DISUSUN OLEH :
TIM DEPARTEMEN KESEHATAN RI
610.732
PEDOMAN URAIAN TUGAS TENAGA KEPERAWATAN
DI RUMAH SAKIT
Upaya menyusun buku pedoman yang masih sangat sederhana ini adalah untuk memenuhi
kebutuhan akan petunjuk tentang uraian tugas bagi semua tingkat jenjang dan lini tenaga
keperawatan yang bekerja di rumah sakit. Dengan adanya petunjuk uraian tugas ini, kami harapka
para tenaga keperawatan mengetahui secara pasti dan tanpa ragu-ragu terhadap tugas serta
tanggungjawabnya dalam pemberianpelayanan keperawatan, sehingga pada akhirnya dapat
menciptakan suasana kerja yang produktif dan tertib. Pedoman Uraian Tugas Tenaga Keperawatan
ini, merupakan hasil penyempurnaan atas naskah buku cetakan pertama, dengan harapan lebih jelas
dan mudah dipahami dibanding buku cetakan sebelumnya.
Kepada tim penyusun yang telah menyelesaikan penyempurnaan buku ini, kami ucapkan
terima kasih. Kepada P.T. Percetakan dan Penerbitan Granesia, Bandung atas pera sertanya dalam
membantu kami untuk menerbitkan buku ini, kami sampaikan penghargaan dan disertai ucapan
terima kasih.
Pedoman yang ditentukan dalam buku ini akan disempurnakan sesuai perkembangan ilmu dan
teknologi serta hal-hal lainnya, untuk ini saran dan kritik kami harapkan.
Semoga buku pedoman ini bermanfaat bagi tenaga keperawatan khususnya dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, mengiringi terwujudnya
buku “Pedoman uraian Tugas Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit”.
Kehadiran buku pedoman uraian tugas ini, diharapkan para tenaga perawatan mengetahui
secara pasti dan tanpa ragu-ragu terhadap tugas serta tanggungjawabnya dalam pemberian asuhan
keperawatan, sehingga pada akhirnya dapat menciptakan suasana kerja yang produktif dan tertib.
Buku ini merupakan penyempurnaan berdasarkan masukan dari berbagai pihak, atas naskah
buku cetakan pertama, dengan harapan lebih jelas dan mudah dipahami dibanding buku cetakan
sebelumnya.
Pedoman yang ditentukan dalam buku ini akan disempurnakan sesuai perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan, oleh karenanya saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat diharapkan.
Semoga hadirnya buku ini memberikan angin baru dibidang keperawatan khususnya dalam
upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit.
PENGANTAR PENERBIT
Buku “Pedoman Uraian Tugas Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit” ini, kami terbitkan
untuk memenuhi harapan peserta didik yang dewasa ini masih mengikuti pendidikan di lembaga-
lembaga pendidikan keperawatan, dan juga untuk mereka yang dewasa ini tengah menekuni profesi
keperawatan di rumah sakit.
Harapan kami tidak lain, dengan diterbitkannya buku ini peserta didik dan tenaga
keperawatan mengetahui secara pasti, tugas serta tanggungjawabnya dalam pemberian pelayanan
keperawatan. Sehingga dapat menciptakan suasana kerja yang tertib dan teratur, untuk mewujudkan
peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Buku pedoman uraian tugas tenaga keperawatan ini, merupakan hasil penyempurnaan atas
naskah buku cetakan pertama, dengan harapan akan lebih jelas dan mudah dipahami dibanding
dengan cetakan sebelumnya.
Kepada Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI da Tim Penyusun
yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk menerbitkan buku ini, kami ucapkan
terima kasih.
Kami selaku penerbit akan tetap membuka pitu untuk menerima saran dan kritik dari berbagai
pihak yang merupakan masukan berharga bagi kesempurnaan buku-buku ini.
Penerbit
DAFTAR ISI
Pelayanan perawatan di rumah sakit merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari
pelayanan kesehatan secara keseluruhan, bahkan sebagai salah satu faktor penentu bagi mutu
pelayanan dan citra rumah sakit di mata masyarakat. Berdasarkan itu maka pelayanan perawatan
secara organisatoris, administratif dan teknis tidak dapat dipisahkan dari pelayanan rumah sakit
pada umumnya.
