Anda di halaman 1dari 76

RSON

MEDIA INFORMASI ISSN: 2407-1579

RUMAH SAKIT OLAHRAGA NASIONAL


Edisi Keenam - Tahun III

Kini, RSON
Didukung Alat-alat
Kesehatan Terbaru

Sajian Utama: Liputan Khusus:


Standar Penulisan Standard Menpora Meresmikan Alat
Operating Procedure (Sop) Kesehatan Baru di RSON
DIREKSI DAN STAFF
RUMAH SAKIT OLAHRAGA NASIONAL

Mengucapkan

Selamat Menunaikan
Ibadah Puasa
RAMADHAN 1437 H / 2016 M

RUMAH SAKIT OLAHRAGA NASIONAL


Jl. Jambore Raya No. 1, Cibubur, Jakarta Timur
Telp/Fax: (021) 87753977
Pengantar Redaksi

RSON Salam
Olahraga...
P
PENASEHAT
uji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
Menpora R.I (H. Imam Nahrawi, S.Ag)
dengan pertolongan-Nya kami dapat menerbitkan
DEWAN REDAKSI Media Informasi Rumah Sakit Olahraga Nasional
Dr. dr. Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, MARS (RSON) edisi ke-6.
dr. Prita Kusumaningsih, Sp.OG Diresmikannya alat-alat kesehatan terbaru di RSON
dr. Erni Yustisiani, MH.Kes pada tahun 2016 ini menjadi Liputan Khusus yang akan
kami bahas pada Edisi Keenam ini. Peresmian Alat-Alat
PEMIMPIN REDAKSI
Baru di RSON tentunya diharapkan akan meningkatkan
drg. Afrida Aryani, MPH
pelayanan RSON bagi atlet dan masyarakat.
WAKIL PEMIMPIN REDAKSI Artikel utama pada edisi akan membahas mengenai
drg. Esti Cahyani Adiati Standar Operasional Prosedur. Artikel ilmiah serta
tips sehat tetap hadir untuk memperkaya wawasan
REDAKTUR PELAKSANA pembaca mengenai dunia kesehatan. Unggulan RSON
Dra. Ratih Rukminingrum akan menampilkan beberapa alat kesehatan baru yang
mendukung pelayanan RSON. Ada juga rubrik Gadget
STAF REDAKSI
yang membahas teknologi terkini di bidang olahraga.
Rini Nur Ayu Ningtyas, AMK
Efika Ambar Utari Pada edisi ini, kami kembali melampirkan “Angket
Pembaca” sebagai masukan dari pembaca untuk
FOTOGRAFER Redaksi dalam menyajikan Media Informasi RSON yang
M. Aria Bangun, S.IKom lebih baik di edisi yang akan datang. “Kami mengucapkan
terima kasih kepada pembaca yang telah mengirimkan
ARTISTIK
formulir berlangganan ke alamat Redaksi.”
Efika Ambar Utari
Akhir kata, Redaksi mengucapkan Selamat Menjalankan
EDITOR Ibadah Puasa serta Selamat Idul Fitri 1437H bagi seluruh
drg. Esti Cahyani Adiati pembaca yang merayakan.

SIRKULASI
dr. Lastri Diyani Siregar
Sri Soendari, S.E
Taofik Ridwan, AMK Redaksi
Wahyu Nugroho Wicaksono, AMK
Menerima sumbangan tulisan dan foto.
ALAMAT REDAKSI Tulisan dikirim ke alamat redaksi melalui
Jl. Jambore Raya No. 1, pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak
Cibubur, Jakarta Timur
Telp/Fax: (021) 87753977 dimuat akan dikembalikan jika disertai
(drg. Sri Maryani) perangko balasan (untuk yang dikirimkan
Email: rsolahragacibubur@gmail.com melalui surat). Redaksi berhak mengedit atau
mengubah tulisan jika dianggap perlu, dan
tidak mengubah esensi isi.

Edisi keenam Tahun III


3
Daftar Isi

PENGANTAR REDAKSI 3

DAFTAR ISI 4

SURAT PEMBACA 5

PROFIL
Sport Science Sudah Menjadi Kebutuhan 6

TAMU KITA 8

ARTIKEL UTAMA
• Standar Penulisan Standard Operating Procedure (SOP) 10

ARTIKEL ILMIAH
• Olahraga pada Anak dan Remaja 28
• Kenali Kardiomiopati Hipertrofi: salah satu Penyebab
Kematian Mendadak pada Atlet 30

LIPUTAN KHUSUS:
Menpora Meresmikan Alat Kesehatan Baru di RSON 32

GALERI FOTO 33
51
SOSOK
• dr. Danarto Hari Adhimukti 40
• Winarni Ningsih 42
• drg. Afrida Aryani, MPH 43
• Naning Murtini, S.Kep, Ners 45

RAMADHAN DI RSON 46

KILAS PERISTIWA 48

UNGGULAN RSON 59

KATA MEREKA 64

GADGET 71

CERPEN 72

Media Informasi RSON Edisi keenam Tahun III


4
Surat Pembaca

BERMANFAAT UNTUK ATLET DAYUNG


Kami pertama kali membaca Media Informasi RSON yang dikirim redaksi ke PB PODSI yang beralamat
di Lantamal III, Lantai IV, Ancol, Jakarta. Majalah ini sangat cocok dibaca oleh Atlet-atlet dayung,
khususnya PB PODSI yang digembleng di Jatiluhur dan Pengalengan, Jawa Barat. Berguna untuk
komunikasi atlet, pelatih, pembina dan management top PB. Baru terbit sebanyak 5 edisi, namun
sangat berguna kepada yang saya sebut tadi pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
(Janni D Pangalila)

Jawab:
Terima kasih atas apresiasi Bapak Janni. Kami akan terus berusaha untuk memberikan yang
terbaik bagi seluruh pembaca Media Informasi RSON.

SERTAKAN GAMBAR YANG MENARIK


Majalah yang bagus untuk mengetahui informasi tentang kesehatan atlet. Artikelnya padat
dan menurut saya sangat ilmiah, sehingga lama – lama terlalu berat untuk dibaca. Akan lebih
menyenangkan kalau banyak artikel populer / informasi yang lebih ringan untuk meningkatkan
pengetahuan pembaca tentang dampak olahraga untuk kesehatan, misal artikel bagaimana
mengencangkan otot perut buncit, disertai gambar yang menarik sehingga lebih eye catching /
menarik perhatian. Sekian, terima kasih. Tetap semangat
(Rahma, Bekasi)
Jawab:
Terima kasih atas masukan yang baik sekali dari mbak Rahma. Kami akan berusaha menyajikan
informasi yang bermanfaat dengan lebih menarik lagi bagi seluruh pembaca Media Informasi RSON

INFORMASI MENGENAI TEKNOLOGI


Perkenalkan, nama saya Ega. Saya senang membaca tips sehat di Media Informasi RSON. Saat ini,
banyak sekali peralatan canggih yang biasa digunakan untuk berolahraga, seperti smart watch.
Mungkin akan lebih menarik apabila Media Informasi RSON dapat memberikan informasi mengenai
teknologi terkini di bidang Olahraga.
(Ega-Bogor)

Jawab:
Terima kasih atas masukan Mas Ega. Pada edisi keenam ini, kami menampilkan rubrik Gadget
yang akan menyajikan salah satu teknologi baru di bidang Olahraga. Semoga dapat memberikan
informasi yang bermanfaat bagi pembaca Media Informasi RSON.

Edisi keenam Tahun III Media Informasi RSON


5
Profil

Prof. Dr. H. Hari Setijono, M.Pd.

Sport Science
Sudah Menjadi Kebutuhan
Prof. Dr. H. Hari Setijono, M.Pd.
Deputi Peningkatan Prestasi dan Iptek Olahraga
Kementerian Pemuda dan Olahraga RI Periode 2005-2009

S
ekarang ini sport science sudah menjadi kebutuhan insan olahraga. Bila ingin atlet - atlet Indonesia
mencapai prestasi yang maksimal. Adalah Mantan Direktur Executive Sport Science Satlakprima, Prof. Dr.
H. Hari Setijono, M.Pd, salah satu pakar  sport science yang telah lama mensosialisasikan manfaat sport
science bagi kalangan olahraga di Indonesia.
Hari adalah pakar sport science. Bapak dari 3 anak ini sejak 1976 adalah dosen yang mengajar aplikasi sport
science di Universitas Negeri Surabaya. Bahkan lulus S3 sport science dari Universitas Negeri Surabaya. Mantan
pelatih nasional bulutangkis ini, suka main - main dengan data. Hobinya itu menjadi alasannya untuk mengambil
spesialisasi sport science.
Menurut Direktur Sport Science di Universitas Negeri Surabaya ini, kalangan olahraga bisa menggunakan data
base dari sport science untuk mengukur keberhasilan atlet. Kemudian Hari pernah menjadi Deputy Kemenpora
untuk urusan sport science. Sehingga harus keliling daerah untuk sosialisasi sport science.

Edisi keenam Tahun III


6
Profil

Sudah Diperkenalkan Sangat Diperlukan


Sport science sejak 20 tahun lalu diluar negeri Lalu bagaimana dengan keberadaan Rumah
sudah diperkenalkan. Namun, di indonesia baru 7 Sakit Olahraga Nasional (RSON) yang didirikan
tahun terakhir ini mulai disosialisasikan sport science. oleh Kemenpora. RSON sangat diperlukan. Kami di
Sejak 3 - 4 tahun lalu peralatan sport science sudah Satlakprima sangat terbantu dengan adanya rumah sakit
ada di Satlakprima. Sayangnya belum digunakan dan ini. Mengingat RSON sudah memiliki peralatan sport
operatornya pun belum ada. Indonesia sebenarnya science yang lengkap. Hanya perlu didukung oleh
tidak ketinggalan  sport science nya. Kendalanya di operator yang handal. Ini bukan hal yang sulit. Kami
Sumber Daya Manusia (SDM). Meskipun peralatan dan berterima kasih kepada Direktur RSON, Dr. dr. Basuki
teknologi mencukupi. Supartono, Sp.OT, FICS, MARS, dengan kemudahan ini.
Keterlibatan  sport science sangat besar. Mau Sehingga kami bisa bekerjasama.
tidak mau kedepan  sport science  wajib digunakan di Semua alat sport science ada di RSON. Rumah
Indonesia. Yang diperlukan dari peralatan sport science, sakit ini bisa dijadikan pusat sport science. Apalagi tata
adalah akurasinya. Hasil pemeriksaan dengan sport kelola rumah sakit ini sudah baik sekali. Cepat respon
science, digunakan untuk membuat data base atlet. permintaan pelayanan. Lekas berbenah saat ada saran
Sport science  akan membuktikan kelebihan dan perbaikan. Sistem perawatan dan SDM di RSON sudah
kelemahan atlet. Hasil ini sangat membantu pelatih. bagus.
Supaya pelatih tidak menduga - duga saja. Atlet tidak Sementara itu, menjelang olympiade, Kasat­
perlu khawatir untuk mengetahui kelemahannya. Lalu lakprima mencoba menyiapkannya dengan meman­
takut tergredasi jadi tersingkir. Seharusnya pelatih atau faatkan  sport science. Tujuannya untuk meningkatkan
atlet jangan berpikir seperti itu. performa atlet. Sebagai langkah awal, adalah
Sport science justru membantu memperbaiki melakukan Medical Check Up (MCU) untuk atlet. Agar
kekurangan. Pemeriksaan dengan sport science, mengetahui sampai dimana kemampuan fisik dan skill
menghasilkan data yang semuanya bisa terukur. Mulai atlet.
dari awal ada pemeriksaan medis, fisik, psikologis, Hasil MCU ini untuk membuat profil atlet.
biomekanik dan pemeriksaan laboratoirium. Data Selanjutnya melakukan pendekatan ke pelatih, untuk
tersebut membantu menciptakan proses pelatihan merumuskan program latihan yang tepat. Sehingga
dengan pendekatan terbaru. atlet dapat mencapai  high performance.
Menurut pakar sport science ini, atlet masih Ditengah segala kesibukannya, kakek 4 cucu
kurang wawasan pengetahuan. Hal ini menyebabkan ini masih rajin main tenis, bulutangkis dan sepeda.
atlet kurang mengetahui kelemahannya. Karenanya, Olahraga sudah menjadi kebiasaan sehari - hari.
atlet harus mau di tes dengan peralatan sport science. Apalagi dulu pernah pula menjadi atlet bulutangkis.
Kalangan olahraga harus memberitahu manfaat sport Hingga menjadi pelatih nasional bulutangkis. Kendati
science  untuk kepentingan atlet. Supaya atlet tidak demikian, pendidikan tetaplah penting. Hingga lulus
ragu - ragu atau takut melakukan pemeriksaan. Keragu S3  sport science dari Universitas Negeri Surabaya.
- raguan dan kekhawatiran atlet itu karena kurang Bahkan sejak 2010 hingga sekarang menjadi
pengetahuan. Ini harus segera dibenahi. Direktur Sport Science di Universitas Negeri Surabaya.
(Ratih Sayidun)

Edisi keenam Tahun III


7
Tamu Kita

Sport Science
Sebagai Kebutuhan
Laksamana Purnawirawan Ahmad Sucipto
Ketua Umum Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima)

T
idaklah mudah mengenalkan hal - hal yang Menurut Ahmad Sucipto, namanya sistem
baru kedalam satu sistem yang sudah baku baru jadi wajar kalau masih ada pro dan kontra
sekian lama. Begitu juga dikalangan olahraga. dikalangan olahraga. Itu baru memperkenalkan.
Inilah tugas berat yang sedang dilaksanakan oleh Belum lagi bagaimana menularkan agar sport
Ketua Umum Satuan Pelaksana Program Indonesia science bisa menjadi kebutuhan. Perjalanannya
Emas (Satlak Prima) Laksamana Purnawirawan masih panjang.
Ahmad Sucipto. Yaitu mengaplikasikan sistem Untuk itu, sekarang ini Satlak Prima masih
modern yang berbasis sport science untuk lebih berusaha bagaimana supaya sport science menjadi
mengoptimalkan performa atlet.

Laksamana Purnawirawan Ahmad Sucipto

Edisi keenam Tahun III


8
Tamu Kita
suatu tuntutan. Tapi tujuan kedepannya untuk fokus mendukung Satlak Prima. Dengan kata lain
menjadikan  sport science sebagai kebutuhan. mendukung penerapan sport science.
Sama seperti kebutuhan - kebutuhan dari sistem Mantan Ketua Program Atlet Andalan (PAL)
kepelatihan lain. periode 2008 - 2010 ini mengingatkan, ciri
Kenapa masih saja ada penolakan utama dari Prima adalah inovasi. Bagaimana kita
terhadap  sport science? Banyak alasannya. bisa mengubah cara - cara melatih atlet. Prima
Alasan personal, budaya, struktural dan biaya. adalah Program Indonesia Emas. Inti kekuatannya
Karena  sport science membutuhkan biaya yang terletak pada inovasi. Kita harus bisa mengubah
mahal. Karena itu pemerintah saat ini hanya bisa cara - cara melatih atlet. Sehingga kepelatihannya
memfasilitasi level atlet elit, yang diprioritaskan jadi terukur, lebih cermat, lebih aman dan lebih
untuk memanfaatkan sport science. Kenapa memiliki efek terhadap performa atlet.
harus atlet elit? Karena mereka yang akan Ciri manajemen Prima adalah kecepatan.
menjadi branded dari indonesia. Cepat berpikir, cepat bertindak dan cepat membuat
Ahmad Sucipto mengingatkan, Satlak keputusan. Diharapkan dapat tercipta sistem
Prima merupakan wujud kehendak politik dari manajemen yang cepat tapi cerdas. kita fokus
pemerintah. Dengan core  bisnisnya sistem pada sistem kepelatihan yang mampu mendorong
kepelatihan modern, yaitu  sport science. Artinya atlet untuk memiliki performa terbaik. Untuk itu,
sistem kepelatihan modern yang ditopang kalangan olahraga harus bisa menemukan semua
oleh sport science. hal yang dapat menghambat atau mencegah
terjadinya peningkatan performa atlet. Atlet tidak
Institute Sport bisa disulap secara instant langsung bisa menjadi
Rumah Sakit Olahraga Nasional juara. Tapi perlu ada pembinaan, pelatihan serta
(RSON) diharapkan kelak menjadi  institute didukung peralatan olahraga yang canggih. (Ratih
sport.  Institute ini bertugas untuk menjadi pusat Sayidun)
kecermelangan pengembangan
dan pengelolaan olahraga prestasi,
dengan cara - cara yang modern.
Sedangkan Satlak Prima menjadi
medianya.
Karenanya RSON harus
menyikapi hal ini dengan cara -
cara yang positif. Antara lain RSON
harus mengubah diri. Tidak boleh
menjadi rumah sakit umum. RSON
harus berfungsi sebagai rumah sakit
eksklusif yang hanya menangani
rehabilitasi olahraga. Harus fokus
mendukung Satlak Prima. Yaitu
berpartisipasi melaksanakan  sport
science untuk kelak mendukung
pembentukan  Indonesian Institute
of Sport. Artinya RSON hendaknya
Laksamana Purnawirawan Ahmad Sucipto (kanan) saat mengunjungi RSON

Edisi keenam Tahun III


9
Artikel Utama

STANDAR PENULISAN
STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)
Dr. Basuki Supartono MARS*

PENDAHULUAN dan sebagai acuan penilaian kualitas layanan serta


merupakan kewajiban dan janji penyelenggara
Organisasi adalah wadah untuk mencapai layanan kepada masyarakat. Tanpa adanya standar
tujuan, seperti halnya wadah, setiap organisasi pasti pelayanan, tidak akan ada pelayanan publik yang
mengandung banyak komponen seperti sumber aman, nyaman, cepat, mudah, terjangkau, terukur
daya manusia, uang, logistik, material, metode dan berkualitas.7 Tanpa ada pelayanan yang baik
dan marketing. Seluruh komponen tersebut harus maka tujuan organisasi memberikan manfaat kepada
dihimpun, diaktifkan, diberdayakan, dikelola, dan masyarakat sudah pasti tidak akan terwujud.
dikendalikan agar dapat bergerak mencapai visi, Undang-Undang Pelayanan Publik Nomor
misi, dan tujuan organisasi. Setiap organisasi, 25 tahun 2009, mengamanatkan kita semua
apakah organisasi pemerintah atau organisasi non para penyelenggara layanan untuk menyusun,
pemerintah, apakah organisasi pelaksana admistrasi, dan menetapkan standar pelayanan serta
unit pelaksana teknis (rumah sakit) ataupun mempublikasikannya agar diketahui oleh publik.
unit lainnya pasti mempunyai tujuan. 1-4. Setiap Kewajiban organisasi juga untuk melaksanakan
organisasi mempunyai tujuannya masing-masing pelayanan sesuai dengan standar pelayanan
sesuai dengan azas, tugas, fungsi, struktur dan yang telah dibuat oleh karenanya penyelenggara
karakteristiknya, namun ada salah satu tujuannya pelayanan perlu menempatkan tenaga pelaksana
yang mulia yaitu ingin memberikan manfaat yang kompeten (telah dilatih melaksanakan kegiatan
sebanyak-banyaknya bagi masyarakat, bangsa sesuai standar kegiatan), dan menyediakan sarana
dan negara. Manfaat tersebut disalurkan melalui agar pelayanan tersebut berjalan dan menghasilkan
berbagai kegiatan pelayanan publik seperti layanan tujuan yang diharapkan 8,9
administratif, barang, atau jasa. Pelayanan tersebut Sehubungan hal tersebut di atas maka kita
harus dilakukan dengan baik yaitu aman, nyaman semua sebagai pemimpin atau unsur pelaksana
dan berkualitas sesuai dengan amanat dan ketentuan harus membuat standar pelayanan. Standar
undang-undang. 5,6 tersebut akan memberikan kepastian hukum
Pelayanan publik yang baik hanya dapat tercapai bagi penyelenggara dan menjamin tata kelola
bila organisasi mempunyai standar pelayanan dan organisasi yang baik, bebas korupsi, transparan,
melaksanakan pelayanan tersebut sesuai dengan dan dapat dipertanggungjawabkan. Pelaksanaan
standar yang dibuat. Standar pelayanan adalah tolok layanan publik ini di awasi masyarakat dan negara,
ukur atau pedoman penyelenggaraan pelayanan masyarakat yang tidak puas terhadap layanan suatu

Media Informasi RSON Edisi keenam Tahun III


10
Artikel Utama
organisasi dapat mengadu ke negara melalui lembaga tempat, sarana dan lainnya. Pelaksana kegiatan
ombusman.10,11,12 Pelanggaran terhadap ketentuan layanan tidak selalu tetap, mungkin berganti
ini dikenakan sanksi, atau denda.13-16 Pembuatan sesuai dengan ketersedian sdm, terutama
standar pelayanan tersebut dimulai dengan pada organisasi yang menerapkan sistem shift
melakukan kegiatan pembuatan standar operating seperti rumah sakit. Dapat di bayangkan bila
procedure (SOP) atau standar pelaksanaan kegiatan kegiatan dijalankan tanpa SOP, setiap sdm akan
pelayanan di masing-masing unit organisasi. melakukan kegiatan sesuai dengan pemahaman
dan kepentingannya sehingga hasilnya tidak
maksimal dan mungkin akan berakhir dengan
MANFAAT SOP kegagalan.
Standard Operating Procedure (SOP) atau SOP akan mecegah terjadinya perbedaan
dalam bahasa Indonesia disebut dengan Standar penafsiran (opini) pelaksana, perbedaan
Prosedur Operasional (SPO) sangat bermanfaat pelaksanaan kegiatan dan perbedaan hasil atau
bagi para pelaksana layanan dan penerima layanan. produk layanan. SOP menjamin keajegan atau
Beberapa manfaat tersebut di antaranya adalah: keseragaman pelaksanaan dan hasil (produk)
1. Dasar hukum (Legalitas) pelaksanaan kegiatan kegiatan. SOP menjamin pelaksanaan dan hasil
2. Petunjuk pelaksanaan kegiatan. layanan sesuai dengan prosedur dan tujuan yang
3. Memastikan kualitas layanan telah ditetapkan. Sop juga menekan potensi
4. Melindungi pelaksana dan penerima layanan deviasi (penyimpangan) prosedur dan kualitas
5. Memberikan rasa aman, nyaman bagi penerima layanan. Kesimpulannya SOP menjamin
layanan. konsistensi, siapapun yang mengerjakan, jam
6. Meningkatkan kompetensi dan kapabilitas sdm berapapun dikerjakan proses dan hasilnya akan
7. Mendukung program pendidikan dan latihan sama baiknya.
sdm
8. Penilaian (alat ukur keberhasilan) kinerja 2. EFISIENSI.
9. Rekonstruksi kasus Pelaksanaan kegiatan layanan ibarat suatu
10. Menghindari deviasi (penyimpangan) prosedur perjalanan menuju suatu destinasi. Untuk
11. Meningkatkan daya saing mencegah perjalanan kita tidak tersesat, dan
efisien maka perlu bantuan peta perjalanan.
12. Meningkatkan kualitas tatakelola organisasi
Peta tersebut akan menggambarkan lintasan,
13. Akreditasi organisasi
jarak dan waktu tempuh. Misalnya perjalanan
14. Membangun penghargaan dan kepercayan
mudik lewat jalur pantura dari Jakarta menuju
masyarakat Surabaya, akan melalui beberapa kota seperti
Cirebon, Pemalang, Pekalongan, Semarang,
Pati, Rembang, Tuban, Lamongan dan Surabaya.
URGENSI SOP Peta tersebut menggambarkan dengan jelas
SOP sangat penting untuk menjamin konsistensi, kota-kota yang akan dilalui, dan memandu kita
efisiensi, profisiensi, kontuinitas, dan tranparansi agar tidak tersesat. Peta tersebut memungkinkan
layanan publik. Penjelasannya adalah di bawah ini. perjalanan yang efisien, hemat waktu, biaya dan
tenaga. Sangatlah tidak efisien bepergian tanpa
1. Konsistensi arah, tanpa peta perjalanan. Sop ibaratnya peta
Pelaksanaan kegiatan layanan publik di­ jalan kegiatan yang menggambarkan seluruh
pengaruhi beberapa hal seperti pelaksana, waktu, urutan rangkaian tahapan (proses), langkah
demi langkah, dari awal hingga akhir, sampai

Edisi keenam Tahun III Media Informasi RSON


11
Artikel Utama
menghasilkan suatu layanan. Kesimpulannya Kesimpulannya SOP menjamin kontuinitas
SOP menjamin efisiensi layanan organisasi. layanan.

