Anda di halaman 1dari 84

Selamat atas prestasi Direktur RSON

Dr. Basuki Supartono


sebagai
The 1st Winner of Poster Presentation pada
The 20th National Congress of Indonesian Orthopaedic Association
Shangri-La Hotel Jakarta, 23-26 November 2016
Pengantar Redaksi

RSON Salam
Olahraga...
PENASEHAT
Dirgahayu RI yang ke-71!
Menpora R.I (H. Imam Nahrawi, S.Ag)
Menjadi bangsa yang merdeka bukan berarti
DEWAN REDAKSI berhenti berjuang. Perjuangan tersebut dapat dilakukan
Dr. dr. Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, MARS dalam berbagai bidang, diantaranya dibidang kesehatan
dr. Prita Kusumaningsih, Sp.OG dan olahraga. Memperingati hari Kemerdekaan RI,
dr. Erni Yustisiani, MH.Kes
Redaksi Media Informasi RSON menyajikan liputan
PEMIMPIN REDAKSI mengenai Tim Medis Paskibraka Nasional yang
drg. Afrida Aryani, MPH bertugas mendampingi Paskibraka Nasional sejak masa
latihan hingga bertugas mengibarkan bendera di Istana
WAKIL PEMIMPIN REDAKSI Negara.
drg. Esti Cahyani Adiati
Media Informasi RSON Edisi Ketujuh ini kembali
REDAKTUR PELAKSANA menyajikan berbagai artikel menarik. Dalam rangka
Dra. Ratih Rukminingrum meningkatkan kualitas pelayanan, di tahun 2016 ini,
RSON mendatangkan Senior Medical Expert dari Jerman
STAF REDAKSI yang akan kami bahas dalam rubrik Profil. Rubrik
Rini Nur Ayu Ningtyas, AMK
Artikel Utama akan membahas mengenai Pengalaman
Efika Ambar Utari
Mengikuti FIMS 2016. Tips sehat akan menambah
FOTOGRAFER pengetahuan Anda. Kami juga menyajikan liputan
M. Aria Bangun, S.IKom partisipasi RSON pada gelaran Hospital Expo 2016.
Di penghujung tahun 2016 ini, kami segenap
ARTISTIK
Redaksi Media Informasi RSON memohon maaf apabila
Efika Ambar Utari
masih terdapat kekurangan pada penerbitan Media
EDITOR Informasi RSON di tahun 2016 ini. Mari sambut tahun
drg. Esti Cahyani Adiati 2017 dengan semangat baru.

SIRKULASI
dr. Lastri Diyani Siregar
Sri Soendari, S.E
Taofik Ridwan, AMK Redaksi
Wahyu Nugroho Wicaksono, AMK
Purwanda Riskyanto, A.Md,Prs Menerima sumbangan tulisan dan foto.
Tulisan dikirim ke alamat redaksi melalui
ALAMAT REDAKSI pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak
Jl. Jambore Raya No. 1,
Cibubur, Jakarta Timur dimuat akan dikembalikan jika disertai
Telp/Fax: (021) 87753977 perangko balasan (untuk yang dikirimkan
(drg. Sri Maryani) melalui surat). Redaksi berhak mengedit atau
Email: rsolahragacibubur@gmail.com
mengubah tulisan jika dianggap perlu, dan
tidak mengubah esensi isi.

Edisi ketujuh Tahun III


3
Daftar Isi

Media Informasi RSON Edisi ketujuh Tahun III


4
Surat Pembaca

PUBLIKASI LEBIH LUAS


Perkenalkan, saya drh. Arifiana dari Bogor. Saya membaca Media Informasi RSON milik anak saya.
Saya berharap majalah ini dapat dipublikasikan lebih luas lagi ke masyarakat umum. Karena berisi
informasi kesehatan yang sangat bermanfaat.
drh. Arifiana – Bogor

Terima kasih atas masukan ibu Arifiana. Kami berharap Media Informasi RSON dapat terus
bermanfaat bagi masyarakat luas.

JADWAL PRAKTEK POLI ORTHOPEDI


Nama saya Sita. Saya hendak berobat ke Poli Orthopedi. Dimana saya bisa melihat jadwal praktek
dokter Orthopedi di RSON?
Sita-Jakarta Selatan
Terima kasih atas surat Saudari Sita. Anda dapat melihat jadwal praktek dokter Rumah Sakit
Olahraga Nasional yang tercantum pada Media Informasi RSON. Untuk informasi lebih lanjut,
Anda dapat menghubungi RSON di nomor telepon 021-87753977.

TIPS SEHAT DIPERBANYAK


Halo, Saya Nia dari Cibubur. Saya sudah membaca beberapa edisi Media Informasi RSON. Saya
berharap artikel Tips Sehat diperbanyak. Karena sangat bermanfaat menurut saya. Terima kasih.
Nia – Cibubur

Terima kasih atas masukan Saudari Nia. Kami terus berusaha menyajikan artikel-artikel Tips Sehat
yang bermanfaat untuk pembaca Media Informasi RSON.

Edisi ketujuh Tahun III Media Informasi RSON


5
Profil

Tim Dokter
Yang
Berdedikasi
DR. Med Horst Elbrecht

R
umah Sakit Olahraga Nasional (RSON) selama
sebulan, sejak awal November hingga tanggal 9
Desember 2016 kedatangan pakar sport science dari
Jerman Dr. Med. Horst Elbrecht. Dokter spesialis penyakit
dalam terutama di bidang sport medicine ini, selama
berada di RSON, memberikan bimbingan teknis
mengenai sport science untuk staf rumah sakit ini.
Kehadiran pakar sport medicine, yang
telah berpengalaman lebih dari 30 tahun ini,
membuktikan bahwa RSON sangat serius
mempersiapkan diri menghadapi  perhelatan
akbar Asian Games 2018 yang akan
diselenggarakan di Indonesia. Bimbingan
teknis oleh pakar sport science dari
Jerman ini sangat bermanfaat untuk
mendukung prestasi atlet. Tidak hanya
untuk upaya kuratif, tapi juga upaya
preventif untuk mencegah risiko
atlet mengalami cedera saat latihan
maupun ketika bertanding.
Dr. Med. Horst Elbrecht sangat
terkesan dengan RSON. Menurutnya,
rumah sakit ini layak menjadi rujukan
utama bagi atlet dan masyarakat.
Karena RSON telah memiliki tim
dokter yang berdedikasi tinggi
DR. Med Horst Elbrecht

