Kini, RSON
Didukung Alat-alat
Kesehatan Terbaru
Mengucapkan
Selamat Menunaikan
Ibadah Puasa
RAMADHAN 1437 H / 2016 M
RSON Salam
Olahraga...
P
PENASEHAT
uji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
Menpora R.I (H. Imam Nahrawi, S.Ag)
dengan pertolongan-Nya kami dapat menerbitkan
DEWAN REDAKSI Media Informasi Rumah Sakit Olahraga Nasional
Dr. dr. Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, MARS (RSON) edisi ke-6.
dr. Prita Kusumaningsih, Sp.OG Diresmikannya alat-alat kesehatan terbaru di RSON
dr. Erni Yustisiani, MH.Kes pada tahun 2016 ini menjadi Liputan Khusus yang akan
kami bahas pada Edisi Keenam ini. Peresmian Alat-Alat
PEMIMPIN REDAKSI
Baru di RSON tentunya diharapkan akan meningkatkan
drg. Afrida Aryani, MPH
pelayanan RSON bagi atlet dan masyarakat.
WAKIL PEMIMPIN REDAKSI Artikel utama pada edisi akan membahas mengenai
drg. Esti Cahyani Adiati Standar Operasional Prosedur. Artikel ilmiah serta
tips sehat tetap hadir untuk memperkaya wawasan
REDAKTUR PELAKSANA pembaca mengenai dunia kesehatan. Unggulan RSON
Dra. Ratih Rukminingrum akan menampilkan beberapa alat kesehatan baru yang
mendukung pelayanan RSON. Ada juga rubrik Gadget
STAF REDAKSI
yang membahas teknologi terkini di bidang olahraga.
Rini Nur Ayu Ningtyas, AMK
Efika Ambar Utari Pada edisi ini, kami kembali melampirkan “Angket
Pembaca” sebagai masukan dari pembaca untuk
FOTOGRAFER Redaksi dalam menyajikan Media Informasi RSON yang
M. Aria Bangun, S.IKom lebih baik di edisi yang akan datang. “Kami mengucapkan
terima kasih kepada pembaca yang telah mengirimkan
ARTISTIK
formulir berlangganan ke alamat Redaksi.”
Efika Ambar Utari
Akhir kata, Redaksi mengucapkan Selamat Menjalankan
EDITOR Ibadah Puasa serta Selamat Idul Fitri 1437H bagi seluruh
drg. Esti Cahyani Adiati pembaca yang merayakan.
SIRKULASI
dr. Lastri Diyani Siregar
Sri Soendari, S.E
Taofik Ridwan, AMK Redaksi
Wahyu Nugroho Wicaksono, AMK
Menerima sumbangan tulisan dan foto.
ALAMAT REDAKSI Tulisan dikirim ke alamat redaksi melalui
Jl. Jambore Raya No. 1, pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak
Cibubur, Jakarta Timur
Telp/Fax: (021) 87753977 dimuat akan dikembalikan jika disertai
(drg. Sri Maryani) perangko balasan (untuk yang dikirimkan
Email: rsolahragacibubur@gmail.com melalui surat). Redaksi berhak mengedit atau
mengubah tulisan jika dianggap perlu, dan
tidak mengubah esensi isi.
PENGANTAR REDAKSI 3
DAFTAR ISI 4
SURAT PEMBACA 5
PROFIL
Sport Science Sudah Menjadi Kebutuhan 6
TAMU KITA 8
ARTIKEL UTAMA
• Standar Penulisan Standard Operating Procedure (SOP) 10
ARTIKEL ILMIAH
• Olahraga pada Anak dan Remaja 28
• Kenali Kardiomiopati Hipertrofi: salah satu Penyebab
Kematian Mendadak pada Atlet 30
LIPUTAN KHUSUS:
Menpora Meresmikan Alat Kesehatan Baru di RSON 32
GALERI FOTO 33
51
SOSOK
• dr. Danarto Hari Adhimukti 40
• Winarni Ningsih 42
• drg. Afrida Aryani, MPH 43
• Naning Murtini, S.Kep, Ners 45
RAMADHAN DI RSON 46
KILAS PERISTIWA 48
UNGGULAN RSON 59
KATA MEREKA 64
GADGET 71
CERPEN 72
Jawab:
Terima kasih atas apresiasi Bapak Janni. Kami akan terus berusaha untuk memberikan yang
terbaik bagi seluruh pembaca Media Informasi RSON.
Jawab:
Terima kasih atas masukan Mas Ega. Pada edisi keenam ini, kami menampilkan rubrik Gadget
yang akan menyajikan salah satu teknologi baru di bidang Olahraga. Semoga dapat memberikan
informasi yang bermanfaat bagi pembaca Media Informasi RSON.
Sport Science
Sudah Menjadi Kebutuhan
Prof. Dr. H. Hari Setijono, M.Pd.
Deputi Peningkatan Prestasi dan Iptek Olahraga
Kementerian Pemuda dan Olahraga RI Periode 2005-2009
S
ekarang ini sport science sudah menjadi kebutuhan insan olahraga. Bila ingin atlet - atlet Indonesia
mencapai prestasi yang maksimal. Adalah Mantan Direktur Executive Sport Science Satlakprima, Prof. Dr.
H. Hari Setijono, M.Pd, salah satu pakar sport science yang telah lama mensosialisasikan manfaat sport
science bagi kalangan olahraga di Indonesia.
Hari adalah pakar sport science. Bapak dari 3 anak ini sejak 1976 adalah dosen yang mengajar aplikasi sport
science di Universitas Negeri Surabaya. Bahkan lulus S3 sport science dari Universitas Negeri Surabaya. Mantan
pelatih nasional bulutangkis ini, suka main - main dengan data. Hobinya itu menjadi alasannya untuk mengambil
spesialisasi sport science.
Menurut Direktur Sport Science di Universitas Negeri Surabaya ini, kalangan olahraga bisa menggunakan data
base dari sport science untuk mengukur keberhasilan atlet. Kemudian Hari pernah menjadi Deputy Kemenpora
untuk urusan sport science. Sehingga harus keliling daerah untuk sosialisasi sport science.
Sport Science
Sebagai Kebutuhan
Laksamana Purnawirawan Ahmad Sucipto
Ketua Umum Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima)
T
idaklah mudah mengenalkan hal - hal yang Menurut Ahmad Sucipto, namanya sistem
baru kedalam satu sistem yang sudah baku baru jadi wajar kalau masih ada pro dan kontra
sekian lama. Begitu juga dikalangan olahraga. dikalangan olahraga. Itu baru memperkenalkan.
Inilah tugas berat yang sedang dilaksanakan oleh Belum lagi bagaimana menularkan agar sport
Ketua Umum Satuan Pelaksana Program Indonesia science bisa menjadi kebutuhan. Perjalanannya
Emas (Satlak Prima) Laksamana Purnawirawan masih panjang.
Ahmad Sucipto. Yaitu mengaplikasikan sistem Untuk itu, sekarang ini Satlak Prima masih
modern yang berbasis sport science untuk lebih berusaha bagaimana supaya sport science menjadi
mengoptimalkan performa atlet.
STANDAR PENULISAN
STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)
Dr. Basuki Supartono MARS*
5. TRANSPARANSI
3. PROFISIENSI Layanan publik merupakan proses rangkaian
Sumber daya manusia suatu organisasi terutama kegiatan yang terikat dalam dimensi waktu
rumah sakit biasanya sangat bervariasi dalam dan biaya. Penerima layanan mempunyai hak
hal jenis profesi, tingkat pendidikan, tingkat mengetahui kegiatan atau tindakan apa saja
kemahiran, sikap, disiplin, motivasi, kejujuran yang akan di alami, lama waktunya, apa yang
dan etik bekerja. Keragaman ini perlu dikelola akan dirasakan, apa manfaat dan risikonya,
dengan baik melalui kegiatan pelatihan agar biaya yang harus dibayar, dan lain sebagainya.
para staf memiliki visi, misi, persepsi, nilai, dan SOP dapat memberikan informasi yang jelas
cara kerja yang sama (standar). Hal ini dapat kepada penerima layanan. Harapan tidak
dicapai dengan beberapa pelatihan diantaranya selamanya sesuai dengan kenyataan. Tidak ada
adalah pelatihan SOP yang menggunakan gading yang tidak retak. Suatu saat mungkin
dokumen SOP sebagai materi pelatihan. Tanpa terjadi hasil layanan memuaskan, dan muncul
adanya dokumen tersebut maka organisasi sulit keluhan pelanggan karena ketidaknyamanan
melakukan pelatihan untuk mencapai standar proses, waktu dan biaya layanan. Organisasi
pelayanan. harus meresponnya dengan melakukan
audit atau rekonstruksi kasus, yaitu dengan
4. KONTINUITAS membandingkan pelaksanaan layanan dengan
Staf organisasi suatu saat mungkin tidak berada SOP, dan menilai kemungkinan penyimpangan
dalam posisi tugasnya karena cuti, sakit, ijin, SOP. Kegiatan ini dilakukan untuk evaluasi,
bolos, pindah tugas, berhalangan menetap, koreksi, penyempurnaan, dan perbaikan kualitas
pensiun, atau berhenti dan lain sebagainya. layanan. Tanpa adanya SOP tidak mungkin
Bila staf tersebut tidak ada maka pekerjaannya kegiatan tersebutb dilakukan. Kesimpulannya
akan digantikan staf lain, dan staf tersebut SOP menjamin transparansi layanan.
membutuhkan SOP agar dapat bekerja sesuai
standar pelayanan. Tanpa adanya SOP dapat
PEMBUATAN SOP
dibayangkan bagaimana staf tersebut melakukan
Pembuatan Standard Operating Procedure
pekerjaannya. Hal ini dapat membahayakan
(SOP) merupakan dasar dari penyusunan buku
keselamatan penerima layanan, dan potensi
standar pelayanan. Sebagai contoh, Rumah
terjadinya malpraktik. Oleh karenanya
Sakit Olahraga Nasional (RSON), Kemenpora
adanya SOP adalah mutlak untuk menjamin
mempunyai buku standar pelayananan bagian
kontuinitas pekerjaan dan hasil pekerjaan.
atau instalasi tertentu. Beberapa buku tersebut
SOP akan menghasilkan standar pelayanan.
diantaranya adalah Standar Pelayanan Pemeriksaan
Standar pelayanan akan menghasilkan budaya
Kesehatan Atlet Nasional, Standar Pelayanan
kerja berbasis sistem yaitu pelayanan berjalan
Kebugaran Atlet, Standar Pelayanan Tim Medis
sistemik tidak tergantung pada seseorang
pada Kompetisi Olahraga dan Kegiatan Olahraga,
tertentu, walapun pelaksanan layanan berhenti
Standar Pelayanan Penelitian, Pengembangan dan
atau berhalangan kerja namun layanan publik
Penapisan Teknologi Olehraga (DOPING), Standar
tetap dapat berlangsung, show must go on.