Organisasi pelayanan perawatan membutuhkan ketelitian sebab mengemban missi mengatur
sumberdaya manusia yang terbesar jumlahnyadi rumah sakit. Administrasi perawatan juga
memerlukan perhatian khusus karena menyangkut pekerjaan dan kegiatan rumah sakit yang
langsung berkaitan dengan pasien. Dalam kegiatan teknis pelayanan perawatan diperlukan supervisi
para tenaga perawatan yang lebih senior, lebih mampu dan terampil, terhadap tenaga perawatan
junior, dengan didukung oleh kode etik profesi keperawatan secara konsekuen. Faktor-faktor ini
perlu diperhatikan dan diterapkan dalam pelaksanaan pelayanan perawatan agar pasien dan
keluarganya serta masyarakat memperoleh pelayanan yang aman, cepat dan tepat, nyaman,
ekonomis, esteti dan etis. Karenanya untuk dapat memberikan pelayanan yang demikian mutunya,
diperlukan penerapan manjemen perawatan secara profesional yang baik dan terarah.
Berbagai bentuk pengertian yang digunakan untuk istilah manajemen antara lain manajemen
sebagai suatu proses. Sepertinya halnya manajemen perawatan sebagai suatu proses yang berarti,
bahwa pelayanan perawatan mempunyai tujuan yang ingin di capai dengan menggunakan kegiatan
seluruh staf perawatan, dan kegiatan itu harus dibimbing serta di awasi. Disamping itu tak dapat di
pungkiri lagi bahwa dala pelayanan kesehatan khususnya keperawatan, maka tugas sangat
bervariasi, seorang perawat misalnya harus memandikan pasien, mengambil suhu, memberikan obat
dan membujat laporan. Atas dasar variasi kegiatan dan pekerjaan ini menyebabkan pentingnya
kehadiran uraian tugas yang berperan sebagai suatu cara untuk distribusi pekerjaan ini. Dengan kata
lain, pada semua tingkat operasinal harus ada prosedur jelas dan tertulis yang memuat rincian dari
tugas serta kewajiban masing-masing tenaga perawatan yang diberikan tanggung jawab pekerjaan
tertentu.
Dipandang dari segi kebutuhan, uraian tugas tenaga perawatan sangat penting dan banyak
manfaatnya yaitu : (1) Menolong tenagaperawatan untuk mengetahui dengan pasti tanpa ragu-ragu
apa tugasnya dan apa yang diharapkan dapat di capai, (2) Mencegah tumpang tindih maupun
terlupannnya suatu tugas, serta membantu mencegah perdebatan antar sejawa tentang siapa harus
bekerja apa, (3) Dapat untuk menganalisa janis latihan yang diperlukan untuk staf, (4) Berperan
penting sebagaidasar penilaian individu tenaga perawatan.
Dengan memperhatikan seluruh manfaat di atas, maka dalam upaya memantapkan peran dan
fungsi tenaga perawat dalam seluruh tatanan pelayana kesehatan, perlu adanya uraian tugas yang
andal, pada semua tingkat jabatan baik sebagai pengelola maupun pelaksana perawatan.
Karenanya berikut ini dapat dikemukakan uraian tugas tenaga perawatan pada berbagai
jenjang jabatan seperti pengelola dan pelaksana perawatan. Dalam hal penggunaan istilah untuk
jabatan pada uraian tugas dimaksud,digunakan sebutan yang lazim dipakai oleh rumah sakit, seperti
Kepala bidang Perawatan, Kepala Seksi perawatan, Pengawas Perawatan,Kepala Ruang Rawat dan
Pelaksana Perawatan. Demikian pula halnya dalam merinci rangkain kegiatan manajemen,
dijabarkan secara populer, melalui tiga fungsi utama manajemen yaitu, Perencanaan (P1),
Penggerakan Pelaksanaan (P2) dan Pengendalian Penilaian & Pengawasan (P3).
