Anda di halaman 1dari 20

BAB 7

PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA

1. Perubahan Harga

Perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu
perekonomian mengalami perubahan. Unit-unit moneter memperoleh keuntungan atau mengalami
kerugian daya beli. Kenaikan harga secara keseluruhan disebut sebagai inflasi (inflation), sedangkan
penurunan harga disebut sebagai deflasi (deflation).

Perubahan harga spesifik mengacu pada perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu yang
disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran. Jadi laju inflasi per tahun dalam suatu
negara mungkin berkisar sekitar 5%, sementara harga satu unit apartemen dengan satu kamar tidur
mungkin meningkat sebesar 50% selama periode yang sama.

2. Laporan Keuangan Memiliki Potensi Untuk Menyesatkan Selama Periode Perubahan Harga

Selama periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya jarang mencerminkan nilai
terkininya (yang lebih tinggi). Nilai aktiva yang lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih
rendah dan laba dinilai lebih tinggi. Ketidakakuratan pengukuran ini mendistorsi :

(1) proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri waktu historis,

(2) anggaran yang menjadi dasar pengukuran kinerja, dan

(3) data kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan. Laba yang
dinilai lebih pada gilirannya akan menyebabkan :

a.Kenaikan dalam proporsi pajak.

b.Permintaan deviden lebih banyak dari pemegang saham.

c.Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari pada pekerja.

d.Tindakan yang merugikan dari negara tuan rumah (pengenaan pajak lebih besar).

3. Jenis Penyesuaian Inflasi

Penyesuaian Tingkat Harga Umum. Jumlah mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan tingkat
harga umum (daya beli) disebut sebagai mata uang konstan biaya histories atau ekuivalen daya beli
umum. Jumlah mata uang yang belum disesuaikan sedemikian rupa disebut sebagai jumlah nominal.
Sebagai contoh, selama periode kenaikan harga, aktiva berumur panjang yang dilaporkan didalam neraca
sebesar biaya akuisisi awalnya dinyatakan dalam mata uang nominal
Penyesuaian Biaya Kini.Model biaya kini berbeda dengan akuntansi yang konvesional dalam dua aspek
utama. Pertama, aktiva tetap dinilai berdasarkan biaya kini dan bukan biaya historis. Kedua, laba adalah
jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan oleh perusahaan dalam suatu periode (tanpa
memperhitungkan komponen pajak), namun tetap dapat mempertahankan kapasitas produktif atau
modal fisik perusahaan.

4. Sudut Pandang Internasional Terhadap Akuntansi Inflasi

Berbagai negara telah mencoba metode inflasi yang berbeda. Praktik aktual juga mencerminkan
pertimbangan paragmatis seperti parahnya laju inflasi nasional dan pandangan pihak yang secara
langsung dipengaruhi oleh angka akuntansi inflasi. Mengamati beberapa metode akuntansi inflasi yang
berbeda sangat bermanfaat pada saat menilai kondisi paling mutakhir saat ini.

Amerika Serikat

Pada tahun 1979, FSAB mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (statement of financial
accounting standards-SFAS) No. 33. Berjudul “pelaporan keuangan dan perubahan harga”, pernyataan ini
mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang memiliki persediaan dan aktiva tetap.

Banyak pengguna dan penyusun informasi keuangan yang telah sesuai dengan SFAS No.33
mengemukakan bahwa :

1. Pengungkapan ganda yang diwajibkan oleh FASB membingungkan.

2. Biaya untuk penyusunan pengungkapan ganda ini terlalu besar.

3. Pengungkapan daya beli konstan biaya historis tidak terlalu bermanfaat bila dibandingkan data biaya
kini.

Inggris

Komite Standar Akuntansi Inggris (Accounting Standard Commitee-ASC) menerbitkan Pernyataan


Standard Praktik Akuntansi 16 (Statement Of Standard Accounting Practice-SSAP 16). Perbedaan SSAP 16
dengan SFAS 33 yaitu :

1. Apabila standar AS mengharuskan akuntansi dolar konstan dan biaya kini, SSAP 16 mengadopsi hanya
metode biaya kini untuk pelaporan eksternal.
2. Apabila penyesuaian inflasi AS berpusat pad laporan laba rugi, laporan biaya kini di Inggris mewajibkan
baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta pencatatan penjelasan.

Standar di Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan :

1. Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya
historis.

2. Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap
biaya kini.

3. Menyediakan akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi biaya
historis yang memadai.

Badan Standar Akuntansi Internasional

IASB telah menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan dan kinerja operasi dalam mata uang lokal
menjadi tidak berarti lagi dalam suatu lingkungan yang mengalami hiperinflasi. Secara khusus laporan
keuangan suatu perusahaan yang melakukan pelaporan dalam mata uang perekonomian hiperinflasi,
apakah didasarkan pada kerangka penilaian biaya historis atau biaya kini, harus disajikan ulang sesuai
dengan daya beli konstan pada tanggal neraca. Aturan ini juga berlaku untuk angka terkait dalam periode
sebelumnya. Keuntungan atau kerugian daya beli yang terkait dengan posisi kewajiban atau aktiva
moneter bersih dimasukan kedalam laba kini. Perusahaan yang melakukan pelaporan juga harus
mengungkapkan :

a. Fakta bahwa penyajian ulang untuk perubahan dalam daya beli unit pengukuran telah dilakukan

b. Kerangka dasar penilaian aktiva yang digunakan dalam laporan keuangan utama yaitu penilaian biaya
historis atau biaya kini

c. Identitas dan tingkat indeks harga pada tanggal neraca, beserta dengan perubahannya selama periode
pelaporan

d. Keuntungan atau kerugian moneter bersih selama periode tersebut

5. Isu- isu mengenai inflasi

Terdapat 4 isu akuntansi inflasi diantaranya :

a. Apakah dolar konstan atau biaya kini yang lebih baik mengukur pengaruh inflasi.

b. Perlakuan akuntansi terhadap keuntungan dan kerugian inflasi.

c. Akuntansi inflasi luar negeri.


d. Menghindari fenomena kejatuhan ganda.

