Anda di halaman 1dari 83

Tugas P3 Bio

”Bahan Ajar”

Disusun Oleh :

Norman Setyo Pambudi

20140111044018

Semester VI
Dosen Pengampuh : Bapak Dr.Cornelius Tanto, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS CENDERAWASIH

TAHUN AJARAN 2017


A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,


peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,


mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori

B. Kompetensi Dasar

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur


dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang
terjadi pada mahluk hidup.
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan
mengamati bioproses.
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan
menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama
yang dianutnya.
2.1 Berperilaku ilmiah : teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat
secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap
tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan
prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan
percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.

3.9 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada


sistem ekskresi dan mengaitkannya dengan proses ekskresi sehingga
dapat menjelaskan mekanisme serta gangguan fungsi yang mungkin
terjadi pada sistem ekskresi manusia melalui studi literatur, pengamatan,
percobaan, dan simulasi.

4.10 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi organ
yang menyebabkan gangguan sistem ekskresi manusia melalui berbagi
bentuk media presentasi.

C. Indikator
 Mengidentifikasi struktur organ – organ system ekskresi manusia
berdasarkan pengamatan.
 Menjelaskan fungsi Paru-paru sebagai alat ekskresi pada manusia.
 Menjelaskan fungsi ginjal sebagai alat ekskresi pada manusia
 Mendeskripsikan proses pembentukan urine
 Menjelaskan fungsi kulit sebagai alat ekskresi pada manusia
 Menjelaskan fungsi hati sebagai alat ekskresi pada manusia
 Mengaitkan struktur, fungsi dan proses ekskresi pada manusia
 Mengidentifikasi struktur organ system ekskresi pada hewan
 Membedakan struktur organ ekskresi pada hewan invertebrate dan
vertebrata
 Mengaitkan struktur, fungsi, dan proses ekskresi pada hewan
 Menjelaskan kelainan yang terjadi pada system ekskresi manusia
 Mengaitkan hubungan struktur, fungsi organ ekskresi dan kelainan pada
system ekskresi manusia
 Membuat laporan tertulis tentang analisis kelainan pada system ekskresi
manusia
 Mempresentasikan kelainan penyakit system ekskresi pada manusia dengan
menggunakan power point

D. Uraian Materi

a. Sistem Ekskresi pada Manusia

Alat-alat ekskresi atau pengeluaran yang terdapat pada manusia dan hewan
vertebrata pada umumnya terdiri dari ginjal, kulit, paru-paru, hati, dan anus.
Melalui alat-alat tersebut, zat-zat sisa hasil metabolisme yang tidak dimanfaatkan
lagi di dalam tubuh akan dikeluarkan. Setiap organ atau alat pengeluaran tersebut
memiliki fungsi tersendiri. Jenisjenis zat sisa yang dikeluarkan akan disesuaikan
dengan alat pengeluaran yang digunakan untuk mengeluarkannya.
 Ginjal

Mamalia memiliki ginjal tipe metanefros.Limbah nitrogennya adalah urea.


Urea dibuang dalam bentuk cair. Oleh karena itu, urin membutuhkan air sebagai
pelarut limbah.

 Bagian-Bagian Ginjal

Ginjal mamalia berbentuk biji buah kacang dan terdapat pada rongga perut
bagian belakang. Ginjal terdiri dari dua lapisan. Bagian luar disebut korteks, bagian
dalam disebut medula.Lekukan di salah satu sisi ginjal disebut hilus. Melalui hilus
ini lalu lintas terjadi, mulai dari piala ginjal (pelvis) ke ureter dan ke kantong kemih
membawa urin, serabut saraf juga masuk melalui hilus. Demikian pula pembuluh
darah dan pembuluh limfa.

Pembuluh darah pada ginjal, terutama pada glomerulus sangat halus dan
berpori. Hal ini untuk memudahkan keluar masuknya molekul-molekul zat pada
proses reabsorpsi. Di dalam ginjal kurang lebih ada sejuta pembuluh halus
(arteriolus). Pelvis atau piala ginjal bercabang-cabang menjadi kaliks mayor. Kaliks
mayor bercabang-cabang lagi menjadi kaliks minor. Kaliks minor adalah tempat
pertama bermuaranya urin yang nantinya memasuki kaliks mayor, akhirnya ke
pelvis untuk disimpan sementara sebelum dialirkan ke kantung kemih melalui
ureter. Di bagian korteks dan medula terdapat struktur yang disebutnefron.Sekitar
satu sampai empat juta nefron terdapat dalam sebuah ginjal. Nefron inilah yang
berfungsi membuat urin. Jadi, proses filtrasi dan absorpsi terjadi di nefron.

Nefron berukuran hampir mikroskopis. Pada pembesaran tertentu dapat kita


lihat bahwa nefron terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut.

 Kapsul Bowman, berbentuk piala yang sebetulnya merupakan percabangan


tubulus, yang menyelimuti glomerulus. Bentuk kapsul memungkinkan
penyaringan filtrat dari glomerulusa ke tubulus semakin efektif.

 Saluran nefron atau tubulus yang terdiri atas tubulus kontortus proksimal,
lengkung henle, dan tubulus kontortus distal.

 Saluran pengumpul atau tubulus kolekta (pengumpul), merupakan muara


dari puluhan tubulus distal. Tubulus kolekta akan bermuara pada kaliks
minor.

 Mekanisme Terbentuknya Urin


Seperti yang telah anda ketahui bahwa zat sisa metabolisme yang
dikeluarkan ginjal adalah urin. Bagaimanakah terbentuknya urin? Proses
pembentukan urin dalam ginjal berlangsung melalui empat tahap, yaitu filtrasi,
absorpsi aktif, absorpsi pasif, dan sekresi.Istilah cuci darah oleh ginjal kiranya
cukup tepat. Melalui ginjal, darah yang membawa berbagai zat dan molekul yang
masuk melalui pencernaan dan sisa metabolisme sel akan disaring. Zat yang harus
dibuang akan melaju ke tubula kolekta, dan zat yang masih terpakai akan kembali
ke dalam darah untuk beredar ke seluruh tubuh.
1. Filtrasi. Setiap 5 menit, darah yang mengalir di dalam tubuh disaring dalam
glomerulus. Pembuluh darah di glomerulus yang sangat halus dan berpori
menyebabkan lolosnya cairan, sejumlah zat makanan, garam-garam, dan zat
lain yang tidak dibutuhkan. Hal ini terjadi dengan adanya bantuan dari
tekanan aliran darah di glomerulus. Di antara yang lolos dari pembuluh
glomerulus, hampir tidak ada protein karena molekulnya terlalu besar
dibandingkan pori-pori glomerulus. Filtrat yang keluar dari glomerulus
mirip dengan susunan plasma darah.

2. Absorpsi aktif dan absorpsi pasif. Filtrat dari glomerulus akan memasuki
tubulus. Di tubulus inilah pembentukan urin dimulai. Bagian pertama
tubulus adalah tubulus kontorti proksimal.Di sini sebagian besar filtrat yang
memang masih mengandung zat makanan akan diserap kembali. Tubulus
kontorti proksimal memiliki permukaan yang penuh dengan mikrovili,
suatu lipatan-lipatan epitel untuk memperluas permukaan tubulus, agar
penyerapan dapat dilakukan lebih banyak dan cepat. Adanya mikrovili
menyebabkan luas tubulus menjadi ± 6 m2 .Mikrovili melakukan absorpsi
aktif terhadap semua glukosa dan ion-ion Na,Cl, Ca, K, HCO3, SO 4 yang
terdapat dalam filtrat. Absorpsi pasif dilakukan terhadap air yang akan
berdifusi berdasarkan tekanan osmotik. Asam amino jenis albumin yang
turut dalam filtrat akan direabsorpsi di seluruh bagian tubulus. Semua bahan
yang direabsorpsi dikembalikan ke dalam darah. Sekarang sisa filtrat adalah
limbah nitrogen dan sejumlah garam yang terus menuju ke lengkung Henle.
Pada lengkung Henle terjadi reabsorpsi natrium ke dalam darah. Dengan
berkurangnya garam-garam, larutan urin yang terus melaju menuju ke
tubulus kontortus distal bersifat hipotonis (encer) karena di lengkung Henle
tidak ada penyerapan air. Selanjutnya, di tubulus distal urin masih
direabsorpsi garamnya di tempattempat tertentu. Demikian pula air dalam
urin direabsorpsi ke dalam jaringan. Melalui tubula kolekta, urin sudah
benar-benar murni seperti urin yang seharihari kita lihat. Beberapa kalangan
kedokteran menyebut urin hasil pengolahan lengkung Henle sebagai urin
sekunder, sedangkan urin yang masih di daerah tubulus proksimal disebut
urin primer.

3. Sekresi. Sekresi di sini merupakan proses dikeluarkannya urin dari turbula


kolekta ke kaliks minor. Setiap hari ginjal menghasilkan kurang lebih 2 liter
urin yang secara berkala dikeluarkan setelah disimpan sementara di kantong
kemih. Perlu Anda ketahui bahwa selain dilalui oleh filtrat dari glomerulus,
tubulus proksimal sampai tubulus distal juga melakukan sekresi zat-zat
tertentu ke dalam urin. Zat-zat tersebut adalah ion hidrogen (H+) yang
dibuang oleh darah karena pH darah terlalu asam. Jika pH darah mulai naik,
sekresi ion H+ dari darah ke tubulus adalah amoniak (NH3), ion K+, dan
kreatinin, untuk bersatu dengan urin. Pembuangan amoniak hanya
membantu jalan utama yang biasanya melalui glomerulus. Zat pewarna
makanan atau obat juga disekresi melalui tubulus. Pengaturan konsentrasi
air dalam darah dan di dalam tubulus ginjal diatur oleh hormon anti diuretik
atau ADH (Anti Diuretik Hormon). Apabila air di dalam darah berkurang
maka akan terdeteksi oleh reseptor dalam otak dan merangsang kelenjar
pituitary untuk memproduksi ADH. ADH akan menyebabkan air dalam
tubulus ginjal terserap ke dalam darah dan menyebabkan urin menjadi
pekat, tetapi darah agak encer. Jika darah sedang encer, misalnya setelah
minum banyak air, ADH tidak diproduksi. Maka urin pekat yang hipertonis
akan menyebabkan air di dalam darah terserap ke dalam tubulus bersatu
dengan urin, dan disalurkan ke kantong kemih untuk dibuang. Kita sering
merasakan, apabila banyak minum akan menyebabkan sering buang air
kecil.

