mengumumkan 34 orang menterinya di halaman belakang Istana Negara, Jakarta Pusat pada
Minggu (26/10/2014) pukul 17.20 WIB.
Dalam sambutannya, Jokowi menamakan kabinetnya sebagai Kabinet Kerja. Hampir semua
calon menteri yang dipanggil mengenakan kemeja putih seperti dikenakan Jokowi-JK.
Berikut nama-nama Mentri Kabinet Kerja Jokowi Jk.
Setelah resmi dilantik jadi Menteri di Kabinet Kerja Jokowi-JK periode 2014-2019 banyak
masyaraakat indonesia yang mencari tahu informasi tentang pak ataupun bu mentri kita yang
baru. Banyak kata kunci yang diketikkan di google mulai dari profil mentri kabinet kerja, biodata
34 mentri kabinet kerja, biografi mentri jokowi-jk, nama-nama mentri kabinet kerja 2014-2019,
jabatan dan nama mentri Jokowi dan masih banyak lagi kata yang digunakan.
Dengan terbentuknya kabinet Kerja ini diharapkan mereka segera bekerja untuk kemakmuran
dan kemajuan bangsa Indonesia.
Inilah biografi dan profil lengkap Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc., yang telah ditunjuk sebagai Menteri Sekretaris Negara
dalam Kabinet Kerja Jokowi-JK. Ia merupakan seorang akademisi yang dikenal sebagai guru besar ilmu politik UGM.
Setelah menjabat sebagai dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM, ia kemudian terpilih sebagai rektor Universitas
Gadjah Mada yang ke-14. Namanya semakin dikenal publik sejak ia mendapat kepercayaan KPU untuk menjadi salah satu
Pratikno selama ini dikenal sebagai orang dekat Jokowi selama kampanye pemilihan Presiden dan Wakil Presiden lalu. Dia
disebut-sebut tergabung dalam tim tiga bersama pengamat politik dari UI Andrinof Chaniago dan pengamat politik dari
di bawah Andi Widjajanto. Sejumlah sumber di Istana Merdeka menyebut Pratikno adalah pihak yang kini sibuk
menyiapkan surat Keputusan Presiden tentang pengangkatan menteri. Berikut adalah profil dan biodata beliau yang
Indroyono Soesilo lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 27 Maret 1955. Ia meraih gelar S1 di
Fakultas Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1979, kemudian S2 di
Universitas Michigan Amerika Serikat tahun 1981, S3 di Universitas Lowa Amerika Serikat
tahun 1987, dan mengikuti Program Khusus di Remote Sensing Satellite Ground Station
Management Training, Kanada, pada 1992.
Advertisement
Ir. Arief Yahya, M.Sc. telah dipilih oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk
menduduki posisi Menpar di kabinetpemerintahannya bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla
(JK). Berikut ini akan dibahas mengenai profil singkat dan biodata Arief Yahya, Menteri
Pariwisata Kabinet Kerja Jokowi JK 2014-2019.
Sebelum dipercaya untuk mengemban jabatan sebagai Menteri Pariwisata Republik
Indonesia, putera daerah Banyuwangi, Jawa Timur, ini adalah CEO PT Telekomunikasi
Indonesia. Arief Yahya menjabat sebagai CEO PT Telkom sejak tanggal 11 Mei 2014 untuk
menggantikan posisi yang ditinggalkan oleh Rinaldi Firmansyah.
Arief Yahya lahir di Banyuwangi pada tanggal 2 Maret 1961 dan di wilayah paling timur di
Pulau Jawa itulah ia menghabiskan masa kecil hingga remajanya. Selepas lulus dari
SMA/SMPP 1 Banyuwangi, Arief Yahya pergi ke barat untuk melanjutkan studi di Institut
Teknologi Bandung.jurusan Teknik Elektro.
17.53
Advertisement
Profil Susi Pudjiastuti Menteri Kelautan dan Perikanan - Siapa sangka seorang perempuan yang
hanya punya ijazah SMP mampu menjadi seorang menteri dalam kabinet kerja Jokowi-JK. Hal itu
dialami oleh wanita hebat dan perkasa sekelas ibu Susi yang diangkat mengisi salah satu pos
kementerian dalam pemerintahan baru periode 2014-2019.
Mungkin banyak di antara teman-teman yang penasaran dengan sosok beliau. Banyak yang
berkomentar miring di media sosial tentang ibu Susi, namun mereka tak mengenal bagaimana beliau
di masa lalu yang gigih berjuang sampai mencapai titik sukses seperti sekarang. Beliau adalah
pemilik perusahaan eksportir bidang perikanan dan pengusaha maskapai penerbangan yang hebat
dan patut dijadikan panutan oleh pengusaha muda yang ingin memulai bisnis dari nol.
Kalau mau jujur, sangat jarang wanita Indonesia sekaliber beliau. Jadi mungkin tak salah bagi Pak
Jokowi memilih ibu Susi Pudjiastuti menjadi seorang menteri Kelautan dan perikanan karena hal itu
sudah menjadi bidang keahliannya. Tujuannya jelas, menggali potensi besar di sektor kemaritiman
dalam hal ini laut dan isinya. Coba kenali sedikit biografi singkat Susi Pudjiastuti agar anda tidak
salah kaprah dengan perbincangan di luar sana.
Ada momen kamera menangkap foto beliau sedang merokok, itu mungkin adalah kebiasaan buruk
yang tak boleh dicontoh. Tapi apapun itu kita wajib mengapresiasi prestasi beliau, tak banyak orang
yang sukses dari nol hingga memiliki bisnis besar di bidang perikanan dan penerbangan. Kalaupun
banyak yang sukses itu kebanyakan diawali dari modal besar atau keturunan dari orang tua. Orang
ini berbeda, dia punya prinsip hidup yang dipegang teguh,
Silahkan anda simak dulu profil lengkap Susi Pudjiastuti Menteri Kelautan dan Perikanan Kabinet
Jokowi-JK periode 2014-2019 :
Kalau anda sudah mengenal sedikit prestasi ibu Susi Pudjiastuti maka pemikiran anda pasti akan
berpihak pada beliau. Kita tidak boleh menghakimi seseorang hany akarena titik noda kecil yang
dianggap kebanyakan orang salah namun kebanyakan orang pun melakukan hal sama seperti
kebiasaan merokok tadi. Prestasi beliau bekerja keras dari usia remaja dengan modal usaha sendiri
tentu sebuah prestasi yang luar biasa.
