Anda di halaman 1dari 17

Makalah Strategi Pembelajaran Kimia

“Model, Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran”

Dosen Pengampu : Fitriah Khoirunnisa, S.Pd.,M.Ed.

KELOMPOK II

GITA ALSOFIE (NIM : 160384204040)

NAZARIATI (NIM :160384204030)

NOVRITA SILFA (NIM :160384204033)

NURYANTI (NIM :160384204019)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT, Tuhan semesta alam yang Maha Pengasih lagi

Maha Panyayang, kami sampaikan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan

rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai

“Perbedaan dari Model, Pendekatan, Strategi, Metode dan Teknik Pembelajaran”.

Makalah ini kami susun untuk memperdalam pemahaman mengenai mengenai mata

kuliah Strategi Pembelajaran Kimia. Selain itu juga diharapkan bisa memberikan wawasan

kepada teman-teman. Dalam kesempatan ini kami selaku penulis mengucapkan terima kasih

kepada Ibu Fitriah Khoirunnisa S.Pd,.M.Ed karena kami menyadari sepenuhnya bahwa isi

maupun pembahasan makalah ini jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi

kesempurnaan makalah ini. Kami juga mengharapkan semoga dari makalah ini, kita dapat

mengambil manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.

Tanjungpinang, 20 September 2018

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pembelajaran adalah serangkaian proses yang dilakukan oleh guru agar siswa
belajar. Dari sudut pandang siswa, pembelajaran merupakan proses yang berisi
seperangkat aktivitas yang dilakukan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran
(Abidin, 2012: 3). Pembelajaran harus direncanakan sedemikian rupa sehingga siswa
dapat mencapai tujuan dari pembelajaran tersebut.
Rancangan pembelajaran atau desain pembelajaran adalah praktik penyusunan
media teknologi komunikasi dan isi untuk membantu agar dapat terjadi transfer
pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta didik. Proses ini berisi penentuan
status awal dari pemahaman peserta didik, perumusan tujuan pembelajaran, dan
merancang “perlakuan” berbasis media untuk membantu terjadinya transisi. Idealnya
proses ini berdasar pada informasi dari teori belajar yang sudah teruji secara pedagogis
dan dapat terjadi hanya pada siswa, dipandu oleh guru, atau dalam latar berbasis
komunitas. Hasil dari pembelajaran ini dapat diamati secara langsung dan dapat diukur
secara ilmiah atau benar-benar tersembunyi dan hanya berupa asumsi.
Dalam mengelola pengertian pembelajaran, guru melaksanakan berbagai langkah
kegiatan, salah satunya adalah merancang pembelajaran dengan perencanaan
pembelajaran yang disusun untuk memenuhi harapan dan tercapainya tujuan
pembelajaran. Perencanaan yang dimaksud yakni suatu cara yang memuaskan untuk
membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai langkah yang
antisipasif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan tersebut
mencapai tujuan yang ditetapkan (Uno, 2008:2). Perencanaan atau perancangan ini
sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Itulah sebabnya dalam belajar, siswa tidak
hanya berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi mungkin
berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang dipakai untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diinginkan.
Oleh karena itu perlu adanya memahami makna dan perbedaan model, pendekatan,
strategi, metode dan teknik pembelajaran serta macam-macam dari model, pendekatan,
strategi, metode dan teknik pembelajaran yang sesuai sehingga tercapai tujuan
pembelajaran.
Oleh karena itu, pembelajaran memusatkan perhatian pada “bagaimana
membelajarkan siswa”, dan bukan pada “apa yang dipelajari siswa” (Uno, 2008:2-3).
Perencanaan proses pembelajaran meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode
pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah perbedaan dari model, pendekatan, strategi, metode dan teknik
pembelajaran?
2. Apa saja contoh dari model, pendekatan, strategi, metode dan teknik pebelelajaran?

1.3 Tujuan Pembahasan


1. Untuk mengetahui perbedaan dari model, pendekatan, strategi, metode dan teknik
pebelelajaran.
2. Untuk mengetahui contoh dari model, pendekatan, strategi, metode dan teknik
pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perbedaan Metode, Model, Strategi, Pendekatan, dan Teknik Pembelajaran

2.1.1 Pendekatan Pembelajaran


Dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang
sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan,
dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari
pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan
pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach)
dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher
centered approach).

