rachmat Gobel sudah sangat dikenal sebagai salah satu pengusaha tersukses
di Indonesia. Kini, Rahmat Gobel telah dipercaya untuk menjabat sebagai Menteri
Perdagangan Republik Indonesia Kabinet Kerja Jokowi JK 2014-2019. Berikut ini
profil dan biodata Mendag RI terbaru pilihan Presiden Joko Widodo dan Wakil
Presiden Jusuf Kalla tersebut.
Lahir di Jakarta pada tanggal 3 September 1962, Rachmat Gobel adalah pemilik
perusahaan besar bernama Panasonic Gobel Group (dulu bernama National Gobel
Group) yang memilikijejaring usaha yang cukup besar.
Rachmat Gobel memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perdagangan Internasional dari
Chuo University, Tokyo, Jepang, pada tahun 1987. Di perguruan tinggi yang sama, ia
juga menerima gelar sebagai Doktor Kehormatan pada tahun 2014.
Sebelumnya, di tahun 2002, ia mendapat gelar serupa dari Takushoku University,
Tokyo, Jepang. Rachmat Gobel juga pernah mengikuti pelatihan di Matsushita
Electric Industrial Co., Ltd., di Osaka, Jepang pada tahun 1988.
Tak hanya sibuk di perusahannya, Rachmat Gobel juga aktif di berbagai lembaga
lain, termasuk Komite Inovasi Nasional, Majelis Wali Amanat (Board of Trustees)
Millenium Challenge Account Indonesia (MWA MCA-Indonesia),Kamar Dagang dan
Industri Indonesia (Kadin), DPN APINDO (Asosiasi Pengusaha Indonesia), Tim
HLNS (Hutang Luar Negeri Swasta).
Kemudian, METI (Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia), FGABEL (Federasi
Asosiasi-asosiasi Industri Berbasis Telematika & Elektronika), GABEL (Gabungan
Perusahaan Industri Elektronika), PMI (Palang Merah Indonesia), PERSADA
(Persatuan Alumni dari Jepang), PPIJ (Perhimpunan Persahabatan IndonesiaJepang), dan lainnya.
Seabrek penghargaan pernah diterima Rachmat Gobel. Beberapa di antaranya
adalah Anugerah Dharma Cipta Karsa, ANTARA Achievement Award, Tokoh
Standardisasi Indonesia, Special Achievement Award for Extraordinary Leadership
and Personal Commitment to Energy Saving and Industry, The Jewel of Muslim
World Award.
Selanjutnya adalah Anugerah Olah-raga Indonesia, Man of the Year- Seputar
Indonesia Award, Asian Productivity Organization Regional Award, ANTARA Award,
Perekayasa Utama Kehormatan dalam Bidang Teknologi Manufaktur, Competency
Award dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi, Bakti Koperasi dan Pengusaha Kecil,
dan masih banyak lagi.

Menteri Pertanian: Amran Sulaiman

Satu lagi sosok profesional muda yang masuk dalam Kabinet Kerja Jokowi
JK. Adalah Amran Sulaiman yang telah ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo
(Jokowi) sebagai Menteri Pertanian Republik Indonesia untuk periode 2014-2019.
Inilah profil dan biodata lelaki 46 tahun yang bergelar adat Andi Amran Sulaiman
ini.
Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP., dilahirkan di Bone, Sulawesi Selatan, pada
tanggal 27 April 1968. Sebelum dipercaya untuk menjabat sebagai menteri
pertanian, pria yang memiliki darah keturunan dari Raja Bone ini dikenal sebagai
sosok petani muda yang sukses, juga seorang praktisi pemikir dan wirausahawan
yang berhasil.
Koordinator Tim Sahabat Rakyat untuk Indonesia Timur ini merampungkan SD,
SMP, dan SMA di tanah kelahirannya. Tahun 1988, Amran Sulaiman menempuh
kuliah S1 di Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar dan lulus pada
tahun 1993. Di perguruan tinggi yang sama, ia meraih gelar master dan doktor dalam
bidang Ilm Pertanian.
Amran Sulaiman diyakini merupakan sosok yang tepat untuk menjabat sebagai
Menteri Pertanian. Penerima Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan di
Bidang Wirausaha Pertanian dari Presiden Republik Indonesia pada tahun 2007 ini
dikenal sebagai seorang pekerja keras, ulet, dan berprestasi.
Presiden Jokowi percaya, Amran Sulaiman mampu menjalankan tugasnya dengan
baik di bidangnya dalam pemerintahan lima tahun ke depan. Beliau ini praktisi,
pemikir dan wirausahawan muda bidang pertanian. Petani muda yang berhasil
bangun modal wirausaha bidang pertanian, kata Jokowi saat memperkenalkan
Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian RI.