Edisi ketujuh Tahun III


6
Profil
dibidangnya plus dilengkapi dengan peralatan tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin, untuk
sport science yang sangat dibutuhkan terutama kemajuan bangsa serta mendukung prestasi atlet.
oleh atlet. Selain pelayanan pengobatan, yang tak kalah
Namun pakar sport medicine, yang pernah  pentingnya adalah melakukan upaya preventif.
bertugas di Bahrain, Cina dan Turkmenistan ini Di negaranya, sepulang kerja Dr. Med. Horst
mengingatkan, RSON punya pekerjaan rumah Elbrecht ikut mengurusi club olahraga kelompok
yang besar. Yaitu mempersiapkan rumah sakit ini pasien jantung dan paru - paru serta fitness.  Salah
agar memiliki good image. Artinya, direktur dan satu upaya pengobatan penyakit jantung dan paru
jajaran staf RSON perlu terus menerus melakukan - paru adalah dengan olahraga. Olahraga akan
sosialisasi. Supaya rumah sakit ini semakin dikenal meningkatkan asupan oksigen kedalam tubuh.
kalangan olahraga dan masyarakat. Sehingga Sehingga tubuh lebih bugar.
semakin banyak pasien yang berobat. Selain itu, Menurutnya, salah satu pengobatan terpenting
masyarakat luas harus merasa perlu mendatangi adalah mendorong pasien untuk melakukan
RSON untuk melakukan upaya preventif. aktivitaa fisik. Terus bergerak. Jangan diam saja.
Inilah pesan Dr. Med. Horst Elbrecht, jumat Latihan olahraga membuat tubuh lebih bugar dan
(9/12), saat mengakhiri tugasnya di RSON selama meningkatkan usia harapan hidup.
sebulan. Intinya jajaran pimpinan dan staf RSON Sejak masa mudanya, pakar dari Jerman ini
harus aktif menjalin banyak kerjasama dan gemar olahraga. Dia rutin olahraga selama satu
melakukan pendekatan kepada kalangan olahraga jam  2 kali seminggu. Bahkan selama 20 tahun
dan  masyarakat luas. pernah menjadi atlet balap sepeda. Sekarang pun
Alangkah sayangnya bila rumah sakit ini masih sering main tenis. (Ratih Sayidun)

Dr. Basuki Supartono menyerahkan kenang-kenangan kepada dr. Horst

Edisi ketujuh Tahun III


7
Tamu Kita

Program Studi
Kedokteran Olahraga FKUI

RSON
Menjadi
Sarana
Belajar
dr. Jull Kurniarobbi, Sp.KO.
dr. Jull Kurniarobbi, Sp.KO.

D
ibesarkan dalam keluarga yang hobi olahraga kedokteran olahraga  berawal dari mengurusi
dan berteman dengan orang-orang yang aktif olahragawan. Dahulu para dokter melihat olahragawan
berolahraga. Keadaan ini yang membuat dr. itu menghadapi risiko sakit atau cedera. Apalagi 
Jull Kurniarobbi, Sp.KO., ketua Program Studi Ilmu olahragawan itu menjadi  duta bangsa. Karenanya
Kedokteran Olahraga FKUI, akhirnya melirik spesialis harus diperhatikan betul agar mereka tidak sakit dan
kedokteran olahraga. Lulusan dokter umum dari FKUI cedera. Kalaupun sakit atau cedera, harus pulih dalam
tahun 1986 ini tertarik dengan spesialis kedokteran waktu sesingkat - singkatnya. Kemudian peran dokter
olahraga karena dibesarkan dalam suasana keluarga spesialis kedokteran olahraga semakin berkembang
yang senang olahraga. Bahkan sejak  SD sampai SMU untuk masyarakat umum pula.
bergaul dengan teman-teman yang aktif berolahraga.
Sehingga ketika lulus sebagai dokter umum, dokter Sedikit Peminat
yang akrab dipanggil dr. Bobby ini merasa urusan Setelah lulus sebagai dokter umum dari FKUI, dr.
kesehatan olahraga belum ditangani dengan baik. Bobby sempat bertugas sebagai dokter inpres atau
Yaitu bagaimana kita melindungi orang-orang yang melaksanakan WKS (Wajib Kerja Sarjana). Kemudian
berolahraga dan bagaimana menggunakan olahraga tahun 1990 kembali dari bertugas di Timor Timur.
agar orang lebih sehat. Spesialis kedokteran olahraga Semula dokter ini berencana keluar negeri untuk
sebenarnya bukan hanya untuk atlet, tapi untuk melanjutkan kuliah mengambil spesialis kedokteran
seluruh golongan masyarakat semua usia, masyarakat olahraga. Kebetulan tahun 1990 FKUI baru membuka
yang sehat maupun yang sakit. Program Studi Ilmu Kedokteran Olahraga. Ini berkah
Berdasarkan riwayat  sejarahnya, profesi spesialis untuk dr. Bobby. Spesialis yang diinginkannya baru