2.1.2 Strategi Pembelajaran


Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran
adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya, dengan mengutip
pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi
pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya
masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam
suatu pelaksanaan pembelajaran. Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat
dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu: (1) exposition-discovery learning
dan (2) group-individual learning (Rowntree dalam Wina Senjaya, 2008). Ditinjau
dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan
antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif.

2.1.3 Metode Pembelajaran


Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk
mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu.
Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something”
sedangkan metode adalah “a way in achieving something” (Wina Senjaya (2008).
Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode
pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi
pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi;
(5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9)
simposium, dan sebagainya.

2.1.4 Teknik Pembelajaran


Dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode
ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik
tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode
ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan
penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang
siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini,
guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.

2.1.5 Model Pembelajaran


Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik
pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah
apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada
dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir
yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran
merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan
teknik pembelajaran. Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan
Marsha Weil (Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4
(empat) kelompok model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model
pengolahan informasi; (3)
model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku.

Jadi, perbedaan dari model, pendekatan, strategi, metode dan teknik


pebelajaran, yaitu :
 Model : Bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang
disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran
merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan
teknik pembelajaran.
Misalnya : Model pembelajaran kontekstual (CTL), model pembelajaran berbasis
masalah (PBM).
 Pendekatan : Titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran.
misalnya : Pembelajaran yang berpusat pada siswa dan pembelajaran yang
berpusat pada guru.
 Strategi : Perencanaan yang berisi rangkaian kegiatan yang di desain untuk
mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Misalnya : Pembelajaran langsung, pembelajaran discovery.
 Metode : Upaya mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
kegiatan nyata untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal.
Misalnya : metode ceramah, diskusi, Tanya jawab, metode penugasan, metode
eksprimen dan metode bermain peran.
 Teknik : Cara yang dilakukan seseorang dalam meng-implementasikan suatu
metode secara spesifik.
2.2 Contoh Model, Pendekatan, Strategi, Metode, Dan Teknik Pembelajaran
2.2.1 Model Pembelajaran
a. Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) atau CTL
merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara
materi pembelajaran dengan dunia kehidupan siswa secara nyata, sehingga siswa
mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi dalam kehidupan sehari-
hari (Mulyasa: 2006: 102).
1. Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan
cara bekerja sendiri, menemukan sendiri dan mengkontruksi sendiri
pengetahuan dan keterampilan barunya.
2. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiri untuk semua topik
3. Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya
4. Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok)
5. Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran
6. Lakukan refleksi di akhir pertemuan
7. Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.

b. Model Pembelajaran PAIKEM


PAIKEM merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan. Model pembelajaran ini menggambarkan
keseluruhan proses belajar mengajar yang berlangsung menyenangkan dengan
melibatkan peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif selama proses
pembelajaran. Untuk dapat mewujudkan pembelajaran yang aktif dan
menyenangkan tersebut, tentu saja diperlukan ide-ide kreatif dan inovatif guru
dalam memilih metode dan merancang strategi pembelajaran.
Proses pembelajaran yang dilakukan dengan aktif dan menyenangkan
diharapkan lebih efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan sebelumnya. Inti dari PAIKEM terletak pada kemampuan guru untuk
memilih strategi dan metode pembelajaran yang inovatif.
Langkah-langkah model pembelajaran PAIKEM, sebagai berikut
1. Review
Guru dan siswa meninjau ulang pelajaran yang lampau.
2. Pengembangan
Guru senantiasa menyajikan ide baru dan perluasan konsep .
3. Latihan terkontrol
Guru memeriksa kemungkinan terjadinya miskonsepsi. Dianjurkan
dengan kerja kelompok.
4. Seat work
Siswa bekerja mandiri atau dalam kelompok dengan perluasa konsep.
5. Laporan siswa perorangan atau kelompok
Hasil kerja individu atau kelompok dilaporkan untuk kalu perlu ada
perbaikan.
6. Pendalaman melalui premainan
Anak diajak bermain dengan tujuan untuk memperdalam materi.
7. Pajangan hasil karya
Hasil karya dipajangkan berfungsi sebagai apresiasi karya dan
perpustakaan kelas/sudut baca
8. Pemberian PR untuk tindak lanjut.
PR harus dikoreksi dan dinilai

c. Model Pembelajaran Koperatif


Model pembelajaran koperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara
berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkontruksi
konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Menurut teori dan pengalaman
agar kelompok kohesif (kompak-partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri dari
4 – 5 orang, siswa heterogen (kemampuan, gender, karekter), ada control dan
fasilitasi, dan meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau
presentasi.
Sintaks pembelajaran koperatif adalah informasi, pengarahan-strategi,
membentuk kelompok heterogen, kerja kelompok, presentasi hasil kelompok,
dan pelaporan.