5. TRANSPARANSI
3. PROFISIENSI Layanan publik merupakan proses rangkaian
Sumber daya manusia suatu organisasi terutama kegiatan yang terikat dalam dimensi waktu
rumah sakit biasanya sangat bervariasi dalam dan biaya. Penerima layanan mempunyai hak
hal jenis profesi, tingkat pendidikan, tingkat mengetahui kegiatan atau tindakan apa saja
kemahiran, sikap, disiplin, motivasi, kejujuran yang akan di alami, lama waktunya, apa yang
dan etik bekerja. Keragaman ini perlu dikelola akan dirasakan, apa manfaat dan risikonya,
dengan baik melalui kegiatan pelatihan agar biaya yang harus dibayar, dan lain sebagainya.
para staf memiliki visi, misi, persepsi, nilai, dan SOP dapat memberikan informasi yang jelas
cara kerja yang sama (standar). Hal ini dapat kepada penerima layanan. Harapan tidak
dicapai dengan beberapa pelatihan diantaranya selamanya sesuai dengan kenyataan. Tidak ada
adalah pelatihan SOP yang menggunakan gading yang tidak retak. Suatu saat mungkin
dokumen SOP sebagai materi pelatihan. Tanpa terjadi hasil layanan memuaskan, dan muncul
adanya dokumen tersebut maka organisasi sulit keluhan pelanggan karena ketidaknyamanan
melakukan pelatihan untuk mencapai standar proses, waktu dan biaya layanan. Organisasi
pelayanan. harus meresponnya dengan melakukan
audit atau rekonstruksi kasus, yaitu dengan
4. KONTINUITAS membandingkan pelaksanaan layanan dengan
Staf organisasi suatu saat mungkin tidak berada SOP, dan menilai kemungkinan penyimpangan
dalam posisi tugasnya karena cuti, sakit, ijin, SOP. Kegiatan ini dilakukan untuk evaluasi,
bolos, pindah tugas, berhalangan menetap, koreksi, penyempurnaan, dan perbaikan kualitas
pensiun, atau berhenti dan lain sebagainya. layanan. Tanpa adanya SOP tidak mungkin
Bila staf tersebut tidak ada maka pekerjaannya kegiatan tersebutb dilakukan. Kesimpulannya
akan digantikan staf lain, dan staf tersebut SOP menjamin transparansi layanan.
membutuhkan SOP agar dapat bekerja sesuai
standar pelayanan. Tanpa adanya SOP dapat
PEMBUATAN SOP
dibayangkan bagaimana staf tersebut melakukan
Pembuatan Standard Operating Procedure
pekerjaannya. Hal ini dapat membahayakan
(SOP) merupakan dasar dari penyusunan buku
keselamatan penerima layanan, dan potensi
standar pelayanan. Sebagai contoh, Rumah
terjadinya malpraktik. Oleh karenanya
Sakit Olahraga Nasional (RSON), Kemenpora
adanya SOP adalah mutlak untuk menjamin
mempunyai buku standar pelayananan bagian
kontuinitas pekerjaan dan hasil pekerjaan.
atau instalasi tertentu. Beberapa buku tersebut
SOP akan menghasilkan standar pelayanan.
diantaranya adalah Standar Pelayanan Pemeriksaan
Standar pelayanan akan menghasilkan budaya
Kesehatan Atlet Nasional, Standar Pelayanan
kerja berbasis sistem yaitu pelayanan berjalan
Kebugaran Atlet, Standar Pelayanan Tim Medis
sistemik tidak tergantung pada seseorang
pada Kompetisi Olahraga dan Kegiatan Olahraga,
tertentu, walapun pelaksanan layanan berhenti
Standar Pelayanan Penelitian, Pengembangan dan
atau berhalangan kerja namun layanan publik
Penapisan Teknologi Olehraga (DOPING), Standar
tetap dapat berlangsung, show must go on.
Pelayanan Sport Science, Standar Pelayanan Medik,

Media Informasi RSON Edisi keenam Tahun III


12
Artikel Utama
Standar Pelayanan Keperawatan, Standar Pelayanan Tabel tersebut di atas menggambarkan
Penunjang Non Medik, Standar Pelayanan Instalasi, banyaknya buku standar pelayanan yang harus
Standar Pelayanan Administrasi dan Kepegawaian, dibuat, semakin banyak buku tersebut maka
Standar Pelayanan Sistem Informasi di RSON, semakin banyak pula SOP harus dibuat, semakin
Standar Pelayanan Keuangan, Standar Pelayanan banyak kegiatan layanan yang dilakukan maka
Barang Milik Negara, Standar Pelayanan Humas semakin banyak SOP yang harus dibuat namun
dan Kerja Sama antar Lembaga Standar Pelayanan demikian jangan sampai terlewatkan pembuatan
Diklat dan Pengembangan SDM (Tabel 1). SOP untuk setiap layanan yang bertarif (memungut
biaya), untuk setiap alat layanan yang digunakan,
Tabel 1: Daftar Buku Standar Pelayanan di dan untuk setiap produk yang dihasilkan. Layanan
Rumah Sakit Olahraga Nasional yang bertarif harus memiliki SOP karena setiap
No Judul Buku
penarikan uang dari publik (pembayaran) untuk
1. Standar Pelayanan Sport Science
Standar Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan Atlet suatu layanan maka harus dijamin bahwa layanan
2. tersebut aman dan nyaman serta berkualitas.
dan Non Atlet
3. Standar Pelayanan Kebugaran Atlet Demikian pula hal yang sama harus dilakukan pada
Standar Pelayanan Tim Medis RSON pada setiap alat yang digunakan dalam layanan, setiap
4.
Kompetisi dan Kegiatan Olahraga alat tersebut harus mempunyai SOP dasar yaitu
Standar Pelayanan Penelitian, Pengembangan dan
5.
Penapisan Teknologi Olahraga (Doping) SOP kalibrasi,SOP pemeliharaan, SOP penanganan
6. Standar Pelayanan Medik masalah (troubleshooting), dan SOP prosedur
7. Standar Pelayanan Keperawatan penggunaan alat tersebut.
8. Standar Pelayanan Penunjang Non Medik Pembuatan SOP merupakan suatu siklus
9. Standar Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (daur) kegiatan yang tidak terputus, terus menerus,
10. Standar Pelayanan Instalasi Rawat Jalan
bersinambungan namun untuk kepentingan
11. Standar Pelayanan Instalasi Rawat Inap
penjelasan maka akan diuraikan satu-persatu
12. Standar Pelayanan Instalasi Kamar Operasi
13. Standar Pelayanan Intensive Care Unit (ICU) yaitu tahapan penulisan, pengkajian, uji coba,
Standar Pelayanan Instalasi Central Sterile Supply persetujuan, penetapan, pengdokumentasian,
14.
Department (CSSD) publikasi, sosialisasi, pelatihan dan revisi. (Gb. 1).
15. Standar Pelayanan Instalasi Laboratorium
16. Standar Pelayanan Instalasi Radiologi
17. Standar Pelayanan Instalasi Farmasi
18. Standar Pelayanan Rehabilitasi Medik
19. Standar Pelayanan Gizi dan Produksi Makanan
Standar Pelayanan Pemeliharaan Sarana dan
20.
Kesehatan Lingkungan
21. Standar Pelayanan Unit Kamar Bersalin
Buku Standar Pelayanan Instalasi Bimroh dan
22.
Pemulasaraan Jenazah
23. Standar Pelayanan Administrasi dan Kepegawaian
24. Standar Pelayanan Sistem Informasi
25 Standar Pelayanan Keuangan
26 Standar Pelayanan Barang Milik Negara
Standar Pelayanan Kerja Sama dengan Lembaga
27
Lain
Standar Pelayanan Diklat dan Pengembangan
28 Gb. 1: Siklus Pembuatan SOP
SDM

Edisi keenam Tahun III Media Informasi RSON


13
Artikel Utama
1. PENULISAN SOP 2. REVIEW SOP
Banyak diantara kita yang tidak terbiasa Penulis tentunya telah menulis SOP dengan
menulis SOP, sehingga terkadang muncul rasa seksama namun demikian masih tetap harus
enggan atau takut salah, perasaan seperti ini dilakukan review. Review adalah melihat
harus dibuang jauh-jauh. Jangan takut, karena kembali (penilaian), kegiatan ini penting
sesungguhnya menulis SOP tidaklah sulit, sekali untuk melihat sisi lain yang tidak
bahkan menyenangkan asalkan kita memahami terlihat penulis, mungkin masih ada hal yang
teknik penulisannya. Tulisan ini mencoba perlu disempurnakan. Selain itu kegiatan ini
menjelaskan teknik penulisan SOP agar para sekaligus menilai kelayakan draf SOP menjadi
pembaca merasa mudah dan senang menulis SOP. Penilaian tersebut dilakukan oleh reviewer
SOP. Jadikan ini sebagai bagian dari budaya (penilai). Penilai adalah seseorang atau beberapa
kerja organisasi. orang yang ditugaskan untuk menilai kelayakan
Mulailah dengan mendata kegiatan apa SOP. Penilai ini dapat berasal dari sesama rekan
saja yang harus dilakukan untuk memenuhi satu unit, organisasi atau mungkin narasumber
standar pelayanan organisasi (unit organisasi). dari luar organisasi. Penilaian dapat dilakukan
Selanjutnya buat data tersebut menjadi daftar dalam forum rapat dengan mengundang
kegiatan, daftar tersebut akan menjadi daftar isi penyusun SOP dan para penilai.
dari buku standar pelayanan. Daftar ini dapat Rapat dapat dilakukan dalam tiga tingkatan
menjadi acuan mengenai jumlah, judul dan yaitu rapat pertama dengan mengundang para
siapa yang menulis SOP. Selanjutnya mulailah penilai dalam ruang lingkup unit penyusun SOP,
menulis SOP, berdasarkan daftar tersebut. kemudian rapat kedua dalam lingkungan lebih
Penulisan SOP dapat dilakukan sendiri atau luas dengan mengundang para penilai di luar
berkelompok dengan beberapa staf. Sebaiknya unit penyusun SOP (misalnya direktorat) dan
ada pembagian tugas yang jelas diantara staf ketiga dalam lingkungan lebih tinggi dengan
untuk menulis naskah SOP (usulan) dalam para penilai dalam lingkungan organisasi (rumah
suatu unit organisasi. sakit). Rapat bertingkat seperti itu bertujuan
Setiap organisasi bersifat unik sesuai dengan untuk menghasilkan SOP yang berkualitas
kondisi kelembagaan, dan sumberdayanya. Oleh namun hal tersebut tidaklah mutlak bila tidak
karenanya tulislah SOP yang spesifik sesuai memungkinkan maka lakukan penilaian sesuai
dengan karakteristik organisasi tempat SOP kemampuan organisasi.
tersebut dilaksanakan, namun tetap mengikuti Penilaian kelayakan SOP berpusat pada tiga
satu format tertentu. Banyak pilihan format hal penting yaitu format, bahasa, dan isi (Tabel
namun tidak usah bingung, pilihlah satu format 2). Format, apakah SOP sudah sesuai dengan
yang mudah, ringkas namun berkualitas. Setelah format yang telah disepakati. Bahasa, apakah
memilih dan menyepakati satu format maka bahasa SOP sudah sesuai dengan pedoman
tulislah SOP sesuai dengan format tersebut. umum ejaan bahasa Indonesia.17 Isi, apakah
Dalam tulisan ini penulis menggunakan format SOP sudah sesuai atau dapat menjawab
penulisan SOP dari ICH WHO, namun ejaan beberapa hal di bawah ini yaitu a) regulasi
penulisannya mengikuti pedoman umum ejaan pemerintah, b) norma dan keyakinan penerima
bahasa Indonesia.17 Hasil penulisan pada tahap layanan c) ilmu pengetahuan, c) kesesuian
ini disebut draf SOP dan harus dilanjutkan ke dengan SOP lain, d) apakah prosedur telah
tahap berikutnya yaitu tahap review. mencakup seluruh proses kegiatan (tidak ada

Media Informasi RSON Edisi keenam Tahun III


14
Artikel Utama
satu kegiatanpun yang terlewat), e) apakah SOP diterapkan di tempat SOP dibuat dan ditetapkan,
ini efektif, menghasilkan hasil sesuai dengan h) apakah SOP ini efisien, menggunakan
tujuan penulisan f) apakah SOP ini reliable, sumber daya yang minimal dengan hasil yang
menghasilkan hasil yang sama bila dikerjakan berkualitas ?
oleh orang lain, g)) apakah SOP feasible, dapat

Kementerian Pemuda dan Olahraga Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON)

Tabel 2: Daftar Tilik Kelayakan Sop

No Variabel Ya Tidak
1 Kesesuaian Format    
2 Kesesuian Bahasa    
3 Kelayakan SOP:  
a.      Isi:
1.    Sejalan dengan regulasi pemerintah    
2.   Tidak Bertentangan dengan Agama, Norma dan Keyakinan Penerima Layanan    
3.     Berlandaskan ilmu pengetahuan    
4.     Selaras dengan SOP lain    
5.     Komprehensif    
6.     reliable    
7.     feasible    
8.     efisien    
9. Efektif (mencapai tujuan dengan singkat)    

b.     Penulisan:
1.     Penulisan ringkas dan sederhana    
2.     Penggunaan bahasa efektif dan efisien    
3.     Penggunaan bahasa sesuai bahasa pelaksana
4.     Kalimat efektif dan efisien    
5.     Memulai kalimat dengan kata kerja aktif    
6.     Informasi Lengkap    
7.     Informasi Objektif    
8.     Informasi Koheren    
9.     Lampiran Lengkap dan sesuai Kebutuhan
10.  Tingkat Rincian Penjelasan informasi sesuai kapasitas pelaksana    
11.  Tidak ada pilihan langkah prosedur yang membingungkan: Menyebutkan alasan
   
kapan menggunakan langkah 1 dan kapan langkah 2

Dalam forum rapat review, penulis memapar­ penilaian, membahas hasil penilaian dan
kan draf SOP, para penilai memperhatikan, menyempurna­kan draf SOP sampai betul-betul
mengoreksi, memperbaiki dan menyempurna­ sempurna, dan layak menjadi SOP. (Lampiran
kan langkah demi langkah prosedur yang 1). Setelah selesai dinilai maka selanjutnya draf
dibacakan. Selanjutnya penilai mengisi borang SOP tersebut uji coba.

Edisi keenam Tahun III Media Informasi RSON


15
Artikel Utama
3. UJI COBA SOP SOP sudah dinilai, dan disempurnakan namun
Kegiatan uji coba bertujuan memastikan bahwa tidak dapat langsung disetujui untuk ditetapkan
SOP yang dibuat dapat dilaksanakan secara dan dilaksanakan akan tetapi harus dilakukan
aman, nyaman dan menghasilkan layanan atau ujicoba terlebih dahulu.
produk yang berkualitas. Kegiatan ini penting Uji coba draft SOP harus dapat menjawab
dilakukan karena apapun kegiatan layanan suatu beberapa pertanyaan penting diantaranya adalah
organisasi pasti bersentuhan dengan publik a) Apakah kapasitas, dan sumberdaya organisasi
sehingga harus dijamin tidak boleh ada satupun memungkinkan pelaksanaan layanan seperti
kegiatan layanan yang dapat membahayakan yang ditulis dalam SOP ? b) Apakah layanan
keselamatan dan kesehatan penerima layanan. yang termaktub dalam SOP tersebut dapat
Tidak boleh ada satupun kegiatan layanan dilaksanakan dengan aman dan nyaman ? c)
yang menimbulkan rasa tidak nyaman apalagi Apakah staf organisasi dapat melaksanakannya
menyakitkan penerima layanan. Tidak boleh dengan mudah? d) Apakah hasil (produk)
ada satupun kegiatan layanan yang hasilnya pelaksanaaan layanan tersebut berkualitas? Bila
tidak berkualitas. Pimpinan dan seluruh staf uji coba ini dapat menjawab seluruh pertanyaan
organisasi, dan unit layanan harus menjamin tersebut maka SOP tersebut dapat disetujui dan
dan berkomitmen melaksanakan janji ini dilaksanakan (Tabel 2, Lampiran 2).
kepada publik. Oleh karenanya walaupun draf

Kementerian Pemuda dan Olahraga


Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON)

Tabel 3: Daftar Tilik Uji Coba Sop

No Variabel Keterangan
1 Legalitas layanan
2 Sumberdaya Organisasi memungkinkan pelaksanaan SOP ?
3 Prosedur Layanan dapat dilaksanakan dengan aman dan nyaman ?
1. Untuk Pelaksana Layanan
2. Untuk Penerima Layanan
3. Untuk Petugas Lain
4 Pelaksana dapat melaksanakan SOP dengan mudah?
5 Hasil (produk) layanan berkualitas
6 Hasil (produk) layanan berkualitas sesuai dengan tujuan SOP
7 Lain-Lain
Kesimpulan: a) Dapat Ditetapkan b) Perbaikan

Kegiatan uji coba SOP secara mirip dengan Kegiatan ini harus direncanakan dan
kegiatan layanan sesungguhnya namun berbeda dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Tentu­
dalam hal subjek. Subjek layanan bersifat kan waktu, dan tempat pelaksanan­ nya.
terbatas yaitu sukarelawan (volueenter); selain Tempat pelaksanaan sebaiknya di ruangan
itu kegiatan ini belum diperuntukkan untuk sesungguhnya pelayanan akan dilaksanakan.
layanan publik. Siapkan segala sesuatu yang dibutuhkan

Media Informasi RSON Edisi keenam Tahun III


16
Artikel Utama
dengan sebaik mungkin. Sediakan dokumen (direktur) di kolom otorisasi dan dituliskan juga
draf SOP yang telah direview. Tentukan staf tanggal persetujuannya.
pelaksana dan berikan staf tersebut draf SOP
agar dibaca dipelajari sampai staf pelaksana 5. PENETAPAN
tersebut benar-benar paham. Tentukan subjek Penetapan SOP bertujuan memberikan payung
uji coba (sukarelawan). Subjek tersebut harus hukum bagi SOP yang akan dilaksanakan
diberitahu bahwa yang bersangkutan akan dalam kegiatan layanan publik. Pemberian
mengikuti kegiatan uji coba SOP. Berikan payung hukum ini mengikat bagi pelaksana
penjelasan mengenai kegiatan tersebut, manfaat dan penerima layanan. Para pelaksana wajib
dan risikonya sehingga yang bersangkutan mengikuti SOP yang telah ditetapkan, dan
memahami dan setuju mengikuti kegiatan demikian juga penerima layanan. Pelaksanaan
dengan sukarela tanpa paksaan. Selanjutnya layanan tidak dapat bertepuk sebelah tangan
subjek tersebut diminta menandatangai surat kedua belah pihak, pelaksana dan penerima
persetujuan tindakan uji coba SOP (surat layanan keduanya harus saling membantu agar
persetujuan setelah penjelasan). Siapkan alat, agar kegiatan berjalan secara aman, nyaman
bahan dan lain-lain yang dibutuhkan jangan dan menghasilkan layanan yang berkualitas.
sampai ada yang terlewat. Setelah semua siap Pemberian payung hukum ini dlakukan setelah
maka kegiatan uji coba dapat dimulai. SOP mendapat otorisasi dan dibuktikan dengan
Kegiatan uji coba harus dilakukan dalam penerbitan surat keputusan (SK) penetapan. SK
pengawasan pakar atau nara sumber. Pastikan penetapan dikeluarkan organisasi sesuai dengan
kegiatan uji coba berjalan sesuai rencana, aman, ketentuan administrasi yang berlaku. Secara
nyaman dan berkualitas. Catat hasil kegiatan praktis SOP – SOP tersebut dikumpulkan
dalam dokumen berita acara uji coba draf SOP. menjadi satu yaitu menjadi buku standar
Bila kegiatan ini berhasil dilaksanakan dengan pelayanan organisasi selanjutnya dibuatkan
aman dan nyaman serta memberikan hasil yang SK nya. Sop yang telah di terbitkan SK
berkualitas maka draf SOP dapat disetujui penetapannya berarti sah secara hukum dan sk
menjadi SOP. tersebut menjadi dasar hukum bagi organisasi
dalam memberikan layanan publik.
4. PERSETUJUAN (OTORISASI)
Draf SOP yang sudah dinilai dan uji coba 6. PENDOKUMENTASIAN
maka dilakukan otorisasi. Otorisasi adalah Sop yang telah di terbikan surat keputusan
persetujuan draf SOP menjadi SOP sebagai penetapannya merupakan dokumen resmi
standar pelayanan. Otorisasi dilakukan oleh organisasi, dan bagi organisasi pemerintah SOP
pejabat yang mempunyai kewenangan dan terebut menjadi dokumen negara. Dokumen
tanggung jawab dalam pelayanan publik di ini wajib didokumentasikan sesuai ketentuan
suatu organisasi misalnya pimpinan atau yang berlaku.18 Dokumen asli disimpan di unit
direktur rumah sakit. Prosedurnya adalah arsip dalam bentuk piranti keras dan piranti
sebagai berikut. Naskah draf SOP di periksa lunak masing-masing tiga eksemplar. Dokumen
lagi khususnya bahasa, ejaan, huruf dan lainnya asli harus dirawat dengan baik, secara berkala
yang bersifat tekstual, setelah semua nakah SOP diperiksa keutuhannya, terutama dokumen
sempurna maka diparaf oleh pimpinan unit dan piranti lunak harus diperiksa apakah masih dapat
selanjutnya ditandatangi oleh pimpinan umum terbaca, dan tidak rusak. Dokumen asli dapat

Edisi keenam Tahun III Media Informasi RSON


17
Artikel Utama
diperbanyak sesuai kebutuhan dan disimpan di sendiri atau memanfaatkan sarana yang sudah
perlustakaan kantor, unit – unit pelayanan atau ada. 18,25
di bagian lain yang memerlukan. Pengembangan sistem publikasi sendiri ini
mungkin terasa berat bagi suatu organisasi,
7. PUBLIKASI (eksternal) karena memerlukan legalitas dan sumber­daya
Publik mempunyai hak asasi yang dijamin besar namun menguntungkan karena organisasi
dan dilindungi oleh negara, DP. salah satu dapat melakukan publikasi setiap saat, secara
diantaranya adalah hak atas informasi. DP. mandiri, dan terkendali. Sarana publikasi yang
Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik dapat dikembangkan diantaranya adalah papan
mewajibkan setiap penyelenggara layanan publik informasi, running text, laman, penerbitan resmi
menyediakan, memberikan dan menerbitkan yang terdaftar dan bernomor (ISSN, ISBN)
informasi layanannya. Setiap badan publlik baik seperti buku, buku saku, news letters, majalah,
pemerintah maupun non pemerintah (swasta) jurnal, dan lain sebagainya. Sarana publikasi
wajib memberikan informasi yang akurat, milik organisasi lain yang berfungsi baik dapat
benar dan tidak menyesatkan.19,20 Berdasarkan juga dimanfaatkan namun perlu upaya khusus
hal tersebut maka setiap penyelenggara layanan karena harus mengikuti syarat dan ketentuan
publik wajib membuat SOP layanan dan pemilik sarana tersebut.
mempublikasikannya. Kegiatan ini merupakan
bagian dari upaya pelayanan yang transparan, 8. SOSIALISASI
efektif, efisien, dan akuntabel serta dapat Sop layanan publik harus disosialisasikan
dipertanggung­jawabkan. Selain itu juga untuk khususnya kepada staf organisasi dengan tujuan
membantu pengembangan ilmu pengetahuan agar para mereka mengetahui keberadaan
dan pencerdasan masyarakat.21-23 Pelanggaran suatu SOP. Selain itu agar para staf mengenal,
terhadap kewajiban ini diancam hukuman memahami dan mengikuti ketentuan yang
pidana dan denda. 24 berlaku di dalamnya. Sosialisasi ini disampaikan
Publikasi tersebut dilakukan dengan cara yang kepada seluruh baik yang langsung maupun yang
mudah dijangkau masyarakat dan dalam bahasa tidak langsung terkait dalam berbagai forum atau
yang mudah dipahami.21 Untuk memenuhi hal sarana yang ada di organisasi. Beberapa sarana
tersebut maka dokumen SOP harus dirubah yang dapat digunakan misalnya laporan pagi,
menjadi materi publik, materi ini dikemas laporan pekanan, rapat organisasi, atau acara.
sekreatif mungkin dan khusus disajikan untuk Sosialisasi SOP bersifat umum, sedangkan
publik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan penyampaian yang khusus dilakukan melalui
dalam pembuatan materi publik diantaranya kegiatan pelatihan, yang akan dijelaskan di
adalah penggunaan bahasa dan tampilan. bawah ini.
Gunakan bahasa awam dan istilah yang
populer, hindari istilah – istilah yang rumit. 9. PELATIHAN
Buat tampilan semenarik munkin dan jelas Penyelenggaraan layanan publik mem­butuhkan
dibaca. Beberapa bentuk materi publik yang berbagai hal, namun yang terpenting adalah
harus dibuat, di antaranya adalah: artikel publik, pelaksananya (man behind the gun). Pelaksana
brosur, poster, buku, buku saku, standing layanan harus memahami tugasnya dengan baik
banner, teks berjalan, dan lain sebagainya. dan rinci (how to shoot) agar layanan dapat
Publikasi tersebut dapat menggunakan berbagai mencapai sasaran yaitu memberikan yang
saluran yang ada, dapat mengembangkan sistem terbaik untuk masyarakat. Oleh karenanya para

Media Informasi RSON Edisi keenam Tahun III


18
Artikel Utama
pelaksa harus mengikuti berbagai pelatihan revisi SOP. Sop bukanlah kitab suci, selalu
diantaranya melalui pelatihan SOP. Pelatihan terbuka untuk revisi. Lakukanlah revisi bila
ini berbasis SOP, artinya menggunakan SOP memang diperlukan, hal ini semata-mata
sebagai materi utama pelatihan. untuk penyempurnaan kualitas layanan dan
Sop yang telah ditetapkan sebagai standar meningkatkan kepuasan para penerima layanan.
pelayanan perlu dijelaskan, dipahamkan dan
dilatihkan kepada seluruh staf pelaksana agar
para pelaksana dapat memahami hal-hal penting FORMAT PENULISAN SOP
dari suatu layanan. Diantaranya adalah a) tujuan Penulisan SOP biasanya menggunakan format
layanan, b) apa saja yang harus dipersiapkan, tertentu, namun jangan sampai terganggu dengan
c) bagaimana mengerjakannya langkah demi format tersebut sehingga malah menyulitkan dan
langkah, d) apa hasilnya (produk layanan), menimbulkan rasa enggan menulis SOP. Format
e) waktu layanan, f) bagaimana bersikap bila hanyalah alat bantu untuk memudahkan penulisan
ada sesuatu yang tidak terduga, g) bagaimana SOP format memang penting namun lebih penting
menjelaskani kepada penerima layanan, h) lagi adalah selesainya dokumen SOP. Mulailah
pengambilan persetujuan layanan i) menjawab menulis, awalnya mungkin terasa sulit namun
pertanyaan penerima layanan (publik) j) dan lambat laun akan terbiasa dan terasa mudah dan
lainnya. Selain itu dalam pelatihan tersebut, para menyenangkan.
peserta akan berlatih (simulasi) mengerjakan Pada kesempatan ini penulis akan menjelaskan
layanan sesuai SOP, dengan tujuan agar mereka penggunaan format SOP versi ICH-WHO. Menurut
nantinya dapat bekerja dengan mantap (firm) versi tersebut ada 14 keterangan (variabel) yang
tanpa rasa canggung, takut salah, dan tidak
harus ditulis dalam kolom dokumen SOP yaitu 1)
membahayakan para penerima layanan. Melalui
Judul, 2) Penulis, 3) Persetujuan (otorisasi) 4) Versi,
pelatuhan tersebut para staf akan dapat bekerja
5) Revisi, 6) Tujuan, 7) Scope (ruang lingkup),
sesuai SOP dan dapat memberikan pelayanan
8) Prosedur, 9) Penanggung Jawab, 10) Aplikasi
yang terbaik buat masyarakat. Pelatihan ini
dengan SOP lain, 11) Peristilihan, 12) Referensi,
akan memper­ kuat sistem dan budaya kerja
13) Lampiran, 14) Akses. Variabel utama dari
organisasi sehingga para staf akan bekerja
dokumen tersebut adalah variabel nomor 8 yaitu
berdasarkan sistem tidak berdasarkan individu
variabel prosedur, ini dalah bagian inti dari sebuah
(pendapat pribadi) sehingga semua layanan
SOP. Penjelasan variabel tersebut kami tuliskan di
organisasi akan berlangsung secara sistemik,
bawah ini. (tabel 4).
ajeg, berkesinambungan dan ‘kekal’.
1. Judul. Kolom ini diisi dengan judul SOP.
Tulis judul SOP dengan ringkas namun
10. REVISI
menggambarkan hasil, metode dan tempat.
SOP tidak berada di ruang hampa, namun berada
Berikut ini penulis sampaikan beberapa contoh
dalam dunia realitas. Realitas layanan bersifat
judul misalnya: a) Sop Pengukuran Kapasitas
dinamis dipengaruhi banyak variabel seperti
Paru Atlet dengan alat CPET di Rumah Sakit
tuntutan konsumen, perubahan organisasi,
Olahraga Nasional (RSON). b) Sop Pengukuran
ketersediaan anggaran, inovasi alat, kemajuan
Kepadatan Tulang dengan alat Lunar di RSON.
teknologi, perubahan piranti lunak, kualitas sdm,
c) Sop Penyetoran Pendapatan Negara Bukan
dan lain sebagainya. Penyelenggara layanan
Pajak (PNBP) RSON dengan metode Simfoni.
wajib menjawab tuntutan perubahan tersebut
dengan melakukan beberapa penyesuaian atau 2. Penulis. Kolom ini diisi dengan nama penulis

Edisi keenam Tahun III Media Informasi RSON


19
Artikel Utama
SOP. Tulislah nama penulis yang terlibat dalam lebih dari satu orang. Sebagai contoh misalnya
pembuatan SOP (penulis dapat lebih dari satu layanan pemeriksaan kapasitas paru dengan alat
orang). CPET, maka tulislah nama penanggung jawab
3. Otorisasi. Kolom ini adalah kolom persetujuan. unit pelaksanan dan nama atasan langsungnya
Tulislah nama pejabat yang mempunyai otoritas yaitu direktur sport science RSON. Bila terjadi
(kewenangan) menyetujui penggunaan SOP penyimpangan prosedur, maka penanggung
dalam suatu organisasi. Selain itu cantumkan jawab tersebut yang memeriksa dokumen
juga waktu dimulainya penggunaan SOP. berita acara dan mencarikan solusi dan tindak
Misalnya Nama Direktur Rumah Sakit, tanggal, lanjut atas masalah di lapangan. Penanggung
bulan dan tahun mulai diberlakukan SOP. jawab, juga mempunyai kewenangan (otoritas)
untuk memutuskan apakah suatu layanan dapat
4. Versi. Kolom ini diisi dengan keterangan versi dilanjutkan atau dihentikan.
SOP. Tulislah nama atau sebutan versi SOP,
misalnya Sop versi 2016. 10. Aplikasi dengan SOP lain. Isilah kolom dengan
5. Revisi. Kolom ini diisi dengan waktu yaitu nama SOP lain yang terkait dengan pelaksanaan
tanggal, bulan, dan tahun) revisi dokumen SOP. SOP yang kita tulis.