Beliau punya perusahaan penerbangan dengan armada 50 pesawat yang melayani rute sulit di
kawasan timur Indonesia, Sumatera dan Kalimantan yang sangajat jarang dilirik oleh perusahaan lain
walauu itu adalah sebuah BUMN yang notabene milik negara. Beliau bekerja bukan semata untuk
dirinya tapi untuk negara, mungkin inilah yang membuat Bapak Presiden menunjuknya jadi menteri.
Semestinya kita sebagai masyarakat tak perlu mempersoalkan hal-hal kecil yang tak berdampak
langsung kepada stabilitas negara. Justru para koruptor yang masih senyam-senyum di hadapan
kamera wartwan yang harus kita waspadai karena mereka adalah perusak negara. Itulah
sedikit profil menteri Kelautan dan Perikanan kabinet Jokowi-JK, semoga anda bisa memperoleh
tambahan referensi dengan postingan KabarGue.Com kali ini. Nantikan profil menteri lainnya di
postingan berikutnya
Jakarta - Presiden Joko Widodo, Minggu (26/10) mengumumkan kabinetnya. Sudirman Said ditunjuk sebagai
menteri energi dan sumber daya mineral (ESDM). Berikut profil singkatnya:
Nama : Sudirman Said
Tempat dan Tanggal Lahir: Brebes, Jawa Tengah, 16 April 1963 (51 tahun)
Pendidikan Terakhir : MBA dari Universitas George Washington, AS
Jabatan Terakhir : Dirut PT Pindad, sebelumnya waki presiden direktur PT Petrosea Tbk
Sudirman bukan orang baru di jajaran pemerintahan. Dia pernah menduduki sejumlah posisi penting, di
antaranya Direktur Utama PT Pindad, pada 4 Juni 2014. Sebelumnya, dia dipercaya sebagai Wakil Presiden
Direktur PT Petrosea Tbk, Group Chief of Human Capital and Corporate Services di PT Indika Energy Tbk,
danDirektur Human Capital di Petrosea (2009-2010).
Sudirman juga pernah menjabat sebagai Executive Director Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) CEO
Summit 2013.
Pada tahun 2005, dia terlibat dalam Rekonstruksi Pasca Tsunami untuk Aceh dan Nias selama tiga tahun,
sebagai Deputi Kepala Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias, Bidang Pengembangan
Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia.
Sebelum kembali bergabung dengan Indika Energy Group, Sudirman terlibat dalam Transformasi PT Pertamina
(Persero), dengan tugas membenahi fungsi Sekretaris Perusahaan (2008), dan Supply Chain Management
(2008-2009). Alumni Universitas George Washington itu memperoleh gelar MBA, dengan konsentrasi Human
Resource Management dan Organizational Development.
Dia juga menyandang gelar Akuntan beregister dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Saat ini,
Sudirman duduk sebagai Dewan Pengurus Nasional, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Jakarta - Presiden Joko Widodo, Minggu (26/10) mengumumkan kabinetnya. Tedjo Edhy Purdijato ditunjuk
sebagai menteri koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan (polhukam). Berikut profil singkatnya:
Nama : Tedjo Edhy Purdijatno
Tempat dan Tanggal Lahir: Magelang, Jawa Tengah, 20 September 1952 (62 tahun)
Pendidikan Terakhir : Sesko ABRI dan Lemhannas
Jabatan Terakhir : Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut
Tjahjo Kumolo lahir pada 1 Desember 1957 di Surakarta, Jawa Tengah. Ia merupakan Sekretaris Jenderal DPP Partai
Sebelumnya, ia menjabat sebagai ketua DPP Bidang Politik PDIP. Pada saat itu, ia juga sempat menjabat sebagai Ketua
Umum KNPI.
Tjahjo pernah terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2009–2014 dari PDIP. Saat itu, ia juga menjadi Ketua Fraksi PDIP di
Tjahjo menamatkan Sekolah Dasar di semarang pada 1970. Setelah itu, ia melanjutkan ke SMP Negeri 4 Semarang.
Pada 1976, Tjahjo lulus dari SMA Negeri 1 Semarang pada 1976. Kemudian ia melanjutkan studi ke Universitas Diponegoro
mengambil konsentrasi bidang hukum. Lalu ia kembali menamatkan studi di Lembaga Ketahanan Nasional Jakarta pada
1994.
Nama Tjahjo Kumolo adalah salah satu tulang punggung kekuatan PDIP. Ia menjadi salah satu orang kepercayaan Megawati
Soekarnoputri.
Seperti halnya menteri-menteri lain dalam Kabinet Kerja Jokowi-JK, Retno Lestari Priansari
diyakini memiliki filosofi yang klop dengan presiden. Ia dikenal terbuka dengan perubahan.
Retno juga memiliki konsep bahwa diplomasi Indonesia di tingkat internasional akan lebih
mengutamakan diplomasi ekonomi.
Berikut ini profil singkat Retno Lestari Priansari.
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Mantan KSAD, Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu menjadi pembicara pada acara Dialog dan Debat Materi
Deklarasi Politik Suara ILUNI UI di Aula FK UI, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (28/3/2014). Dialog tersebut
menyoroti krisis jati diri bangsa dan upaya untuk mencapai perubahan yang lebih baik melalui Pemilu Legislatif
dan Pilpres 2014. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Advertisement
Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia saat ini dijabat oleh Yasonna Laoly sesuai
dengan yang telah diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden
Jusuf Kalla (JK) pada tanggal 27 Oktober 2014 lalu. Inilah profil dan biodata Yasonna H
Laoly, Menteri Hukum dan HAM Kabinet Kerja Jokowi JK 2014-2019.
Yasonna Hamonangan Laoly dilahirkan di Sorkam, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, pada
tanggal 27 Mei 1953. Meskipun lebih dikenal sebagai politisi dari PDIP, namun Yasonna
Laoly punya latar belakang di bidang hukum. Ia merupakan lulusan Fakultas Hukum dari
Universitas Sumatera Utara (USU) tahun 1978 dan melanjutkan studinya ke Virginia
Commonwealth University serta meraih penghargaan Outstanding Graduate Student Award.