d. Model Pembelajaran Berbasis Masalah


Istilah Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) atau Problem Based Learning
(PBL) diadopsi dari istilah Inggris Problem Based Instruction (PBI). Model
pengajaran berdasarkan masalah ini telah dikenal sejak zaman John Dewey.
Model pembelajaran ini mulai diangkat sebab ditinjau secara umum
pembelajaran berdasarkan masalah terdiri dari menyajikan kepada siswa situasi
masalah yang autentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada
mereka untuk melakukan penyelidikan dan inquiri (Trianto, 2010:91).
Pengajaran berdasarkan masalah merupakan pendekatan yang efektif untuk
pengajaran proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa
untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun
pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya. Pembelajaran ini
cocok untuk mengembangkan pengetahuan dasar maupun kompleks (Ratumanan
dalam Trianto, 2010:92).

Tahapan-tahapan (sintaks) model pembelajaran berbasis masalah:


1. Orientasi siswa kepada masalah
Kegiatan yang pertama dilakukan dalam model ini adalah
dijelaskannya tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh guru, selanjutnya
disampaikannya penjelasan terkait logistik yang dibutuhkan, Diajukannya
suatu masalah yang harus dipecahkan siswa, memotivasi para siswa agar
dapat terlibat secara langsung untuk melakukan aktivitas pemecahan masalah
yang menjadi pilihannya.
2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar
Guru dapat melakukan perannya untuk membantu siswa dalam
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang terkait dengan
masalah yang disajikan.
3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
Guru melakukan usaha untuk mendorong siswa dalam mengumpulkan
informasi yang relevan, mendorong siswa untuk melaksanakan eksperimen,
dan untuk mendapat pencerahan dalam pemecahan masalah.
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Guru membantu para siswa-siswinya dalam melakukan perencanaan
dan penyiapan karya yang sesuai misalnya laporan, video atau model, serta
guru membantu para siswa untuk berbagi tugas antar anggota dalam
kelompoknya
5. Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Guru membantu para siswa dalam melakukan refleksi ataupun evaluasi
terhadap penyelidikan mereka dalam setiap proses yang mereka gunakan.
2.2.2 Pendekatan Pembelajaran
1) Pendekatan Individual
Pendekatan individualistik dalam proses pembelajaran, adalah sebuah
pendekatan yang bertolak pada asumsi bahwa peserta didik memiliki
latar belakang perbedaan dari segi kecerdasan, bakat, kecenderungan, motivasi,
dan sebagainya. Perbedaan individualistik peserta didik tersebut memberikan
wawasan kepada guru bahwa strategi pembelajaran harus memperhatikan
perbedaan peserta didik pada aspek individual ini.
Pendekatan ini dilakukan oleh guru/pengajar dengan memahami karakter dari
masing-masing siswa. Pendekatan ini bertujuan agar guru/pengajar dapat
memahami karakter dari setiap siswa. Pendekatan belajar individualistis ini
berguna untuk mengatasi peserta didik yang suka banyak bicara atau membuat
keributan dalam kelas. Caranya antara lain dengan memindahkan salah satu
peserta didik tersebut pada tempat yang terpisah dengan jarak yang cukup jauh
dengan peserta didik lainnya. Peserta didik yang suka berbicara ditempatkan pada
anak didik yang pendiam.
2) Pendekatan Kelompok
Pendekatan kelompok adalah sebuah pendekatan yang didasarkan pada
pandangan, bahwa pada setiap peserta didik terdapat perbedaan-perbedaan dan
persamaan-persamaan antara satu dan lainnya. Perbedaan peserta didik yang satu
dengan yang lainnya ini, bukanlah untuk dipertentangkan atau dipisahkan,
melainkan harus diintegrasikan. Seorang peserta didik yang cerdas
misalnya, dapat disatukan dengan peserta didik yang kurang cerdas, sehingga
peserta didik yang kurang cerdas itu dapat ditolong oleh peserta didik yang
cerdas.
Pendekatan ini berguna dan diperlukan untuk membina dan mengembangkan
sikap-sikap sosial dari siswa agar siswa dapat memiliki jiwa sosial yang tinggi.
3) Pendekatan Edukatif
Pendekatan ini adalah tindakan, sikap dan perbuatan dari seorang guru harus
memiliki nilai-nilai pendidikan dengan tujuan mendidik siswa agar siswa dapat
menghargai norma-norma yang ada di lingkungan masyarakat yang berguna
dalam membina watak dari siswa masing-masing.
4) Pendekatan Bervariasi
Pendekatan ini menggunakan variasi teknik bermacam-macam yang berguna
menghadapi permasalahan dari para siswa yang bermacam-macam dan bervarisi.
Dengan menggunakan pendekatan ini diharapkan guru dapat memunculkan
motivasi dari para siswa dalam kegiatan pembelajaran.