Pelayanan Sport Science, Standar Pelayanan Medik,
No Variabel Ya Tidak
1 Kesesuaian Format
2 Kesesuian Bahasa
3 Kelayakan SOP:
a. Isi:
1. Sejalan dengan regulasi pemerintah
2. Tidak Bertentangan dengan Agama, Norma dan Keyakinan Penerima Layanan
3. Berlandaskan ilmu pengetahuan
4. Selaras dengan SOP lain
5. Komprehensif
6. reliable
7. feasible
8. efisien
9. Efektif (mencapai tujuan dengan singkat)
b. Penulisan:
1. Penulisan ringkas dan sederhana
2. Penggunaan bahasa efektif dan efisien
3. Penggunaan bahasa sesuai bahasa pelaksana
4. Kalimat efektif dan efisien
5. Memulai kalimat dengan kata kerja aktif
6. Informasi Lengkap
7. Informasi Objektif
8. Informasi Koheren
9. Lampiran Lengkap dan sesuai Kebutuhan
10. Tingkat Rincian Penjelasan informasi sesuai kapasitas pelaksana
11. Tidak ada pilihan langkah prosedur yang membingungkan: Menyebutkan alasan
kapan menggunakan langkah 1 dan kapan langkah 2
Dalam forum rapat review, penulis memapar penilaian, membahas hasil penilaian dan
kan draf SOP, para penilai memperhatikan, menyempurnakan draf SOP sampai betul-betul
mengoreksi, memperbaiki dan menyempurna sempurna, dan layak menjadi SOP. (Lampiran
kan langkah demi langkah prosedur yang 1). Setelah selesai dinilai maka selanjutnya draf
dibacakan. Selanjutnya penilai mengisi borang SOP tersebut uji coba.
No Variabel Keterangan
1 Legalitas layanan
2 Sumberdaya Organisasi memungkinkan pelaksanaan SOP ?
3 Prosedur Layanan dapat dilaksanakan dengan aman dan nyaman ?
1. Untuk Pelaksana Layanan
2. Untuk Penerima Layanan
3. Untuk Petugas Lain
4 Pelaksana dapat melaksanakan SOP dengan mudah?
5 Hasil (produk) layanan berkualitas
6 Hasil (produk) layanan berkualitas sesuai dengan tujuan SOP
7 Lain-Lain
Kesimpulan: a) Dapat Ditetapkan b) Perbaikan
Kegiatan uji coba SOP secara mirip dengan Kegiatan ini harus direncanakan dan
kegiatan layanan sesungguhnya namun berbeda dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Tentu
dalam hal subjek. Subjek layanan bersifat kan waktu, dan tempat pelaksanan nya.
terbatas yaitu sukarelawan (volueenter); selain Tempat pelaksanaan sebaiknya di ruangan
itu kegiatan ini belum diperuntukkan untuk sesungguhnya pelayanan akan dilaksanakan.
layanan publik. Siapkan segala sesuatu yang dibutuhkan
6. Tujuan. Kolom ini diisi dengan tujuan penulisan 11. Peristilahan. Isilah kolom ini dengan penjelasan
SOP. Tulislah tujuan dengan menuliskan terhadap istilah – istilah yang digunakan pada
hasil layanan atau produk. Berikut ini penulis dokumen SOP.
sampaikan beberapa contoh tujuan misalnya: 12. Referensi. Isilah kolom ini dengan nama
a) Menghasilkan pengukuran kapasitas paru referensi (daftar pustaka) yang digunakan atau
atlet yang aman dan nyaman dengan hasil yang mendasari penulisan SOP. Referensi adalah
berkualitas.. b) Menghasilkan pengukuran acuan penulisan SOP yang membimbing
kepadatan tulang yang aman dan nyaman dan menentukan kualitas sebuah SOP, oleh
dengan hasil yang berkualitas. c) Terlaksananya karenanya ambillah sumber yang kuat dan
penyetoran secara aman seluruh pendapatan mutakhir. Sumber yang kuat dapat berasal
RSON ke kantor kas negara. dari regulasi seperti undang-undang, peraturan
7. Scope. Kolom ini diisi dengan nama pelaksana presiden, keputusan presiden, peraturan menteri
SOP. Tulislah nama pelaksana layanan baik dari dan lainnya. Sumber lainnya dari buku atau
unit pelaksana maupun dari unit lain namun jurnal ilmiah. Ambillah sumber yang semutakhir
terkait dengan terlaksananya layanan. mungkin (maksimal 5 tahun terakhir) agar SOP
yang dibuat dapat bertahan lama. Jangan lupa
8. Prosedur. Kolom ini adalah bagian utama dari
tuliskan sumber referensi sesuai aturan agar
dokumen SOP. Isilah kolom ini dengan narasi
tidak melanggar ketentuan hak cipta intelektual.
kegiatan layanan, secara berurutan, langkah
demi langkah sampai mencapai tujuan. Hal 13. Lampiran. Isilah kolom ini dengan gambar,
ini akan dijelaskan lebih rinci secara khusus di skema atau diagram yang diperlukan untuk
halaman selanjutnya. memudahkan pemahaman pembaca.
9. Penanggung Jawab. Isilah kolom ini dengan 14. Akses. Tuliskan siapa saja yang dapat
nama seseorang yang mempunyai tanggung jawab mengakses dokumen SOP.
atas terlaksana dan tidak terlaksananya suatu
kegiatan layanan. Penanggungjawab biasanya
berjenjang, oleh karenanya nama tersebut dapat
NO VARIABEL PENJELASAN
1 JUDUL Tuliskan judul SOP
2 PENULIS Tuliskan nama penulis
3 OTORISASI Tuliskan nama pejabat dan tgl SOP di aprove
4 VERSI Tuliskan versi SOP
5 REVISI Tuliskan tanggal revisi SOP (bila ada)
6 TUJUAN Tuliskan SESUATU yang dihasilkan (layanan/ produk)
7 SCOPE Tuliskan siapa saja yang menggunakan SOP ini
8 PROSEDUR Tuliskan sesuai standar WHO, ICH
9 PENANGGUNG JAWAB Tuliskan nama seseorang yang mempunyai kewenangan memutuskan solusi dan
tindak lanjut bila terjadi masalah dalam pelaksanaan SOP.
10 APLIKASI DG SOP LAIN Tuliskan SOP lain yang berhubungan dengan SOP yang ditulis.
11 PERISTILAHAN Jelaskan pengertian bila ada istilah itilah atau definisi dalam SOP yang perlu
dijelaskan untuk memudahkan pemahaman pembaca.
12 REFERENSI Tuliskan sumber penulisan SOP (UU, PP, PERMEN,SK, Jurnal, Buku dan lainnya.
13 LAMPIRAN Lampirkan gambar, skema , alur diagram yang diperlukan untuk memudahkan
pemahaman pembaca.
14 AKSES Tuliskan siapa saja staf atau pimpinan yang boleh membuka SOP.
DAFTAR PUSTAKA
15. Undang-Undang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pasal 56
1. Undang-undang No. 39 tahun 2008 tentang Kementerian Negara, Pasal
ayat 1 - 2.
1, ayat 1
16. Undang-Undang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pasal 57
2. Undang-undang No. 32 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
ayat 1 - 3.
Pasal 2, ayat 1-3
17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. tahun 2009 tentang
3. Undang-undang No. 17 tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan,
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Pasal 1, ayat 1
18. Undang-Undang No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
4. Undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Pasal 1, ayat 1
Publik, Pasal 7 ayat 3
5. Undang-Undang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pasal 5.
19. Undang-Undang No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
6. Undang-Undang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pasal 1
Publik, Pasal 7 ayat 1-2
ayat 6.
20. Undang-Undang No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
7. Undang-Undang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pasal 1
Publik, Pasal 9 Ayat 2b
ayat 7.
21. Undang-Undang No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
8. Undang-Undang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pasal 15
Publik, Pasal 9 ayat 4.
9. Undang-Undang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pasal 20,
22. Undang-Undang No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
ayat 1-5
Publik, Pasal 3. Ayat d
10. Undang-Undang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pasal 2.
23. Undang-Undang No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
11. Undang-Undang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pasal 40
Publik, Pasal 3 ayat f
ayat 1-3
24. Undang-UndangNo. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
12. Undang-Undang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pasal 35
Publik, Pasal 52
ayat 3
25. Undang-UndangNo. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
13. Undang-Undang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pasal 54
Publik, Pasal 7 ayat 6
ayat 1 - 11.
26. Permenpan No. 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar
14. Undang-Undang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pasal 55
Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
ayat 1 - 3.
KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT OLAHRAGA NASIONAL
NOMOR : KEP. 001 /RSON/VI/2016
TENTANG
Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap atlet pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya dan juga sebagai salah satu persyaratan pengurusan akreditasi
Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON) guna mengukur pencapaian dan cara penerapan
standar pelayanan RS sebagaimana yang diamanahkan dalam undang-undang tentang rumah
sakit maka dianggap perlu melakukan penyusunan Standar Pelayanan yang berlaku bagi unit
yang ada di RSON;
b. bahwa salah satu unit yang membutukan adanya standar pelayanan di RSON adalah unit Sport
Science, sebagai bagian dari pelayanan terhadapa atlet yang aman, nyaman dan berkualitas;
c. bahwa berdasarkan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b maka perlu menetapkan
Keputusan Direktur Rumah Sakit Olahraga Nasional tentang Penetapan Buku Standar
Pelayanan Sport Science RSON Kemenpora RI.
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 9 tahun 1960 tentang Pokok-pokok Kesehatan;
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal Juni 2016
Olahraga
pada Anak dan Remaja
Oleh: dr. M. Natsir, Sp.A dan dr. Yasmien Anis
Aktivitas fisik atau olahraga tidak hanya Menurut American Academy of Pediatrics (AAP),
bermanfaat untuk kesehatan fisik anak dan remaja seorang anak membutuhkan 60 menit aktivitas fisik
seperti meningkatkan lean body mass, mengurangi risiko dengan intensitas sedang yang menyenangkan dan
obesitas, penyakit pembuluh darah, dan keganasan di bervariasi sesuai perkembangan menurut usia anak.
kemudian hari. Selain itu pertumbuhan tulang dan otot Apabila anak tidak dapat melakukan aktivitas fisik
dapat berlangsung dengan baik. Keterampilan gerak, selama satu jam penuh, aktivitas tersebut dapat
interaksi sosial, dan perkembangan otak juga terasah dilakukan dalam dua kali periode 30 menit atau empat
saat bermain. Anak yang aktif akan belajar akan kali periode 15 menit dalam sehari. Aktivitas fisik
meningkatkan kemampuan belajar dan berlatih dengan tersebut disesuaikan dengan usia, gender, dan tahap
lebih efektif, baik di dalam maupun di luar lingkungan perkembangan fisik dan emosional anak.
sekolah. Anak akan merasa gembira dan percaya Bentuk olahraga yang dianjurkan antara lain jog
diri, meningkatkan kesehatan mental psikologis, dan ging, olahraga aerobik, berlari, naik sepeda cepat,
membantu anak mengurangi stres serta memiliki pola berjalan menanjak, dan bela diri. Olahraga jenis ini
tidur yang baik. Aktivitas fisik yang dilakukan sejak termasuk dalam vigorous-intensity activity, yang
dini akan membentuk anak menjadi seorang dewasa menggunakan energy lebih dari 7 kcal per menit
dengan gaya hidup aktif. dan memiliki manfaat lebih baik dibandingkan
Sumber: (http://www.solusisehatku.com/memilih-jenis-olahraga-yang-menyenangkan-bagi-anak-anak)
Kematian mendadak pada atlet yang sedang penyakit sistemik. Kardiomiopati hipertrofi adalah
berkompetisi masih sering dijumpai. Contohnya saja suatu kondisi dimana salah satu otot jantung menjadi
kejadian yang terjadi di lapangan sepak bola, antara lebih tebal (menebal) dibandingkan bagian lainnya.