Akuntansi Internasional (BAB 8)

HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL

1. PERBEDAAN HARMONISASI DAN STANDARISASI YANG BERLAKU DALAM STANDAR AKUNTANSI

Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktek akuntansi


dengan menentukan batasan – batasan seberapa besar praktek – praktek tersebut dapat beragam.
Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat meningkatkan komparatibilitas (daya
banding) informasi keuangan yang berasal dari berbagai Negara.

Istilah harmonisasi dan standardisasi berbeda, standardisasi berarti penetapan sekelompok aturan yang
kaku dan sempit dan bahkan mungkin penerapan satu standar atau aturan tunggal dalam segala situasi.
Penerapan standar internasional di dalam akuntansi bersifat sukarela dan tergantung, untuk diterima,
pada niat baik dari mereka yang menggunakan standar akuntansi. Situasi termudah akan muncul ketika
suatu standar internasional hanya merupakan tiruan dari standar nasional. Ketika standar nasional dan
internasional berbeda satu sama lain praktek yang ada dewasa ini adalah mengunggulkan standar
nasional.

Sedangkan untuk harmonisasi jauh lebih fleksibel (luwes) dan terbuka, sehingga tidak menggunakan
pendekatan satu ukuran untuk semua, tetapi mengakomodasi beberapa perbedaan dan telah mengalami
kemajuan yang besar secara internasional dalam beberapa tahun terakhir. Jadi istilah harmonisasi
sebagai kebalikan dari standardisasi memilki arti sebuah rekonsiliasi atas berbagai sudut pandang yang
berbeda. Istilah ini lebih bersifat sebagai pendekatan praktis dan mendamaikan daripada standardisasi,
terutama jika standardisasi berarti prosedur-prosedur yang dimiliki oleh satu negara hendaknya
diterapkan oleh semua negara yang lain. Harmonisasi menjadi suatu bagian yang penting untuk
menghasilkan komunikasi yang lebih baik atas suatu informasi agar dapat diartikan dan dipahami secara
internasional.

2. PRO DAN KONTRA HARMONISASI STANDARISASI INTERNASIONAL

Keuntungan harmonisasi akuntansi internasional:


1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan
berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia
akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.

2. Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik, portfolio akan lebih beragam dan risiko
keuangan berkurang.

3. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang


merger dan akuisisi.

4. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapatØ disebarkan dalam
mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.

Kritik atas standar internasional:

Internasionalisasi standar akuntansi juga menuai kritik. Pada awal tahun 1971 (sebelum pembentukan
IASC), beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan standar internasional merupakan solusi yang
terlalu sederhana atas masalah yang rumit. Dinyatakan pula bahwa akuntansi, sebagai ilmu sosial, telah
memiliki fleksibilitas yang terbangun dengan sendiri di dalamnya dan kemampuan untuk menyesuaikan
diri dengan situasi yang sangat berbeda merupakan salah satu nilai terpenting yang dimilikinya.

Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan menimbulkan “standar yang
berlebihan”. Perusahaan harus merespons terhadap susunan tekanan nasional, social, politik, dan
ekonomi yang semakin meningkat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional
tambahan yang rumit dan berbiaya besar. Argumen terkait adalah perhatian politik nasional sering kali
berpengaruh terhadap standar akuntansi dan bahwa pengaruh politik internasional tidak terhindari lagi
akan menyebabkan kompromi standar akuntansi.

3. ARTI REKONSILIASI DAN PENGAKUAN BERSAMA (TIMBAL BALIK) TERHADAP PERBEDAAN STANDAR
AKUNTANSI

Dua pendekatan lain yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk mengatasi
permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas :

a. Rekonsiliasi.

Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar
akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakanrekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang
penting (seperti laba bersih dan ekuitaspemegang saham) di negara asal dan di negara dimana laporan
keuangan dilaporkan.Sebagai contoh, Komisi Pasar Modal AS (SEC).
Rekonsiliasi berbiaya rendah bila dibandingkan dengan penyusunan laporan keuangan lengkap
berdasarkan prinsip akuntansi yang berbeda. Namun demikian rekonsiliasi hanya menyajikan ringkasan
dan bukan gambaran perusahaan yang utuh.

b. Pengakuan bersama / timbal balik / resiprositas

Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negeri asal menerima laporan keuangan
perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip Negara asal. Resiprositas tidak meningkatkan
perbandingan laporan keuangan lintas Negara dan dapat menimbulkan “lahan bermain yang tidak
seimbang” yang mana memungkinkan perusahan-perusahaan asing menerapkan standar yang tidak
terlalu ketat bila dibandingkan dengan yang diterapkan terhadap perusahaan domestic.

Sebagai contoh, Bursa Efek London menerima laporan keuangan berdasarkan GAAP AS untuk pelaporan
yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan asing. Sejalan dengan perdagangan modal maka hermonisasi
menjadi penting terhadap masalah-masalah yang terkait dengan isi dengan isi laporan keuangan lintas
Negara. Pendekatan dilakukan dengan cara rekonsiliasi, dan pengakuan bersama. Dengan penyeragaman
laporan keuangan yang lengkap berdasarkan prinsip yang berbeda.