– Presiden Indonesia Jokowi, akhirnya memilih Sofyan Djalil sebagai Menko Perekonomian
di kabinet Kerja Jokowi JK. Sofyan Djalil memiliki banyak gelar melekat padanya, sampai Sofyan
Djalil memiliki gelar yang lengkap adalah Dr Sofyan A Djalil SH MA MALD. Sofyan Djalil pernah
menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika sejak bulan Oktober 2004 hingga bulan Mei 2007
di Kabinet Indonesia Bersatu Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla. Dalam satu proses
perombakan (reshuffle kabinet), kurun waktu 2007 hingga 2009, Sofyan mengemban jabatan
sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Indonesia pada kabinet serupa. Ia
menggantikan Sugiharto.
Untuk Melihat Profil Semua Menteri di Kabinet Kerja Jokowi JK, Silahkan Baca : Profil Lengkap
Kabinet Kerja Jokowi JK
Sofyan Djalil sebagai seoarang laki-laki kelahiran Aceh, 23 Bulan september 1953 ialah sarjana
hukum bidang hukum bisnis lulusan Universitas Indonesia Jakarta, pada tahun 1984. Lalu dua
gelar master di bidang kebijakan publik (MA, tahun 1989) dan hubungan ekonomi internasional
(MALD, tahun 1991), dan juga terakhir gelar doktor bidang studi “International Financial and
Capital Market Law and Policy” (PhD, tahun 1993).
Tahun 1976, Sofyan Djalil hijrah menuju Jakarta. Kedatangannya menuju Jakarta terkait
dengan keikutsertaan selaku delegasi Aceh dalam Muktamar Nasional Siswa Islam Indonesia
(PII). Selama sekolah di madrasah, Sofyan ialah satu orang aktivis PII Aceh.
Pada tahun 1977, Sofyan Djalil mendapat pekerjaan selaku pengurus mesjid di Pusdiklat
Kejaksaan Agung. Setahun lalu, yaitu pada tahun 1978, usai bekerja dia kuliah sore meneruskan
pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH-UI) bidang studi hukum bisnis dan
juga tamat kepada tahun 1983.
Sofyan Djalil berasal dari keluarga sederhana di Peureulak, Aceh Timur. Sofyan Djalil Sebagai
Menteri BUMN era SBY-JK tahun 2007 s.d. Tahun 2009 ini sadar kemampuan ayahnya yang
tukang cukur dan juga ibunya yang guru ngaji, sampai saat kecil mencari duit dengan menjual
telor itik di daerahnya.
Suatu ketika, Sofyan Djalil berkenalan dengan Ratna Megawangi dari Institut Pertanian Bogor
(IPB) hingga mereka menjalani kehidupan keluarga dan kuliah di Amerika Serikat. Dari
pernikahannya dengan Ratna, Sofyan dikaruniai tiga anak. (Rendy Adrikni Sadikin).
Dalam keynote speech-nya akhir Bulan september lalu, Bambang Brodjonegoro sempat
memberitahukan bahwa, memang pemerintahan baru di bawah Jokowi-JK, punya pekerjaan
rumah penting. Pekerjaan tersebut adalah memelihara inflasi dan mengurangi defisit neraca
berjalan. Tentu saja, berdasarkan ujarannya ini, publik bisa mengira-ngira sepak terjangnya
nanti.
PENDIDIKAN
KARIR
Advertisement
Rini Soemarno resmi ditunjuk sebagai menteri BUMN Indonesia dalam Kabinet
Kerja Jokowi JK periode 2014-2019. Perempuan yang diklaim dekat dengen Megawati
Soekarno Putri, Ketua PDI-P ini kaya pengalaman sebagai CEO berbagai perusahaan
terkemuka.
Menjadi menteri bukanlah hal baru bagi Rini Mariani Soemarno. Ia pernah menjabat
sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag) Kabinet Gotong Royong
yang diusung Megawati pada periode 2001-2004. Kini, Rini hadir kembali dengan pujian
setinggi langit dari Jokowi.
Dalam perkenalan kabinetnya Minggu (26/10) lalu Joko Widodo berkomentar, “Beliau (Rini)
profesional. Kaya pegalaman sebagai CEO di perusahaan besar. Pekerja keras, ketua Tim
Transisi, pernah menjadi Menteri Perindustiran dan Perdagangan. Saya menilai ia adalah
pekerja yang cepat … saya ralat, super cepat, lincah sekali.”
Rini Soemarno terpilih sebagai salah satu dari 18 menteri kalangan profesional. Lulusan
Wellesley College, Massachusetts tercatat sebagai menteri Kabinet Kerja terkaya dengan
harta Rp 48.07 miliar. Pengalamannya luar biasa, termasuk menjadi presiden direktur PT
Astra Internasional pada 1998-2000.
Advertisement
Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga adalah Menteri Koperasi dan UMKM Indonesia yang
baru saja ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla
untuk mengisi Kabinet Kerja Jokowi JK 2014-2019. Berikut ini profil dan biodata Anak
Agung Gede Ngurah Puspayoga.
Sebelum menjabat sebagai Menteri Koperasi dan UMKM Republik Indonesia, Anak Agung
Gede Ngurah Puspayoga adalah Walikota Denpasar untuk periode 2000-2005 dan 2005-
2008, kemudian terpilih sebagai Wakil Gubernur Bali untuk periode 2008 hingga 2013
mendampingi I Made Mangku Pastika.
Setelah selesai masa baktinya sebagai Wakil Gubernur, Anak Agung Gede Ngurah
Puspayoga maju sebagai calon Gubernur Bali untuk periode 2013-2018 berpasangan dengan
Ketua DPRD Kabupaten Buleleng 2009-2014, Dewa Nyoman Sukrawan, namun gagal
terpilih dan kalah tipis dari pasangan I Made Mangku Pastika dan Ketut Sudikerta.
Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga lahir di Denpasar, Bali, pada tanggal 7 Juli 1965. Saat
ini, tokoh yang pada pemilihan Gubernur-Wakil Gubenur Bali diusung oleh Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan (PDIP) ini adalah lulusan Universitas Ngurah Rai pada tahun 1991.