Edisi ketujuh Tahun III


8
Tamu Kita
dibuka di indonesia. Dokter ini termasuk angkatan TNI dan Polri, yang memerlukan lulusan kami untuk
pertama di Program Studi Ilmu Kedokteran Olahraga, turut menjaga kesehatan anggotanya, yang basis
dan lulus tahun 1994. Bahkan sebelum selesai kuliah, utama tugasnya berkaitan dengan fisik.
dokter yang senang olahraga ini, sudah diajak untuk
mengurusi Program Studi Ilmu Kedokteran Olahraga Pertama
ini. Dr. Bobby menyambut gembira adanya RSON.
Makanya sejak 1994 sampai sekarang, dr. Bobby, Rumah sakit yang didirikan oleh Kemenpora ini
sibuk mengajar di program studi ini. Hingga kini,  menjadi rumah sakit pertama yang kami gunakan
Program Studi Ilmu Kedokteran Olahraga FK UI sudah sebagai sarana praktek. Yaitu untuk para dokter umum
menghasilkan sekitar 70  dokter spesialis kedokteran yang sedang mengambil spesialis kedokteran olahraga.
olahraga. Jumlah lulusan memang tidak sebanyak Sebelumnya para calon dokter spesialis kedokteran
program studi lain, misalnya kebidanan. Kalau spesialis olahraga ini  menggunakan sarana cabor - cabor atau
kebidanan setahun dapat menghasilkan 15 - 20 pusat - pusat pelatihan olahraga prestasi seperti PBSI,
dokter spesialis. Maka Program Studi Ilmu Kedokteran di TNI dan Polri, atau praktek di klinik - klinik yang
Olahraga peminatnya tidak pernah 0, tapi juga tidak didirikan oleh dokter spesialis kedokteran olahraga.
banyak. Rata - rata peminatnya 4 dokter saja per tahun. Padahal mereka  sangat membutuhkan rumah sakit
Peminat yang  sedikit ini kemungkinan berkaitan seperti RSON sebagai sarana belajar. Karenanya,  sejak
dengan kejelasan dan kepastian masa depan ada RSON, sudah menjadi cita - cita kami untuk bisa
dokter spesialis kedokteran olahraga. Alias masih bersama - sama berada di rumah sakit ini.
dipertanyakan bagaimana masa depan profesi Dokter yang hobi olahraga ini terlibat cukup aktif
ini.  Berbeda dengan masa depan dokter spesialis dalam merancang konsep pendirian RSON. Saat ada
kebidanan atau kulit yang lebih menjanjikan masa wacana untuk membangun rumah sakit ini sekitar
depan yang lebih baik. tahun 2001 atau 2002. Melalui tim yang ada di
Memang masih ada kendala untuk menjadi dokter Kemenpora, tim ini sempat mensosialisasikan konsep
spesialis kedokteran olahraga. Sebetulnya masyarakat pendirian RSON keberbagai kalangan.
olahraga sangat baik penerimaannya terhadap kami. Sejarah mencatat tahun 2005 RSON lahir. Rumah
Tapi kembali kepada sistem pelayanan kesehatan sakit ini memiliki banyak potensi. Menurutnya, sangat
yang melindungi kami. Contohnya, dokter spesialis lucu kalau ada calon dokter spesialis kedokteran
kedokteran olahraga lebih diterima baik sebagai dokter olahraga yang tidak pernah belajar praktek di RSON.
oleh komunitas pelari misalnya, dibandingkan kami bisa Sedangkan rumah sakit ini sebagai Rumah Sakit
memberikan pelayanan di klinik yang bisa digunakan Olahraga Nasional. Untuk itu, kami menjalin kerjasama
oleh atlet pelari ini. Artinya, belum terjalin dengan baik dengan RSON, untuk mengirim calon dokter spesialis
kesadaran bahwa dokter spesialis kedokteran olahraga kedokteran olahraga, untuk belajar di RSON.
dapat berkontribusi di rumah sakit, seperti Rumah Saat ini RSON masih harus berbenah diri, untuk
Sakit Olahraga Nasional (RSON). meningkatkan pelayanannya kepada atlet dan
Meski sejauh ini,  sudah banyak dokter spesialis masyarakat luas. Menurut dr. Bobby,  rumah sakit ini
kedokteran olahraga yang bertugas di organisasi punya dua potensi. Pertama,  mengurusi “korban”
olahraga atau cabang - cabang olahraga (cabor). akibat kegiatan olahraga, misalnya cedera. Kedua,
Diantaranya PBSI, PASI dan PAPSI. Juga ada sebagian RSON berpotensi menggunakan olahraga untuk
dari kami kembali ke tempat asal penugasan seperti memperbaiki kesehatan masyarakat. Fungsi pertama

Edisi ketujuh Tahun III


9
Tamu Kita
sudah jalan. Fungsi kedua yang belum berjalan. Kalau sebelumnya minum obat, maka dosisnya semakin
Fungsi pertama bisa terlaksana dengan baik, berkurang. Bahkan akhirnya bisa lepas obat bila
kalau punya sistem rujukan. Artinya RSON menjadi mengubah gaya hidupnya untuk lebih aktif secara fisik.
pusat rujukan tertinggi untuk masalah kesehatan yang penyakit ini bisa diminimalisir bahkan diobati dengan
berhubungan dengan olahraga. Selanjutnya harus olahraga. Namun demikian pengaturannya sedikit
membangun sistem pelapisnya.  Misalnya bagaimana rumit. Karena memanfaatkan olahraga untuk orang
caranya agar olahragawan yang ditangani di Pelatnas yang sakit. Sehingga perlu diukur betul pemanfaatan
atau bahkan di daerah supaya bisa dirujuk ke RSON, dan risikonya.
bila membutuhkan pelayanan kesehatan. Dirujuk ke Inilah peluang kedepan yang dapat
RSON karena di tempat lain tidak mungkin lagi diobati. dipersiapkan RSON. Tapi perlu ada network.
Sistem rujukan kesehatan itu terdiri dari 3 lapis. Apalagi di sekitar Cibubur juga banyak rumah sakit,
RSON sebagai rujukan tertinggi. Dibawahnya RSUD. yang dapat diajak bekerjasama. Dimana rumah
Rujukan pertama adalah    Puskesmas. Berkaitan sakit lain mengirimkan pasiennya ke RSON untuk
dengan pembinaan olahraga prestasi, Puskesmasnya diberi konsultasi mengenai aktifitas fisik apa saja
bisa berada di sentra - sentra Pelatnas atau klinik - klinik  yang dapat mereka lakukan untuk memperbaiki
yang berlokasi di Pelatnas atau sarana olahraga. Klinik kesehatan mereka. dr. Bobby sudah mengimbau
dan Puskesmas merupakan pintu terdepan pelayanan kepada para calon dokter spesialis olahraga agar
kesehatan untuk atlet. ikut melaksanakan fungsi kedua ini.
Sistem rujukan inilah yang belum tercipta. Apalagi Sedangkan olahraga yang paling banyak
sekarang sudah ada BPJS. Harusnya Puskesmas dapat dianjurkan untuk masyarakat luas adalah jalan
lebih diberdayakan agar lebih sigap dan tanggap kaki. Karena semua orang secara umum bisa
menangani masalah kesehatan olahragawan. Untuk berjalan kaki cepat. Problemnya juga ada. Harus
itu, RSON dapat melakukan pemberdayaan kepada ada rekayasa lingkungan yang aman untuk
Puskesmas dan rumah sakit daerah. Supaya RSON tidak berjalan kaki cepat. Mestinya berjalan kaki cepat
“kesepian” dan “sendirian” . Karena belum terbangun dapat dilakukan di trotoar. Tapi kita tahu keadaan
sistem rujukan ini. trotoar seperti apa. Lebih banyak dimanfaatkan
Fungsi kedua, kita mengembangkan pelayanan untuk berjualan dan tempat parkir. Trotoar yang
berbasis olahraga untuk membuat masyarakat jadi digunakan harusnya di tempat yang teduh. Apalagi
sehat, itu juga membutuhkan network. Banyak fakta Indonesia adalah negara tropis.
penyakit yang timbul akibat orang kurang berolahraga. Kondisi lingkungan dapat mempengaruhi
Antara lain kegemukan, diabetes, penyakit jantung keberhasilan kita untuk mengajak masyarakat
dan stroke. Penyakit ini akibat aktifitas fisik yang tidak agar rajin berolahraga berjalan kaki cepat. Artinya,
baik. Bila aktifitas fisiknya diperbaiki melalui olahraga, harus tersedia sarana yang tepat untuk dapat
maka kesehatan mereka menjadi lebih baik. Misalnya dimanfaatkan masyarakat luas untuk berolahraga.
tekanan darah yang tadinya tinggi, cenderung turun. Minimal olahraga jalan kaki cepat. (Ratih Sayidun)