4. ORGANISASI YANG MEMPROMOSIKAN HARMONISASI DAN MEMILIKI PERAN PENTING DALAM


PENETAPAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL

Organisasi Internasional Pendorong Harmonisasi Akuntansi

1. International Accounting Standard Board (IASB).

2. Komisi Uni Eropa (EU).

3. Organisasi International Komisi Pasar Modal (IOSCO).

4. International Federation of Accountant (IFAC).

5. Kelompok kerja ahli pemerintah PBB dalam ISAR dan UNTACD.

6. Kelompok kerja dalam OECD.

Sebagai tanggapan atas kebutuhan harmonisasi standar akuntansi, berbagai upaya telah dilakukan oleh
negara kapitalis. Salah satunya adalah dengan dengan mendirikan International Accounting Standard
Committee(IASC) pada tahun 1973, yang sekarang berubah nama menjadi International Accounting
Standard Board (IASB). Jumlah keanggotaan IASC sampai sekarang meliputi lebih dari 150 organisasi
profesi akuntansi yang berasal dari negara maju dan berkembang, termasuk Indonesia. Tujuan IASC
adalah
(1) merumuskan dan menerbitkan standar akuntansi sehubungan dengan pelaporan keuangan dan
mempromosikannya untuk bisa diterima secara luas di seluruh dunia, serta

(2) bekerja untuk pengembangan dan harmonisasi standar dan prosedur akuntansi sehubungan dengan
pelaporan keuangan.

Sampai sekarang IASB telah mengeluarkan lebih dari 50 standar akuntansi. Meskipun IASB berhak untuk
menetapkan dan mengeluarkan standar akuntansi, badan tersebut tidak memiliki kekuatan hukum untuk
memaksakan penerapan standar akuntansi yang dihasilkan. IASC memiliki kelompok konsultatif yang
disebut IASC Consultative Group yang terdiri dari pihak-pihak yang mewakili para pengguna laporan
keuangan, pembuat laporan keuangan, lembaga-lembaga pembuat standar, dan pengamat dari
organisasi antar-pemerintah. Kelompok ini bertemu secara teratur untuk membicarakan kebijakan,
prinsip dan hal-hal yang berkaitan dengan peranan IASC.

Pembentukan IASC merupakan salah satu usaha harmonisasi standar akuntansi yaitu untuk membuat
perbedaan-perbedaan antar standar akuntansi di berbagai negara menjadi semakin kecil. Harmonisasi ini
tidak harus menghilangkan standar akuntansi yang berlaku di setiap negara dan juga tidak menutup
kemungkinan bahwa standar akuntansi internasional yang disusun oleh IASC diadopsi menjadi standar
akuntansi nasional suatu negara.

Konvergensi IFRS

Dunia akuntansi saat ini masih disibukkan dengan adanya standar akuntansi yang baru yaitu Standar
Akuntansi Keuangan Internasional IFRS. Hampir semua negara di dunia beralih ke standar tersebut,
termasuk Indonesia . Isu hangat tentang harmonisasi standar akuntansi international berhubungan
dengan globalisasi dalam dunia bisnis yang terjadi saat ini. Globalisasi bisnis tampak dari kegiatan
perdagangan antar negara yang mengakibatkan munculnya perusahaan multi nasional. Hal ini
mengakibatkan pula timbulnya kebutuhan harmonisasi akan suatu standar akuntansi yang berlaku secara
luas di seluruh dunia. IASC ( International Accounting Standard Commite) sebagi lembaga yang bertujuan
merumuskan dan menerbitkan standar akuntansi sehubungan dengan pelaporan keuangan dan
mempromosikan untuk bisa diterima secara luas di seluruh dunia, serta bekerja untuk pengembangan
dan harmonisasi standard dan prosedur akuntansi sehubungan dengan pelaporan keuangan.

International Accounting Standards, yang lebih dikenal sebagai International Financial Reporting
Standards(IFRS), merupakan standar tunggal pelaporan akuntansi yang memberikan penekanan pada
penilaian (revaluation) profesional dengan disclosures yang jelas dan transparan mengenai substansi
ekonomis transaksi, penjelasan hingga mencapai kesimpulan tertentu. Standar ini muncul akibat
tuntutan globalisasi yang mengharuskan para pelaku bisnis di suatu Negara ikut serta dalam bisnis lintas
negara. Untuk itu diperlukan suatu standar internasional yang berlaku sama di semua Negara untuk
memudahkan proses rekonsiliasi bisnis. Perbedaan utama standar internasional ini dengan standar yang
berlaku di Indonesia terletak pada penerapan revaluation model, yaitu kemungkinkan penilaian aktiva
menggunakan nilai wajar, sehingga laporan keuangan disajikan dengan basis ‘true and fair‘.

Tujuan IFRS adalah memastikan bahwa laporan keuangan dan laporan keuangan interim perusahaan
untuk periode-periode yang dimaksud dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi
berkualitas tinggi yang:

Transparan bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan.

Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS.

Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.

5. PENDEKATAN BARU UNI EROPA DAN KAITANNYA DENGAN INTEGRASI PASAR KALANGAN EROPA

Komisi mengumumkan bahwa EU perlu untuk bergerak secara tepat dengan maksud untuk memberikan
sinyal yang jelas bahwa perusahaan yang sedang berupaya untuk melakukan pencatatan di Amerika
Serikat dan pasar-pasar dunia lainnya akan tetap dapat bertahan dalam kerangka dasar akuntansi EU. EC
juga menekankan agar EU memperkuat komitmennya terhadap proses penentuan standar internasional,
yang menawarkan solusi paling efisien dan cepat untuk masalah-masalah yang dihadapi perusahaan
yang beroperasi dalam skala internasional.

Pada tahun 2000, EC mengadopsi strategi pelaporan keuangan yang baru. Hal yang menarik dari strategi
ini adalah usulan aturan bahwa seluruh perusahaan EU yang tercatat dalam pasar teregulasi, termasuk
bank, perusahaan asuransi dan SME (perusahaan berukuran kecil dan menengah), menyusun akun-akun
konsolidais sesuai dengan IFRS.

Referensi:

Choi.D.S Frederick., Meek. K Gary, 2005, INTERNATIONAL ACCOUNTING, Buku 1, Edisi 5, Jakarta: Salemba
Empat.

