Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENDAHULUAN

IMPLEMENTASI

I. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Pada pertemuan pertama yang telah dilakukan pada hari kamis tanggal 26 April
2018 telah dilakukan pengumpulan data umum, pada tanggal 26 April 2018 telah
dilakukan pengkajian fungsi keluarga, sedangkan pada pertemuan ketiga yang
dilakukan pada Selasa 26 April 2018 juga yang telah menghasilkan data pengkajian
lanjutan yaitu stresor dan koping keluarga, harapan keluarga dan pemerikasaan
fisik.
b. Data yang akan digali lebih lanjut
Akan diadakan

II. Rencana Keperawatan


a. Diagnosa Keperawatan
- Defisien Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan Tentang Hipertensi (00099)
- Kesiapan Meningkatkan Koping Keluarga Pada Keluarga (00075)
b. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pertemuan kedua diharapkan mahasisawa dan keluarga dapat
menyepakati kegiatan yang akan dilakukan.
c. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 30 menit diharapkan keluarga
mampu :
- Mengetahui manfaat rebusan daun alpukat
- Mengetahui tujuan mengkonsumsi rebusan daun alpukat
- Mengetahui cara membuat rebusan daun alpukat
III. Rencana Kegiatan
a. Topik atau Judul Kegiatan
Demontrasi pemberian rebusan daun alpukat
Sasaran atau target
- Keluarga Tn.I
b. Metode
- Ceramah - Tanya Jawab
- Diskusi - Praktik
c. Media dan Alat
- Daun alpukat
- Air hangat
- Gelas
d. Hari/tanggal : 7 April 2017
Waktu : 09.00 s/d selesai
Tempat : Rumah Tn.I
e. Pengorganisasian
f. Setting Tempat
g. Susunan Acara
No Waktu Kegiatan Implemetasi Kegiatan Peserta
1. Pembukaan : - Menjawab salam
5 Menit - Memberi salam - Memperhatikan dan
- Menjelaskan tujuan medengarkan

2. Praktik : - Mengikuti dan


20 menit Diskusi dan mempraktikan cara mendengarkan
perebusan daun alpukat - Diskusi tanya jawab

3. Penutup : - Menjawab salam


5 menit Mengucapkan terima kasih dan
mengucap salam

IV. Kriteria Evaluasi


1. Evaluasi struktur
a. Menyiapkan laporan pendahuluan
b. Keluarga dapat hadir 100%
c. Tempat dan alat tersedia sesuai dengan acara
d. Kegiatan sesuai dengan rencana
2. Evaluasi Proses
a. Mahasiswa menjelaskan tujuan kunjungan yaitu pemberian air rebusan daun
alpukat untuk menurunkan tekanan darah
b. Mahasiswa melakukan kunjungan sesuai dengan waktu yang telah disepakati
dengan keluarga pada tanggal 07 April 2017.
c. Mahasiswa menjelaskan dan mempraktikan cara merebus daun alpukat
d. Keluarga menerima kunjungan mahasiswa.
e. Keluarga aktif selama proses implementasi kunjungan dan interaksi dengan
mahasiswa.
f. Keluarga menyepakati kontrak kunjungan berikutnya.
g. Alat dan media dapat digunakan.
3. Evaluasi Hasil
a. 85% Keluarga mampu menjelaskan kembali manfaat rebusan daun alpukat
b. 85% keluarga mampu mengaplikasikan cara merebus daun alpukat
FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN KELUARGA

I. Data umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1. Nama kepala keluarga : Tn. S
2. Alamat dan telepon : Kp. Ranca Dulang RT 03/02 Desa Margasari Kec.
Karawaci Kota Tangerang
3. Komposisi kepala keluarga dan genogram

No Nama Jenis Hub dg KK Umur Pendidikan Riwayat


kelamin Imunisasi
1 Tn. S Laki-laki Kepala keluarga 49 tahun SMP Tidak lengkap
2 Ny. I Perempuan Istri 41 tahun SMP Tidak lengkap
3 An. D Laki-laki Anak 23 tahun SMA Tidak lengkap
4 An. A Laki-laki Anak 6 tahun TK Lengkap
5 An. A Perempuan Anak 1 bulan Belum sekolah Belum lengkap

