Anda di halaman 1dari 24

SPO

( STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL )

INSTALASI GIZI

RSKIA ANNISA BANJARMASIN


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PELAYANAN GIZI
Tanggal Terbit Halaman
RUMAH SAKIT
KHUSUS IBU DAN
ANAK ANNISA
BANJARMASIN

Tanggal Revisi Ditetapkan Oleh :


Direktur RSKIA Annisa Banjarmasin
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
drg. Nolista Indah Rasyid, SP. Ort

Pengertian Pelayanan gizi di RSKIA Annisa Banjarmasin adalah memberikan pelayanan


gizi kepada pasien dan karyawan.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pelayanan gizi di RSKIA
Annisa Banjarmasin.
Kebijakan Keputusan Direktur tentang dukungan terhadap visi dan misi RSKIA Annisa
Banjarmasin.
Prosedur 1. Merencankan pengadaan / penyediaan bahan makanan untuk pasien
dan karyawan.
2. Mengolah bahan makanan yang dikirim melalui supplier sesuai
dengan bon pesanan bahan makanan.
3. Mendistribusikan bahan makanan matang baik untuk pasien maupun
karyawan.
4. Memberikan konsultasi gizi kepada karyawan yang membutuhkan dan
pasien di ruang rawat inap.
Unit Terkait 1. Instalasi Gizi
2. Ruang Rawat Inap
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PELAYANAN KONSULTASI GIZI
Tanggal Terbit Halaman
RUMAH SAKIT
KHUSUS IBU DAN 1-2
ANAK ANNISA
BANJARMASIN

Tanggal Revisi Ditetapkan Oleh :


Direktur RSKIA Annisa Banjarmasin
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
drg. Nolista Indah Rasyid, SP. Ort

Pengertian Serangkaian kegiatan sebagai proses komunikasi dua arah yang dilaksanakan
oleh para Ahli Gizi / Dietisien untuk menanamkan dan meningkatkan
pengertian, sikap, dan perilaku pasien dalam mengenali dan mengatasi
masalah gizi sehingga pasien dapat memutuskan apa yang akan dilakukannya.
Tujuan Memberikan pelayanan kepada pasien untuk membantu mencari solusi
masalah gizi yang dihadapi melalui nasehat gizi mengenai jumlah asupan
makanan yang sesuai, serta jadwal makan dan cara makan.
Kebijakan SK Direktur
Prosedur 1. Pasien datang ke ruang konseling dengan membawa surat rujukan
dokter dari poliklinik yang ada di RSKIA Annisa Banjarmasin.
2. Ahli Gizi melakukan pencatatan data identitas pasien dalam buku
registrasi (nama, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, dll).
3. Melakukan assesmen gizi dimulai dengan pengukuran antropometri
pada pasien meliputi TB, BB, dan LILA.
4. Melanjutkan assesmen/pengkajian gizi berupa anamnesa riwayat
makan, riwayat personal, membaca hasil pemeriksaan lab dan fisik
klinis (bila ada). Kemudian menganalisa semua data assesmen gizi
dan menentukan status gizi pasien.
5. Menetapkan diagnosa gizi.
6. Ahli Gizi memberikan intervensi gizi berupa edukasi dan konseling
dengan langkah menyiapkan dan mengisi leafleat flyer/brosur diet
sesuai penyakit dan kebutuhan gizi pasien serta menjelaskan tujuan
diet, jadwal, jenis, jumlah bahan makanan sehari menggunakan alat
peraga food model, menjelaskan tentang makanan yang dianjurkan
dan yang tidak dianjurkan, cara pemasakan, dll yang disesuaikan
dengan pola makan dan keinginan serta kemampuan pasien.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PELAYANAN KONSULTASI GIZI
Tanggal Terbit Halaman
RUMAH SAKIT
KHUSUS IBU DAN 1-2
ANAK ANNISA
BANJARMASIN

Tanggal Revisi Ditetapkan Oleh :


Direktur RSKIA Annisa Banjarmasin
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
drg. Nolista Indah Rasyid, SP. Ort