Akuntansi Internasional (BAB 9)

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL

Analisa laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu
mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan
tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja
perusahaan pada masa mendatang. Analisa laporan keuangan sebenarnya banyak sekali namun pada
penelitian kali ini penulis menggunakan analisa rasio keuangan karena analisa ini lebih sering digunakan
dan lebih sederhana.

Analisa rasio keuangan adalah perbandingan antara dua/kelompok data laporan keuangan dalam satu
periode tertentu, data tersebut bisa antar data dari neraca dan data laporan laba rugi. Tujuannya adalah
memberi gambaran kelemahan dan kemampuan finansial perusahaan dari tahun ketahun.

Jenis-jenis analisa rasio keuangan adalah :

a. Rasio Likuiditas

Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban
jangka pendeknya. Ada 3 (tiga) macam rasio likuiditas yang digunakan, yaitu

1. Current Ratio

2. Acid Test Ratio

3. Cash Position Ratio

b. Rasio Solvabilitas

Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban-
kewajibannya (hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang). Ada 4 (empat) rasio solvabilitas yang
digunakan. yaitu :

1. Total Debt To Equity Ratio

2. Total Debt To Total Assets Ratio

3. Long Term Debt To Equity

4. Long Term Debt To Total Assets

c . Rasio Profitabilitas

Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam suatu
periode tertentu. Ada 4 (empat rasio profitabilitas yang digunakan, yaitu :

1. Return On Equity (ROE)

2. Return On Assets (ROA)


3. Net Profit Margin

4. Gross Profit Margin

PELUANG DAN TANTANGAN DALAM ANALISIS LINTAS BATAS

Sejumlah negara memiliki perbedaan yang sangat besar dalam praktik akuntansi, kualitas pengungkapan,
sistem hukum dan undang-undang, sifat dan ruang lingkup risiko usaha, dan cara untuk menjalankan
usaha. Perbedaan ini berarti alat-alat analisis yang sangat efektif di satu wilayah menjadi kurang efektif
diwilayah lain. Para analisis juga sering menghadapi tantangan besar untuk memperoleh informasi yang
kredibel. Di kebanyakna pasar berkembang, para analisis keuangan sering memiliki tingkat keyakinan
atau keandalan yang terbatas.

Analisis dan penilaian keuangan internasional ditandai dengan banyaknya kontrakdiksi. Disatu sisi, begitu
cepatnya proses harmonisasi standar akuntansi telah mengarah pada semakin meningkatnya daya
banding informasi keuangan di seluruh dunia. Analisis strategi bisnis merupakan langkah penting
pertama dalam analisis pelaporan keuangan. Analisis ini memberi pemahaman kualitatif atas perusahaan
dan para pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonominya. Dengan mengidentifikasi faktor pendorong
laba dan resiko usaha yang utama, analisis strategi bisnis atau usaha akan membantu para analisis untuk
membuat peramalan yang realitis.

Globalisasi pasar modal, kemajuan dalam tekologi informasi dan kompetisi antar pemerintah nasional,
bursa efek dan perusahaan-perusahaan untuk menarik investor, dan kegiatan perdangan yang meningkat
masih terus berlanjut. Secara bersama-sama kekuatan ini memberikan insentif bagi perusahaan untuk
memperbaiki praktik pelaporan keuangan eksternal mereka.

Globalisasi dan perbaikan dalam akuntansi dan pengungkapan internasional yang masih berlanjut
mengaburkan perbedaan antara analisis keuangan lintas batas dan dalam suatu wilayah.

KERANGKA DASAR ANALISIS USAHA

Palepu, Bernard, dan Healy membuat suatu kerangka dasar yang bermanfaat untuk analisis dan penilaian
usaha dnegan menggunakan data laporan keuangan. Kerangka dasar tersebut terdiri dari empat tahap
analsis:

1. Analisis strategi usaha

2. Analisis akuntansi

3. Analisis keuangan

4. Analisis prospektif
ANALISIS STRATEGI USAHA INTERNASIONAL

Analisis strategi usaha merupakan langkah penting dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini
memerikan pemahaman kualitiatif atas perusahaan dan para pesaingnya terkait dengan lingkungan
ekonominya. Hal ini memastikan bahwa analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan perspektif
holistik. Dengan mengidentifikasikan faktor pendorong laba dan risiko usaha yang utama, analisis strategi
usaha membantu para analis untuk membuat peralaman yang realistis. Analisis strategi usaha sering kali
rumit dan sukar dilakukan dalam lingkungan internasional.

Analisis strategi usaha sulit dilakukan khususnya dibeberapa negara karena kurang andalnya informasi
mengenai perkembangan makro ekonomi. Pemerintah di negara maju kadang-kadang dianggap telah
menerbitkan statistik ekonomi yang keliru atau menyesatkan.

Memperoleh informasi mengenai industri juga sukar dilakukan di banyak negera dan jumlah serta
kualitas informasi perusahaan sangat berbeda-beda. Ketersediaan informasi khusus mengenai
perusahaan sangat rendah di banyak negara berkembang. Keterbatasan data membuat upaya untuk
melakukan analsis starategi usaha dengan menggunakan metode riset tradisional menjadi sukar
dilakukan. Seringkali, perlu dilakukan perjalanan untuk mempelajari iklim bisnis setempat dan
bagaimana industri dan perusahaan sesungguhnya beroperasi, khususnya dinegara-negara pasar
berkembang. WWW juga menawarkan akses yang sangat cepat terhadap informasi yang hingga akhir-
akhir ini masih belum tersedia atau sukar untuk diperoleh. Informasi negara juga dapat ditemukan dalam
penerbitan ”siaran internasional” yang disebarkan oleh kantor akuntan besar, bank, dan broker.

PENGGUNAAN WEBSITE UNTUK MEMPEROLEH INFORMASI PENELITIAN PERUSAHAAN

1. Mayoritas perusahaan Web site tersendiri dan mayoritas memanfaatkan homepage mereka untuk
menginformasikan informasi keuangan terutama laporan keuangan pokok yaitu neraca dan laba rugi.
Tidak banyak, kurang dari 40% perusahaan yang memberikan informasi keuangan tambahan (catatan
atas laporan keuangan, pendapat auditor dan analisis manajemen).