Foto:
Saleh Husin
PROFIL BERITA FOTO
BIOGRAFI
Saleh Husin,anak ke 3 dari 7 bersaudara ini lahir di Rote,16 September 1963.Terlahir dari keluarga miskin
dengan perekonomian keluarga yang pas pasan.Ibunya Hj. Ma Aket hanya seorang pembuat kue, sedangkan
Ayahnya H. Husin L adalah seorang nelayan.Kondisi perekonomian keluarga seperti ini tidak membuat Saleh
berkecil hati,justru dengan kondisi seperti ini memicu Saleh untuk membangun semangat dalam mencapai cita
citanya menjadi orang yang sukses. Saleh membantu orang tuanya dengan menjual kue dan ikan hasil
tangkapan ayahnya.Bersekolah sambil bekerja,itulah yang dilakukan Saleh hingga kelas 3 SMP.Pada saat masih
SMA di SMA Palapa Kupang,Saleh bercita cita untuk melanjutkan ke perguruan tinggi tanpa harus
membebankan keluarga,dan dia berharap bisa melanjutkan ke perguruan tinggi dengan biaya dari negara.
Setelah lulus SMA,Saleh memutuskan untuk mendaftar Akabri dan lulus tes pada tahun 1982, akan tetapi gagal
di seleksi akhir karena mata kanannya terganggu. Akhirnya Saleh menjadi seorang pembantu di kediaman
keluarga Henuhili,dan beruntungnya Saleh diterima dengan baik karena kelakuan baik Saleh.Pada tahun 1984
Saleh mencoba ikut tes Akabri lagi untuk kedua kalinya dan kegagalan lagi yang diterima Saleh pada saat itu
dengan penyebab yang sama.
Kegagalan yang dialami Saleh tidak membuat Saleh menyerah,justru dari kegagalan itu Saleh berfikir untuk
berubah haluan. Saleh sadar mungkin Militer bukan jalan hidupnya. Akhirnya Saleh mencoba untuk berbisnis
dengan modal awal Rp. 500.000 pada tahun 1986.Modal didapatkan dari ibunya. Saleh mengawali dengan
bisnis pembuatan banner sekolah, dia juga dibantu dari banyak pihak dalam penjualannya, seperti teman
baiknya Firman Setiabudi anak dari Try Sutrisno (saat itu menjabat sebagai Pangdam v Jaya ),Nanan ( anak dari
Megawati Soekarnoputri ),Ferdi Hasan ( artis ) dll.
Bisnis semakin sukses,itulah yang dialami Saleh.Jabatan bergengsi diraih Saleh, dari komisaris hingga direktur
diduduki oleh Saleh di perusahaan perusahaan besar seperti PT. Ades Alfindo Putra Setia, Tbk Jakarta ( air
minum Ades ) dll. Walaupun sudah sukses dalam karir, Saleh masih tetap mengutamakan pendidikan. Saleh
melanjutkan S1 di Fakultas Ekonomi Universitas Khrisnadwipayana dan lulus pada tahun 1996. Pada saat kuliah,
Saleh memutuskan menikah dengan Andresca,SE pada tahun 1994. Tidak puas hanya dengan S1, Saleh
melanjutkan studi Magister Administrasi Publik di Universitas Khrisnadwipayana selesai pada tahun 2007.
Lembaga non formal pun dijalani Saleh,diantaranya English Course in University of Oregon, Eugene, Oregon-
USA (1992),Kursus Reguler Angkatan (KRA) XXXIX Lemhannas (2006) juga belajar public speaking serta
mengikuti pendidikan kepribadian di John Robert Power.
Gelar, jabatan dan kesuksesan sudah diraih Saleh, kemudian mulailah Saleh menjalani dunia politik yang
memang sudah sejak tahun 2001 diminati Saleh. Berawal dari Partai Amanat Nasional ( PAN ) dalam karir
politiknya hingga berpindah ke Partai Hari Nurani Rakyat ( HANURA ) sebagai wakil sekretaris Dewan Pimpinan
Pusat ( DPP )
PENDIDIKAN
SD Negeri-1 Baa, Rote (1975)
SMP Negeri-1 Baa, Rote (1979)
SMA Palapa, Kupang (1982)
Fakultas Ekonomi, Universitas Krisnadwipayana (Unkris) Jakarta (1996)
Magister Administrasi Publik, Unkris Jakarta (2007)
KARIR
Direktur PT Shelbi Pratama, Tahun 1989
PT Ades Alfindo Putra Setia, Tbk Jakarta sbg komisaris, Tahun 1993
PT. Varia Prima Bina Jasa
PT. Sapta Kencana Buana Jakarta sejak 1998
Anggota DPR RI (2009 - 2014)
Advertisement
Nama Rachmat Gobel sudah sangat dikenal sebagai salah satu pengusaha tersukses di
Indonesia. Kini, Rahmat Gobel telah dipercaya untuk menjabat sebagai Menteri Perdagangan
Republik Indonesia Kabinet Kerja Jokowi JK 2014-2019. Berikut ini profil dan biodata
Mendag RI terbaru pilihan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla tersebut.
Lahir di Jakarta pada tanggal 3 September 1962, Rachmat Gobel adalah pemilik perusahaan
besar bernama Panasonic Gobel Group (dulu bernama National Gobel Group) yang
memilikijejaring usaha yang cukup besar.
Rachmat Gobel memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perdagangan Internasional dari Chuo
University, Tokyo, Jepang, pada tahun 1987. Di perguruan tinggi yang sama, ia juga
menerima gelar sebagai Doktor Kehormatan pada tahun 2014.
Sebelumnya, di tahun 2002, ia mendapat gelar serupa dari Takushoku University, Tokyo,
Jepang. Rachmat Gobel juga pernah mengikuti pelatihan di Matsushita Electric Industrial
Co., Ltd., di Osaka, Jepang pada tahun 1988.
Tak hanya sibuk di perusahannya, Rachmat Gobel juga aktif di berbagai lembaga lain,
termasuk Komite Inovasi Nasional, Majelis Wali Amanat (Board of Trustees) Millenium
Challenge Account Indonesia (MWA MCA-Indonesia),Kamar Dagang dan Industri Indonesia
(Kadin), DPN APINDO (Asosiasi Pengusaha Indonesia), Tim HLNS (Hutang Luar Negeri
Swasta).
