Anda di halaman 1dari 9

RESUME

STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA

“Metode-metode pembelajaran dan teori belajar yang diterapkan dalam


menentukan metode pembelajaran”

Dosen Pengampu : Fitriah Khoirunnisa, S.Pd., M.Ed.

DI SUSUN OLEH :

NAMA : NAZARIATI

NIM : 160384204030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2018
1. Metode Survey
Metode survey ini termasuk kedalam metode SQ3R. Metode SQ3R merupakan suatu
prosedur belajar yang sistematik dan bersifat praktik. Metode SQ3R merupakan suatu metode
membaca yang sangat baik untuk kepentingan membaca secara intensif dan 11 rasional.
Robinson (dalam Hanafiah, 2010: 59) menyatakan tentang Effective Study, melalui kegiatan
membaca dengan metode SQ3R, yaitu:
a. Survey, yaitu menyelidiki terlebih dahulu untuk mendapat gambaran selintas mengenai
isi/pokok yang akan dipelajari.
b. Question, yaitu mengajukan pertanyaan dari ide pokok atau isi buku yang dibaca secara
selintas.
c. Read, yaitu membaca secara aktif untuk memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang
dibuat.
d. Recite, yaitu mengucapkan kembali atas jawaban yang diberikan terhadap pertanyaan
dengan tidak melihat buku/menengok terhadap catatan kecil yang menjadi garis besar.
e. Review, yaitu mengulang apa yang dibacanya dengan memeriksa kertas catatannya.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa SQ3R merupakan metode yang
melalui lima tahap kegiatan yaitu meninjau, bertanya, membaca, menuturkan dan mengulang.
Metode ini dapat membantu siswa untuk dapat bereaksi kritis-kreatif serta berpikir sistematis.
Metode survei menurut Moch. Nazir (2003: 56), adalah: Metode survei adalah
penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan
mencari keterangan- keterangan secara factual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau
politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah. Metode survey membedah dan menguliti
serta mengenal masalah-masalah serta mendapatkan pembenaran terhadap keadaan dan
praktek-praktek yang sedang berlangsung.

Kelebihan metode SQ3R


a. Siswa lebih sering membaca refrensi materi
b. Siswa lebih kritis.
c. Siswa lebihn memahami materi
Kekurangan Metode SQ3R
a. Tidak semua materi mudah didapatkan refrensinya
b. Tidak semua siswa mempunyai mata yang sehat untuk membaca terlalu banyak

2. Metode Eksplorasi
Eksplorasi adalah upaya awal membangun pengetahuan melalui peningkatan pemahaman
atas suatu fenomena (American Dictionary). Strategi yang digunakan memperluas dan
memperdalam pengetahuan dengan menerapkan strategi belajar aktif. Eksplorasi merupakan
proses kerja dalam memfasilitasi proses belajar siswa dari tidak tahu menjadi tahu. Siswa
menghubungkan pikiran yang terdahulu dengan pengalaman belajarnya. Mereka
menggambarkan pemahaman yang mendalam untuk memberikan respon yang mendalam
juga.
Mereka melakukan pembagian tugas seperti dalam tugas merekam, mencari informasi
melalui internet serta memberikan respon kreatif dalam berdialog. Di samping itu siswa
menindaklanjuti penelusuran informasi dengan membandingkan hasil telaah. Secara kolektif,
mereka juga dapat mengembangkan hasil penelusuran informasi dalam bentuk grafik, tabel,
diagram serta mempresentasikan gagasan yang dimiliki. Bagaimana membedakan peran
masing-masing dalam kegiatan belajar bersama. Mereka melakukan pembagian tugas seperti
dalam tugas merekam, mencari informasi melalui internet serta memberikan respon kreatif
dalam berdialog.Ciri-ciri pembelajaran berbasis eksplorasi : (1) Melibatkan peserta didik
mencari informasi (topik tertentu), (2) Menggunakan beragam pendekatan, media dan
sumber belajar, (3) Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik sehingga peserta
didik akti, (4) mendorong peserta didik mengamati berbagai gejala, menangkap tanda-tanda
yang membedakan dengan gejala pada peristiwa lain, mengamati objek di lapangan dan
labolatorium.