 Kulit

Kulit merupakan organ terluar tubuh yang memiliki struktur yang cukup
kompleks dan memiliki berbagai fungsi yang vital. Kulit mempunyai peranan untuk
memelihara suhu tubuh, dan melindungi jaringan yang ada di bawahnya dari
gangguan fisik berupa gesekan, penyinaran, panas, kuman, dan zat kimia. Selain
itu, kulit juga berfungsi sebagai alat ekskresi dengan cara mengeluarkan keringat.
Banyaknya keringat yang dikeluarkan oleh seseorang dipengaruhi oleh beberapa
faktor, di antaranya aktivitas tubuh, suhu lingkungan, makanan, keadaan emosi, dan
keadaan kesehatan. Kulit terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan luar (epidermis) dan
lapisan dalam (dermis).
 Epidermis

Epidermis adalah bagian luar kulit yang agak tipis berupa jaringan epitel.
Epidermis dikenal juga dengan nama kulit ari yang terdiri dari beberapa lapisan.

 Stratum korneum. Stratum korneumatau disebut juga lapisan zat tanduk


merupakan lapisan sel mati yang selalu mengelupas dan tersusun atas
berlapis-lapis jaringan sel pipih. Stratum korneum berfungsi untuk
melindungi sel-sel dan mencegah masuknya bibit penyakit.

 Stratum lusidum. Stratum lusidummerupakan lapisan sel mati yang jernih


dan tidak berinti. Lapisan ini berfungsi untuk mengganti sel-sel yang
terdapat pada lapisan stratum korneum dan hanya ditemukan pada kulit
tebal, seperti kulit telapak tangan.

 Stratum granulosum. Stratum granulosummerupakan lapisan yang disusun


oleh sel-sel pipih berisi granula berwarna gelap mengandung keratohialin.
Lapisan ini memiliki fungsi yang sama dengan stratum lusidium, yaitu
mengganti sel-sel yang terdapat pada lapisan stratum korneum.

 Stratum spinosum. Stratum spinosummerupakan lapisan sel-sel bentuknya


polihedral dan tersusun rapat, serta permukaannya menampakkan bentukan
seperti duri.

 Stratum germinativum. Stratum germinativummerupakan lapisan yang


tersusun atas selapis sel kubus. Lapisan ini aktif melakukan pembelahan dan
berfungsi membentuk lapisan sel baru.

 Dermis

Lapisan dermis terletak di bawah lapisan epidermis dan terdiri atas jaringan
ikat yang mengandung serat-serat elastis dan kolagen.Pada lapisan dermis terdapat
pembuluh darah, akar rambut, ujung saraf, kelenjar keringat (glandula sundorifera),
serta kelenjar minyak (glandula sebassea) yang letaknya dekat akar rambut.
Kelenjar keringat berfungsi untuk mengeluarkan keringat yang mengandung zat
sisa metabolisme. Kelenjar ini berbentuk seperti pipa terpilin yang memanjang.
Pangkal kelenjar ini berhubungan dengan kapiler darah serta serabut saraf simpatik.
Dari kapiler darah tersebut, kelenjar keringat akan menyerap air dengan larutan
garam dan sedikit urea.

Pengaturan kerja kelenjar keringat berada di bawah pengaruh pusat


pengaturan suhu badan (hipotalamus) dan enzim brandikinin yang kerjanya
dirangsang oleh perubahan suhu tubuh.Pada orang yang memiliki aktivitas yang
cukup tinggi dalam kesehariannya, pengeluaran keringat akan lebih banyak dari
kondisi normal sehingga air dan garam banyak yang terbuang. Hal ini akan
mengakibatkan orang tersebut mengalami dehidrasi.

Pada saat lingkungan sedang panas kelenjar keringat aktif dan pembuluh
kapiler di kulit melebar. Melebarnya kapiler menyebabkan merembesnya air dan
sisa metabolisme menjadi keringat. Aktifnya kelenjar keringat mengakibatkan
keluarnya keringat ke permukaan kulit dengan cara penguapan. Penguapan
menyebabkan suhu di permukaan kulit turun sehingga kita tidak merasakan panas
lagi. Berkeringat merupakan cara kulit menjaga keseimbangan suhu tubuh dengan
lingkungannya. Ketika cuaca sedang buruk atau suhu lingkungan dingin, kelenjar
keringat menghentikan aktivitasnya, kemudian kapiler darah di kulit menyempit.
Pada keadaan ini darah tidak dapat membuang air dan sisa metabolisme. Dengan
demikian, suhu tubuh tetap seperti semula, dan tidak berkurang suhunya.
Penguapan sangat jarang terjadi agar tubuh tidak kedinginan.

 Paru-Paru
Selain bekerja dalam proses pernapasan, paru-paru berperan ganda dalam
proses pengeluaran. Satu-satunya alat yang dapat membuang sisa metabolisme
dalam bentuk gas adalah paru-paru. Ekskresi paru-paru bersamaan dengan respirasi.
Fase ekshalasi atau ekspirasi pada proses bernapas sebetulnya juga merupakan
proses ekskresi. Karbon dioksida dan uap air adalah sisa respirasi dalam setiap sel
tubuh, khususnya dilakukan oleh mitokondria dalam rangka perolehan energi
melalui oksidasi makanan. Secara kimiawi, proses tersebut dapat ditulis sebagai
berikut.

Sisa respirasi berupa gas karbon dioksida dan uap air ini yang diembuskan
keluar pada fase ekshalasi. Awalnya, karbon dioksida dan uap air dari sel
didifusikan ke darah dalam vena, kemudian dialirkan ke paru-paru untuk
diekskresikan.
 Hati

Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh. Peran utamanya membantu


proses pencernaan makanan. Di dekat hati terdapat sebuah kantong kecil dengan
warna kontras, yaitu kantong empedu. Dari hati dikeluarkan cairan empedu yang
mengandung zat-zat pengemulsi lemak, juga mengandung pigmen.

Pigmen empedu merupakan hasil penghancuran sel-sel darah merah yang


sudah tua dan ditumpuk di hati. Hati mengubah dan menghancurkan sampah
tersebut. Hemoglobin tua diubah menjadi pigmen empedu.Saat cairan empedu
memasuki usus, pigmen tidak turut dicernakan, hanya dilewatkan dan bersatu
dengan tinja. Warna kuning tinja merupakan bukti adanya pigmen empedu. Jadi,
sampah hemoglobin dibuang melalui tinja. Selain itu, aktivitas bakteri dari usus
besar menyebabkan pigmen terserap ke dalam darah. Warna kuning pada plasma
darah dan urin berasal dari pigmen empedu juga.
Hati juga mensintesis sejumlah protein menjadi senyawa penetral racun, dan
dapat menghancurkan bakteri dalam darah. Proses penetralan racun disebut
detoksifikasi.Hati juga akan mengakumulasi racun yang sulit diuraikan dan
disimpan di dalam hati agar tidak meracuni seluruh tubuh.

b. Sistem Ekskresi pada Hewan


 Sistem ekskresi pada Hewan Vertebrata

 Sistem Ekskresi pada Ikan

Berdasarkan lingkungan tempat hidupnya terdapat dua jenis ikan, yaitu ikan
laut dan ikan air tawar. Perbedaan salinitas lingkungan tempat hidup ikan itu
menyebabkan perbedaan pada kerja ginjal dari masing-masing ikan. Pada ikan air
tawar, lingkunganhipotonikmenyebabkan air masuk terus-menerus ke dalam tubuh.
Agar terhindar dari pengenceran cairan tubuh, ginjal ikan harus bekerja keras
mengeluarkan air ini dalam bentuk urin. Darah yang membawa air dan garamgaram
akan memasuki kapsula Bowman melalui glomerulus. Pada kapsul bowman akan
terjadi filtrasi. Zat-zat yang masih dibutuhkan diserap kembali oleh arteri
oeritubuler yang mengelilingi tubulus. Setelah penyerapan garam-garam tubuh
selesai, terbentuklah urin yang pada kenyataannya tidak lebih daripada air saja,
sebab sebagian besar limbah nitrogen dibuang secara difusi melalui insang. Dapat
dikatakan bahwa bagi ikan air tawar, ginjal merupakan alat keseimbangan air, selain
sebagai alat ekskresi. Dari ginjal, urin akan dialirkan ke saluran urin menuju kloaka
atau bahkan langsung ke luar melalui pori/lubang urinaria, bersebelahan dengan
lubang kotorannya.

Pada beberapa jenis ikan, terutama ikan jantan, saluran urin bersatu dengan
saluran reproduksi. Kantongnya disebut sinus urogenitalis. Ikan laut menghadapi
masalah yang berbeda. Justru salinitas yang tinggi menyebabkan cairan tubuhnya
tersedot ke luar terus-menerus. Oleh karena itu, cara ekskresinya berbeda. Pada ikan
bertulang rawan, seperti ikan hiu, ginjalnya lebih banyak menyerap urea kembali
ke dalam darahnya.Ini dilakukan agar tekanan osmosis darah sama dengan tekanan
osmosis air laut. Keadaan isotonis ini dapat mencegah mengalirnya cairan tubuh ke
luar. Kadar urea dalam darah hiu hampir 80 kali lipat kadar urea pada vertebrata
lainnya. Fungsi ginjal ikan laut sama dengan ginjal vertebrata darat, yaitu
menyaring limbah nitrogen, garam-garam, dan sedikit sekali air. Pebedaan hanya
terdapat pada kadar ureanya.