BAB II
URAIAN TUGAS
PENGELOLA PELAYANAN KEPERAWATAN
3. Pengawas Perawatan
1. Nama Jabatan : Pengawas Perawatan
2. Pengertian : Seorang tenaga perawatan profesional yang diberi wewenang dan
Tanggung jawab dalam mengawasi serta mengkoordinasikan kegiatan
Pelayanan keparawatan, pada beberapa ruang rawat.
3. Persyaratan :
a. Pendidikan dan Pengalaman :
1. Sarjana Muda Keperawatan (bila memungkinkan) atau lulusan D.III Keperawatan.
2. Pengalaman memimpin pelayanan keperawatan 2-3 tahun.
3. Diploma Administrasi Keperawatan (bila memungkinkan).
b. Memiliki kemampuan kepemimpinan
c. Berwibawa
d. Sehat.
4. Tanggung Jawab :
a. Secara administrasi dan fungsional bertanggung jawab kepada kepala bidang perawatan.
b. Secara teknis medis operasional, bertanggung jawab kepada dokter penanggung jawab
ruang rawat.
5. Tugas Pokok : Membantu kepala seksi perawatan dalam mengawasi dan
mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan pada beberapa ruang
rawat.
6. Uraian Tugas :
a. Melaksanakan fungsi perencanaan, dengan cara :
1. Merencanakan jumlah, jenis dan mutu tenaga perawatan dan tenaga lainnya yang
dibutuhkan di ruang rawat yang ada di bawah tanggung jawabnya.
2. Merencanakan jumlah dan jenis perawatan keperawatan yang dibutuhkan ruang
rawat, bersama dengan kepala ruang rawat.
b. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan, dengan cara :
1. Memberi bimbingan, kepada kepala ruang rawat tentang pelaksanaan pelayanan
keperawatan, sesuai kebijakan bidang perawatan yang berlaku.
2. Memberi bimbingan kepaa tenaga perawatan yang berada dibawah tanggung
jawabnya, untuk melaksanakan program, kesehatan terpadu di rumah sakit
(PKMRS, PKBRS dan PGRS).
3. Mengatur penempatan tenaga perawatan dan tenaga lainnya pada ruang rawat yang
berada dibawah tanggung jawabnya, bersama dengan kepala ruang rawat.
4. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga perawatan baru, atau tenaga lainnya
yang akan bekerja diruang rawat yag berada di bawah tanggung jawabnya.
5. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan/pelayanan perawatan di UPF yang berada
di wilayah tanggung jawabnya.
6. Mengadakan pertemuan dengan kepala ruang rawat yang berada di wilayah
tanggung jawabnya secara berkala atau sewaktu-waktu bila diperlukan.
7. Mengupayakan kelengkapan peralatan dan obat-obatan sesuai dengan kebutuhan
ruang rawat yang berada diwilayah tanggung jawabnya.
8. Mengadakan kerjasama dan memelihara hubungan baik dengan pengawas perawatan
lainnya, seluruh kepala bidang, kepala instalansi, kepala bagian serta kepala UPF di
rumah sakit.
9. Menampung dan menanggulangi usul-usul serta keluhan-keluhan, baik tentang
masalah tenaga perawatan maupun pelayanan keperawatan, serta menyampaikannya
kepada kepala seksi perawatan yang bersangkutan.
10. Membantu memecahkan masalah yang timbul di ruang rawat yang berada di
wilayah tanggung jawabnya.
11. Menghadiri pertemuan yang diadakan oleh kepala bidang perawatan atau kepala
seksi perawatan.
12. Mengupayakan dan memelihara suasana kerja harmonis di ruang rawat yang berada
di wilayah tanggung jawabnya.
13. Memelihara hubungan baik dengan institusi pendidikan keperawatan untuk
kelancaran program pendidikan, khususnya yang memerlukan rumah sakit sebagai
lahan praktek.
14. Memelihara hubungan baik dengan pasien dan keluarganya, dilingkungan kerjanya.
15. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang keperawatan. Antara lain ,
melalui pertemuan ilmiah.