Media Informasi RSON Edisi ketujuh Tahun III


10
Sajian Utama

Pengalaman Mengikuti FIMS 2016


Dr. Basuki Supartono

Kongres Kedokteran Olahraga Sedunia yang ke 34 Australia, Rusia, Serbia, Iran, Kroasia, Yunani, dan
yang diselenggarakan di kota Ljubljana ini merupakan Jerman.
kegiatan dua tahunan dari International Federation of Pada 28 September 2016 pagi, mendaratlah
Sport Medicine (FIMS). Acara ini sedianya dilaksanakan pesawat Turkish Air yang kami tumpangi di bandara kecil
di Istanbul, Turki, namun akhirnya pindah ke kota kecil Jozeta Pucnika di Ljubljana, ibukota Negara Slovenia.
ibukota Negara Slovenia dikarenakan alasan keamanan. Hawa sejuk musim gugur menyeruak saat pintu ruang
Kita ketahui bersama saat itu Turki baru saja berhasil tunggu terbuka. Suasana pagi itu sepi. Beberapa orang
menggagalkan upaya kudeta terhadap pemerintahan tampak menikmati seduhan kopi hangat di kafe ruang
presiden Erdogan. kedatangan. Setelah bertanya sana sini akhirnya kami
Dalam acara yang diikuti oleh 115 lembaga mendapatkan taksi untuk mengantar ke hotel. Sopir
kedokteran olahraga dari 32 negara ini saya menyajikan taksi bernama Muri cukup ramah dan fasih berbahasa
dua karya tulis yakni Effectiveness of Platelet Rich Inggris. Ia merupakan imigran dari Bosnia. Dalam
Plasma in Osteoarthritis of the Knee Joint dalam waktu setengah jam masuklah sedan Mercedes
presentasi oral , serta satu karya tulis berjudul The tersebut ke kota Ljubljana. Kami tidak langsung menuju
Infuence of Scoliosis Towards Secondary Osteoarthritis hotel, melainkan minta diantar ke gedung tempat
of the Knee in Athletes dalam bentuk poster. kongres diselenggarakan, yaitu Ljubljana Exhibiton and
Keseluruhannya terdapat 29 sesi dan 22 workshop Convention Centre yang oleh warga setempat dikenal
yang dilaksanakan pada 9 aula. Untuk makalah bebas dengan sebutan GR (Gospodasko Raztavisce). Selain
tercatat ada 80 presentasi oral dan 138 poster. Abstrak itu, karena Muri ternyata seorang muslim, kami juga
dari makalah terpilih akan dimuat di British Journal of minta ditunjukkan tempat makanan halal dan masjid.
Sport Medicine. Organisasi pendukung berasal dari Bahkan ia pun berbaik hati memberikan jadwal sholat
Turki, Federasi Sport Medicine Eropa, Asia, Hongkong, sesuai waktu setempat yang lebih lambat 4 jam

Dr. Basuki Supartono di depan gedung Gospodrasko razstavišče

Edisi ketujuh Tahun III Media Informasi RSON


11
Sajian Utama
daripada waktu Indonesia bagian barat. Semua taksi ponsel untuk wifi”, ia mengingatkan sambil menunjuk
di Ljubljana menggunakan argometer dan memberikan ke stiker-stiker kode wifi beserta cara aktivasinya
struk pembayaran yang bertuliskan nama pengemudi. yang banyak tertempel di berbagai tempat di dalam
Beberapa taksi menerima pembayaran dengan kartu gedung. Ini penting mengingat lokasi di luar negeri
kredit. membuat kuota dan pulsa menjadi amat sangat mahal.
Hari kedua, 29 September setelah melakukan Ruangan – ruangan tempat workshop dan presentasi
daftar ulang, saya dijadwalkan mengikuti oral kebanyakan kecil saja. Dalam workshop USG MSK
Musculoskeletal Ultrasonography Course. Lobi ini disediakan satu USG untuk setiap dua peserta. Tak
daftar ulang berbeda gedung dengan acara ilmiah. tanggung-tanggung, acara workshop memakan waktu
Suasana sepi, karena pembukaan kongres baru seharian, dari jam 08.00 sampai jam 17.00. Benar-
diselenggarakan pada malam harinya. Seperti benar menguras energi, karena hanya berselang 2 jam
biasa, setelah menunjukkan bukti pembayaran, berikutnya harus hadir di acara pembukaan. Hari ini,
petugas memberikan name tag dan kelengkapan acara bebas buat dr. Prita untuk mengeksplorasi kota
kongres. Namun jangan dibayangkan akan kecil nan indah ini karena beliau tidak mengikuti acara
mendapatkan sebuah tas besar atau backpack tambahan selain simposium. Kami janjian ketemu lagi
kuat, seperti biasanya di Indonesia, yang kami jam 17 pas acara workshop selesai.
terima hanyalah tas kain belacu bersablon! Isi dari Setelah beristirahat sejenak di hotel, kami bergegas
tas tersebut “hanyalah” buku acara, blok note dan kembali ke GR untuk mengikuti Opening Ceremony
balpen. yang dibuka tepat pada pukul 7 malam. Alhamdulillah,
Menembus udara dingin berkabut, berjalan cepat seperti kata beberapa warga lokal yang temui, di kota
ke gedung acara ilmiah yang berjarak sekitar 50 meter ini semua serba dekat dan tanpa macet. Jarak dari
dari gedung pendaftaran. Di dalam saya berkenalan hotel ke GR hanya 5 menit naik taksi. Acara pembukaan
dengan seorang dokter berkebangsaan Mesir yang dikemas dengan baik dan serius. Hadir memberikan
bekerja di Brunei Darussalam. Rupanya ia juga Welcome Speech, wakil walikota Ljubljana, yang
mengikuti workshop yang sama. “Jangan lupa setting tampak sangat bangga dengan kotanya. Selanjutnya