Ikan laut yang bertulang keras seperti bandeng contohnya mengatasi


kehilangan air dengan meminum air secara terus-menerus, sedangkan garam yang
ikut tertelan akan dikembalikan ke laut melalui transpor aktif oleh insang.
Sementara itu, ginjal akan sesedikit mungkin membentuk urin. Agar pembentukan
urin tidak terlalu banyak, ikan laut memiliki glomerulus yang sangat kecil. Namun,
ada beberapa jenis ikan laut yang tidak memiliki glomerulus.Garam-garam dan
limbah nitrogen dikeluarkan melalui tubulus dan sistem portal renal yang baik.
 Sistem Ekskresi pada Katak

Amfibi memiliki ginjal tipe opistonefros.Sama halnya dengan ikan air


tawar, ginjal juga berfungsi untuk keseimbangan air di dalam tubuh. Ginjal katak
juga harus bekerja menyesuaikan diri dengan cara hidup katak yang sewaktuwaktu
di air dan sewaktu-waktu di darat. Pada saat di darat, aliran darah pada glomerulus
terbatas. Oleh karena itu, zat-zat buangnya akan diserap oleh tubulus melalui sistem
portal renal.Selain itu, katak memiliki kantong kemih. Pada saat kekurangan air, air
dalam kantong kemih diserap kembali ke dalam darah.
 Sistem Ekskresi pada Reptilia

Ginjal reptilia bertipe metanefros,bentuk ginjalnya berbeda-beda. Pada ular


dan kadal ginjalnya panjang dan sempit. Posisi kedua ginjal bukan lagi
berdampingan di kiri dan kanan tubuh, namun ginjal yang satu terletak di bagian
belakang ginjal yang lainnya.

Ular, buaya, dan biawak tidak memiliki kantong kemih. Untuk beradaptasi
dengan lingkungan yang kering, ketiga anggota reptil tersebut mengubah urinnya
menjadi asam urat dan membuangnya dalam bentuk kering seperti pasta putih.
Mungkin anda pernah melihat kotoran tokek atau cicak di rumah yang warnanya
separuh hitam dan ujungnya putih. Bagian hitam merupakan feses (tinja) dan yang
putih asam urat. Jadi, sebagian besar anggota reptilia membuang limbah nitrogen
tanpa kehilangan air. Hal ini penting karena lingkungan mereka yang sangat kering
dan kulitnya tertutup sisik tebal.

Pada kadal dan kura-kura, ginjal meneruskan urin ke vesika urinaria(kantong


kemih) melalui ureter yang pendek. Kantong kemih meneruskan lagi ke kloaka.
Kura-kura tertentu memiliki dua kantong tambahan pada kantong kemihnya sebagai
alat bantu respirasi. Pada kura-kura betina, kedua kantong tambahan itu terkadang
berisi air untuk membasahi tanah di tempatnya bertelur agar lunak saat digali.

 Sistem Ekskresi pada Burung (Aves)

Oleh karena kebiasaan terbangnya maka menyebabkan burung efektif


mengatur bobot tubuhnya. Agar tidak menjadi beban, burung tidak memiliki
kantong kemih.Urea dibuang dalam bentuk asam urat. Hanya burung unta (ostrich)
yang memiliki kantong kemih.
Asam urat yang dikeluarkan bersama feses warnanya putih dan seperti
pasta. Dalam ginjal burung tidak ada sistem portal renal, seluruh absorpsi limbah
dilakukan oleh glomerulus. Jadi, meskipun glomerulus kecil, namun aktivitasnya
tinggi karena tidak ada bantuan dari sistem portal renal.

 Sistem ekskresi pada hewan invertebrate

Pada cacing pipih terjadi proses pengeluaran zat sisa misalnya Planaria yang
dilakukan melalui pembuluh bercabang-cabang yang memanjang pada bagian
samping kiri dan kanan di sepanjang tubuhnya. Setiap cabang berakhir pada sel-sel
api (solenosit) yang dilengkapi dengan silia (bulu getar), Saluran ini disebut
protonefridium. Silia pada setiap sel api akan selalu bergerak. Akibat dari gerakan
silia tersebut, air atau cairan tubuh dan zat sisa yang sudah disaring di dalam sel api
akan terdorong masuk ke dalam saluran ekskresi. Dari saluran ekskresi, cairan
tubuh dan zat sisa kemudian dikeluarkan dri tubuh melalui suatu lubang yang
disebut nefridiofor.
Cacing tanah yang termasuk ke dalam kelompok Annelida, pada setiap
segmen terdapat sepasang ginjal atau nefridum, kecuali pada tiga segmen pertama
dan segmen terakhir. Setiap nefridium memiliki corong yang terbuka dan bersilia
yang disebut nefrostom. Cairan tubuh ditarik dan diambil oleh nefrostom, yang
kemudian masuk ke dalam nefrida yang berupa pembuluh panjang dan berliku-liku.
Pada waktu cairan tubuh mengalir melalui nefridia terjadi penyerapan kembali zat-
zat yang masih bermanfaat, seperti glukosa, air, dan ion-ion. Zat-zat tersebut
diedarkan ke seluruh kapiler sistem sirkulasi. Sedangkan sisa cairan tubuh, seperti
air, senyawa nitrogen, dan garam-garam yang tidak diperlukan oleh tubuh akan
dikeluarkan melalui ujung nefrostom yang berupa lubang atau disebut nefridiofor.

Alat ekskresi pada serangga disebut tubula atau pembuluh Malpighi.


Pembuluh Malpighi merupakan tabung kecil yang panjang. Pembuluh Malpighi
terletak dalam homosol dan tergenang di dalam darah. Bagian pangkal pembuluh
Malpighi melekat pada ujung anterior dinding usus dan bagian ujungnya menuju ke
homosol yang mengandung hemolimfa(darah pada invertebrate dengan sistem
peredaran darah terbuka). Pembuluh Malpighi bagian dalam tersusun oleh selapis
sel epitel yang berperan dalam pemindahan urea, limbah nitrogen, garam-garam,
dan air dari hemolomfa ke dalam rongga pembuluh, lalu diserap kembali secara
osmosis di rectum untuk diedarkan ke seluruh tubuh hemolimfa. Sebaliknya, bahan
yang mengandung nitrogen diendapkan sebagai Kristal asam urat yang akan
dikeluarkan bersama feses melalui anus.

Cara kerja buluh malpighi atau tubulus malpighi adalah dengan cara
menyerap zat-zat yang terlarut dalam darah melalui dinding tubulus. Di dalam
tubulus, cairan yang masuk diseleksi, zat yang bermanfaat diserap untuk
dikembalikan ke darah termasuk air hingga tersisa limbah yang berbentuk padat,
yaitu asam urat.

Tubulus malpighi tidak memiliki saluran keluaran. Oleh sebab itu, asam urat
disalurkan ke usus belakang. Dengan cara seperti ini, zat sisa metabolisme akan
dibuang bersama feses. Dengan demikian, dapat mencegah belalang untuk
kehilangan air dari dalam tubuhnya. Bentuk ekskresi ini tidak terdapat pada
ekskresi hewan lain.
c. Gangguan pada Sistem Ekskresi

Mengingat fungsi ginjal yang amat penting bagi kelangsungan hidup


organisme maka semaksimal mungkin segala gangguan terhadap ginjal harus
dihindarkan. Akan tetapi, ini merupakan pekerjaan berat. Banyak kelainan dan
gangguan pada fungsi ginjal, di antaranya akan dijelaskan sebagai berikut.

 Diabetes

Penyebab diabetes ada dua macam. Pertama diabetes insipidus,terjadi akibat


ketidakmampuan si penderita untuk memproduksi hormon ADH. Ketiadaan ADH
menyebabkan penderita selalu ingin kencing, hampir sebanyak 20 kali sehari.
Akibatnya penderita selalu merasa haus sekali. Kedua, yaitu diabetes mellitus.
Diabetes mellitus adalah penyakit yang diakibatkan kegagalan pankreas
memproduksi insulin.Insulin adalah hormon yang mengatur kadar gula darah agar
tidak melebihi normal. Berlebihnya gula dalam darah tidak mampu diserap kembali
seluruhnya oleh tubulus proksimal sehingga gula tersebut terkandung dalam urin
penderita.

 Nefritis

Nefritis adalah peradangan di ginjal terutama pada glomerulus.


Penyebabnya adalah bakteri Streptococcus yang masuk melalui saluran pernapasan,
kemudian dibawa oleh darah dan selanjutnya ke ginjal. Peradangan menyebabkan
glomerulus semakin berlubang-lubang melebihi pori-pori yang sudah ada.
Akibatnya, sel-sel darah dan protein masuk ke tubulus bersama filtrat glomerulus.
Sel darah dan protein tidak dapat direabsorpsi dan keluar bersama urin. Urin akan
tampak merah atau keruh.nPemberian antibiotik dan istirahat total biasanya akan
menyembuhkan nefritis.
 Uremia

Uremia merupakan kegagalan ginjal membuang limbah metabolisme secara


normal. Ini dapat disebabkan beberapa faktor, misalnya nefritis, kerusakan saluran
kencing, infeksi bakteri, overdosis vitamin D, shock berat, terbakar, keracunan,
reaksi karena tranfusi darah, diabetes, dan benturan fisik tubuh. Gejalanya sakit
kepala dan keinginan kencing yang tiba-tiba dan tidak tertahankan. Pada uremia
yang parah biasanya dilakukan hemodialisa(cuci darah) atau transplantasi ginjal
baru.

 Anuria

Anuria merupakan kegagalan ginjal tidak dapat membuat urin sedikit pun.
Ini juga karena adanya kerusakan glomerulus. Filtrasi tidak dapat dilakukan
sehingga tidak ada urin yang terbentuk. Tekanan darah yang rendah juga
menghambat masuknya filtrat glomerulus ke tubulus sehingga menyebabkan anuria
juga.

 Batu atau Batu Ginjal

Batu ginjal bisa berukuran sangat kecil atau mendekati ukuran bola tenis
meja. Batu terbentuk dari senyawa kalsium dan penumpukan asam urat.
Pembentukan batu ginjal kurang diketahui penyebabnya dan sulit dicegah maupun
diobati. Dengan diet, pembentukan batu ginjal bisa dikurangi.
 Sistitis (Cystitis)

Sistitis merupakan radang selaput mukosa kantong kemih,disebabkan


infeksi bakteri atau karena zat-zat kimia, atau kerusakan fisik. Lebih banyak terjadi
pada wanita karena saluran kemihnya (uretranya) lebih pendek, memudahkan
masuknya bakteri dari luar.