6. Tujuan. Kolom ini diisi dengan tujuan penulisan 11. Peristilahan. Isilah kolom ini dengan penjelasan
SOP. Tulislah tujuan dengan menuliskan terhadap istilah – istilah yang digunakan pada
hasil layanan atau produk. Berikut ini penulis dokumen SOP.
sampaikan beberapa contoh tujuan misalnya: 12. Referensi. Isilah kolom ini dengan nama
a) Menghasilkan pengukuran kapasitas paru referensi (daftar pustaka) yang digunakan atau
atlet yang aman dan nyaman dengan hasil yang mendasari penulisan SOP. Referensi adalah
berkualitas.. b) Menghasilkan pengukuran acuan penulisan SOP yang membimbing
kepadatan tulang yang aman dan nyaman dan menentukan kualitas sebuah SOP, oleh
dengan hasil yang berkualitas. c) Terlaksananya karenanya ambillah sumber yang kuat dan
penyetoran secara aman seluruh pendapatan mutakhir. Sumber yang kuat dapat berasal
RSON ke kantor kas negara. dari regulasi seperti undang-undang, peraturan
7. Scope. Kolom ini diisi dengan nama pelaksana presiden, keputusan presiden, peraturan menteri
SOP. Tulislah nama pelaksana layanan baik dari dan lainnya. Sumber lainnya dari buku atau
unit pelaksana maupun dari unit lain namun jurnal ilmiah. Ambillah sumber yang semutakhir
terkait dengan terlaksananya layanan. mungkin (maksimal 5 tahun terakhir) agar SOP
yang dibuat dapat bertahan lama. Jangan lupa
8. Prosedur. Kolom ini adalah bagian utama dari
tuliskan sumber referensi sesuai aturan agar
dokumen SOP. Isilah kolom ini dengan narasi
tidak melanggar ketentuan hak cipta intelektual.
kegiatan layanan, secara berurutan, langkah
demi langkah sampai mencapai tujuan. Hal 13. Lampiran. Isilah kolom ini dengan gambar,
ini akan dijelaskan lebih rinci secara khusus di skema atau diagram yang diperlukan untuk
halaman selanjutnya. memudahkan pemahaman pembaca.
9. Penanggung Jawab. Isilah kolom ini dengan 14. Akses. Tuliskan siapa saja yang dapat
nama seseorang yang mempunyai tanggung jawab mengakses dokumen SOP.
atas terlaksana dan tidak terlaksananya suatu
kegiatan layanan. Penanggungjawab biasanya
berjenjang, oleh karenanya nama tersebut dapat

Media Informasi RSON Edisi keenam Tahun III


20
Artikel Utama
Tabel 4: Penjelasan Singkat Format SOP

NO VARIABEL PENJELASAN
1 JUDUL Tuliskan judul SOP
2 PENULIS Tuliskan nama penulis
3 OTORISASI Tuliskan nama pejabat dan tgl SOP di aprove
4 VERSI Tuliskan versi SOP
5 REVISI Tuliskan tanggal revisi SOP (bila ada)
6 TUJUAN Tuliskan SESUATU yang dihasilkan (layanan/ produk)
7 SCOPE Tuliskan siapa saja yang menggunakan SOP ini
8 PROSEDUR Tuliskan sesuai standar WHO, ICH
9 PENANGGUNG JAWAB Tuliskan nama seseorang yang mempunyai kewenangan memutuskan solusi dan
tindak lanjut bila terjadi masalah dalam pelaksanaan SOP.
10 APLIKASI DG SOP LAIN Tuliskan SOP lain yang berhubungan dengan SOP yang ditulis.
11 PERISTILAHAN Jelaskan pengertian bila ada istilah itilah atau definisi dalam SOP yang perlu
dijelaskan untuk memudahkan pemahaman pembaca.
12 REFERENSI Tuliskan sumber penulisan SOP (UU, PP, PERMEN,SK, Jurnal, Buku dan lainnya.
13 LAMPIRAN Lampirkan gambar, skema , alur diagram yang diperlukan untuk memudahkan
pemahaman pembaca.
14 AKSES Tuliskan siapa saja staf atau pimpinan yang boleh membuka SOP.

TEKNIK PENULISAN PROSEDUR SOP Isi informasi prosedur


Inti dari penulisan prosedur dalam sebuah Isi informasi prosedur sebuah kegiatan layanan
SOP adalah adalah pemberian informasi mengenai mungkin banyak sekali namun dapat disederhanakan
proses pelaksanaan suatu layanan. Proses menjadi lima hal pokok yaitu a) apa kegiatannya,
pelaksanaan prosedur suatu kegiatan apakah b) siapa yang melakukan, c) kapan dilakukannya,
kegiatan administrasi, kegiatan layanan atau d) di mana layanan dilakukan, dan e) bagaimana
kegiatan penelitian pada umumnya dapat dibedakan melakukannya. Untuk mudahnya kita ingat saja
menjadi tiga tahapan yaitu a) persiapan prosedur, b) rumus 4W+1H (What, Who, When, Where and How).
pelaksanaan prosedur dan c) pasca prosedur. Pada 1. Informasikan kegiatan apa yang harus atau
pasca prosedur hendaknya tidak lupa disebutkan akan dilakukan.
langkah kegiatan yang terkait dengan penanganan Prosedur suatu SOP harus meninformasikan
limbah akibat prosedur. kegiatan apa saja yang harus atau akan dilakukan
Penulis SOP harus dapat menuliskan informasi untuk mencapai tujuan atau untuk menghasilkan
layanan secara sederhana, ringkas, jelas, namun suatu produk layanan tertentu. Informasikan
menyeluruh dan mudah dipahami. Hal ini apa yang menjadi tujuan layanan dan apa yang
membutuhkan ketrampilan dan latihan menulis. akan di alami dan apa hasil yang akan didapat
Pada kesempatan ini penulis akan menjelaskan dan apa manfaat dari layanan tersebut. Hal ini
teknik penulisan prosedur mencakup isi informasi penting, untuk menimbulkan rasa aman buat
dan bagaimana menulisnya. Ketrampilan ini tidak penerima layanan.
datang seketika namun perlu dilatih dan diasah terus 2. Informasikan siapa yang harus melakukan.
menerus sehingga kita mampu menulis SOP yang Informasikan siapa pelaksana layanan, dari
berkualitas. unit mana, apa kompetensinya dan apa

Edisi keenam Tahun III Media Informasi RSON


21
Artikel Utama
selanjutnya sampai huruf z (bila sampai huruf
kewenangannya. Pelaksana kegiatan merupakan
z). Buat peta jalan kegiatan, atau alur kegiatan
bagian penting dari pelayanan yang berkualitas,
sebagai alat bantu untuk mencegah agar tidak
oleh karenanya pelaksana layanan harus
langkah yang terlewat. Langkah tersebut
mempunyai kualifikasi, sertifikasi, kompetensi
harus tertib, melangkah menuju tujuan yang
dan kewenangan sesuai dengan jenis layanannya.
dimaksud. Hal ini penting untuk menghasilkan
Setiap layanan membutuhkan pelaksana yang
produk layanan yang berkualitas.
mahir dalam hal kemampuan, dan tanggung
jawab. Oleh karenanya informasikan dengan
BAGAIMANA MENULIS PROSEDUR
jelas siapa saja yang dapat malakukan suatu
Pada halaman sebelumnya penulis telah
kegiatan layanan dan kepada siapa dia harus
menjelaskan isi sebuah prosedur selanjutnya akan
bertanggungjawab.
kami jelaskan bagian yang tidak halah pentingnya
3. Informasikan dimana layanan akan dilakukan. yaitu bagaimana menuliskan informasi tersebut
Informasikan di ruang mana saja kegiatan menjadi narasi sebuah sebuah SOP. Menulis
layanan akan dilakukan, jelaskan kondisi prosedur itu sebenarnya tidak sulit bahkan mudah
ruangannya. Sebutkan beberapa ruangan yang asalkan kita mengetahui beberapa tips nya yang
akan digunakan dalam pelayanan misalnya akan penulis jelaskan di bawah ini.
ruang pendaftaran, ruang administrasi,
ruang ganti pakaian, ruang pelayanan, ruang 1. Keep It Short And Simple (KISS)
pengambilan hasil layanan, ruang pembayaran Tujuan penulisan SOP adalah tersedianya
dan sebagainya. Informasikan kondisi ruang dokumen acuan bagi para pelaksana layanan.
layanan apakah sunyi, atau bising. Informasikan Para pelaksana layanan harus mempelajari dan
suhu, kelembaban, sterilitas ruangan dan menguasai SOP padahal tingkat pemahaman
sebagainya. Sebutkan sifat ruangan yang nya bervariasi oleh karenanya buatlah SOP
spesifik, seperti ruang pemeriksaan MRI yang yang mudah dipahami. Tulislah prosedur
tidak boleh ada benda logam, telpon genggam dengan narasi yang singkat dan sederhana
dan lainnya. sehingga mudah dimengerti oleh para pelaksana
4. Informasikan kapan layanan akan dilakukan layanan. Menulis informasi seperti itu memang
Informasikan waktu dan lama layanan. tidak mudah dan butuh latihan. Salah satu
Informasikan secara rinci waktu pelaksanaan tipsnya adalah sebelum menulis prosedur,
layanan. Hari apa ?, apakah setiap harikah atau tulislah terlebih dahulu point-point (peta
beberapa hari tertentu ? Pukul berapa ? Apakah langkah) kegiatan yang harus dilakukan untuk
pagi, sore atau malam ? Informasikan berapa mencapai tujuan layanan atau produk yang akan
lama layanan akan dilaksanakan sejak dari dihasilkan. Tulislah seluruh kegiatan dalam
persiapan, pelaksanaan dan pasca pelaksanaan, peta tersebut dan jangan tulis kegiatan lain yang
informasi ini sangat penting, untuk menimbulkan tidak perlu atau tidak dibutuhkan. Cara ini dapat
rasa tenang dan nyaman bagi penerima layanan. membantu kita dalam menulis prosedur secara
hemat, singkat dan sederhana.
5. Informasikan bagaimana harus dikerjakan
Tulisan yang singkat dan sederhana
Informasikan bagaimana layanan akan
menunjukkan ‘penguasaan’ penulis terhadap
dikerjakan. Informasikan kegiatan tersebut satu
prosedur layanan, sebaliknya bila narasinya
demi satu, langkah demi langkah, dari awal
panjang dan rumit hal itu menunjukkan penulis
hingga akhir secara berurutan tanpa ada yang
belum menguasai prosedur layanan. Hal ini
terlewat atau terlompati, dari huruf a, b, c dan

Media Informasi RSON Edisi keenam Tahun III


22
Artikel Utama
tidak boleh terjadi karena naskah SOP akan sulit namun harus berempati kepada para pelaksana
dipahami dan sulit dilaksanakan para pelaksana. layanan. Situasi seperti ini dapat diatasi dengan
Pada situasi seperti ini solusinya adalah dengan mengundang para pelaksana layanan dan
mengundang nara sumber, konsultan, atau pakar menanyakan apakah kosa kata, atau istilah
untuk memberikan informasi prosedur layanan dalam SOP dapat dipahami dan dimenegrti.
(alat) dengan jelas sampai kita benar-benar Selain itu kita dapat mengundang ahli bahasa
mengerti dan mampu menuliskannya menjadi untuk menjelaskan makna suatu istilah sulit,
prosedur layanan secara singkat, sederhana dan dan mendapatkan kata padanannya yang mudah
mudah dipahami. dimengerti. Kesimpulannya kita harus berusaha
menulis narasi prosedur sebaik mungkin dengan
2. Sesuaikan narasi SOP dengan penggunanya menggunakan ‘bahasa’ para pelaksananya.
Salah satu tujuan penulisan SOP adalah agar
para pelaksana dapat melayanani publik 3. Mulailah kalimat SOP dengan kata kerja
sebaik mungkin, untuk itu para pelaksana aktif
layanan harus membaca dan memahaminya. Tulislah narasi prosedur dengan meng­gunakan
Sop dibuat bukan untuk si penulis tetapi kata kerja aktif. Misalnya ambillah larutan
untuk para pelaksana layanan sedangkan NaCl sejumlah 10 ml dan masukkan ke dalam
kapasitas para pelaksana layanan bervariasi. tabung reaksi. Jangan gunakan kalimat seperti
Mereka mempunyai hal tingkat intelegensi, ini, Larutan Nacl sebanyak 10 ml di ambil dan
tingkat pendidikan, pengalaman kerja, tingkat dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
kemahiran kerja, penguasaan bahasa yang
bervariasi, oleh karena itu tulislah prosedur 4. Gunakan bahasa efektif dan efisien, langsung
SOP dengan mempertimbangkan kapasitas dan menuju sasaran, kalimat tidak berbusa-busa
kemampuan pembacanya atau para pelaksana sehingga mudah dipahami pembaca. Tips
layanan. Berdasarkan pertimbangan tersebut nya adalah tujuan dari suatu langkah kegiatan
maka tulislah narasi informasi prosedur sesuai disebutkan dahulu baru kemudian caranya
dengan bahasa para pelaksana layanan. Tulislah atau teknis pelaksanaannya. Sebagai contoh,
narasi dengan “bahasa kaumnya,” tanpa lakukan kalibrasi alat dengan cara sebagai
mengurangi informasi yang harus disampaikan berikut (sebutkan langkah-langkahnya).
agar para pelaksana mudah memahami dan
melaksanakan layanan sesuai SOP. Menulis
seperti itu memang tidak mudah namun harus
diupayakan dengan sering berlatih. Tulislah
kata, atau istilah yang biasa digunakan para
pelaksana layanan.
Penulisan narasi menggunakan bahasa
penulis menunjukkan egoisme penulis, hal
ini merugikan karena SOP tersebut hanya
dimengerti oleh penulis saja sehingga menjadi
tidak ‘operasional’. Sop menjadi sulit dipahami
dan sulit dilaksanakan, kalaupun dilaksanakan
hasil layanannya tidak akan berkualitas. Hal
ini tidak boleh terjadi. Kita tidak boleh egois,

Edisi keenam Tahun III Media Informasi RSON


23
Artikel Utama
Tabel 5: REVISI SOP: KALIBRASI ALAT BMD PRODIGY DXA
TANGGAL 19 APRIL 2016
NO SEBELUM REVISI SESUDAH REVISI
1 Klik dua kali pada menu ikon Prodigy (lihat gambar Tampilkan menu utama pada layar monitor (Gb. 4 hal.
3), sehingga muncul tampilan menu utama pada layar 129) dengan cara menakan dua kali pada menu ikon
monitor (lihat gambar 4). Prodigy (Gb. 3 hal. 129).
2 Klik satu kali pada menu ikon Quality Assurance (lihat Tampilkan gambar hasil kalibrasi presisi sebelumnya
gambar 4B), sehingga muncul tampilan gambar hasil pada layar monitor (Gb. 5 hal. 130) dengan cara
kalibrasi presisi sebelumnya pada layar monitor (lihat menakan satu kali pada menu ikon Quality Assurance
gambar 5). (Gb. 4B hal. 129).
3 Klik satu kali pada menu ikon Start untuk memulai Nyalakan sinar laser pada alat pindai dengan cara
kalibrasi presisi (lihat gambar 5B). Alat pindai akan menekan satu kali pada menu ikon Start (Gb. 5B hal.
bergeser (setelah 30 detik) dan muncul sinar laser 130) sehingga alat pindai akan bergeser. Setelah 30
(berupa tanda tambah dengan nyala merah terang) pada detik sinar laser muncul pada meja pemeriksaan BMD
meja pemeriksaan BMD (lihat gambar 6A). Petugas lain (Gb. 6A hal. 130).
memastikan sinar laser telah muncul pada meja dengan Petugas lain memastikan sinar laser telah muncul pada
melihat area sekitar meja pemeriksaan dan melaporkan meja dengan melihat area sekitar meja pemeriksaan
ke operator dengan kalimat “sinar laser telah muncul”. dan melaporkan ke operator dengan kalimat “sinar
laser telah muncul”.

5. Complete: sama seperti yang dituliskan dalam tujuan


Tuliskan seluruh informasi secara lengkap SOP. Gambar tersebut diberi identitas sesuai
langkah demi langkah jangan ada yang terlewati ketentuan penulisan artikel ilmiah. (Gb.1:
agar kegiatan layanan dapat terlaksana dengan Tombol aktivasi alat C-arm, prosedur 3.2)
baik. Gambar yang dilampirkan sebaiknya tidak
menggunakan gambar yang ada di buku
6. Objective: referensi namun menggunakan gambar hasil
Tuliskan fakta bukan opini. Tuliskan setiap buatan sendiri. Gambar buatan sendiri lebih
langkah kegiatan sesuai dengan sesuai dengan otentik, mudah dipahami sesuai dengan alat
rujukannya, yaitu berdasarkan literatur, buku yang digunakan seperti disebutkan di SOP
panduan (manual book) dan tidak berdasarkan tempat kita bekerja hal ini akan meminimalisir
asumsi, atau pendapat pribadi. Hal ini sangat kesalahan pemahaman. Gambar buatan sendiri
berbahaya karena dapat terjadi kesalahan ini dapat diatur dimensinya sesuai kebutuhan
yang berpotensi menimbukan ketidakamanan, penjelasan prosedur.
ketidaknyamanan dan hasil layanan yang tidak
berkualitas. 9. Kalimat efektif : clear and concise. Contoh
unclear Volume larutan dicatat di lembar
7. Coherent: keperawatan Contoh clear. Catatlah volume
Narasi suatu prosedur SOP hendaknya larutan pada lembarkeperawatan
mencerminkan alur berfikir yang logis, tertib
dan berurutan. 10. Tingkat detil (rinci): tergantung individu
pelaksana SOP (tingkat kemahiran) Gunakan
nama generik bila memungkinkan
8. Lampirkan SOP dengan gambar-gambar,
alur diagram, contoh perhitungan dan 11. Hindari Lakukan ini atau lakukan itu,
lain lain yang dianggap perlu agar SOP where appropriate Sebaiknya Anda boleh
mudah dipahami, mudah dilaksanakan dan menggunakan pilihan 1 dan berikan alasan
dapat menghasilkan produk atau sesuatu yang kapan melakukan pilihan 2.

Media Informasi RSON Edisi keenam Tahun III


24
Artikel Utama
PENUTUP UCAPAN TERIMA KASIH
Membuat SOP bukanlah sekedar membuat Terima kasih kami sampaikan kepada berbagai
dokumen untuk menggugurkan kewajiban pihak yang telah membantu terselesaikannya tulisan
memenuhi suatu legalitas atau persyaratan tertentu ini, khususnya kepada dr. Prita Kusumaningsih
namun lebih penting dari itu adalah suatu langkah Sp.OG, drg. Esti Cahyani A, dr. Muhammad
penting dalam membangun sistem dan budaya kerja. Abdurrahman Al Haraani, dr. Dini Wulan Sari, dan
Membangun sistem kerja, membangun budaya kerja Shof Watunnida, SKM, Yuliyanti Setiyorini, A.Md.,
para penyelenggara layanan yang berbasis kepada Krisdianto, AMTE., Rahmat Hidayat Bangko, ST.,
kepuasan para peneri,a layanan. Membangun budaya Dr. Ismun Dwi Karyatiningsih, M.Pd. dan seluruh
kerja para abdi negara untuk selalu memberikan staf RSON yang tidak dapat saya sebutkan namanya
layanan yang bermanfaat, aman, nyaman dan satu persatu. Semoga Allah SWT memberikan
berkualitas kepada masyarakat. Semoga tulisan ini kebaikan yang banyak kepada semuanya.
memberikan inspirasi dan manfaat buat kita semua Jazakumulaahu khairan katsiran.
untuk selalu memberikan pelayanan prima kepada
masyarakat. Semoga Allah SWT merihoi usaha kita.
Amim Ya Rabbal Alamin.

DAFTAR PUSTAKA
15. Undang-Undang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pasal 56
1. Undang-undang No. 39 tahun 2008 tentang Kementerian Negara, Pasal
ayat 1 - 2.
1, ayat 1
16. Undang-Undang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pasal 57
2. Undang-undang No. 32 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
ayat 1 - 3.
Pasal 2, ayat 1-3
17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. tahun 2009 tentang
3. Undang-undang No. 17 tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan,
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Pasal 1, ayat 1
18. Undang-Undang No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
4. Undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Pasal 1, ayat 1
Publik, Pasal 7 ayat 3
5. Undang-Undang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pasal 5.
19. Undang-Undang No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
6. Undang-Undang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pasal 1
Publik, Pasal 7 ayat 1-2
ayat 6.
20. Undang-Undang No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
7. Undang-Undang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pasal 1
Publik, Pasal 9 Ayat 2b
ayat 7.
21. Undang-Undang No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
8. Undang-Undang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pasal 15
Publik, Pasal 9 ayat 4.
9. Undang-Undang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pasal 20,
22. Undang-Undang No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
ayat 1-5
Publik, Pasal 3. Ayat d
10. Undang-Undang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pasal 2.
23. Undang-Undang No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
11. Undang-Undang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pasal 40
Publik, Pasal 3 ayat f
ayat 1-3
24. Undang-UndangNo. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
12. Undang-Undang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pasal 35
Publik, Pasal 52
ayat 3
25. Undang-UndangNo. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
13. Undang-Undang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pasal 54
Publik, Pasal 7 ayat 6
ayat 1 - 11.
26. Permenpan No. 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar
14. Undang-Undang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pasal 55
Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
ayat 1 - 3.

Lampiran 1: Berita Acara Rapat Kelayakan SOP RSON

Kementerian Pemuda dan Olahraga


Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON)
Berita Acara Rapat Kelayakan SOP RSON, Kemenpora RI
Pada hari ini tanggal 3 Maret 2016, di Ruang Sarengat, RSON, pk. 08.00 – pk. 10.00 telah dilakukan rapat
penilaian kelayakan DRAF SOP dengan judul Pengukuran Kapasitas Paru dengan Alat CPET.
Rapat dipimpin oleh Dr. Basuki dengan sekretaris dr. Anang dengan anggota dr. Danar, dr. Dini Wulansar,
dr. Bunga.
Rapat memutuskan bahwa DRAF SOP tersebut layak menjadi SOP dan selanjutnya dapat dilakukan Uji
Coba SOP.
Jakarta, 03 Maret 2016
Pimpinan Rapat Sekretaris Rapat
Dr. Basuki Supartono Dr. Anang

Edisi keenam Tahun III Media Informasi RSON


25
Artikel Utama
Lampiran 2: Berita Acara Pengujian SOP RSON

Kementerian Pemuda dan Olahraga


Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON)
Berita Acara Pengujian SOP RSON, Kemenpora RI
Pada hari ini tanggal 3 Maret 2016, di Ruang Sport Science, Lantai IV, RSON, pk. 08.00 – pk. 10.00 telah
dilakukan uji coba SOP dengan judul Pengukuran Kapasitas Paru dengan Alat CPET.
Pengujian dipimpin oleh Dr. Basuki dengan sekretaris dr. Anang dengan anggota dr. Danar, dr. Dini
Wulansar, dr. Bunga.
Tim Penguji memutuskan bahwa SOP tersebut dapat ditetapkan menjadi SOP dan selanjutnya dapat
dibuatkan SK Penetapannya.