Menteri Ketenagakerjaan: Hanif Dhakiri

Muhammad Hanif Dhakiri menjadi salah satu tokoh profesional muda dengan latar
belakang partai politik yang dipilih oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil
Presiden Jusuf Kalla (JK) untuk menjabat sebagai menteri. Ini profil dan biodata
Hanif Dhakiri, Menteri Ketenagakerjaan Indonesia 2014-2019 Kabinet Kerja
Jokowi JK.
Dilahirkan di Salatiga, Jawa Tengah, pada 6 Juni Maret 1972, Hanif Dhakiri
sebelumnya adalah anggota DPR RI periode 2009-2014 dari Fraksi Partai
Kebangkitan Bangsa (PKB). Lelaki 42 tahun ini merupakan salah satu kader awal
PKB yang bergabung sejak tahun 1998 silam. Sebelum menjadi menteri, Hanif
Dhakiri adalah Sekjen PKB.
Hanif Dhakiri telah aktif di organisasi sejak usia belia. Ia berkiprah di gerakan
pemuda yang bernaung di bawah Nahdlatul Ulama (NU), yaitu Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Ia juga pernah menjadi Ketua Umum Dewan
Koordinasi Nasional Gerakan Pemuda Partai Kebangkitan Bangsa (DKN Garda
Bangsa).
Aktif di ranah pergerakan mahasiswa membuat lulusan IAIN Salatiga (S1) dan
Universitas Indonesia (S2) ini cukup paham dengan bidang ketenagakerjaan,
khususnya buruh. Hanif Dhakiri pernah memimpin Lembaga Studi dan Advokasi
Buruh (LSAB) Pengurus Besar (PB) PMII pada 1997 hingga 2000.
Tak hanya itu, Hanif Dhakiri juga pernah menjadi staf Menteri Ketenagakerjaan dan
Transmigrasi, Erman Soeparno, untuk mengurusi masalah perburuhan. Kelas
buruh kita harus menjadi skilled labour. Para pekerja kita harus menguasai alih
teknologi. Ini modal membangun keunggulan produksi nasional, tandasnya.

Ia telah menulis beberapa buku, antara lain: Menggagas Fiqh Perburuhan (1999);
Paulo Freire, Islam, dan Pembebasan (2000); Post-Tradisionalisme Islam (2000);
Politik Melayani Basis (2001); Menjadi Politisi Manajer (2001); Kiai Kampung dan
Demokrasi Lokal (2007); Mengapa Memilih PKB? (2008); 41 Warisan Kebesaran
Gus Dur (2011); NU: Jimat NKRI, Jimat Indonesia; Pedoman Berpolitik Warga NU
(2013), dan lain-lain.