E. Ringkasan

 Sistem ekskresi merupakan proses pembuangan zat-zat sisa metabolisme.


Organ-organ ekskresi pada manusia meliputi ginjal, kulit, paru-paru, dan
hati.
 Ginjal merupakan komponen utama penyusun sistem urine. Ginjal sering
disebut juga dengan buah pinggang karena letaknya yang berada di sebelah
kanan dan kiri tulang pinggang.
 Rata-rata orang dewasa mengeluarkan urine 1,5 liter per hari.
 Secara umum ginjal dibagi menjadi 3 bagia, yaitu :
- Kulit ginjal
- Sumsum ginjal, dan
- Rongga ginjal
 Fungsi ginjal , yaitu :
- Untuk menyaring darah
- Osmoregulasi, yaitu pembuangan kelebihan air agar keseimbangan
konsentrasi darah terjaga
- Memelihara keseimbangan konsentrasi garam-garam tertentu.
- Mengekskresikan gula darah yang melebihi kadar normal
- Mempertahankan keseimbangan asam dan basa darah
- Tempat pembentukan urine
 zat-zat yang terkandung dalam urine normal adalah
- Urea
- Amonia
- Air
- Zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin)
- Zat yang berlebihan dalam darah seperti vitamin, obat-obatan
 Proses pembentukan urine melalui 3 tahapan, yaitu
- Penyaringan (filtrasi)
- Penyerapan kembali (reabsorpsi)
- Augmentasi
 Hati terletak di dalam rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma. Hati
berwarna merah tua dan merupakan kelenjar terbesar pada manusia dengan
berat sekitar 2 kg.
 Hati berfungsi untuk menghasilkan getah empedu dari hasil perombakan sel
darah merah. Sel-sel perombak sel darah merah ini disebut histiosit
 Fungsi lain dari hati ialah:
- Sebagai alat sekresi karena menghasilkan empedu
- Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula otot)
- Menghasilkan urea dari hasil perombakan protein
- Mensintesis vitamin A dari provitamin A
- Membuat fibrinogen dan protombin
- Menghasilkan heparin yang berfungsi sebagai anti pembekuan darah
- Sebagai penawar racun (detosifikasi)
 Kulit manusia terbagi menjadi 3 lapisan, yaitu kulit ari (epidermis), kulit
jangat (dermis), dan jaringan ikat bawah kulit.
 Fungsi utama kulit, yaitu sebagai alat ekskresi yang mengeluarkan keringat,
 Paru - paru terbagi menjadi 2 bagian, yaitu paru-paru kanan (dexter) yang
memiliki 3 gelambir dan paru-paru kiri (sinister) yang memiliki 2 gelambir.
 Fungsi utama paru-paru adalah sebagai organ pernapasan. Selain itu, paru-
paru juga berfungsi sebagai organ ekskresi. Sebagai organ ekskresi paru-
paru mengeluarkan ekskret yang berupa gas karbondioksida dan uap air.
 Kelainan yang terjadi pada system ekskresi antara lain:
- Batu ginjal
- Gagal ginjal
- Hepatitis
- Kanker kulit
- Nefritis

F. Latihan esay/uraian

1. Jelaskan mengapa sisa metabolisme harus dikeluarkan dari tubuh!


2. Apakah paru-paru hanya berfungsi sebagai alat pernafasan saja?
Jelaskan!
3. Sebubtkan enam fungsi hati!
4. Sebutkan empat macam alat pengeluaran pada tubuh kita!
5. Sebutkan urutan alat yang dilalui urin mulai dari ginjal?
6. Dimanakah urin dari ginjal itu ditampung?
7. Dibagian ginjal yang manakah, terjadi penyaringan darah?
8. Terdiri dari apakah alat penyaringan darah tersebut?
9. Sebutkan lima macam fungsi kulit!
10. Pada waktu udara panas, alat pengeluaran apa yang aktif? Jelaskan!

G. Tes Formatif

1. Karboondioksida dan uap air dikeluarkan oleh tubuh lewat . . .


a. Hati
b. Ginjal
c. Paru-paru
d. Kulit

2. Yang bukan organ ekskresi ialah . . .


a. Ginjal
b. Kulit
c. Paru-paru
d. Jantung
3. Zat sisa yang berasal dari sel-sel darah merah yang telah rusak dan
dihancurkan oleh hati berupa . . .
a. Urine
b. Empedu
c. Karbondioksida dan uap air
d. Keringat

4. Empedu dikeluarkan oleh . . .


a. Paru-paru
b. Ginjal
c. Hati
d. Kulit

5. Urin adalah zat sisa berbentuk cairan yang berasal dari . . .


a. Sisa pencernaan protein
b. Perombakan sel darah merah
c. Sari makanan yang tidak dapat diserap oleh usus halus
d. Penyaringan darah dalam ginjal

6. Empedu adalah zat sisa berbentuk cairan yang bersumber dari . . .


a. Penbingkaran sel darah merah
b. Sisa pencernaan protein
c. Penyaringan darah dalam ginjal
d. Sari protein yang tidak terserap

7. Dibawah ini adalah fungsi hati, kecuali . . .


a. Menawarkan racun
b. Membentuk urea
c. Mengubah provitamin A menjadi vitamin A
d. Mengubah provitamin D menjadi vitamin D

8. Berikut ini merupakan fungsi hati, kecuali . . .


a. Pengubahan provitamin D
b. Tempat pembuatan empedu
c. Mengubah bibit penyakit
d. Tempat pembentuka prothrombin

9. Yang bukan merupakan fungsi hati ialah . . .


a. Tempat pembentuka vitamin A
b. Tempat pembentuka prothrombin
c. Tempat pembentukan urea
d. Tempat pembentukan vitamin D

10. Urea sebagai sisa pencernaan protein dibentuk di dalam . . .


a. Hati
b. Ginjal
c. Kulit
d. Kantong kencing

11. Urea yang dibentuk dalam hati dari sisa pencernaan protein
dikeluarkan oleh . . .
a. Kulit
b. Saluran pencernaan makanan
c. Ginjal
d. Paru-paru

12. Fungsi ginjal adalah . . .


a. Mengeluarkan urine
b. Membingkar protein
c. Mengeluarkan keringat
d. Menyaring darah
13. Ginjal berfungsi untuk menyaring darah, proses penyaringan terjadi
pada . . .
a. Ureter
b. Sumsum ginjal
c. Rongga ginjal
d. Badan-badan malpigi

14. Dari ginjal, urin dikeluarkan melalui . . .


a. Kantong kemih
b. Uretra
c. Ureter
d. Urea

15. Urin kita berwarna kuning dan berbau, ini karena adanya . . .
a. Sisa air teh dan gas belerang
b. Sisa obat berwarna kuning
c. Sisa makanan dan gas karbindioksida
d. Zat warna empedu dan amonia

16. Urin mengandung zat-zat berikut, kecuali . . .


a. Zat warna empedu
b. Garam-garam
c. Asam urin, ammonia
d. Glikogen

17. Penyakit kencing manis, disebabkan kekurangan hormon . . .


a. Adrenalin
b. Insulin
c. Tiroksin
d. Ekstrogen
18. Penyakit batu ginjal, diakibatkan oleh mengkristalnya beberapa garam
tertentu (misalnya garam oksalat), sehingga pengeluaran urin
tergangggu. Pengkristalan dari garam tersebut dapat terjadi dalam . . .
a. Rongga ginjal
b. Ureter
c. Kandung kemih
d. Uretra

19. Keringat yang dikeluarkan dari tubuh dihasilkan oleh kelenjar . . .


a. Sekresi
b. Buntu
c. Ekskresi
d. Endoktrin

20. Bila tinggal diudara panas, kita banyak mengeluarkan keringat. Hall ini
mengakibatkan kerja salah satu alat ekskresi berkurang, yaitu . . .
a. Hati
b. Kulit
c. Ginjal
d. Paru-paru
H. Tindak Lanjut dan Umpan Balik
 Esay dan uraian

1. Zat sisa metabolisme merupakan zat yang harus segera dikeluarkan dari
tubuh. Sesuai dengan namanya, zat ini merupakan sisa sehingga
pastinya sudah tidak berguna dan tidak memberikan manfaat untuk
tubuh. Sisa metabolisme berarti merupakan zat yang memang tidak baik
untuk tubuh dan sengaja dibuang. Maka dari itu zat sisa metabolisme
harus segera dibuang. Jika tidak bisa berubah menjadi racun untuk
tubuh. Zat sisa metabolisme juga biasanya akan mengalami
pembusukan dan menimbulkan gas dalam tubuh. Biasanya zat sisa ini
dikeluarkan lewat sistem ekskresi. Bisa dalam bentuk buang air kecil
atau berkeringat. Maka dari itu biasanya orang sakit akan berkeringat
setelah minum obat. Karena zat sisa yang tidak dibutuhkan telah
dikeluarkan melalui keringat.

2. Fungsi paru: selain sebagai alat respirasi, paru juga berfungsi sbg alat
ekskresi karena berfungsi untuk mengeluarkan gas karbondioksida dan
H2O dalam bentuk uap air. Di dalam paru2 terjadi pertukaran antara gas
karbondioksida dan Oksigen. Proses pembuangan diawali dg
berdisfungsinya CO2 dan sel sel si dalam darah, melalui cairan jaringan
dan akhirnya msuk ke alveolus. Dari alveolus CO2 dihembuskan dari
paru ke udara luar

3. 6 fungsi Ginjal
 Tempat pembentukan urea
 Menyimpan gula dalam bentuk glikogen
 Mengatur kadar gula dalam darah
 Tempat pengubahan provitamin A menjadi vitamin A
 Tempat pembuatan protrombin dan fibrinogen
 Menetralkan racun dalam tubuh
4. 4 alat ekskresi manusia
 Paru – paru
 Hati
 Kulit
 Ginjal

5. Dimulai dari ginjal kemudian menuju ke ureter lalu ditampung di


kantiong kemih dan selanjutnya akan di salurkan ke uretra

6. Setelah di proses d ginjal, urin di tampung di kandung kemih,

7. Nefron: Adalah tempat penyaringan darah. Di dalam ginjal terdapat


lebih dari 1 juta buah nefron. 1 nefron terdiri dari glomerulus, kapsula
bowman, tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, tubulus
kontortus distal, dan tubulus kolektivus. Glomerulus: Tempat
penyaringan darah yang akan menyaring air, garam, asam amino,
glukosa, dan urea.