Suasana malam pembukaan International Federation of Sport Medicine (FIMS)

Media Informasi RSON Edisi ketujuh Tahun III


12
berturut-turut perwakilan kementerian kesehatan
dan kementrian diknas Slovenia. Disambung dengan
organisasi pendukung dari tingkat nasional, regional,
sampai dunia. Ada satu benang merah yang dapat
ditarik dari keseluruhan sambutan itu, yaitu pandangan
bahwa peran sport medicine akan semakin penting di
era mendatang sejalan dengan semakin canggihnya
teknologi di bidang olahraga. Sebuah tantangan
untuk Indonesia. Bagaimana sport medicine berperan
penting dalam peningkatan prestasi para atlet.
Selingan acara hiburan berupa pertunjukan tari
tradisional Slovenia dan atraksi senam cukup menarik
perhatian hadirin. Dilanjutkan dengan sambutan-
sambutan lagi sampai selesainya acara pada pukul
21.00. Dan di malam yang dingin awal musim gugur ini
menjadi hangat karena kami memutuskan jalan kaki ke
Dr. Basuki Supartono berdiri di sebelah poster yang dipresentasikan pada FIMS
hotel dikarenakan ketiadaan taksi! 2016.
Hari ketiga, Jum’at, 30 September 2016 diawali
dengan pemasangan poster di tempat yang telah Sabtu 1 Oktober Alhamdulillah berlangsung dengan
disediakan. Sarana penyajian masih konvensional lancar di ruang Povodni 1. Seusai diskusi singkat maka
yaitu poster ditempel di sebuah papan gantung. Saya sesi pun ditutup. Lega rasanya!
katakan konvensional karena di Indonesia sudah Acara penutupan diadakan pada siang harinya,
mulai melaksanakan konsep E-Poster. Sayangnya ada berupa sambutan-sambutan dan pemberian
beberapa poster yang tidak terpasang. penghargaan karya terbaik. Sampai jumpa di FIMS
Di sini tidak ada kewajiban berdiri di sebelah yang akan datang! Saatnya menerapkan slogan “From
poster kecuali peserta di bawah usia 40 tahun yang Theory to Practice”.
posternya dilombakan. Karena itu para dokter RS
Olahraga Nasional saya himbau untuk terus tekun ISHOMA, SHOLAT JUM’AT dan
meneliti dan membuat karya tulis. Sekali logo RSON MAKANAN HALAL
tampil di pertemuan ilmiah internasional, pantang Saat tiba sesi rehat kopi, sesuai dengan namanya,
surut ke belakang. Rupanya penelitian tentang yang tersedia hanyalah minuman air putih, teh, dan
pengaruh skoliosis terhadap OA Lutut tersebut cukup kopi. Tidak ada limpahan kue-kue manis asin berkalori
menarik perhatian, terbukti baru selesai pemasangan tinggi menggoda mata dan selera. Apalagi saat makan
beberapa peserta sudah berkerumun. Bertanya dan siang. Panitia menyusun boks makan siang dalam tiga
sedikit diskusi terkait beberapa hal. kelompok berdasarkan warna boks, yakni merah, biru,
Seperti saya sebutkan di depan, ruangan untuk dan hijau. Kode warna ini harus kita pahami betul-
presentasi oral tidaklah besar. Dan sangat banyak betul sehingga tidak salah ambil. Kotak warna merah
topik menarik. Karena itu kami menerapkan cara berarti berisi makanan mengandung babi Sedangkan
khas Indonesia, yakni berbagi topik untuk dihadiri. Di kotak biru mengandung daging non babi, sementara
samping ada juga workshop singkat yang saya ikuti. isi kotak hijau adalah makanan non daging khusus
Perlu diketahui bahwa peserta tidak mendapatkan CD untuk vegetarian. Untuk peserta muslim, dianjurkan
materi dari keseluruhan acara ilmiah dalam kongres mengambil kotak hijau saja karena daging non babi
ini. Namun setiap dibuka acara diskusi memang selalu pun tidak terjamin kehalalannya.
berlangsung aktif. Apa isi dari kotak makanan tersebut? Jangan
Presentasi oral saya yang jatuh pada hari ketiga, dibayangkan sekotak nasi lengkap dengan lauk