Advertisement
Muhammad Hanif Dhakiri menjadi salah satu tokoh profesional muda dengan latar belakang
partai politik yang dipilih oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf
Kalla (JK) untuk menjabat sebagai menteri. Ini profil dan biodata Hanif Dhakiri, Menteri
Ketenagakerjaan Indonesia 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi JK.
Dilahirkan di Salatiga, Jawa Tengah, pada 6 Juni Maret 1972, Hanif Dhakiri sebelumnya
adalah anggota DPR RI periode 2009-2014 dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Lelaki 42 tahun ini merupakan salah satu kader awal PKB yang bergabung sejak tahun 1998
silam. Sebelum menjadi menteri, Hanif Dhakiri adalah Sekjen PKB.
Hanif Dhakiri telah aktif di organisasi sejak usia belia. Ia berkiprah di gerakan pemuda yang
bernaung di bawah Nahdlatul Ulama (NU), yaitu Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
(PMII). Ia juga pernah menjadi Ketua Umum Dewan Koordinasi Nasional Gerakan Pemuda
Partai Kebangkitan Bangsa (DKN Garda Bangsa).
Aktif di ranah pergerakan mahasiswa membuat lulusan IAIN Salatiga (S1) dan Universitas
Indonesia (S2) ini cukup paham dengan bidang ketenagakerjaan, khususnya buruh. Hanif
Dhakiri pernah memimpin Lembaga Studi dan Advokasi Buruh (LSAB) Pengurus Besar (PB)
PMII pada 1997 hingga 2000.
Profil & Biodata Basuki Hadi Muljono:
Menteri Pekerjaan Umum (PU) dan
Perumahan Rakyat Kabinet Kerja Jokowi JK
2014-2019
by ISWARA N RADITYA
October 30, 2014
1625 views
Advertisement
Menteri Pekerjaan Umum (PU) dan Perumahan Rakyat Kabinet Kerja Jokowi JK 2014-
2019 dijabat oleh Basuki Hadi Muljono. Inilah profil dan biodata Basuki Hadi Muljono,
Menteri PU dan Perumahan Rakyat yang akan membantu kabinet Presiden Joko Widodo
(Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Dilahirkan di Solo pada 5 November 1954, Basuki Hadi Muljono menghabiskan masa kecil
dan remajanya dengan berpindah-pindah tempat. Hal itu karena tuntutan pekerjaan sang ayah
sebagai anggota TNI Angkatan Darat (AD).
Basuki Hadi Muljono menempuh S1 di jurusan Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta dan lulus pada 1979. Kemudian, ia meraih gelar Magister (S2) dan Doktor (S3)
Teknik Sipil dari Colorado State University, Amerika Serikat, pada bidang pengairan.
Pada 2005 hingga 2007, Basuki Hadi Muljono menjabat sebagai Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum. Selanjutnya hingga tahun 2013, lulusan SMA
Negeri 5 Surabaya ini tercatat sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum.
Sebelum dilantik menjadi Menteri Pekerjaan Umum (PU) dan Perumahan Rakyat, ia adalah
Direktur Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum. Basuki Hadi Muljono
sempat menjadi Komisaris Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk .Selain itu, ia juga anggota
tim penanggulangan lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, sejak tahun 2006.
Advertisement
Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc adalah salah seorang profesional dari partai politik yang
bergabung di Kabinet Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK). Simak profil dan biodata
Siti Nurbaya Bakar, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia 2014-
2019 Kabinet Kerja Jokowi JK, berikut ini.
Terlahir dari keluarga Betawi asli di Jakarta pada tanggal 28 Juli 1965, Siti Nurbaya Bakar,
adalah kader kebanggaan Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang menempati posisi
sebagai Ketua Dewan Perwakilan Pusat (DPP) parpol pimpinan Surya Paloh tersebut.
Latar belakang akademis Siti Nurbaya Bakar sebagai lulusan Institut Pertanian Bogor (ITB)
sekaligus selaku staf pengajar di salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia itu membuat
Jokowi dan JK memberinya mandat untuk menjalankan tugas sebagai Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia periode 2014 hingga 2019.
Setelah lulus dari ITB pada tahun 1979, wanita yang kini berusia 49 tahun ini melanjutkan
studinya ke International Institute for Aerospace Survey and Earth Sciences (ITC), Enschede,
Belanda, dan meraih gelar master pada tahun 1988. Satu dasawarsa kemudian, yaitu tahun
1998, Siti Nurbaya Bakar merampungkan jenjang S3 di ITB.
Riwayat Siti Nurbaya Bakar di pemerintahan cukup panjang, yakni Kepala Seksi Penelitian
Fisik Bappeda Lampug (1983-1985), Kepala Seksi Pengairan Bappeda Lampung (1985-
1988), Kasubid Analisis Statistik Bappeda Lampung (1981-1983), Kepala Seksi Tata Ruang
Bappeda Lampung (1988-1990), Kepala Bidang Penelitian , Bappeda Lampung (1990-1995),
dan Wakil Ketua Bappeda Tingkat I Pemda Lampung (1996-1998)
Advertisement
Ferry M Baldan masuk dalam Kabinet Kerja Jokowi JK sebagai Menteri Agraria dan Tata
Ruang Indonesia periode 2014-2019. Ferry merupakan representasi profesional partai dari
Nasdem (Nasional Demokrat). Pengalamannya penuh dalam urusan politik bersama Golkar.
Seiring dengan kemunculan Nasdem sebagai partai baru di Pemilu 2014, nama Ferry Baldan
tercantum sebagai politisi senior partai yang dibangun oleh taipan media Surya Paloh
tersebut. Lahir pada 16 Juni 1961, Ferry sudah berkiprah di parlemen sejak lama.
Ferry Mursyidan Baldan pernah mewakili organisasi pemuda/mahasiswa sebagai anggota
MPR RI periode 1992-1997.
Kecemerlangannya bertambah ketika mengenakan baju Golkar di DPR. Ia kerap terlibat
dalam desain UU terkait pemerintahan dan politik pemilu. Ferry tercatat sebagai Ketua
Pansus RUU Pemilu Legislatif yang menghasilkan UU Pemilu 2004.
Keberhasilan Nasdem meraup tujuh persen suara di Pemilu 2014 adalah berkat
skenario cerdas yang disusun Ferry. Meskipun demikian, mantan aktivis HMI ini
terlihat cukup bersahaja. Kala dipuji sebagai aktor paling penting Nasional
Demokrat, Ferry Baldan hanya berkata, “Itu kerja kolektif di NasDem. Ini bukan
peran person to person.”