16. Menerima laporan rutin dan berkala dari kepala ruang rawat yang berada di wilayah
tanggung jawabnya, tentang pasien, ketenagaan dan kejadian-kejadian penting dari
masing-masing ruang rawat. Selanjutnya, menyusun laporan tersebut. Untuk
diteruskan kepada kepala bidang perawatan melalui kepala seksi perawatan,
17. Meneliti dan mempertimbangkan surat permohonan kenaikan perangkat. Cuti.
Pindah, berhenti dan lain-lain dari tenaga perawatan dan tenaga lainnya di ruang
rawat yang berada diwilayah tanggung jawabnya.
18. Menyimpan dan memelihara dokumen kegiatan, termasuk data kepegawaian dari
tenaga perawatan di UPF yang berada di wilayah tanggung jawabnya.
19. Mengupayakan dan memperhatikan kesejahteraan tenaga perawatan serta tenaga
lainnya yang berada di bawah tanggung jawabnya.
4. Tanggung Jawab :
a. Secara administrasi dan fungsional bertanggung jawab kepada kepala bidang perawatan
melalui kepala seksi perawatan
b. Secara teknis medis operasional, bertanggung jawab kepada dokter yang berwenang
atau kepala UPF.
5. Tugas Pokok : Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan di
Ruang rawat yang berada di wilayah tanggung jawabnya.
6. Uraian Tugas :
a. Melaksanakan fungsi perencanaan, dengan caa :
1. Merencanakan jumlah, jenis dan mutu tenaga perawatan serta tenaga lainnya sesuai
kebutuhan ruang rawat yang berada di bawah tanggung jawabnya.
2. Merencanakan jumlah dan jenis peralatan keperawatan yang diperlukan sebagai
penunjang tercapainya pelayanan di ruang rawat yang berada di wilayah tanggung
jawabnya.
3. Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan yang akan di selenggarakan sesuai
kebutuhan pasien.
b. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan, dengan cara :
1. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan di ruang rawat yang
berada di wilayah tanggung jawabnya.
2. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga lainnya di ruang
rawat yang berada di bawah tanggung jawabnya, sesuai kebutuhan dan ketentuan
yang berlaku (bulanan, mingguan, harian dll).
3. Memberikan program orientasi kepada tenaga perawatan baru atau tenaga lainnya
yang akan bekerja di ruang rawat yang menjadi tanggung jawabnya.
4. Memberikan pengarahan dan motivasi kepada tenaga perawatan untuk
melaksanakan pelayanan sesuai ketentuan standar.
5. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja sama dengan
berbagai pihak yang terlibat dlam pelayanan di ruang rawat tersebut.
6. Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana keperawatan dan tenaga lainnya
yang berada di wilayah tanggung jawabnya.
7. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang keperawatan antara lain,
melalui pertemuan ilmiah.
8. Mengenal jenis dan kegunaan barang/peralatan serta mengusahakan pengadaanya
sesuai kebutuhan posien di ruang rawat, agar tercapai pelayanan optimal.
9. Menyusun permintaan kebutuhan rutin, alat, obat dan bahan yang diperlukan di unit
rawat nginap.
10. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu dalam
keadaan siap pakai.
11. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan inventarisasi dalam unit kerjanya.
12. Memberikan program orientasi terhadap pasien dan keluarganya yang meliputi
penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruang rawat, keadaan ruang
rawat, fasilitas yang ada dan cara penggunaannya, serta kegiatan rutin sehari-hari di
ruangan.
13. Mendampingi dokter selama kunjungan keliling (visite dokter) untuk memeriksa
pasien dan mencatat program pengobatan, serta menyampaikannya kepada staf
untuk melaksanakannya.
14. Mengklasifikasikan/mengelompokkan pasien di ruang rawat menurut tingkat
kegawatan, infeksi dan non-infeksi, untuk memudahkan perawatan.
15. Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang di rawat, untuk mengetahui
keadaannya dan menampung keluhan serta membantu memecahkan masalah yang di
hadapinya.
16. Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlindung selama pelaksanaan
pelayanan berlangsung.
17. Memberi penyuluhan kesehatan terhadap pasien dalam batas wewenangnya.
18. Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindung selama pelaksanaan
pelayanan berlangsung.