Genogram :

4. Tipe keluarga : pasangan suami istri berserta anak (the nuclear family)
5. Suku bangsa : Tn. S berasal dari suku jawa dan sunda bangsa Indonesia
6. Agama : agama yang dianut keluarga Tn. S adalah agama islam
7. Status ekonomi keluarga : penghasilan keluarga Tn. A ± 3.200.000 perbulan
II. Riwayat Perkembangan Keluarga
1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini :
Ny. I (41 Thn) mengatakan dirumah tinggal bersama suami Tn. S (49 Thn) dan 3
anak An. D (23 Thn) An. A (6 Thn) An. A (1 Bln).
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi saat ini :
3. Riwayat Kesehatan saat ini : Ny. I mengatakan anak pertama perokok, anak Ny. I
sering merokok dirumah.
4. Riwayat Kesehatan Sebelumnya : Tn. S tidak memiliki riwayat penyakit

III. Keadaan Lingkungan


1. Karakteristik Rumah
Rumah Tn. S termasuk rumah tinggal permanen, dengan luas tanah 250 M.
Terdapat teras, 1 kamar tidur, satu kamar mandi didalam, dan 1 dapur, wc memiliki
seftitank, dan tidak memiliki jendela.
2. Karakteristik Tetangga Dan Komunitas : Tn.I mengatakan mengenal tetangga kanan
dan kiri rumahnya begitu juga anak-anaknya berhubungan baik dengan tetangga
sekitar rumahnya.
3. Mobilitas Geografis Keluarga : Keluarga Tn. S dari dulu tinggal di Kp.
Rancadulang .
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Dengan Masyarakat : Tn. S sering mengikuti
rapat jika ada pertemuan di balai desa
5. Sistem Pendukung Keluarga : Tn.I mengatakan pemasukan keuangan hanya dari
hasil dia menjaga warung

IV. Struktur Keluarga


1. Pola Komunikasi Keluarga : Bahasa sehari-hari keluarga Tn.S menggunakan bahsa
Indonesia, dan komunikasi dilakukan secara interpersonal untuk menyelesaikan
masalah.
2. Struktur Kekuatan Keluarga : Tn. S merasa tetap sebagai kepala keluarga yang harus
bertanggung jawab terhadap keluarganya.
3. Struktur Peran :Tn. S merasa tetap sebagai kepala keluarga dan masih bertanggung
jawab sepenuhnya terhadap anaknya karena anaknya belum menikah.
4. Nilai dan Norma : Nilai dan norma yang berlaku di keluarga Tn. S menyesuaikan
dengan nilai agama yang dianut dan norma yang berlaku dilingkungannya.

