I. DASAR HUKUM
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat,
Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah
b. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014
tentang Tata Tertib dan Peraturan DPR RI Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan
atas Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014
Komisi merupakan salah satu Alat Kelengkapan DPR. Pada Periode 2014-2019, Komisi
dibagi ke dalam 11 (sebelas) Komisi sesuai dengan keputusan Rapat Paripurna DPR RI.
Susunan dan keanggotaan Komisi ditetapkan oleh DPR dalam Rapat Paripurna
menurut perimbangan dan pemerataan jumlah Anggota tiap-tiap Fraksi pada
permulaan masa keanggotaan DPR dan pada permulaan Tahun Sidang. Setiap
Anggota, kecuali Pimpinan MPR dan DPR, harus menjadi Anggota salah satu Komisi.
Komisi I DPR RI merupakan satu dari 11 (sebelas) Komisi yang ada di DPR RI.
b. Anggota : 47 orang
a. F-PDI Perjuangan : 9 orang
b. F-PG : 8 orang
c. F-Gerindra : 5 orang
d. F-PD : 5 orang
e. F-PAN : 4 orang
f. F-PKB : 4 orang
g. F-PKS : 3 orang
h. F-PPP : 4 orang
i. F-NASDEM : 4 orang
j. F-Hanura : 1 orang
Dalam setiap tahun masa sidang, terjadi pergantian keanggotaan ataupun unsur
pimpinan. Apabila terjadi pergantian unsur pimpinan, maka dilakukan pengesahan
Pimpinan Komisi yang baru dalam Rapat Intern Komisi I DPR RI yang dipimpin oleh
salah seorang Pimpinan DPR RI, yaitu Pimpinan DPR RI yang membidangi komisi
terkait, dalam hal ini Komisi I DPR RI berada dalam bidang Politik dan Keamanan
(Korpolkam).
2. BIDANG ANGGARAN
Dalam bidang anggaran, Komisi I DPR RI mempunyai tugas:
a. Mengadakan pembicaraan pendahuluan RAPBN yang meliputi Rencana
Kerja Pemerintah (RKP) serta Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
dan Lembaga (RKAKL) dalam ruang lingkup tugas Komisi I DPR RI dan
usulan Anggota mengenai program pembangunan daerah pemilihan
bersama dengan Pemerintah.
b. Mengadakan pembahasan dan mengajukan usul penyempurnaan
RAPBN serta mengusulkan perubahan RKAKL yang termasuk dalam ruang
lingkup tugas Komisi I DPR RI dan usulan Anggota mengenai program
pembangunan daerah pemilihan bersama dengan Pemerintah.
c. Membahas dan menetapkan alokasi anggaran untuk fungsi dan
program Kementerian/Lembaga (KL) yang menjadi Mitra Kerja Komisi I
DPR RI.
d. Menyampaikan hasil pembicaraan pendahuluan RAPBN dan
menyampaikan hasil pembahasan RAPBN, RKAKL, dan alokasi anggaran
untuk fungsi dan program KL yang menjadi Mitra Kerja Komisi I DPR RI
kepada Badan Anggaran untuk disinkronisasi.
e. Membahas dan menetapkan alokasi anggaran untuk fungsi dan
program KL yang menjadi Mitra Kerja Komisi I DPR RI berdasarkan hasil
sinkronisasi alokasi anggaran KL oleh Badan Anggaran
f. Menyerahkan kembali kepada Badan Anggaran hasil pembahasan
komisi untuk bahan akhir penetapan APBN
g. Membahas dan menetapkan alokasi anggaran per program yang
bersifat tahunan dan tahun jamak yang menjadi Mitra Komisi I DPR RI
h. mengadakan pembahasan laporan keuangan negara dan pelaksanaan
APBN; dan
i. membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan BPK yang berkaitan
dengan ruang lingkup tugas Komisi I DPR RI.
