Anda di halaman 1dari 19

KURIKULUM 2013

KIMIA
Untuk SMA/MA Kelas X Semester 1

NAMA :……………………………...
 Materi
KELAS :………………..……………  Review dan Penerapan

ABSEN :……………………………..  Soal Pengayaan


 Lembar Kerja Siswa
SEKOLAH :………………………….
:……………………….
Standar kompetensi :
1.1 menjelaskan konfigurasi electron dan pola konfigurasi electron terluar untuk setiap
golongan dalam table periodic unsur
1.2 menentukan letak suatu unsur dalam table periodic unsur berdasarkan konfigurasi
electron
Kompetensi Dasar :
1.1 Menyajikan hasil analisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk
menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur.

A. Bilangan Kuantum dan Bentuk


Orbital

1. Bilangan Kuantum
Diberi pengantar bahwa electron sebagai partikel mempunyai sifat dualism yaitu
sebagai partikel dan sebagai gelombang. Elektron tidak dapat dilihat, tetapi karena sifat
gelombangnya maka electron dalam atom dapat diketahui keberadaannya.
Schrodinger telah menurunkan persamaan gelombang untuk menentukan keberadaan electron
dalam atom yang disebur persamaan fungsi gelombang. Penyelesaian persamaanfungsi
gelombang secara matematis mendapatkan 3 bilangan kuantum.
Bilangan kuantum adalah suatu value (nilai bilangan) yang menunjukkan keadaan/kedudukan
elektron dalam suatu atom.
a. Bilangan Kuantum Utama (n)
Menentukan besarnya tingkat energi suatu elektron yang mencirikan ukuran orbital
(menyatakan tingkat energi utama atau kulit atom).
Untuk menentukan kedudukan suatu elektron dalam atom, digunakan 4 bilangan kuantum.
n mempunyai harga 1, 2, 3, .....
n = 1 sesuai dengan kulit K n = 2 sesuai dengan kulit L n = 3 sesuai dengan kulit M ......... dan
seterusnya
Tiap kulit atau setiap tingkat energi ditempati oleh sejumlah elektron. Jumlah elektron
maksimum yang dapat menempati tingkat energi itu harus memenuhi rumus Pauli = 2n2.

Nama
Kulit atom (n) Jumlah elektron maksimum (2n2)
Kulit
1 K 2
2 L 8
3 M 18
4 N 32
5 O 50
6 P 72
… … …

LKS Kimia Kelas X Semester 1| Struktur Atom dan Tabel Periodik Halaman 1
Contoh:
kulit ke-4 (n=4) dapat ditempati maksimum= 2 x 42 elektron = 32 elektron

b. Bilangan Kuantum Azimut (l)


Menyatakan subkulit tempat elektron berada. Nilai bilangan kuantum ini menentukan
bentuk ruang orbital dan besarnya momentum sudut elektron. Nilai untuk bilangan kuantum
azimuth dikaitkan dengan bilangan kuantum utama. Bilangan kuantum azimuth mempunyai
harga dari nol sampai (n – 1) untuk setiap n. Setiap subkulit diberi lambang berdasarkan
harga bilangan kuantum l. (Lambang s, p, d, dan f diambil dari nama spektrum yang
dihasilkan oleh logam alkali dari Li sampai dengan Cs).
Bilangan kuantum azimuth, menyatakan sub tingkat energi, yang nilainya ; l = 0, 1, 2, 3, …
(n-1)

Lambang setiap harga l


Harga l 0 1 2 3 4 5
Sub kulit S p d f g h
Lambang : s ( sharp=tajam ); p ( principal=utama ) ; d ( diffuse=kabur ), dan f (
fundamental=pokok )

Setiap kulit dapat mengandung jenis subkulit yang sama


1) Kulit K mengandung subkulit s.
2) Kulit L mengandung subkulit s dan p.
3) Kulit M mengandung subkulit s, p, dan d.
Subkulit pada berbagai Kulit

Kulit atom (n) Nama Kulit Nilai l Sub kulit

1 K 0 1s
2 L 0,1 2s, 2p
3 M 0,1,2 3s, 3p, 3d
4 N 0,1,2,3 4s, 4p, 4d, 4f
5 O 0,1,2,3,4 5s, 5p, 5d, 5f, 5g

c. Bilangan Kuantum magnetik (m)