lain menimpa Marc Vivien Foe, Miklos Feher, Antonio Penebalan ini membuat darah lebih sulit keluar dari
Puerta, dan Fabrice Muamba. Hanya Fabrice Muamba jantung sehingga memaksa jantung bekerja lebih kuat
yang nyawanya berhasil diselamatkan, sedangkan untuk memompa dan relaksasi.2
ketiga pemain lain tidak tertolong. Hasil otopsi ketiga Kondisi kardiomiopati hipertrofi dapat terjadi
pemain tersebut menunjukkan adanya kelainan jantung pada semua usia. Dilaporkan kardiomiopati hipertrofi
yang disebut kardiomiopati hipertrofi. Data di Amerika pada atlet kompetisi lebih rendah, sekitar satu dari
Serikat menunjukkan bahwa kardiomiopati hipertrofi 1000 hingga satu dari 1500 atlet. Tidak ada perbedaan
menjadi penyebab tersering kematian mendadak pada angka kejadian pada laki-laki atau perempuan,
atlet muda.1 walaupun prevalensi pada laki-laki lebih sering pada
Kardiomiopati dapat diartikan sebagai penyakit usia muda dan perempuan pada usia tua.3,4,5
pada otot jantung yang tidak diketahui penyebabnya, Penyebab pasti kardiomiopati hipertrofi tidak
dimana tidak didapati adanya penyakit jantung bawaan diketahui dan kemungkinan multifaktorial, namun
(PJB), tekanan darah tinggi (hipertensi), kelainan katup didapatkan adanya keterlibatan kelainan genetik yang
jantung didapat, kelainan arteri koroner, infeksi atau bersifat diturunkan. Kondisi ini diturunkan secara
autosomal dominan dan berhubungan dengan adanya
mutasi pada protein otot jantung.4,5,6
Untuk gejala klinis, kebanyakan pasien dewasa
muda, gejala awal yang muncul juga berbeda mulai
dari sesak nafas terutama pada peningkatan aktifitas
(latihan), jantung berdebar-debar, nyeri dada, pingsan
tiba-tiba, hingga kematian mendadak akibat ventrikel
takikardi atau fibrilasi.6
Kondisi kardiomiopati hipertrofi bukan meru
pakan hal yang menguntungkan untuk seseorang,
Gb.1: Anatomi Jantung Normal (kiri) dan Jantung Dengan Kardiomiopati
Hipertrofi (kanan)3
terutama atlet. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan
Menpora Meresmikan
Alat Kesehatan Baru
di RSON
R umah Sakit Olahraga Nasional
(RSON), Kamis (2/6) mengadakan
syukuranatas dikeluarkannya izin tetap
rumah sakit, peresmian alat kesehatan
baru dan pemberlakuan tarif alat-
alat kesehatan baru di RSON milik
Kemenpora.
Sekitar 15 alat kesehatan baru
diresmikan penggunaannya. Antara lain
4 alat fisioterapi, BMD (alat pemerik
saan kepadatan tulang dan komposisi
lemak tubuh), C- Arm untuk pencitraan
tulang di kamar operasi, USG 3 D
memeriksa antar lain kondisi otot
atlet, CPET (alat untuk memeriksa VO2 Menteri Pemuda dan Olahraga RI, H. Imam Nahrawi dan Direktur RSON, Dr. Basuki Supartono dalam
acara Peresmian Alkes Baru RSON
Max dan Spirometri), Pedoscan (alat
untuk memeriksa bentuk telapak kaki),
infus pump, syringe pump, C-Arm (alat Pada kesempatan tersebut, kesembuhan pasien.
pemeriksaan dengan fluoroscopy saat Menpora Imam Nahrawi mengatakan, Menpora Imam Nahrawi lalu
operasi), alat kultur mikrobiologi dan peresmian alat-alat kesehatan ini mengingatkan, agar kita harus
alat untuk pemeriksaan kimia darah merupakan bukti komitmen RSON, memastikan supaya atlet mendapat
(kimia analyzer). Dengan tersedianya bahwa pengadaan alat - alat kesehatan pelayanan kesehatan khusus saat
alat kesehatan baru ini, diharapkan ini dilakukan secara transparan untuk mengalami cedera atau sakit. Untuk
RSON dapat meningkatkan kualitas digunakan bagi kepentingan negara. itu, akan dikeluarkan regulasi baru agar
pelayanan kesehatannya untuk atlet Para dokter di RSON juga senantiasa mengirimkan atlet yang cedera dan
dan masyarakat umum. menyertakan doa untuk menstimulasi berobat ke RSON.
Kemudian Direktur RSON, Dr. dr.
Basuki Supartono, Sp.OT., FICS, MARS
menyatakan, RSON merupakan satu
satunya rumah sakit olahraga di kawasan
Asia. Sedangkan di dunia, hanya ada 2
rumah sakit serupa yaitu di Brazil dan
Qatar. Staf RSON sebanyak 189 personil
terdiri dari PNS dan PTT (Pegawai Tidak
Tetap). Dengan jumlah pengunjung
hingga kini sebanyak 8500 pasien.
Pengadaan sejumlah alat kesehatan
sport science dan alat kesehatan lainnya
tersebut bersumber dari anggaran
APBN dan APBN-P TH 2015 senilai Rp
Menteri Pemuda dan Olahraga RI, H. Imam Nahrawi melakukan prosesi penguntingan pita dalam acara 13,7 miliar. (Ratih Sayidun)
Peresmian Alkes Baru di RSON.
Galeri Fot
Direktur RSON dr Basuki Supartono berfoto bersama dengan Team Archery Indonesia saat konsultasi
kondisi kesehatan atlet , RSON , Cibubur 19 Januari 2016
PJ Sport Science RSON Dr. Ismun berbincang dengan Ketua SATLAK PRIMA Ahmad Sutjipto di ruangan
Hydro Pool, RSON,Cibubur , 6 Januari 2016
Direktur Executive PRIMA Hari Setiono mengunjungi Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON) sedang
berbincang dengan Direktur Utama RSON dr Basuki Supartono di ruang Jogging Track 4 Januari 2016
Direktur Executive Program Satuan Pelaksana Pogram Indonesia Emas (PRIMA) Hari Setiono beserta
jajarannya berfoto bersama dengan Direktur Utama RSON dr Basuki Supartono dan staff di Auditorium
RSON 4 Januari 2016
PJ Sport Science RSON RSON Dr. Ismun berfoto bersama dengan Ketua SATLAK PRIMA Ahmad Sutjipto
dalam rangka kunjungan kerja di Auditorium RSON,Cibubur , 6 Januari 2016
Dokter Gigi RSON memeriksa kesehatan gigi Atlet Lompat Jauh Maria Londa (kanan) saat menjalani tes
medis bagi atlet Olimpiade 2016 di Rumah Sakit Olahraga Nasional, Cibubur, Jakarta Timur, 6 Januari
2016
Petugas memeriksa kesehatan mata (buta warna) Atlet Bulutangkis Nasional Tontowi Ahmdad (kiri)
saat menjalani tes medis bagi atlet Olimpiade 2016 di Rumah Sakit Olahraga Nasional, Cibubur, Jakarta
Timur, 6 Januari 2016
Petugas memeriksa kesehatan mata Atlet Bulutangkis Nasional Muhammad Ahsan (kanan) saat
menjalani tes medis bagi atlet Olimpiade 2016 di Rumah Sakit Olahraga Nasional, Cibubur, Jakarta
Timur, 6 Januari 2016
Petugas mengambil sampel darah Atlet Bulutangkis Nasional Liliana Natsir (kanan) saat menjalani tes
medis bagi atlet Olimpiade 2016 di Rumah Sakit Olahraga Nasional, Cibubur, Jakarta Timur, 6 Januari
2016
Tes Psikologi atlet Olimpiade 2016 di Rumah Sakit Olahraga Nasional, Cibubur, Jakarta Timur, 6 Januari
2016
M
enjadi dokter kecil saat
duduk di bangku Sekolah
Dasar merupakan awal
ketertarikan dr. Danarto Hari Adhimukti
untuk menekuni profesi sebagai
seorang dokter. Sejak bulan April
2014, pria yang akrab disapa dr.Danar
ini bekerja di Rumah Sakit Olahraga
Nasional (RSON).
Awalnya, Pria yang sebelumnya
bertugas di RSUD Kalianda, Lampung
Selatan ini melihat informasi tentang
pembukaan penerimaan CPNS di
RSON (dahulu namanya Rumah Sakit
Khusus Rehabilitasi Medik (Cedera)
Olahraga). Dengan seijin Direktur
RSUD Kalianda saat itu, dr. Danar
mengikuti seleksi tersebut meskipun
harus bolak balik Lampung-Jakarta. Hal
yang membuatnya bersemangat yaitu
rumah sakit ini sesuai dengan hobi
dan minatnya dalam dunia olahraga.
Perjuangannya tidak berakhir sia-sia,
dokter yang gemar bermain sepak bola
ini diterima sebagai CPNS Kemenpora
dengan penempatan di RSON.
Bersyukur
Bu Wiwin mengatakan banyak cerita yang di dapat
selama bekerja di RSON, diantaranya awal 2013 RSON
masih belum aktif seutuhnya, missal seperti basement
dan Ikhlas RS masih sering digenangi air saat hujan turun lebat,
sehingga setiap hari harus bekerja keras membersihkan
Kita Berbahagia buah cleaning service setiap hari bekerja keras demi
kebersihan RS.
Dalam Bekerja
Selama bekerja di RSON ibu kelahiran 12 Januari
1968 ini berkata tidak mudah menjalani pekerjaan
cleaning service, awalnya mereka yang bekerja
Winarni Ningsih cleaning service disini tidak menyukai pekerjaannya,
namun mereka tetap berusaha bekerja disertai
R
dengan hati sebagai bagian dari hidup mereka.
umah sakit adalah tempat dimana banyak orang
Dengan bekerja sebagai staff kebersihan mereka
berkumpul mulai yang sehat dan sakit. Rumah
mendapatkan sumber pendapatan dan harus dsyukuri
sakit juga menjadi tempat terbanyak penghasil
saat orang lain ada yang tidak memiliki pekerjaan
limbah dan paling banyak adalah limbah infeksius.
sama sekali sehingga kehidupannya kacau. Dengan
Banyaknya pasien bergelimpangan yang berdarah-
memaknai pekerjaannya sebagai bentuk syukurnya,
darah dimana-mana, banyaknya orang yang datang
lebih banyak orang mempercayai, memberikan
mengunjungi sanak saudaranya setiap menit, bisakah
kesempatan untuk mengembangkan diri tidak hanya
Anda bayangkan jika rumah sakit dengan tingkat
terampil membersihkan tetapi bisa mengurusi
kepadatan seperti itu bekerja tanpa seorang cleaning
tentang operasionalisasi berbagai macam. Hasilnya
service rumah sakit?
selain memiliki ketrampilan lebih yang diperoleh saat
Ialah Winarni Ningsih alias Bu Wiwin mulai bekerja
menjalankan pekerjaan utama sebagai petugas cleaning
dan ditempatkan sebagai Kepala tenaga kebersihan
service, mereka menjadi memiliki work engagement
di RS Olahraga Nasional sejak tahun 2013 untuk
dengan pekerjaannya. (Rini Nur Ayu Ningtyas, AMK)
urusan kebersihan di seluruh lingkungan Rumah Sakit.