3. Metode Penelitian/inkuiri
Inkuiri adalah suatu kegiatan yang menelaah sesuatu dengan cara mencari
kesimpulan. Keyakinan tertentu melalui proses berpikir atau penalaran secara teratur,runtut
serta bisa diterima oleh akal dan didampingi oleh pendidik. Metode inkuiri ini merupakan
kegiatan pembelajaran dimana siswa dihadapkan pada suatu keadaan atau masalah untuk
kemudian dicari jawaban atau kesimpulannya. Jawaban atau kesimpulan tersebut belum tentu
merupakan pemecahan atas masalah atau keadaan yang dihadapi. Dapat juga jawaban
tersebut hanya sampai pada tingkat menemukan hal-hal yang menyebabkan timbulnya
keadaan atau masalah tersebut. Dan hal inilah yang membedakan antara metode inkuiri
dengan metode pemecahan masalah yang lebih menitik beratkan pada pemecahan masalah
yang dihadapi siswa.
a. Tujuan
 Penggunaan metode inkuri bertujuan.
 Mengembangkan sikap, keterampilan, kemapuan siswa dalam memecahkan
masalahatau memutuskan sesuatu secara tepat.
 Mengembangkan kemampuan berpikir siswa agar lebih tanggap, cermat dan nalar
(kritis, analitis dan logis ).
b. Manfaat
 Membina dan mengmbangkan sikap ingin tahu lebih jauh.2.
 Mengungkapkan aspek pengetahuan.
c. Langkah-langkah dalam metode inkuiri :
 Pemberian masalah kepada siswa.
 Hipotesis (spesifikasi permasalahan).
 Pengumpulan data.
 Pengolahan data untuk menjawab hipotesis yang dibuat.
 Pembuatan kesimpulan.
d. Kelebihan Metode Inkuiri
 Siswa aktif dalam kegiatan belajar.
 Pengetahuan yang diperoleh lebih dipahami dan lebih lama diingat.
 Siswa mendapatkan kepuasan dalam proses pembelajaran.
 Pengetahuan yang diperoleh lebih mudah ditransfer ke berbagai konteks.
 Melatih siswa untuk belajar mandiri.
e. Kekurangan Metode Inkuiri
 Memerlukan waktu yang cukup lama
 Kalau kurang terpimpin atau kurang terarah dapat menjurus kepada kekacauandan
kekaburan atas materi yang dipelajari
4. Metode Blended Learning
Pengertian Blended Learning Istilah Blended Learning secara ketatabahasaan terdiri dari
dua kata yaitu Blended dan Learning. Kata Blend berarti “campuran bersama untuk
meningkatkan kualitas agar bertambah baik” (Collins Dictionary), atau formula suatu
penyelarasan kombinasi atau perpaduan (Oxford English Dictionary) (Heinze and Procter,
2006: 236), sedangkan Learning memiliki makna umum yakni belajar, dengan demikian
sepintas mengandung makna pola pembelajaran yang mengandung unsur pencampuran, atau
penggabungan antara satu pola dengan pola yang lainnya. Yang menjadi pertanyaan adalah
apa yang dicampurkan? Elenena Mosa (2006) menyampaikan bahwa yang dicampurkan
adalah dua unsur utama, yakni pembelajaran di kelas dengan tatap muka secara konvensional
(classroom lesson) dengan pembelajaran secara online. Ini yang dimaksudkan adalah
pembelajaran yang secara konvensional biasa dilakukan di dalam ruangan kelas
dikombinasikan dengan pembelajaran yang dilakukan secara online baik yang dilaksanakan
secara independen maupun secara kolaborasi, dengan menggunakan sarana prasarana
teknologi informasi dan komunikasi.

Gambar 4.1 Konsep Blended Learning


(https://enoriveracademy.org/the-future-of-learning-has-arrived-at-ocs/)

Selain Blended Learning ada istilah lain yang sering digunakan di antaranya Blended e-
Learning dan hybrid learning. Istilah yang disebutkan tadi mengandung arti yang sama yaitu
perpaduan, percampuran atau kombinasi pembelajaran.
“Blended Blended e-learning, on the other hand, merges aspects of Blended elearning
such as: web-based instruction, streaming video, audio, synchronous and asychronous
comunication, etc: with tradisional, face-to-face learning.”