Menyatakan orbital khusus yang ditempati elektron dalam suatu subkulit. Selain itu juga
dapat menyatakan orientasi khusus dari orbital itu dalam ruang relatif terhadap inti. Nilai
bilangan kuantum magnetik bergantung pada bilangan kuantum azimuth, yaitu bilangan bulat
dari –l sampai +l.
Contoh:
l = 0, maka nilai m = 0 berarti hanya terdapat 1 orbital
l = 1, maka nilai m = –1, 0, +1, berarti terdapat 3 orbital

Hubungan antara l dan harga m digambarkan sebagai berikut :


Jumlah dan Jenis Orbital pada Subkulit :

LKS Kimia Kelas X Semester 1| Struktur Atom dan Tabel Periodik Halaman 2
Kulit Nilai l Nilai l (2l+ 1) Jenis Orbital (nilai m)

S 0 1 m=0
P 1 3 m = -1, 0, +1
D 2 5 m = -2, -1, 0, +1, +2
F 3 7 m = -3, -2, -1, 0, +1, +2, +3

d. Bilangan Kuantum Spin (s)


Bilangan Kuantum Spin menyatakan arah putar elektron terhadap sumbunya sewaktu
elektron berputar mengelilingi inti atom. Jadi, hanya ada dua kemungkinan arah rotasi
elektron, yaitu searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam, maka probabilitas
elektron berputar searah jarum jam adalah ½ dan berlawanan jarum jam 1/2 . Untuk
membedakan arah putarnya maka diberi tanda positif (+½) dinyatakan dengan arah panah ke
atas dan negatif (–½ ) dinyatakan dengan arah panah ke bawah. Oleh karena itu dapat
dimengerti bahwa satu orbital hanya dapat ditempati maksimum dua elektron.

Gambar 1. Bilangan kuantum spin

Bilangan kuantum yang menyatakan rotasi electron. Nilai + ½ dengan tanda (↑) dan nilai - ½
dengan tanda (↓).

Jumlah Jumlah
Kulit (n) Subkulit (l) Nilai (m) Nilai (s) elektron tiap elektron pada
sub-kuit kulit
K (n=1) 1s (l=0) 0 +½,-½ 2 2
2s (l=0) 0 +½,-½ 2
L (n=2) 8
2p (l=1) -1, 0, +1 +½,-½ 6
3s (l=0) 0 +½,-½ 2
3p (l=1) -1, 0, +1 +½,-½ 6
M (n=3)
- 2, - 1, 0, +1,
3d (l=2) +½,-½ 10
+2 18
4s (l=0) 0 +½,-½ 2
4p (l=1) -1, 0, +1 +½,-½ 6
N (n=4) - 2, - 1, 0, +1, 32
4d (l=2) +½,-½ 10
+2
-3, - 2, - 1, 0,
4f (l=3) +½,-½ 14
+1, +2, +3

LKS Kimia Kelas X Semester 1| Struktur Atom dan Tabel Periodik Halaman 3
2. Bentuk Orbital
Bentuk orbital bergantung pada bilangan kuantum azimuth (l) artinya orbital dengan
bilangan kuantum azimuth yang sama akan mempunyai bentuk yang sama. Diagram orbital
adalah merupakan tingkat energi dari suatu ruang yang mempunyai peluang terbesar untuk
menemukan elektron disekitar inti atom. Diagram orbital menunjukkan sebaran elektron
dalam orbital-orbital pada suatu atom. Penggambaran diagram orbital pada umumnya
menggunakan kotak yang
mewakili jumlah orbital pada setiap sub kulit disertai tanda panah ke atas (↑) atau kebawah
(↓) yang menggambarkan spin elektron.

a. Orbital s
Orbital yang paling sederhana adalah orbital s. Setiap subkulit s terdiri atas 1 buah orbital
yang berisi 2 elektron. Orbital s berbentuk bola simetri yang menunjukkan bahwa elektron
memiliki kerapatan yang sama, jika jarak dari inti atom juga sama. Semakin jauh letak
elektron dari inti atom, kerapatannya semakin rendah. Nilai bilangan kuantum utama suatu
orbital memengaruhi ukuran orbital. Semakin besar nilai bilangan kuantum utama, ukuran
orbitalnya juga semakin besar.