Rasa tanggung jawab yang besar pada Ibu 1 anak ini
membuatnya nikmat dan ikhlas melaksanakan tugas di
RSON. Beliau mempuyai kiat dalam menjalani pekerjaan
yaitu dengan bersyukur dan ikhlas menjadikan kita
berbahagia dalam bekerja.
Sebelum bergabung di RSON ibu yang mempunyai
hobi merangkai bunga ini bekerja di kantor pertanian
sebagai staff perbantuan tanam pangan . Lama bekerja
di kantor pertanian, Bu wiwin mulai menekuni bisnis
sendiri di bidang kaligrafi, tetapi karena sesuatu hal
dan suami yang telah tiada mengharuskan ibu satu
anak ini untuk terus bekerja mencari nafkah dan
sebagai tulang punggung keluarga. Semoga nasib para
staff cleaning service lebih terjamin kehidupannya dan
dapat mensejahterakan keluarga “ ungkapnya penuh
harap.
Winarni Ningsih
Berjuang
Memajukan RSON
drg. Afrida Aryani, MPH
S
ering berkunjung ke Dokter Gigi saat kecil
menjadi awal ketertarikan drg. Afrida
Aryani, MPH untuk menjadi seorang
Dokter Gigi. Beliau menyelesaikan pendidikan
profesi Dokter Giginya di Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Gadjah Mada Tahun 2010
dan melanjutkan pendidikannya ke jenjang
S2 jurusan Manajemen Rumah Sakit di
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah
Mada hingga Tahun 2011. Setelah
menyelesaikan pendidikannya, Ibu dari
Canina Ramadhanisa Nasution ini
kemudian mengabdi sebagai Dokter
Gigi PTT Kemenkes di daerah terpencil,
Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera
Barat selama 2 tahun.
RSON GELAR
BUKA PUASA
BERSAMA
Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON) melaksanakan
acara buka bersama dengan seluruh karyawan RSON
bersama tamu undangan tokoh masyarakat yang yang senantiasa berdzikir kepada Allah sebanyak-
berada di sekitar RSON (16/6). Acara diawali dengan banyaknya. Karena iman itu bisa berubah. Sangat
membaca Al Quran oleh seluruh staf RSON dilanjutkan sulit sekali mempertahankan tingkat keimanan kita.
sambutan oleh Direktur RSON, Dr. dr. Basuki Supartono, Rasullah menyuruh kita untuk menjaga iman karena
Sp.OT, FICS, MARS. Dalam sambutannya beliau iman yang kita miliki mudah sekali untuk naik dan
menyampaikan didalam bulan Ramadhan ini RSON turun. Kita tidak bisa menjamin iman yang dimiliki hari
menyelenggarakan baca Al Quran 1 Juz setiap harinya ini dan esok hari.
yang diikuti oleh seluruh staf RSON yang beragama Ustadz Bernard Abdul Jabbar mengingatkan agar
Islam. kita senantiasa memperbanyak baca Al Quran terutama
Acara kemudian dilanjutkan dengan siraman rohani di bulan Ramdhan ini. ”Sering-seringlah mengucapkan
yang disampaikan oleh Ustadz Bernard Abdul Jabbar. kalimat syahadat, perbanyaklah melakukan kebaikan,
Dalam ceramahnya, Ustadz Bernard Abdul Jabbar bacalah Al Quran dan pahami juga maknanya,sehingga
menyampaikan materi tentang Iman yang dimiliki oleh dapat meningkatkan keimanan kita pada Allah SWT.”
manusia. Beliau mengajak kita semua sebagai muslim (Rini Nur Ayu)
RAMADHAN 1437 H
Sehingga kegiatan ini diwajibkan bagi karyawan RSON
yang beragama Islam.
Banyak manfaat yang dirasakan setelah mengikuti
Memasuki bulan Ramadhan 1437 H ini, seluruh
kegiatan ini. Karyawan yang sebelumnya jarang dan
karyawan yang bekerja di lingkungan Rumah Sakit
tidak ada motivasi atau semangat dalam membaca
Olahraga Nasional (RSON) memiliki kegiatan baru
Al Quran menjadi rutin mengaji, bersemangat, serta
setiap paginya. Yakni membaca Al Quran, yang
menambah ilmu mengenai membaca Al Quran yang
dilakukan bersama-sama setiap pukul 08.00 pagi.
baik dan benar. (Rini Nur Ayu)
Di bulan Ramadhan ini, kaum muslimin dianjurkan
memperbanyak amalan karena di bulan ini ganjaran
amalan seseorang akan dilipatkan gandakan oleh Allah
SWT dibanding bulan-bulan lainnya. Di antara amalan
yang paling agung adalah membaca Al Quran karena Al
Quran adalah sumber hukum dan sumber ilmu.
Kegiatan membaca Al Quran dimulai sejak hari
pertama bulan puasa. Setiap harinya karyawan
RSON membaca Al Quran 1 Juz perharinya. Kegiatan
membaca Al Quran ini dipimpin langsung oleh Direktur
Manfaatkan Waktu
Selama Ramadhan
RSON Memusnahkan
Bahan Medis Habis Pakai
dan Obat-Obatan Kadaluarsa
S
taf Barang Milik Negara (BMN) Rumah Sakit memenuhi syarat, untuk dipergunakan dalam pelayan
Olahraga Nasional (RSON) serta tim dari an kesehatan atau kepentingan ilmu pengetahuan dan
inspektorat Kementerian Pemuda dan Olahraga dicabut izin edarnya.
(Kemenpora), melakukan pemusnahan bahan medis Di dalam lampiran Permenkes nomor 58 Tahun
habis pakai dan obat – obatan kadaluarsa yang terdapat 2014 Bab II tersebut juga dijelaskan mengenai tahapan
di RSON. Kegiatan pemusnahan ini berlangsung di dari pemusnahan obat, yaitu :
Wastec Internasional, area Krakatau Steel, Kota Cilegon, a. Membuat daftar sediaan farmasi, alat
Provinsi Banten, Rabu (27/1). Direktur RSON, DR.dr. kesehatan dan bahan medis habis pakai yang
Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, MARS turut hadir untuk akan dimusnahkan;
mengawasi langsung pelaksanaan pemusnahan bahan b. Menyiapkan berita acara pemusnahan;
habis pakai dan obat-obatan kadaluarsa tersebut. c. Mengkoordinasikan jadwal, metode dan tempat
Kegiatan pemusnahan ini merupakan pelaksanaan pemusnahan kepada pihak terkait;
undang-undang yang berlaku. Khususnya Peraturan d. Menyiapkan tempat pemusnahan;
Menteri Kesehatan Nomor 58 Tahun 2014 Tentang e. Melakukan pemusnahan disesuaikan dengan
Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. jenis dan bentuk sediaan serta peraturan yang
Dimana pada pasal 3 ayat 2 huruf g disebutkan standar berlaku.
pelayanan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan
medis habis pakai yaitu terdapat tahapan pemusnahan Kegiatan pemusnahan ini membuktikan, bahwa
dan penarikan. RSON telah menjalankan Permenkes 58 Tahun 2014
Kemudian dalam lampiran Permenkes nomor Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah
58 Tahun 2014 Bab II dijelaskan, bahwa pemusnahan Sakit. Sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan
dilakukan untuk sediaan farmasi, Alat Kesehatan kefarmasian pada umumnya, dan khususnya pelayanan
dan Bahan Medis Habis Pakai apabila produk tidak kepada pasien agar keselamatan pasien (patient safety)
memenuhi persyaratan mutu, telah kadaluarsa, tidak tetap terjaga. (dr. Danarto Hari Adhimukti)
Pelatihan Alat
Cardiopulmonary Exercise Test (CPET)
di RSON
R
umah Sakit Olahraga Nasional (RSON) dapat mencoba langsung alat tersebut tanpa pasien. Di
mengadakan pelatihan alat Cardiopulmonary hari terakhir peserta dilatih mengoperasionalkan alat
Exercise Test (CPET) di RSON, Cibubur, 4 dengan pasien serta dilakukan ujian diakhir pelatihan.
-5 Februari dilanjutkan 9 Februari 2016. Pelatihan CPET adalah salah satu alat yang dimiliki oleh RSON.
ini bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan Alat ini berfungsi untuk memeriksa fungsi jantung dan
alat CPET serya meningkatkan kemampuan serta paru serta mengetahui tingkat kebugaran seseorang.
pengetahuan staf RSON. Sehingga dapat meningkatkan Fungsi jantung dapat diketahui dengan melakukan
kualitas pelayanan terhadap atlet dan masyarakat pemeriksaan rekam jantung saat istirahat (Rest
umum. Kegiatan ini diikuti oleh 20 Staf RSON, terdiri Electrocardiography) dan pemeriksaan rekam jantung
dari dokter, perawat dan sarjana olahraga. Direktur saat melakukan aktivitas dengan menggunakan sepeda
RSON, DR. dr. Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, MARS statis atau treadmill (Stress Test Electrocardiography).
turut hadir untuk mengikuti sekaligus mengawasi Pemeriksaan fungsi paru dapat diketahui dengan
kegiatan pelatihan tersebut. melakukan pemeriksaan spirometri. Sedangkan untuk
Pada hari pertama pelatihan, peserta diberikan mengetahui tingkat kebugaran seseorang dapat
konsep dasar dari alat CPET melalui presentasi dan dilakukan pemeriksaan VO2 Max (Volume Oxygen
diskusi interaktif. Kemudian di hari kedua peserta Maximum Uptake). (dr. Danarto Hari Adhimukti)
diberikan materi cara mengoperasionalkan alat dan
R
umah Sakit Olahraga
Nasional (RSON) siap
mendukung penye
lengaraan The Association for
International Sport for All (TAFISA)
2016 dan Asian Games 2018 di
Jakarta. Rumah sakit ini juga
menyediakan fasilitas berupa
lahan yang luas, yang dapat
dimanfaatkan untuk kegiatan
Federasi Olahraga Rekreasi
Masyarakat Indonesia (FORMI).
Karena RSON juga menggalakkan
upaya preventif dan promotif,
selain menyediakan pelayanan
pengobatan. Kesiapan RSON ini
disampaikan oleh Direktur RSON
Dr.dr. Basuki Supartono, Sp.OT.
Bapak Hayono Isman pada acara Rapat Koordinasi Bakohumas Kemenpora RI
FICS.MARS pada Rapat Koordinasi
Bakohumas Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, di keselamatan atlet saat berlatih maupun bertanding.
Jakarta, baru - baru ini. Kegiatan ini bertemakan “ Sukses Rumah sakit ini juga menjadi satu satunya rumah
Penyelenggaraan The Association for International sakit yang dilengkapi fitness center. Sehingga RSON
Sport for All (TAFISA) 2016 dan Road to Asian Games bukan hanya untk orang sakit, tapi juga untuk atlet dan
2018 dalam peningkatan prestasi olahraga di Indonesia. masyarakat yang sehat.