7. Menganjurkan kepada pasien untuk melakukan kunjungan ulang, guna


mengetahui keberhasilan intervensi (monev) dilakukan monitoring
dan evaluasi.
8. Pencatatan hasil konseling gizi dengan format ADIME (Assesmen.
Diagnosa. Intervensi. Monitoring. Dan Evaluasi) dimasukan dalam
rekam medik pasien.
Unit Terkait 1. Ahli Gizi
2. Laboratorium
3. Rekam Medis
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
EDUKASI GIZI
Tanggal Terbit Halaman
RUMAH SAKIT
KHUSUS IBU DAN
ANAK ANNISA
BANJARMASIN

Tanggal Revisi Ditetapkan Oleh :


Direktur RSKIA Annisa Banjarmasin
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
drg. Nolista Indah Rasyid, SP. Ort

Pengertian Serangkaian penyampaian pesan-pesan dan pengetahuan yang disampaikan


oleh dietisien/ahli gizi atau dokter gizi atau tim terapi gizi mengenai terapi
nutrisi yang akan diberikan selama perawatan di rumah sakit dan setelah
pasien pulang.
Tujuan 1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dietisien/ahli gizi atau
dokter gizi atau tim terapi gizi dalam memberikan pelayanan nutrisi di
rumah sakit.
2. Memberikan dan meningkatkan pengetahuan pasien mengenai terapi
gizi yang dijalankan.
Kebijakan Edukasi gizi disampaikan dietisien/ahli gizi atau dokter gizi atau tim terapi
gizi dilakuan untuk memberikan atau meningkatkan pengetahuan gizi pasien
mengenai diet yang dijalankan.
Prosedur 1. Memperkenalkan diri.
2. Menjelaskan tujuan, prinsip diet, dan ukuran porsi makan.
3. Menjelaskan perbedaan diet yang dijalankan pasien dengan makanan
biasa.
4. Menjelaskan cara mengatur diet dan cara-cara memasak yang benar.
5. Menjelaskan bahan makanan yang dianjurkan dan yang tidak
dianjurkan untuk dimakan.
6. Menjelaskan penggunaan bahan makanan penukar.
7. Menanyakan kembali kepada pasien hal-hal yang telah disampaikan
dan pastikan pasien dan keluarga pasien memahami.
8. Ucapkan terimakasih kepada pasien usai memberikan edukasi.
9. Kegiatan dan hasil edikasi dicatat dan didokumentasikan dalam rakam
medik pasien.
Unit Kerja Rawat Inap
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
ASUHAN GIZI KLINIK PASIEN RAWAT INAP
Tanggal Terbit Halaman
RUMAH SAKIT
KHUSUS IBU DAN
ANAK ANNISA
BANJARMASIN

Tanggal Revisi Ditetapkan Oleh :


Direktur RSKIA Annisa
STANDAR Banjarmasin
PROSEDUR
OPERASIONAL
drg. Nolista Indah Rasyid, SP. Ort

Pengertian Suatu kegiatan pelayanan gizi rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan gizi
pasien rawat inap, untuk keperluan metabolisme tubuh, peningkatan
kesehatan, maupun mengoreksi kelainan metabolisme, dalam rangka upaya
preventif, kuratif, rehabilatif dan promotif.

Tujuan 1. Meningkatkan kesehatan pasien rawat inap.


2. Pasien rawat inap mendapatkan konsultasi mengenai makanan yang
dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk penyakit yang diderita.
Kebijakan Pasien rawat inap mendapatkan konsultasi mengenai pengaturan makan
untuk berbagai macam penyakit

Prosedur 1. Ahli gizi menerima laporan dari perawat atau bidan akan adanya
pasien baru atau pasien lama yang perlu penanganan diet atau secara
aktif ahli gizi datang keruang dan mengskrining pasien yang perlu
diet.
2. Mempersiapkan alat tulis dan lembar asuhan gizi
3. Membaca rekam medil pasien.
4. Mencari keterangan yang terkait melalui perawat atau bidan.
5. Mendatangi pasien untuk melihat kondisinya dan melakukan
pengukuran antropometri yang meliputi berat badan (BB), tinggi
badan (TB), lingkar lengan (LLA), panjang ulna (PU).
6. Melakukan anamesa gizi pada pasien, bila pasien tidak
berkomunikasi maka informasi yang dibutuhkan bias digalih dari
keluarga pasien.
7. Menentukan status gizi berdasarkan data antropometri dan data
biokimia.
8. Memberikan konsultasi gizi kepada pasien mengenai pengaturan
makan bagi pasien dengan penyakit tertentu.
Unit Terkait Ahli Gizi
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENENTUAN DIET PASIEN
Tanggal Terbit Halaman
RUMAH SAKIT
KHUSUS IBU DAN
ANAK ANNISA
BANJARMASIN

Tanggal Revisi Ditetapkan Oleh :


Direktur RSKIA Annisa Banjarmasin
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
drg. Nolista Indah Rasyid, SP. Ort

Pengertian Suatu kegiatan untuk menentukan jenis diet pasien selama dirawat di Rumah
sakit

Tujuan Memberikan makanan yang sesuai dengan jenis diet yang dianjurkan.

Kebijakan Pasien mendapatkan makanan sesuai dengan jenis diet yang dianjurkan

Prosedur 1. Ahli gizi menerima laporan dari perawat atau bidan bahwa ada pasien
rawat inap baru.
2. Ahli gizi mencari keterangan yang terkait melalui perawat dan dokter.
3. Melakukan skrining gizi awal dengan membaca status pasien yang
meliputi hasil laboratorium, pemeriksaan fisik klinis dan diagnose
penyakit pasien.
4. Mengkonsulkan dengan dokter dan perawat tentang bentuk makanan
dan jenis diet pasien.
5. Mencatat dibuku diet pasien mengenai bentuk makan dan jenis diet
pasien.
Unit Terkait 1. Ahli gizi
2. Dokter
3. Perawat/bidan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PERENCANAAN ANGGARAN BELANJA MAKANAN
Tanggal Terbit Halaman
RUMAH SAKIT
KHUSUS IBU DAN
ANAK ANNISA
BANJARMASIN

Tanggal Revisi Ditetapkan Oleh :


Direktur RSKIA Annisa Banjarmasin
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
drg. Nolista Indah Rasyid, SP. Ort

Pengertian Suatu kegiatan penyusunan anggaran biaya yang diperlukan untuk pengadaan
bahan makanan bagi konsumen yang dilayani.
Tujuan Tersedianya usulan anggaran yang cukup untuk bahan makanan sesuai
ketentuan standar gizi yang ditetapkan.
Kebijakan Instalasi Gizi menyediakan SPO Perencanaan Anggaran Belanja Makanan di
RSKIA Annisa Banjarmasin.
Prosedur 1. Mencari atau mengumpulkan informasi mengenai ketersediaan
anggaran ( sumber dana, besaran, dsb)
2. Mengelompokan bahan makanan sesuai menu dan pedoman menu
misalnya : kelompok sayur, buah, daging, ayam, ikan, telur, susu, roti,
bumbu, makanan jadi, dan bahan makanan kering, dsb.
3. Menetapkan spesifikasi harga bahan makanan yang dibutuhkan
berdasarkan nilai gizi, standar porsi, kualitas, keberadaan dipasaran,
dan kelayakan harga.
4. Mengumpulkan informasi mengenai jenis dan konsumen yang akan
dilayani.
5. Menghitung volume kebutuhan bahan makanan. Pembulatan volume
didasarkan atas perkiraan rata-rata kenaikan konsumen dan berat
bahan makanan dalam tiap kemasan.
6. Mengalikan jumlah kebutuhan bahan makanan periode yang telah
ditetapkan dengan harga satuan
Unit Terkait 1. Instalasi Gizi
2. Bidang Keuangan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
STANDAR MAKANAN
Tanggal Terbit Halaman
RUMAH SAKIT
KHUSUS IBU DAN
ANAK ANNISA
BANJARMASIN

Tanggal Revisi Ditetapkan Oleh :


Direktur RSKIA Annisa Banjarmasin
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
drg. Nolista Indah Rasyid, SP. Ort

Pengertian Kegiatan menyusun kebutuhan makanan pasien berdasarkan jumlah jenis,


nilai gizi, serta pembagian waktu makan.
Tujuan Memberikan petunjuk pemberian makan pada pasien sesuai kondisi dan
penyakit pasien.
Kebijakan Adanya system pengawasan dalam pemberian makanan pada pasien sesuai
dengan usia dan jenis diet pasien.
Prosedur 1. Mempersiapkan berbagai macam standar yang hendak disusun.
2. Membagi makan sehari berdasarkan standar diet yang ada, serta
berdasarkan kelas perawatan.
3. Melakukan uji coba standar makanan apakah bias diterima pasien atau
kah perlu di kaji ulang.
4. Membakukan standar makanan yang telah disusun.
Unit Terkait 1. Instalasi Gizi
2. Bidang Keuangan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PERENCANAAN MENU
Tanggal Terbit Halaman
RUMAH SAKIT
KHUSUS IBU DAN
ANAK ANNISA
BANJARMASIN

Tanggal Revisi Ditetapkan Oleh :


Direktur RSKIA Annisa Banjarmasin
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
drg. Nolista Indah Rasyid, SP. Ort

Pengertian Suatu kegiatan penyusunan menu yang akan diolah untuk memenuhi selera
konsumen dan kebutuhan gizi yang memenuhi prinsip gizi seimbang di
Instalasi Gizi.
Tujuan Tersedianya menu siklus 6 hari dengan tambahan 1 hari istimewa dan
pedoman menu untuk pasien menurut kelas perawatan dan karyawan yang
dilayani.
Kebijakan Adanya system pengawasan dalam menyusun siklus menu dan pedoman
menu sesuai dengan kebutuhan zat gizi yang berpedoman pada buku
penuntun diet.
Prosedur 1. Membentuk tim penyusun menu
2. Melakukan penyusunann menu dengan mekanisme sebagai berikut :
a. Mengumpulkan berbagai jenis hidangan
b. Mengelompokan jenis-jenis hidangan berdasarkan jenis lauk
hewani, lauk nabati, sayur, buah, serta makan dan minuman
selingan.
c. Membuat menu berdasarkan jenis makanan biasa, dan makanan
lunak.
3. Melakukan penyusunan menu dengan memperhatikan standar
pemberian makanan Rumah Sakit, ketersediaan sarana, prasarana,
tenaga, dan biaya yang tersedia.
4. Melakukan evaluasi menu melalui kuisioner, penilaian, kepuasan, dan
kesukaan makan pasien.
5. Menetapkan menu yang dibuat dalam siklus menu.
Unit Terkait 1. Instalasi Gizi
2. Ruang Rawat Inap
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMBELIAN (PEMESANAN) BAHAN MAKANAN
Tanggal Terbit Halaman
RUMAH SAKIT
KHUSUS IBU DAN
ANAK ANNISA
BANJARMASIN

Tanggal Revisi Ditetapkan Oleh :


Direktur RSKIA Annisa Banjarmasin
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
drg. Nolista Indah Rasyid, SP. Ort

Pengertian Penyusunan permintaan bahan makanan berdasarkan menu atau pedoman


menu dan rata-rata jumlah konsumen atau pasien yang dilayani dengan
memeperhitungkan stok bahan makanan yang ada.

Tujuan Tersedianya daftar pesanan bahan makanan sesuai dengan standar atau
spesifikasi yang ditetapkan

Kebijakan Pemesanan dapat dilakukan dengan kurung waktu tertentu ( harian,


mingguan, bulanan).

Prosedur 1. Memeriksa ketersediaan stok bahan makanan basah dan kering


ditempat penyimpanan bahan makanan.
2. Melihat menu yang akan dimasak di buku siklus menu untuk pasien
dan karyawan.
3. Mencatat bahan makann yang dibutuhkan dalam menu yang akan
dimasak dengan memperhitungkan stok bahan makanan yang tersedia
4. Pemesanan bahan makanan kering seperti : beras, tepung, gula, dll
dilakukan setiap 3 hari atau seminggu sekali.
5. Pemesanan bahan makanan harian dipesan 1 hari sebelumnya.
6. Pemesanan bahan makanan dicatat dalam daftar pesanan bahan
makanan
Unit Terkait Ahli Gizi
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENERIMAAN BAHAN MAKANAN
Tanggal Terbit Halaman
RUMAH SAKIT
KHUSUS IBU DAN
ANAK ANNISA
BANJARMASIN

Tanggal Revisi Ditetapkan Oleh :


Direktur RSKIA Annisa Banjarmasin
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
drg. Nolista Indah Rasyid, SP. Ort

Pengertian Suatu proses kegiatan memeriksa, meneliti, mencatat, memutuskan, dan


melaporkan waktu penerimaan bahan makanan, macam dan jumlah serta
spesifikasi bahan makanan menurut pesanan

Tujuan Diterimanya pesanan bahan makanan dalam macam, jumlah serta spesifikasi
yang disepakati sesuai dengan waktu permintaan pesanan makanan.

Kebijakan 1. Jumlah yang diterima harus sesuai dengan yang dipesan.


2. Mutu yang diterima harus sesuai dengan spesifikasi yang disepakati.
3. Harga bahan makanan yang tercantum dalm faktur pembelian harus
sama dengan harga bahan makanan yang tercantum dalam perjanjian
jual beli.
Prosedur 1. Memeriksa kualitas bahan sesuai spesifikasi bahan makanan yang
disepakati
2. Mengecek macam, jumlah, dan spesifikasi bahan makanan yang
diterima sesuai dengan daftar pesanan bahan makana.
3. Jika bahan makanan yang dikirim oleh supplyer tidak sesuai
spesifikasi maka bahan makanan tersebut akan dikembalikan akan
ditukar.
4. Bahan makanan selanjutnya disalurkan kepada bagian persiapan
bahan makanan kemudian dibagi sesuai keperluan pengolahan untuk
makan siang, sore, dan pagi hari berikutnya.
5. Penerimaan bahan makanan berdasarkan pada :
a. Daftar pesanan bahan makanan
b. Spesifikasi bahan makanan
c. Macam dan jumlah bahan makanan yag diterima
d. Jadwal dan waktu pengiriman
6. Pencatatan dan pelaporan
Unit Terkait Ahli Gizi
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN
(BASAH DAN KERING)
RUMAH SAKIT Tanggal Terbit Halaman
KHUSUS IBU DAN
ANAK ANNISA 1-2
BANJARMASIN

Tanggal Revisi Ditetapkan Oleh :


Direktur RSKIA Annisa Banjarmasin
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
drg. Nolista Indah Rasyid, SP. Ort

Pengertian Proses kegiatan yang menyangkut penyimpanan bahan makanan serta


penyaluran bahan makanan, penyimpanan bahan makanan dilakukan untuk
menyelenggarakan pengurusan bahan makanan pada setiap waktu diperlukan
dapat dilayani dengan tepat, cepat, dan efisien.

Tujuan 1. Mempertahankan kondisi bahan makanan yang disimpan


2. Mencegah kerusakan atau gangguan dilingkungannya
3. Melayani kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan dengan
kualitas dan waktu yang sesuai untuk unit yang memerlukan
4. Persediaan bahan makanan dalam jumlah dan kualitas yang cukup.
Kebijakan 1. Menyelenggarakan pengurusan bahan makanan agar setiap waktu
diperlukan dapat dilayani dengan tepat, cepat, dan efisien.
2. Tepat tempat, waktu, tepat mutu, tepat jumlah, dan tepat nilai gizi
Prosedur 1. Penyimpanan bahan makanan dipisahkan antara bahan makanan basah
dan bahan makanan kering
2. Bahan makanan basah yang tidak digunakan, langsung disimpan
dalam tempat penyimpanan dalam bahan makanan basah :
a. Merupakan bahan makanan masih segar seperti : daging, ungags,
sayuran, dan buah.
b. Untuk susu cair, telur dan makanan matang disimpan dalam kulkas
dengan suhu berkisar antara 1-4oC, untuk sayuran segar berkisar
antara 10-15oC, (penyimpanan segar atau fresh cooling)
c. Untuk daging, ikan atau ungags disimpan dengan suhu antara (-5)
– 0oC, suhu ini dibutuhkan untuk menyimpan daging, ikan atau
ungags tidak lebih dari tiga hari ( penyimpanan dingin / chilly)
d. Untuk penyimpanan daging dalam waktu yang lama disimpan
dalam suhu sekitar (-10oC), (penyimpanan suhu beku atau freezer).
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN
(BASAH DAN KERING)
RUMAH SAKIT Tanggal Terbit Halaman
KHUSUS IBU DAN
ANAK ANNISA 1-2
BANJARMASIN

Tanggal Revisi Ditetapkan Oleh :


Direktur RSKIA Annisa Banjarmasin
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
drg. Nolista Indah Rasyid, SP. Ort

Prosedur 3. Bahan makanan kering yang tidak digunakan, langsung disimpan


dalam tempat penyimpanan bahan makanan kering :
a. Merupakan bahan makanan yang sifatnya kering seperti beras,
gula, tepung-tepungan, kacang hijau, minyak, kecap, makanan
kaleng, dll.
b. Bahan makanan harus disusun beraturan, diberi tanggal
penerimaan, dan setiap jenis bahan makanan diberi pembatas.
c. Bahan makanan berbau tajam seperti terasi harus dipisahkan dan
tidak berdekatan dengan bahan makanan yang menyerap bau
seperti tepung-tepungan.
d. Suhu ruangan dianjurkan adalah 19-20oC, yang harus sering
dikontrol untuk menjaga kestabilan.
Unit Terkait 1. Ahli Gizi
2. Petugas Produksi
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PERSIAPAN PELAKSANAAN PRODUKSI DISTRIBUSI SEBELUM
MASUK RUANG KERJA
RUMAH SAKIT Tanggal Terbit Halaman
KHUSUS IBU DAN
ANAK ANNISA
BANJARMASIN

Tanggal Revisi Ditetapkan Oleh :


Direktur RSKIA Annisa Banjarmasin

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
drg. Nolista Indah Rasyid, SP. Ort

Pengertian Persiapan yang dilakukan oleh tenaga produksi distribusi sebelum melakukan
kegiatan produksi dan distribusi.

Tujuan Dengan persiapan yang dilakukan, diharapkan hygiene dan sanitasi makanan
tetap terjaga.

Kebijakan Dilaksanakan oleh tenaga produksi dan distribusi makanan.

Prosedur 1. Tenaga produksi dan distribusi datang 10 menit sebelum jadwal yang
ditetapkan.
2. Tenaga produksi dan distribusi datang dalam keadaan rapid an bersih,
meliputi :
a. Pastikan personal hygiene ( kuku, tangan, rambut, pakaian, dll)
dalam keadaan rapi.
b. Gunakan alat kelengkapan masak :
- Tutup kepala
- Celemek
- Masker
- Alas kaki
3. Siap bekerja
4. Setelah selesai letakan semua atribut atau kelengkapan masak
5. Cuci celemek, masker, tutup kepala, dsb
6. Keringkan
7. Siap digunakan untuk besok
Unit Terkait 1. Ahli Gizi
2. Petugas Produksi
3. Petugas Distribusi
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PERSIAPAN BAHAN MAKANAN
Tanggal Terbit Halaman
RUMAH SAKIT
KHUSUS IBU DAN 1-2
ANAK ANNISA
BANJARMASIN

Tanggal Revisi Ditetapkan Oleh :


Direktur RSKIA Annisa Banjarmasin
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
drg. Nolista Indah Rasyid, SP. Ort

Pengertian Serangkaian kegiatan dalam penanganan bahan makanan yaitu, meliputi


berbagai proses antara lain : membersihkan, memotong, mengupas,
mengocok, merendam, dsb.

Tujuan 1. Tersedianya racikan yang tepat dari berbagai macam bahan makanan,
untuk berbagai hidangan dalam jumlah yang sesuai dengan menu yang
berlaku, menu, dan jumlah konsumen.
2. Tersedianyan racikan bumbu sesuai dengan standar bumbu, atau resep
yang berlaku, menu, dan jumlah konsumen.
Kebijakan 1. Tersedianya bahan makanan yang akan dipersiapkan.
2. Tersedianya peralatan persiapan.
3. Tersedianya standar potongan dan bentuk.
4. Tersedianya standar posi dan standar resep.
Prosedur
1. Persiapan sayur
- Sayuran disortasi terlebih dahulu
- Dikupas, kemudian dipotong-potong sesuai menu yang akan
dimasak.
- Kemudian sayuran dicuci dengan air mengalir.
2. Persiapan buah
- Persiapan buah misalnya buah melon, papaya, dan semangka,
buah dikupas, dipotong, sesuai dengan standar porsi, lalu
dibuang kulit dan bijinya kemudian dimasukkan kedalam
plastic.
- Untuk buah pisang dipotong ujung-ujungnya, lalu dibungkus
tissue.
3. Persiapan bumbu
- Bumbu dibuat sesuai standar bumbu yang telah ditetapkan.
- Pembuatan bumbu dilakukan dengan cara mengiris-ngiris
bumbu menggunakan pisau atau menggunakan mesin
penghalus.
- Pembuatan bumbu dilakukan sebelum pengolahan bahan
makanan.
- Penyimpanan bumbu yang akan digunakan untuk hari
berikutnya disimpan dalam wadah tertutup dan kemudian
disimpan dalam lemari es.
Unit Terkait Petugas Produksi
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN
Tanggal Terbit Halaman
RUMAH SAKIT
KHUSUS IBU DAN 1-2
ANAK ANNISA
BANJARMASIN

Tanggal Revisi Ditetapkan Oleh :


Direktur RSKIA Annisa Banjarmasin
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
drg. Nolista Indah Rasyid, SP. Ort

Pengertian Kegiatan mengubah atau memasak bahan makanan mentah menjadi makanan
yang siap dimakan, berkualitas dan aman untuk dikonsumsi.
Tujuan 1. Mengurani resiko kehilangan zat gizi bahan makanan.
2. Meningkatkan nilai cerna.
3. Meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa, tekstur, dan
penampilan makanan (kualitas makanan).
4. Bebas dari bahan potensial dan zat yang berbaha dari tubuh.
Kebijakan Dihasilkan makanan dengan kualitas yang baik seperti penampilan dan rasa
masakan, serta bentuk bahan makanan tetap terjaga sesuai dengan resep dan
tingkat kematangan.
Prosedur 1. Pengolahan makanan pokok
- Pada pengolahan nasi, beras yang sudah dicuci kemudian
dimasukkan dimasukkan dalam rice cooker.
- Pada pengolahan nasi yang telah matang dimasukkan kedalam
mangkuk.
2. Pengolahan lauk hewani
- Pengolahan lauk hewani disesuaikan dengan menu pada hari
tersebut dan standar resep yang ada.
- Pemasakan lauk hewani dipisahkan antara lauk untuk pasien
tanpa diet dengan diet khusu sperti RG (rendah garam).
3. Pengoalahan lauk nabati
- Pengolahan lauk nabati disesuaikan dengan menu pada hari
tersebut dan standar resep yang ada.
- Pemasakan lauk nabati dipisahkan antara lauk untuk pasien
tanpa diet dengan diet khusu sperti RG (rendah garam).
4. Pengolahan sayur
- Pengolaahn sayuran disesuaikan dengan menu.
- Pengolahan sayuran disesuaikan dengan cara menumis dengan
minyak atau merebus dengan banyak air.

PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN

RUMAH SAKIT Tanggal Terbit Halaman


KHUSUS IBU DAN
ANAK ANNISA 2-2
BANJARMASIN

Tanggal Revisi Ditetapkan Oleh :


Direktur RSKIA Annisa Banjarmasin
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
drg. Nolista Indah Rasyid, SP. Ort

Unit Terkait 1. Ahli Gizi


2. Petugas Produksi
STANDAR PROSEDUR OPREASIONAL
DISTRIBUSI MAKANAN
Tanggal Terbit Halaman
RUMAH SAKIT
KHUSUS IBU DAN
ANAK ANNISA
BANJARMASIN

Tanggal Revisi Ditetapkan Oleh :


Direktur RSKIA Annisa Banjarmasin
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
drg. Nolista Indah Rasyid, SP. Ort

Pengertian Rangkaian kegiatan penyaluran makanan sesuai dengan jumlah porsi dan
jenis makanan konsumen yang dilayani (makanan biasa atau makanan
khusus).
Tujuan Agar pasien dan karyawan mendapat makanan sesuai dengan kebutuhan gizi.
Kebijakan Diperolehnya makanan yang bermaNfaat dan tidak berbahaya bagi yang
mengkonsumsinya.
Prosedur 1. Distribusi makanan pasien
a. Makanan yang telah diolah oleh juru masak kemudian diporsikan
sesuai dengan jenisnya dan kelas perawatan
b. Pelabelan dilakukan untuk mengurangi kesalahan dalam
pemberian jenis diet dan kegiatan distribusi kepada pasien dengan
melihat buku diet pasien.
c. Pengecekan kembali oleh petugas distibusi agar tidak terjadi
kesalahan pemberian makan.
d. Waktu distribusi makanan :
- Makan pagi : 07.00
- Snack pagi : 09.00
- Makan siang : 12.00
- Snack sore : 15.00
- Makan sore : 16.30
2. Makanan diporsikan dalam wadah makanan khusus karyawan.
3. Makanan didistribusikan kebagian rawat inap dan karyawan RSKIA
Annisa Banjarmasin.
Unit Terkait Petugas Distribusi
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMBERSIHAN RUANG DAPUR
Tanggal Terbit Halaman
RUMAH SAKIT
KHUSUS IBU DAN
ANAK ANNISA
BANJARMASIN

Tanggal Revisi Ditetapkan Oleh :


Direktur RSKIA Annisa Banjarmasin
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
drg. Nolista Indah Rasyid, SP. Ort

Pengertian Kegiatan memebrsihkan dapur dilakukan sebulan sekali pada minggu pertama

Tujuan Menjaga kebersihan dan kerapian dapur.

Kebijakan Dapur selalu dalam keadaan rapi dan bersih

Persiapan 1. Membersihkan semua alat-alat masak yang lama tidak terpakai


maupun yang sering dipakai.
2. Membersihkan kompor, tempat pencucian piring dan tempat
pencucuian bahan makanan.
3. Memberishkan bagian plafon (sawang)
4. Membersihkan kulkas dan penyimpanan bahan makanan kering,
bahan makanan yang tidak layak digunakan dikeluarkan pada tempat
penyimpanan.
5. Membersihkan meja persiapan, penyajian, dan lantai.
Prosedur Kerja 1. Ahli Gizi
2. Petugas Produksi
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENCUCIAN ALAT MAKAN PASIEN
Tanggal Terbit Halaman
RUMAH SAKIT
KHUSUS IBU DAN
ANAK ANNISA
BANJARMASIN

Tanggal Revisi Ditetapkan Oleh :


Direktur RSKIA Annisa Banjarmasin
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
drg. Nolista Indah Rasyid, SP. Ort

Pengertian Kegiatan membersihkan atau mencuci alat makan pasien dari sisa makan
pasien.

Tujuan Alat makan yang digunakan pasien bersih dsri sisa makanan dan terbebas dari
penyakit infeksi.

Kebijakan Alat makan pasien bersih dan steril.

Persiapan 1. Peralatan makan pasien yang sudah dipisahkan dari sisa makanan
direndam terlebih dahulu.
2. Peralatan makan yang menular dipisahkan tersendiri dari
menggunakan obat disinfektan selama 30 menit.
3. Peralatan makan pasien yang sudah direndam, dicuci dengan
menggunakan sabun cuci piring.
4. Peralatan makanan pasien dibilas dengan air bersih dan mengalir.
5. Peralatan makan pasien yang sudah dibilas direndam lagi dengan air
panas.
6. Peralatan makan yang direndam dengan air panas kemudian
dikeringkan terlebih dahulu sebelum disimpan.
Prosedur Kerja 1. Petugas Pramusaji
2. Cleaning Service.

Anda mungkin juga menyukai