Gambar 2. Bentuk Orbital s

b. Orbital p
Bentuk orbital p seperti balon terpilin (cuping-dumbbell). Kepadatan elektron tidak
tersebar merata, melainkan terkonsentrasi dalam dua daerah yang terbagi sama besar dan
terletak pada dua sisi berhadapan dari inti yang terletak di tengah.
Subkulit p terdiri atas 3 orbital, tiap orbital mempunyai bentuk yang sama. Perbedaan ketiga
orbital terletak pada arah, di mana terkonsentrasinya kepadatan elektron. Biasanya orbital p
digambarkan menggunakan satu kumpulan sumbu x, y, dan z, sehingga diberi tanda px, py
dan pz.

Gambar 3. Bentuk orbital px py pz


LKS Kimia Kelas X Semester 1| Struktur Atom dan Tabel Periodik Halaman 4
Pada subkulit p ini terdapat 3 nilai m (–1, 0, +1) sehingga terdapat 3 orientasi yang satu dan
lainnya membentuk sudut 90 o.

Gambar 4. Orbital p digambar menggunakan satu kumpulan sumbu xyz

c. Orbital d
Orbital d memiliki 5 orbital dengan bentuk yang kompleks dan orientasi yang berbeda.
Empat orbital pertama memiliki bentuk yang sama, sedangkan satu orbital memiliki bentuk
yang berbeda. Kelima orbital itu adalah dxy, dxz, dyz, dx2y2, dan dz2.
Untuk lebih jelas, perhatikan gambaran orbital subkulit d di bawah ini.

Gambar 5. bentuk orbital dxy, dxz, dyz, dx2y2, dan dz2

Arah anak panah menyatakan urutan pengisian orbital. Urutan orbital berdasarkan tingkat
energi mengacu pada urutan arah panah, yaitu 1s, 2s, 2p, 3s, 3p, dan seterusnya. Dari urutan
tersebut terlihat bahwa tingkat energi 3d lebih besar dibandingkan tingkat energi 4s. Jadi,
setelah 3p penuh, elektron akan mengisi subkulit 4s terlebih dahulu sebelum subkulit 3d.

d. Orbital f
Orbital f mempunyai bentuk orbital yang lebih rumit dan lebih kompleks daripada orbital
d. Setiap subkulit f mempunyai 7 orbital dengan energi yang setara.

Gambar 6. Bentuk orbital f


LKS Kimia Kelas X Semester 1| Struktur Atom dan Tabel Periodik Halaman 5
Pengisian Elektron pada Orbital

1. Prinsip Aufbau
Pada uraian sebelumnya, telah diketahui bahwa elektron menempati kulit atom
berdasarkan tingkat energinya. Dengan demikian, pengisian elektron dimulai dari tingkat
energi terendah menuju tingkat energi yang lebih tinggi. Prinsip ini dikenal dengan prinsip
Aufbau. Keadaan ketika elektron mengisi kulit dengan energi terendah disebut keadaan dasar
(ground state). Urutan pengisian elektron dapat kalian perhatikan pada

Gambar 7. Urutan tingkat energi pada orbital.

Arah anak panah menyatakan urutan pengisian orbital. Urutan orbital berdasarkan
tingkat energi mengacu pada urutan arah panah, yaitu 1s, 2s, 2p, 3s, 3p, dan seterusnya. Dari
urutan tersebut terlihat bahwa tingkat energi 3d lebih besar dibandingkan tingkat energi 4s.
Jadi, setelah 3p penuh, elektron akan mengisi subkulit 4s terlebih dahulu sebelum subkulit 3d.

2. Asas Larangan Pauli


Pauli mengemukakan hipotesisnya yang menyatakan bahwa dalam satu atom tidak
mungkin dua elektron mempunyai keempat bilangan kuantum sama. Misal, 2 elektron akan
menempati subkulit 1s. Tiga bilangan kuantum pertama akan mempunyai nilai yang sama (n
= 1, l = 0, m = 0). Untuk itu bilangan kuantum yang terakhir, yaitu bilangan kuantum spin(s)
harus mempunyai nilai berbeda (+1/2 atau -1/2)
Dengan kata lain, setiap orbital maksimal hanya dapat terisi 2 elektron dengan arah spin
berlawanan. Sebagai contoh, pengisian elektron pada orbital 1s digambarkan sebagai berikut.