Pada kesempatan tersebut, Dr.dr. Basuki Pada kesempatan tersebut Kepala biro humas
Supartono, Sp.OT. FICS.MARS menyatakan, RSON dan hukum Sekretariat kemenpora RI Dr. H. Amar
merupakan satu satunya rumah sakit olahraga di Ahmad, M.Pd, mengingatkan bahwa Rapat Koordinasi
kawasan Asia. Sedangkan di dunia, hanya ada 2 rumah Bakohumas Kemenpora ini, bertujuan untuk
sakit serupa yaitu di Brazil dan Qatar. Sedangkan di membangun sinergi diantara sesama humas. Ajang
negara - negara lain hanya berupa klinik saja. TAFISA 2016 dan Asian Games 2018 di Jakarta harus
RSON didirikan untuk mempermudah akses bagi dipersiapkan sejak sekarang. Kegiatan ini membutuhkan
atlet dan masyarakat guna mendapatkan pelayanan kerjasama semua pihak. agar tercipta sukses prestasi
kesehatan. Serta memberikan perlindungan terhadap dan sukses penyelenggaraan. (Ratih Sayidun)
RSON Berpartisipasi
Pada Gebyar Festival Senam Poco-poco
Pemeriksaan Kesehatan
Atlet Prima Olympiade 2016 di RSON
induk organisasinya seperti Pengurus Besar (PB) atau
Pengurus Pusat (PP) cabang olahraga. Tujuannya untuk
mengetahui bagaimana kondisi kesehatan atlet saat ini
dan apa yang dibutuhkan atlet ke depan agar performanya
maksimal. Rencananya pemeriksaan kesehatan ini akan
dilakukan secara periodik 3 bulan sekali. Hasil pemeriksaan
ini menjadi tolak ukur untuk menentukan program persiapan
dan latihan yang harus dilakukan ke depan, sesuai dengan
kondisi atlet tersebut.
Beberapa hari sebelum pelaksa
naan pemeriksaan
drg. Sri Maryani melakukan pemeriksaan gigi pada Pemeriksaan Kesehatan Atlet
Prima Olympiade di RSON. kesehatan, Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak
M
Prima) yang diwakili oleh Prof. Dr. H. Hari Setijono, M.Pd,
enjelang olympiade yang diselenggarakan di
Direktur Eksekutif IPTEK Olahraga bersama tim mengunjungi
Rio de Janeiro, Brazil, Agustus 2016, sebanyak
RSON. Kedatangan tim Satlak Prima ini disambut oleh
65 atlet PRIMA melakukan pemeriksaan
Direktur RSON DR. Dr. Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, MARS
kesehatan (Medical Check Up) di Rumah Sakit Olahraga
dan staf RSON. Pada acara tersebut DR. Dr. Basuki Supartono,
Nasional (RSON).
Sp.OT, FICS, MARS yang juga merupakan Direktur Kedokteran
Pemeriksaan kesehatan untuk atlet Prima untuk
Olahraga dan Anti Doping Satlak Prima menyampaikan
Olimpiade ini dilaksanakan pada 6 Januari 2016 untuk 27
tentang Profil RSON, rekapitulasi kunjungan atlet Prima
atlet. Terdiri dari 12 atlet cabang olahraga angkat besi, 4 atlet
di RSON tahun 2015 dan pemeriksaan kesehatan di RSON.
taekwondo, dan 11 atlet bulutangkis. Pada 11 dan 12 Januari
Beliau menjelaskan tentang pemeriksaan postur tubuh dan
2016 dilakukan pemeriksaan kesehatan pada 33 atlet. Terdiri
pemeriksaan fungsi organ. Pemeriksaan ini merupakan aspek
dari 10 atlet atletik, 4 atlet renang, 12 atlet voli pantai, dan
penting dalam penentuan rekomendasi status kesehatan
7 atlet panahan. Selanjutnya sampai dengan tanggal 11
atlet. (dr. Ferdianto, Sp.Ok).
Februari 2016 dilakukan pemeriksaan kesehatan pada 5 atlet
yang terdiri dari 3 atlet balap sepeda, 1 atlet bulutangkis
susulan, dan 1 atlet renang susulan.
Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan di RSON,
meliputi biodata atlet, riwayat kesehatan atlet (termasuk
riwayat penyakit dahulu, riwayat cedera, pengisian kuisioner
kesehatan), pemeriksaan fisik, pemeriksaan otot dan tulang
rangka (musculoskeletal), pemeriksaan footprint (cetakan
telapak kaki), pemeriksaan laboratorium (darah, urine dan
feces), pemeriksaan rekam jantung (EKG), dan pemeriksaan
kondisi gigi dan mulut.
Pemeriksaan kesehatan ini merupakan salah satu
langkah awal dari persiapan atlet yang didaftarkan induk- Atlet Bulutangkis, Hendra saat mengikuti pemeriksaan Kesehatan Atlet Prima
Olympiade di RSON
P
Perubahan musim kemarau ke musim hujan Olahraga Nasional (RSON), kami berkesimpulan
menjadi salah satu penyebab menurunnya untuk segera melakukan fogging di lantai dasar
kualitas lingkungan. Perubahan musim ini dan halaman RSON. Fogging dilakukan pada jumat
memicu agent (penyakit) meningkat, sehingga (26/2) 2016. Tujuannya untuk mengurangi risiko
beresiko menimbulkan penyakit yang menggang terjadinya penyakit yang diakibatkan oleh vektor
gu kesehatan manusia. Salah satu penyakit yang dan hewan pembawa penyakit lainnya. Fogging
sering timbul adalah Demam Berdarah, dengan dimulai jam 8.00 pagi dan selesai jam 9.10.
perantara nyamuk Aedes aegypti. Hal ini terbukti Diharapkan setelah dilakukan fogging,
dari adanya beberapa kasus pasien dengan keseimbangan lingkungan tetap terjaga. Juga
Demam Berdarah yang dirawat di Rumah Sakit disertai dengan menjaga kebersihan lingkungan
Olahraga Nasional. sekitar kita. Sehingga meningkatnya agent
Setelah melalui pengamatan dan pemantauan (penyakit) dapat dikendalikan dan kesehatan host
oleh staf kesehatan lingkungan Rumah Sakit manusia tetap terjaga (Muhammad Toriq, SKL)
dr. M. Natsir, Sp.A beserta staf RSON usai bertugas pada Pekan Imunisasi Nasional Polio 2016.
R
umah Sakit Olahraga Nasional (RSON) Kegiatan PIN 2016 yang dilakukan oleh RSON ini
berpartisipasi dalam program Pekan Imunisasi diharapkan dapat mencakup sedikitnya 200 balita.
Nasinal (PIN) tahun 2016, yang diselenggarakan PIN Polio ini bertujuan untuk meningkatkan
8 - 15 Maret 2016. RSON membentuk Tim Medis PIN kekebalan tubuh anak terhadap polio. Orangtua
2016, untuk memberikan pelayanan imunisasi untuk berperan aktif dalam membasmi virus polio. Indonesia
balita para karyawan RSON, karyawan Kemenpora telah dinyatakan bebas polio bersama dengan negara-
serta masyarakat umum. negara anggota Badan Kesehatan Dunia (World Health
Selain memberikan pelayanan imunisasi di Organization) di Asia Tenggara pada bulan Maret 2014.
rumah sakit, RSON juga aktif memberikan pelayanan Untuk mempertahankan keberhasilan tersebut, dan
imunisasi ke perumahan - perumahan dan PAUD untuk mewujudkan Dunia Bebas Polio, Indonesia perlu
yang berada di sekitar Cibubur. Pelayanan imunisasi melakukan imunisasi polio tambahan yaitu Pekan
diluar RSON ini dilaksanakan Senin (14/3) dan Selasa Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2016. (Ratih Sayidun)
(15/3), didampingi oleh Puskesmas Kelurahan Cibubur.
Postur Tubuh
Mendukung Prestasi Atlet
P
usat Pemberdayaan Pemuda Melalui pelatihan ini, para pentingnya sport science untuk
dan Olahraga Nasional (PP- pelatih diharapkan mampu atlet. Misalnya pengukuran data
PON) Kemenpora, bekerja mengenali kelainan postur atlet. kekuatan otot, postur tubuh dan
sama dengan Rumah Sakit Olahraga Sehingga dapat dilakukan koreksi performa atlet secara obyektif.
Nasional (RSON) menyelenggarakan kelainan postur dengan tepat Pemeriksaan ini bermanfaat untuk
pelatihan penerapan iptek bagi maupun kemungkinan dilakukan menemukan potensi atlet, program
pemuda berprestasi di bidang pengalihan atlet ke cabang olahraga latihan dan evaluasi latihan.
olahraga di Wisma Sugondo, atau kelas cabang olahraga yang Untuk itu, RSON telah
Cibubur, Minggu (3/4). Pelatihan ini lain, yang lebih sesuai dengan dilengkapi dengan peralatan sport
diikuti oleh sekitar 150 pelatih silat postur tubuhnya. science. Antara lain CPET yaitu
dari Jabodetabek dan beberapa Pelatih harus mengetahui alat untuk mengukur kapasitas
koya di P.Jawa seperti Jogjakarta bagaimana cara mengenali kelainan paru - paru dan mengukur tingkat
dan Banjarnegara. postur tubuh. Dan bagaimana cara metabolisme istirahat, alat Humac
Pada kesempatan tersebut, menyikapi kondisi postur tubuh atlet Norm untuk mengukur kekuatan
Direktur Utama RSON, DR. Dr. yang mengalami kelainan. Pengaruh otot dan rentang gerak sendi dan
Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, kelainan postur tubuh, misalnya alat pedoscan dan formetric untuk
MARS mengingatkan, postur tubuh flat feet menyebabkan atlet lekas mengukur distribusi berat tubuh
berperan penting untuk mendukung lelah dan risiko pengapuran sendi pada kaki dan menghasilkan gambar
prestasi atlet. Untuk itu, pelatih lutut. Keadaan tersebut tentu harus kurvatura tulang belakang tanpa
harus cermat memperhatikan segera diatasi untuk meningkatkan radiasi. Selain atlet, masyarakat
postur tubuh atlet ataupun prestasi atlet. umum pun dapat memanfaatkan
kelainan postur tubuh yang dapat DR. Dr. Basuki Supartono, peralatan sport science tersebut.
menghambat prestasi atlet. Sp.OT, FICS, MARS juga menegaskan (Ratih Sayidun)
Humac Norm
sendi lutut, sendi pergelangan kaki,
pergelangan tangan dan sendi
bahu. Hasil dari pelatihan ini yaitu
P
buku standar prosedur operasional
ada tanggal 30 April 2016 jam 09.00 – 16.00WIB, bertempat di ruang penggunaan alat Humac Norm,
sportscience lantai 4, Rumah Sakit Olahraga Nasional mengadakan sehingga penggunaan alat ini bisa
pelatihan alat Humac Norm. Pelatihan ini diikuti oleh dokter, dijamin keamanan dan kualitas hasil
perawat, fisioterapis dan teknisi alat medis. Humac Norm merupakan alat pengukurannya. Dengan adanya
terintegrasi komputer yang mempunyai dua fungsi utama, yaitu untuk pelatihan ini diharapkan alat
pengukuran dan rehabilitasi. Fungsi pertama untuk pengukuran rentang Humac Norm bisa aktif digunakan
gerak sendi, kekuatan otot dan perbandingan kekuatan otot saat fleksi dan dan dimanfaatkan secara optimal
ekstensi dan perbandingan anggota tubuh kanan dan kiri. Fungsi kedua sebagai bagian dari pelayanan
yaitu rehabilitasi untuk melatih perluasan rentang gerak sendi baik secara unggulan Rumah Sakit Olahraga
aktif maupun pasif, latihan isometrik, isokinetik dan isotonik. Gerakan Nasional. (drg. Afrida Aryani, MPH.)