Menteri PU dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadi


Muljono

Menteri Pekerjaan Umum (PU) dan Perumahan Rakyat Kabinet Kerja Jokowi JK
2014-2019 dijabat oleh Basuki Hadi Muljono. Inilah profil dan biodata Basuki Hadi
Muljono, Menteri PU dan Perumahan Rakyat yang akan membantu kabinet Presiden
Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Dilahirkan di Solo pada 5 November 1954, Basuki Hadi Muljono menghabiskan masa
kecil dan remajanya dengan berpindah-pindah tempat. Hal itu karena tuntutan
pekerjaan sang ayah sebagai anggota TNI Angkatan Darat (AD).
Basuki Hadi Muljono menempuh S1 di jurusan Teknik Geologi Universitas Gadjah
Mada Yogyakarta dan lulus pada 1979. Kemudian, ia meraih gelar Magister (S2) dan
Doktor (S3) Teknik Sipil dari Colorado State University, Amerika Serikat, pada
bidang pengairan.
Pada 2005 hingga 2007, Basuki Hadi Muljono menjabat sebagai Kepala Badan
Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum. Selanjutnya hingga
tahun 2013, lulusan SMA Negeri 5 Surabaya ini tercatat sebagai Inspektur Jenderal
Kementerian Pekerjaan Umum.
Sebelum dilantik menjadi Menteri Pekerjaan Umum (PU) dan Perumahan Rakyat, ia
adalah Direktur Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum. Basuki
Hadi Muljono sempat menjadi Komisaris Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
.Selain itu, ia juga anggota tim penanggulangan lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo,
Jawa Timur, sejak tahun 2006.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti


Nurbaya Bakar

Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc adalah salah seorang profesional dari partai politik
yang bergabung di Kabinet Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK). Simak profil
dan biodata Siti Nurbaya Bakar, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Indonesia 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi JK, berikut ini.
Terlahir dari keluarga Betawi asli di Jakarta pada tanggal 28 Juli 1965, Siti Nurbaya
Bakar, adalah kader kebanggaan Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang
menempati posisi sebagai Ketua Dewan Perwakilan Pusat (DPP) parpol pimpinan
Surya Paloh tersebut.
Latar belakang akademis Siti Nurbaya Bakar sebagai lulusan Institut Pertanian
Bogor (ITB) sekaligus selaku staf pengajar di salah satu perguruan tinggi terbaik di
Indonesia itu membuat Jokowi dan JK memberinya mandat untuk menjalankan
tugas sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
periode 2014 hingga 2019.
Setelah lulus dari ITB pada tahun 1979, wanita yang kini berusia 49 tahun ini
melanjutkan studinya ke International Institute for Aerospace Survey and Earth
Sciences (ITC), Enschede, Belanda, dan meraih gelar master pada tahun 1988. Satu
dasawarsa kemudian, yaitu tahun 1998, Siti Nurbaya Bakar merampungkan jenjang
S3 di ITB.

Riwayat Siti Nurbaya Bakar di pemerintahan cukup panjang, yakni Kepala Seksi
Penelitian Fisik Bappeda Lampug (1983-1985), Kepala Seksi Pengairan Bappeda
Lampung (1985-1988), Kasubid Analisis Statistik Bappeda Lampung (1981-1983),
Kepala Seksi Tata Ruang Bappeda Lampung (1988-1990), Kepala Bidang Penelitian ,
Bappeda Lampung (1990-1995), dan Wakil Ketua Bappeda Tingkat I Pemda
Lampung (1996-1998).
Setelah itu, ia menjabat sebagai Kepala Biro Perencanaan Depdagri (1998-2001),
Tenaga Pengajar Perguruan Tinggi di Lingkungan Kopertis Wilayah III (2001Sekarang), Pelaksana Manajemen STPDN (2003-2004), Sekjen Depdagri (20012005), Dewan Komisaris PUSRI (2011-Sekarang), Sekjen DPD RI (2006-2013), dan
Ketua Komite Investasi dan Manajemen Resiko PUSRI (2013).
Beberapa anugerah yang pernah diterimanya antara lain Bintang Jasa Utama (2011),
Bintang Satya Lencana Wirakarya (2010), Bintang Jasa Satya Lencana Wirakarya
(2004), Penghargaan Dewan Pers Nasional untuk Partisipasi Pejabat (2004), PNS
Teladan Nasional (2004), Penghargaan Penerapan Informasi Teknologi (2003),
Penghargaan Nasional dalam Aplikasi Sistem Informasi Geografi (1993), dan masih
banyak lagi.