Jakarta, 03 Maret 2016
Pimpinan Penguji Sekretaris Penguji

Dr. Basuki Supartono Dr. Anang

Lampiran 3: SK Penetapan Buku Standar Pelayanan Sport Science

KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT OLAHRAGA NASIONAL
NOMOR : KEP. 001 /RSON/VI/2016

TENTANG

PENETAPAN BUKU STANDAR PELAYANAN SPORT SCIENCE


RUMAH SAKIT OLAHRAGA NASIONAL
KEMENPORA RI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


DIREKTUR RUMAH SAKIT OLAHRAGA NASIONAL

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap atlet pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya dan juga sebagai salah satu persyaratan pengurusan akreditasi
Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON) guna mengukur pencapaian dan cara penerapan
standar pelayanan RS sebagaimana yang diamanahkan dalam undang-undang tentang rumah
sakit maka dianggap perlu melakukan penyusunan Standar Pelayanan yang berlaku bagi unit
yang ada di RSON;
b. bahwa salah satu unit yang membutukan adanya standar pelayanan di RSON adalah unit Sport
Science, sebagai bagian dari pelayanan terhadapa atlet yang aman, nyaman dan berkualitas;
c. bahwa berdasarkan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b maka perlu menetapkan
Keputusan Direktur Rumah Sakit Olahraga Nasional tentang Penetapan Buku Standar
Pelayanan Sport Science RSON Kemenpora RI.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 9 tahun 1960 tentang Pokok-pokok Kesehatan;

Media Informasi RSON Edisi keenam Tahun III


26
Artikel Utama

4. Undang-undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;


5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 512/MENKES/PER/IV/2007 tentang Izin Praktek dan
Pelaksanaan Praktek Kedokteran;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 417/Menkes/Per/II/2011 tentang Komisi Akreditasi Rumah
Sakit;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah
Sakit;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2052/Menkes/Per/X/2011 tentang Izin
Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran;
10. Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Nomor 193 tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pemuda dan Olahraga;
11. Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Nomor 0059 tahun 2013 tentang
Pengembangan Kepemimpinan Pemuda; dan
12. Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Nomor 0524 Tahun 2014 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Olahraga Nasional;
13. Surat Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Nomor 0015 Tahun 2014
Tentang Pengangkatan Direktur Rumah Sakit Khusus Rehabilitasi Medik (Olahraga) Sentra
Pelayanan Rehabilitasi Cidera Olahraga Nasional Kementerian Pemuda dan Olahraga.
14. Surat Keputusan Kepala Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi DKI Jakarta Nomor
59/2.5/31/-1.77/2015 Tentang Izin Operasional Rumah Sakit Umum Kelas C Kepada Rumah
Sakit Olahraga Nasional Kementerian Pemuda dan Olahraga RI;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT OLAHRAGA NASIONAL TENTANG


PENETAPAN BUKU STANDAR PELAYANAN SPORT SCIENCE RUMAH SAKIT
OLAHRAGA NASIONAL KEMENPORA RI
Kesatu : Menetapkan Buku Standar Pelayanan Sport Science RSON Kemenpora RI sebagai bagian
dari standar pelayanan terhadap atlet dan masyarakat di RSON.
Keduat : Segala biaya yang diperlukan dalam pelaksaan keputusan ini dibebankan pada anggaran
Rumah Sakit Olahraga Nasional dan sumber-sumber lain yang sah serta tidak mengikat
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kelima : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal Juni 2016

DIREKTUR RUMAH SAKIT OLAHRAGA NASIONAL

Dr. dr. BASUKI SUPARTONO, Sp.OT, FICS, MARS


NIP.19611022 199003 1 007

Edisi keenam Tahun III Media Informasi RSON


27
Artikel Ilmiah

Olahraga
pada Anak dan Remaja
Oleh: dr. M. Natsir, Sp.A dan dr. Yasmien Anis

Aktivitas fisik atau olahraga tidak hanya Menurut American Academy of Pediatrics (AAP),
bermanfaat untuk kesehatan fisik anak dan remaja seorang anak membutuhkan 60 menit aktivitas fisik
seperti meningkatkan lean body mass, mengurangi risiko dengan intensitas sedang yang menyenangkan dan
obesitas, penyakit pembuluh darah, dan keganasan di bervariasi sesuai perkembangan menurut usia anak.
kemudian hari. Selain itu pertumbuhan tulang dan otot Apabila anak tidak dapat melakukan aktivitas fisik
dapat berlangsung dengan baik. Keterampilan gerak, selama satu jam penuh, aktivitas tersebut dapat
interaksi sosial, dan perkembangan otak juga terasah dilakukan dalam dua kali periode 30 menit atau empat
saat bermain. Anak yang aktif akan belajar akan kali periode 15 menit dalam sehari. Aktivitas fisik
meningkatkan kemampuan belajar dan berlatih dengan tersebut disesuaikan dengan usia, gender, dan tahap
lebih efektif, baik di dalam maupun di luar lingkungan perkembangan fisik dan emosional anak.
sekolah. Anak akan merasa gembira dan percaya Bentuk olahraga yang dianjurkan antara lain jog­
diri, meningkatkan kesehatan mental psikologis, dan ging, olahraga aerobik, berlari, naik sepeda cepat,
membantu anak mengurangi stres serta memiliki pola berjalan menanjak, dan bela diri. Olahraga jenis ini
tidur yang baik. Aktivitas fisik yang dilakukan sejak termasuk dalam vigorous-intensity activity, yang
dini akan membentuk anak menjadi seorang dewasa menggunakan energy lebih dari 7 kcal per menit
dengan gaya hidup aktif. dan memiliki manfaat lebih baik dibandingkan

Sumber: (http://www.solusisehatku.com/memilih-jenis-olahraga-yang-menyenangkan-bagi-anak-anak)

Edisi keenam Tahun III


28
Artikel Ilmiah
dengan  moderate-intensity yang menggunakan disebut interactive guided play atau bermain interaktif
energi sekitar 3,5-7 kcal per menit. Contoh dari dengan arahan seperti berlatih menari, yang juga
olahraga  moderate-intensity antara lain berjalan melatih anak untuk mengikuti instruksi.
hingga berjalan cepat, senam, dan naik sepeda santai. Sebuah penelitian di Iowa, Amerika Serikat,
Salah satu masalah yang harus kita perhatikan menunjukkan bahwa anak-anak yang secara aktif
dalam keseharian dan kesehatan anak kita bermain memperlihatkan pertumbuhan dan perkem­
adalah physical inactivity, yaitu anak kurang melakukan bangan tulang yang optimal. Banyak penelitian lain
kegiatan fisik. Contoh keadaan ini antara lain anak yang membuktikan bahwa bermain aktif mencegah
cenderung memilih diantar ke sekolah menggunakan anak dari kelebihan berat badan dan obesitas.
kendaraan dibandingkan bersepeda atau jalan kaki,
anak memilih bermain video games atau menonton Olahraga anak usia 5-10 tahun
televisi dibanding bermain di luar rumah dan lainnya. Pada usia ini, anak sudah lebih lincah dan dapat
Kadang, orangtua juga turut mendukung kondisi ini beraktivitas dalam bentuk permainan yang lebih
karena berbagai alasan seperti takut membiarkan anak bervariasi. Pada usia 5-6 tahun, anak mulai dapat
bermain di luar rumah yang dapat membahayakan bermain yang memerlukan sedikit instruksi, fokus
diri anak. AAP merekomendasikan bahwa anak usia di pada kesenangan, bukan fokus pada kompetisi.
bawah 2 tahun sebaiknya tidak dibolehkan menonton Bentuk kegiatan berupa aktivitas fisik yang berulang-
televisi, sedangkan anak usia di atas 2 tahun hanya ulang, hindari gerakan yang terlalu kompleks dan
boleh menonton televisi paling lama 2 jam per hari. dapat melatih keterampilan berpikir. Kegiatan yang
dilakukan antara lain berlari, berenang, melempar,
Olahraga bayi usia di bawah 1 tahun dan menangkap bola. Pada usia 7-11 tahun, aktivitas
Stimulasi merupakan sarana bermain dan belajar fisik juga lebih kepada kesenangan bukan kompetisi,
bagi bayi. Orangtua dapat mulai mengajarkan aktivitas bermain dengan peraturan dan instruksi yang fleksibel.
fisik yang akan membantu perkembangan, khususnya Misalnya bermain sepak bola yang memerlukan
perkembangan motor kasar. Hal penting yang perlu aktivitas yang lebih kompleks dan keterampilan
diperhatikan adalah bayi harus diletakkan di tempat kognitif, serta perlu bekerja sama dalam tim.
yang aman dan orangtua memfasilitasi aktivitas fisik
serta tidak menghalangi bayi untuk bergerak baik Usia remaja 11-21 tahun
untuk gerakan motor kasarnya maupun perkembangan Pada usia ini, anak sudah memasuki masa remaja.
lainnya. Dengan memberikan kebebasan bayi bergerak Olahraga juga membentuk otot dan meningkatkan
di tempat yang aman, akan memberikan kesempatan kekuatan otot dan tulang serta mengurangi lemak
bayi untuk mengeksplorasi lingkungan, belajar, serta tubuh sehingga menjaga kesehatan fisik. Selain itu,
membentuk dan memperkuat ototnya. olahraga dapat mengurangi depresi, cemas, dan
meningkatkan percaya diri dan keahlian. Remaja
Olahraga anak usia 1-4 tahun memiliki banyak pilihan dan waktu yang lebih panjang
Pada periode usia ini, seorang anak diharapkan dalam berolahraga. Olahraga yang bersifat kompetitif
sudah dapat berjalan, berlari, dan melompat. Pada merupakan tantangan tersendiri bagi remaja.
masa ini, olahraga diperlukan untuk memperkuat
kemampuan dasar motor kasar dan kemudian melatih Bahan Bacaan
fungsi dan kemampuan motorik, serta perkembangan – Active Healthy Living: Prevention of Childhood Obesity Through
Increased Physical Activity. COUNCIL ON SPORTS MEDICINE AND
lainnya seperti kemampuan koordinasi mata-tangan FITNESS,2005–2006
(motor-halus), keseimbangan, dan ritme gerak fisik. – Medise BE. Manfaat Olahraga Bagi Kesehatan Anak dan Remaja.
Available from: http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-
Bentuk paling sering dari aktivitas fisik pada masa ini anak/manfaat-olahraga-bagi-kesehatan-anak-dan-remaja.
adalah bermain secara aktif seperti berjalan, berlari, – Sambo CM. Aktivitas Fisik Pada Anak. Available from: http://www.
idai.or.id/artikel/uncategorized/aktivitas-fisik-pada-anak
memanjat, dan lainnya. Bentuk lain adalah yang

Edisi keenam Tahun III


29
Artikel Ilmiah

Kenali Kardiomiopati Hipertrofi:


salah satu Penyebab
Kematian Mendadak pada Atlet
Oleh: dr. Agoes Kooshartoro, Sp.PD*, dr. Ferdianto Sp.Ok.** dan dr. Lastri Diyani Siregar***
*dokter spesialis Penyakit Dalam RSON, **dokter spesialis Okupasi RSON, ***dokter umum RSON

Kematian mendadak pada atlet yang sedang penyakit sistemik. Kardiomiopati hipertrofi adalah
berkompetisi masih sering dijumpai. Contohnya saja suatu kondisi dimana salah satu otot jantung menjadi
kejadian yang terjadi di lapangan sepak bola, antara lebih tebal (menebal) dibandingkan bagian lainnya.
lain menimpa Marc Vivien Foe, Miklos Feher, Antonio Penebalan ini membuat darah lebih sulit keluar dari
Puerta, dan Fabrice Muamba. Hanya Fabrice Muamba jantung sehingga memaksa jantung bekerja lebih kuat
yang nyawanya berhasil diselam­atkan, sedangkan untuk memompa dan relaksasi.2
ketiga pemain lain tidak tertolong. Hasil otopsi ketiga Kondisi kardiomiopati hipertrofi dapat terjadi
pemain tersebut menunjukkan adanya kelainan jantung pada semua usia. Dilaporkan kardiomiopati hipertrofi
yang disebut kardiomiopati hipertrofi. Data di Amerika pada atlet kompetisi lebih rendah, sekitar satu dari
Serikat menunjukkan bahwa kardiomiopati hipertrofi 1000 hingga satu dari 1500 atlet. Tidak ada perbedaan
menjadi penyebab tersering kematian mendadak pada angka kejadian pada laki-laki atau perempuan,
atlet mud­a.1 walaupun prevalensi pada laki-laki lebih sering pada
Kardiomiopati dapat diartikan sebagai penyakit usia muda dan perempuan pada usia tua.3,4,5
pada otot jantung yang tidak diketahui penyebabnya, Penyebab pasti kardiomiopati hipertrofi tidak
dimana tidak didapati adanya penyakit jantung bawaan diketahui dan kemungkinan multifaktorial, namun
(PJB), tekanan darah tinggi (hipertensi), kelainan katup didapatkan adanya keterlibatan kelainan genetik yang
jantung didapat, kelainan arteri koroner, infeksi atau bersifat diturunkan. Kondisi ini diturunkan secara
autosomal dominan dan berhubungan dengan adanya
mutasi pada protein otot jantung.4,5,6
Untuk gejala klinis, kebanyakan pasien dewasa
muda, gejala awal yang muncul juga berbeda mulai
dari sesak nafas terutama pada peningkatan aktifitas
(latihan), jantung berdebar-debar, nyeri dada, pingsan
tiba-tiba, hingga kematian mendadak akibat ventrikel
takikardi atau fibrilasi.6
Kondisi kardiomiopati hipertrofi bukan meru­
pakan hal yang menguntungkan untuk seseorang,
Gb.1: Anatomi Jantung Normal (kiri) dan Jantung Dengan Kardiomiopati
Hipertrofi (kanan)3
terutama atlet. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan

Edisi keenam Tahun III


30
Artikel Ilmiah
fungsi jantung dalam kondisi normal maupun saat mendadak yang tinggi pada saat latihan atau sesaat
beraktivitas lebih. Selama berolahraga sekitar 25% setelah latihan. Sayangnya, para pakar belum membuat
pasien dengan kardiomiopati hipertrofi memiliki batasan tingkat latihan yang jelas dan aman untuk
respon tekanan darah sistolik yang abnormal (tekanan atlet dengan kardiomiopati hipertrofi. Selain itu pasti
sistolik gagal naik atau terlalu turun). Adanya gejala ada perbedaan batasan untuk cabang olahraga dan
ini adalah suatu tanda prognosis penyakit yang buruk. perorangan.5,7
Pasien dengan kardiomiopati hipertrofi pada usia Fakta diatas menunjukkan pentingnya seorang
berapapun juga memiliki kebutuhan oksigen yang atlet untuk melakukan pemeriksaan kesehatan
lebih tinggi dikarenakan kondisi penebalan jantung. berkala secara rutin, terutama dengan adanya kondisi
Hal ini mengakibatkan apabila aktivitas meningkat, tertentu yang membatasi performanya sebagai atlet.
maka akan terjadi ketidak seimbangan supply-demand Dan saat kondisi ini dialami, maka seharusnya atlet
dari oksigen sehingga dapat muncul iskemik (jaringan tersebut, pelatih, keluarga bahkan pemerintah harus
kekurangan oksigen) bahkan infark (kematian jaringan memberikan perhatian khusus untuk mengantisipasi
karena kurang oksigen) otot jantung.5 perburukan kesehatan yang berujung pada kematian
Biasanya seorang atlet dengan kondisi ini bisa atlet muda di tengah kompetisi.1
diketahui saat seleksi atlet, pemeriksaan kesehatan atlet
berkala, pre participating examination (pemeriksaan Daftar Pustaka:
sebelum kompetisi) melalui pemeriksaan fisik dan 1. Fadil, A.; Kardiomiopati Hipertrofi : Penyebab Kematian
Utama pada Atlet, edisi 01, vol.XL, 2014. Diunduh dari : http://
EKG (rekam jantung). Apabila dari pemeriksaan ini
www.jurnalmedika.com/edisi-tahun-2014/edisi-no-01-vol-xl-
ditemukan kelainan, maka dokter akan menyarankan
2014/658-artikel-penyegar/1475-kardiomiopati-hipertrofi-
untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter spesialis penyebab-utama-kematian-mendadak-pada-atlet [Diakses
terkait, mulai dari ekokardiografi (USG jantung) hingga tanggal 15 September 2015].
MRI jantung.5,7 2. Siregar, A ; Kardiomiopati Primer pada Anak, 2005. Diunduh dari:
Amerika telah membuat suatu kriteria dalam http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/2016/1/
mendiskualifikasi atlet dengan kelainan jantung, ada anak-abdullah.pdf [Diakses tanggal 15 September 2015].
3. University of Mariland Medical Center.; Hypertrophic
dua panduan yang sering dipakai yaitu The Bethesda
Cardiomyopathy, Diunduh dari : http://umm.edu/health/
Conference dan ESC Consensus. Selain itu ada juga
medical/ency/articles/hypertrophic-cardiomyopathy [Diakses
The European Recommendation yang lebih ketat tanggal 15 September 2015].
dalam membuat kriteria diskualifikasi untuk kondisi 4. Shah, Sandy N.; Hypertrophic Cardiomyopathy, Diunduh dari
kelainan jantung antara lain, sindrom QT-memanjang, : http://emedicine.medscape.com/article/152913-overview
kardiomiopati hipertrofi, dan kondisi lain dimana hasil [Diakses tanggal 15 September 2015].
temuan pemeriksaan jantung dalam ambang batas.5 5. American Heart Asociation.; Hypertrophic Cardiomyopathy,
2011 Diunduh dari : http://www.heart.org/HEARTORG/
Namun di negara lain seperti Italia , kriteria ini
Conditions/More/Cardiomyopathy/Hypertrophic-
masih sulit diterapkan, terutama saat kondisi ini terjadi
Cardiomyopathy_UCM_444317_Article.jsp [Diakses tanggal
pada atlet yang sedang bersinar. Dan juga karena 15 September 2015].
adanya faktor eksternal seperti keluarga, penggemar, 6. Drezner, Jonathan A; Ashley, Euan; Baggish, Aaron L;
kerabat, pelatih dan sebagainya.6 Borjesson, Mats; Corrado, Domenico; et al.; Abnormal
Jika seorang atlet didiagnosis dengan kardio­ Electrocardiographic Findings in Athletes : Recognising
miopati hipertrofi, maka atlet tersebut tidak boleh Changes Suggestive of Cardiomyopathy, in Br J Sport Med ed
47, hal. 137-152, 2013.
berkompetisi untuk olahraga ekstrim, olahraga dengan
7. Lawless, Christine E.; Cardiovascular Screening of
intensitas tinggi, dan olahraga angkat berat. Hal
Athletes : Focused Exam, Electrocardiograms, and Limited
ini dikarenakan ada risiko timbul serangan jantung Echocardiograms, Springer Science, Chicago, 2011.

Edisi keenam Tahun III


31
Liputan Khusus

Menpora Meresmikan
Alat Kesehatan Baru
di RSON
R umah Sakit Olahraga Nasional
(RSON), Kamis (2/6) mengadakan
syukuranatas dikeluarkannya izin tetap
rumah sakit, peresmian alat kesehatan
baru dan pemberlakuan tarif alat-
alat kesehatan baru di RSON milik
Kemenpora.
Sekitar 15 alat kesehatan baru
diresmikan penggunaannya. Antara lain
4 alat fisioterapi, BMD (alat pe­merik­
saan kepadatan tulang dan kompo­sisi
lemak tubuh), C- Arm untuk pencitraan
tulang di kamar operasi, USG 3 D
memeriksa antar lain kondisi otot
atlet, CPET (alat untuk memeriksa VO2 Menteri Pemuda dan Olahraga RI, H. Imam Nahrawi dan Direktur RSON, Dr. Basuki Supartono dalam
acara Peresmian Alkes Baru RSON
Max dan Spirometri), Pedoscan (alat
untuk memeriksa bentuk telapak kaki),
infus pump, syringe pump, C-Arm (alat Pada kesempatan tersebut, kesembuhan pasien.
pemeriksaan dengan fluoroscopy saat Menpora Imam Nahrawi mengatakan, Menpora Imam Nahrawi lalu
operasi), alat kultur mikrobiologi dan peresmian alat-alat kesehatan ini mengingatkan, agar kita harus
alat untuk pemeriksaan kimia darah merupakan bukti komitmen RSON, memastikan supaya atlet mendapat
(kimia analyzer). Dengan tersedianya bahwa pengadaan alat - alat kesehatan pelayanan kesehatan khusus saat
alat kesehatan baru ini, diharapkan ini dilakukan secara transparan untuk mengalami cedera atau sakit. Untuk
RSON dapat meningkatkan kualitas digunakan bagi kepentingan negara. itu, akan dikeluarkan regulasi baru agar
pelayanan kesehatannya untuk atlet Para dokter di RSON juga senantiasa mengirimkan atlet yang cedera dan
dan masyarakat umum. menyertakan doa untuk menstimulasi berobat ke RSON.
Kemudian Direktur RSON, Dr. dr.
Basuki Supartono, Sp.OT., FICS, MARS
menyatakan, RSON merupakan satu
satunya rumah sakit olahraga di kawasan
Asia. Sedangkan di dunia, hanya ada 2
rumah sakit serupa yaitu di Brazil dan
Qatar. Staf RSON sebanyak 189 personil
terdiri dari PNS dan PTT (Pegawai Tidak
Tetap). Dengan jumlah pengunjung
hingga kini sebanyak 8500 pasien.
Pengadaan sejumlah alat kesehatan
sport science dan alat kesehatan lainnya
tersebut bersumber dari anggaran
APBN dan APBN-P TH 2015 senilai Rp
Menteri Pemuda dan Olahraga RI, H. Imam Nahrawi melakukan prosesi penguntingan pita dalam acara 13,7 miliar. (Ratih Sayidun)
Peresmian Alkes Baru di RSON.

Edisi keenam Tahun III


32
Galeri Foto

Galeri Fot

Direktur RSON dr Basuki Supartono berfoto bersama dengan Team Archery Indonesia saat konsultasi
kondisi kesehatan atlet , RSON , Cibubur 19 Januari 2016

PJ Sport Science RSON Dr. Ismun berbincang dengan Ketua SATLAK PRIMA Ahmad Sutjipto di ruangan
Hydro Pool, RSON,Cibubur , 6 Januari 2016

Edisi keenam Tahun III


33
Galeri Foto

Direktur Executive PRIMA Hari Setiono mengunjungi Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON) sedang
berbincang dengan Direktur Utama RSON dr Basuki Supartono di ruang Jogging Track 4 Januari 2016

Direktur Executive Program Satuan Pelaksana Pogram Indonesia Emas (PRIMA) Hari Setiono beserta
jajarannya berfoto bersama dengan Direktur Utama RSON dr Basuki Supartono dan staff di Auditorium
RSON 4 Januari 2016

Edisi keenam Tahun III


34
Galeri Foto

Atlet Bulutangkis Nasional Muhammad Ahsan saat


menjalani tes kesehatan mata bagi atlet Olimpiade
2016 di Rumah Sakit Olahraga Nasional, Cibubur,
Jakarta Timur, 6 Januari 2016

Petugas memeriksa kesehatan kaki Atlet Bulutangkis


Nasional Hendra (kanan) saat menjalani tes medis
bagi atlet Olimpiade 2016 di Rumah Sakit Olahraga
Nasional, Cibubur, Jakarta Timur, 6 Januari 2016

Edisi keenam Tahun III


35
Galeri Foto

PJ Sport Science RSON RSON Dr. Ismun berfoto bersama dengan Ketua SATLAK PRIMA Ahmad Sutjipto
dalam rangka kunjungan kerja di Auditorium RSON,Cibubur , 6 Januari 2016

Dokter Gigi RSON memeriksa kesehatan gigi Atlet Lompat Jauh Maria Londa (kanan) saat menjalani tes
medis bagi atlet Olimpiade 2016 di Rumah Sakit Olahraga Nasional, Cibubur, Jakarta Timur, 6 Januari
2016

Edisi keenam Tahun III


36
Galeri Foto

Petugas memeriksa tekanan darah dan suhu badan


Atlet Bulutangkis Nasional Hendra (kiri) saat menjalani
tes medis bagi atlet Olimpiade 2016 di Rumah Sakit
Olahraga Nasional, Cibubur, Jakarta Timur, 6 Januari
2016

Petugas memeriksa tinggi dan berat badan Atlet


Bulutangkis Nasional Greysia Poli (kanan) saat
menjalani tes medis bagi atlet Olimpiade 2016 di
Rumah Sakit Olahraga Nasional, Cibubur, Jakarta
Timur, 6 Januari 2016

Edisi keenam Tahun III


37
Galeri Foto

Petugas memeriksa kesehatan mata (buta warna) Atlet Bulutangkis Nasional Tontowi Ahmdad (kiri)
saat menjalani tes medis bagi atlet Olimpiade 2016 di Rumah Sakit Olahraga Nasional, Cibubur, Jakarta
Timur, 6 Januari 2016

Petugas memeriksa kesehatan mata Atlet Bulutangkis Nasional Muhammad Ahsan (kanan) saat
menjalani tes medis bagi atlet Olimpiade 2016 di Rumah Sakit Olahraga Nasional, Cibubur, Jakarta
Timur, 6 Januari 2016

Edisi keenam Tahun III


38
Galeri Foto

Petugas mengambil sampel darah Atlet Bulutangkis Nasional Liliana Natsir (kanan) saat menjalani tes
medis bagi atlet Olimpiade 2016 di Rumah Sakit Olahraga Nasional, Cibubur, Jakarta Timur, 6 Januari
2016

Tes Psikologi atlet Olimpiade 2016 di Rumah Sakit Olahraga Nasional, Cibubur, Jakarta Timur, 6 Januari
2016

Edisi keenam Tahun III


39
Sosok

Dokter yang Hobi


Bermain Sepak Bola
dr. Danarto Hari Adhimukti

M
enjadi dokter kecil saat
duduk di bangku Sekolah
Dasar merupakan awal
ketertarikan dr. Danarto Hari Adhimukti
untuk menekuni profesi sebagai
seorang dokter. Sejak bulan April
2014, pria yang akrab disapa dr.Danar
ini bekerja di Rumah Sakit Olahraga
Nasional (RSON).
Awalnya, Pria yang sebelumnya
bertugas di RSUD Kalianda, Lampung
Selatan ini melihat informasi tentang
pembukaan penerimaan CPNS di
RSON (dahulu namanya Rumah Sakit
Khusus Rehabilitasi Medik (Cedera)
Olahraga). Dengan seijin Direktur
RSUD Kalianda saat itu, dr. Danar
mengikuti seleksi tersebut meskipun
harus bolak balik Lampung-Jakarta. Hal
yang membuatnya bersemangat yaitu
rumah sakit ini sesuai dengan hobi
dan minatnya dalam dunia olahraga.
Perjuangannya tidak berakhir sia-sia,
dokter yang gemar bermain sepak bola
ini diterima sebagai CPNS Kemenpora
dengan penempatan di RSON.