Jadi Blended Learning dapat diartikan sebagai proses pembelajaran yang memanfaatkan
berbagai macam pendekatan. Pendekatan yang dilakukan dapat memanfaatkan berbagai
macam media dan teknologi. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa Blended Learning
adalah pembelajaran yang mengkombinasikan antara tatap muka (pembelajaran secara
konvensional, dimana antara peserta didik dan pendidik saling berinteraksi secara langsung,
masing-masing dapat bertukar informasi mengenai bahan-bahan pegajaran), belajar mandiri
(belajar dengan berbagai modul yang telah disediakan) serta belajar mandiri secara online.
Ilustrasi dukungan Blended learning terhadap pembelajaran tatap muka disajikan pada
Gambar 1.2 berikut ini.

Gambar 4.2 Optimalisasi Face-to-face dengan Blended Learning

(Sumber: http://www.gttconnect.com).
Pada intinya tujuan dari Blended learning yang dilaksanakan adalah untuk mendapatkan
pembelajaran yang “paling baik” dengan menggabungkan berbagai keunggulan masing-
masing komponen dimana metode konvensional memungkinkan untuk melakukan
pembelajaran secara interaktif sedangkan metode online dapat memberikan materi secara
online tanpa batasan ruang dan waktu sehingga dapat dicapai pembelajaran yang maksimal.
a. Karakteristik Blended Learning
 Pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian, model pendidikan,
gaya pembelajaran, serta berbagai media berbasis teknologi yang beragam.
 Sebagai sebuah kombinasi pendidikan langsung (face to face), belajar mandiri, dan
belajar mandiri via online.
 Pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara penyampaian, cara
mengajar dan gaya pembelajaran.
 Pendidik dan orangtua peserta didik memiliki peran yang sama penting, pendidik
sebagai fasilitator, dan orangtua sebagai pendukung.

Gambar 4.3 Komponen Blended Learning


(Sumber : Modul diklat Pembelajaran berbasis TIK)

b. Tujuan Blended Learning •


 Membantu pendidik untuk berkembang lebih baik didalam proses belajar, sesuai
dengan gaya belajar dan preferensi dalam belajar.
 Menyediakan peluang yang praktis realistis bagi guru dan pendidik untuk
pembelajaran secara mandiri, bermanfaat, dan terus berkembang
 Peningkatan penjadwalan fleksibilitas bagi pendidik, dengan menggabungkan aspek
terbaik dari tatap muka dan instruksi online. Kelas tatap muka dapat digunakan untuk
melibatkan para siswa dalam pengalaman interaktif. Sedangkan kelas online
memberikan pendidik, sedangkan porsi online memberikan para siswa dengan konten
multimedia yang kaya akan pengetahuan pada setiap saat, dan di mana saja selama
pendidik memiliki akses internet.

c. Kelebihan dan Kekurangan Blended Learning


Kelebihan Blended Learning :
1) Pembelajaran terjadi secara mandiri dan konvensional, yang keduanya memiliki
kelebihan yang dapat saling melengkapi.
2) Pembelajaran lebih efektif dan efisien
3) Meningkatkan aksesbiltas. Dengan adanya Blended Learning maka peserta belajar
semakin mudah dalam mengakses materi pembelajaran.
Kekurangan Blended Learning :
1) Media yang dibutuhkan sangat beragam, sehingga sulit diterapkan apabila sarana dan
prasarana tidak mendukung. Tidak meratanya fasilitas yang dimiliki pelajar, seperti
komputer dan akses internet. Padahal dalam Blended Learning diperlukan akses
internet yang memadai, apabila jaringan kurang memadai akan menyulitkan peserta
dalam mengikuti pembelajaran mandiri via online.
2) Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan teknologi
3) Tidak meratanya fasilitas yang dimiliki pelajar, seperti komputer dan akses internet
REFERENSI

(PDF) PEMBELAJARAN BAURAN (BLENDED LEARNING). Available from:


https://www.researchgate.net/publication/320035220_PEMBELAJARAN_BAURAN_BLENDE
D_LEARNING [accessed Oct 12 2018].

http://lpmpjogja.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2015/02/Blended-Learning_Wendhie.pdf

http://digilib.unila.ac.id/8806/15/BAB%20II.pdf

https://www.academia.edu/4016494/Metode_Pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai