Anda di halaman 1dari 3

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

ISOLASI SOSIAL

Nama Klien : Tn. FJ


Pertemuan ke : 2
SP ke :5
Ruangan : Program Khusus
Hari/Tanggal : Rabu / 14 November 2018

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data subjektif :
Klien mengatakan belum mencoba untuk berkenalan dengan teman
sekamar, tapi klien mengatakan tahu beberapa nama teman sekamar
karena mendengar nama panggilan dari yang lain.
Data Objektif :
- Klien tampak tenang, ekspresi wajah datar
- Klien mau duduk berdampingan dengan perawat
- Kontak mata ada
- Klien lebih banyak diam, menjawab bila ditanya
- Klien kadang terlihat duduk menyendiri dan kurang berinteraksi
dengan teman
- Klien belum mau mempraktikan berkenalan dengan orang lain
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial
3. Tujuan Tindakan Keperawatan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengulangi apa yang dipelajari sebelumnya
c. Klien dapat berkenalan dengan satu orang
d. Masukkan kegiatan latihan berbincang-bincang dengan orang lain
dalam kegiatan harian.
4. Tindakan Keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya
b. Mengevalusai jadwal kegiatan harian pasien
c. Memberikan kesempatan kepada pasien mempraktekkan cara
berkenalan dengan satu orang
d. Membantu pasien memasukkan kegiatan bercakap-cakap dengan orang lain
sebagai salah satu kegiatan pasien
B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orentasi
a. Salam terapeutik
“ Selamat Pagi Fj!” Saya suster S, saya mahasiswa Stikes Suaka Insan
yang dinas pagi hari ini”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan Fj hari ini?”
“Sudah diingat-ingat lagi pelajaran kita tentang berkenalan? Coba
sebutkan lagi cara berkenalan dengan suster?”
“Apakah Fj sudah mencoba berkenalan dengan teman sekamar?”
c. Kontrak
1) Topik
“ Bagus sekali, Fj masih ingat. Nah, seperti janji saya, saya akan
megajak Fj mencoba berkenalan dengan teman saya lain. “
2) Waktu
“ Berapa lama Fj punya waktu untuk berbincang-bincang dengan
saya? Bagaimana kalau 15 menit saja?”
3) Tempat
“ Di mana Fj mau berbincang-bincang dengan saya? Ya sudah... di
teras ini saja kita berbincang-bincang...”
2. Fase Kerja
“Selamat pagi perawat R, Fj ingin berkenalan dengan P. Baiklah Fj, Fj bisa
berkenalan dengan perawat P seperti yang kita praktikkan kemarin.”
“Ada lagi yang Fj ingin tanyakan kepada perawat Fj? Coba tanyakan
tentang keluarga perawat P!”
“Jika tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, Fj dapat menyudahi
perkenalan ini. Lalu Fj, bisa buat janji untuk bertemu lagi dengan perawat
P, misalnya jam 1 siang nanti.”
“Baiklah perawat P, karena Fj sudah selesai berkenalan, saya dan Fj akan
kembali ke ruangan Fj. Selamat pagi!”
3. Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan Fj setelah berkenalan dengan perawat P?”
b. Evaluasi Objektif
“Coba Fj praktekkan lagi dengan teman sekamar?”
c. Rencana Tindak Lanjut Klien
“Pertahankan terus apa yang sudah Fj lakukan tadi. Jangan lupa untuk
menanyakan topik lain supaya perkenalan berjalan lancar, misalnya
menanyakan keluarga, hobi dan sebagainya. Bagaiman, mau coba
dengan perawat lain? Mari kita masukkan ke dalam jadwal. Mau
berapa kali sehari? Bagaimana kalau 2 kali. Baik, nanti Fj coba
sendiri.“
d. Kontrak yang akan datang
1) Topik
“Baiklah... pertemuan kita cukup sampai disini. Besok kita akan
berlatih lagi dengan teman sekamar Fj”
2) Waktu
“Besok kita latihan lagi ya, mau jam berapa? Jam 10? Sampai
besok!”
3) Tempat
“ Di mana Fj mau latihan dengan saya besok? Ya sudah...
bagaimana kalau besok kita melakukannya di teras depan saja?.

Anda mungkin juga menyukai