V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif : Tn.I mengatakan dirinya memberikan kasih sayang kepada anak-
anaknya dengan tidak memarahi atau memukul anaknya, selalu memberikan
perhatian penuh kepada anaknya dengan mengajarkan anaknya dengan sabar dan
tenang.
2. Fungsi Sosialisasi : Tn.I mengatakan sering berkumpul bersosialisasi dengan
masyarakat yang ada di Kp.Sarakan dan memberikan kebebasan kepada anaknya
untuk bersosialisi dengan lingkungan sekitar dengan pantaunnya agar anaknya
terbiasa kepada orang lain dan lingkungan sekitar. Tn.I mengajarkan perilaku
bersosialisasi sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-
hari.
3. Fungsi Perawatan Keluarga
a. 5 Tugas keluarga dalam kesehatan :
1) Mengenal masalah kesehatan : Tn.I mengatakan dirinya belum
mengetahui pengobatan tradisional untuk menurunkan tekanan darah.
2) Memutuskan tindakan yang tepat bagi kesehatan : Tn.I mengatakan
kadang sakit yang dirasakan hilang sendiri dengan tidur,
3) Memberikan perawatan terhadap keluarga yang sakit : Ketika dalam
keluarganya sedang ada yang sakit, Tn.I yang merawatnya dan hanya
mengkonsumsi obat warung saja, jika sakitnya tidak parah. Jika anggota
keluarganya sedang ada yang sakit dalam keadaan yang parah, keluarga
membawanya ke klinik atau ke puskesmas terdekat.
4) Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga :
Tn.I mengatakan dirinya dan istri selalu memelihara lingkungan sekitar
rumahnya.
5) Menggunakan pelayanan kesehatan : Tn.I mengatakan biasa
menggunakan pelayanan kesehatan ke klinik dekat rumah dan puskesmas.
b. Pola istirahat/tidur : Tn.I mengatakan di keluarganya tidak ada masalah dalam
pemenuhan istirahat/tidur.
c. Pola diet/makanan : Tn.I mengatakan keluarga makan sehari 3 kali. Dalam
sehari kadang ada makanan sayur sop atau sayur asem, tempe, tahu, sambal,
dan lauk pauk.
d. Pola eliminasi : Tn.I mengatakan tidak ada masalah eliminasi dalam
keluarganya. Dalam rumahnya terdapat WC yang memiliki seftiktank.
4. Pola aktivitas : Tn.I mengatakan dirinya hanya mencari nafkah untuk keluarganya
dan mengajarkan/mendidik anak-anaknya.
5. Fungsi Reproduksi : Tn.I mengatakan tidak ada masalah dri kesehatan reproduksi
dari istrinya dan tidak ada niat untuk mempunyai anak lagi dan istri mengikuti
program KB.
6. Fungsi Ekonomi : Tn.I mengatakan penghasilannya cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari

VI. Stres dan Koping Keluarga


1. Stresor yang dimiliki/ Jangka Pendek : Tn.I mengatakan sering merasa pusing.
2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah : Jika ada masalah dalam keluarga
biasanya di diskusikan dengan anank-anaknya.
3. Strategi Koping Yang Digunakan : Tn.I mengatakan dirinya dan anaknya selalu
berfikir optimis ketika menghadapi suatu masalah, dan sabar ketika masalah sedang
terjadi.
4. Strategi Adaptasi Fungsional : Dari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya cara-
cara keluarga mengatasi masalah secara maladaptif.

VII. Keadaan Gizi Keluarga


Pemenuhan gizi keluarga
Keluarga Tn. S mengkonsumsi makanan 3x sehari dengan nasi , lauk pauk, sayur,telur,
ikan. Menu yang dihidangkan berganti-ganti setiap hari, namun terkadang tidak menu
seimbang.

VIII. Harapan Keluarga


1. Keluarga berharap agar selalu diberikan kesehatan untuk sekarang dan seterusnya.
2. Terhadap petugas kesehatan yang ada : dengan adanya petugas kesehatan yang ada
berharap agar bisa mengontrol penyakit yang ada.
IX. Analisa Data

No. Data Fokus Masalah


1. DS : Domain 1 : Promosi Kesehatan
 Tn.I mengatakan sering merasa Kelas 2 : Manajemen Kesehatan
pusing, Tn.I mengatakan pada Diagnosa : Perilaku Kesehatan
saat merasa pusing beliau hanya Cenderung Beresiko Hipertensi pada
minum obat dari puskesmas dan Tn.I (00188)
istirahat.
 Tn.I mengatakan memiliki
riwayat penyakit Hipertensi
tekanan darah tertinggi mencapai
180/100mmHg
 Tn.I mengtakan ingin mengetahui
pengobatan tradisional untuk
menurunkan tekanan darah.
 DO :
 pada saat dikaji tekanan darah
Tn.I 130/90mmHg karena beliau
sudah minum obat dari
puskesmas.
2. DS : Domain 9 : koping/ toleransi stress
 Tn.I mengatakan ingin selalu Kelas 2 : respon koping
sehat, agar bisa selalu mencari Diagnosa : kesiapan meningkatkan
nafkah dan mendapatkan koping keluarga pada keluarga Tn.I
penghasilan yang bisa digunakan (00075)
untuk kebutuhan sehari-hari
DO:
 Tn.I tampak antusias untuk bisa
selalu sehat. Karena ketika
merasa pusing Tn.I hanya tiduran
saja.
X. Rumusan Diagnosa Keluarga
No Diagnosa
1. perilaku mencari kesehatan cenderung beresiko Hipertensi (00188)
2. kesiapan meningkatkan koping keluarga (00075)