2. Mayoritas perusahaannya memberikan duplikasi informasi atau sebagian dari informasi hard copy
laporan historis yang diubah dalam bentuk hyperttext atau format pdf.

3. Tidak banyak perusahaan yang benar-benar memanfaatkan fitur internet secara optimal. Hal ini
terbukti dari 10% dari perusahaan sampel yang menampaikan informasi mengenai pergerakan saham.
Disamping itu, meskipun mayoritas home page menampilkan press release, tetapi kurang dari 35 % yang
melakukan update atas informasi yang ditampilkan.

ANALISIS PROSPEKTIF INTERNASIONAL


Analisis prospektif Mencakup tahap peramalan dan penilaian. Ketika melakukan peramalan para analis
membuat ramalan mengenai prospek perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha, catatan
akuntansi dan analisis keuangan. Ketika melakukan penilaian, analisis mengubah ramalan kuantitatif
menjadi suatu estimasi nilai perusahaan. Penilaian digunakan secara implisit maupun eksplisit dalam
banyak keputusan usaha. Terdeapat banyak pendekatan penilaian yang berbeda digunakan dalam
praktik, mulai dari analisis arus kas terdiskonto hingga teknik yang lebih sederhana yang berdasarkan
perkalian berbasis harga.

Para pakar dalam melakukan penilaian internasional memberikan peringatan berikut ini kepada mereka
yang melakukan analisis prospektif internasional. Setiap aturan yang telah dipelajari di negera asal anda
menjadi tidak berlaku di LN. Fluktuasi kurs, perbedaan akuntansi, perbedaan praktik, dan kebiasaan
bisnis, perbedaan pasar modal, dan banyak faktor lainnya memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap
peramalan dan penilaian internasional.

Tujuan Analisis Keuangan :

Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu
dan untuk menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Terdapat dua alat penting dalam melakukan
analisis keuangan :

a. Analisis Rasio

Analisis ini mencakup perbandingan rasio antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain dalam
industri yang sama, perbandingan rasio suatu perusahaan antar waktu atau dengan periode fiscal yang
lain dan atau perbandingan rasio terhadap beberapa acuan yang baku.

b. Analisis Arus Kas

Analisis ini berfokus pada laporan arus kas, yang memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan
keluar perusahaan, yang diklasifikasikan menjadi aktifitas operasi, investasi dan pendanaan, serta
pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non kas secara periodic. Misalkan, apakah
perusahaan telah menghasilkan arus kas yang positif dari operasinya.

1. Analisis Rasio

Ada dua masalah yang harus dibahas ketika melakukan analisis rasio dalam lingkungan internasional :

Apakah perbedaan lintas Negara dalam prinsip akuntansi menyebabkan perbedaan yang signifikan dalam
angka-angka laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan dari Negara yang berbeda?

Seberapa jauh perbedaan dalam budaya serta kondisi persaingan dan ekonomi local memperngaruhi
interpertasi ukuran akuntansi dan rasio keuangan, meskipun pengukuran akuntansi dari negeri yang
berbeda disajikan ulang agar tercapai “ daya banding akuntansi”? Sejumlah bukti yang kuat
menunjukkan adanya perberdaan besar antarnegara dalam profitabilitas, pengungkit, dan rasio serta
jumlah laporan keuangan lainnya yang berasal dari factor akuntansi dan non akuntansi.

Seberapa besar perbedaan dalam pos-pos laporan keuangan disebabkan oleh perbedaan prinsip-prinsip
akuntansi nasional ? Ratusan perusahaan non AS yang mencatatkan saham di Bursa-bursa efek AS
melakukan pengungkapan rekonsiliasi berupa catatan kaki yang memberikan bukti terhadap pernyataan
ini, setidaknya dalam konteks perbedaan antara nilai akuntansi berdasarkan GAAP AS dan berdasarkan
GAAP non AS.

Lima jenis perbedaan laporan keuangan yang diungkapkan oleh sejumlah besar emiten adalah:

1. Depresiasi dan amortisasi

2. Biaya yang ditangguhkan

3. Pajak tangguhan

4. Pensiun

5. Transaksi mata uang asing

2. Analisis Arus Kas

Laporan arus kas yang sangat mendetal sangat diwajibkan menurut GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS, dan
standar akuntansi di sejumlah Negara yang jumlahnya semakin bertambah. Ukuran-ukuran yang
berkaitan dengan arus kas sangat bermanfaat khusunya dalam analisis internasional karena tidak telalu
dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi, bila dibandingkan dengan ukuran-ukuran berbasis laba
Apabila laporan arus kas tidak disajikan, sering kali ditemukan kesulitan untuk menghitung arus kas dari
operasi dan ukuran arus kas lainya dengan menyelesaikan laba berbasis actual.

Mekanisme untuk Mengatasi

Untuk mengatasi perbedaan prinsip akuntansi lintas Negara, beberapa analis menyajikan ulang ukuran
akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang diakui secara internasional atau sesuai dengan dasar
lain yang lebih umum. Beberapa yang lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik
akuntansi di sekelompok Negara tertentu dan membatasinya analisis mereka terhadap perusahaan-
perusahaan yang berlokasi di Negara-negara tersebut.
ANALISIS STRATEGI BISNIS INTERNASIONAL

Analisis strategi bisnis merupakan langkah penting pertama dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini
memberikan pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para pesaingnya terkait dengan lingkungan
ekonominya. Dengan mengidentifikasi factor pendorong laba dan resiko usaha yang utama, analisis
strategi bisnis atau usaha akan membantu para analis untuk membuat peramalan yang realistis.