19. Mempertahankan dan meningkatkan sistem pencatatan dan pelaporan tentang
perkembangan pasien dan kegiatan lain yang dilakukan secara tepat dan benar. Hal
ini sangat penting untuk tindakan perawatan selanjutnya.
20. Mengadakan kerja sama dan memelihara hubungan baik dengan kepala ruang rawat
lainnya, seluruh kepala bidang, kepala bagian, kepala instalasi dan kepala UPF di
rumah sakit.
21. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara petugas, pasien dan
keluarganya, sehingga memberi ketenangan.
1. Mewakili tugas kepala bidang perawatan pada sore/malam/hari libur.
2. Mengupayakan pemenuhan kebutuhan tenaga perawatan dan tenaga lainnya, di
ruang rawat secara insidentil.
3. Melaksnakan kunjungan keliling ke seluruh unit rawat, agar tujuan pelayanan
keperawatan yang ingin di capai tetap terjamin.
4. Memberi bimbingan kepada peserta didik institusi pendidikan keperawatan, yang
memanfaatkan rumah sakit sebagai lahan praktek.
5. Memberi bimbingan kepada tenaga perawatan dan tenaga lainnya yang bertugas di
ruang rawat dalam melakukan tugasnya, sesuai kebijakan bidang perawatan.
6. Mengupayakan kelengkapan peralatan keperawatan dan obat-obatan di ruang rawat
yang membutuhkannya. Khususnya kebutuhan darurat.
7. Membantu penanggung jawab perawatan di ruang rawat dalam memecahkan
masalah yang timbul, sehubungan dengan kegiatan pelayanan keperawatan.
8. Membantu mengatur kelancaran penerimaan pasien baru bersama dokter jaga, sesuai
kebutuhan dan peraturan yang berlaku.
9. Membantu merujuk pasien ke rumah sakit lain, bersama dokter jaga atau menurut
petunjuk dan ketentuan yang berlaku.
10. Melaporkan kepada dokter jaga dan menangani bersama bila terjadi peristiwa
penting di rumah sakit (pasien melarikan diri, kecelakaan, kebakaran pada
sore/malam atau hari libur).
11. Memberi penjelasan kepada pasien dan keluarganya, tentang hal-hal yang perlu
diketahui, antara lain daya tampung rumah sakit pada saat itu, jenis pelayanan yang
ada dan peraturan rumah sakit.
12. Memelihara hubungan baik dengan pasien dan keluarganya.
13. Mengadakan kerjasama dan memelihara hubungan baik dengan semua kepala
bagian, kepala bidang, kepala instalasi serta seluruh UPF di rumah sakit dan sektor
pelayanan kesehatan lainnya.
14. Membuat laporan lengkp mengenai kegiatan pelayanan keperawatan, keadaan
rumah sakit, serta peristiwa penting yang terjadi pada sore/malam atau hari libur,
untuk disampaikan kepada kepala bidang perawatan/direktur rumah sakit.
15. Melaksanakan sistem pencatatan dan laporan secara tepat dan benar, dalam rangka
memenberikan pelayanan keperawatan.
16. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan maupun
tertulis, pada saat pergantian dinas.
17. Menghadiri rapat yang diadakan kepala bidang perawatan atau direktur rumah sakit
sesuai kebutuhan.
c. Melaksanakan fungsi pengawasan. Pengendalian dan penilaian dengan cara:
1. Mengawasi kelengkapan tenaga perawatan dan penaga lainnya, berdasarkan jadwal
dinas di ruang rawat masing-masing.
2. Mengawasi pelaksanaan kebijakan bidang perawatan dan peraturan rumah sakit
yang berlaku.
3. Mengawasi dan menilai pelaksaan pelayanan keperawatan yang telah ditentukan,
sesuai batas kewenangannya.
4. Mengawasi ketertiban dan keamanan di seluruh unit perawatan, serta lingkungan
rumah sakit, bersama petugas keamanan.
BAB III
URAIAN TUGAS
PELAKSANA PELAYANAN KEPERAWATAN