8. Nefron alat penyaringan darah terdiri dari


1. Kapsula Bowman
2. Glomerulus

9. Fungsi kulit :
- Sebagai Alat pengeluaran (ekskresi)S
- Sebagai pengatur suhu tubuh
- Sebagai tempat pembentukan vitamin D
- Sebagai pelindung
- Sebagai tempat penyimpanan
10. Kulit.
Karena kulit mengandung kelenjar keringat yang berfungsi untuk
menghasilkan keringat. Nah, keringat tersebut dikeluarkan ketika kulit
menanggapi rangsangan berupa suhu. Keringat juga berfungsi untuk
menjaga kondisi tubuh agar tetap stabil. Jadi ketika badan terasa panas
maka kelenjar keringat akan memproduksi keringat untuk menetralkan
kondisi tubuh agar menjadi normal kembali.
I. Sumber belajar
1. Buku guru
2. Buku siswa
3. Internet

J. RPP

Satuan Pendidikan : SMA/MA ………………………………….

Mata Pelajaran : Biologi (Peminatan IPA)

Kelas / Semester : XI/2

Materi Pokok : Alat-Alat Ekskresi pada Manusia dan Fungsi dari


Sistem Ekskresi pada Manusia

Sub Materi Pokok : ● Alat-Alat Ekskresi pada Manusia


● Sistem Ekskresi pada Manusia

Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur
dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi
pada makhluk hidup.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab,dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong, bekerja sama, cinta damai, berpendapat secara
ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam tiap tindakan dan
dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium
maupun di luar kelas/laboratorium.
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan
prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan
percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.
3.9 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem ekskresi dan mengaitkannya dengan proses ekskresi sehingga
dapat menjelaskan mekanisme serta gangguan fungsi yang mungkin
terjadi pada sistem ekskresi manusia melalui studi literatur, pengamatan,
percobaan, dan simulasi.
Indikator
1. Memahami sistem ekskresi pada manusia.
2. Memahami fungsi organ pada sistem ekskresi pada manusia.

C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik diharapkan dapat:
1. menjelaskan fungsi dan organ pada sistem ekskresi manusia,
2. menjelaskan proses yang terjadi pada ginjal manusia,

D. Materi Pembelajaran

1. Alat-Alat Ekskresi pada Manusia

2. Sistem Ekskresi pada Manusia

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan ilmiah (scientifict approach)
Model : Kooperatif learning
Metode : 1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Pemecahan Masalah
4. Diskusi
5. Eksperimen

F. Media dan Sumber Pembelajaran


1. Media
a. Laptop, CPU
b. LCD Projector
c. Gambar/Foto
d. Alat Praktikum
2. Sumber Belajar
a. Buku Ajar Biologi XI B Kurikulum 2013, Fokus CV Sindunata.
b. Campbell, Neil A, dkk. 2003. Biologi Jilid 2, Edisi Kelima. Jakarta:
Erlangga
c. Referensi lain yang relevan.
d. Internet.

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-1

Pendahuluan (10 menit)


1. Guru memberi salam dan menunjuk ketua kelas untuk memimpin doa
bersama.
2. Guru mengondisikan kelas, agar kondusif untuk mendukung proses
pembelajaran dengan cara meminta peserta didik membersihkan papan tulis
dan merapikan tempat duduk, menyiapkan buku pelajaran dan buku
referensi yang relevan serta alat tulis yang diperlukan.
3. Guru mengajak peserta didik agar selalu mengamalkan ilmu pengetahuan
yang diperoleh di dalam kehidupan sebagai tanda syukur kepada Tuhan.
4. Guru mengajak peserta didik untuk proaktif dalam pembelajaran yang
dilaksanakan.
5. Guru memberi penjelasan tentang cakupan materi yang akan dipelajari
beserta tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
6. Guru membuat kesepakatan dengan peserta didik terkait kegiatan yang akan
dilakukan (termasuk di dalamnya tentang pembagian kelompok kerja
peserta didik).
7. Guru menampilkan beberapa permasalahan dalam kehidupan terkait materi
pembelajaran dalam bentuk gambar /slide/video.

Kegiatan Inti (60 menit)


Mengamati
1. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku/referensi tentang alat
ekskresi pada manusia.
2. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengamati beberapa
permasalahan yang terkait dengan materi yang sedang dipelajari, yaitu alat
ekskresi pada manusia, seperti: mengamati peragaan organ ekskresi pada
manusia atau mengamati demonstrasi organ ekskresi manusia.
3. Peserta didik mengamati gambar/slide/video tentang organ ekskresi
manusia dan fungsinya.

Menanya
1. Guru meminta peserta didik untuk menjawab pre-test yang diberikan guru.
Pre-test berupa pertanyaan seputar organ ekskresi manusia.
2. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan
pertanyaan terkait hasil pengamatan tentang alat ekskresi pada manusia.
3. Guru menampung pertanyaan peserta didik dan memberi kesempatan
kepada tiap peserta didik atau menunjuk secara acak peserta didik untuk
menjawab pertanyaan temannya.

Mengeksplorasi
1. Peserta didik mencari jawaban pertanyaan pre-test yang diberikan guru
dengan membaca buku ajar dan buku referensi lain.
2. Peserta didik mengumpulkan informasi dari tanya jawab yang dilakukan
dan melengkapinya dengan membaca buku ajar dan buku referensi terkait
organ-organ ekskresi, fungsi organ ekskresi,
3. Peserta didik berdiskusi atau melakukan kegiatan secara berkelompok untuk
mengidentifikasi dan menganalisis ragam informasi yang diperoleh,
kemudian dijadikan bahan untuk menyimpulkan (Sebagai bahan
diskusi/kegiatan, guru dapat meminta siswa untuk mengerjakan
tugas/kegiatan siswa yang ada dalam buku ajar Fokus).

Mengasosiasikan
1. Peserta didik menyusun hasil diskusi/laporan kegiatan yang berkaitan
dengan alat – alat eksresi manusia dan fungsi organ ekskresi manusia.
2. Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi/laporan kegiatan yang berkaitan
dengan mekanisme pembentukan urine pada manusia sebagai bahan
presentasi di depan kelas.

Mengomunikasikan
1. Peserta didik membuat laporan hasil diskusi/ kegiatan yang sudah
dilakukan.
2. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi/ kegiatan yang sudah
dilakukan di depan kelas dan peserta didik dari kelompok lain memberikan
tanggapan.
3. Guru memberikan penegasan terhadap hasil pembelajaran peserta didik.

Kegiatan Penutup (20 menit)


Guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok
melakukan refleksi untuk:

1. mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang


diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung
maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
2. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
3. memberi perintah mengerjakan ulangan harian dengan jujur dan tertib di
kelas;
4. memberi tugas rumah untuk mengerjakan tugas atau jenis kegiatan siswa
lain baik secara berkelompok dengan baik sesuai perintah guru;
5. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya; dan
6. menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing.

Pertemuan ke-2

Pendahuluan (10 menit)

1. Guru memberi salam dan menunjuk ketua kelas untuk memimpin doa
bersama.
2. Guru mengondisikan kelas, agar kondusif untuk mendukung proses
pembelajaran dengan cara meminta peserta didik membersihkan papan tulis
dan merapikan tempat duduk, menyiapkan buku pelajaran dan buku
referensi yang relevan serta alat tulis yang diperlukan.
3. Guru mengajak peserta didik agar selalu mengamalkan ilmu pengetahuan
yang diperoleh di dalam kehidupan sebagai tanda syukur kepada Tuhan.
4. Guru mengajak peserta didik untuk proaktif dalam pembelajaran yang
dilaksanakan.
5. Guru memberi penjelasan tentang cakupan materi yang akan dipelajari
beserta tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
6. Guru membuat kesepakatan dengan peserta didik terkait kegiatan yang akan
dilakukan (termasuk di dalamnya tentang pembagian kelompok kerja
peserta didik).
7. Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang sudah di
ajarkan pada pertemuan ke-1 dan mengkaitkannya dengan materi yang akan
di ajarkan.

Kegiatan Inti (60 menit)

Mengamati

1. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku/referensi tentang system


ekskresi pada manusia serta proses pembentukan urine pada ginjal.
2. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengamati beberapa
permasalahan yang terkait dengan materi yang sedang dipelajari, yaitu
sistem ekskresi pada manusia, terutama pada bagian ginjal untuk mengamati
peragaan bagian bagian ginjal sebagai alat ekskresi pada manusia
3. Peserta didik mengamati gambar/slide/video tentang proses pembentukan
urine pada ginjal serta bagian bagian ginjal sebagai alat ekskresi manusia
dan fungsinya.

Menanya

1. Guru meminta peserta didik untuk menjawab pre-test yang diberikan guru.
Pre-test berupa pertanyaan seputar pembentukan urine pada ginjal.
2. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan
pertanyaan terkait hasil pengamatan tentang ginjal serta pembentukan urine.
3. Guru menampung pertanyaan peserta didik dan memberi kesempatan
kepada tiap peserta didik atau menunjuk secara acak peserta didik untuk
menjawab pertanyaan temannya.

Mengeksplorasi

1. Peserta didik mencari jawaban pertanyaan pre-test yang diberikan guru


dengan membaca buku ajar dan buku referensi lain.
2. Peserta didik mengumpulkan informasi dari tanya jawab yang dilakukan
dan melengkapinya dengan membaca buku ajar dan buku referensi terkait
organ ginjal sebagai alat ekskresi, fungsi organ ginjal, dan proses
pembentukan urine
3. Peserta didik berdiskusi atau melakukan kegiatan secara berkelompok
untuk mengidentifikasi dan menganalisis ragam informasi yang diperoleh,
kemudian dijadikan bahan untuk menyimpulkan (Sebagai bahan
diskusi/kegiatan, guru dapat meminta siswa untuk mengerjakan
tugas/kegiatan siswa yang ada dalam buku ajar Fokus).
Mengasosiasikan

1. Peserta didik menyusun hasil diskusi/laporan kegiatan yang berkaitan


sistem eksresi manusia dan fungsi ginjal sebagai alat ekskresi manusia.
2. Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi/laporan kegiatan yang berkaitan
dengan mekanisme pembentukan urine pada manusia sebagai bahan
presentasi di depan kelas.