Mengapa pada satu orbital hanya dapat ditempati maksimal oleh dua elektron? Karena jika
ada elektron ketiga, maka elektron tersebut pasti akan mempunyai spin yang sama dengan
salah satu elektron yang terdahulu dan itu akan melanggar asas larangan Pauli dengan
demikian tidak dibenarkan. Karena satu orbital hanya ditempati 2 elektron, maka 2 elektron

LKS Kimia Kelas X Semester 1| Struktur Atom dan Tabel Periodik Halaman 6
tersebut dibedakan berdasarkan arah putaran (spin) yang berbeda atau dapat dinyatakan
bahwa elektron itu mempunyai bilangan kuantum spin berbeda.

3. Aturan Hund
Frederick Hund, 1927 (dikenal Hund) menyatakan bahwa elektron yang mengisi
subkulit dengan jumlah orbital lebih dari satu akan tersebar pada orbital yang mempunyai
kesamaan energi (equal-energy orbital) dengan arah putaran (spin) yang sama.
Asas ini dikemukakan berdasarkan penalaran bahwa energi tolak-menolak antara dua
elektron akan minimum jika jarak antara elektron berjauhan. Untuk lebih memahaminya,
perhatikan gambaran pengisian elektron pada orbital p.

Subkulit yang mengandung orbital lebih dari 1 adalah p, d, dan f. Pengisian elektron menurut
aturan hund dimulai dengan mengisi satu elektron pada tiap-tiap orbital dengan arah putaran
(spin) yang sama. Setelah semua orbital terisi satu elektron, elektron sisanya akan mengisi
orbital dengan arah putaran (spin) yang berlawanan, sehingga orbital terisi pasangan elektron.

LKS Kimia Kelas X Semester 1| Struktur Atom dan Tabel Periodik Halaman 7
Review dan Penerapan

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan jelas dan tepat!

1. Electron dalam sebuah atom menempati subkulit 3s. berapa nilai bilangan kuantum n
dan l electron terebut
Jawab
:……………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………
……
2. Tuliskan konfigurasi electron 16S
Jawab
:……………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………
……
3. Ion X+ mempunyai konfigurasi electron 1s1 2s2 2p6. Berapakah harga keempat
bilangan kuantum electron valensi dari atom X tersebut?
Jawab
:……………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………
……
4. Kedudukan electron dalam atom dinyatakan dengan bilangan kuantum berikut.
a. n = 3; l = 2; m = 0; s = + ½
b. n = 3; l = 2; m = -3; s = + ½
c.
keempat bilangan kuantum mana yang mungkin untuk orbital 3d?
Jawab
:……………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………
……
5. Bilangan kuantum electron terakhir suatu untus adalah n = 3; l = 2; m = +1 dan s = +
½ . tentukan letak golongan dan periode unsur tersebut dalam system periodic.
Jawab
:……………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………
……

LKS Kimia Kelas X Semester 1| Struktur Atom dan Tabel Periodik Halaman 8
Soal Pengayaan

Beri tanda silang (X) pada satu jawaban a, b, c, atau e yang paling tepat!

1. Electron dengan bilangan kuantum n = 3; l = 2; m = 0 dan s = - ½ . terletak pada…


a. Kulit M
b. Orbital Px
c. Subkulit d
d. Subkulit p
2. Nomor atom X sama dengan 26 konfigurasi electron X3+ adalah..
a. 1s1 2s2 2p6 3s2 3p6 3d6 4s2
b. 1s1 2s2 2p6 3s2 3p6 3d4 4s2
c. 1s1 2s2 2p6 3s2 3p6 3d3 4s2
d. 1s1 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s2
e. 1s1 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5
3. Electron dengan bilangan kuantum yang tidak diijinkn ialah…
a. n = 3; l = 0; m = 0 dan s = - ½
b. n = 3; l = 2; m = 1 dan s = + ½
c. n = 3; l = 2; m = -1 dan s = + ½
d. n = 3; l = 2; m = 2 dan s = + ½
e. n = 3; l = 2; m = +1 dan s = + ½

LKS Kimia Kelas X Semester 1| Struktur Atom dan Tabel Periodik Halaman 9
Lembar Kerja Ssiswa

Satuan Pendidikan :
Kelas/ Semester : X /1
Mata Pelajaran : KIMIA
Topik : Struktur Atom & Sistem Periodik Unsur
Waktu :