2.2.3 Strategi Pembelajaran


1) Strategi Pembelajaran Ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang
menekankan proses penyampaian materi secara verbal dari guru terhadap siswa
dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pembelajaran secara optimal.
Strategi pembelajaran ekspositori sering juga disebut strategi pembelajaran
langsung (direct instructions), sebab materi pelajaran langsung diberikan guru,
dan guru mengolah secara tuntas pesan tersebut selanjutnya siswa dituntut untuk
menguasai materi tersebut.
2) Strategi Discovery learning
Discovery learning merupakan strategi yang digunakan untuk memecahkan
masalah secara intensif di bawah pengawasan guru. Pada discovery, guru
membimbing peserta didik untuk menjawab atau memecahkan suatu masalah.
3) Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Pendekatan pembelajaran berbasis masalah mengutamakan proses belajar
dimana tugas guru harus memfokuskan diri untuk membantu siswa mencapai
keterampilan mengarahkan diri. Pembelajaran berdasarkan masalah
penggunaannya di dalam tingkat berpikir lebih tinggi, dalam situasi berorientasi
pada masalah, termasuk bagaimana belajar. Pembelajaran berdasarkan masalah
hanya dapat terjadi jika guru dapat menciptakan lingkungan kelas yang terbuka
dan membimbing pertukaran gagasan.
4) Strategi pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching Learning)
Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching Learning) atau biasa
disingkat CTL adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan pada
keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan nyata, sehingga
peserta didik mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar
dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pembelajaran ini tugas guru adalah memberikan kemudahan belajar
kepada peserta didik dengan menyediakan berbagai sarana dan sumber belajar
yang memadai.
5) Strategi pembelajaran inkuiri
Strategi pembelajaran inkuiri menekankan kepada proses mencari dan
menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran siswa dalam
strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan
guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar. Strategi
pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian pembelajaran yang menekan pada
proses berfikir kritis dan analis mencari dan menentukan sendiri jawaban dari
suatu masalah yang dipertanyakan. Inkuiri diawali dengan kegiatan pengamatan
dalam upaya untuk memahami suatu konsep.

6) Strategi Pembelajaran Kooperatif


Pembelajaran kooperatif atau cooperative learning merupakan istilah umum
untuk sekumpulan strategi pengajaran yang dirancang untuk mendidik kerja sama
kelompok dan interaksi antar siswa. Tujuan Pembelajaran kooperatif setidak-
tidaknya meliputi tiga tujuan pembelajaran, yaitu hasil belajar akademik,
penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial.
Strategi Pembelajaran ini adalah model pembelajaran
yang bertumpu pada pengembangan kemampuan berfikir, artinya tujuan yang
ingin dicapai dalam pembelajaran adalah bukan sekedar siswa
dapat menguasai sejumlah materi pelajaran, akan tetapi bagaimana siswa dapat
mengembangkan gagasan-gagasan dan ide-ide melalui kemampuan berbahasa
secara verbal.

2.2.4 Metode Pembelajaran


1. Metode ceramah
Metode ceramah adalah metode penyampaian bahan pelajaran secara lisan.
Metode ini banyak dipilih guru karena mudah dilaksanakan dan tidak
membutuhkan alat bantu khusus serta tidak perlu merancang kegiatan siswa.
Dalam pengajaran yang menggunakan metode ceramah terdapat unsur paksaan.
Dalam hal ini siswa hanya diharuskan melihat dan mendengar serta mencatat
tanpa komentar informasi penting dari guru yang selalu dianggap benar itu.
Padahal dalam diri siswa terdapat mekanisme psikologis yang memungkinkannya
untuk menolak disamping menerima informasi dari guru. Inilah yang disebut
kemampuan untuk mengatur dan mengarahkan diri.