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN: Ferry


Mursyidan Baldan

Ferry M Baldan masuk dalam Kabinet Kerja Jokowi JK sebagai Menteri Agraria
dan Tata Ruang Indonesia periode 2014-2019. Ferry merupakan representasi
profesional partai dari Nasdem (Nasional Demokrat). Pengalamannya penuh dalam
urusan politik bersama Golkar.
Seiring dengan kemunculan Nasdem sebagai partai baru di Pemilu 2014, nama
Ferry Baldan tercantum sebagai politisi senior partai yang dibangun oleh taipan
media Surya Paloh tersebut. Lahir pada 16 Juni 1961, Ferry sudah berkiprah di
parlemen
sejak
lama.
Ferry Mursyidan Baldan pernah mewakili organisasi pemuda/mahasiswa sebagai
anggota MPR RI periode 1992-1997.
Kecemerlangannya bertambah ketika mengenakan baju Golkar di DPR. Ia kerap
terlibat dalam desain UU terkait pemerintahan dan politik pemilu. Ferry tercatat
sebagai Ketua Pansus RUU Pemilu Legislatif yang menghasilkan UU Pemilu 2004.
Keberhasilan Nasdem meraup tujuh persen suara di Pemilu 2014 adalah berkat
skenario cerdas yang disusun Ferry. Meskipun demikian, mantan aktivis HMI ini
terlihat cukup bersahaja. Kala dipuji sebagai aktor paling penting Nasional
Demokrat, Ferry Baldan hanya berkata, Itu kerja kolektif di NasDem. Ini bukan
peran person to person.

Kini penggemar Manchester United ini duduk di posisi empuk menteri dalam
kabinet Jokowi JK. Tantangannya tidak ringan. Kecerdasan Ferry Baldan akan diuji
ketika bertarung melawan para mafia tanah, orang-orang yang menguasai dan
menjual tanah kepada pihak tertentu dengan harga selangit.
Ketua LPP3I Zulfi Syarif Koto mengungkapkan kepada Kompas, Mafia tanah ini
sudah menggumpal. Mereka akan menjadi musuh nomor satu Pak Ferry.
Nama Lengkap: Ferry Mursyidan Baldan
Tempat/Tanggal Lahir: Jakarta, 16 Juni 1961
Pendidikan: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran

Menko Bidang Pembangunan Manusia dan


Kebudayaan: Puan Maharani

Puan Maharani, anak Megawati Soekarno Putri ternyata terpilih sebagai menteri
Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di Kabinet Kerja Jokowi
JK periode 2014-2019. Sebagai cucu proklamator kemerdekaan Indonesia, Soekarno,
Puan mendapatkan beban yang tak sedikit untuk membuktikan kapasitas dengan
duduk di posisi pembantu presiden dalam pemerintahan baru.
Sosok Puan Maharani sudah melejit dalam beberapa tahun terakhir dan bukan tidak
mungkin akan menjadi suksesor sang ibu sebagai ketua umum PDI-P di kemudian
hari. Sarjana Ilmu Komunikasi UI ini juga menjabat sebagai Ketua FraksiPDI-P di
DPR periode 2014 hingga 2019.
Pengalaman yang mematangkan kemampuan Puan sebagai politikus. Ia terlibat
sangat dalam di Pemilu 2014 lalu yang membantu PDI-P kembali menjadi partai
penguasa setelah 10 tahun berstatus oposisi. Pada pemilihan legislatif lalu, partai
berlambang banteng moncong putih itu meraup suara terbanyak, melebihi Golkar.
Bicara popularitas, Puan Maharani juga memilikinya. Sebagai anggota DPR, ia
termasuk dalam deretan orang yang memperoleh suara terbanyak dalam dua pemilu
terakhir, tahun 2009 dan 2014. Tahun ini, sendirian Puan mendapatkan kenaikan
pemilih lebih dari 120 ribu suara yang membuka jalan baginya melenggang mulus ke
Senayan.

Kabinet Jokowi JK tidak bisa lepas dari kritik. Termasuk ketika Puan Maharani yang
orang parpol dan berada dalam lingkaran dalam Megawati bisa menjabat sebagai
menteri. Namun, sang putri mahkota sudah menjawab keraguan itu dengan berkata,
(saya masuk sebagai menteri) Bukan karena anak, karena keluarga, atau titipan.