XI. Skoring Diagnosa Keluarga


Diagnosa Kriteria score Bobot Nilai Pembenaran
Keperawatan
Perilaku Kesehatan a. Sifat masalah ... 2 1 2/3*1 Masalah ini belum terjadi
Cenderung Beresiko Ancaman =0,6 namun terdapat tanda dan
Hipertensi pada Tn.I kesejahteraan/res gejala yang mendukung dan
(00188) iko jika tidak segera ditangani akan
berlanjut ke aktual
b. Kemungkinan 2 2 Masalah dapat diatasi dengan
masalah dapat 2/2*2 mudah apabila, keluarga dapat
diubah mudah =2 mengetahui cara perebusan
daun alpukat

c. Potensial masala Masalah dapat dicegah dengan


h untuk dicegah 3 1 3/3*1 memberikan nasehat, agar
... =1 selalalu menjaga pola makan,
Tinggi dan kebersihan lingkungan.

d. Menonjolnya Jika masalah ini tidak langsung


masalah .... ditangani akan
Masalah berat 2 1 2/2*1 berbahaya untuk kesehatan
dan =1 Tn.I
harus segera dita
ngani Total Score 4,6
Kesiapan a. Sifat masalah ... 1 1 1/3*1 Masalah ini masih potensial
meningkatkan koping Sejahtera/potensi =0,3 namun beresiko untuk
keluarga (00075) al defisiensi pengetahuan

b. Kemungkinan Masalah dapat ditangani


masalah dapat 2 2 2/2*2 dengan mudah apabila
diubah mudah =2 keluarga mengetahui perannya
sebagai anak ketika orang tua
sedang sakit
c. Potensial masala 3 1 3/3*1 Masalah dapat dicegah
h untuk dicegah =1 dengan memberikan pendidika
... n kesehatan kepada keluarga .
Tinggi
d. Menonjolnya Keluarga merasa khawatir jika
masalah.. 1 1 ½*1= anak sedang sakit seperti nyeri
Ada masalah 0,5 kepala, tetapi keluarga belum
tidak perlu mengetahui bagaimana cara
segera ditangani penanganan pada sakit yang
3,8 dialami keluarga
Total Score

XII. Intervensi Keperawatan Keluarga

No Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi


Umum Kriteria Standar
1. Setelah Verbal  Keluarga dapat 1. Kemampuan keluarga
dilakukan (pengetahuan) menyebutkan mengenal masalah
tindakan penyakit kesehatan
keperawatan Hipertensi Domain 3 Perilaku
tidak terjadi Keluarga dapat Kelas S Pendidikan
resiko serangan mengidentifikasi Kesehatan
berulang kapan akan - Berikan pendidikan
(kumat- terjadinya kesehatan tentang
kumatan) Hipertensi Hipertensi.
kepada Tn. I  Keluarga dapat 2. Kemampuan keluarga
memutuskan dalam mengambil
tindakan yang keputusan
harus dilakukan Domain 5 Keluarga
bila terjadi Kelas X Perawatan
serangan Sepanjang Hidup
Dukungan Keluarga :
 Motivasi keluarga agar
penyakit Hipertensi
tidak meningkat dengan
pantang dalam
mengkonsumsi
makanan.
3. Kemampuan keluarga
dalam merawat anggota
keluarganya
Domain 5 Keluarga
Kelas X Perawatan
Sepanjang Hidup
Terapi keluarga :
- Berbagi rencana
terapi dengan
keluarga tentang
pemberian rebusan
daun alpukat
4. Kemampuan keluarga
memelihara lingkungan
rumah.
Domain 6 Sistem
Kesehatan
Kelas Y Mediasi
Sistem Kesehatan
Manajemen
Lingkungan :
- Dorong keluarga
untuk menciptakan
lingkungan yang
bersih.
5. Kemampuan keluarga
menggunakan
fasilitas/pelayanan
kesehatan
Domain 5 Keluarga
Kelas X Perawatan
Sepanjang Hidup
Dukungan Keluarga :
- Motivasi keluarga
untuk memeriksa
kesehatan secara
rutin ke pelayanan
kesehatan
2. Setelah Verbal  Keluarga dapat Domain 5 : Keluarga
dilakukan (pengetahuan) mengubah Kelas : X. Lifespan care
tindakan sasaran untuk Family Support
keperawatan promosi 1. Meyakinkan keluarga
diharapkan Tn. I kesehatan bahwa perawatan
dapat berperan  Keluarga dapat terbaik adalah yang
mengubah tujuan diberikan kepada
untuk pasien
meningkatkan 2. Mendengarkan
gaya hidup kekhawatiran keluargs,
perasaan, dan
pertanyaan
3. Mengidentifikasi
kesesuaian antara
pasien, keluarga dan
harapan professional
kesehatan
4. Peduli dan mendukung
mekanisme koping
yang digunakan oleh
keluarga