Mengomunikasikan

1. Peserta didik membuat laporan hasil diskusi/ kegiatan yang sudah


dilakukan.
2. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi/ kegiatan yang sudah
dilakukan di depan kelas dan peserta didik dari kelompok lain memberikan
tanggapan.
3. Guru memberikan penegasan terhadap hasil pembelajaran peserta didik.

Kegiatan Penutup (20 menit)

Guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok melakukan
refleksi untuk:

1. mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang


diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung
maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
2. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
3. memberi perintah mengerjakan ulangan harian dengan jujur dan tertib di
kelas;
4. memberi tugas rumah untuk mengerjakan tugas atau jenis kegiatan siswa
lain baik secara berkelompok dengan baik sesuai perintah guru;
5. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya; dan
6. menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing.

H. Penilaian

No. Kompetensi Teknik Instrumen Keterangan

1. KI 1 Observasi  Lembar observasi Terlampir

2. KI 2 Tes tertulis  Pilihan ganda Terlampir


 Uraian
 Tugas (mandiri
atau kelompok)

Penilaian KI 1

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL


(LEMBAR OBSERVASI)

A. Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian sikap sosial ini berupa Lembar Observasi. Sikap sosial
yang dikembangkan pada Kompetensi Inti 2 di jenjang SMA/MA meliputi:
a. jujur
b. kreatif
c. disiplin
d. tanggung jawab
e. toleransi
f. gotong royong
g. santun
h. responsif
i. pro aktif
2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.

B. Petunjuk Pengisian
Secara periodik, misalnya 1 atau 2 minggu sekali guru melakukan penilaian
sikap sosial peserta didik. Caranya, guru memberi tanda cek (√) pada kolom
skor sesuai sikap sosial yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria
sebagai berikut.
4 = selalu, apabila peserta didik selalu melakukan sesuai pernyataan.

3 = sering, apabila peserta didik sering melakukan sesuai pernyataan dan


kadang-kadang tidak melakukannya.

2 = kadang-kadang, apabila peserta didik kadang-kadang melakukan dan


sering tidak melakukannya.

1 = tidak pernah, apabila peserta didik tidak pernah melakukannya.

Guna memudahkan penilian, guru dapat membaca indikator tiap-tiap aspek


sosial sebagai berikut.

Tabel Daftar Deskripsi Indikator

Sikap dan Pengertian Contoh Indikator

 Tidak menyontek dalam


1. Jujur
mengerjakan ujian/ulangan.
adalah perilaku dapat
 Tidak menjadi plagiat
dipercaya dalam perkataan,
(mengambil/menyalin karya orang
tindakan, dan pekerjaan.
lain tanpa menyebutkan sumber).
 Mengungkapkan perasaan apa
adanya.
Sikap dan Pengertian Contoh Indikator

 Menyerahkan kepada yang


berwenang barang yang ditemukan.
 Membuat laporan berdasarkan data
atau informasi apa adanya.
 Mengakui kesalahan atau
kekurangan yang dimiliki.

2. Kreatif  Menghasilkan ide/karya inovatif


Kemampuan seseorang untuk yang dipublikasikan/dipasarkan.
melahirkan sesuatu yang baru,  Menghasilkan ide/karya inovatif
baik berupa gagasan maupun untuk kalangan sendiri/ skala
karya nyata, baik dalam kecil.
bentuk karya baru maupun  Memodifikasi dan
kombinasi dengan hal-hal menggabungkan beberapa
yang sudah ada, yang belum ide/karya untuk menghasilkan
pernah ada sebelumnya. gagasan/karya baru.
 Mencoba membuat ide/karya dari
contoh yang sudah ada.
3. Disiplin
adalah tindakan yang  Datang tepat waktu.
menunjukkan perilaku tertib  Patuh pada tata tertib atau aturan
dan patuh pada berbagai bersama/ sekolah.
ketentuan dan peraturan.  Mengerjakan/mengumpulkan
tugas sesuai dengan waktu yang
ditentukan.
 Mengikuti kaidah berbahasa tulis
yang baik dan benar.

4. Tanggungjawab
Sikap dan Pengertian Contoh Indikator

adalah sikap dan perilaku  Melaksanakan tugas individu


seseorang untuk dengan baik.
melaksanakan tugas dan  Menerima resiko dari tindakan
kewajibannya, yang yang dilakukan.
seharusnya dia lakukan,  Tidak menyalahkan/menuduh
terhadap diri sendiri, orang lain tanpa bukti yang akurat.
masyarakat, lingkungan  Mengembalikan barang yang
(alam, sosial dan budaya), dipinjam.
negara dan Tuhan Yang Maha  Mengakui dan meminta maaf atas
Esa kesalahan yang dilakukan.
 Menepati janji.
 Tidak menyalahkan orang lain utk
kesalahan tindakan kita sendiri.
 Melaksanakan apa yang pernah
dikatakan tanpa disuruh/diminta.
5. Toleransi
adalah sikap dan tindakan  Tidak mengganggu teman yang
yang menghargai berbeda pendapat.
keberagaman latar belakang,  Menerima kesepakatan meskipun
pandangan, dan keyakinan berbeda dengan pendapatnya.
 Dapat menerima kekurangan orang
lain.
 Dapat mememaafkan kesalahan
orang lain.
 Mampu dan mau bekerja sama
dengan siapa pun yang memiliki
keberagaman latar belakang,
pandangan, dan keyakinan.
Sikap dan Pengertian Contoh Indikator

 Tidak memaksakan pendapat atau


keyakinan diri pada orang lain.
 Kesediaan untuk belajar dari
(terbuka terhadap) keyakinan dan
gagasan orang lain agar dapat
memahami orang lain lebih baik.
 Terbuka terhadap atau kesediaan
untuk menerima sesuatu yang
baru.
6. Gotong royong
adalah bekerja bersama-sama  Terlibat aktif dalam bekerja bakti
dengan orang lain untuk membersihkan kelas atau sekolah.
mencapai tujuan bersama  Kesediaan melakukan tugas sesuai
dengan saling berbagi tugas kesepakatan.
dan tolong menolong secara  Bersedia membantu orang lain
ikhlas. tanpa mengharap imbalan.
 Aktif dalam kerja kelompok.
 Memusatkan perhatian pada tujuan
kelompok.
 Tidak mendahulukan kepentingan
pribadi.
 Mencari jalan untuk mengatasi
perbedaan pendapat/pikiran antara
diri sendiri dengan orang lain.
 Mendorong orang lain untuk
bekerja sama demi mencapai
tujuan bersama.
7. Santun  Menghormati orang yang lebih
tua.
Sikap dan Pengertian Contoh Indikator

adalah sikap baik dalam  Tidak berkata-kata kotor, kasar,


pergaulan baik dalam dan takabur.
berbahasa maupun bertingkah  Tidak meludah di sembarang
laku. Norma kesantunan tempat.
bersifat relatif, artinya yang  Tidak menyela pembicaraan pada
dianggap baik/santun pada waktu yang tidak tepat.
tempat dan waktu tertentu  Mengucapkan terima kasih setelah
bisa berbeda pada tempat dan menerima bantuan orang lain.
waktu yang lain.  Bersikap 3S (salam, senyum,
sapa).
 Meminta ijin ketika akan
memasuki ruangan orang lain atau
menggunakan barang milik orang
lain.
 Memperlakukan orang lain
sebagaimana diri sendiri ingin
diperlakukan.
8. Responsif  Tanggap terhadap kerepotan pihak
Adalah kesadaran akan tugas lain dan segera memberikan solusi
yang harus dilakukan dengan dan atau pertolongan.
sungguh-sungguh. Kepekaan  Berperan aktif terhadap berbagai
yang tajam dalam menyikapi kegiatan sekolah dan/atau social.
berbagai hal yang dihadapinya  Bergerak cepat dalam
dan kepahaman makna melaksanakan tugas/kegiatan.
tanggungjawab yang harus  Berfikir lebih maju terhadap
dipikul adalah ciri utama segala hal.
kepribadiannya
9. Pro aktif  Berinisiatif dalam
Adalah sikap seseorang yang mampu bertindak terkait
membuat pilihan dikala mendapatkan dengan
stimulus. Seseorang yang bersikap proaktif tugas/pekerjaan atau
mampu memberi jeda antara datangnya sosial.
stimulus dengan keputusan untuk memberi  Mampu
respon. Pada saat jeda tersebut seseorang memanfaatkan
yang proaktif dapat membuat pilihan dan peluang yang ada.
mengambil respon yang dipandang terbaik  Memiliki motivasi
bagi dirinya. untuk terus maju dan
berkembang.
 Fokus pada hal-hal
yang memungkinkan
untuk diubah atau
diperbaik.
C. Lembar Observasi
Kelas : ….
Semester : ….
TahunAjaran : ….
Periode Pengamatan : Tanggal … s.d. ….

No Nama Sikap Keterangan


Pesert
Rerata Skor
Tanggung Jawab

Gotong Royong

Jumlah

a
Nilai
Responsif
Toleransi

Pro aktif
Disiplin
Kreatif

Santun
Jujur

Didik

2
3

10

Dst

Guru
Mata
Pelajaran

________
______________
NIP.
Penilaian KI 2
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan pilihan yang tepat!

Kerjakan dengan jujur! Yakinlah pada kemampuanmu!