Edisi keenam Tahun III


40
Sosok
 
Pengalaman Berharga Bermain sepak bola
 Dokter kelahiran Jakarta 4 September 1988 ini Kejenuhan saat bekerja wajar terjadi pada
menuturkan bahwa awalnya suasana RSON sangat setiap orang. Untuk mengatasinya, biasanya dr. Danar
sepi, jauh dari yang ia bayangkan. “Rumah sakit ini bermain sepak bola bersama teman - teman. Sampai
benar-benar baru berdiri. SDM yang terdapat di RSON saat ini pun di tengah rutinitas harus disempatkan
pun jumlahnya sangat sedikit. Sehingga kita semua bermain sepak bola bersama teman-teman. Walaupun
saling membantu mengerjakan seluruh pekerjaan profesinya sebagai seorang dokter cukup menyita
agar sistem di rumah sakit ini terbentuk.” tuturnya. waktu dan tenaga, ia merasa bahagia ketika melihat
Pada awalnya, selain sebagai dokter jaga IGD, lulusan wajah pasien tersenyum dan mengucapkan terima
Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan kasih kepadanya. Jika sudah begitu, seakan-akan
Nasional “Veteran” Jakarta ini ditempatkan di kamar menjadi seorang dokter tidak ada dukanya.
bedah untuk membantu aktivasi kamar bedah. Ia juga  
sempat ditugaskan di bagian sport science juga pada Melanjutkan studi
unit Medical Check Up untuk membantu pelaksanaan  Sebagai seorang dokter, dr. Danar juga memiliki
MCU atlet dan paskibraka. cita-cita untuk melanjutkan studi ke jenjang spesialis.
Selain itu, dr. Danar pernah dikirim sebagai tim Menjadi dokter spesialis orthopaedi menjadi
medis di beberapa event, seperti Paskibraka Tahun 2014 keinginannya. Karena selama bekerja di RSON, ia
dan Tim Medis Rally Mobil Antik Lintas Khatulistiwa banyak menangani kasus orthopaedi saat jaga di IGD
(Jakarta-Bonjol (Sumatera Barat)-Jakarta). Meskipun ataupun saat melakukan medical check up atlet. Kasus
mendapat banyak tugas dan pekerjaan, ia menjalaninya yang didapatkan bervariasi mulai dari masalah postur
dengan ikhlas dan semua terasa ringan meskipun hingga kasus cedera olahraga. Akan tetapi sebagai
staf RS sedikit, karena semua saling membantu seorang PNS, dr. Danar mengaku siap jika instansi lebih
mengerjakan tugas tersebut. Hal tersebut tidak lepas membutuhkannya menjadi spesialis di bidang lain
dari peran Direktur RSON, Dr. dr. Basuki Supartono, sesuai kebutuhan instansi.
Sp.OT, FICS, MARS, yang selalu mendidik stafnya untuk Ketika ditanya harapannya terhadap RSON, ia
disiplin. Sehingga dr. Danar dan rekan-rekan di RSON menjawab bahwa harapannya saat ini masih sama
dapat menjadi staf yang kompeten. Dokter yang saat ini dengan ketika ditanya oleh Direktur RSON saat tes
diamanahi sebagai Dokter Penanggung Jawab IGD ini wawancara CPNS 2 tahun yang lalu, yaitu RSON sebagai
senang karena memiliki banyak pengalaman berharga RS Olahraga satu-satunya di Indonesia memiliki Rumah
dalam bekerja yang sebelumnya tidak didapatkan. Sakit Satelit di tiap propinsi. Sehingga RSON benar-
benar sebagai rumah sakit rujukan olahraga di tingkat
Nasional. Harapan itu bisa saja akan terwujud, bisa
juga tidak. Kita semua harus mewujudkannya untuk
memajukan RSON. (drg. Esti Cahyani Adiati)

Edisi keenam Tahun III


41
Sosok

Bersyukur
Bu Wiwin mengatakan banyak cerita yang di dapat
selama bekerja di RSON, diantaranya awal 2013 RSON
masih belum aktif seutuhnya, missal seperti basement

dan Ikhlas RS masih sering digenangi air saat hujan turun lebat,
sehingga setiap hari harus bekerja keras membersihkan

Menjadikan genangan air, Lantai RS juga masi banyak bekas cat


yang menempel, dengan kesabaran saya dan anak

Kita Berbahagia buah cleaning service setiap hari bekerja keras demi
kebersihan RS.

Dalam Bekerja
Selama bekerja di RSON ibu kelahiran 12 Januari
1968 ini berkata tidak mudah menjalani pekerjaan
cleaning service, awalnya mereka yang bekerja
Winarni Ningsih cleaning service disini tidak menyukai pekerjaannya,
namun mereka tetap berusaha bekerja disertai

R
dengan hati sebagai bagian dari hidup mereka.
umah sakit adalah tempat dimana banyak orang
Dengan bekerja sebagai staff kebersihan mereka
berkumpul mulai yang sehat dan sakit. Rumah
mendapatkan sumber pendapatan dan harus dsyukuri
sakit juga menjadi tempat terbanyak penghasil
saat orang lain ada yang tidak memiliki pekerjaan
limbah dan paling banyak adalah limbah infeksius.
sama sekali sehingga kehidupannya kacau. Dengan
Banyaknya pasien bergelimpangan yang berdarah-
memaknai pekerjaannya sebagai bentuk syukurnya,
darah dimana-mana, banyaknya orang yang datang
lebih banyak orang mempercayai, memberikan
mengunjungi sanak saudaranya setiap menit, bisakah
kesempatan untuk mengembangkan diri tidak hanya
Anda bayangkan jika rumah sakit dengan tingkat
terampil membersihkan tetapi bisa mengurusi
kepadatan seperti itu bekerja tanpa seorang  cleaning
tentang operasionalisasi berbagai macam. Hasilnya
service rumah sakit?
selain memiliki ketrampilan lebih yang diperoleh saat
Ialah Winarni Ningsih alias Bu Wiwin mulai bekerja
menjalankan pekerjaan utama sebagai petugas cleaning
dan ditempatkan sebagai Kepala tenaga kebersihan
service, mereka menjadi memiliki work engagement
di RS Olahraga Nasional sejak tahun 2013 untuk
dengan pekerjaannya. (Rini Nur Ayu Ningtyas, AMK)
urusan kebersihan di seluruh lingkungan Rumah Sakit.
Rasa tanggung jawab yang besar pada Ibu 1 anak ini
membuatnya nikmat dan ikhlas melaksanakan tugas di
RSON. Beliau mempuyai kiat dalam menjalani pekerjaan
yaitu dengan bersyukur dan ikhlas menjadikan kita
berbahagia dalam bekerja.
Sebelum bergabung di RSON ibu yang mempunyai
hobi merangkai bunga ini bekerja di kantor pertanian
sebagai staff perbantuan tanam pangan . Lama bekerja
di kantor pertanian, Bu wiwin mulai menekuni bisnis
sendiri di bidang kaligrafi, tetapi karena sesuatu hal
dan suami yang telah tiada mengharuskan ibu satu
anak ini untuk terus bekerja mencari nafkah dan
sebagai tulang punggung keluarga. Semoga nasib para
staff cleaning service lebih terjamin kehidupannya dan
dapat mensejahterakan keluarga “ ungkapnya penuh
harap.
Winarni Ningsih

Edisi keenam Tahun III


42
Sosok

Berjuang
Memajukan RSON
drg. Afrida Aryani, MPH

S
ering berkunjung ke Dokter Gigi saat kecil
menjadi awal ketertarikan drg. Afrida
Aryani, MPH untuk menjadi seorang
Dokter Gigi. Beliau menyelesaikan pendidikan
profesi Dokter Giginya di Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Gadjah Mada Tahun 2010
dan melanjutkan pendidikannya ke jenjang
S2 jurusan Manajemen Rumah Sakit di
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah
Mada hingga Tahun 2011. Setelah
menyelesaikan pendidikannya, Ibu dari
Canina Ramadhanisa Nasution ini
kemudian mengabdi sebagai Dokter
Gigi PTT Kemenkes di daerah terpencil,
Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera
Barat selama 2 tahun.

drg. Afrida Aryani, MPH

Edisi keenam Tahun III


43
Sosok

Bersama-sama membangun RSON Perjuangan yang berbuah manis


Beliau bergabung dengan Rumah Sakit Olahraga Perjuangan yang dirintis bersama seluruh rekan
Nasional (RSON) sejak tahun 2014. Pada awalnya, pegawai RSON akhirnya berbuah manis saat RSON
beliau terkejut karena saat itu sistem manajemen di berhasil mendapatkan Izin Tetap Rumah Sakit untuk 5
RSON belum berjalan sehingga sistem benar-benar tahun ke depan. “Suatu pencapaian yang tidak mudah
baru dibangun dari awal. drg. Afrida yang saat itu bagi kami. Butuh perjuangan yang keras dan penuh air
belum memiliki pengalaman sebagai manajer di rumah mata untuk mendapatkannya.” tutur drg. Afrida.
sakit, dituntut untuk dapat beradaptasi dengan cepat, Menurutnya, walaupun masih banyak yang
terlebih saat itu jumlah pegawai RSON masih sedikit. memandang RSON sebelah mata, namun di bawah
Semua pegawai bahu-membahu mengerjakan apa saja kepemimpinan dr. Basuki, RSON melaju pesat,
yang bisa dilakukan untuk memajukan RSON. sampai-sampai banyak orang yang tidak menyangka.
Saat pertama kali bekerja di RSON, drg. Afrida “Bapak Sesmenpora pernah mengibaratkan, dr.Basuki
diberi amanah untuk mengurusi Bidang Administrasi. mengajak staf nya untuk berlari sangat kencang. Saya
Lingkup pekerjaannya mengurusi nota dinas dan surat setuju dengan pendapat itu. Kadang, kami merasa
yang keluar masuk RSON dan membuat laporan-laporan tidak sanggup untuk mengikuti “lari kencang” tersebut,
rumah sakit. Selain itu, bersama Tim Legalitas, beliau lalu beliau memperlambat jalannya agar kami dapat
juga mengurusi semua masalah legalitas/perizinan mengikuti, setelah kami sudah siap maka beliau akan
RSON, seperti Permenpora tentang RSON, Izin Tetap, mengajak berlari lagi. Kira-kira seperti itulah cara beliau
Penetapan Kelas, Penetapan tarif PNBP, Akreditasi dan mendidik staf nya, seperti orang tua yang mengajarkan
BLU. anaknya untuk menjadi seorang pelari.” tuturnya.
Dengan perannya itu, drg. Afrida bersyukur
memiliki pengalaman berurusan dengan instansi- Curhat untuk menghindari stress
instansi pemerintah seperti Kemenkes, Kemenpan Ditengah kesibukannya, drg. Afrida masih
RB, Kemenkeu, Dinas Kesehatan, dll. Setahun terakhir menyempatkan diri untuk berwisata ke luar kota
ini beliau dipercayai untuk menjadi PJ Bidang Medik. bersama keluarga. Hobinya ini biasa dilakukannya saat
Lingkup pekerjaannya adalah memastikan kelancaran hari libur panjang. Beliau juga memiliki cara ampuh
pelayanan kesehatan di RSON. Amanah baru ini untuk menghindari stress, yaitu dengan cara “curhat”.
menurutnya lebih sulit dibandingkan sebelumnya Curhat kepada Allah SWT adalah yang paling utama.
sebab di Bidang Medik ia banyak mengurusi orang. Setelah itu, curhat kepada suami, orang tua dan
RSON punya lebih dari 100 tenaga medis dengan latar sahabat juga dapat mengurangi stress.
belakang pengalaman yang berbeda-beda, dengan drg. Afrida berharap di masa yang akan datang,
karakter yang berbeda-beda pula. Hal ini merupakan RSON bisa mendapatkan dukungan yang besar dari
tantangan tersendiri baginya, bagaimana mengelola semua stakeholder, karena RSON ini merupakan aset
pelayanan dengan segala keterbatasan yang ada di negara yang potensial. Sudah selayaknya RSON dikelola
RSON. sebagaimana pengelolaan Rumah Sakit Pemerintah
pada umumnya. (drg. Esti Cahyani Adiati)

Edisi keenam Tahun III


44
Sosok

N aning Murtini, S.Kep, Ners yang akrab dipanggil


Naning merupakan salah satu perawat senior di Membantu
Pimpinan
Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON). Wanita kelahiran
Sengon Sari, 18 Januari 1981 ini awalnya bekerja sebagai
PNS di RSUP H. Adam Malik Medan yang kemudian
bermutasi ke Kemenpora RI sejak November 2011.
Mulanya, Naning bertugas di Balkesmas Kemenpora Mewujudkan
Senayan, namun sejak diresmikannya RS Olahraga oleh
bapak Roy Suryo pada bulan Agustus 2013, Ibu dari 2 Visi dan Misi
RSON
orang puteri ini memilih untuk bertugas di RSON.

Siap Bekerja Membantu Pimpinan


Sebagai rumah sakit yang baru di-launching dengan
jumlah sdm yang terbatas, Naning dan rekan-rekan di Naning Murtini, S.Kep, Ners
RSON saling memberikan dukungan untuk berjalannya
rumah sakit tersebut, diantaranya dengan membuat
berbagai sosialisasi dan studi banding ke berbagai rumah dengan harapan bahwa rumah sakit akan berjalan sebagai
sakit percontohan atas komando dari direktur RSON, Dr. rumah sakit rujukan nasional khususnya untuk atlet
dr. Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, MARS. Naning mengaku olahraga.
banyak belajar dari direktur dan merasakan betapa
sulitnya membangun sistem tanpa pengalaman dan ilmu Menjadi anggota Tim TKHI
yang baik tentang perumahsakitan. Seiring waktu dengan adanya penambahan sdm
Pada saat itu, Perawat lulusan Sarjana Kepe­ra­ cpns hasil pengajuan formasi tahun 2014 dan persetujuan
watan dan Ners dari Program Sarjana Ilmu Kepera­ Menpan RB, RSON mendapatkan 89 orang CPNS, Naning
watan Universitas Sumatera Utara ini dipercaya sebagai kembali ke profesi sebagai perawat dengan tanggung
penanggung jawab bagian Personalia. Naning berprinsip jawab baru di bidang keperawatan. Ia sangat bersyukur
bahwa sebagai PNS harus siap bekerja apa saja untuk ketika lulus. dan mendapatkan kesempatan sebagai
membantu pimpinan mewujudkan visi dan misi RSON. anggota Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) Tahun 2015
Dengan menjalankan tugas tersebut, Naning banyak dengan membawa nama RSON. Ia juga percaya hal itu
belajar tentang manajemen staf dan personalia khususnya terjadi atas doa pimpinan dan rekan-rekan sesama staf di
di RS yang terdiri dari berbagai profesi di bidang RSON.
kesehatan, mulai dari perekrutan yang baik, khususnya
SDM yang baru atau SDM mutasi dari tempat lain dengan Peran penting dalam pendidikan anak
memastikan bahwa SDM tersebut tidak bermasalah dalam
Sebagai seorang ibu bekerja, Naning memahami
hukum ketika ditempat yang lama (seleksi dan formasi
bahwa tugas utama sebagai seorang ibu di dalam keluarga
sesuai kebutuhan), pemetaan SDM yang ada dengan
mempunyai peran penting dalam pendidikan anak. Oleh
prioritas, membangun jejaring kerja dalam struktur besar
karena itu, dengan waktu yang terbatas karena bekerja,
yang dibentuk oleh direktur, belajar untuk tidak mengeluh
Naning berusaha semaksimal mungkin untuk terus
sampai seluruh pekerjaan terselesaikan dengan maksimal
berkomunikasi dengan anak-anak dan khadimah dirumah.
Naning Murtini, S.Kep, Ners
Sehingga, ketika bersama dengan keluarga, perhatian
yang diberikan maksimal dan berkualitas, bukan hanya
memberikan sisa-sisa tenaga dan perhatian saja.
Ditengah kesibukannya, Naning masih menyem­patkan
diri melakukan hobinya di hari libur, yaitu olahraga jalan
pagi dan bersepeda. Naning berharap RSON dapat menjadi
RS khusus olahraga dan menjadi pusat rujukan nasional
maupun internasional dengan memberikan pelayanan
yang prima. (drg. Esti Cahyani Adiati)

Edisi keenam Tahun III


45
Ramadhan di RSON

RSON GELAR
BUKA PUASA
BERSAMA
Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON) melaksanakan
acara buka bersama dengan seluruh karyawan RSON
bersama tamu undangan tokoh masyarakat yang yang senantiasa berdzikir kepada Allah sebanyak-
berada di sekitar RSON (16/6). Acara diawali dengan banyaknya. Karena iman itu bisa berubah. Sangat
membaca Al Quran oleh seluruh staf RSON dilanjutkan sulit sekali mempertahankan tingkat keimanan kita.
sambutan oleh Direktur RSON, Dr. dr. Basuki Supartono, Rasullah menyuruh kita untuk menjaga iman karena
Sp.OT, FICS, MARS. Dalam sambutannya beliau iman yang kita miliki mudah sekali untuk naik dan
menyampaikan didalam bulan Ramadhan ini RSON turun. Kita tidak bisa menjamin iman yang dimiliki hari
menyelenggarakan baca Al Quran 1 Juz setiap harinya ini dan esok hari.
yang diikuti oleh seluruh staf RSON yang beragama Ustadz Bernard Abdul Jabbar mengingatkan agar
Islam. kita senantiasa memperbanyak baca Al Quran terutama
Acara kemudian dilanjutkan dengan siraman rohani di bulan Ramdhan ini. ”Sering-seringlah mengucapkan
yang disampaikan oleh Ustadz Bernard Abdul Jabbar. kalimat syahadat, perbanyaklah melakukan kebaikan,
Dalam ceramahnya, Ustadz Bernard Abdul Jabbar bacalah Al Quran dan pahami juga maknanya,sehingga
menyampaikan materi tentang Iman yang dimiliki oleh dapat meningkatkan keimanan kita pada Allah SWT.”
manusia. Beliau mengajak kita semua sebagai muslim (Rini Nur Ayu)

RSON GELAR BACA AL


RSON, Dr. Basuki Supartono. Momentum Ramadhan
ini diharapkan betul-betul dimanfaatkan oleh

QURAN BERSAMA SELAMA


seluruh karyawan RSON yang beragama Islam untuk
meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan.

RAMADHAN 1437 H
Sehingga kegiatan ini diwajibkan bagi karyawan RSON
yang beragama Islam.
Banyak manfaat yang dirasakan setelah mengikuti
Memasuki bulan Ramadhan 1437 H ini, seluruh
kegiatan ini. Karyawan yang sebelumnya jarang dan
karyawan yang bekerja di lingkungan Rumah Sakit
tidak ada motivasi atau semangat dalam membaca
Olahraga Nasional (RSON) memiliki kegiatan baru
Al Quran menjadi rutin mengaji, bersemangat, serta
setiap paginya. Yakni membaca Al Quran, yang
menambah ilmu mengenai membaca Al Quran yang
dilakukan bersama-sama setiap pukul 08.00 pagi.
baik dan benar. (Rini Nur Ayu)
Di bulan Ramadhan ini, kaum muslimin dianjurkan
memperbanyak amalan karena di bulan ini ganjaran
amalan seseorang akan dilipatkan gandakan oleh Allah
SWT dibanding bulan-bulan lainnya. Di antara amalan
yang paling agung adalah membaca Al Quran karena Al
Quran adalah sumber hukum dan sumber ilmu.
Kegiatan membaca Al Quran dimulai sejak hari
pertama bulan puasa. Setiap harinya karyawan
RSON membaca Al Quran 1 Juz perharinya. Kegiatan
membaca Al Quran ini dipimpin langsung oleh Direktur

Edisi keenam Tahun III


46
Ramadhan di RSON

Manfaatkan Waktu
Selama Ramadhan

R umah Sakit Olahraga Nasional (RSON) mengadakan


Tarhib Ramadhan 1437 H, Kamis (2/6). Kegiatan
ini rutin dilaksanakan oleh Direktur RSON Dr.dr.
Tidak heran banyak penyakit disebabkan oleh makan.
Semakin banyak makan, semakin banyak penyakit.
Dengan berpuasa kita akan lebih sehat secara fisik, dan
Basuki Supartono, Sp.OT. FICS.MARS serta jajaran rohani akan lebih tenang.
stafnya. Tarhib Ramadhan diselenggarakan untuk lebih Selama Ramadhan, selain puasa, perbanyak
mengukuhkan silaturahmi antara pimpinan RSON pula ibadah sunnah. Terutama membaca Al Qur’an
dengan para stafnya. tanpa terikat waktu. Kapan saja bacalah Al Qur’an.
Pada kesempatan tersebut, Ustadz DR. Amir Faisol Juga perbanyak doa. Doa dibulan Ramadhan 24 jam
Fath mengingatkan, bulan Ramadhan diumpamakan mustajab, terutama siang hari saat puasa. Lebih
seperti pom bensin. Yaitu tempat kita mengisi bensin terutama lagi berdoa menjelang buka puasa. Mulai
rohani untuk perjalanan panjang setahun kedepan,  asar sampai maghrib. Jadi jangan membuang - buang
mencapai Ramadhan berikutnya. Maka selama waktu selama Ramadhan.
Ramadhan, setiap hari 24 jam harus dimanfaatkan Pada Tarhib Ramadhan 1437 H ini, Dr. Basuki
secara maksimal untuk mengisi rohani kita. meng­ingatkan seluruh staf RSON agar memanfaatkan
Ibadah puasa adalah fitrah manusia. Besar Ramadhan untuk meningkatkan kualitas keimanannya.
manfaatnya untuk organ pencernaan, yang fungsinya Perbanyak membaca Al Qur’an, berzikir dan berdoa
beristirahat selama puasa. Bayangkan bagaimana setiap saat. Gunakan kesempatan Ramadhan sebaik
lelahnya organ pencernaan saat tidak berpuasa. mungkin. (Ratih Sayidun)

Edisi keenam Tahun III


47
Kilas Peristiwa

RSON Memusnahkan
Bahan Medis Habis Pakai
dan Obat-Obatan Kadaluarsa

Pemusnahan Bahan Medis Habis Pakai dan Obat-Obatan Kadaluarsa RSON

S
taf Barang Milik Negara (BMN) Rumah Sakit memenuhi syarat, untuk dipergunakan dalam pelayan­
Olahraga Nasional (RSON) serta tim dari an kesehatan atau kepentingan ilmu pengetahuan dan
inspektorat Kementerian Pemuda dan Olahraga dicabut izin edarnya.
(Kemenpora), melakukan pemusnahan bahan medis Di dalam lampiran Permenkes nomor 58 Tahun
habis pakai dan obat – obatan kadaluarsa yang terdapat 2014 Bab II tersebut juga dijelaskan mengenai tahapan
di RSON. Kegiatan pemusnahan ini berlangsung di dari pemusnahan obat, yaitu :
Wastec Internasional, area Krakatau Steel, Kota Cilegon, a. Membuat daftar sediaan farmasi, alat
Provinsi Banten, Rabu (27/1). Direktur RSON, DR.dr. kesehatan dan bahan medis habis pakai yang
Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, MARS turut hadir untuk akan dimusnahkan;
mengawasi langsung pelaksanaan pemusnahan bahan b. Menyiapkan berita acara pemusnahan;
habis pakai dan obat-obatan kadaluarsa tersebut. c. Mengkoordinasikan jadwal, metode dan tempat
Kegiatan pemusnahan ini merupakan pelaksanaan pemusnahan kepada pihak terkait;
undang-undang yang berlaku. Khususnya Peraturan d. Menyiapkan tempat pemusnahan;
Menteri Kesehatan Nomor 58 Tahun 2014 Tentang e. Melakukan pemusnahan disesuaikan dengan
Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. jenis dan bentuk sediaan serta peraturan yang
Dimana pada pasal 3 ayat 2 huruf g disebutkan standar berlaku.
pelayanan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan
medis habis pakai yaitu terdapat tahapan pemusnahan Kegiatan pemusnahan ini membuktikan,  bahwa
dan penarikan. RSON telah menjalankan Permenkes 58 Tahun 2014
Kemudian dalam lampiran Permenkes nomor Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah
58 Tahun 2014 Bab II dijelaskan, bahwa pemusnahan Sakit. Sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan
dilakukan untuk sediaan farmasi, Alat Kesehatan kefarmasian pada umumnya, dan khususnya pelayanan
dan Bahan Medis Habis Pakai apabila produk tidak kepada pasien agar keselamatan pasien (patient safety)
memenuhi persyaratan mutu, telah kadaluarsa, tidak tetap terjaga. (dr. Danarto Hari Adhimukti)

Edisi keenam Tahun III


48
Kilas Peristiwa

Pelatihan Alat
Cardiopulmonary Exercise Test (CPET)
di RSON

Pelatihan Alat Cardiopulmonary Exercise Test (CPET)

R
umah Sakit Olahraga Nasional (RSON) dapat mencoba langsung alat tersebut tanpa pasien. Di
mengadakan pelatihan alat Cardiopulmonary hari terakhir peserta dilatih mengoperasionalkan alat
Exercise Test (CPET) di RSON, Cibubur, 4 dengan pasien serta dilakukan ujian diakhir pelatihan.
-5 Februari dilanjutkan 9 Februari 2016. Pelatihan CPET adalah salah satu alat yang dimiliki oleh RSON.
ini bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan Alat ini berfungsi untuk memeriksa fungsi jantung dan
alat CPET serya meningkatkan kemampuan serta paru serta mengetahui tingkat kebugaran seseorang.
pengetahuan staf RSON. Sehingga dapat meningkatkan Fungsi jantung dapat diketahui dengan melakukan
kualitas pelayanan terhadap atlet dan masyarakat pemeriksaan rekam jantung saat istirahat (Rest
umum. Kegiatan ini diikuti oleh 20 Staf RSON, terdiri Electrocardiography) dan pemeriksaan rekam jantung
dari dokter, perawat dan sarjana olahraga. Direktur saat melakukan aktivitas dengan menggunakan sepeda
RSON, DR. dr. Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, MARS statis atau treadmill (Stress Test Electrocardiography).
turut hadir untuk mengikuti sekaligus mengawasi Pemeriksaan fungsi paru dapat diketahui dengan
kegiatan pelatihan tersebut. melakukan pemeriksaan spirometri. Sedangkan untuk
Pada hari pertama pelatihan, peserta diberikan mengetahui tingkat kebugaran seseorang dapat
konsep dasar dari alat CPET melalui presentasi dan dilakukan pemeriksaan VO2 Max (Volume Oxygen
diskusi interaktif. Kemudian di hari kedua peserta Maximum Uptake). (dr. Danarto Hari Adhimukti)
diberikan materi cara mengoperasionalkan alat dan