XIII. Implementasi Keperawatan Keluarga


No tanggal Diagnosa impelementasi Evaluasi Paraf
1. 30-3- Domain 1 : 1. Memberikan S : Tn. I
2017 Promosi pendidikan mengatakan bahwa
Kesehatan kesehatan tentang dirinya sudah
Kelas 2 : Hipertensi. mengerti apa yang
Manajemen H/ keluarga tampak sudah dijelaskan
Kesehatan mengerti saat O : Tn, I tampak
Diagnosa : dijelaskan tentang bisa menjelaskan
Perilaku penyakit hipertensi kembali tentang
Kesehatan 2. Motivasi keluarga penyakit Hipertensi
Cenderung untuk memeriksa A : masalah
Beresiko kesehatan perilaku mencari
Hipertensi(00 H/ menganjurkan kesehatan sudah
188) untuk sering tekanan teratasi sebagian
darah Tn. I P : lanjutkan
intervensi
2. 31-03- Domain 9 : 1. meyakinkan S : keluarga
2017 koping/ keluarga bahwa mengatakan jauh
toleransi perawatan terbaik lebih baik
stress adalah yang kondisinya setelah
Kelas 2 : diberikan kepada mahasiwa
respon koping pasien berkunjung ke
Diagnosa : H/ keluarga tampak rumah.
kesiapan kooperatif O : keluarga tampak
meningkatkan 2. mendengarkan lebih tenang dan
koping kekhawatiran terbuka kepada
keluarga pada keluarga, perasaan, mahasiswa
keluarga Tn. I dan pertanyaan A : masalah
(00075) H/ setelah dilakukan kesiapan
intervensi meningkatkan
keperawatan Tn. I koping keluarga
mengatakan lebih teratasi sebagian
jadi lebih baik pada keluarga
3. mengidentifikasi P : lanjutkan
kesesuaian antara intervensi
pasien, keluarga dan intervensi
harapan
professional
kesehatan
4. H/ harapan keluarga
Ny. A adalah bisa
merawat Tn. I
dengan kasih sayang
5. peduli dan
mendukung
mekanisme koping
yang digunakan
oleh keluarga
H/ keluarga Tn. I
ingin selalu sehat
dan saling
meyayangi
REBUSAN DAUN ALPUKAT

Tanaman alpukat berasal dari Meksiko Amerika Tengah, saat ini buah alpukat
telah di budidayakan di Amerika Selatan dan juga amerika tengah sebagai tanaman
pekarangan di daerah-daerah tropis di dunia, termasuk Indonesia. Tanaman alpukat
yang mempunyai nama latin Persea Americana Miller ini sangat banyak di temukan di
Indonesia. Walaupun bukan tanaman asli Indonesia, tetapi keberadaannya tidak asing
lagi bagi masyarakat. Masayarakat indonesia sudah sejak dulu kala telah melakukan
serangkaian upaya penanggulangan penyakit menggunakan bahan-bahan dari alam
sebagai pengobatan tradisional. Salah satunya yaitu memanfaatkan daun alpukat
untuk menyembuhkan beberapa penyakit. Tidak hanya daging buah alpukatnya saja
yang bermanfaat, tenyata daunnya menurut beberapa penelitian memiliki manfaat
daun alpukat untuk kesehatan tubuh.