3. BIDANG PENGAWASAN
Dalam bidang pengawasan, Komisi I DPR RI mempunyai tugas:
a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang, termasuk APBN,
serta peraturan
pelaksanaannya yang termasuk dalam ruang lingkup tugas Komisi I DPR RI
b. Membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan BPK yang berkaitan dengan
ruang lingkup tugas
Komisi I DPR RI
c. Memberikan masukan kepada BPK dalam hal rencana kerja pemeriksaan tahunan,
hambatan pemeriksaan
, serta penyajian dan kualitas laporan berkaitan dengan ruang lingkup tugas Komisi I
DPR RI
d. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan Pemerintah
e. Membahas dan menindaklanjuti usulan DPD; dan
f. Menjalin hubungan luar negeri, baik dengan institusi negara maupun swasta, sesuai
dengan
bidang tugas setiap komisi dan dikoordinasikan oleh Badan Kerjasama Antar-
Parlemen.
B. Pejabat Pemerintah yang bukan merupakan Mitra Kerja Komisi I DPR RI,
apabila dipandang perlu dalam
6. KUNJUNGAN KERJA
a. KUNJUNGAN KERJA DALAM MASA RESES
Dalam setiap reses masa persidangan, Komisi I DPR RI dapat melaksanakan
Kunjungan Kerja ke daerah
untuk mendapatkan masukan/informasi yang berkaitan dengan permasalahan-
permasalahan yang dihadapi
Mitra Kerja Komisi I DPR RI di daerah dan melihat secara langsung kondisi sarana dan
prasarana yang ada.
Hasil Kunjungan Kerja ini dilaporkan dalam Rapat Intern Komisi I DPR RI dan
selanjutnya disampaikan kepada
Mitra Kerja Komisi I DPR RI (Menteri/Pimpinan Lembaga terkait) untuk dapat ditindak
lanjuti.
Disamping melaksanakan Kunjungan Kerja ke daerah, dalam Masa Reses Komisi I DPR
RI juga
dapat melaksanakan Kunjungan Kerja ke Luar Negeri dalam rangka mengawasi
sejauhmana pemerintah
termasuk Duta Besar dan KBRI menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan,
kebijakan dan program pemerintah, serta permasalahan dan kendala yang
dihadapinya.
Disamping itu juga untuk menjalankan pengawasan terhadap pelaksanaan fungsi
pemerintahan di luar negeri,
yaitu diplomasi untuk memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia, serta
berpartisipasi untuk ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial, dan
melaksanakan prinsip politik luar negeri sesuai dengan perundang-undangan. Tugas
pengawasan dalam bidang
hubungan luar negeri dilaksanakan Komisi I DPR RI untuk memastikan bahwa
ketentuan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menegaskan, bahwa Presiden
harus mendapat persetujuan
DPR RI dalam hal Presiden menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian
dengan negara lain,
atau perjanjian internasional lainnya yang menimbulkan akibat luas dan mendasar
bagi kehidupan rakyat,
terkait dengan keuangan Negara, atau mengakibatkan perubahan undang-undang,
terlaksana sebagaimana
mestinya. DPR RI ikut melaksanakan diplomasi dalam rangka memelihara perdamaian
dan kerja sama
internasional serta meningkatkan hubungan dan kerjasama dengan negara-negara di
dunia berdasarkan
prinsip Politik Luar Negeri Bebas Aktif yang diabdikan bagi kepentingan nasional.
Kegiatan memperjuangkan
kepentingan nasional yang dilaksanakan DPR RI melalui forum pertemuan antar
parlemen, baik
bilateral, multilateral, regional maupun internasional merupakan kegiatan Diplomasi
Parlemen
(Parliamentary Diplomacy) dan secara khusus dilaksanakan Komisi I DPR RI, dalam
kunjungan kerjanya melalui
pertemuan dengan pimpinan parlemen dan pemerintahan terkait di negara yang
dikunjungi.
Kelas :8B