Menteri Agama: Lukman Hakim Saefuddin

Lukman Hakim Saefuddin menjadi satu-satunya menteri dari pemerintahan


sebelumnya yang dipertahankan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil
Presiden Jusuf Kalla di kabinet terbaru untuk lima tahun ke depan. Inilah profil &
biodata Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama Republik Indonesia Kabinet
Kerja Jokowi JK 2014-2019.
Lahir di Jakarta tanggal 25 November 1962, Lukman Hakim Saifuddin
menghabiskan masa kecil hingga remajanya di ibukota. Setelah lulus dari SMP
Negeri 11 Jakarta, ia berguru ke Pesantren Pondok Modern Darussalam Gontor,
Ponorogo, Jawa Timur. Selepas itu, ia kembali ke Jakarta untuk menempuh kuliah
S1 di Universitas Islam As-Syafiiyah.
Suami dari Trisna Willy dan bapak tiga orang anak ini ditunjuk sebagai Menteri
Agama oleh presiden RI sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pada
tanggal 9 Juni 2014 untuk menggantikan Suryadharma Ali yang tersangkut kasus
korupsi haji.
Kinerja Lukman Hakim Saifuddin yang cukup baik dalam waktu yang relatif singkat
di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II membuat Presiden Jokowi menunjuk kader
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu untuk kembali mengampu jabatan sebagai
Menteri Agama.

Untuk diketahui, Lukman Hakim adalah putera dari Menteri Agama RI ke-9, yakni
Saifuddin Zuhri. Sebelum menjabat sebagai menteri, ia pernah menjadi anggota DPR
RI periode 1999-2004, 2004-2009, dan 2009-2014 dari PPP. Selain itu, tokoh
Nahdlatul Ulama (NU) ini juga tercatat sebagai Wakil Ketua MPR RI periode 20092014.

Menteri Kesehatan: Nila F Moeloek

Nila F Moeloek resmi ditunjuk sebagai menteri kesehatan Republik Indonesia


dalam Kabinet Kerja Jokowi JK untuk periode 2014-2019. Lima tahun lalu Nila
nyaris menjadi menteri yang sama di kabinet Indonesia Bersatu II. Kini, utusan
khusus
presiden
RI
untuk
MDGs
ini
memangku
jabatan
besar
dalam pemerintahan baru.
Soal pengalaman sosok Nila Moeloek sudah tidak diragukan lagi. Perempuan berusia
61 tahun tersebut disebut presiden Jokowi sebagai sosok kaya pengalaman. Nila
adalah istri dr. Farid Anfasa Moelok, Menteri Kesehatan di era presiden B.J. Habibie
pada 1997 hingga 1999.
Ia juga aktif mengajar di program doktor pasca sarjana Fakultas Kedokteran UI.
Dalam lima tahun terakhir, ia juga berkiprah besar untuk MDGs (Millenium
Development Goals).
MDGs disebutkan oleh Tribunnews mengemban berbagai tugas global yang
demikian
vital.
Berbagai
masalah
seperti
kemiskinan
absolut,
belum terjangkaunya pendidikan, kesenjangan gender, penyebaran HIV/AIDS
dan penyakit menular lain, hingga kerusakan lingkungan hanya beberapa dari sekian
yang terus dicari solusinya.
Nila Moelek sendiri mengungkapkan kepada Kompas bahwa dirinya akan berfokus
membela tenaga kesehatan. Selain itu ia juga menyatakan kesehatan berperanan
sangant penting bagi negara, Bagaimana kita mengurangi kemiskinan sangat terkait
dengan kesehatan. Maka MDGs itu hulunya kesehatan.
Berikut ini profil Nila F Moeloek, menteri kesehatan di kabinet Jokowi JK.