SOAL EVALUASI

1. Perhatikan beberapa organ tubuh manusia di bawah ini!


1) Paru-paru 4) Lambung
2) Jantung 5) Limpa
3) Ginjal
Diantara organ-organ tersebut yang berfungsi sebagai organ ekskresi adalah....
a. 1 dan 2 d. 2 dan 5
b. 1 dan 3 e. 3 dan 5
c. 2 dan 4

2. Berikut ini merupakan fungsi organ hati pada manusia, kecuali....


a. Menawar racun
b. Sebagai tempat pembentukan enzim pencernaan
c. Sebagai tempat pembentukan eritrosit
d. Menyimpan gula dalam bentuk glikogen
e. Sebagai tempat perombakan protein

3. Pembentukan urea hanya terjadi di dalam hati karena...


a. Urea merupakan hasil perombakan protein
b. Arginase hanya dihasilkan oleh hati
c. Hati merupakan tempat penyimpanan glikogen
d. Hati tempat penyusunan enzim pencernaan
e. Hati merupakan kelenjar yang terbesar

4. Organ-organ ekskresi di bawah ini yang bertanggung jawab untuk menetralkan


racun di dalam tubuh adalah....
a. Kulit d. Paru-paru
b. Ginjal e. Kolon
c. Hati

5. Jumlah urine yang dikeluarkan seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor


berikut, kecuali....
a. Jumlah air yang diminum
b. Hormon antidiuretik
c. Rangsangan saraf
d. Banyaknya garam yang harus diekskresikan
e. Pengaruh hormon

6. Lapisan kulit yang tersusun atas sel-sel mati, yang selalu mengelupas adalah
stratum....
a. Lusidum d. Germinativum
b. Korneum e. Subkutaneus
c. Granulosum

7. Bagian ginjal yang mengandung jutaan unit penyaring terletak pada bagian....
a. Sumsum ginjal d. Korteks
b. Pelvis renalis e. Ureter
c. Medula

8. Efek yang terjadi jika manusia banyak berkeringat adalah....


a. Banyak urin yang dihasilkan
b. Urin menjadi lebih encer
c. Urin mengandung presentase urea lebih tinggi
d. Urin berisi lebih banyak garam
e. Urin mengandung lebih banyak gula

9. Di bawah ini yang merupakan hasil dari peristiwa ekskresi adalah ....
a. Keringat d. HCl lambung
b. Enzim e. hormon
c. Saliva

10. Hati merupakan salah satu alat ekskresi yang menghasilkan zat sisa....
a. Gas CO2
b. Asam Urat
c. Kolestrol
d. Bilirubin
e. Amoniak

Guru Mata Pelajaran

________
______________
NIP.

Jawaban

A. Pilihan ganda
1. B 6. B
2. E 7. D
3. C 8. D
4. B 9. A
5. C 10. A

Penilaian Pemahaman Konsep


1. Pilihan Ganda (Evaluasi)

Skor Penilaian Tes Pilihan Ganda


 Bentuk Soal Pilihan Ganda
1. Jumlah soal = 10 butir soal
2. Bobot tiap soal = 1
10
3. Skor = 10 X 100 = 100
Satuan Pendidikan : SMA/MA ………………………………….

Mata Pelajaran : Biologi (Peminatan IPA)

Kelas / Semester : XI /2
Materi Pokok : Kelainan/Penyakit Sistem Ekskresi Manusia

Sub Materi Pokok : ● Sistem Ekskresi pada Hewan vertebrata

● Sistem ekskresi pada hewan Invertebrata

Alokasi Waktu : 2x45 Menit

A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar
1.2 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur
dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi
pada makhluk hidup.
2.3 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab,dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong, bekerja sama, cinta damai, berpendapat secara
ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam tiap tindakan dan
dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium
maupun di luar kelas/laboratorium.
2.4 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan
prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan
percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.
4.10 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi
organ yang menyebabkan gangguan sistem ekskresi manusia melalui
berbagi bentuk media presentasi.

Indikator
3. Memahami kelainan/penyakit pada sistem ekskresi manusia.
4. Menganalisis kelainan struktur dan fungsi jaringan pada organ ekskresi
manusia.

C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik diharapkan dapat:
1. Memahami sistem ekskresi pada hewan vertebrata
2. Memahami sistem ekskresi pada hewan invertebrata.

an
t
D. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan ilmiah (scientifict approach)
Model : Siklus Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi
Metode : 1. Ceramah
6. Pemecahan Masalah
7. Diskusi

E. Media dan Sumber Pembelajaran


1. Media
a. Laptop, CPU
b. LCD Projector
c. Gambar/Foto

2. Sumber Belajar
a. Buku Ajar Biologi XI B Kurikulum 2013, Fokus CV Sindunata.
b. Campbell, Neil A, dkk. 2003. Biologi Jilid 2, Edisi Kelima. Jakarta:
Erlangga
c. Referensi lain yang relevan.
d. Internet.

F. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-1

Pendahuluan (10 menit)


1. Guru memberi salam dan menunjuk ketua kelas untuk memimpin doa
bersama.
2. Guru mengondisikan kelas, agar kondusif untuk mendukung proses
pembelajaran dengan cara meminta peserta didik membersihkan papan tulis
dan merapikan tempat duduk, menyiapkan buku pelajaran dan buku
referensi yang relevan serta alat tulis yang diperlukan.
3. Guru mengajak peserta didik agar selalu mengamalkan ilmu pengetahuan
yang diperoleh di dalam kehidupan sebagai tanda syukur kepada Tuhan.
4. Guru mengajak peserta didik untuk proaktif dalam pembelajaran yang
dilaksanakan.
5. Guru memberi penjelasan tentang cakupan materi yang akan dipelajari
beserta tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
6. Guru membuat kesepakatan dengan peserta didik terkait kegiatan yang akan
dilakukan (termasuk di dalamnya tentang pembagian kelompok kerja
peserta didik).
7. Guru menampilkan beberapa permasalahan dalam kehidupan terkait materi
pembelajaran dalam bentuk gambar /slide/video.

Kegiatan Inti (65 menit)


Mengamati
1. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku/referensi tentang
kelainan/penyakit pada sistem ekskresi, khususnya materi tentang gangguan
pada ginjal.
2. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengamati beberapa
permasalahan yang terkait dengan materi yang sedang dipelajari, yaitu
gangguan pada hati.
3. Peserta didik mengamati gambar/slide/video tentang kelainan/penyakit pada
sistem ekskresi.
Menanya
1. Guru meminta peserta didik untuk menjawab pre-test yang diberikan guru.
Pre-test berupa pertanyaan seputar kelainan/penyakit pada sistem ekskresi.
2. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan
pertanyaan terkait hasil pengamatan tentang kelainan/penyakit pada sistem
ekskresi.
3. Guru menampung pertanyaan peserta didik dan memberi kesempatan
kepada tiap peserta didik atau menunjuk secara acak peserta didik untuk
menjawab pertanyaan temannya.

Mengeksplorasi
1. Peserta didik mencari jawaban pertanyaan pre-test yang diberikan guru
dengan membaca buku ajar dan buku referensi lain.
2. Peserta didik mengumpulkan informasi dari tanya jawab yang dilakukan
dan melengkapinya dengan membaca buku ajar dan buku referensi terkait
kelainan/penyakit pada sistem ekskresi.
3. Peserta didik berdiskusi atau melakukan kegiatan secara berkelompok untuk
mengidentifikasi dan menganalisis ragam informasi yang diperoleh,
kemudian dijadikan bahan untuk menyimpulkan (Sebagai bahan
diskusi/kegiatan, guru dapat meminta siswa untuk mengerjakan
tugas/kegiatan siswa yang ada dalam buku ajar Fokus).

Mengasosiasikan
1. Peserta didik menyusun hasil diskusi/laporan kegiatan yang berkaitan
kelainan/penyakit pada sistem ekskresi.
2. Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi/laporan kegiatan yang berkaitan
dengan kelainan/penyakit pada sistem ekskresi sebagai bahan presentasi di
depan kelas.

Mengomunikasikan
1. Peserta didik membuat laporan hasil diskusi/ kegiatan yang sudah
dilakukan.
2. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi/ kegiatan yang sudah
dilakukan di depan kelas dan peserta didik dari kelompok lain memberikan
tanggapan.
3. Guru memberikan penegasan terhadap hasil pembelajaran peserta didik.

Kegiatan Penutup (15 menit)

1. Guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok


melakukan refleksi untuk:
2. mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang
diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung
maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
3. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
4. memberi perintah mengerjakan ulangan harian dengan jujur dan tertib di
kelas;
5. memberi tugas rumah untuk mengerjakan tugas atau jenis kegiatan siswa
lain baik secara berkelompok dengan baik sesuai perintah guru;
6. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya;
7. menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing.
G. Penilaian

No. Kompetensi Teknik Instrumen Keterangan

1. KI 1 Observasi  Lembar observasi Terlampir

2. KI 2 Tes tertulis  Uraian Terlampir

3 KI 3 Kinerja  Lembar Laporan Terlampir


Tugas
Lampiran
Penilaian KI 1
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL
(LEMBAR OBSERVASI)

A. Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian sikap spiritual ini berupa Lembar Observasi. Observasi
merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan
dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung
dengan menggunakan instrument yang berisi sejumlah indikator perilaku
yang diamati. Pada jenjang SMA/MA, kompetensi sikap spiritual mengacu
pada KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.
B. Petunjuk Pengisian
Secara periodik, misalnya 1 atau 2 minggu sekali guru melakukan penilaian
sikap spiritual peserta didik. Caranya, guru memberi tanda cek (√) pada kolom
skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria
sebagai berikut.
4 = selalu, apabila peserta didik selalu melakukan sesuai pernyataan.

3 = sering, apabila peserta didik sering melakukan sesuai pernyataan dan

kadang-kadang tidak melakukannya.

2 = kadang-kadang, apabila peserta didik kadang-kadang melakukan dan

sering tidak melakukannya.

1 = tidak pernah, apabila peserta didik tidak pernah melakukannya.

C. Lembar Observasi
Kelas : ….
Semester : ….
TahunAjaran : ….
Periode Pengamatan : Tanggal … s.d. ….
No Aspek Pengamatan

1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu

2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan

3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi

4 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu pengetahuan

5 Melaksanakan ibadah keseharian baik yang diwajibkan maupun yang dianjurkan


sesuai

dengan agama yang dianutnya

Jumlah Skor
Lembar Observasi
Aspek

Nama Peserta Pengamatan

Rerata Skor
No.