Edisi keenam Tahun III


49
Kilas Peristiwa

RSON Siap Mendukung TAFISA 2016


Dan Asian Games 2018

R
umah Sakit Olahraga
Nasional (RSON) siap
mendukung penye­
lengaraan The Association for
International Sport for All (TAFISA)
2016 dan Asian Games 2018 di
Jakarta. Rumah sakit ini juga
menyediakan fasilitas berupa
lahan yang luas, yang dapat
dimanfaatkan untuk kegiatan
Federasi Olahraga Rekreasi
Masyarakat Indonesia (FORMI).
Karena RSON juga menggalakkan
upaya preventif dan promotif,
selain menyediakan pelayanan
pengobatan. Kesiapan RSON ini
disampaikan oleh Direktur RSON
Dr.dr. Basuki Supartono, Sp.OT.
Bapak Hayono Isman pada acara Rapat Koordinasi Bakohumas Kemenpora RI
FICS.MARS pada Rapat Koordinasi
Bakohumas Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, di keselamatan atlet saat berlatih maupun bertanding.
Jakarta, baru - baru ini. Kegiatan ini bertemakan “ Sukses Rumah sakit ini juga menjadi satu satunya rumah
Penyelenggaraan The Association for International sakit yang dilengkapi fitness center. Sehingga RSON
Sport for All (TAFISA) 2016 dan Road to Asian Games bukan hanya untk orang sakit, tapi juga untuk atlet dan
2018 dalam peningkatan prestasi olahraga di Indonesia. masyarakat yang sehat.
Pada kesempatan tersebut, Dr.dr. Basuki Pada kesempatan tersebut Kepala biro humas
Supartono, Sp.OT. FICS.MARS menyatakan, RSON dan hukum Sekretariat kemenpora RI Dr. H. Amar
merupakan satu satunya rumah sakit olahraga di Ahmad, M.Pd, mengingatkan bahwa Rapat Koordinasi
kawasan Asia. Sedangkan di dunia, hanya ada 2 rumah Bakohumas Kemenpora ini, bertujuan untuk
sakit serupa yaitu di Brazil dan Qatar. Sedangkan di membangun sinergi diantara sesama humas. Ajang
negara - negara lain hanya berupa klinik saja. TAFISA 2016 dan Asian Games 2018 di Jakarta harus
RSON didirikan untuk mempermudah akses bagi dipersiapkan sejak sekarang. Kegiatan ini membutuhkan
atlet dan masyarakat guna mendapatkan pelayanan kerjasama semua pihak. agar tercipta sukses prestasi
kesehatan. Serta memberikan perlindungan terhadap dan sukses penyelenggaraan. (Ratih Sayidun)

Edisi keenam Tahun III


50
Kilas Peristiwa

RSON Berpartisipasi
Pada Gebyar Festival Senam Poco-poco

Kegiatan Gebyar Festival Senam Poco-poco

R umah Sakit Olahraga Nasional


(RSON) serta Tim Medis
RSON ikut berpartisipasi pada
poco indonesia, yang diikuti oleh 10 ribu peserta.
Senam poco poco berasal dari Sangir Talaud, Sulawesi Utara. senam
poco - poco olahraga ini membawa senam ini keseluruh penjuru Indonesia.
Gebyar Festival Senam Poco - poco Dengan membudayakan olahraga tradisional diharapkan masyarakat
Nusantara Tahun 2016 di Pintu Indonesia semakin sehat. Dan kelak anak - anak Indonesia menjadi anak
Selatan GBK, Minggu (14/2). Stand yang lebih sehat dan berkarakter. (Ratih Sayidun)
RSON menampilkan peralatan medis
untuk pemeriksaan muskuloske­
letal. Puluhan peserta mendatangi
stand RSON, untuk memeriksakan
kesehatan mereka dan mencoba
peralatan medis yang ada di stand
tersebut.
Pada kesempatan ini,
Menpora Imam Nahrawi melakukan
peluncuran perdana senam poco -
poco olahraga kreasi Menpora Imam
Nahrawi. Mulai hari ini senam poco
poco olahraga ini resmi dilaksanakan
secara nasional. Imam Nahrawi
mengatakan, hari ini, Minggu (14/2),
Bapak Menteri Pemuda dan Olahraga RI, H.Imam Nahrawi beserta Ibu berfoto bersama staf RSON
kita memecahkan rekor senam poco usai kegiatan Gebyar Festival Senam Poco-poco

Edisi keenam Tahun III


51
Kilas Peristiwa

Pemeriksaan Kesehatan
Atlet Prima Olympiade 2016 di RSON
induk organisasinya seperti Pengurus Besar (PB) atau
Pengurus Pusat (PP) cabang olahraga. Tujuannya untuk
mengetahui bagaimana kondisi kesehatan atlet saat ini
dan apa yang dibutuhkan atlet ke depan agar performanya
maksimal. Rencananya pemeriksaan kesehatan ini akan
dilakukan secara periodik 3 bulan sekali. Hasil pemeriksaan
ini menjadi tolak ukur untuk menentukan program persiapan
dan latihan yang harus dilakukan ke depan, sesuai dengan
kondisi atlet tersebut.
Beberapa hari sebelum pelaksa­
naan pemeriksaan
drg. Sri Maryani melakukan pemeriksaan gigi pada Pemeriksaan Kesehatan Atlet
Prima Olympiade di RSON. kesehatan, Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak

M
Prima) yang diwakili oleh Prof. Dr. H. Hari Setijono, M.Pd,
enjelang olympiade yang diselenggarakan di
Direktur Eksekutif IPTEK Olahraga bersama tim mengunjungi
Rio de Janeiro, Brazil, Agustus 2016, sebanyak
RSON. Kedatangan tim Satlak Prima ini disambut oleh
65 atlet PRIMA melaku­kan pemerik­saan
Direktur RSON DR. Dr. Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, MARS
kesehatan  (Medical Check Up) di Rumah Sakit Olahraga
dan staf RSON. Pada acara tersebut DR. Dr. Basuki Supartono,
Nasional (RSON).
Sp.OT, FICS, MARS yang juga merupakan Direktur Kedokteran
Pemeriksaan kesehatan untuk atlet Prima untuk
Olahraga dan Anti Doping Satlak Prima menyampaikan
Olimpiade ini dilaksanakan pada 6 Januari 2016 untuk 27
tentang Profil RSON, rekapitulasi kunjungan atlet Prima
atlet. Terdiri dari 12 atlet cabang olahraga angkat besi, 4 atlet
di RSON tahun 2015 dan pemeriksaan kesehatan di RSON.
taekwondo, dan 11 atlet bulutangkis. Pada 11 dan 12 Januari
Beliau menjelaskan tentang pemeriksaan postur tubuh dan
2016 dilakukan pemeriksaan kesehatan pada 33 atlet. Terdiri
pemeriksaan fungsi organ. Pemeriksaan ini merupakan aspek
dari 10 atlet atletik, 4 atlet renang, 12 atlet voli pantai, dan
penting dalam penentuan rekomendasi status kesehatan
7 atlet panahan. Selanjutnya sampai dengan tanggal 11
atlet. (dr. Ferdianto, Sp.Ok).
Februari 2016 dilakukan pemeriksaan kesehatan pada 5 atlet
yang terdiri dari 3 atlet balap sepeda, 1 atlet bulutangkis
susulan, dan 1 atlet renang susulan.
Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan di RSON,
meliputi biodata atlet, riwayat kesehatan atlet (termasuk
riwayat penyakit dahulu, riwayat cedera, pengisian kuisioner
kesehatan), pemeriksaan fisik, pemeriksaan otot dan tulang
rangka (musculoskeletal), pemeriksaan footprint (cetakan
telapak kaki), pemeriksaan laboratorium (darah, urine dan
feces), pemeriksaan rekam jantung (EKG), dan pemeriksaan
kondisi gigi dan mulut.
Pemeriksaan kesehatan ini merupakan salah satu
langkah awal dari persiapan atlet yang didaftarkan induk- Atlet Bulutangkis, Hendra saat mengikuti peme­riksaan Kesehatan Atlet Prima
Olympiade di RSON

Edisi keenam Tahun III


52
Kilas Peristiwa

Pelaksanaan Fogging di lingkungan RSON

RSON Melakukan Fogging

P
Perubahan musim kemarau ke musim hujan Olahraga Nasional (RSON), kami berkesimpulan
menjadi salah satu penyebab menurunnya untuk segera melakukan fogging di lantai dasar
kualitas lingkungan. Perubahan musim ini dan halaman RSON. Fogging dilakukan pada jumat
memicu agent (penyakit) meningkat, sehingga (26/2) 2016. Tujuannya untuk mengurangi risiko
beresiko menimbulkan penyakit yang menggang­ terjadinya penyakit yang diakibatkan oleh vektor
gu kesehatan manusia. Salah satu penyakit yang dan hewan pembawa penyakit lainnya. Fogging
sering timbul adalah Demam Berdarah, dengan dimulai jam 8.00 pagi dan selesai jam 9.10.
perantara nyamuk Aedes aegypti. Hal ini terbukti Diharapkan setelah dilakukan fogging,
dari adanya beberapa kasus pasien dengan keseimbangan lingkungan tetap terjaga. Juga
Demam Berdarah yang dirawat di Rumah Sakit disertai dengan menjaga kebersihan lingkungan
Olahraga Nasional. sekitar kita. Sehingga meningkatnya agent
Setelah melalui pengamatan dan pemantauan (penyakit) dapat dikendalikan dan kesehatan host
oleh staf kesehatan lingkungan Rumah Sakit manusia tetap terjaga (Muhammad Toriq, SKL)

Edisi keenam Tahun III


53
Kilas Peristiwa

RSON Ikut Serta


Pekan Imunisasi Nasional 2016

dr. M. Natsir, Sp.A beserta staf RSON usai bertugas pada Pekan Imunisasi Nasional Polio 2016.

R
umah Sakit Olahraga Nasional (RSON) Kegiatan PIN 2016 yang dilakukan oleh RSON ini
berpartisipasi dalam program Pekan Imunisasi diharapkan dapat mencakup sedikitnya 200 balita.
Nasinal (PIN) tahun 2016, yang diselenggarakan PIN Polio ini bertujuan untuk meningkatkan
8 - 15 Maret 2016. RSON membentuk Tim Medis PIN kekebalan tubuh anak terhadap polio. Orangtua
2016, untuk memberikan pelayanan imunisasi untuk berperan aktif dalam membasmi virus polio. Indonesia
balita para karyawan RSON, karyawan Kemenpora telah dinyatakan bebas polio bersama dengan negara-
serta masyarakat umum. negara anggota Badan Kesehatan Dunia (World Health
Selain memberikan pelayanan imunisasi di Organization) di Asia Tenggara pada bulan Maret 2014.
rumah sakit, RSON juga aktif memberikan pelayanan Untuk mempertahankan keberhasilan tersebut, dan
imunisasi ke perumahan - perumahan dan PAUD untuk mewujudkan Dunia Bebas Polio, Indonesia perlu
yang berada di sekitar Cibubur. Pelayanan imunisasi melakukan imunisasi polio tambahan yaitu Pekan
diluar RSON ini dilaksanakan Senin (14/3) dan Selasa Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2016. (Ratih Sayidun)
(15/3), didampingi oleh Puskesmas Kelurahan Cibubur.

Edisi keenam Tahun III


54
Kilas Peristiwa

Postur Tubuh
Mendukung Prestasi Atlet
P
usat Pemberdayaan Pemuda Melalui pelatihan ini, para pentingnya sport science untuk
dan Olahraga Nasional (PP- pelatih diharapkan mampu atlet. Misalnya pengukuran data
PON) Kemenpora, bekerja­ mengenali kelainan postur atlet. kekuatan otot, postur tubuh dan
sama dengan Rumah Sakit Olahraga Sehingga dapat dilakukan koreksi performa atlet secara obyektif.
Nasional (RSON) menyelenggarakan kelainan postur dengan tepat Pemeriksaan ini bermanfaat untuk
pelatihan penerapan iptek bagi maupun kemungkinan dilakukan menemukan potensi atlet, program
pemuda berprestasi di bidang pengalihan atlet ke cabang olahraga latihan dan evaluasi latihan.
olahraga di Wisma Sugondo, atau kelas cabang olahraga yang Untuk itu, RSON telah
Cibubur, Minggu (3/4). Pelatihan ini lain, yang lebih sesuai dengan dilengkapi dengan peralatan sport
diikuti oleh sekitar 150 pelatih silat postur tubuhnya. science. Antara lain CPET yaitu
dari Jabodetabek dan beberapa Pelatih harus mengetahui alat untuk mengukur kapasitas
koya di P.Jawa seperti Jogjakarta bagai­mana cara mengenali kelainan paru - paru dan mengukur tingkat
dan Banjarnegara. postur tubuh. Dan bagaimana cara metabolisme istirahat, alat Humac
Pada kesempatan tersebut, menyikapi kondisi postur tubuh atlet Norm untuk mengukur kekuatan
Direktur Utama RSON, DR. Dr. yang mengalami kelainan. Pengaruh otot dan rentang gerak sendi dan
Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, kelainan postur tubuh, misalnya alat pedoscan dan formetric untuk
MARS mengingatkan, postur tubuh flat feet menyebabkan atlet lekas mengukur distribusi berat tubuh
berperan penting untuk mendukung lelah dan risiko pengapuran sendi pada kaki dan menghasilkan gambar
prestasi atlet. Untuk itu, pelatih lutut. Keadaan tersebut tentu harus kurvatura tulang belakang tanpa
harus cermat memperhatikan segera diatasi untuk meningkatkan radiasi. Selain atlet, masyarakat
postur tubuh atlet ataupun prestasi atlet. umum pun dapat memanfaatkan
kelainan postur tubuh yang dapat DR. Dr. Basuki Supartono, peralatan sport science tersebut.
menghambat prestasi atlet. Sp.OT, FICS, MARS juga menegaskan (Ratih Sayidun)

Pelatihan sendi yang bisa diukur dan dilatih


dengan alat Humac Norm misalnya

Humac Norm
sendi lutut, sendi pergelangan kaki,
pergelangan tangan dan sendi
bahu. Hasil dari pelatihan ini yaitu

P
buku standar prosedur operasional
ada tanggal 30 April 2016 jam 09.00 – 16.00WIB, bertempat di ruang penggunaan alat Humac Norm,
sportscience lantai 4, Rumah Sakit Olahraga Nasional mengadakan sehingga penggunaan alat ini bisa
pelatihan alat Humac Norm. Pelatihan ini diikuti oleh dokter, dijamin keamanan dan kualitas hasil
perawat, fisioterapis dan teknisi alat medis. Humac Norm merupakan alat pengukurannya. Dengan adanya
terintegrasi komputer yang mempunyai dua fungsi utama, yaitu untuk pelatihan ini diharapkan alat
pengukuran dan rehabilitasi. Fungsi pertama untuk pengukuran rentang Humac Norm bisa aktif digunakan
gerak sendi, kekuatan otot dan perbandingan kekuatan otot saat fleksi dan dan dimanfaatkan secara optimal
ekstensi dan perbandingan anggota tubuh kanan dan kiri. Fungsi kedua sebagai bagian dari pelayanan
yaitu rehabilitasi untuk melatih perluasan rentang gerak sendi baik secara unggulan Rumah Sakit Olahraga
aktif maupun pasif, latihan isometrik, isokinetik dan isotonik. Gerakan Nasional. (drg. Afrida Aryani, MPH.)

Edisi keenam Tahun III


55
Kilas Peristiwa

KUALIFIKASI OLIMPIADE TAEKWONDO


WILAYAH ASIA DAN KEJUARAAN
TAEKWONDO ASIA
16-20 APRIL DI MANILA, FILIPINA
Dr. Basuki Supartono dan dr. Danarto Hari Adhimukti
Taekwondo merupakan salah atlet taekondo cabang kyorugi. masalah kesehatan bukan akibat
satu cabang olahraga beladiri Berdasarkan surat permintaan cedera dan kemungkinan adanya
yang diikuti oleh Indonesia di dari Pengurus Besar Taekwondo masalah psikologis yang dihadapi
setiap multievent tingkat Regional Indonesia (PBTI) perihal atlet menjelang pertandingan.
maupun Internasional. Taekwondo dibutuhkannya 1 orang dokter Tujuan lain pendampingan tersebut
memiliki 2 cabang pertandingan, untuk mendampingi tim tersebut, adalah untuk sosialisasi Rumah
yaitu poomsae atau kategori maka dikeluarkannya surat tugas Sakit Olahraga Nasional agar Rumah
seni (menampilkan jurus – jurus nomor ST.0070/RSON/IV/2016 yang Sakit milik Kementerian Pemuda
taekwondo) dan kyorugi atau menunjuk 1 orang dokter Rumah dan Olahraga di tingkat Regional
kategori bertarung. Sakit Olahraga Nasional (RSON) Asia.
Pada tanggal 16 – 17 April dr. Danarto hari Adhimukti untuk Masalah kesehatan akibat
2016 tim nasional taekwondo mendampingi tim tersebut mulai cedera yang ditangani adalah
Indonesia mengikuti kualifikasi tanggal 15 April 2016 – 21 April cedera pada punggung tangan
olimpiade wilayah Asia kemudian 2016 di bawah supervisi DR.dr. (metacarpal) kanan, mimisan
dilanjutkan dengan kejuaraan Basuki Supartono, Sp.OT,FICS, (epistaksis) akibat terkena
Asia taekwondo pada tanggal MARS sebagai dokter ortthopaedi tendangan saat pertandingan dan
18-20 April 2016, dimana kedua sekaligus Direktur RSON. juga cedera pada punggung kaki
kegiatan tersebut diadakan di Tujuan pendampingan dokter (metatarsal) kanan. Untuk cedera
Manila, Filipina. Terdapat 11 orang RSON pada kegiatan tersebut adalah metacarpal kiri dan epistaksis
atlet yang akan bertanding di dua untuk mengetahui dan mengatasi dapat ditangani oleh dokter tim di
kegiatan tersebut terdiri dari 4 atlet masalah kesehatan akibat cedera lapangan (Gambar 1). Sedangkan
taekwondo cabang poomsae dan 7 saat pertandingan atau latihan, atlet yang mengalami cedera pada

Gb.1: Atlet Yang Mengalami Cedera Punggung Tangan Kanan Dilakukan Imobilisasi Dengan Elastic Verband

Edisi keenam Tahun III


56
Kilas Peristiwa

Gb.2: Penanganan Di Lapangan Atlet Mengalami Gb.3: Koordinasi Dengan Dokter Bandara Dalam Penanganan Masalah Kesehatan Agar Mendapatkan Ijin
Cedera Pada Punggung Kaki Kiri dan Pemasangan Fit For Fly Bagi Atlet Tersebut
Backslab di Rumah Sakit Rujukan

metatarsal setelah dilakukan mengalami cemas berlebihan terbang (Fit For Fly) oleh dokter
penanganan awal di lapangan, menjelang sehingga dilakukan bandara (Gambar 3).
dokter tim koordinasi dengan dokter autorelaksasi sebelum mulai Pada kegiatan kejuaraan
pertandingan untuk merujuk atlet pertandingan. Kemudian masalah tersebut meskipun atlet Indonesia
ke rumah sakit St. Luke’s Hospital kesehatan non cedera yang tidak berhasil lolos ke Olimpiade
untuk dilakukan foto roentgen pada didapatkan adalah masalah saluran 2016 di Rio de Janeiro, Brazil,
kaki untuk memastikan tidak ada pencernaan saat menjelang tetapi atlet taekwondo Indonesia
patah (fraktur) atau pergeseran kepulangan di Bandara Manila, berhasil meraih 1 Emas, 1 Perak
antar tulang (dislokasi) (Gambar 2). Filipina, sehingga dokter tim harus dan 3 Perunggu pada kejuaraan
Masalah psikologis juga berkoordinasi menangani masalah taekwondo Asia. Atlet yang berhasil
didapatkan saat pendampingan, kesehatan tersebut agar atlet meraih medali tersebut adalah
yang membuat salah satu atlet tersebut mendapatkan ijin untuk 1 Emas dari cabang poomsae
grup putra (Maulana Haidir,
Muhammad Alfi dan Muhammad
Abdurrahman Wahyu), 1 Perak dari
cabang poomsae individu putri
(Defia Rosmaniar), 3 Perunggu
dari cabang poomsae berpasangan
(Defia Rosmaniar dan Muhammad
Alfi), cabang poomsae individu
putra (Maulana Haidir) dan cabang
kyorugi (Ibrahim Zarman) (Gambar
4 dan 5).
Pada kegiatan tersebut
dilakukan juga sosialisasi Rumah
Gb.4 : Foto Bersama Tim Nasional Taekwondo Indonesia Cabang Poomsae (Dari kiri ke kanan) Muhammad Sakit Olahraga Nasional milik
Abdurrahman Wahyu, Muhammad Alvi, Taufik Krisna (Pelatih), Seung Jun Shin (Pelatih), Rahmi Kurnia
(Ketua Tim), Defia Rosmaniar, Maulana Haidir, dr. Danarto (Dokter Tim)
Kementerian Pemuda dan Olahraga,

Edisi keenam Tahun III


57
Kilas Peristiwa

Gb.5: Ibrahim Zarman Atlet Taekwondo Nasional Gb.6: Istri Duta Besar RI Untuk Filipina (drg. Sonya Gb.8: dr. Danarto Menyerahkan Indonesian Journal
Indonesia Peraih Medali Perunggu Kategori Kyorugi Riupassa Lumintang, MHA) Menerima Buku Dari of Sport Sciences Kepada Dokter Tim Nasional
Pada Kejuaraan Asia Taekwondo di Manila Filipina Rumah Sakit Olahraga Nasional Taekwondo Thailand dr. Kornkit Chaejenkijt,
Spesialis Orthopaedi Ahli Lutut dan Bahu dari
Universitas Mahidol

agar lebih dikenal tidak hanya spesialis orthopaedi ahli lutut dan bahu dari Universitas Mahidol, Thailand.
di Indonesia tetapi di kawasan (Gambar 7 dan 8) Ketiga dokter spesialis orthopaedi tersebut memberikan
Regional Asia, sebagai salah satu apresiasi kepada Pemerintah Indonesia tentang berdirinya Rumah Sakit
promosi Indonesia menjelang Asian Olahraga Nasional, karena di Filipina dan Thailand belum memiliki rumah
Games 2018 yang akan diadakan di sakit khusus olahraga yang menangani atlet dan mereka berkenan untuk
Jakarta dan Palembang. hadir ke Indonesia jika diundang untuk bertukar ilmu dan pengalaman
Kegiatan sosialisasi tersebut dalam menangani masalah cedera pada atlet.
berupa penyerahan buku Bunga Semoga Rumah Sakit Olahraga Nasional milik Kemenpora RI dapat
Rampai Kesehatan Olahraga dan bermanfaat bagi Atlet dan Insan Olahraga tidak hanya di Indonesia bahkan
Pengapuran Sendi Lutut kepada Duta di kawasan Asia maupun Internasional dengan dukungan penuh dari
Besar Republik Indonesia Untuk seluruh pihak. Maju Terus Olahraga Indonesia.
Filipina, yang diterima oleh Istri
Duta Besar RI drg. Sonya Riupassa
Lumintang, MHA (Gambar 6).
Selain itu dilakukan juga
pemberian majalah Media Info RSON
kepada dokter pertandingan pada
kualifikasi olimpiade taekwondo
yakni dr. Victor Gaddi, Spesialis
Orthopaedi dan dr. Christopher
Jesse Canto, Spesialis Orthopaedi
keduanya merupakan dokter
pertandingan asal Filipina, dan
pemberian Jurnal RSON Indonesian
Journal Sport Sciences kepada
dokter tim nasional taekwondo
Thailand dr. Kornkit Chaejenkijt, Gb.7: dr. Danarto Menyerahkan Majalah Media Info RSON Kepada dr. Victor Gaddi, Spesialis Orthopaedi
(kiri) dan dr. Christopher, Spesialis Orthopaedi (kanan) Dokter Pertandingan Asal Filipina

Edisi keenam Tahun III


58
Unggulan RSON

Peningkatan Kualitas
Pelayanan RSON
dengan Alat Kesehatan Baru

R
umah Sakit Olahraga Nasional meningkatkan aliran darah perifer, mobilitas dengan meluruhkan
(RSON) terus berkomitmen meningkatkan metabolisme jaring­ kalsifikasi pada fibroblas. Pelatihan
untuk meningkatkan mutu an, meningkatkan permeabilitass mengenai alat ini telah dilaksanakan
pelayanan kesehatan, salah satunya membran, dan mengurangi spasme bersamaan dengan alat Ultrasound,
adalah dengan melengkapi alat otot. Pelatihan mengenai alat ini yaitu tanggal 27 Jan dan 9 Feb 2016.
kesehatan sesuai dengan kebutuhan telah dilaksanakan pada tanggal
Rumah Sakit. Untuk peningkatan 27 Jan dan 9 Feb 2016. Alat ini Bone Mineral Densitometry (BMD)
keterampilan serta kualitas sumber menggunakan gelombang suara Alat Bone Mineral Densitometry
daya manusia Rumah Sakit, tinggi dengan frekuensi 1 atau 3 (BMD) ini bermanfaat untuk meng­
dilaksanakan berbagai pelatihan MHz (>20.000 Hz). Indikasi dari evaluasi/mengukur kepadatan
khususnya pada unit yang terkait penggunaan alat ini yaitu spasme tulang. Pelatihan mengenai alat ini
dengan pengadaan alkes baru otot, perlengketan jaringan lunak, telah dilaksanakan pada tanggal 16,
tersebut. dan kekakuan sendi. Sedangkan 23 dan 24 Feb 2016
Masing-masing pelatihan kontraindikasi penggunaan alat ini
diselenggarakan sekitar 2-4 hari, yaitu perdarahan luas, keganasan, C-arm Arcadis Varic
tergantung tingkat kerumitan kehamilan, tromboplebitis dan Alat C-arm Arcadis Varic
alat yang digunakan. Output varises. terletak di kamar bedah Rumah
dari pelatihan yang diikuti oleh Sakit Olahraga Nasional. Alat ini
karyawan rumah sakit ini adalah Shockwave therapy berguna untuk pelatihan dilakukan
pembuatan SOP dari pengoperasian Alat fisioterapi ini bermanfaat pada tanggal 1,2,7 Feb 2016,
untuk mengatasi nyeri melalui
alat tersebut. Berikut ini merupakan dengan peserta 19 orang, kegunaan
beberapa alat kesehatan baru penurunan tegangan otot, men­ alat ini untuk menunjang proses
yang siap menunjang pelayanan cegah timbulnya kejang otot dan pelayanan medis pada penanganan
kesehatan di RSON: mengurai substansi prostadglandin, penyakit organ dalam, tulang dan
mempecepat penyembuhan melalui tindakan operasi dengan cara
Ultrasound peningkatan produksi kolagen dan melihat gambar atau objek dari
Ultrasound merupakan alat meningkatkan metabolisme dan pasien yang akan dilihat langsung
fisioterapi yang bermanfaat untuk mikrosirkulasi, serta perbaikan dengan cara flouroskopi dengan

“Alat-alat baru yang dibeli dengan dana APBN 2015 telah kami terima dengan baik
sesuai dengan dokumen kontraknya, telah diperiksa oleh BPK tanpa ada kendala, telah
dilakukan instalasi, telah dilatihkan (training) ke staf RSON, telah dibuatkan SOP dan
standar pelayanannya serta telah diuji coba. Alat tersebut telah dapat dipergunakan
dengan aman dan nyaman dan berkualitas untuk pelayanan para atlet khususnya dan
masyarakat pada umumnya.” Dr. Basuki Supartono, Direktur RSON

Edisi keenam Tahun III


59
Unggulan RSON

AUTOMATIC KIMIA ANALIZER SHOCK WAVE THERAPY HEMATOLOGI ANALYZER 5 DIFF ULTRASOUND SYSTEM

bantuan layar monitor. Alat ini Infus dan Syringe Pump Alaris GW dan workstation untuk akuisisi
mampu menampilkan objek secara dan Alaris GH citra, indentifikasi, pengolahan
3D dengan cara menembakan sinar Alat ini bermanfaat untuk gambar serta transmisi citra gambar
X atau sinar fluroskopi sehingga membantu pemberiaan cairan dan digital yang diterima dari digitizer.
dapat melihat dengan jelas dan utuh obat dengan perhitungan yang tepat Pelatihan alat ini dilaksanakan pada
suatu organ/tulang dari berbagai dengan menggunakan alat bantu tanggal 23, 28 dan 29 Feb 2016.
sisi dan posisi untuk meminimalisir digital yang diletakkan pada selang Masih terdapat beberapa
terjadinya kesalahan. (pada infuse pump) dan spuit (pada alat kesehatan lain yang akan
syringe pump). Pelatihan alat ini menunjang pelayanan di RSON.
Hematologi Mythic 22 OT dilaksanakan pada tanggal 21 dan Dengan dilengkapinya beberapa
Alat laboratorium ini berguna 24 Feb 2016. alat kesehatan tersebut diharapkan
untuk melakukan pemeriksaan RSON dapat memberikan pelayanan
Hb, Ht, Leu, Hitung jenis leukosit, CR Agfa DX M yang maksimal bagi pasien. (dr. Eva
eritrosit, trombosit, MCV, MCH Alat ini digunakan untuk Mitrasari)
dan MCHC dengan cara mengecek memproses (editing) gambar
sampel darah EDTA menggunakan dari general X-ray, MRI, C-arm,
sistem digital. Alat ini dapat panoramic dan mamografi sampai
melakukan pemeriksaan 50 sampel/ tercetak gambar, pengolahan data
jam. Pelatihan mengenai alat ini
telah dilaksanakan pada tanggal 8
dan 10 Feb 2016.
C-ARM

Kimia Analizer Erba XL- 600


Kimia Analizer Erba XL-600
merupakan alat laboratorium
yang digunakan untuk melakukan
pemeriksaan gula darah, profil
lipid, profil liver, profil ginjal dan
kalsium, dengan cara mengecek
kadar yang akan diperiksa dengan
sample serum darah menggunakan
alat robotik. Pelatihan alat ini telah
dilaksanakan pada tanggal 15, 16
CR WORK STATION (PACS) DEXA BONE DENSITOMETRY (BMD)
dan 17 Feb 2016.