2. Metode tanya jawab


Metode tanya jawab dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa.
Dengan mengajukan pertanyaan yang terarah, siswa akan tertarik dalam
mengembangkan daya pikir. Kemampuan berpikir siswa dan keruntutan dalam
mengemukakan pokok – pokok pikirannya dapat terdeteksi ketika menjawab
pertanyaan. Metode ini dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk mengadakan
penelusuran lebih lanjut pada berbagai sumber belajar. Metode ini akan lebih
efektif dalam mencapai tujuan apabila sebelum proses pembelajaran siswa
ditugasi membaca materi yang akan dibahas.
3. Metode diskusi
Metode diskusi adalah cara pembelajaran dengan memunculkan masalah.
Dalam diskusi terjadi tukar menukar gagasan atau pendapat untuk memperoleh
kesamaan pendapat. Dengan metode diskusi keberanian dan kreativitas siswa
dalam mengemukakan gagasan menjadi terangsang, siswa terbiasa bertukar
pikiran dengan teman, menghargai dan menerima pendapat orang lain, dan yang
lebih penting melalui diskusi mereka akan belajar bertanggung jawab terhadap
hasil pemikiran bersama.
4. Metode penugasan
Metode ini berarti guru memberi tugas tertentu agar siswa melakukan
kegiatan belajar. Metode ini dapat mengembangkan kemandirian siswa,
meransang untuk belajar lebih banyak, membina disiplin dan tanggung jawab
siswa, dan membina kebiasaan mencari dan mengolah sendiri informasi. Tetapi
dlam metode ini sulit mengawasi mengenai kemungkinan siswa tidak bekerja
secara mandiri.
5. Metode eksperimen
Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan menggunakan
percobaan. Dengan melakukan eksperimen, siswa menjadi akan lebih yakin atas
suatu hal daripada hanya menerima dari guru dan buku, dapat memperkaya
pengalaman, mengembangkan sikap ilmiah, dan hasil belajar akan bertahan lebih
lama dalam ingatan siswa. Metode ini paling tepat apabila digunakan untuk
merealisasikan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri atau pendekatan
penemuan.
6. Metode bermain peran
Pembelajaran dengan metode bermain peran adalah pembelajaran dengan
cara seolah – olah berada dalam suatu situasi untuk memperoleh suatu
pemahaman tentang suatu konsep. Dalam metode ini siswa berkesempatanm
terlibat secara aktif sehingga akan lebih memahami konsep dan lebih lama
mengingat, tetapi memerlukan waktu lama.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jadi, dapat disimpulkan bahwa perbedaan Model pembelajaran adalah tahapan


(sintaks) dari awal sampai akhir proses pembelajaran yang didalamnya terdapat
pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran. Pendekatan sendiri ialah sudut
pandang atau titik tolak guru terhadap proses pembelajaran yang berpusat pada siswa
(Student Centered Learning) dan berpusat pada guru (Teacher Centered Learning).
Strategi ialah perencanaan yang berisi rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai
tujuan pembelajaran tertentu. Sedangkan metode ialah upaya untuk mengimplementasikan
rencana yang akan disusun agar tercapainya pembelajaran yang optimal. dan yang terakhir
teknik yaitu cara yang dilakukan guru dalam mengimplementasikan suatu metode secara
spesifik.

3.2 Saran

Dengan adanya makalah ini, diharapkan mampu menambah pengetahuan pembaca


mengenai Model, pendekatan, strategi. metode dan teknik pembelajaran. Sehigga dapat
mewujudkan guru yang berkompeten dalam bidangnya yang mampu mengembangkan
potensi siswanya.

DAFTAR PUSTAKA
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/195404021980112001-
IHAT_HATIMAH/Pengertian_Pendekatan,_strategi,_metode,_teknik,_taktik_dan.pdf

http://kuliah.rohmadi.info/wp-content/uploads/2013/03/01_strategi-pendidikan.ppt

http://staff.unila.ac.id/riyanhidayat/files/2016/11/MODEL-METODE-TEKNIK-STRTEGI-
PENDEKATAN.pdf

https://www.scribd.com/document/349564285/Makalah-Pendekatan-Dan-Strategi
Pembelajaran

https://www.academia.edu/10078469/MACAM-MACAM_MODEL_PEMBELAJARAN

Anda mungkin juga menyukai