Nama: Nila Djuwita Anfasa Moeloek


Tempat/ Tanggal Lahir: Jakarta, 11 April 1949
Pendidikan Terakhir : Doktor bidang Kedokteran Universitas Indonesia
Jabatan Terakhir : Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Menteri Sosial: Khofifah Indar Parawansa

Khofifah Indar Parawansa kembali mengabdi di dalam pemerintahan setelah


Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilihnya untuk bertugas sebagai Menteri Sosial
pada Kabinet Kerja Jokowi JK 2014-2019. Inilah profil dan biodata Mensos
Republik Indonesia yang baru, Khofifah Indar Parawansa.
Perempuan tangguh dan murah senyum yang satu ini memang bukan nama yang
asing di jagat perpolitikan di Indonesia. Khofifah Indar Parawansa pernah menjabat
sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan pada tahun 1999 hingga 2001.
Ibu empat orang anak ini menghabiskan hampir seluruh masa studinya di Surabaya,
dari SD, SMP, SMA, hingga kuliah di Universitas Airlangga (1984-1991) dan S2 di
Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Surabaya (1984-1989). Sampai kemudian, ia hijrah ke
Jakarta untuk menempuh program Strata II di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Indonesia (1993-1997).
Karir politik wanita asli Surabaya kelahiran 19 Mei 1965 ini sangat panjang. Dari
menjabat sebagai pimpinan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR RI (1992-

1997), Pimpinan Komisi VIII DPR RI (1995-1997), Anggota Komisi II DPR RI (19971998), hingga Wakil Ketua DPR RI (1999)
Khofifah Indar Parawansa juga pernah menjadi Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan
Bangsa MPR RI (1999), Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
(1999-2001), Ketua Komisi VII DPR RI (2004-2006), Ketua Fraksi Kebangkitan
Bangsa MPR RI (2004- 2006), Anggota Komisi VII DPR RI (2006), dan kini kembali
ke kabinet sebagai Menteri Sosial di Kabinet Kerja Jokowi-JK untuk periode 2014
sampai 2019.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan


Perlindungan Anak: Yohanan Yambise

Yohana Susana Yembise adalah perempuan Papua pertama yang menjabat sebagai
menteri di Indonesia. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf
Kalla (JK) mempercayakan salah satu jabatan menteri kepada Yohanan Yambise.
Berikut ini profil dan biodata Yohana Yembise, Menteri Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi JK.
Wanita berusia 56 tahun ini sebelumnya dikenal sebagai seorang profesor di
Universitas Cenderawasih Jayapura. Yohanan Yambise juga menjadi guru besar
perempuan pertama dari tanah Papua.
Lahir di Manokwari, Papua, pada 1 Oktober 1958, Yohanan Yambise menempuh SD
di Jayapura, kemudian SMP dan SMA di Nabire, kemudian memperoleh gelar
sarjana dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan (FKIP) Universitas
Cenderawasih di bidang Bahasa Inggris.

Tahun 1992, Yohanan Yambise memperoleh beasiswa dari Regional Language Center
(RELC), SEAMEO Singapura, untuk memperdalam ilmu linguistik terapan. Dua
tahun berselang, ibu dari tiga anak ini meraih gelar master dari Departemen
Pendidikan Simon Fraser University di Kanada. Tahun 2001, ia menempuh
pendidikan doktoral di Universitas Newcastle, Inggris, dan lima tahun kemudian
Yohanan Yambise meraih gelar Ph.D.
Yohanan Yambise cukup lama mengabdi di almamaternya, dari asisten dosen, dosen
tetap, hingga Kepala Laboratorium Bahasa di Universitas Cenderawasih. Seabrek
kiprahnya bersama sejumlah lembaga dari dalam maupun luar negeri pun turut
menambah pengalaman dan kapabilitas wanita yang pernah mencalonkan diri
sebagai Bupati Biak Numfor pada tahun 2013 ini.