Edisi keenam Tahun III


60
Unggulan RSON

OSTEOPOROSIS DAPAT DICEGAH MELALUI


PEMERIKSAAN KEPADATAN TULANG
Dr. Basuki Supartono dan dr. Defi Cynthia

K epadatan tulang akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia. otot dan sakit. Selain nyeri, tulang
Kepadatan tulang dapat terus berkurang sehingga dijumpai suatu rapuh bisa patah, biasanya sering
keadaan osteoporosis. terjadi pada tulang punggung,
tulang paha atas dan tulang lengan
bawah. Proses penyembuhan patah
tulang pada penderita osteoporosis
berlangsung secara lambat.
Osteoporosis sesungguhnya
dapat disembuhkan dengan
melakukan pencegahan atau
pengobatan. Berdasarkan hal
tersebut, penting untuk mengetahui
kepadatan tulang sebagai deteksi
Gb.1 : Tulang Normal Gb.2 : Tulang Osteoporosis dini osteoporosis. Pemeriksaan
yang paling akurat adalah dengan
Osteoporosis adalah penyakit rapuh akibat osteoporosis bisa menggunakan BMD DXA (Bone
tulang dimana terjadi penurunan mengalami kehancuran secara Mineral Densitometry dual-energy
kekuatan tulang sedemikian spontan atau akibat trauma ringan. x-ray absorptiometry). BMD DXA
sehingga meningkatakan resiko Tulang punggung yang hancur merupakan suatu alat yang memiliki
patah tulang dimana kekuatan dapat menyebabkan rasa nyeri kemampuan mengukur kepadatan
tulang terdiri dari 2 bagian yaitu: punggung yang menahun. Biasanya tulang (gr/cm2) baik tulang sentral
densitas tulang (kuantitas) dan nyeri timbul secara tiba-tiba dan maupun tulang perifer dengan
kualitas tulangnya. dirasakan di daerah tertentu dari menggunakan dua energi x ray
Osteoporosis dibagi menjadi punggung, yang akan bertambah yang diabsorbsi. Dosis x ray nya
2, yaitu: osteoporosis primer nyeri jika penderita berdiri atau jauh lebih rendah dari pemeriksaan
dan osteoporosis sekunder. berjalan. Bila disentuh, daerah radiologis sehingga efek radiasinya
Osteoporosis primer terjadi pada tersebut akan terasa sakit, biasanya pun tidak sebesar efek radiasi
periode pasca menopause dan usia rasa sakit ini akan menghilang pada pemeriksaan radiologi.
lanjut, sedangkan osteoporosis secara bertahap setelah beberapa Pemeriksaannya hanya memerlukan
sekunder terjadi pada usia muda minggu atau beberapa bulan. Jika waktu 5-15 menit.
akibat penyakit tertentu, kanker, beberapa tulang punggung hancur, Indikasi untuk pemeriksaan
infeksi, obat-obatan dan kurang maka akan terbentuk lengkungan kepadatan tulang dengan
gerak. yang abnormal dari tulang punggung menggunakan alat BMD:
Tulang punggung yang yang menyebabkan ketenggangan

Edisi keenam Tahun III


61
Unggulan RSON

Gb.3 : Alat BMD DXA (Bone Mineral Densitometry dual-energy x-ray absorptiometry)
A. Meja pemeriksaan
B. Alat Pemindai yang bergerak ke tempat yang akan dilakukan pemeriksaan
C. Alat penyangga kaki pada pemeriksaan tulang punggung bagian bawah
D. Posisi pasien pada pemeriksaan kepadatan tulang punggung bagian bawah

1. Perempuan berusia 65 tahun atau lebih dan pria c) penggunaan obat risiko tinggi terhadap tulang
berusia 70 tahun atau lebih d) Penyakit atau kondisi yang terkait dengan
2. wanita pasca-menopause atau dalam masa transisi kehilangan massa tulang.
menopouse berusia dibawah umur 65 tahun dan 3. Orang dewasa muda dengan kerapuhan tulang
pria beusia di bawah 70 tahun dapat melakukan 4. Orang dewasa muda dengan penyakit atau kondisi
penmeriksaan kepadatan tulang jika memiliki yang berhubungan dengan massa tulang yang
faktor risiko terjadinya penurunan kepadatan rendah atau keropos tulang
tulang seperti; 5. Orang dewasa muda yang mengkonsumsi obat
a) berat badan rendah yang dapat mengurangi kepadatan tulang atau
b) pernah mengalami patuh tulang keropos tulang.

B
C

D
E

Gb.4 : Hasil Pemeriksaan Kepadatan Tulang Punggung Bagian Bawah (Lumbal) Pada Alat BMD DXA (Bone Mineral Densitometry Dual-Energy
X-Ray Absorptiometry)
A. Hasil Pemindaian Tulang Punggung Belakang Bagian Bawah (Lumbal)
B. Nilai Dari Kepadatan Tulang Punggung Belakang Bagian Bawah (Lumbal)
C. Warna Hijau Menunjukan Kepadatan Tulang Normal
D. Warna Kuning Menunjukan Berkurangnya Kepadatan Tulang (Osteopenia)
E. Warna Merah Menunjukan Osteoporosis

Edisi keenam Tahun III


62
Unggulan RSON

B
C

D
E

Gb.5 : Hasil Pemeriksaan Kepadatan Tulang Pangkal Paha Kanan (Femur Dextra) Pada Alat BMD DXA (Bone Mineral
Densitometry Dual-Energy X-Ray Absorptiometry)
A. Hasil Pemindaian Tulang Pangkal Paha Kanan (Femur Dextra)
B. Nilai Dari Kepadatan Tulang Pangkal Paha Kanan (Femur Dextra)
C. Warna Hijau Menunjukan Kepadatan Tulang Normal
D. Warna Kuning Menunjukan Berkurangnya Kepadatan Tulang (Osteopenia)
E. Warna Merah Menunjukan Osteoporosis

Pada alat BMD DXA, kepadatan tulang dinilai di dua dari dewasa muda normal(T-skor antara -1.0
tempat, yaitu tulang punggung bagian bawah (lumbal) dan -2.5).
dan pangkal paha kanan atau kiri (proximal femur). 3. Osteoporosis
Penilaian kepadatan tulang tersebut menggunakan BMD adalah 2,5 SD atau lebih di bawah dari
kriteria Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu: dewasa muda normal (T-skor pada atau di
1. Normal bawah -2,5).
BMD adalah dalam 1 SD dari dewasa muda Dengan menggunakan alat ini, osteoporosis dapat
normal (T-skor di -1.0 dan di atas) diketahui sebelum terjadinya patah tulang, sehingga
2. Massa tulang yang rendah atau osteopenia dapat meningkatkan kualitas hidup di usia senja.
BMD adalah antara 1,0 dan 2,5 SD di bawah

DAFTAR PUSTAKA:
1. Rahim, Agus Hardian. Vertebrata. Sagung Seto. Jakarta:2012
2. National Osteoporosis Foundation. Clinician’s Guide to Prevention and Treatment of Osteoporosis. Washington: 2010
3. International Atomic Energy Agency. IAEA Human Health Series No. 15: Dual Energy X Ray Absorptiometry For Bone Mineral
Density And Body Composition Assessment. Vienna: 2010
4. Supartono, Basuki. Power Point: Osteoporosis Ancaman Kesehatan Wanita
5. Tirtarahardja, Gunawan. Power Point: BMD And Sport Medicine
6. http//www.iscd.org. 2015 ISCD Official Posisition - Adult

Edisi keenam Tahun III


63
Kata Mereka

Bapak Menpora, H. Imam Nahrawi beserta Ibu, didampingi Direktur RSON, Dr. Basuki Supartono saat menjenguk Ny. Wagiyem di RSON.

Cedera Menyebabkan Tidak Bisa Beraktivitas


Cedera membuat Wagiyem (48) tidak bisa bergerak Wagiyem berteman dengan ibu Paini, Ketua
dan beraktivitas seperti biasanya. Cedera akibat patah Himpunan Disabilitas. Beliau berusaha mencari
tulang ini menyebabkan ibu kurang mampu secara pertolongan. Bersyukur akhirnya bertemu dengan orang
ekonomi ini, tidak bisa bekerja lagi. Padahal ibu tunanetra yang memiliki kemampuan untuk menolong yaitu dokter
ini harus menanggung hidup 2 anak dan suami yang spesialis obstetri ginekolog, dr Prita Kusumaningsih,
menderita stroke sejak 2 tahun lalu. Bahkan Menpora Sp.OG, yang berpraktek di Rumah Sakit Olahraga Nasional
Imam Nahrawi, saat meresmikan alat - alat kesehatan di (RSON). Segeralah. dr Prita Kusumaningsih, Sp.OG,
RSON, baru - baru ini, sempat menengok Wagiyem yang menceritakan penderitaan Wagiyem kepada Direktur
kala itu masih dirawat di RSON. RSON Dr.dr. Basuki Supartono, Sp.OT. FICS.MARS.
Musibah yang menimpa Wagiyem berawal saat Setelah mendapat laporan tersebut, akhirnya Dr.dr.
dirinya jatuh dari tempat tidur setinggi 1 meter pada Basuki Supartono, Sp.OT. FICS.MARS secepatnya mengirim
Januari 2016. Kejadian ini menyebabkan ibu yang ambulans ke rumah Wagiyem untuk menjemput ibu
berprofesi sebagai tukang urut ini, menderita patah tunanetra ini untuk dirawat di RSON, sejak 2 Mei lalu.
tulang di paha kiri atas. Serta tulang panggul mengalami Tidak lama kemudian Wagiyem menjalani pembedahan
keropos tulang. Akibatnya ibu tunanetra ini tidak bisa Total Hip Replacement, untuk memperbaiki patah tulang
berjalan. Sehari - hari hanya bisa berbaring saja di tempat dan keropos tulangnya. Ibu dua anak ini akhirnya merasa
tidur. ada harapan untuk sembuh. Bisa beraktivitas kembali
Sempat berobat ke pengobatan alternatif patah sebagai tukang urut, yang sudah dijalaninya selama 26
tulang selama sebulan. Tidak sembuh juga. Kemudian tahun ini. Dan mengurus keluarganya.
berobat di rumah sakit swasta di daerah Bekasi. Masih Manusia memang tidak bisa hidup sendiri. Ketika
belum bisa berjalan. Kemudian dirujuk ke rumah sakit lain. mengalami musibah, tidak perlu putus asa. Ada Allah
Tapi tidak bisa dirawat karena kamar rawat inap penuh. yang Mahapenolong. Serta masih banyak orang yang
Wagiyem merasa sangat sedih. Karena hanya bisa baik disekitar kita, yang bersedia menolong. Diantaranya
terbaring lemah di rumah selama 4 bulan. Tidak ada yang pimpinan dan staf RSON. Wagiyem merasa sangat
dapat dilakukan selain menangis. Tidak ada kepastian bersyukur. Sakitnya berangsur sembuh. Dia pun secara
kapan bisa sembuh. Ibu yang bekerja sebagai tukang pijat bertahap dapat bekerja kembali, menghidupi 2 anak dan
ini hanya bisa meratapi nasib buruknya. suaminya yang menderita stroke. (Ratih Sayidun)

Edisi keenam Tahun III


64
Kata Mereka

Atlet
Mengetahui
Kelemahannya
I Gede Siman Sudartawa

I Gede Siman Sudartawa berada di Pelatnas


sejak 2010. Sudah 3 kali mengikuti Sea Games.
Yaitu Sea Games 2011, 2013 dan 2015, mendapat
5 medali emas, 2 kali Asian Games 2010 dan
2014 serta 1 kali olympiade 2012. Atlet renang ini
menduduki ranking 4 atlet perenang terbaik se
I Gede Siman Sudartawa
Asia di kejuaraan Asian Games.

B
anyak cara untuk jadi atlet. Seperti Atlet yang hobi baca komik ini baru sekali
pengalaman atlet renang I Gede Siman mendatangi Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON).
Sudartawa. Gara - gara waktu masih kelas Menurutnya, rumah sakit ini nyaman, bersih dan
2 SD takut air. Orangtua mendorong anak semata ramah. Lokasinya strategis, dekat tol.  Apalagi
wayangnya ini untuk belajar berenang. Akhirnya RSON dilengkapi dengan peralatan sport science.
keterusan sampai menjadi atlet. Dengan  sport science, atlet jadi tahu kondisi
Orangtua mengizinkan keinginan Siman kelebihan dan kelemahanya. Kekurangan bisa
untuk jadi atlet renang. Meski tidak ada anggota diperbaiki. Kelebihannya harus dipertahankan.
keluarganya yang menjadi atlet. Apalagi orangtua Kelak Siman akan berhenti jadi atlet. Targetnya
jaman dulu punya pemikiran, kalau latihan umur 27 tahun atau 28 tahun. Setelah itu, berniat
berenang, badan jadi bertambah tinggi. jadi pelatih sambil berbisnis. Karenanya, dari
Atlet kelahiran Klungkung, Bali, 8 September sekarang, hadiah uang yang diterimanya, digunakan
1994 ini, sejak kelas 2 SD belajar berenang. Kelas untuk membeli tanah. Atlet memang harus pinter
3 SD sudah ikut pertandingan, dapat medali, -pinter mengatur keuangannya. Jangan boros.
mewakili sekolah. Gembira. Tentu saja. Sampai Agar masa depan lebih terjamin, atlet renang
akhirnya tahun 2010 masuk Pelatnas. ini juga kuliah. Minimal bisa lulus S1. Latihan
Sukanya jadi atlet, bisa mendatangi berbagai dengan jadwal sangat ketat membuat Siman lebih
negara lain. Kecuali presiden, atlet yang bisa suka diam di rumah, sepulang latihan. Waktu
mengibarkan bendera merah putih di luar negeri. senggangnya di rumah dimanfaatkan untuk baca
Tentunya bangga. Meski kesuksesan sebagai atlet komik atau main games.
harus mengorbankan masa kecil yang hilang. Selain sibuk latihan dan pertandingan, dia
Disaat teman - teman lain asyik bermain dan juga kuliah di Perbanas. Menurutnya, kuliah sama
menikmati masa kecil dan remajanya. Atlet renang pentingnya dengan menjadi atlet. Minimal lulus
ini harus menjalani kehidupan dengan jadwal yang S1. Beruntung, kampus memberikan jadwal kuliah
ketat. Sepulang sekolah, hanya sempat makan yang disesuaikan waktunya dengan jadwal latihan.
siang dan istirahat sebentar. Kemudian berangkat (Ratih Sayidun)
latihan. Begitu terus aktivitasnya sehari - hari.

Edisi keenam Tahun III


65
Kata Mereka

Maria Natalia Londa

Atlet Butuh RS Profesional Seperti RSON


Maria Natalia Londa

A
tlet Bali, Maria Natalia Londa, dipastikan tampil Olahraga Nasional ini menjadi RS rujukan pada Atlet.
di Olimpiade 2016. Maria memang pelompat Karena atlet sering mengalami cedera dan butuh
jauh terbaik Indonesia saat ini, bahkan di Asia. sarana yang profesional dan tepat dalam menangani
Buktinya, ia merebut medali emas di Asian Games cedera yang sering dialami para atlet saat bertanding
2014 di Incheon, Korea Selatan. Atlet yang baru tampil maupun latihan.
di Porprov Bali 2015 itu juga meraup dua emas di SEA Dara kelahiran Denpasar Bali ini sedang menjalani
Games 2015, di nomor lompat jauh dan lompat jangkit. masa pemulihan dari cedera lutut. Atlet Bali yang
Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas langganan meraih medali itu tetap semangat bahkan
(Satlak Prima) mulai menjalani program dalam termotivitasi pada Olimpiade Brasil 2016 depan.
rangka menghadapi olimpiade Rio de Janeiro 2016 Sekarang karena masih program umum,ya rutin berdoa
diantaranya tes medis kepada atlet untuk menjalani dan tetap termotivasi untuk memberikan yang terbaik.
Pelatnas Olimpiade Rio De Janiero 2016 di Rumah Sakit Sedangkan tentang target, itu yang tahu pelatih,” ucap
Olaharaga Nasional. Maria. Di antara jenis-jenis latihan yang dijalani Maria
Dari hasil pemeriksaan, diantaranya pemeriksaan setiap hari antara lain nge-gym, latihan fisik, latihan
medis ini selanjutnya pelatih dapat menyusun teknik, pliometrik, dan setiap Sabtu sore melakukan
program latihan yang benar dan tepat sasaran. Apabila meditasi di bawah arahan pelatih.
ada atlet yang kondisi fisiknya tidak mendukung Prestasi yang pernah Maria raih antara lain :
akan direkomendasikan langsung untuk menjalani Perunggu Sea Games 2009 Laos, Perak Sea Games
penyembuhan. 2011 Indonesia, Emas Sea Games 2013 Myanmar,
Atlet yang mempunyai hobi sepeda ini Emas Asian Games 2014, Emas Sea Games 2015, Emas
mengatakan puas dan kagum selama pemeriksaan Kejurnas 2007-2015, Rekor Sea Games nomor Lompat
medis di RS Olahraga Nasional. Peralatan yang dimiliki Jangkit 2013 di Myanmar. (Rini Nur Ayu Ningtyas, AMK)
RS Olahraga Nasional sangat lengkap. Seharusnya RS

Edisi keenam Tahun III


66
Kata Mereka

M
enteri Pemuda dan
Olahraga, Imam Nahrawi,
dalam pernyataannya
dalam Kejuaraan Nasional Panahan
Penanganan Cedera Tepat
Ganesha Open 2015 di Bandung,
Ahad (23/8), mengatakan kejuaraan
dan Profesional Pada Atlet
panahan akan dijadikan sebagai
kalender tahunan guna mencetak
Hanya di RSON
atlit yang berprestasi. Tidak
2015 ini sekarang sedang menjalani sudah banyak berkurang. Menurut
hanya itu, cabor Panahan ini juga
perawatan di ruang rawat inap RS Riau Di RS Olahraga Nasional ini
ditargetkan menjadi salah satu cabor
Olahraga Nasional sejak selasa 19 penanganannya cepat, tepat dan
andalan Indonesia yang mendulang
Januari 2015 karena nyeri di leher. profesional sehingga rasa khawatir
emas di Olimpiade di Rio de Janeiro,
Kata Riau , RSON memang cocok jika mengalami cedera tidak ada.
Brasil.
menjadi rumah sakit khusus atlet. Prestasi yang pernah Riau
Ialah Riau Ega Agatha yang akan
Suasana Rumah Sakit yang nyaman raih antara lain 6 Emas 1 Perak
mewakili Tim Panahan Indonesia
dan bersih dengan peralatan Kjurnas Umum 2013 Surabaya, 3
di ajang Olimpiade Rio de Janeiro
kesehatan yang sudah lengkap Emas Asian University Games 2014
Brasil 2016 ini. Atlet panahan putra
serta pelayanannya yang bagus dan Palembang, 1 Perunggu PON 2012
Indonesia Riau Ega Agata Salsabila
petugas yang ramah membuatnya Riau, 1 Emas 2 Perak PON 2008
mampu menorehkan prestasi apik
lebih merasa cepat pulih karena Kaltim, 1 Emas Islamic Solidarity
di SEA Games 2015 Singapura lalu.
penanganan yang didapat pasti Games 2013 Palembang, 1 Emas 2
Berkat performanya tersebut, Riau
sesuai dengan kondisi serta keluhan Perak Seagames 2011, Emas dan
berhasil menyabet medali emas dan
atlet. Dibawah pemeriksaan Dr. dr. Perak Seagams 2015 Singapure, 2
perak.
Basuki Supartono, Sp.OT., FICS., Perunggu Archery World Cup 2015
Dalam Menghadapi event
MARS kondisi atlet yang berasal Shanghai, 4 Emas 1 Perak Asian
Olimpiade Rio de Janeiro Brasil
dari Blitar ini mengalami banyak Archery GP 2015 Thailand. (Rini Nur
2016 para atlit mengikuti berbagai
kemajuan. Nyeri yang dirasakan Ayu Ningtyas, AMK)
macam tes, yaitu tes medis, fisik,
dan psikologi. Salah satunya
adalah tes fisik kesehatan yang di
lakasnakan di RS Olahraga Nasional
pada Senin tanggal 11 Januari 2016.
Dalam pelaksanaan tes medis,
atlet yang mempunyai keluhan
langsung ditindak lanjuti untuk
mendapat penanganan selanjutnya
sesuai kebutuhan. Seperti pada
atlet panahan kelahiran Blitar ini
mengeluhkan nyeri pada leher nya
dan sering timbul saat latihan. Dan
selanjutnya tim pemeriksa RSON
langsung mela­ kukan pemeriksaan
MRI dan menjadwalkan pemeriksaan
selanjut­nya ke Poli Spesialis.
Peraih Medali Emas Sea Games
Riau Ega Agatha

Edisi keenam Tahun III


67
Kata Mereka

Hidup
Apa
Adanya
Triady Fauzi Sidiq

R
endah hati dan pantang menyerah. Inilah
nasehat orangtua yang selalu diingat dan
dilaksanakan oleh atlet renang asal Ciamis,
Triady Fauzi Sidiq (24).
Atlet renang yang biasa dipanggil Aji ini tidak
menyangka bisa menjadi atlet. Hidupnya berjalan apa Triady Fauzi Sidiq

adanya saja. Belajar berenang niatnya untuk olahraga.