Kini penggemar Manchester United ini duduk di posisi empuk menteri dalam kabinet
Jokowi JK. Tantangannya tidak ringan. Kecerdasan Ferry Baldan akan diuji ketika
bertarung melawan para mafia tanah, orang-orang yang menguasai dan menjual
tanah kepada pihak tertentu dengan harga selangit.
H
Nama : Zahra Azif
Kelas : 7B
Sekolah : SMP 1 Padang
Profil & Biodata Imam Nahrawi: Menpora
(Menteri Pemuda & Olahraga) Republik
Indonesia 2014-2019 Kabinet Jokowi JK
by FITRA FIRDAUS
October 27, 2014
1997 views
Advertisement
Imam Nahrawi resmi ditunjuk menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia
dalam Kabinet Kerja Jokowi JK periode 2014-2019. Sekjen PKB ini masuk sebagai
‘profesional partai’ yang dijanjikan Joko Widodo. Dengan adanya agenda Asian Games 2018
dan berbagai masalah olahraga nasional, apakah Nahrawi mampu mengemban
tugas Menpora?
Imam Nahrawi lebih dikenal dengan sepak terjangnya di dunia politik. Ia sudah dua periode
menjadi anggota MPR RI secara beruntun. Pengalaman organisasinya cukup matang.
Nahrawi pernah berstatus Ketua Umum PMII Jawa Timur dan Ketua Umum DKN Garda
Bangsa.
Banyak harapan yang disematkan pada Nahrawi. Misalnya dari E.F Hamidi, Sekjen KONI.
Dikatakannya kepada Antara, “Kami berharap menteri Menpora dapat mampu belajar dengan
cepat mengenai perkembangan pemuda dan olahraga ke depan. Serta harus cepat bekerja.
Secara tersirat, Imam Nahrawi kurang memiliki pengalaman berarti dalam pembinaan
olahraga daerah dan nasional. Oleh karenanya, target Indonesia berprestasi di Asian Games
2018 kala ia menjadi Menpora, dianggap sesuatu yang kurang relevan.
Legenda Tenis, Yayuk Basuki yang sekarang menjadi anggota DPR mengungkapkan
kegelisahannya atas penunjukan Nahrawi. Disebutkannya, “Aku no comment deh, pesimis
aja. Sepertinya pemimpin kita tidak serius ingin memperbaiki olah raga.”
Tantangan besar bagi Imam Nahrawi tidak hanya datang dari ajang Asian Games semata.
Banyak cabang olahraga yang sedang mengalami kemunduran. Jika tidak, prestasi yang
stagnan.
Advertisement
H. Marwan Ja’far, S.E., S.H., BBA terpilih sebagai salah satu sosok yang akan bekerja sama
dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) untuk
menjalankan pemerintahan. Inilah profil dan biodata Marwan Jafar yang telah ditunjuk
sebagai Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi 2014-2019
Kabinet Kerja Jokowi JK.
Menteri yang satu ini berasal dari unsur partai politik dan mantan aktivis mahasiswa. Marwan
Jafar adalah Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di DPR-RI. Tak hanya itu, ia
pernah menjadi Wakil Ketua Lembaga Perekonomian Pengurus Besar Nahdatul Ulama
(PBNU) dan mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Usianya masih cukup muda, 43 tahun. Marwan Jafar dilahirkan pada tanggal 12 Maret 1971
di Pati, Jawa Tengah. Ia meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta sekaligus Sarjana Ekonomi dari Ekonomi Universitas Gajayana Malang pada
tahun yang sama, yaitu 1998. Program S2 ia tempuh di Universitas Kebangsaan Malaysia dan
lulus tahun 2008
Profil dan Biodata Puan Maharani Menko
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
Rabu, 29 Oktober 2014 - 10:48 WIB By Idjoel NewsKanal Nasional
Hubungan Antar Lembaga tahun 2010 hingga dengan 2015 yang sekarang sudah menjadi
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di Kabinet Kerja
Jokowi JK
Puan Maharani ialah cucu dari Presiden Kesatu RI, Soekarno dan juga anak dari Presiden
kelima RI, Megawati Soekarnoputri dari pernikahannya dengan Ketua MPR RI yang ke-12,
Taufiq Kiemas.
Puan Maharani sudah mengenal dunia politik yang begitu sadis dan kejam mulai usianya yang
amat muda. Puan bergelar Sarjana Ilmu Komunikasi adalah lulusan dari Universitas Indonesia.
Seiring dengan perubahan masa / waktu, Puan Maharani semakin terlibat dalam prosedur
politik. Pada masa pemilihan presiden tahun 2014, Puan terlibat aktif dalam pemenangan
Presiden Jokowi Jk, sebagai imbalannya Jokowi mengangkat Puan Maharani sebagai Menteri
Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Hal tersebut memang tidak terlampau mengherankan, disebabkan saat ibunya, Megawati, men-
jadi Presiden RI kepada periode tahun 2001 s.d. tahun 2004, Puan Maharani senantiasa berada
di samping ibunya Megawati, baik saat melaksanakan kunjungan resmi kebeberapa daerah
ataupun menuju ke luar negeri. Sehingga tanpa disadari, aktivitas hal yang demikian sudah
memperkenalkan Puan Maharani menuju panggung politik.
Dengan mendampingi sang bunda Megawati, Puan Maharani makin familiar dan sangat dikenal
di kalangan masyarakat Indonesia, teristimewa pada masyarakat politisi.
Nama Lengkap: Puan Maharani
Profesi: Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di Kabinet Kerja
Jokowi JK
Agama Islam
Area Lahir: Jakarta
Tanggal Lahir: Hari kamis, 06 Bulan september 1973
Zodiac: Virgo
Warga Negara: Indonesia
PENDIDIKAN
KARIR
Ketua DPP PDI Perjuangan Politik dan juga Hubungan Antarlembaga tahun 2010 s.d. tahun
2015
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRRI tahun 2009 s.d. tahun 2014
Anggota DPR RI, Anggota Komisi VI tahun 2009 s.d. tahun 2014
Anggota BKSAP/Badan Kerjasama Antarparlemen tahun 2009 s.d. tahun 2014
Anggota Panja Komisi VI Bidang Investasi dan UKM tahun 2009.