Edisi ketujuh Tahun III Media Informasi RSON


13
Pemiliknya anak muda bernama Ahmad, warga Mesir
yang menikah dengan mualaf Ljubljana. Usia restoran
ini baru 6 bulan. “Belum ada website. Kami baru
punya facebook”, saat kami utarakan sulitnya mencari
resto halal. Hidangannya sebagaimana resto Timur
Tengah pada umumnya dengan harga yang tidak terlalu
mahal. Di resto ini kartu kredit saya (dari bank besar
plat merah) bisa berfungsi. Selama di Ljubljana, dua
kali kami menyambangi resto ini karena lokasinya
dekat dengan GR. Sama-sama berada di jalan Dunasjka
Lunch Time, tampak kotak makanan dalam tiga warna yang berbeda
Cesta. Selain itu tentu saja karena kami bisa mendirikan
pauknya. Kotak tersebut hanya berisi roti semacam sholat dengan tenang di sana.
hotdog dengan isian daging untuk kotak merah dan
biru, dan isian sayur untuk kotak hijau. Ditambah Muskulo Skeletal Ultrasonography
dengan air minum dalam kemasan serta sebutir apel. Course
Cukup tak cukup untuk mengganjal perut seharian. Dari sekian banyak workshop yang diselenggarakan
Sederhana bukan? di FIMS, pilihan jatuh ke topik USG muskuloskeletal
Saat sholat bisa menjadi masalah tersendiri (MSK) . Pertimbangannya, alat USG merupakan alat
dikarenakan tidak adanya mushola. Alhamdulillah, yang sangat efektif dan efisien untuk mendiagnosis
rekan Brunei menemukan sebuah sudut yang cukup cedera jaringan lunak. Bila dilakukan oleh operator
bersih dan representatif untuk sholat. “Saya tadi juga yang ahli di bidangnya, kualitasnya bahkan setara
sholat di situ”, jelasnya sambil menunjukkan lokasi dengan MRI. Keuntungannya, tidak mengandung
yang ia maksud. Untuk arah kiblat saya terbantu radiasi dan biaya yang dikeluarkan jauh lebih murah.
dengan penunjuk kiblat digital berbasis GPS. Disamping keuntungan yang lain yakni alatnya lebih
Bagaimana dengan sholat Jum’at? Teringat ringan dan bisa berbentuk portabel sehingga sangat
petunjuk dari Sanela, seorang gadis Bosnia yang bekerja membantu pada penggunaan di event-event olahraga.
di sebuah muslim foundation dari Timur Tengah. Selain untuk mendiagnosis, alat USG juga bisa
“Ada. Di Fuzine. Lokasinya jauh, agak di pinggiran digunakan sebagai penunjuk (guidance) untuk tindakan
kota”, jelasnya sambil menuliskan alamat. penyuntikan jaringan lunak dan sendi. Manfaat yang
Maka di Jum’at siang itu saya tinggalkan sementara lain adalah sebagai alat evaluasi keberhasilan terapi
GR untuk mencari alamat tersebut. Alhamdulillah, khususnya untuk menilai regenerasi jaringan lunak.
supir taksi yang mengantarkan kami ke Fuzine juga Alat USG yang ada di poli Orthopaedi RSON sudah
seorang muslim. Hampir setengah jam berkendara lama saya manfaatkan untuk kepentingan tersebut di
akhirnya tibalah kami di sebuah kawasan pergudangan. atas. Kiranya penting untuk melakukan evaluasi diri
Dan memang sholat Jum’at diselenggarakan di salah dan penambahan ilmu terbaru dari para pakar.
satu ruang gudang yang dimodifikasi menjadi masjid. Workshopnya sendiri berlangsung dengan baik
Meskipun di bangunan yang sangat sederhana namun dan suasana yang menyenangkan. Setelah diberikan
jamaah sampai meluber ke luar ruangan. Di beranda landasan teori dilanjutkan dengan memraktekkan
dijual buku-buku dan surat kabar Islam, selain parfum pemeriksaan USG secara langsung kepada pasien
dan tasbih. dengan dibimbing oleh instruktur seorang profesor
Untuk makan siang, kali ini kami coba resto Habibi. dari Turki. Setelah itu masih dilanjutkan dengan diskusi
Sebuah resto kecil dengan hidangan Timur Tengah. mengenai kasus-kasus yang sering dijumpai.

Media Informasi RSON Edisi ketujuh Tahun III


14
Sajian Utama
Publikasi Karya Ilmiah pada British Journal of Sport Medicine
1. Efectiveness of Platelet Rich Plasma in Osteoarthritis of The Knee Joint

Edisi ketujuh Tahun III Media Informasi RSON


15
Sajian Utama

Media Informasi RSON Edisi ketujuh Tahun III


16
Sajian Utama
2. The Influence of Scoliosis Towards Secondary Osteoarthritis of The Knee Joint in Athletes

Edisi ketujuh Tahun III Media Informasi RSON


17
Sajian Utama
dr. Prita Kusumaningsih, Sp.OG.

LJUBLJANA,
KOTA KECIL
YANG CANTIK Posisi Slovenia

Awal mendengar kata Ljubljana, yang pertama kali Ljubljana dibaca dengan “Lyublyana” merupakan
terbersit dalam benak adalah, dimana letaknya? kota kecil seluas 275 kilometer persegi dan
Mari kita buka peta untuk menjawab pertanyaan- berpenduduk 280 ribu jiwa saja. Bisa dibayangkan
pertanyaan tersebut. bagaimana sepinya kota ini. Namun tidak demikian
Ljubljana adalah ibukota Slovenia. Sebuah dengan sarana dan prasarananya yang setara kota
negeri kecil di Eropa Tengah, yang berbatasan besar dan modern. Meskipun begitu, keramahan dan
dengan Italia di sebelah barat, Hungaria dan keakraban antar warga khas kota kecil tidak hilang
Austria di sebelah utara, Kroasia di sebelah timur, begitu saja. Bahkan Ljubljana dinobatkan sebagai kota
dan laut Adriatik di sebelah selatan. Negeri seluas teraman di dunia versi Reader’s Digest 2008. Dalam
20.273 kilometer persegi ini berpenduduk sekitar tourist book yang saya baca, dikatakan tindak kriminal
2,1 juta orang, yang mayoritas beretnis Slovenia yang terjadi di kota ini paling banter adalah pencurian
(83%), etnis Bosnia dan Kroasia (dahulu bersama- sepeda. Ya, seperti umumnya di negara-negara Eropa,
sama tergabung dalam Yugoslavia) sebanyak sepeda merupakan alat transportasi andalan warga, di
5,3%, dan sisanya Italia, Hungaria dll. Sebelum samping mass rapid transport seperti bus dan kereta.
tahun 1990 Slovenia merupakan negara bagian Uniknya, Ljubljana dengan status sebagai ibukota,
dari Yugoslavia, dan baru pada 25 Juni 1991 resmi mempunyai bendera sendiri yang berbeda dengan
mendeklarasikan diri sebagai negara merdeka negara Slovenia. Bendera tersebut berwarna hijau
dengan ibukotanya Ljubljana. Slovenia menjadi putih dan di tengah-tengahnya terdapat seekor naga
anggota Uni Eropa sejak Mei 2004 dan baru 2007 hijau di atas kastil warna merah. Naga hijau memang
menggunakan mata uang Euro. merupakan simbol kota. Bahkan selain di bendera,
naga hijau ini terdapat di berbagai tempat dan benda
cindera mata. Patung naga di atas jembatan (Dragon
Bridge) menjadi landmark kota. Foto naga dalam
berbagai pose tercetak di kartu pos dan kaos-kaos.
Sementara berbagai bentuk naga hijau lucu terwujud
dalam gantungan kunci, magnet kulkas, serta berbagai
benda pajangan.
Landmark lain adalah sebuah kastil (istana kecil)
yang terletak di ketinggian sebuah bukit dan dilingkari
oleh sungai Ljubljanica. Puncak tertingginya berupa
Suasana di Slovenska Cesta, Salah Satu Jalan Utama di Ljubljana