Menteri Kebudayaan dan Pedidikan Dasar dan


Menengah: Anies Baswedan

Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Presiden dan Wakil Presiden
Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) telah
mengumumkan daftar menteri yang akan mengisi susunan kabinet pemerintahan
lima tahun ke depan. Salah satu nama yang terpilih sebagai menteri di Kabinet
Kerja Jokowi JK 2014-2019 adalah Anies Baswedan yang menjabat sebagai
Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah RI.
Nama Anies Baswedan sebenarnya sudah cukup lama menjadi salah satu tokoh yang
diprediksi akan mengisi Kabinet Kerja Jokowi-JK. Tokoh intelektual dan akademisi
yang sempat mengikuti Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat ini juga dikenal
sebagai salah satu pilar di balik kesuksesan Jokowi-JK memenangkan Pemilihan
Presiden (Pilpres) 2014.
Anies Rasyid Baswedan Ph.D. dilahirkan di Kuningan, Jawa Barat, pada tanggal 7
Mei 1969. Saat ini, cucu dari pejuang kemerdekaan Indonesia, Abdurrahman
Baswedan, dan putera pasangan Rasyid Baswedan-Aliyah Rasyid ini berusia 45

tahun. Pada tahun 2007, Anies Baswedan dilantik sebagai Rektor Universitas
Paramadina dan menjadi rektor termuda di Indonesia pada usia 38 tahun.
Suami Fery Farhati Ganis dan bapak 4 orang anak ini cukup lama menghabiskan
masa kecil dan remajanya di Yogyakarta hingga lulus sarjana. Saat duduk di bangku
SMA Negeri 2 Yogyakarta. ia terpilih untuk mengikuti program pertukaran pelajar
selama setahun di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat.
Anies Baswedan menempuh S1 di Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada
(UGM), Yogyakarta, lulus tahun 1995, dan sangat kenyang pengalaman di dunia
organisasi mahasiswa. Ia juga pernah memperoleh beasiswa dari JAL Foundation
untuk mengikuti kuliah musim panas di Sophia University, Tokyo, Jepang.
Sempat bekerja di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi UGM, Anies Baswedan
meraih gelar master dari School of Public Affairs, University of Maryland, College
Park, pada tahun 1997. Dua tahun kemudian, tokoh yang terkenal sebagai penggagas
dan penggerak gerakan Turun Tangan ini memperoleh gelar doktor dari Northern
Illinois University. Anies Baswedan menempuh kuliah S2 dan S3 di luar negeri dari
beasiswa.
Karir intelektual Anies Baswedan sangat panjang. Dari peneliti Pusat AntarUniversitas Studi Ekonomi UGM, Manajer Riset IPC, Inc. di Chicago Amerika
Serikat, Kemitraan untuk Reformasi Tata Kelola Pemerintahan, Direktur Riset
Indonesian Institute Center, Rektor Universitas Paramadina, Ketua Yayasan
Gerakan Indonesia Mengajar , dan lain-lain.

Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi: M Nasir

Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia untuk lima tahun ke
depan dijabat oleh Muhammad Nasir sesuai yang telah diumumkan oleh Presiden
Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Simak profil dan
biodata M Nasir, Menristek & Dikti di Kabinet Kerja Jokowi JK 2014-2019.
M. Nasir sebelumnya dikenal sebagai pakar anggaran sekaligus Rektor Universitas
Diponegoro (Undip) Semarang. Ia akan memimpin kementerian baru yang
merupakan gabungan dari Kementerian Riset dan Teknologi yang dipadukan dengan
Ditjen Pendidikan Tinggi.
Lahir di Ngawi, Jawa Timur, pada tanggal 27 Juni 1960, M Nasir meraih gelar
sarjana dari Universitas Diponegoro, lalu merampungkan program S2 di Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta sebelum akhirnya menggamit gelar doktor dari University
of Science di Penang, Malaysia.

M. Nasir pernah menjabat sebagai Pembantu Rektor II dan Dekan Fakultas


Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Ia terpilih sebagai Rektor Undip
pada 9 September 2014 dan baru akan dilantik tanggal 18 Desember 2014
mendatang. Namun, sebelum itu terlaksana, Jokowi telah menunjuknya sebagai
Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi di Kabinet Kerja untuk periode 2014-2019.
Sebagai Menteri Ristek dan Dikti pertama dalam sejarah pemerintahan di Indonesia,
ayah dari empat orang anak ini bertekad untuk menjadikan riset pendidikan tinggi
negeri ini mampu bersaing dengan bangsa-bangsa maju di dunia.