Gb.1: Atlet Yang Mengalami Cedera Punggung Tangan Kanan Dilakukan Imobilisasi Dengan Elastic Verband
Gb.2: Penanganan Di Lapangan Atlet Mengalami Gb.3: Koordinasi Dengan Dokter Bandara Dalam Penanganan Masalah Kesehatan Agar Mendapatkan Ijin
Cedera Pada Punggung Kaki Kiri dan Pemasangan Fit For Fly Bagi Atlet Tersebut
Backslab di Rumah Sakit Rujukan
metatarsal setelah dilakukan mengalami cemas berlebihan terbang (Fit For Fly) oleh dokter
penanganan awal di lapangan, menjelang sehingga dilakukan bandara (Gambar 3).
dokter tim koordinasi dengan dokter autorelaksasi sebelum mulai Pada kegiatan kejuaraan
pertandingan untuk merujuk atlet pertandingan. Kemudian masalah tersebut meskipun atlet Indonesia
ke rumah sakit St. Luke’s Hospital kesehatan non cedera yang tidak berhasil lolos ke Olimpiade
untuk dilakukan foto roentgen pada didapatkan adalah masalah saluran 2016 di Rio de Janeiro, Brazil,
kaki untuk memastikan tidak ada pencernaan saat menjelang tetapi atlet taekwondo Indonesia
patah (fraktur) atau pergeseran kepulangan di Bandara Manila, berhasil meraih 1 Emas, 1 Perak
antar tulang (dislokasi) (Gambar 2). Filipina, sehingga dokter tim harus dan 3 Perunggu pada kejuaraan
Masalah psikologis juga berkoordinasi menangani masalah taekwondo Asia. Atlet yang berhasil
didapatkan saat pendampingan, kesehatan tersebut agar atlet meraih medali tersebut adalah
yang membuat salah satu atlet tersebut mendapatkan ijin untuk 1 Emas dari cabang poomsae
grup putra (Maulana Haidir,
Muhammad Alfi dan Muhammad
Abdurrahman Wahyu), 1 Perak dari
cabang poomsae individu putri
(Defia Rosmaniar), 3 Perunggu
dari cabang poomsae berpasangan
(Defia Rosmaniar dan Muhammad
Alfi), cabang poomsae individu
putra (Maulana Haidir) dan cabang
kyorugi (Ibrahim Zarman) (Gambar
4 dan 5).
Pada kegiatan tersebut
dilakukan juga sosialisasi Rumah
Gb.4 : Foto Bersama Tim Nasional Taekwondo Indonesia Cabang Poomsae (Dari kiri ke kanan) Muhammad Sakit Olahraga Nasional milik
Abdurrahman Wahyu, Muhammad Alvi, Taufik Krisna (Pelatih), Seung Jun Shin (Pelatih), Rahmi Kurnia
(Ketua Tim), Defia Rosmaniar, Maulana Haidir, dr. Danarto (Dokter Tim)
Kementerian Pemuda dan Olahraga,
Gb.5: Ibrahim Zarman Atlet Taekwondo Nasional Gb.6: Istri Duta Besar RI Untuk Filipina (drg. Sonya Gb.8: dr. Danarto Menyerahkan Indonesian Journal
Indonesia Peraih Medali Perunggu Kategori Kyorugi Riupassa Lumintang, MHA) Menerima Buku Dari of Sport Sciences Kepada Dokter Tim Nasional
Pada Kejuaraan Asia Taekwondo di Manila Filipina Rumah Sakit Olahraga Nasional Taekwondo Thailand dr. Kornkit Chaejenkijt,
Spesialis Orthopaedi Ahli Lutut dan Bahu dari
Universitas Mahidol
agar lebih dikenal tidak hanya spesialis orthopaedi ahli lutut dan bahu dari Universitas Mahidol, Thailand.
di Indonesia tetapi di kawasan (Gambar 7 dan 8) Ketiga dokter spesialis orthopaedi tersebut memberikan
Regional Asia, sebagai salah satu apresiasi kepada Pemerintah Indonesia tentang berdirinya Rumah Sakit
promosi Indonesia menjelang Asian Olahraga Nasional, karena di Filipina dan Thailand belum memiliki rumah
Games 2018 yang akan diadakan di sakit khusus olahraga yang menangani atlet dan mereka berkenan untuk
Jakarta dan Palembang. hadir ke Indonesia jika diundang untuk bertukar ilmu dan pengalaman
Kegiatan sosialisasi tersebut dalam menangani masalah cedera pada atlet.
berupa penyerahan buku Bunga Semoga Rumah Sakit Olahraga Nasional milik Kemenpora RI dapat
Rampai Kesehatan Olahraga dan bermanfaat bagi Atlet dan Insan Olahraga tidak hanya di Indonesia bahkan
Pengapuran Sendi Lutut kepada Duta di kawasan Asia maupun Internasional dengan dukungan penuh dari
Besar Republik Indonesia Untuk seluruh pihak. Maju Terus Olahraga Indonesia.
Filipina, yang diterima oleh Istri
Duta Besar RI drg. Sonya Riupassa
Lumintang, MHA (Gambar 6).
Selain itu dilakukan juga
pemberian majalah Media Info RSON
kepada dokter pertandingan pada
kualifikasi olimpiade taekwondo
yakni dr. Victor Gaddi, Spesialis
Orthopaedi dan dr. Christopher
Jesse Canto, Spesialis Orthopaedi
keduanya merupakan dokter
pertandingan asal Filipina, dan
pemberian Jurnal RSON Indonesian
Journal Sport Sciences kepada
dokter tim nasional taekwondo
Thailand dr. Kornkit Chaejenkijt, Gb.7: dr. Danarto Menyerahkan Majalah Media Info RSON Kepada dr. Victor Gaddi, Spesialis Orthopaedi
(kiri) dan dr. Christopher, Spesialis Orthopaedi (kanan) Dokter Pertandingan Asal Filipina
Peningkatan Kualitas
Pelayanan RSON
dengan Alat Kesehatan Baru
R
umah Sakit Olahraga Nasional meningkatkan aliran darah perifer, mobilitas dengan meluruhkan
(RSON) terus berkomitmen meningkatkan metabolisme jaring kalsifikasi pada fibroblas. Pelatihan
untuk meningkatkan mutu an, meningkatkan permeabilitass mengenai alat ini telah dilaksanakan
pelayanan kesehatan, salah satunya membran, dan mengurangi spasme bersamaan dengan alat Ultrasound,
adalah dengan melengkapi alat otot. Pelatihan mengenai alat ini yaitu tanggal 27 Jan dan 9 Feb 2016.
kesehatan sesuai dengan kebutuhan telah dilaksanakan pada tanggal
Rumah Sakit. Untuk peningkatan 27 Jan dan 9 Feb 2016. Alat ini Bone Mineral Densitometry (BMD)
keterampilan serta kualitas sumber menggunakan gelombang suara Alat Bone Mineral Densitometry
daya manusia Rumah Sakit, tinggi dengan frekuensi 1 atau 3 (BMD) ini bermanfaat untuk meng
dilaksanakan berbagai pelatihan MHz (>20.000 Hz). Indikasi dari evaluasi/mengukur kepadatan
khususnya pada unit yang terkait penggunaan alat ini yaitu spasme tulang. Pelatihan mengenai alat ini
dengan pengadaan alkes baru otot, perlengketan jaringan lunak, telah dilaksanakan pada tanggal 16,
tersebut. dan kekakuan sendi. Sedangkan 23 dan 24 Feb 2016
Masing-masing pelatihan kontraindikasi penggunaan alat ini
diselenggarakan sekitar 2-4 hari, yaitu perdarahan luas, keganasan, C-arm Arcadis Varic
tergantung tingkat kerumitan kehamilan, tromboplebitis dan Alat C-arm Arcadis Varic
alat yang digunakan. Output varises. terletak di kamar bedah Rumah
dari pelatihan yang diikuti oleh Sakit Olahraga Nasional. Alat ini
karyawan rumah sakit ini adalah Shockwave therapy berguna untuk pelatihan dilakukan
pembuatan SOP dari pengoperasian Alat fisioterapi ini bermanfaat pada tanggal 1,2,7 Feb 2016,
untuk mengatasi nyeri melalui
alat tersebut. Berikut ini merupakan dengan peserta 19 orang, kegunaan
beberapa alat kesehatan baru penurunan tegangan otot, men alat ini untuk menunjang proses
yang siap menunjang pelayanan cegah timbulnya kejang otot dan pelayanan medis pada penanganan
kesehatan di RSON: mengurai substansi prostadglandin, penyakit organ dalam, tulang dan
mempecepat penyembuhan melalui tindakan operasi dengan cara
Ultrasound peningkatan produksi kolagen dan melihat gambar atau objek dari
Ultrasound merupakan alat meningkatkan metabolisme dan pasien yang akan dilihat langsung
fisioterapi yang bermanfaat untuk mikrosirkulasi, serta perbaikan dengan cara flouroskopi dengan
“Alat-alat baru yang dibeli dengan dana APBN 2015 telah kami terima dengan baik
sesuai dengan dokumen kontraknya, telah diperiksa oleh BPK tanpa ada kendala, telah
dilakukan instalasi, telah dilatihkan (training) ke staf RSON, telah dibuatkan SOP dan
standar pelayanannya serta telah diuji coba. Alat tersebut telah dapat dipergunakan
dengan aman dan nyaman dan berkualitas untuk pelayanan para atlet khususnya dan
masyarakat pada umumnya.” Dr. Basuki Supartono, Direktur RSON
AUTOMATIC KIMIA ANALIZER SHOCK WAVE THERAPY HEMATOLOGI ANALYZER 5 DIFF ULTRASOUND SYSTEM
bantuan layar monitor. Alat ini Infus dan Syringe Pump Alaris GW dan workstation untuk akuisisi
mampu menampilkan objek secara dan Alaris GH citra, indentifikasi, pengolahan
3D dengan cara menembakan sinar Alat ini bermanfaat untuk gambar serta transmisi citra gambar
X atau sinar fluroskopi sehingga membantu pemberiaan cairan dan digital yang diterima dari digitizer.
dapat melihat dengan jelas dan utuh obat dengan perhitungan yang tepat Pelatihan alat ini dilaksanakan pada
suatu organ/tulang dari berbagai dengan menggunakan alat bantu tanggal 23, 28 dan 29 Feb 2016.
sisi dan posisi untuk meminimalisir digital yang diletakkan pada selang Masih terdapat beberapa
terjadinya kesalahan. (pada infuse pump) dan spuit (pada alat kesehatan lain yang akan
syringe pump). Pelatihan alat ini menunjang pelayanan di RSON.