1. Lengkapilah tabel berikut untuk menentukan jumlah elektron tiap tingkat energi (kulit)

LKS Kimia Kelas X Semester 1| Struktur Atom dan Tabel Periodik Halaman 10
2. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat dan benar
a. Pada subkulit s, l = 0 Jumlah orbital = 1 , maka jumlah elektron maksimal = 2
b. Pada subkulit p, l = . . . . Jumlah orbital = . . . , maka jumlah elektron maksimal = . . .
c. Pada subkulit d, l = . . . . Jumlah orbital = . . . , maka jumlah elektron maksimal = . . .
d. Pada subkulit f, l = . . . . Jumlah orbital = . . . , maka jumlah elektron maksimal = . . .

LKS Kimia Kelas X Semester 1| Struktur Atom dan Tabel Periodik Halaman 11
B. Perkembangan Dasar Pengelompokan
Unsur-Unsur

1. Perkembangan Sistem Periodik


a. Hukum Triade Dobereiner
Pada tahun 1829, Johan Wolfgang Dobereiner melihat adanya kemiripan sifat di antara beberapa
unsur, lalu mengelompokkannya menurut kemiripan sifat yang ada. Ternyata tiap kelompok terdiri
atas tiga unsur, sehingga disebut Triade
Jika unsur-unsur dalam satu triade tersebut disusun menurut kenaikan massa atom-atomnya, ternyata
massa atom maupun sifat-sifat unsur yang kedua merupakan rata-rata dari massa atom unsur pertama
dan ketiga. Penemuan ini memperlihatkan adanya hubungan antara massa atom dengan sifat-sifat
unsur.

Kelemahan pengelompokan ini terletak pada kenyataan bahwa jumlah unsur yang memiliki kemiripan
sifat tidak hanya 3 buah.

Tabel 2.1Daftar Unsur Triade Dobereiner

b. Hukum Oktaf Newlands


Tahun 1864, A.R. Newlands mengumumkan penemuannya yang disebut hukum Oktaf. Unsur-
unsur tersebut disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya. Ternyata unsur-unsur yang
berselisih 1 oktaf (unsur nomor 1 dengan 8, unsur nomor 2 dengan 9, dst.) menunjukkan kemiripan
sifat atau bisa dikatakan terjadi perubahan sifat unsur yang teratur.
Kecenderungan tersebut dinyatakan sebagai hukum Oktaf Newland, yaitu: Jika unsur-unsur disusun
berdasarkan kenaikan massa atom maka sifat unsur tersebut akan berulang setelah unsur kedelapan.

Pada saat daftar Oktaf Newlands disusun, unsur-unsur gas mulia belum ditemukan. Ternyata
pengelompokan ini hanya sesuai untuk unsur-unsur ringan (Ar rendah).

LKS Kimia Kelas X Semester 1| Struktur Atom dan Tabel Periodik Halaman 12
c. Hukum Mendeleyev
Tahun 1869, sarjana bangsa Rusia Dmitri Ivanovich Mendeleyev berdasarkan
pengamatannya terhadap 63 unsur yang sudah dikenal saat itu, menyimpulkan bahwa sifat-sifat unsur
fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Hal itu berarti jika unsur-unsur disusun menurut kenaikan
massa atom relatifnya, sifat-sifat tertentu akan berulang secara periodik.
Mendeleyev juga membuat suatu daftar periodik unsur. Unsur-unsur yang mempunyai persamaan
sifat ditempatkan dalam satu lajur vertikal yang disebut golongan.
Dalam mengelompokkan unsur-unsur, Mendeleyev lebih menekankan pada persamaan sifat unsur
dibandingkan dengan kenaikan massa atom relatifnya, sehingga terdapat tempat-tempat kosong dalam
tabel periodic tersebut. Tempat-tempat kosong ini yang kemudian diramalkan akan diisi unsur-unsur
yang waktu itu belum ditemukan. Di kemudian hari ramalan itu terbukti dengan ditemukannya unsur-
unsur yang mempunyai sifat- sifat yang mirip sesuai ramalannya.
Kelemahan Tabel Periodik Mendeleyev sebagai berikut.
a. Penempatan unsur yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom relatifnya karena
mempertahankan kemiripan sifat unsur dalam satu golongannya.
b. Masih banyak unsur yang belum dikenal pada masa itu sehingga dalam tabel terdapat banyak
tempat kosong