Lalu berkembang jadi hobi dan supaya banyak temen. yang sudah digunakan untuk latihan, masa sih...harus
Tapi setelah dapat prestasi, yang tadinya hanya hobi, ditinggalkan begitu saja. Hal inilah yang mendorong
akhirnya termotivasi jadi atlet. Pada Sea Games 2013 semangat Aji untuk tetap jadi atlet. Tak menyangka bisa
di Myanmar, bungsu dari 3 bersaudara ini mendapat seperti sekarang ini.
3 emas dan 1 perunggu. Pada Sea Games 2015 di Selama di Pelatnas, jauh dari keluarga tidak
Singapura dapat 4 perunggu d 1 perak. membuat dia merasa sendirian. Justru jadi punya
Aji belajar renang sejak di Taman Kanak - kanak keluarga baru. Karena kumpul dengan atlet - atlet lain
(TK). Kelas 3 SD mulai ikut pertandingan. Ayah dan dan pelatih yang sudah seperti orangtua sendiri. Jadi
Ibu, yang hobi main volley, yang mendorong Aji belajar merasa lebih kekeluargaan.
berenang. Sampai kemudian masuk klub berenang. Untuk atlet renang ada golden age sampai usia 22
Hingga kemudian sejak kelas 2 SMP, bungsu dari - 25 tahun. Pada masa itu atlet bisa terus meningkatkan
3 bersaudara itu masuk PPLP (Pusat Pendidikan, prestasinya. Lewat usia itu meskipun bisa berprestasi,
pelatihan dan Pelajar) di Bandung. Lalu masuk Pelatnas tapi membutuhkan usaha yang lebih keras dan
tahun 2009. waktu latihan yang lebih lama. Atau paling tidak, bisa
Namanya hidup pasti ada suka dukanya. Menurut mempertahankan prestasi saja.
atlet renang ini, enaknya jadi atlet, punya prestasi yang
bisa dibanggakan. Dukanya ? Kehilangan masa remaja Aji tidak menargetkan sampai usia berapa jadi atlet.
karena waktu habis untuk latihan. Saat kelas 1 SMU Selama masih bisa berprestasi untuk negara atau
sempat beniat berhenti jadi atlet. Karena iri melihat daerah sendiri, selama itu pula jadi atlet.
teman - teman asyik menikmati masa remajanya. Sebagai atlet, Aji yang lahir di Cimahi, 29 september
Mereka pulang sekolah bisa main dulu. 1991 ini, yakin sport science sangat mendorong prestasi
Sebaliknya dia harus lekas pulang ke rumah, karena atlet. Menurutnya, sport science di Singapura dan dan
harus latihan renang. Tapi berpikir lagi, sayang waktu Vietnam contohnya, sudah sangat maju sekali. Berbeda

Edisi keenam Tahun III


68
Kata Mereka
dengan  sport science di Indonesia, yang harus lebih target, yaitu untuk jadi juara. Kalau sudah jadi atlet,
ditingkatkan. Tujuannya supaya atlet Indonesia bisa tetaplah rendah hati, ramah dan jangan sombong. Ini
lebih bersaing lagi. Atlet Indonesia sebenarnya tidak nasehat yang selalu diingatkan orangtua kepadanya.
kalah - kalah betul dengan atlet Singapura, misalnya. Kemenangan atlet juga tak terlepas dari doa keluarga
Masalahnya, Indonesia masih ketinggalan di  sport dan teman - teman.
science. Meskipun sibuk latihan dan bertanding, atlet ini
Sangat besar dukungan sport science terhadap merasa bersyukur, pada tahun 2014 bisa menyelesaikan
prestasi atlet. Atlet jadi tahu kelemahannya sampai kuliah dan lulus dari STIE Dharma Agung di Bandung.
yang sekecil - kecilnya. Meskipun sudah latihan dengan Cita - citanya kelak ? Aji sudah menyiapkan kesibukan
benar. Dengan sport science, atlet bisa latihan lebih lain, bila sudah tidak jadi atlet. Hobi fotografi kelak
fokus lagi. Tidak perlu takut dengan adanya  sport dijadikan bisnis. Selain juga ingin menjadi pelatih. Bikin
science. Karena ikut membantu memperbaiki performa studio foto sambil jadi pelatih. Niatnya melakukan
latihan. sesuatu hal yang disukainya tapi menghasilkan uang.
Aji mengajak teman - teman atlet agar jangan (Ratih Sayidun)
pantang menyerah fokus latihan. Latihan harus punya

Pelatih Harus Banyak Belajar


Albert Christiadi Sutanto

D
ari hobi menjadi atlet. Kemudian alih seperti sekarang ini karena renang dan bisa
profesi jadi pelatih. Hidupnya untuk keliling dunia karena renang. Maka kami sekarang
mengabdi memajukan cabang olahraga mengabdikan hidup kami untuk renang.
renang. Itulah pengalaman pelatih renang nasional
Albert Christiadi Sutanto. Menjadi pelatih menciptakan kebahagian tak
Sejak kecil Albert sangat suka berenang. terhingga. Sukanya pada saat atlet binaan berhasil
Kalau sudah di dalam air, enggan meninggalkan mencapai prestasi. Juga bahagia saat latihan
kolam renang. Dari kesenangannya di air itu, berhasil mencapai target. Puas dengan hasil
orangtua kemudian mengarahkan untuk serius pekerjaan kita. Dukanya, ketika menghadapi atlet
belajar berenang. Hingga jadi atlet renang selama yang kurang punya semangat juang.
20 tahun. Selanjutnya menjadi pelatih renang di Atlet zaman sekarang sangat berbeda dengan
Pelatnas sejak Januari 2008. atlet lebih dari 10 tahun lalu. Sekarang pelatih tidak
Pelatih kelahiran Surabaya, 24 Desember bisa sembarangan bersikap keras kepada atlet.
1975 ini total sebagai pelatih nasional. Selain Bisa dituntut atau minimal diprotes oleh orangtua
juga pelatih di klub renang Milenium Aquatik, atlet. Untuk itu, atlet harus bisa mendidik dirinya
yang didirikannya bersama beberapa rekan sendiri untuk bermental baja. Jangan cengeng.
sesama perenang. Tujuannya untuk pembinaan. Perbedaan lainnya, dulu atau lebih dari 10
Prinsipnya, kami besar di renang, bisa sukses tahun lalu, menjadi juara merupakan kebanggaan,

Edisi keenam Tahun III


69
Kata Mereka
kekurangannya.
Dunia olahraga saat ini tidak bisa lepas
dari  sport science. Ibaratnya, dahulu atlet makan
mie instan saja masih bisa jadi juara. Sekarang tidak
bisa begitu lagi. Sekarang sport science di dunia
sudah dimanfaatkan. Ibaratnya, atlet Indonesia
sekarang masih makan mie instant, sedangkan
atlet diluar negeri sudah makan steak. Bagaimana
atlet Indonesia bisa lebih unggul. Ini yang harus
dipahami oleh atlet.
Di cabang olahraga renang sudah mulai
diterapkan  sport science. Hanya saja kita belum
punya tim khusus sport science untuk mendamping
atlet renang. Seperti Cina, Australia, Amerika
dan Eropa yang sudah punya tim khusus  sport
Albert Christiadi Sutanto science yang mendampingi atlet renang.
Sedangkan di Indonesia, sport science sifatnya
baru mulai diterapkan secara global untuk seluruh
tanpa mengharapkan imbalan materi. Sekarang, cabang olahraga. Albert berharap paling tidak
bahkan olahraga di seluruh dunia, sudah mengarah setiap cabang olahraga didampingi 1 ahli nutrisi
ke semi profesional dan profesional. Dimana harus yang bisa memberikan arahan kepada atlet.
melibatkan materi. Tujuan atlet bukan hanya Melaluisports science, dapat diketahui otot mana
meraih prestasi juara, melainkan juga imbalan yang efektif digunakan untuk atlet renang. Supaya
materi. Makanya ada bonus. latihannya tepat sasaran.
Selain itu. Sekarang ini, kecanggihan intenet Pelatih renang ini baru dua kali datang ke
menyebabkan atlet jauh lebih pinter dan lebih Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON). Perlu sekali
mudah mengerti tentang teori pelatihan. Makanya, tersedia rumah sakit khusus untuk atlet. Sebab,
pelatih pun harus jauh lebih pinter. Sebaliknya, selama ini atlet yang sakit atau cedera, dirujuk
dulu atlet mendapat pengetahuan semata - mata ke rumah sakit yang belum mengerti bahwa atlet
hanya dari pelatih saja. Sekarang, instruksi dari harus mendapat pengobatan yang ekstra cepat di
pelatih itu ditelaah dulu kebenarannya. Karenanya, rumah sakit. Karena atlet perlu waktu untuk lekas
pelatih tidak bisa asal memberi instruksi. Benar - - lekas kembali latihan.
benar harus tahu secara teori maupun prakteknya. RSON merupakan sarana pelayanan
Karenanya, pelatih harus lebih sering baca buku kesehatan, yang memungkinkan atlet lebih
dan banyak belajar. terawasi kesehatannya dan peduli terhadap nasib
Disinilah kalangan olahraga membutuh­ atlet. Contohnya, Albert pernah cedera di jari
kan sport science. Pelatih membutuhkan tangannya. Harus mencari rumah sakit terdekat.
dukungan  sport science untuk menumbuhkan Perlu waktu lagi. Menjadi beban bagi atlet.
semangat juang atlet. Sport science dapat memberi Harapan kami, RSON bisa membuat atlet lebih
bukti kepada atlet, tentang semua kelebihan dan terjamin kesehatannya. (Ratih Sayidun)

Edisi keenam Tahun III


70
Gadget

Botol Minum Pintar


untuk Melacak Performance Atlet

S
etelah melakukan konsultasi dengan Smart
Design dan Gatorade Sport Science Institute
tentang inovasi dan blueprints, Gatorade resmi
mengeluarkan tutup botol pintar untuk pertama
kalinya, untuk memonitor status hidrasi atlet. Dari
sodium dan kekurangan electrolit karena produksi
keringat, turbin sensor tutup botol pintar Gatorade,
dan mikrochip seperti pembalut luka yang secara
individu terhubung pada tiap pemain, menerima dan
mengirim data kembali ke program software setelah
tiap melakukan sesapan dan lari cepat. 6. Mesin Fuel Pod – Alat yang digunakan untuk
Ada tujuh komponen tutup botol pintar Gatorade memutuskan dan menyebarkan isi dari fuel pod
ini, didesain sesuai dengan data tiap atlet. 7. Botol – Tiap botol mampu manahan 30 ons
1. Tutup Botol – Tiap tutup botol diberi label
identitas dan nomor pemain Fitur tambahan dari tutup pintar ini antara lain
2. Chip Tutup Botol – Sinkronisasi dengan scala pintar yang terkoneksi ke tablet, catatan intensitas
mikrochip pemain, mengirimkan secara latihan pemain, intake nutrisi dan berat badan. Sekali
langsung analisis ke aplikasi pelatih mereka tersinkronisasi, software segera mengeluarkan
3. Turbin – Menghitung cairan yg keluar dari botol hasil rekomendasi untuk atlet dan periode latihan. (dr.
4. Lampu LED – Membandingkan konsumsi yang Yasmien Anis)
sebenarnya dengan target konsumsi
5. Fuel Pod – Formula Konsentrat Gatorade Bahan bacaan:
http://www.sporttechie.com/2016/01/19/gatorade-is-
berdasarkan kebutuhan atlet launching-a-smart-bottle-and-bandaid-like-sensor-to-track-
athlete-performance-in-real-time/

Edisi keenam Tahun III


71
Cerpen
Yang seorang lagi adalah seorang wartawati. Ia

USG
USG
bekerja disebuah majalah muslimah. Rumahnya tak jauh
dari bangMahdi. Mungkin karena itulah ia mengangkat
bang Mahdi menjadi tukang ojeg pribadinya. Jam kerjanya
tak teratur. Demikian pula tujuannya. Terkadang ia
harus menjumpai nara sumber. Saat wawancara sedang
berlangsung, aku tinggal duduk manis di atas jok sadel motor.
Kalau beruntung, pembantu rumah tangganya berbaik hati
mengantarkan senampan minuman dan makanan kecil.
Nina Kusuma Meski tak jarang, berjam-jam pantatku panas menduduki
sadel yang tidak empuk itu. Untungnya, tak setiap hari ia
menyewa ojeg ini.
Memang, akhirnya saldo tabunganku pelan-pelan

T adi pagi, sembari menyeduh kopi, istriku melaporkan


bahwa semalam ada rasa kedutan di perutnya.
“Seperti ada yang menggelitiki”, begitu ia mencoba
menanjak. Saldo tabungan? Yah, akhir-akhir ini aku begitu
berkepentingan dengan angka-angka yang tercetak dalam
buku lusuh itu. Teller sebuah kantor kas bank syariah pun jadi
menggambarkan. hafal dengan wajahku. Wajah keringatan yang selalu muncul
Perutnya memang sudah nampak membuncit. Hampir di hari Jum’at siang. Waktu bubaran sholat Jum’at memang
dua tahun sejak pernikahan sederhana kami, lalu ia mengisi menjadi jadwalku untuk menyetor sekedar beberapa puluh
hari-hariku di kontrakan sepetak ini, akhirnya Allah SWT ribu rupiah ke bank yang terletak di seberang masjid itu.
telah berkenan memberikan kehamilan kepadanya. Ini patut ***
disyukuri karena ibuku yang selalu ‘menagih’ cucu, sekarang Salah satu hal yang memotivasiku untuk makin rajin
sudah lebih tenang. menyetor adalah, istriku ingin sekali kehamilannya diperiksa
Aku tak terlalu menanggapinya laporannya. Pagi itu dengan komputer. Dan periksanya harus di klinik Yasmin
aku bangun agak kesiangan. Terlambat pula sholat subuh ujung jalan Bugenvil. Tak jauh sebenarnya. Cuma yang
berjamaah di mushola Al Hidayah. Bergegas pergi menuntun aku herankan kenapa harus di klinik warna ungu tersebut.
motor tuaku setelah segelas kopi itu habis kuseruput. Keinginan itu makin kuat karena adanya persyaratan BPJS.
Motor tua keluaran tahun 90-an inilah senjata andalanku Lho, apa pula hubungannya antara USG dengan Jaminan
demi mencukupi kebutuhan keluarga. Sebagai pengojeg Kesehatan Nasional itu? Saat ini memang kami sudah
motor, boleh dikatakan pekerjaanku ada di jalan-jalan. didaftarkan untuk mendapatkan keanggotaan BPJS.
Dengan akan bertambahnya anggota keluargaku, bila Allah “Sekarang setiap orang wajib ikut BPJS. Supaya kalau
mengijinkan, nampaknya aku harus lebih sigap lagi mencari sakit bisa gratis berobat di puskesmas,” ujar pak RT saat
peluang penghasilan tambahan daripada sekedar menunggu mencatat nama kami berdua. “Lho, istrimu hamil? Sekalian
penumpang. saja bayinya dibuatkan kartu ya”. Itu percakapanku dengan
Maka kuterimalah tawaran bang Mahdi. Menggantikan pak Hadi, sang ketua RT seminggu yang lalu.
pekerjaannya selama pulang kampung. Pulang kampungnya Yang agak kurang kumengerti, salah satu peryaratan
kali ini cukup lama, sekitar 3 bulanan. Ia punya 2 orang yang harus dilampirkan adalah adanya foto bayi dalam
pelanggan tetap. Seorang anak sekolah dan seorang kandungan beserta jenis kelamin janin yang dikandung. Lha
wartawati. Jadi, mulai pagi ini aku dapat tugas baru. Pertama, bayi belum lahir kok sudah harus ada fotonya. Apalagi jenis
mengantar Raihan, anak SD kelas 5 di sebuah sekolah islam kelamin sudah harus dicantumkan? Bagaimana mungkin?
terpadu. Tahu sendiri, jadwal anak sekolahan. Jam setengah ***
tujuh pagi teng sudah harus berada di halaman sekolah. “Nah, penting kan mas?” sore itu istriku merajuk lagi.
Maka aku pun wajib parkir di depan rumah pelangganku itu Ngalem.
tepat jam 6 pagi, dengan toleransi keterlambatan 5 menit. “Apanya yang penting?” suaraku agak cuek.
Demi meningkatkan saldo tabungan, kuterima tawaran itu. “Ya pemeriksaan dengan komputer itu. Kan pak RT juga

Edisi keenam Tahun III


72
Cerpen
nyuruh. Di komputer itu, akan tampak bayi kita sedang apa. Sampai juga akhirnya. Aku menyocokkan sekali lagi
Sedang bermainkah? Atau lagi tidur? Atau sedang bersujud dengan secarik kertas yang diberikan istriku tadi pagi.
di hadapan Penciptanya? Dan....mmmm...kita nanti bisa tahu Memang tak terlalu jauh dari rumah. He..he...aku saja
jenisnya apa lho”, urainya sambil melipat baju baru disetrika. yang kurang peka lingkungan. Padahal sebagai pengojek
“Jenisnya? Tentu saja manusia. Apalagi....? “ seharusnya penguasaan terhadap jalan-jalan di kawasan ini
“Mas...mas.....maksudku ya cowo atau cewe. Begitu melebihi istri. Tapi sore ini sengaja penampilan pengojek
lho”, logat Jawa nya langsung muncul sambil manyun. “Gak agak kusamarkan. Aku sengaja mengenakan kemeja dan
harus sekarang, mas. Minggu depan juga gak papa, kok”. celana bahan. Bukan kaos dan celana jins pudar seperti
Terkadang aku heran. Darimana istriku punya biasanya. Alas kaki tetap pakai sepatu dinas, karena hanya
keinginan kuat memeriksakan janin dengan komputer itu. itulah yang kupunyai.
Aku jadi ingat ibuku di kampung. Kelima adikku ia lahirkan di Mencoba tampil meyakinkan, aku terus melangkah
rumah. Ada mak Sayem, dukun bayi usia 50 an tahun yang di jalan setapak berbatu koral putih menuju ke ruang lobi.
menolongnya. Seingatku, hanya adikku yang bungsulah Ada resepsionis berhijab di balik loket informasi. Ia sedang
yang lahir ditolong bidan. Itu pun karena mak Sayem sudah menerima telepon, menjelaskan jadwal praktek dokter,
semakin lanjut usia. Alhamdulillah, kesemua adikku hidup! kukira. Ada lukisan besar kaligrafi tergantung di dinding
Ups...bukan apa-apa, di kampungku kebanyakan ibu-ibunya belakang si resepsionis. Aku tak paham membaca kaligrafi
sangat produktif dalam beranak. Banyak di antara mereka bernuansa ungu tersebut, tapi di bawahnya ada tulisan latin
yang melahirkan lebih dari tujuh kali, bahkan ada yang “Laa ilaaha illa anta inni kuntu minadhdhoolimiin” . Hmmm
sepuluh kali. Tapi banyak pula di antara anak-anak itu yang ......... doa nabi Yunus saat berada di dalam perut ikan paus.
meninggal saat masih bayi. Itu kejadian biasa. Seingatku, Sejenak aku terbawa ke ingatan masa kecilku saat mengaji di
yang sering jadi penyebab meninggalnya itu sakit muntaber. langgar dan mendengarkan cerita nabi-nabi dari pak ustadz.
Sehingga, ibuku – yang enam anaknya hidup semua – jadi “Assalaamu’alaikum, ada yang bisa dibantu, pak?” suara
tampak aneh. sopan membangunkanku dari lamunan suasana di kampung.
Suatu kali kutanyakan hal itu kepada ibuku. Soal Sekaligus menyadarkanku, bahwa aku berhadapan dengan
“keanehan” karena enam anak semuanya bisa bertahan seorang wanita berjilbab ungu muda. Si resepsionis itu.
hidup dan sekolah, meski sekadar menuntaskan wajib Rupanya acara menelepon sudah usai dan sekarang giliranku.
belajar. Ternyata jawaban ibu amat lurus dan sederhana. “Eh iya..mmm..mau tanya saja, mbak. Kalau periksa
“Ibu mengamalkan firman Allah SWT”, ucapnya singkat. hamil dengan komputer berapa ya?”
Tapi tak lama kemudian ia menyambung, “Allah “Komputer? Buat periksa hamil?”, ia refleks agak
memerintahkan seorang ibu menyusukan anaknya hingga menunduk, melihat komputer di bawah meja kacanya.
usia dua tahun. Nah, itulah yang ibu amalkan. Kamu dan Aku jadi serba salah. Hampir saja garuk-garuk kepala,
adik-adikmu itu ndak kenal dengan yang namanya dot!” untung tanganku masih tertahan di tempatnya. Memang
Perlu beberapa tahun sampai aku menamatkan sekolah apa sih, istilahnya?
menengah baru aku bisa mengartikan makna kata-kata “Ooh, mungkin maksudnya USG, ya Pak?”
ibuku : “Kamu dan adik-adikmu itu ndak kenal dengan yang “Naah iya ...itu maksud saya”, ujarku riang bak anak
namanya dot!” Dan kupahami pula rangkaian sebab akibat kecil dapat mainan baru. USG...ya USG. Aku jadi ingat iklan
antara dot, kebersihan, diare, dan dehidrasi. di televisi. Iklan susu buat ibu hamil. Ada alat USG juga di
*** iklan itu. Aku harus perkenalkan istilah ini kepada istriku.
Eiiits......hampir kelewatan! Aku membelokkan Jangan sampai ia bikin malu dengan menyebut ‘komputer’
motor ke sebuah bangunan minimalis bercat ungu muda. lagi.
Ukuran gedungnya sedang-sedang saja. Klinik Bersalin “USG, ultrasonografi, memang bentuknya seperti
“Yasmin” begitulah bunyi susunan huruf-huruf artistik pada komputer, Pak”, jelas si resepsionis seolah memahami
sebuah neon box yang terpancang di halaman depannya. kegelagapanku. Ia pun menyebutkan sejumlah bilangan
Tampilannya memikat karena tulisan tersebut berlatar rupiah.
belakang taburan kuntum melati. “Nanti bapak akan mendapatkan selembar foto beserta

Edisi keenam Tahun III


73
Cerpen
keterangan tentang bayi, Pak. Tentu saja, selain itu dokter “Jangan khawatir, ini jeli. Supaya penampilan bayi di
juga akan memeriksa kandungan istri bapak, dan Bapak USG bisa jelas”, papar ibu dokter kandungan setengah umur
serta istri bisa menanyakan hal-hal yang belum jelas kepada itu tanpa kutanya.
beliau. Jadi termasuk konsultasi dan pemeriksaan, begitu, Dan mataku terbelalak melihat janin bergerak lincah.
Pak”. Tampak satu bagian yang bergerak-gerak naik turun dengan
Aku hanya mengiyakan dan mengucapkan terimakasih. teratur. Itu degup-degup jantung, begitu penjelasan dokter.
Langsung pamit mundur. Tak ingat lagi aku untuk menanyakan Tulang belakangnya berderet rapi.
jadwal praktek dokter yang dimaksud. Bukannya apa-apa, “Lho...sudah berbentuk manusia ya bu dokter”, istriku
angka rupiah yang disebutkan si jilbab ungu muda tadi setara bertanya dengan lugu. Aku menyolek kakinya....mbok jangan
dengan penghasilanku selama seminggu penuh! Penghasilan bikin malu lagi, isyaratku.
kotor. Belum dipotong dengan biaya BBM dan makan siang, Dokter masih tampak serius mengamati layar USG.
serta uang belanja tentunya. Kali ini kurasakan napasku Sesekali memencet tombol yang membuat gambar berhenti
berat saat menuntun motor keluar. bergerak. Lalu pencet tombol yang lain lagi. Beberapa
*** lamanya masih berbuat seperti itu. Sementara, dari sebuah
Suasana di ruang tunggu berpendingin udara itu kotak kecil yang terletak di bagian bawah mesin, keluarlah
memang nyaman. Jajaran sofa putih gading tampak kontras lembaran-lembaran seperti foto. Kuhitung, sudah ada 4
dengan dinding motif warna ungu. Bantal mungil berwarna lembar foto yang dicetak.
marun tertata di setiap sandarannya. Di depannya, majalah- “Alhamdulillah, ibu dan bapak dapat anugerah ganda
majalah tentang bayi, ibu, dan pengasuhan anak tersusun dari Allah SWT”, ujar dokter berjilbab itu, akhirnya.
rapi di meja. Televisi pun tidak menyiarkan sinetron-sinetron “Anugerah ganda, apa artinya, bu dokter? Jujur saja,
picisan dengan akting palsu para pemainnya, melainkan meskipun saya bersyukur sekali dengan kehamilan ini tapi
acara kuis keluarga yang diselingi dengan lagu-lagu islami. juga ketar ketir karena khawatir tak dapat membayar biaya
Siaran dari stasiun televisi berbayar, rupanya. Di sudut persalinan istri nantinya”, jawabku jujur. Jujur sekaligus
sana, tampak beberapa anak sedang bermain rumah- heran dengan panjangnya kalimat yang kuucapkan barusan.
rumahan dan perosotan. Kesemuanya terbuat dari plastik Sejenak lupa dengan BPJS
berwarna-warni. Kulirik istriku, ia sedang serius membaca “Nah, satu bayi saja sudah anugerah, kan, pak. Apalagi
sebuah artikel tentang kehamilan di sebuah majalah. Aku ini ada dua!”
menjejerinya duduk bersandar di sofa putih gading ini. Asli, “Jadi, kandungan saya ini kembar, bu dokter”, sergah
beda dengan nongkrongi jok ojeg di pangkalan! istriku tak percaya sekaligus gembira.
Setelah beberapa lama menunggu terdengar nama “Insya Allah begitulah yang saya dapatkan dari
istriku dipanggil. Aku mengekor saja memasuki ruangan pemeriksaan tadi. Tapi, jangan khawatir karena keduanya
dokter juga bernuansa ungu muda. Di dinding tampak tumbuh sehat dan lincah”.
beberapa gambar, di antaranya yang menarik perhatianku ***
adalah gambar perkembangan bayi dalam rahim. Tanya Untuk kesekian kalinya kudorong pintu kaca kantor kas
jawab berlangsung antara dokter dan istriku. Aku hanya bank syariah itu. Menyetor. Selesai mbak teller mencatat
sesekali menjawab sekedar ‘ya’ dan ‘tidak’ saja. Bukannya transaksi, diulurkannya buku tabungan lusuh tersebut.
dokter sama sekali tidak menanyaiku selaku suami dan calon Kuamati hasil cetakan yang tertera di dalamnya. Memang
ayah, namun memang dirikulah yang mendadak bungkam kalau nanti BPJS sudah jadi biaya persalinan akan ditanggung
seperti ini. Seperti terpaku saja diriku. Beda dengan istriku pemerintah, tapi bagaimana dengan biaya perawatan dua
yang tampak sangat bahagia, menikmati betul kenyamanan orang bayi sekaligus?
tempat ini seolah sebagai calon ibu, dialah ratunya. Sampai “Bang Madi, jangan balik dulu ya. Biar kuteruskan dulu
akhirnya, berhadapanlah aku dengan alat komputer order langganan ojeg ini”, harapku dalam hati. (nin)
pemeriksa kehamilan alias USG ini! Jakarta, Medio Februari 2016
Mula-mula di perut istriku diberi semacam cairan
kental yang tidak berwarna.

Edisi keenam Tahun III


74
Selamat atas prestasi yang diraih
Riau Ega Agatha Salsabillah
pada Kejuaraan Dunia Panahan di Antalya, Turki
dan mendapatkan tiket untuk bertanding di
OLIMPIADE Ke-XXXI
Rio de Janeiro Brazil
5-21 Agustus 2016
DIREKSI DAN STAFF
RUMAH SAKIT OLAHRAGA NASIONAL

Mengucapkan

Selamat
Idul Fitri
1 SYAWAL 1437 H / 2016 M

Mohon Maaf Lahir Bathin

RUMAH SAKIT OLAHRAGA NASIONAL


Jl. Jambore Raya No. 1, Cibubur, Jakarta Timur
Telp/Fax: (021) 87753977

Anda mungkin juga menyukai