PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan
meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara telah
mengalami perubahan. Udara yang dulunya segar, kini kering dan kotor. Perubahan
lingkungan udara pada umumnya disebabkan pencemaran udara, yaitu masuknya zat
pencemar (berbentuk gas-gas dan partikel kecil/aerosol) ke dalam udara.
Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana, misalnya di dalam rumah,
sekolah, dan kantor. Pencemaran ini sering disebut pencemaran dalam ruangan
(indoor pollution). Sementara itu pencemaran di luar ruangan (outdoor pollution)
berasal dari emisi kendaraan bermotor, industri, perkapalan, dan proses alami oleh
makhluk hidup. Sesuai dengan yang diterangkan di atas udara yang sangat
berpengaruh dalam kehidupan manusia sehari-hari juga mempunyai pengaruh yang
penting dalam Pabrik industri-industri, salah satunya pada Pabrik Semen yang dapat
menyebabkan pencemaran udara baik dalam skala kecil maupun skala besar.
Jenis teknologi adalah bagian dari kelompok dari polusi udara kontrol kolektif
disebut sebagai scrubber basah. Aliran arus balik mengekspos gas outlet dengan
konsentrasi polutan terendah pada cairan scrubbing segar. Nozel Banyak ditempatkan
di menara pada ketinggian yang berbeda untuk menyemprot semua gas ketika
bergerak ke atas melalui menara. Alasan menggunakan nozel banyak adalah untuk
memaksimalkan jumlah tetesan halus berdampak pada partikel polutan dan untuk
menyediakan luas permukaan yang besar untuk menyerap gas.
Secara teoritis, semakin kecil tetesan terbentuk, efisiensi pengumpulan yang
lebih tinggi dicapai untuk kedua polutan gas dan partikulat. Namun, tetesan cairan
harus cukup besar untuk tidak dilakukan dari scrubber dengan aliran gas keluar
digosok. Oleh karena itu, menara semprot menggunakan nozel untuk menghasilkan
tetesan yang biasanya 500-1000 m dengan diameter. Meskipun ukurannya kecil,
tetesan ini adalah besar dibandingkan dengan yang dibuat di scrubber venturi yang
10-50 pM dalam ukuran. Kecepatan gas tetap rendah, 0,3-1,2 m / s (1-4 ft/s) untuk
mencegah tetesan kelebihan dari yang dilakukan menara.
Untuk mempertahankan kecepatan gas rendah, menara semprot harus lebih
besar dari scrubber lain yang menangani tingkat aliran gas aliran serupa. Masalah lain
yang terjadi di semprot menara adalah bahwa setelah tetesan jatuh jarak pendek,
mereka cenderung menggumpal atau memukul dinding menara. Akibatnya, luas
permukaan cairan total untuk kontak berkurang, mengurangi efisiensi koleksi
scrubber. Selain konfigurasi lawan arus aliran, aliran dalam menara semprot dapat
berupa cocurrent atau crosscurrent di konfigurasi.
3.1 Kesimpulan
Dalam penjelasan atas Undang-Undang nomor 23 tahun 1997 tentang
pengelolaan Lingkungan Hidup disebutkan bahwa arah pembangunan jangka panjang
Indonesia adalah pembangunan ekonomi dengan bertumpukan pada pembangunan
industri yang diantaranya menggunakan berbagai jenis bahan kimia dan zat
radioaktif. Hal yang perlu dilakukan untuk menanggulangi pencemaran yang
diakibatkan oleh aktivitas pabrik semen yaitu adanya kesadran dari masyarakat itu
sendiri dan upaya pemilik industri serta pemerintah dalam mengatasi dampak akibat
aktivitas industri semen.
Dalam mengatasi limbah hasil industri, kita harus mengetahui jenis limbah
yang akan kita tangani. Untuk limbah dari industri pabrik semen limbahnya berupa
limbah gas. Limbah seperti ini dapat ditanggulangi dengan cara diminimalisasi.
Artinya pihak perusahaan atau pabrik lebih memberlakukan bahan-bahan yang
berpotensi menghasilkan limbah non ekonomis dengan meminimalisasi
penggunaannya atau memberikan zat yang mampu menetralisasi munculnya limbah
yang melimpah ruah.
Selain itu, kesadaran manusia untuk menanggulangi limbah hasil industri
sangat penting. Para pemilik serta pengolah industri adalah pihak pertama yang
seharusnya memiliki kesadaran tersebut tanpa kesadaran dari mereka limbah hasil
industri tidak akan berkurang begitu saja. Berbagai tindakan dan upaya perlu
dilakukan agar pabrik-pabrik di Negara kita bisa menghasilkan produk yang
berkualitas tinggi tanpa menimbulkan limbah yang berbahaya bagi masyarakat serta
lingkungan sekitar.
Tetapi upaya pemerintah saat ini masih kurang, sehingga masih banyak
pemilik industri melakukan pembuangan limbah sewenang-wenang. Oleh karena itu,
pemilik industri bisa dengan segera melakukan penaggulangan limbah dengan benar
mulai dari sekarang.
DAFTAR PUSTAKA
Bethea, M. Robert. 1978. Air Pollution Control Tecnology. New York: Van
Nostrand.
Copper, C. David and Alley, F. C. 1986. Air Pollution Control A Design Approach
2nd Edition.
Mycock, John C.,et al. 1995. Air Pollution Control Engineering and Technology.
CRC Press Inc. Novika, S. 2011. Kandungan Udara di Kota Medan. Medan:
Universitas Sumatera Utara.