Kesulitan-kesulitan analisis strategi bisnis internasional :

a. Ketersediaan informasi

Analisis strategi usaha sulit dilakukan khususnya di beberapa Negara karena kurang andalnya informasi
mengenai perkembangan makro ekonomi. Memperoleh informasi mengenai industry juga sukar
dilakukan di banyak Negara dan jumlah serta kualitas informasi perusahaan sangat berbeda-beda.
Ketersediaan informasi khusus mengenai perusahaan sangat rendah di Negara berkembang. Akhir-akhir
ini banyak perusahaan besar yang melakukan pencatatan dan memperoleh modal di pasar luar negeri
telah memperluas pengungkapan mereka dan secara suka rela beralih ke prinsip akuntansi yang diakui
secara global seperti standar pelaporan keuangan internasional.

b. Rekomendasi untuk melakukan analisis

Keterbatasan data membuat upaya untuk melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan
metode riset tradisional menjadi sukar dilakukan. Seringkali sering dilakukan perjalanan untuk
mempelajari iklim bisnis setempat dan bagaimanan industry dan perusahaan sesungguhnya beroperasi,
khususnya di Negara-negara pasar berkembang.

ANALISIS AKUNTANSI

Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan perusahaan
mencerminkan realitas ekonomi. Para analis perlu untuk mengevaluasi kebujakan dan estimasi
akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lungkup fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan. Para
manajer perusahaan diperbolehkan untuk membuat banyak pertimbangan yang terkait dengan
akuntansi, karena merekalah yang tahu lebih banyak mengenai kondisi operasi dan keuangan
perusahaan mereka. Laba yang dilaporkan seringkali digunakan sebagai dasar evaluasi kinerja
manajemen mereka.

Langkah-langah dalam melakukan evalusai kualitas akuntansi suatu perusahaan:

a. Identifikasikanlah kebijakan akuntansi utama

b. Analisislah fleksibilitas akuntansi

c. Evaluasilah strategi akuntansi


d. Evaluasilah kualitas pengungkapan

e. Indentifikasikanlah potensi terjadinya masalah

f. Buatlah penyesuaian atas distorsi akuntansi

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL (ALKI)

Diperlukan karena adanya kecenderungan meningkatnya investasi internasional dan dilakukan dengan
maksud agar data keuangan dapat dibandingkan. Sumber informasi untuk analisis laporan keuangan
internasional adalah :

· Laporan keuangan, jadwal pendukung serta catatan atas laporan keuangan

· Latar belakang kekayaan perusahaan dan pengungkapannya.

Teknik-teknik analisis Keuangan Internasional yang telah dipakai adalah :

· Analisa Trend

Membandingkan item-item data secara periodic selama 2 tahun atau lebih seperti trend laba, debt
rating, perubahan revenue, pertumbuhan geometric dsb.

· Analisa Rasio

Membandingkan item satu dengan item yang lain laporan keuangan dengan tujuan memperoleh
pemahaman yang sama tentang profitabilitas perusahaan, leverage, likuiditas dan efisiensi.

a. Penyesuaian depresiasi

Beban depresiasi akan mempengaruhi keuntungan, maka perlu diperhatikan umur dari fungsi aktiva yang
harus diputuskan manajemen.

b. Penyesuaian persediaan LIFO ke FIFO

Persediaan harus dikonversikan dalam metode FIFO

c. Cadangan

Cadangan adalah kemampuan perusahaan untuk membayar atau menutup pengeluaran untuk
menghapus beban.
d. Reformulasi Laporan Keuangan

Penyesuaian dari beberapa perubahan setelah adanya beberapa perhitungan pada point-point tsb di
atas.

MEKANISME UNTUK MENGATASI PERBEDAAN PRINSIP AKUNTANSI ANTAR NEGARA

Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan yaitu :

· Beberapa analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang diakui
secara internasional atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum.

· Beberapa yang lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok
Negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap perusahaan-perusahaan yang berlokasi di
Negara-negara tersebut.

KESULITAN DAN KELEMAHAN DALAM ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL

a. Akses informasi

Informasi mengenai ribuan perusahaan dari seluruh dunia telah tersedia secara luas dalam beberapa
tahun terakhir. Sumber informasi dalam jumlah yang tak terhitung banyaknya muncul melalui World
Wide Web (WWW). Perusahaan di dunia saat ini memiliki situs web dan laporan tahunannya tersedia
secara Cuma-Cuma dari berbagai sumber lainnya.

b. Ketepatan waktu informasi

Ketepatan waktu laporan keuangan, laporan tahunan, laporan kepada pihak regulator berbeda-beda di
tiap Negara.

c. Hambatan bahasa dan terminology.

d. Masalah mata uang asing.

e. Perbedaan dalam jenis dan format laporan keuangan.

Referensi:

Choi.D.S Frederick., Meek. K Gary, 2005, INTERNATIONAL ACCOUNTING, Buku 1, Edisi 5, Jakarta: Salemba
Empat.
Akuntansi Internasional (BAB 10)

PERENCANAAN DAN KENDALI MANAJEMEN

EMPAT DIMENSI DALAM PEMBUATAN MODEL BISNIS

Survei terbaru menemukan bahwa akuntan manajemen menghabiskan lebih banyak waktu dalam
masalah perencanaan strategis dibandingkan dengan masa sebelumnya. Penentuan model usaha
merupakan gambaran besar, dan terdiri dari formulasi, pelaksanaan dan evaluasi rencana bisnis jangka
panjang suatu perusahaan. Hal ini mencakup empat dimensi utama.

1. Mengidentifikasikan faktor-faktor utama yang relevan terhadap kemajuan perusahaan di masa depan.

2. Merumuskan teknik yang memadai untuk meramalkan perkembangan masa depan dan menganalisis
kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan diri atau memanfaatkan perkembangan tersebut.