Media Informasi RSON Edisi ketujuh Tahun III


18
Sajian Utama
sebuah menara pandang dimana pertanyaan para turis. Setelah mempertimbangkan beberapa hal akhirnya
kita bisa melihat seluruh bagian saya putuskan mengikuti city tour selama 2 jam yang murah meriah.
kota Ljubljana yang indah. Untuk Hanya dengan 10 euro, kita akan diajak keliling kawasan Center , mencicipi
mencapai kastil tersebut bisa hidangan Slovenia, dan wisata sungai Ljubljanica dengan naik kapal.
dengan berjalan kaki menaiki
tangga, namun yang lebih mudah
adalah dengan menggunakan trem
listrik (funicular). Tiket funicular
pergi pulang sebesar 10 Euro per
orang.
Sungai Ljubljanica pun
menawarkan berbagai macam
pesona. Beberapa jembatan yang
sarat nilai historis membentang
di atasnya. Yang terkenal adalah
“Triple Bridge”, berupa tiga buah Sungai Ljubljanica

jembatan warna putih yang


menyatu di pangkalnya. Jembatan
yang dibangun pada 1929 sampai
1932 oleh arsitek Joze Plecnik ini
kecil dan pendek saja. Namun aura
Eropa di abad pertengahan dari
gedung-gedung tua serta cuaca
awal musim gugur yang sangat
bersahabat membuat orang sangat
terpesona. Ada satu jembatan lagi
yang menjadi favorit yakni “Dragon
Bridge”. Jaraknya sekitar 200 meter
dari Triple Bridge ke arah timur. Ciri Kastil Ljubljana di Atas Bukit Dilihat dari Presernov Trg

khasnya adalah patung Naga Hijau


bertengger di keempat ujungnya.
Inilah landmark dari kota Ljubljana.
Dragon Bridge dibuat pada 1901
oleh arsitek Junij Zaninovic.
Di kawasan Center (kota tua)
terdapat Pusat Informasi Turis
(Ljubljana Tourist Information
Centre) yang sangat lengkap.
Tersedia puluhan paket tur yang
tiketnya dapat kita beli disitu.
Tempatnya juga nyaman dan
petugasnya ramah dalam melayani
Dragon Bridge

Edisi ketujuh Tahun III Media Informasi RSON


19
Sajian Utama

ISHOMA, SHOLAT JUM’AT


dan
MAKANAN HALAL
Dr. Basuki Supartono

S
aat tiba sesi rehat kopi, sesuai dengan namanya, petunjuk dari Sanela, seorang gadis Bosnia yang bekerja
yang tersedia hanyalah minuman air putih, teh, di sebuah muslim foundation dari Timur Tengah.
dan kopi. Tidak ada limpahan kue-kue manis asin “Ada. Di Fuzine. Lokasinya jauh, agak di pinggiran
berkalori tinggi menggoda mata dan selera. Apalagi kota”, jelasnya sambil menuliskan alamat.
saat makan siang. Panitia menyusun boks makan Maka di Jum’at siang itu saya tinggalkan sementa­
siang dalam tiga kelompok berdasarkan warna boks, ra GR untuk mencari alamat tersebut. Alhamdulillah,
yakni merah, biru, dan hijau. Kode warna ini harus kita supir taksi yang mengantarkan kami ke Fuzine juga
pahami betul-betul sehingga tidak salah ambil. Kotak seorang muslim. Hampir setengah jam berkendara
warna merah berarti berisi makanan mengandung akhirnya tibalah kami di sebuah kawasan pergudangan.
babi. Sedangkan kotak biru mengandung daging Dan memang sholat Jum’at diselenggarakan di salah
non babi, sementara isi kotak hijau adalah makanan satu ruang gudang yang dimodifikasi menjadi masjid.
non daging khusus untuk vegetarian. Untuk peserta Meskipun di bangunan yang sangat sederhana namun
muslim, dianjurkan mengambil kotak hijau saja karena jamaah sampai meluber ke luar ruangan. Di beranda
daging non babi pun tidak terjamin kehalalannya. dijual buku-buku dan surat kabar Islam, selain parfum
Apa isi dari kotak makanan tersebut? Jangan di­ dan tasbih.
bayangkan sekotak nasi lengkap dengan lauk pauknya. Untuk makan siang, kali ini kami coba resto Habibi.
Kotak tersebut hanya berisi roti semacam hotdog Sebuah resto kecil dengan hidangan Timur Tengah.
dengan isian daging untuk kotak merah dan biru, dan Pemiliknya anak muda bernama Ahmad, warga Mesir
isian sayur untuk kotak hijau. Ditambah dengan air yang menikah dengan mualaf Ljubljana. Usia restoran
minum dalam kemasan serta sebutir apel. Cukup tak ini baru 6 bulan. “Belum ada website. Kami baru punya
cukup untuk mengganjal perut seharian. Sederhana facebook”, saat kami utarakan sulitnya mencari resto
bukan? halal. Hidangannya sebagaimana resto Timur Tengah
Saat sholat bisa menjadi masalah tersendiri pada umumnya dengan harga yang tidak terlalu mahal.
dikarenakan tidak adanya mushola. Alhamdulillah, Di resto ini kartu kredit saya (dari bank besar plat
rekan Brunei menemukan sebuah sudut yang cukup merah) bisa berfungsi. Selama di Ljubljana, dua kali
bersih dan representatif untuk sholat. “Saya tadi juga kami menyambangi resto ini karena lokasinya dekat
sholat di situ”, jelasnya sambil menunjukkan lokasi dengan GR. Sama-sama berada di jalan Dunasjka Cesta.
yang ia maksud. Untuk arah kiblat saya terbantu Selain itu tentu saja karena kami bisa mendirikan sholat
dengan penunjuk kiblat digital berbasis GPS. dengan tenang di sana.
Bagaimana dengan sholat Jum’at? Teringat