d. Tabel Periodik Modern


Tahun 1914, Henry G. J. Moseley menemukan bahwa urutan unsur dalam tabel periodik sesuai
kenaikan nomor atom. Tabel periodik modern yang disebut juga tabel periodik bentuk panjang,
disusun menurut kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Tabel periodik modern ini dapat
dikatakan sebagai penyempurnaan Tabel Periodik Mendeleyev.
Tabel periodik bentuk panjang terdiri atas lajur vertikal (golongan) yang disusun menurut kemiripan
sifat dan lajur horizontal (periode) yang disusun berdasarkan kenaikan nomor atomnya.
a. Lajur vertikal (golongan) ditulis dengan angka Romawi terdiri atas 18
golongan.
1. Golongan A (Golongan Utama)
Gol. IA : Alkali Gol.VA : Nitrogen
IIA : Alkali Tanah VIA : Kalkogen
IIIA : Aluminium VIIA : Halogen
IVA : Karbon VIIIA (0): Gas Mulia

LKS Kimia Kelas X Semester 1| Struktur Atom dan Tabel Periodik Halaman 13
2. Golongan Transisi/Golongan Tambahan (Golongan B), terbagi atas:
a. Golongan Transisi (Gol. B), yaitu : IIIB, IVB, VB, VIB, VIIB, VIIIB (VIII), IB, dan IIB.
b. Golongan Transisi Dalam, ada dua deret yaitu :
(1) Deret Lantanida (unsur dalam deret ini mempunyai kemiripan sifat dengan 57La).
(2) Deret Aktinida (unsur dalam deret ini mempunyai kemiripan sifat dengan 89 Ac).
Pada periode 6 golongan IIIB terdapat 14 unsur yang sangat mirip sifatnya, yaitu unsur-unsur
Lantanida. Demikian juga pada periode 7 yaitu unsur-unsur Aktinida. Supaya tabel tidak terlalu
panjang, unsur-unsur tersebut ditempatkan tersendiri pada bagian bawah sistem periodik.
Golongan B terletak di antara Golongan IIA dan IIIA. Unsur-unsur yang berada dalam satu golongan
mempunyai persamaan sifat karena mempunyai elektron valensi (electron di kulit terluar) yang sama.

b. Lajur Horizontal (Periode) ditulis dengan angka Arab terdiri atas 7


Periode
Periode 1 berisi 2 unsur. Periode 5 berisi 18 unsur.
Periode 2 berisi 8 unsur. Periode 6 berisi 32 unsur.
Periode 3 berisi 8 unsur. Periode 7 berisi 23 unsur (belum lengkap).
Periode 4 berisi 18 unsur

2. Penentuan Periode dan golongan


Bagaimana hubungan konfigurasi electron dengan letak unsur dalam table periodic? Pada
system periodic letak periode suatu unsur ditentukan oleh kulit terluar yang diisi electron,
sedangkan letak golongan suatu unsur ditentukan oleh jumlah electron valensinya.

a. Periode
Periode adalah lajur-lajur horizontal pada tabel periodik. SPU Modern terdiri atas 7 periode.
Tiap-tiap periode menyatakan jumlah/banyaknya kulit atom unsur-unsur yang menempati
periode-periode tersebut.

Nomor Periode = Jumlah Kulit Atom

Jadi : Unsur-unsur yang memiliki 1 kulit (kulit K saja) terletak pada periode 1 (baris 1),
unsur-unsur yang memiliki 2 kulit (kulit K dan L) terletak pada periode ke-2 dst.

LKS Kimia Kelas X Semester 1| Struktur Atom dan Tabel Periodik Halaman 14
Contoh :
9F : 2 , 7 periode ke-2
12Mg : 2 , 8 , 2 periode ke-3
31Ga : 2 , 8 , 18 , 3 periode ke-4

Catatan :
a) Periode 1, 2 dan 3 disebut periode pendek karena berisi relatif sedikit unsur.
b) Periode 4 dan seterusnya disebut periode panjang.
c) Periode 7 disebut periode belum lengkap karena belum sampai ke golongan VIII A.
d) Untuk mengetahui nomor periode suatu unsur berdasarkan nomor atomnya, anda hanya
perlu mengetahui nomor atom unsur yang memulai setiap periode.