3. Mengembangkan sumber-sumber data untuk menditkung pilihan-pilihan strategis.

4. Mentranslasikan pilihan-pilihan tertentu menjadi serangkaian tindakan yang spesifik.

PERKIRAAN PENGEMBALIAN INVESTASI LUAR NEGERI

Seorang manajer harus menentukan tingkat pengembalian yang relevan untk mengalisis kesempatan
investasi asing. Namun, tingkat pengembalian yang relevan merupakan masalah sudut pandang: proyek
luar negeri atau induk perusahaan.

Pengembalian dari dua sudut pandang ini dapat berbeda secara signifikan karena beberapa hal:

1. pembatasan oleh pemerintah atas repatriasi laba dan modal

2. biaya izin, royalt, dan pembayaran lain yang merupakan laba bagi induk perusahaan namun
merupakan beban bagi anak

3. perusahaan perbedaan laju inflasi nasional

4. perubahan kurs valuta asing

5. perbedaan pajak

Manajer keuangan harus memenuhi banyak tujuan dengan memberikan respons kepada kelompok
investor dan noninvestor di organisasi dan di lingkungannya. Jika siatu investasi asing tidak menjanjikan
pengembalian yang telah disesuaikan resiko yang nilainya lebih dari pengembalian yang diperoleh
pesaing local, maka pemegang saham induk perusahaan akan lebih baik untuk berinvestasi langsung di
perusahaan local. Bagi manajer perusahaan multinasional, mengukur ekspektasi arus kas suatu investasi
asing merupakan hal yang cukup menantang. Perkiraan penerimaan didasarkan pada proyeksi penjualan
dan pengalaman antipasti penagihan. Beban operasi dan pajak local juga sama-sama diramalkan.

PROSES PERHITUNGAN BIAYA MODAL PERUSAHAAN MULTINASIONAL

Jika investasi luar negeri dievaluasi dengan menggunakan model arus kas terdiskonto, maka tingkat
diskonto yang tepat harus dikembangkan. Teori penganggaran modal secara khusus menggunakan biaya
modal perusahaan sebagai tingkat diskontonya, dengan demikian suatu proyek harus menghasilkan
pengembalian yang setidaknya sama dengan biaya modal perusahaan agar dapat diterima. Tingkat
patokan (hurdle rate) ini berkaitan dengan proporsi utang dan ekuitas dalam struktur keuangan
perusahaan sebagai berikut.

Tidaklah mudah untuk mengukur biaya modal sebuah perusahaan multinasional. Biaya modal ekuitas
dapat dihitung dengan beberapa cara. Satu metode yang populer menggabungkan ekspektasi
pengembalian dividen dengan ekspektasi tingkat pertumbuhan dividen. Dengan mengasumsikan Di =
ekspektasi dividen per lembar saham pada akhir periode. Po = harga pasar kini saham pada awal periode
dan g = ekspektasi tingkat pertumbuhan dalam dividen, biaya ekuitas, Ke dihitung sebagai berikut Ke =
Di/Po + g. Meskipun modal untuk mengukur harga kini saham, di kebanyakan negara di mana saham-
saham perusahaan multinasional tercatat, seringkali cukup sukar untuk mengukur Di dan g. Pertama-
tama karena Di merupakan ekspektasi. Ekspektasi dividen tergantung pada arus kas operasi perusahaan
secara keseluruhan. Pengukur arus kas ini diperumit oleh pertimbangan faktor-faktor lingkungan.
Terlebih lagi pengukuran tingkat pertumbuhan dividen suatu fungsi ekspektasi arus kas masa depan
diperumit oleh kontrol valuta asing dan restriksi pemerntah lainnya dalam transfer dana lintas batas.

MASALAH DAN KERUMITAN DALAM MERANCANG SISTEM PENGENDALIAN KEUANGAN DAN INFORMASI
PERUSAHAAN MULTINASIONAL

Isu yang Berkaitan dengan Sistem Jarak merupakan kerumitan yang jelas terlihat. Disebabkan oleh
keadaan geografis, komunikasi informasi secara formal umumnya menggantikan kontak pribadi antar
manajer operasi lokal dengan manajemen kantor pusat. Tiga strategi teknologi informasi global, yang
masing-masing berhubungan dengan jenis organisasi multinasional tertentu.

Keberhasilan yang dicapai tergantung pada kesesuaian rancangan system dengan strategi perusahaan :

1. penyebaran rendah dengan sentralisasi yang tinggi. Digunakan oleh organisasi yang lebih kecil dengan
operasi bisnis internasional yang terbatas dan system informasi domestik mendominasi kebutuhan

2. penyebaran tinggi dengan sentralisasi yang rendah. Anak perusahaan lokal diberi kendali yang
signifikan atas pengembangan strategi teknologi infomasi dan system terkait mereka sendiri.
3. Penyebaran tinggi dengan sentralisasi yang tinggi. Disini strategi teknologi informasi global lokal
dijalankan oleh perusahaan global dengan aliansi strategi di seluruh dunia. System informasi dirancang
untuk mencerminkan kebutuhan perusahaan yang disesuaikan dengan keadaan lokal

Akuntan manajemen mempersiapkan sejumlah informasi untuk manajemen perusahaan, mulai dari
pengumpulan data hingga laporan likuiditas dan ramalan operasional berupa berbagai jenis pengeluaran
beban. Untuk setiap kelompok data yang disampaikan manajemen perusahaan harus menentukan
periode waktu yang relevan untuk laporan, tingkat akurasi yang diperlukan, frekuensi pelaporan dan
biaya serta manfaat penyusutan dan penyampaian tepat waktu.

Disini faktor-faktor lingkungan juga mempengaruhi penggunaan informasi yang dihasilakn secara
translasi. Laporan dari operasi luar negeri perusaaan multinasioanal AS umumnya ditranslasikan ke
dalam nilai ekuivalen doalr agar para manajer kantor pusat di AS melakukan evaluasi terhadap investasi
mereka dalam dolar.