a. Kandungan Daun Alpukat


Salah satunya terdapat pada kandungan zat daun alpukat ini :
 Querstin
Querstin adalah senyawa keompok flavonol terbesar, querstin dan glikosidannya
berada dalam jumlah sekitar 60-75%. Querstin di percaya dapat melindungi
tubuh dari beberapa jenis penyakit degenerative dengan cara menangkap radikal
bebas dan menghelat ion logam transisi makanan yang rendah, pemasakan dapat
menyebabkan terjadinya proses dedgradasi oleh panas dan dapat melarutkan
kuersetin dari air yang mendidih. Daun alpukat rasanya pahit berkhasiat sebagai
diuretik dan menghambat pertumbuhan beberapa bakteri seperti staphylococcus
sp, pseudomonas sp, protectus sp, escherichea sp, dan bacillus sp. Selain itu
berkhasiat untuk menyembuhkan kencing batu, darah tinggi, dan sakit kepala.
Daun yang dibuat teh dapat meyembuhkan nyeri saraf, nyeri lambung, bengkak
saluran pernapasam dan haid tidak teratur.
 Polifenol
Polifenol adalah sub-kelompok fitonutrien yang ditemukan pada makanan
seperti pada manfaat teh, bawang, anggur dan kacang-kacangan tertentu.
Polifenol alami melindungi tanaman melawan patogen , parasit dan predator dan
sering berkontribusi pada rasa dan warna buah dan sayuran. Polifenol adalah
kelompok zat kimia yang di temukan pada tumbuhan. Zat ini memiliki tanda
khas yakni memiliki banyak gugus fenol dalam molekulnya. Plofenol berperan
dalam memberi warna pada suatu tumbuhan seperti warna daun saat musim
gugur.
b. Manfaat Daun Alpukat Untuk Kesehatan Tubuh
Tumbuhan ini sangat kaya dengan bermacam kandungan kimia yang sudah
diketahui, tetapi sering kita tidak tahu tentang manfaatnya terutama buat kesehatan
kita sebagai obat tradisional alami yang sangat membantu untuk selalu hidup sehat
dan segar tanpa penyakit yang mengganggu kita.Buah dan daun mengandung
Saponin, flavonoid dan alkaloida. Daun alpukat ini rasnya pahit, kelat, peluruh
kencing dan bersifat anti bakteri yaitu menghambat pertumbuhan beberapa spesies
bakteri : staphyloloccus sp, pseudomonas sp, escherichea sp dan baccilus sp. Inilah
beberapa manfaat daun alpukat untuk kesehatan tubuh :
 Mengatasi Sakit Pinggang
Pinggang yang sakit sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Coba gunakan
daun alpukat sebagai obatnya, ambil 5 lembar daun alpukat lalu rebus di dalam
2gelas air hingga mendidih dan sisakan kira-kira 1 gelas air. Setelah disaring,
embunkan semalaman dan minum ramuan ini secara rutin selama satu minggu.
 Tekanan Darah Tinggi
Untuk menurunkan tekanan darah anda, cuci bersih 3 lembar daun alpukat.
Setelah daun alpukat dicincang kasar, masukan kedalam air panas layaknya
anda menyeduh teh. Dinginkan terlebih dahulu lalu saring dan minum ramuan
ini tiga kali sehari.
 Mengatasi Asma
Jika anda menderita asma, mungkin daun alpukat bisa menjadi solusAsma
c. Cara Menggunakan Daun Alpukat untuk Hipertensi
1. Ambil 5 lembar daun alpukat yang sudah tua kemudian cuci sampai bersih
2. Rebus daun tersebut menggunakan 3 gelas air putih
3. Masukkan gula jika anda tidak suka pahit (lebih baik tidak pakai gula)
4. Didihkan hingga air tinggal satu gelas
5. Minum setengah gelas di pagi hari dan setengahnya lagi di malam hari

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal anda harus meminumnya secara rutin.
Saat tekanan darah sudah normal, anda bisa mengurangi dosisnya hingga segelas
untuk 3-4 hari.

Anda mungkin juga menyukai