Hematologi Mythic 22 OT dilaksanakan pada tanggal 21 dan Dengan dilengkapinya beberapa
Alat laboratorium ini berguna 24 Feb 2016. alat kesehatan tersebut diharapkan
untuk melakukan pemeriksaan RSON dapat memberikan pelayanan
Hb, Ht, Leu, Hitung jenis leukosit, CR Agfa DX M yang maksimal bagi pasien. (dr. Eva
eritrosit, trombosit, MCV, MCH Alat ini digunakan untuk Mitrasari)
dan MCHC dengan cara mengecek memproses (editing) gambar
sampel darah EDTA menggunakan dari general X-ray, MRI, C-arm,
sistem digital. Alat ini dapat panoramic dan mamografi sampai
melakukan pemeriksaan 50 sampel/ tercetak gambar, pengolahan data
jam. Pelatihan mengenai alat ini
telah dilaksanakan pada tanggal 8
dan 10 Feb 2016.
C-ARM
K epadatan tulang akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia. otot dan sakit. Selain nyeri, tulang
Kepadatan tulang dapat terus berkurang sehingga dijumpai suatu rapuh bisa patah, biasanya sering
keadaan osteoporosis. terjadi pada tulang punggung,
tulang paha atas dan tulang lengan
bawah. Proses penyembuhan patah
tulang pada penderita osteoporosis
berlangsung secara lambat.
Osteoporosis sesungguhnya
dapat disembuhkan dengan
melakukan pencegahan atau
pengobatan. Berdasarkan hal
tersebut, penting untuk mengetahui
kepadatan tulang sebagai deteksi
Gb.1 : Tulang Normal Gb.2 : Tulang Osteoporosis dini osteoporosis. Pemeriksaan
yang paling akurat adalah dengan
Osteoporosis adalah penyakit rapuh akibat osteoporosis bisa menggunakan BMD DXA (Bone
tulang dimana terjadi penurunan mengalami kehancuran secara Mineral Densitometry dual-energy
kekuatan tulang sedemikian spontan atau akibat trauma ringan. x-ray absorptiometry). BMD DXA
sehingga meningkatakan resiko Tulang punggung yang hancur merupakan suatu alat yang memiliki
patah tulang dimana kekuatan dapat menyebabkan rasa nyeri kemampuan mengukur kepadatan
tulang terdiri dari 2 bagian yaitu: punggung yang menahun. Biasanya tulang (gr/cm2) baik tulang sentral
densitas tulang (kuantitas) dan nyeri timbul secara tiba-tiba dan maupun tulang perifer dengan
kualitas tulangnya. dirasakan di daerah tertentu dari menggunakan dua energi x ray
Osteoporosis dibagi menjadi punggung, yang akan bertambah yang diabsorbsi. Dosis x ray nya
2, yaitu: osteoporosis primer nyeri jika penderita berdiri atau jauh lebih rendah dari pemeriksaan
dan osteoporosis sekunder. berjalan. Bila disentuh, daerah radiologis sehingga efek radiasinya
Osteoporosis primer terjadi pada tersebut akan terasa sakit, biasanya pun tidak sebesar efek radiasi
periode pasca menopause dan usia rasa sakit ini akan menghilang pada pemeriksaan radiologi.
lanjut, sedangkan osteoporosis secara bertahap setelah beberapa Pemeriksaannya hanya memerlukan
sekunder terjadi pada usia muda minggu atau beberapa bulan. Jika waktu 5-15 menit.
akibat penyakit tertentu, kanker, beberapa tulang punggung hancur, Indikasi untuk pemeriksaan
infeksi, obat-obatan dan kurang maka akan terbentuk lengkungan kepadatan tulang dengan
gerak. yang abnormal dari tulang punggung menggunakan alat BMD:
Tulang punggung yang yang menyebabkan ketenggangan
Gb.3 : Alat BMD DXA (Bone Mineral Densitometry dual-energy x-ray absorptiometry)
A. Meja pemeriksaan
B. Alat Pemindai yang bergerak ke tempat yang akan dilakukan pemeriksaan
C. Alat penyangga kaki pada pemeriksaan tulang punggung bagian bawah
D. Posisi pasien pada pemeriksaan kepadatan tulang punggung bagian bawah
1. Perempuan berusia 65 tahun atau lebih dan pria c) penggunaan obat risiko tinggi terhadap tulang
berusia 70 tahun atau lebih d) Penyakit atau kondisi yang terkait dengan
2. wanita pasca-menopause atau dalam masa transisi kehilangan massa tulang.
menopouse berusia dibawah umur 65 tahun dan 3. Orang dewasa muda dengan kerapuhan tulang
pria beusia di bawah 70 tahun dapat melakukan 4. Orang dewasa muda dengan penyakit atau kondisi
penmeriksaan kepadatan tulang jika memiliki yang berhubungan dengan massa tulang yang
faktor risiko terjadinya penurunan kepadatan rendah atau keropos tulang
tulang seperti; 5. Orang dewasa muda yang mengkonsumsi obat
a) berat badan rendah yang dapat mengurangi kepadatan tulang atau
b) pernah mengalami patuh tulang keropos tulang.
B
C
D
E
Gb.4 : Hasil Pemeriksaan Kepadatan Tulang Punggung Bagian Bawah (Lumbal) Pada Alat BMD DXA (Bone Mineral Densitometry Dual-Energy
X-Ray Absorptiometry)
A. Hasil Pemindaian Tulang Punggung Belakang Bagian Bawah (Lumbal)
B. Nilai Dari Kepadatan Tulang Punggung Belakang Bagian Bawah (Lumbal)
C. Warna Hijau Menunjukan Kepadatan Tulang Normal
D. Warna Kuning Menunjukan Berkurangnya Kepadatan Tulang (Osteopenia)
E. Warna Merah Menunjukan Osteoporosis
B
C
D
E
Gb.5 : Hasil Pemeriksaan Kepadatan Tulang Pangkal Paha Kanan (Femur Dextra) Pada Alat BMD DXA (Bone Mineral
Densitometry Dual-Energy X-Ray Absorptiometry)
A. Hasil Pemindaian Tulang Pangkal Paha Kanan (Femur Dextra)
B. Nilai Dari Kepadatan Tulang Pangkal Paha Kanan (Femur Dextra)
C. Warna Hijau Menunjukan Kepadatan Tulang Normal
D. Warna Kuning Menunjukan Berkurangnya Kepadatan Tulang (Osteopenia)
E. Warna Merah Menunjukan Osteoporosis
Pada alat BMD DXA, kepadatan tulang dinilai di dua dari dewasa muda normal(T-skor antara -1.0
tempat, yaitu tulang punggung bagian bawah (lumbal) dan -2.5).
dan pangkal paha kanan atau kiri (proximal femur). 3. Osteoporosis
Penilaian kepadatan tulang tersebut menggunakan BMD adalah 2,5 SD atau lebih di bawah dari
kriteria Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu: dewasa muda normal (T-skor pada atau di
1. Normal bawah -2,5).
BMD adalah dalam 1 SD dari dewasa muda Dengan menggunakan alat ini, osteoporosis dapat
normal (T-skor di -1.0 dan di atas) diketahui sebelum terjadinya patah tulang, sehingga
2. Massa tulang yang rendah atau osteopenia dapat meningkatkan kualitas hidup di usia senja.
BMD adalah antara 1,0 dan 2,5 SD di bawah
DAFTAR PUSTAKA:
1. Rahim, Agus Hardian. Vertebrata. Sagung Seto. Jakarta:2012
2. National Osteoporosis Foundation. Clinician’s Guide to Prevention and Treatment of Osteoporosis. Washington: 2010
3. International Atomic Energy Agency. IAEA Human Health Series No. 15: Dual Energy X Ray Absorptiometry For Bone Mineral
Density And Body Composition Assessment. Vienna: 2010
4. Supartono, Basuki. Power Point: Osteoporosis Ancaman Kesehatan Wanita
5. Tirtarahardja, Gunawan. Power Point: BMD And Sport Medicine
6. http//www.iscd.org. 2015 ISCD Official Posisition - Adult
Bapak Menpora, H. Imam Nahrawi beserta Ibu, didampingi Direktur RSON, Dr. Basuki Supartono saat menjenguk Ny. Wagiyem di RSON.
Atlet
Mengetahui
Kelemahannya
I Gede Siman Sudartawa
B
anyak cara untuk jadi atlet. Seperti Atlet yang hobi baca komik ini baru sekali
pengalaman atlet renang I Gede Siman mendatangi Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON).
Sudartawa. Gara - gara waktu masih kelas Menurutnya, rumah sakit ini nyaman, bersih dan
2 SD takut air. Orangtua mendorong anak semata ramah. Lokasinya strategis, dekat tol. Apalagi
wayangnya ini untuk belajar berenang. Akhirnya RSON dilengkapi dengan peralatan sport science.
keterusan sampai menjadi atlet. Dengan sport science, atlet jadi tahu kondisi
Orangtua mengizinkan keinginan Siman kelebihan dan kelemahanya. Kekurangan bisa
untuk jadi atlet renang. Meski tidak ada anggota diperbaiki. Kelebihannya harus dipertahankan.
keluarganya yang menjadi atlet. Apalagi orangtua Kelak Siman akan berhenti jadi atlet. Targetnya
jaman dulu punya pemikiran, kalau latihan umur 27 tahun atau 28 tahun. Setelah itu, berniat
berenang, badan jadi bertambah tinggi. jadi pelatih sambil berbisnis. Karenanya, dari
Atlet kelahiran Klungkung, Bali, 8 September sekarang, hadiah uang yang diterimanya, digunakan
1994 ini, sejak kelas 2 SD belajar berenang. Kelas untuk membeli tanah. Atlet memang harus pinter
3 SD sudah ikut pertandingan, dapat medali, -pinter mengatur keuangannya. Jangan boros.
mewakili sekolah. Gembira. Tentu saja. Sampai Agar masa depan lebih terjamin, atlet renang
akhirnya tahun 2010 masuk Pelatnas. ini juga kuliah. Minimal bisa lulus S1. Latihan
Sukanya jadi atlet, bisa mendatangi berbagai dengan jadwal sangat ketat membuat Siman lebih
negara lain. Kecuali presiden, atlet yang bisa suka diam di rumah, sepulang latihan. Waktu
mengibarkan bendera merah putih di luar negeri. senggangnya di rumah dimanfaatkan untuk baca
Tentunya bangga. Meski kesuksesan sebagai atlet komik atau main games.
harus mengorbankan masa kecil yang hilang. Selain sibuk latihan dan pertandingan, dia
Disaat teman - teman lain asyik bermain dan juga kuliah di Perbanas. Menurutnya, kuliah sama
menikmati masa kecil dan remajanya. Atlet renang pentingnya dengan menjadi atlet. Minimal lulus
ini harus menjalani kehidupan dengan jadwal yang S1. Beruntung, kampus memberikan jadwal kuliah
ketat. Sepulang sekolah, hanya sempat makan yang disesuaikan waktunya dengan jadwal latihan.
siang dan istirahat sebentar. Kemudian berangkat (Ratih Sayidun)
latihan. Begitu terus aktivitasnya sehari - hari.