Menteri Pemuda dan Olahraga: Imam Nahrawi

Imam Nahrawi resmi ditunjuk menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia
dalam Kabinet Kerja Jokowi JKperiode 2014-2019. Sekjen PKB ini masuk sebagai
profesional partai yang dijanjikan Joko Widodo. Dengan adanya agenda Asian
Games 2018 dan berbagai masalah olahraga nasional, apakah Nahrawi
mampu mengemban tugas Menpora?
Imam Nahrawi lebih dikenal dengan sepak terjangnya di dunia politik. Ia sudah dua
periode menjadi anggota MPR RI secara beruntun. Pengalaman organisasinya cukup
matang. Nahrawi pernah berstatus Ketua Umum PMII Jawa Timur dan Ketua
Umum DKN Garda Bangsa.
Banyak harapan yang disematkan pada Nahrawi. Misalnya dari E.F Hamidi, Sekjen
KONI. Dikatakannya kepada Antara, Kami berharap menteri Menpora dapat

mampu belajar dengan cepat mengenai perkembangan pemuda dan olahraga ke


depan. Serta harus cepat bekerja.
Secara tersirat, Imam Nahrawi kurang memiliki pengalaman berarti dalam
pembinaan olahraga daerah dan nasional. Oleh karenanya, target Indonesia
berprestasi di Asian Games 2018 kala ia menjadi Menpora, dianggap sesuatu yang
kurang relevan.
Legenda Tenis, Yayuk Basuki yang sekarang menjadi anggota DPR mengungkapkan
kegelisahannya atas penunjukan Nahrawi. Disebutkannya, Aku no comment deh,
pesimis aja. Sepertinya pemimpin kita tidak serius ingin memperbaiki olah raga.
Tantangan besar bagi Imam Nahrawi tidak hanya datang dari ajang Asian Games
semata. Banyak cabang olahraga yang sedang mengalami kemunduran. Jika tidak,
prestasi yang stagnan.
Kebijakan yang tepat bisa mengubah pesimisme publik pada sosok Menpora yang
baru. Namun jika gagal, suara miring bahwa Nahrawi masuk hanya untuk memenuhi
kuota parpol bisa terdengar lantang.
Nama: H. Imam Nahrawi, S.Ag
Tempat/ Tanggal Lahir: Bangkalan, 8 Juli 1973, Jawa Timur
Pendidikan
SDN Bandung Bangkalan tahun 1980-1986
SMPN Konang Bangkalan tahun 1986-1989
MAN Bangkalan tahun 1989-1991
IAIN Sunan Ampel Surabaya tahun 1998

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal


dan Transmigrasi: Marwan Jafar

H. Marwan Jafar, S.E., S.H., BBA terpilih sebagai salah satu sosok yang akan bekerja
sama dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK)
untuk menjalankan pemerintahan. Inilah profil dan biodata Marwan Jafar yang
telah ditunjuk sebagai Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi JK.
Menteri yang satu ini berasal dari unsur partai politik dan mantan aktivis
mahasiswa. Marwan Jafar adalah Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di
DPR-RI. Tak hanya itu, ia pernah menjadi Wakil Ketua Lembaga Perekonomian
Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) dan mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa
Islam Indonesia (PMII).

Usianya masih cukup muda, 43 tahun. Marwan Jafar dilahirkan pada tanggal 12
Maret 1971 di Pati, Jawa Tengah. Ia meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas
Islam Indonesia Yogyakarta sekaligus Sarjana Ekonomi dari Ekonomi Universitas
Gajayana Malang pada tahun yang sama, yaitu 1998. Program S2 ia tempuh di
Universitas Kebangsaan Malaysia dan lulus tahun 2008.
Sebelum terjun ke politik, Marwan Jafar sempat merintis karir di bidang lain,
termasuk menjadi konsultan hukum di Rusdiono & Partners Law Firm, Direktur PT.
Madu Buana Abadi, Marketing Manager PT. Sentra Mekanindo, Direktur dan
Komisaris PT. Wahana Sarana Jati, Direktur PT. Wahana Sarana Jati, serta Senior
Partners di Marwan & Sidabutar Partners Law Firm.

Anda mungkin juga menyukai