Oleh
NAMA : LAVIENA OCTORA
NIM : 530015984
2
1.2 Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
2.2 e-KTP
3
Sidik jari yang direkam dari setiap wajib KTP adalah seluruh jari (berjumlah
sepuluh), tetapi yang dimasukkan datanya dalam chip hanya dua jari, yaitu
jempol dan telunjuk kanan. Sidik jari dipilih sebagai autentikasi untuk e-KTP
karena alasan berikut:
4
E-KTP dilindungi dengan keamanan pencetakan seperti relief text, microtext,
filter image, invisible ink dan warna yang berpendar di bawah sinar ultra violet
serta anti copy design. Penyimpanan data di dalam chip sesuai dengan standar
internasional NISTIR 7123 dan Machine Readable Travel Documents ICAO
9303 serta EU Passport Specification 2006. Bentuk KTP elektronik sesuai
dengan ISO 7810 dengan form factor ukuran kartu kredit yaitu 53,98 mm x 85,60
mm.
Mengapa harus e-KTP? Proyek e-KTP dilatarbelakangi oleh sistem
pembuatan KTP konvensional di Indonesia yang memungkinkan seseorang dapat
memiliki lebih dari satu KTP. Hal ini disebabkan belum adanya basis data
terpadu yang menghimpun data penduduk dari seluruh Indonesia. Fakta tersebut
memberi peluang penduduk yang ingin berbuat curang terhadap negara dengan
menduplikasi KTP-nya. Beberapa diantaranya digunakan untuk hal-hal berikut:
1. Menghindari pajak
2. Memudahkan pembuatan paspor yang tidak dapat dibuat di seluruh kota
3. Mengamankan korupsi
4. Menyembunyikan identitas (misalnya oleh para teroris)
5
2.3 Analisis Pengaruh CBIS Dalam Pembuatan e-KTP
6
BAB III
PENUTUP
Dari pemaparan yang telah disampaikan diatas maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa penggunaan sistem informasi berbasis computer / computer based information
system (CBIS) bertujuan untuk mempengaruhi percepatan pengambilan keputusan
manajemen. Salah satunya adalah dengan pembuatan e-KTP yang menggunakan
CBIS. Dalam CBIS kita juga mengenal perangkat keras dan perangkat lunak. Dalam
pembuatan e-KTP pun terdapat perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan
untuk menunjukan proses pembuatan e-KTP lebih terintegrasi. Sehingga dapat
disimpulkan pengaruh CBIS dalam pembuatan e-KTP sangatlah berpengaruh karena
setiap proses menggunakan CBIS untuk mentransfer database yang nantinya berguna
dalam Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK). Selain itu e-KTP
merupakan bentuk reformasi birokrasi untuk mewujudkan e-Government. Saran
penulis untuk pengembangan e-KTP selanjutnya ialah pengembangan e-KTP itu
sendiri dalam aspek yang lain sehingga e-KTP tidak hanya kartu identitas
kependudukan namun memiliki nilai multifungsi seperti misalnya e-KTP dapat
menyimpan database Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), dapat pula
digunakan sebagai kartu lain dalam menunjang segala aktivitas. Tentunya hal tersebut
untuk dapat terwujud tidak terlepas dari peran serta kerjasama pemerintah dan
masyarakat.
7
Daftar Pustaka
Alter, steven. (2002). Information Systems. New Jersey: Upper Saddle River.
Apa dan Mengapa e-KTP. Diakses pada 12 September 2018 melalui http://www.e-
ktp.com/category/sosialisasi-e-ktp/
Mcleod, Jr. Raymond dan George Schell. (2001). Management Information System.
Edisi Ketujuh, Prentice Hall International Inc, New Jersey.