b. Golongan
Sistem periodik terdiri atas 18 kolom vertikal yang terbagi menjadi 8 golongan utama
(golongan A) dan 8 golongan transisi (golongan B).Unsur-unsur yang mempunyai electron
valensi sama ditempatkan pada golongan yang sama. Untuk unsur-unsur golongan A sesuai
dengan letaknya dalam sistem periodik :

Nomor Golongan = Jumlah Elektron Valensi

Unsur-unsur golongan A mempunyai nama lain yaitu :


1. Golongan IA = golongan Alkali
2. Golongan IIA = golongan Alkali Tanah
3. Golongan IIIA = golongan Boron
4. Golongan IVA = golongan Karbon
5. Golongan VA = golongan Nitrogen
6. Golongan VIA = golongan Oksigen
7. Golongan VIIA = golongan Halida / Halogen
8. Golongan VIIIA = golongan Gas Mulia

LKS Kimia Kelas X Semester 1| Struktur Atom dan Tabel Periodik Halaman 15
Review dan Penerapan

Jawablah pertanyaan- pertanyaan dibawah ini dengan jelas dan tepat!

1. Bagaimana hokum iktaf dakam pengelompokan unsur-unsur?


Jawab:…………………………………………………………………………………
…...……………………………………………………………………………………
…………
2. Apa kelebihan pengelompokan unsur pada table periodic Mendeleev?
Jawab
:……………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………
……
3. Ramalkan apakah unsur-unsur berikut terletak dalam golongan yang sama!
C = (Z=6), Si (Z=14), Ge (Z=32)
Jawab
:……………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………
……
4. Perhatikan jumlah electron berikut
X jumlah electron 8
Y jumlah electron 14
Tentukan periode dan golongan unsur X dan unsur Y tersebut
Jawab
:……………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………
……
5. Tuliskan perbedaan antara golongan dan periode pada pengelompokan unsur menurut
Mendeleev da Moseley!
Jawab:…………………………………………………………………………………
…..………………………………………………………………………………………
………

LKS Kimia Kelas X Semester 1| Struktur Atom dan Tabel Periodik Halaman 16
Soal Pengayaan

Beri tanda silang (X) pada satu jawaban a, b, c, atau e yang paling tepat!

1. Konfigurasi electron unsur X adalah : 1s1 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p4
Dalam didtem periodic, X terletak pada:
a. Golongan VI A, periode 4
b. Golongan IV A, periode 4
c. Golongan VI B, periode 4
d. Golongan IV A, periode 4
e. Golongan VIII A, periode 4
2. Titanium mempunyai konfigurasi electron 1s1 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2 4s2. Senyawa yang
dapat dibentuk oleh unsur ini adalah..
a. K3TiF6
b. Ti(H2O)6Cl3
c. K2Ti2O5
d. K2TiO4
3. Konfigurasi electron untuk X2- adalah 1s1 2s2 2p4 maka atom X termasuk
golongan/periode..
a. VIA/3
b. VIIA/2
c. IVA/2
d. IIA/2
e. IIIA/2

LKS Kimia Kelas X Semester 1| Struktur Atom dan Tabel Periodik Halaman 17
Lembar Kerja Ssiswa

Satuan Pendidikan :
Kelas/ Semester : X /1
Mata Pelajaran : KIMIA
Topik : Struktur Atom & Sistem Periodik Unsur
Waktu :
Tanggal Kegiatan :

1. Tentukan letak Golongan dan Periode unsur-unsur di bawah ini !

Konfigurasi Elektron Elektron Julah


No. Unsur Golongan Periode
K L M N O Valensi Kulit

1 Na (NA = 11)

2 Al (NA = 13)

3 S (NA = 16)

4 K (NA = 19)

5 Ca (NA = 40)

6 Br (NA = 35)

7 Sr (NA = 38)

8 I (NA = 53)

2. Tuliskan konfigurasi elektron serta nomor atom, unsur yang terletak pada :
a. Periode 3 ; golongan VA
b. Periode 5 ; golongan IA
c. Periode 4 ; golongan VIIA
d. Periode 4 ; golongan IIIA

No. Golongan Periode K L M N O Nomor Atom


a.
b.
c.
d.

LKS Kimia Kelas X Semester 1| Struktur Atom dan Tabel Periodik Halaman 18

Anda mungkin juga menyukai