MENGANALISA VARIANS NILAI TUKAR

1. Informasi Finansial

Penilaian kinerja finansial diukur berdasarkan pada anggaran yang telah dibuat. Penilaian tersebut
dilakukan dengan menganalisis varians (selisih atau perbedaan) antara aktual dengan yang dianggarkan.

Analisis varians secara garis besar berfokus pada:

a. Varians pendapatan (revenue variance)

b. Varians pengeluaran (expenditure variance)

- Varians belanja rutin (recurrent expenditure variance)

- Varians belanja investasi/modal (capital expenditure variance)

Setelah dilakukan analisis varians, maka dilakukan identifikai sumber penyebab terjadinya varians
dengan menelusur varians tersebut hingga level manajemen paling bawah.

2. Informasi Nonfinansial

Informasi nonfinansial dapat dijadikan sebagai tolok ukur lainnya. Informasi nonfinansial dapat
menambah keyakinan terhadap kualitas proses pengendalian manajemen. Teknik pengukuran kinerja
yang komprehensif yang banyak dikembangkan oleh berbagai organisasi dewasa ini adalah balance
scorecard. Dengan balance scorecard kinerja organisasi diukur tidak hanya berdasarkan aspek financial
saja, akan tetapi juga aspek nonfinansial. Pengukuran dengan metode balance scorecard melibatkan
empat aspek, yaitu:

1. Perspektif financial (financial perspective),


2. Perspektif kepuasan pelanggan (costumer perspective),

3. Perspektif efisiensi proses internal (internal process efficiency), dan

4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth perspective).

Tugas Akuntansi Internasional

PENYELESAIAN KASUS 10-1

ANALISIS INVESTASI ASING

Menurut saya MBI merupakan kandidat akuisisi yang menarik karena jika dilihat dari laporan keuangan
konsolidasi MBI Corporation pada tahun 2002 , 2003 dan 2004. Laba bersih yang di hasilkan oleh
perusahaan tersebut selalu meningkat. Karena bila laba yang di hasilkan perusahaan tersebut selalu
meningkat menunjukan perusahaan tersebut selalu berkembang dan menginovasi produk yang di
produksi sehingga konsumen tetap membeli produk tersebut, jika saya bergabung maka saya yakin akan
mendapat keuntungan karena harga saham dari perusahaan tersebut akan naik, karena pada tahun 2005
pasti laba bersihnya akan naik. Selain itu dengan laba yang selalu meningkat menunjukan kinerja
perusahaan tersebut bagus. Walaupun harga rata-rata nilai tukar untuk tahun 2004 menurun saya yakin
pada tahun 2005 pasti akan naik apalagi jika kinerja perusahaan tersebut lebih di tingkatkan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Akt Syariah
    Akt Syariah
    Dokumen12 halaman
    Akt Syariah
    putrivio
    Belum ada peringkat
  • Intern
    Intern
    Dokumen2 halaman
    Intern
    putrivio
    Belum ada peringkat
  • Pengambilan Keputusan Investasi Modal
    Pengambilan Keputusan Investasi Modal
    Dokumen11 halaman
    Pengambilan Keputusan Investasi Modal
    putrivio
    Belum ada peringkat
  • TEORI
     TEORI
    Dokumen4 halaman
    TEORI
    putrivio
    Belum ada peringkat
  • Intern
    Intern
    Dokumen15 halaman
    Intern
    putrivio
    Belum ada peringkat
  • Giro
    Giro
    Dokumen5 halaman
    Giro
    putrivio
    Belum ada peringkat
  • Laporan Karya Wisata
    Laporan Karya Wisata
    Dokumen11 halaman
    Laporan Karya Wisata
    putrivio
    100% (1)
  • Asimetri
    Asimetri
    Dokumen6 halaman
    Asimetri
    putrivio
    Belum ada peringkat
  • Teori Etika
    Teori Etika
    Dokumen14 halaman
    Teori Etika
    putrivio
    Belum ada peringkat
  • Teori Etika
    Teori Etika
    Dokumen21 halaman
    Teori Etika
    putrivio
    Belum ada peringkat
  • Teori Etika
    Teori Etika
    Dokumen14 halaman
    Teori Etika
    putrivio
    Belum ada peringkat
  • Honda
    Honda
    Dokumen5 halaman
    Honda
    putrivio
    Belum ada peringkat
  • Resume 456
    Resume 456
    Dokumen16 halaman
    Resume 456
    putrivio
    Belum ada peringkat
  • PT MNC
    PT MNC
    Dokumen4 halaman
    PT MNC
    putrivio
    Belum ada peringkat
  • Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Muti
    Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Muti
    Dokumen10 halaman
    Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Muti
    putrivio
    Belum ada peringkat
  • Logika Manun
    Logika Manun
    Dokumen10 halaman
    Logika Manun
    putrivio
    Belum ada peringkat
  • Akt Perbankan
    Akt Perbankan
    Dokumen24 halaman
    Akt Perbankan
    putrivio
    Belum ada peringkat
  • Bab 6 Translasi
    Bab 6 Translasi
    Dokumen7 halaman
    Bab 6 Translasi
    putrivio
    Belum ada peringkat
  • Teori Etika
    Teori Etika
    Dokumen14 halaman
    Teori Etika
    putrivio
    Belum ada peringkat
  • Road Map Strategy
    Road Map Strategy
    Dokumen11 halaman
    Road Map Strategy
    putrivio
    Belum ada peringkat
  • Prak
    Prak
    Dokumen2 halaman
    Prak
    putrivio
    Belum ada peringkat
  • Puisi
    Puisi
    Dokumen2 halaman
    Puisi
    putrivio
    Belum ada peringkat
  • Kerajaan Islam
    Kerajaan Islam
    Dokumen5 halaman
    Kerajaan Islam
    putrivio
    Belum ada peringkat
  • Analisis
    Analisis
    Dokumen9 halaman
    Analisis
    putrivio
    Belum ada peringkat