Keterangan
Didik

Jumlah
1 2 3 4 5

Nilai
1

10

Dst

Guru Mata
Pelajaran

____________
__________
NIP.
Penilaian KI 4

Penilaian Kinerja

Nama : ............................................
Kelas : ............................................
No. Absen : ............................................

Kumpulkan informasi dari tenaga medis, artikel, buku referensi atau


internet berkaitan dengan hemodialisis yang dijalani oleh pasien
penderita gagal ginjal! Informasi tersebut meliputi proses, lama
periode, dan alternatif pengobatan yang dapat dilakukan! Susunlah
laporannya dan presentasikan di depan kelas!

Hasil Analisis Guru


…………………………………………………………………………………
……………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………

Mengetahui,

Guru Kelas/Mata Pelajaran Kepala Sekolah


..........................

_______________________
_______________________
NIP NIP
Satuan Pendidikan : SMA/MA ………………………………….

Mata Pelajaran : Biologi (Peminatan IPA)

Kelas / Semester : XI /2
Materi Pokok : Kelainan/Penyakit Sistem Ekskresi Manusia

Sub Materi Pokok : ● Gangguan pada Ginjal

● Gangguan pada Hati

● Gangguan pada Kulit

Alokasi Waktu : 2x45 Menit

A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar
1.3 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur
dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi
pada makhluk hidup.
2.5 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab,dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong, bekerja sama, cinta damai, berpendapat secara
ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam tiap tindakan dan
dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium
maupun di luar kelas/laboratorium.
2.6 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan
prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan
percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.
4.11 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi
organ yang menyebabkan gangguan sistem ekskresi manusia melalui
berbagi bentuk media presentasi.

Indikator
5. Memahami kelainan/penyakit pada sistem ekskresi manusia.
6. Menganalisis kelainan struktur dan fungsi jaringan pada organ ekskresi
manusia.

C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik diharapkan dapat:
3. Memahami penyakit dan kelainan pada sistem eksresi.
4. Menyebutkan gangguan dan kelainan pada sistem ekskresi.
D. Materi Pembelajaran
1. Gangguan pada Ginjal
2. Gangguan pada Hati
3. Gangguan pada Kulit

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan ilmiah (scientifict approach)
Model : Siklus Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi
Metode : 1. Ceramah
8. Pemecahan Masalah
9. Diskusi

F. Media dan Sumber Pembelajaran


1. Media
a. Laptop, CPU
b. LCD Projector
c. Gambar/Foto

2. Sumber Belajar
a. Buku Ajar Biologi XI B Kurikulum 2013, Fokus CV Sindunata.
b. Campbell, Neil A, dkk. 2003. Biologi Jilid 2, Edisi Kelima. Jakarta:
Erlangga
c. Referensi lain yang relevan.
d. Internet.

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-1

Pendahuluan (10 menit)


1. Guru memberi salam dan menunjuk ketua kelas untuk memimpin doa
bersama.
2. Guru mengondisikan kelas, agar kondusif untuk mendukung proses
pembelajaran dengan cara meminta peserta didik membersihkan papan tulis
dan merapikan tempat duduk, menyiapkan buku pelajaran dan buku
referensi yang relevan serta alat tulis yang diperlukan.
3. Guru mengajak peserta didik agar selalu mengamalkan ilmu pengetahuan
yang diperoleh di dalam kehidupan sebagai tanda syukur kepada Tuhan.
4. Guru mengajak peserta didik untuk proaktif dalam pembelajaran yang
dilaksanakan.
5. Guru memberi penjelasan tentang cakupan materi yang akan dipelajari
beserta tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
6. Guru membuat kesepakatan dengan peserta didik terkait kegiatan yang akan
dilakukan (termasuk di dalamnya tentang pembagian kelompok kerja
peserta didik).
7. Guru menampilkan beberapa permasalahan dalam kehidupan terkait materi
pembelajaran dalam bentuk gambar /slide/video.

Kegiatan Inti (65 menit)


Mengamati
1. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku/referensi tentang
kelainan/penyakit pada sistem ekskresi, khususnya materi tentang gangguan
pada ginjal.
2. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengamati beberapa
permasalahan yang terkait dengan materi yang sedang dipelajari, yaitu
gangguan pada hati.
3. Peserta didik mengamati gambar/slide/video tentang kelainan/penyakit pada
sistem ekskresi.
Menanya
4. Guru meminta peserta didik untuk menjawab pre-test yang diberikan guru.
Pre-test berupa pertanyaan seputar kelainan/penyakit pada sistem ekskresi.
5. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan
pertanyaan terkait hasil pengamatan tentang kelainan/penyakit pada sistem
ekskresi.
6. Guru menampung pertanyaan peserta didik dan memberi kesempatan
kepada tiap peserta didik atau menunjuk secara acak peserta didik untuk
menjawab pertanyaan temannya.

Mengeksplorasi
1. Peserta didik mencari jawaban pertanyaan pre-test yang diberikan guru
dengan membaca buku ajar dan buku referensi lain.
2. Peserta didik mengumpulkan informasi dari tanya jawab yang dilakukan
dan melengkapinya dengan membaca buku ajar dan buku referensi terkait
kelainan/penyakit pada sistem ekskresi.
3. Peserta didik berdiskusi atau melakukan kegiatan secara berkelompok untuk
mengidentifikasi dan menganalisis ragam informasi yang diperoleh,
kemudian dijadikan bahan untuk menyimpulkan (Sebagai bahan
diskusi/kegiatan, guru dapat meminta siswa untuk mengerjakan
tugas/kegiatan siswa yang ada dalam buku ajar Fokus).

Mengasosiasikan
1. Peserta didik menyusun hasil diskusi/laporan kegiatan yang berkaitan
kelainan/penyakit pada sistem ekskresi.
2. Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi/laporan kegiatan yang berkaitan
dengan kelainan/penyakit pada sistem ekskresi sebagai bahan presentasi di
depan kelas.

Mengomunikasikan
1. Peserta didik membuat laporan hasil diskusi/ kegiatan yang sudah
dilakukan.
2. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi/ kegiatan yang sudah
dilakukan di depan kelas dan peserta didik dari kelompok lain memberikan
tanggapan.
3. Guru memberikan penegasan terhadap hasil pembelajaran peserta didik.

Kegiatan Penutup (15 menit)

1. Guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok


melakukan refleksi untuk:
2. mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang
diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung
maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
3. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
4. memberi perintah mengerjakan ulangan harian dengan jujur dan tertib di
kelas;
5. memberi tugas rumah untuk mengerjakan tugas atau jenis kegiatan siswa
lain baik secara berkelompok dengan baik sesuai perintah guru;
6. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya;
7. menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing.
H. Penilaian

No. Kompetensi Teknik Instrumen Keterangan

1. KI 1 Observasi  Lembar observasi Terlampir

2. KI 2 Tes tertulis  Uraian Terlampir

3 KI 3 Kinerja  Lembar Laporan Terlampir


Tugas
Lampiran
Penilaian KI 1
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL
(LEMBAR OBSERVASI)

A. Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian sikap spiritual ini berupa Lembar Observasi. Observasi
merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan
dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung
dengan menggunakan instrument yang berisi sejumlah indikator perilaku
yang diamati. Pada jenjang SMA/MA, kompetensi sikap spiritual mengacu
pada KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.
B. Petunjuk Pengisian
Secara periodik, misalnya 1 atau 2 minggu sekali guru melakukan penilaian
sikap spiritual peserta didik. Caranya, guru memberi tanda cek (√) pada kolom
skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria
sebagai berikut.
4 = selalu, apabila peserta didik selalu melakukan sesuai pernyataan.

3 = sering, apabila peserta didik sering melakukan sesuai pernyataan dan

kadang-kadang tidak melakukannya.

2 = kadang-kadang, apabila peserta didik kadang-kadang melakukan dan

sering tidak melakukannya.

1 = tidak pernah, apabila peserta didik tidak pernah melakukannya.

C. Lembar Observasi
Kelas : ….
Semester : ….
TahunAjaran : ….
Periode Pengamatan : Tanggal … s.d. ….
No Aspek Pengamatan

1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu

2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan

3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi

4 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu pengetahuan

5 Melaksanakan ibadah keseharian baik yang diwajibkan maupun yang dianjurkan


sesuai

dengan agama yang dianutnya

Jumlah Skor
Lembar Observasi
Aspek

Nama Peserta Pengamatan

Rerata Skor
No.

Keterangan
Didik

Jumlah
1 2 3 4 5

Nilai
1

10

Dst

Guru Mata
Pelajaran

____________
__________
NIP.
Penilaian KI 2

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan uraian yang jelas dan


tepat!

Kerjakan dengan jujur! Yakinlah pada kemampuanmu!

1. Apa yang dimaksud nefritis dan akibat yang ditimbulkan?

Jawab:
................................................................................................................................

2. Apa penyebab terjadinya gangguan diabetes insipidus?

Jawab:
................................................................................................................................

3. Jelaskan yang dimaksud dengan albuminaria!

Jawab:
................................................................................................................................

4. Sebutkan penyakit/gangguan yang terjadi pada hati!

Jawab:
................................................................................................................................

5. Apa yang menyebabkan kudis pada kulit?

Jawab:
...............................................................................................................................

Guru Mata Pelajaran


________
______________
NIP.
Penilaian KI 4

Penilaian Kinerja

Nama : ............................................
Kelas : ............................................
No. Absen : ............................................

Kumpulkan informasi dari tenaga medis, artikel, buku referensi atau


internet berkaitan dengan hemodialisis yang dijalani oleh pasien
penderita gagal ginjal! Informasi tersebut meliputi proses, lama
periode, dan alternatif pengobatan yang dapat dilakukan! Susunlah
laporannya dan presentasikan di depan kelas!

Hasil Analisis Guru


…………………………………………………………………………………
……………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………

Mengetahui,

Guru Kelas/Mata Pelajaran Kepala Sekolah


..........................

_______________________
_______________________
NIP NIP

Anda mungkin juga menyukai