Profil & Biodata Lukman Hakim Saifuddin: Menteri
Agama Republik Indonesia Kabinet Kerja Jokowi JK
2014-2019
October 31, 2014
Advertisement
Lukman Hakim Saefuddin menjadi satu-satunya menteri dari pemerintahan sebelumnya yang
dipertahankan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di
kabinet terbaru untuk lima tahun ke depan. Inilah profil & biodata Lukman Hakim Saifuddin,
Menteri Agama Republik Indonesia Kabinet Kerja Jokowi JK 2014-2019.
Lahir di Jakarta tanggal 25 November 1962, Lukman Hakim Saifuddin menghabiskan masa
kecil hingga remajanya di ibukota. Setelah lulus dari SMP Negeri 11 Jakarta, ia berguru ke
Pesantren Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur. Selepas itu, ia
kembali ke Jakarta untuk menempuh kuliah S1 di Universitas Islam As-Syafiiyah.
Suami dari Trisna Willy dan bapak tiga orang anak ini ditunjuk sebagai Menteri Agama oleh
presiden RI sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pada tanggal 9 Juni 2014 untuk
menggantikan Suryadharma Ali yang tersangkut kasus korupsi haji.
Kinerja Lukman Hakim Saifuddin yang cukup baik dalam waktu yang relatif singkat di
Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II membuat Presiden Jokowi menunjuk kader Partai
Persatuan Pembangunan (PPP) itu untuk kembali mengampu jabatan sebagai Menteri Agama.
Profil dan Biodata Nila Djuwita F. Moeloek Menteri
Kesehatan (Menkes)
Senin, 27 Oktober 2014 - 10:41 WIB By Idjoel NewsKanal Nasional
Topik Terkait
Profil dan Biodata Nila Djuwita F. Moeloek Menteri Kesehatan (Menkes) – Presiden
Indonesia Jokowi, akhirnya memilih Prof. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, Sp. M sebagai Menteri
Kesehatan dikabinet Kerja Jokowi JK
Nila Djuwita F. Moeloek yang familier dipanggil Ibu Nila adalah seorang Guru Besar Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Nila Djuwita F. Moeloek yang cuantik, ramah, energik dan juga cerdas, ini aktif selaku anggota
Ikatan Dokter Indonesia (IDI), anggota Persatuan Dokter Bola mata Indonesia (Perdami), staf
pendidik Departemen Bola mata FKUI, Anggota Kolegium Oftalmologi Indonesia dan juga Senat
Akademik FKUI.
Nila Djuwita F. Moeloek Sebagai Dokter pakar operasi bola mata berdarah Minang yang lahir
pada tanggal 11 Bulan april 1949. Pernah men-jadi Utusan Khusus untuk pencapaian target
target pembangunan millennium (Millenium Development Goals/MDGs).
Ketika memperkenalkan jajaran menteri di kabinetnya, Presiden Jokowi menyebut Nila Djuwita
F. Moeloek selaku seseorang yang kaya pengalaman. ” Nila Djuwita F. Moeloek ialah senior
yang amat berpengalaman, ” Kata Jokowi
Nama Nila Moeloek memang tidak asing di dunia kesehatan. Terlebih, dokter Spesialis Mata ini
pernah diproyeksikan men-jadi menteri kesehatan di Kabinet Indonesia Bersatu II era Susilo
Bambang Yudhoyono. Tanpa alasan yang jelas, dia batal dilantik meskipun sudah me-ngikuti
prosedur seleksi.
Selain masih aktif mengajar di program doktor pasca sarjana Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, Nila Djuwita F. Moeloek jua dipercaya men-jadi Utusan Khusus Presiden RI untuk
Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2009-2014.
Profil & Biodata Khofifah Indar Parawansa: Menteri
Sosial (Mensos) Indonesia Kabinet Kerja Jokowi JK 2014-
2019
October 29, 2014
Advertisement
Khofifah Indar Parawansa kembali mengabdi di dalam pemerintahan setelah Presiden Joko
Widodo (Jokowi) memilihnya untuk bertugas sebagai Menteri Sosial pada Kabinet Kerja
Jokowi JK 2014-2019. Inilah profil dan biodata Mensos Republik Indonesia yang baru,
Khofifah Indar Parawansa.
Perempuan tangguh dan murah senyum yang satu ini memang bukan nama yang asing di
jagat perpolitikan di Indonesia. Khofifah Indar Parawansa pernah menjabat sebagai Menteri
Negara Pemberdayaan Perempuan pada tahun 1999 hingga 2001.
Ibu empat orang anak ini menghabiskan hampir seluruh masa studinya di Surabaya, dari SD,
SMP, SMA, hingga kuliah di Universitas Airlangga (1984-1991) dan S2 di Sekolah Tinggi
Ilmu Dakwah Surabaya (1984-1989). Sampai kemudian, ia hijrah ke Jakarta untuk
menempuh program Strata II di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia
(1993-1997).
Karir politik wanita asli Surabaya kelahiran 19 Mei 1965 ini sangat panjang. Dari menjabat
sebagai pimpinan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR RI (1992-1997), Pimpinan
Komisi VIII DPR RI (1995-1997), Anggota Komisi II DPR RI (1997-1998), hingga Wakil
Ketua DPR RI (1999)
Khofifah Indar Parawansa juga pernah menjadi Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa
MPR RI (1999), Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (1999-2001), Ketua
Komisi VII DPR RI (2004-2006), Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa MPR RI (2004- 2006),
Anggota Komisi VII DPR RI (2006), dan kini kembali ke kabinet sebagai Menteri Sosial di
Kabinet Kerja Jokowi-JK untuk periode 2014 sampai 2019.
Advertisement
Yohana Susana Yembise adalah perempuan Papua pertama yang menjabat sebagai menteri di
Indonesia. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK)
mempercayakan salah satu jabatan menteri kepada Yohanan Yambise. Berikut ini profil dan
biodata Yohana Yembise, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 2014-
2019 Kabinet Kerja Jokowi JK.
Wanita berusia 56 tahun ini sebelumnya dikenal sebagai seorang profesor di Universitas
Cenderawasih Jayapura. Yohanan Yambise juga menjadi guru besar perempuan pertama dari
tanah Papua.