A
tlet Bali, Maria Natalia Londa, dipastikan tampil Olahraga Nasional ini menjadi RS rujukan pada Atlet.
di Olimpiade 2016. Maria memang pelompat Karena atlet sering mengalami cedera dan butuh
jauh terbaik Indonesia saat ini, bahkan di Asia. sarana yang profesional dan tepat dalam menangani
Buktinya, ia merebut medali emas di Asian Games cedera yang sering dialami para atlet saat bertanding
2014 di Incheon, Korea Selatan. Atlet yang baru tampil maupun latihan.
di Porprov Bali 2015 itu juga meraup dua emas di SEA Dara kelahiran Denpasar Bali ini sedang menjalani
Games 2015, di nomor lompat jauh dan lompat jangkit. masa pemulihan dari cedera lutut. Atlet Bali yang
Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas langganan meraih medali itu tetap semangat bahkan
(Satlak Prima) mulai menjalani program dalam termotivitasi pada Olimpiade Brasil 2016 depan.
rangka menghadapi olimpiade Rio de Janeiro 2016 Sekarang karena masih program umum,ya rutin berdoa
diantaranya tes medis kepada atlet untuk menjalani dan tetap termotivasi untuk memberikan yang terbaik.
Pelatnas Olimpiade Rio De Janiero 2016 di Rumah Sakit Sedangkan tentang target, itu yang tahu pelatih,” ucap
Olaharaga Nasional. Maria. Di antara jenis-jenis latihan yang dijalani Maria
Dari hasil pemeriksaan, diantaranya pemeriksaan setiap hari antara lain nge-gym, latihan fisik, latihan
medis ini selanjutnya pelatih dapat menyusun teknik, pliometrik, dan setiap Sabtu sore melakukan
program latihan yang benar dan tepat sasaran. Apabila meditasi di bawah arahan pelatih.
ada atlet yang kondisi fisiknya tidak mendukung Prestasi yang pernah Maria raih antara lain :
akan direkomendasikan langsung untuk menjalani Perunggu Sea Games 2009 Laos, Perak Sea Games
penyembuhan. 2011 Indonesia, Emas Sea Games 2013 Myanmar,
Atlet yang mempunyai hobi sepeda ini Emas Asian Games 2014, Emas Sea Games 2015, Emas
mengatakan puas dan kagum selama pemeriksaan Kejurnas 2007-2015, Rekor Sea Games nomor Lompat
medis di RS Olahraga Nasional. Peralatan yang dimiliki Jangkit 2013 di Myanmar. (Rini Nur Ayu Ningtyas, AMK)
RS Olahraga Nasional sangat lengkap. Seharusnya RS
M
enteri Pemuda dan
Olahraga, Imam Nahrawi,
dalam pernyataannya
dalam Kejuaraan Nasional Panahan
Penanganan Cedera Tepat
Ganesha Open 2015 di Bandung,
Ahad (23/8), mengatakan kejuaraan
dan Profesional Pada Atlet
panahan akan dijadikan sebagai
kalender tahunan guna mencetak
Hanya di RSON
atlit yang berprestasi. Tidak
2015 ini sekarang sedang menjalani sudah banyak berkurang. Menurut
hanya itu, cabor Panahan ini juga
perawatan di ruang rawat inap RS Riau Di RS Olahraga Nasional ini
ditargetkan menjadi salah satu cabor
Olahraga Nasional sejak selasa 19 penanganannya cepat, tepat dan
andalan Indonesia yang mendulang
Januari 2015 karena nyeri di leher. profesional sehingga rasa khawatir
emas di Olimpiade di Rio de Janeiro,
Kata Riau , RSON memang cocok jika mengalami cedera tidak ada.
Brasil.
menjadi rumah sakit khusus atlet. Prestasi yang pernah Riau
Ialah Riau Ega Agatha yang akan
Suasana Rumah Sakit yang nyaman raih antara lain 6 Emas 1 Perak
mewakili Tim Panahan Indonesia
dan bersih dengan peralatan Kjurnas Umum 2013 Surabaya, 3
di ajang Olimpiade Rio de Janeiro
kesehatan yang sudah lengkap Emas Asian University Games 2014
Brasil 2016 ini. Atlet panahan putra
serta pelayanannya yang bagus dan Palembang, 1 Perunggu PON 2012
Indonesia Riau Ega Agata Salsabila
petugas yang ramah membuatnya Riau, 1 Emas 2 Perak PON 2008
mampu menorehkan prestasi apik
lebih merasa cepat pulih karena Kaltim, 1 Emas Islamic Solidarity
di SEA Games 2015 Singapura lalu.
penanganan yang didapat pasti Games 2013 Palembang, 1 Emas 2
Berkat performanya tersebut, Riau
sesuai dengan kondisi serta keluhan Perak Seagames 2011, Emas dan
berhasil menyabet medali emas dan
atlet. Dibawah pemeriksaan Dr. dr. Perak Seagams 2015 Singapure, 2
perak.
Basuki Supartono, Sp.OT., FICS., Perunggu Archery World Cup 2015
Dalam Menghadapi event
MARS kondisi atlet yang berasal Shanghai, 4 Emas 1 Perak Asian
Olimpiade Rio de Janeiro Brasil
dari Blitar ini mengalami banyak Archery GP 2015 Thailand. (Rini Nur
2016 para atlit mengikuti berbagai
kemajuan. Nyeri yang dirasakan Ayu Ningtyas, AMK)
macam tes, yaitu tes medis, fisik,
dan psikologi. Salah satunya
adalah tes fisik kesehatan yang di
lakasnakan di RS Olahraga Nasional
pada Senin tanggal 11 Januari 2016.
Dalam pelaksanaan tes medis,
atlet yang mempunyai keluhan
langsung ditindak lanjuti untuk
mendapat penanganan selanjutnya
sesuai kebutuhan. Seperti pada
atlet panahan kelahiran Blitar ini
mengeluhkan nyeri pada leher nya
dan sering timbul saat latihan. Dan
selanjutnya tim pemeriksa RSON
langsung mela kukan pemeriksaan
MRI dan menjadwalkan pemeriksaan
selanjutnya ke Poli Spesialis.
Peraih Medali Emas Sea Games
Riau Ega Agatha
Hidup
Apa
Adanya
Triady Fauzi Sidiq
R
endah hati dan pantang menyerah. Inilah
nasehat orangtua yang selalu diingat dan
dilaksanakan oleh atlet renang asal Ciamis,
Triady Fauzi Sidiq (24).
Atlet renang yang biasa dipanggil Aji ini tidak
menyangka bisa menjadi atlet. Hidupnya berjalan apa Triady Fauzi Sidiq
D
ari hobi menjadi atlet. Kemudian alih seperti sekarang ini karena renang dan bisa
profesi jadi pelatih. Hidupnya untuk keliling dunia karena renang. Maka kami sekarang
mengabdi memajukan cabang olahraga mengabdikan hidup kami untuk renang.
renang. Itulah pengalaman pelatih renang nasional
Albert Christiadi Sutanto. Menjadi pelatih menciptakan kebahagian tak
Sejak kecil Albert sangat suka berenang. terhingga. Sukanya pada saat atlet binaan berhasil
Kalau sudah di dalam air, enggan meninggalkan mencapai prestasi. Juga bahagia saat latihan
kolam renang. Dari kesenangannya di air itu, berhasil mencapai target. Puas dengan hasil
orangtua kemudian mengarahkan untuk serius pekerjaan kita. Dukanya, ketika menghadapi atlet
belajar berenang. Hingga jadi atlet renang selama yang kurang punya semangat juang.
20 tahun. Selanjutnya menjadi pelatih renang di Atlet zaman sekarang sangat berbeda dengan
Pelatnas sejak Januari 2008. atlet lebih dari 10 tahun lalu. Sekarang pelatih tidak
Pelatih kelahiran Surabaya, 24 Desember bisa sembarangan bersikap keras kepada atlet.
1975 ini total sebagai pelatih nasional. Selain Bisa dituntut atau minimal diprotes oleh orangtua
juga pelatih di klub renang Milenium Aquatik, atlet. Untuk itu, atlet harus bisa mendidik dirinya
yang didirikannya bersama beberapa rekan sendiri untuk bermental baja. Jangan cengeng.
sesama perenang. Tujuannya untuk pembinaan. Perbedaan lainnya, dulu atau lebih dari 10
Prinsipnya, kami besar di renang, bisa sukses tahun lalu, menjadi juara merupakan kebanggaan,
S
etelah melakukan konsultasi dengan Smart
Design dan Gatorade Sport Science Institute
tentang inovasi dan blueprints, Gatorade resmi
mengeluarkan tutup botol pintar untuk pertama
kalinya, untuk memonitor status hidrasi atlet. Dari
sodium dan kekurangan electrolit karena produksi
keringat, turbin sensor tutup botol pintar Gatorade,
dan mikrochip seperti pembalut luka yang secara
individu terhubung pada tiap pemain, menerima dan
mengirim data kembali ke program software setelah
tiap melakukan sesapan dan lari cepat. 6. Mesin Fuel Pod – Alat yang digunakan untuk
Ada tujuh komponen tutup botol pintar Gatorade memutuskan dan menyebarkan isi dari fuel pod
ini, didesain sesuai dengan data tiap atlet. 7. Botol – Tiap botol mampu manahan 30 ons
1. Tutup Botol – Tiap tutup botol diberi label
identitas dan nomor pemain Fitur tambahan dari tutup pintar ini antara lain
2. Chip Tutup Botol – Sinkronisasi dengan scala pintar yang terkoneksi ke tablet, catatan intensitas
mikrochip pemain, mengirimkan secara latihan pemain, intake nutrisi dan berat badan. Sekali
langsung analisis ke aplikasi pelatih mereka tersinkronisasi, software segera mengeluarkan
3. Turbin – Menghitung cairan yg keluar dari botol hasil rekomendasi untuk atlet dan periode latihan. (dr.
4. Lampu LED – Membandingkan konsumsi yang Yasmien Anis)
sebenarnya dengan target konsumsi
5. Fuel Pod – Formula Konsentrat Gatorade Bahan bacaan:
http://www.sporttechie.com/2016/01/19/gatorade-is-
berdasarkan kebutuhan atlet launching-a-smart-bottle-and-bandaid-like-sensor-to-track-
athlete-performance-in-real-time/
USG
USG
bekerja disebuah majalah muslimah. Rumahnya tak jauh
dari bangMahdi. Mungkin karena itulah ia mengangkat
bang Mahdi menjadi tukang ojeg pribadinya. Jam kerjanya
tak teratur. Demikian pula tujuannya. Terkadang ia
harus menjumpai nara sumber. Saat wawancara sedang
berlangsung, aku tinggal duduk manis di atas jok sadel motor.
Kalau beruntung, pembantu rumah tangganya berbaik hati
mengantarkan senampan minuman dan makanan kecil.
Nina Kusuma Meski tak jarang, berjam-jam pantatku panas menduduki
sadel yang tidak empuk itu. Untungnya, tak setiap hari ia
menyewa ojeg ini.
Memang, akhirnya saldo tabunganku pelan-pelan
Mengucapkan
Selamat
Idul Fitri
1 SYAWAL 1437 H / 2016 M