IMPLEMENTASI
I. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Pada pertemuan pertama yang telah dilakukan pada hari kamis tanggal 26 April
2018 telah dilakukan pengumpulan data umum, pada tanggal 26 April 2018 telah
dilakukan pengkajian fungsi keluarga, sedangkan pada pertemuan ketiga yang
dilakukan pada Selasa 26 April 2018 juga yang telah menghasilkan data pengkajian
lanjutan yaitu stresor dan koping keluarga, harapan keluarga dan pemerikasaan
fisik.
b. Data yang akan digali lebih lanjut
Akan diadakan
I. Data umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1. Nama kepala keluarga : Tn. S
2. Alamat dan telepon : Kp. Ranca Dulang RT 03/02 Desa Margasari Kec.
Karawaci Kota Tangerang
3. Komposisi kepala keluarga dan genogram
Genogram :
4. Tipe keluarga : pasangan suami istri berserta anak (the nuclear family)
5. Suku bangsa : Tn. S berasal dari suku jawa dan sunda bangsa Indonesia
6. Agama : agama yang dianut keluarga Tn. S adalah agama islam
7. Status ekonomi keluarga : penghasilan keluarga Tn. A ± 3.200.000 perbulan
II. Riwayat Perkembangan Keluarga
1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini :
Ny. I (41 Thn) mengatakan dirumah tinggal bersama suami Tn. S (49 Thn) dan 3
anak An. D (23 Thn) An. A (6 Thn) An. A (1 Bln).
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi saat ini :
3. Riwayat Kesehatan saat ini : Ny. I mengatakan anak pertama perokok, anak Ny. I
sering merokok dirumah.
4. Riwayat Kesehatan Sebelumnya : Tn. S tidak memiliki riwayat penyakit
V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif : Tn.I mengatakan dirinya memberikan kasih sayang kepada anak-
anaknya dengan tidak memarahi atau memukul anaknya, selalu memberikan
perhatian penuh kepada anaknya dengan mengajarkan anaknya dengan sabar dan
tenang.
2. Fungsi Sosialisasi : Tn.I mengatakan sering berkumpul bersosialisasi dengan
masyarakat yang ada di Kp.Sarakan dan memberikan kebebasan kepada anaknya
untuk bersosialisi dengan lingkungan sekitar dengan pantaunnya agar anaknya
terbiasa kepada orang lain dan lingkungan sekitar. Tn.I mengajarkan perilaku
bersosialisasi sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-
hari.
3. Fungsi Perawatan Keluarga
a. 5 Tugas keluarga dalam kesehatan :
1) Mengenal masalah kesehatan : Tn.I mengatakan dirinya belum
mengetahui pengobatan tradisional untuk menurunkan tekanan darah.
2) Memutuskan tindakan yang tepat bagi kesehatan : Tn.I mengatakan
kadang sakit yang dirasakan hilang sendiri dengan tidur,
3) Memberikan perawatan terhadap keluarga yang sakit : Ketika dalam
keluarganya sedang ada yang sakit, Tn.I yang merawatnya dan hanya
mengkonsumsi obat warung saja, jika sakitnya tidak parah. Jika anggota
keluarganya sedang ada yang sakit dalam keadaan yang parah, keluarga
membawanya ke klinik atau ke puskesmas terdekat.
4) Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga :
Tn.I mengatakan dirinya dan istri selalu memelihara lingkungan sekitar
rumahnya.
5) Menggunakan pelayanan kesehatan : Tn.I mengatakan biasa
menggunakan pelayanan kesehatan ke klinik dekat rumah dan puskesmas.
b. Pola istirahat/tidur : Tn.I mengatakan di keluarganya tidak ada masalah dalam
pemenuhan istirahat/tidur.
c. Pola diet/makanan : Tn.I mengatakan keluarga makan sehari 3 kali. Dalam
sehari kadang ada makanan sayur sop atau sayur asem, tempe, tahu, sambal,
dan lauk pauk.
d. Pola eliminasi : Tn.I mengatakan tidak ada masalah eliminasi dalam
keluarganya. Dalam rumahnya terdapat WC yang memiliki seftiktank.
4. Pola aktivitas : Tn.I mengatakan dirinya hanya mencari nafkah untuk keluarganya
dan mengajarkan/mendidik anak-anaknya.
5. Fungsi Reproduksi : Tn.I mengatakan tidak ada masalah dri kesehatan reproduksi
dari istrinya dan tidak ada niat untuk mempunyai anak lagi dan istri mengikuti
program KB.
6. Fungsi Ekonomi : Tn.I mengatakan penghasilannya cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari
Tanaman alpukat berasal dari Meksiko Amerika Tengah, saat ini buah alpukat
telah di budidayakan di Amerika Selatan dan juga amerika tengah sebagai tanaman
pekarangan di daerah-daerah tropis di dunia, termasuk Indonesia. Tanaman alpukat
yang mempunyai nama latin Persea Americana Miller ini sangat banyak di temukan di
Indonesia. Walaupun bukan tanaman asli Indonesia, tetapi keberadaannya tidak asing
lagi bagi masyarakat. Masayarakat indonesia sudah sejak dulu kala telah melakukan
serangkaian upaya penanggulangan penyakit menggunakan bahan-bahan dari alam
sebagai pengobatan tradisional. Salah satunya yaitu memanfaatkan daun alpukat
untuk menyembuhkan beberapa penyakit. Tidak hanya daging buah alpukatnya saja
yang bermanfaat, tenyata daunnya menurut beberapa penelitian memiliki manfaat
daun alpukat untuk kesehatan tubuh.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal anda harus meminumnya secara rutin.
Saat tekanan darah sudah normal, anda bisa mengurangi dosisnya hingga segelas
untuk 3-4 hari.