Lahir di Manokwari, Papua, pada 1 Oktober 1958, Yohanan Yambise menempuh SD di
Jayapura, kemudian SMP dan SMA di Nabire, kemudian memperoleh gelar sarjana dari
Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan (FKIP) Universitas Cenderawasih di bidang
Bahasa Inggris.
Tahun 1992, Yohanan Yambise memperoleh beasiswa dari Regional Language Center
(RELC), SEAMEO Singapura, untuk memperdalam ilmu linguistik terapan. Dua tahun
berselang, ibu dari tiga anak ini meraih gelar master dari Departemen Pendidikan Simon
Fraser University di Kanada. Tahun 2001, ia menempuh pendidikan doktoral di Universitas
Newcastle, Inggris, dan lima tahun kemudian Yohanan Yambise meraih gelar Ph.D.
Yohanan Yambise cukup lama mengabdi di almamaternya, dari asisten dosen, dosen tetap,
hingga Kepala Laboratorium Bahasa di Universitas Cenderawasih. Seabrek kiprahnya
bersama sejumlah lembaga dari dalam maupun luar negeri pun turut menambah pengalaman
dan kapabilitas wanita yang pernah mencalonkan diri sebagai Bupati Biak Numfor pada
tahun 2013 ini.
Anies Rasyid Baswedan Ph.D., atau yang lebih dikenal dengan sapaa Anis Baswedan adalah sosok
intelektual dan akademisi asal Indonesia yang lahir di Kuningan, Jawa Barat pada tanggal 7 Mei
1969. Ia juga Salah satu Cucu Abdurrahman Baswedan sosok pejuang kemerdekaan, Anies
Baswedan juga pakar gerakan Indonesia Mengajar dan rektor termuda yang dilantik oleh salah satu
perguruan tinggi di Indonesia di tahun 2007, saat itu Anies menjadi rektor Universitas Paramadina
tepat pada usia 38 tahun. Saat pemilihan umum presiden Indonesia 2014 baru batu ini, Anies juga
ikut mencalonkan diri melalui konvensi Partai Demokrat.
Dalam Kehidupan masa kecilnya, Anies yang dilahirkan dari pasangan Rasyid Baswedan (ayah) dan
Aliyah Rasyid (Ibu). Anies mulai duduk dibangku pendidikan pada usianya 5 tahun di TK Masjid
Syuhada dan melanjutkan pendidikannya di SD Laboratori, Yogyakarta. Pada Masa remaja Anies,
saat lulus SD, Anies masuk di SMP Negeri 5 Yogyakarta. Saat itu ia bergabung Organisasi Siswa
Intra Sekolah, dan menjabat sebagai pengurus bidang humas. Anies juga pernah diamanahkan
menjadi ketua panitia pada acara tutup tahun pada masa SMPnya.
Setelah Lulus dari SMP, Anies melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 2 Yogyakarta. Dia masih aktif
berorganisasi sampai-sampai ia terpilih menjadi Wakil Ketua OSIS dan mengikuti latihan
kepemimpinan se-Indonesia. Pada tahun 1985, ia dinobatkan menjadi Ketua OSIS se-Indonesia.
Tahun 1987, Anies lagi-lagi terpilih mengikuti program pertukaran pelajar AFS di Milwaukee,
Wisconsin, Amerika Serikat. Program inilah yang membuatnya terlambat dalam menyeleseaikan
masa SMA dan baru lulus pada tahun 1989. Saat kembali ke Yogyakarta, Ia mendapat kesempatan
berperan pada bidang jurnalistik. Ia bergabung dengan program Tanah Merdeka di TVRI cabang
Yogyakarta.
Pada Masa kuliah, Anies melanjutkan pendidikannya di Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta. Dia bergabung di Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam dan salah satu anggota
Majelis Penyelamat Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam UGM. Anies juga menjabat Ketua Senat
Mahasiswa serta ikut membangun kembali Senat Mahasiswa UGM yang sebelumnya telah dibekukan
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dia terpilih sebagai Ketua Senat Universitas saat
kongres tahun 1992 dan membuat gebrakan dalam lembaga kemahasiswaan dengan program-
programnya.
Anies mendapatkan beasiswa dari untuk JAL Foundation pada tahun 1993 untuk ikut serta kuliah
musim panas dalam bidang kajian Asia di Sophia University, Tokyo. Beasiswa ini Anies dapatkan
paska memenangkan lomba menulis mengenai lingkungan. Pada tanggal 15 Mei 2007, Anies
mendapatkann momen penting di dalam kariernya. Saat itu, Anies dilantik menjadi Rektor Universitas
Paramadina. Anies menjadi rektor termuda di Indonesia, dimana pada saat itu usianya baru 38 tahun.
Advertisement
Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan dijabat
oleh Muhammad Nasir sesuai yang telah diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi)
dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Simak profil dan biodataM Nasir, Menristek & Dikti di
Kabinet Kerja Jokowi JK 2014-2019.
M. Nasir sebelumnya dikenal sebagai pakar anggaran sekaligus Rektor Universitas
Diponegoro (Undip) Semarang. Ia akan memimpin kementerian baru yang merupakan
gabungan dari Kementerian Riset dan Teknologi yang dipadukan dengan Ditjen Pendidikan
Tinggi.
Lahir di Ngawi, Jawa Timur, pada tanggal 27 Juni 1960, M Nasir meraih gelar sarjana dari
Universitas Diponegoro, lalu merampungkan program S2 di Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta sebelum akhirnya menggamit gelar doktor dari University of Science di Penang,
Malaysia.
M. Nasir pernah menjabat sebagai Pembantu Rektor II dan Dekan Fakultas Ekonomika dan
Bisnis Universitas Diponegoro. Ia terpilih sebagai Rektor Undip pada 9 September 2014 dan
baru akan dilantik tanggal 18 Desember 2014 mendatang. Namun, sebelum itu terlaksana,
Jokowi telah menunjuknya sebagai Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi di Kabinet Kerja
untuk periode 2014-2019.
Sebagai Menteri Ristek dan Dikti pertama dalam sejarah pemerintahan di Indonesia, ayah
dari empat orang anak ini bertekad untuk menjadikan riset pendidikan tinggi negeri ini
mampu bersaing dengan bangsa-bangsa maju di dunia.