Media Informasi RSON Edisi ketujuh Tahun III


20
Sajian Utama

Muskulo Skeletal
Ultrasonography Course
Dr. Basuki Supartono

D
ari sekian banyak workshop yang diselenggara­ penyuntikan jaringan lunak dan sendi. Manfaat yang
kan di FIMS, pilihan jatuh ke topik USG lain adalah sebagai alat evaluasi keberhasilan terapi
muskuloskeletal (MSK) . Pertimbangannya, khususnya untuk menilai regenerasi jaringan lunak.
alat USG merupakan alat yang sangat efektif dan Alat USG yang ada di poli Orthopaedi RSON sudah
efisien untuk mendiagnosis cedera jaringan lunak. lama saya manfaatkan untuk kepentingan tersebut di
Bila dilakukan oleh operator yang ahli di bidangnya, atas. Kiranya penting untuk melakukan evaluasi diri
kualitasnya bahkan setara dengan MRI. Keuntungannya, dan penambahan ilmu terbaru dari para pakar.
tidak mengandung radiasi dan biaya yang dikeluarkan Workshopnya sendiri berlangsung dengan baik
jauh lebih murah. Disamping keuntungan yang lain dan suasana yang menyenangkan. Setelah diberikan
yakni alatnya lebih ringan dan bisa berbentuk portabel landasan teori dilanjutkan dengan memraktekkan
sehingga sangat membantu pada penggunaan di event- pemeriksaan USG secara langsung kepada pasien
event olahraga. dengan dibimbing oleh instruktur seorang profesor
Selain untuk mendiagnosis, alat USG juga bisa dari Turki. Setelah itu masih dilanjutkan dengan diskusi
digunakan sebagai penunjuk (guidance) untuk tindakan mengenai kasus-kasus yang sering dijumpai. [nin]

Edisi ketujuh Tahun III Media Informasi RSON


21
Artikel Ilmiah

KARAKTERISTIK CEDERA
KEJUARAAN TAEKWONDO
KOREAN AMBASSADOR CUP 2016,
Basuki Supartono1, Danarto Hari Adhimukti2

1
Dokter Spesialis Orthopaedi Rumah Sakit Olahraga Nasional
2
Dokter Umum Rumah Sakit Olahraga Nasional

Abstrak

Pendahuluan. Taekwondo adalah cabang olahraga bela diri kontak yang memiliki resiko tinggi cedera,
oleh karenanya perlu diteliti karakteristik cederanya. Metoda. Analisis deskriptif berdasarkan laporan tim
medis. Hasil. Kejuaraan diikuti 1180 peserta, terjadi 26 kasus cedera, seluruhnya berasal dari Taekwondo
Kyorugi dan berderajat ringan. Angka kejadian cedera 2,2%. Distribusi cedera meliputi anggota tubuh
bagian bawah yaitu 16 kasus (61,5%), dan kepala 10 kasus (38,5%). Bagian tubuh kaki dan pergelangan
kaki terbanyak mengalami cedera yaitu 10 kasus (26 %). Seluruh cedera dapat dikelola dengan baik di
lapangan pertandingan tanpa harus merujuk ke rumah sakit. Pembahasan. Angka kejadian cedera pada
kejuaraan ini tidak tinggi dan derajatnya ringan karena pertandingan bersifat festival atau non kompetisi.
Kesimpulan. Kejadian cedera kejuaraan Taekwondo non kompetisi berasal dari Taekwondo Kyorugi
dengan angka kejadian cedera 2,3% dan berderajat ringan. Distribusi cedera paling banyak terjadi pada
regio kaki.

Kata Kunci. Karakteristik Cedera, Cedera Olahraga, Taekwondo, RSON.

PENDAHULUAN
Korean Ambassador Cup 2016 merupakan Taekwondo adalah salah cabang olahraga bela
suatu kejuaraan jenjang kompetisi amatir yang diri asal Korea yang popular dan berkembang pesat
diadakan oleh Kedutaan Besar Korea Selatan dan ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Olahraga
Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) taekwondo dibagi menjadi dua cabang, yaitu cabang
dalam rangka Korea-Indonesia Festival 2016 yang bertarung (Kyorugi),dan cabang seni (Poomsae).
bertujuan untuk mensosialisasikan Taekwondo serta Cabang Kyorugi termasuk olahraga full body
mempererat hubungan antara pemerintah Korea contact secara teoritis dapat menimbulkan berbagai
Selatan dengan Indonesia. Kejuaraan tersebut diikuti jenis cedera seperti tampak dalam Tabel 1 di bawah
oleh sekitar 1.180 peserta (1126 peserta Kyorugi ini.1
dan 54 peserta Poomsae) dengan usia peserta antara
6 – 25 Tahun. (Gb.1)

Media Informasi RSON Edisi ketujuh Tahun III


22
Artikel Ilmiah
Tabel 1. Derajat, Jenis dan Penatalaksanaan Cedera pada Kompetisi Olahraga
No. Derajat Cedera Jenis Cedera Penatalaksanaan
1 Mengancam Sumbatan jalan nafas, patah tulang leher dengan Life Saving:
Nyawa gangguan syaraf, kontusio paru, hemothoraks, Terapi awal 15 – 30 menit
pneumothoraks, tamponade jantung, infark, Rujuk RS
syok dan cedera kepala berat Terapi definitive < 3 jam
2 Mengancam Patah tulang terbuka, dislokasi sendi anggota Limb Saving:
Anggota Tubuh tubuh, sindrom kompartemen, patah tulang Stabilisasi
dengan gangguan syaraf Rujuk RS
Terapi definitive < 6 jam
3 Cedera Berat Patah tulang tertutup, dislokasi jari, ruptur Stabilisasi
organ, ruptur total otot, ligamen, syaraf dan Rujuk RS
pembuluh darah Terapi definitive terencana
4 Cedera Sedang Ruptur parsial otot, ligamen, syaraf dan Stabilisasi
pembuluh darah Rujuk RS
Terapi definitive terencana
5 Cedera Ringan Kontusio otot, strain, sprain RICE di lokasi
kontrol poli spesialis

Menurut Kazemi, cedera pada Taekwondo lebih HASIL


banyak terjadi pada saat pertandingan (60%) di Selama kejuaraan berlangsung terdapat 26
bandingkan pada saat latihan (40%).2 Tingkat peserta yang cedera dari 1150 peserta dengan angka
cedera olahraga taekwondo pada atlet elit Amerika kejadian cedera 2,3% dan seluruh cedera berderajat
berkisar 9-13% yaitu 127,4/1000 untuk laki-laki ringan (Tabel 2-3).
dan 90,1/1000 atlet untuk perempuan.3 Atlet elit
Tabel 2. Data Jenjang Kompetisi, Jumlah Peserta, Jumlah
Taekwondo Indonesia angka kejadian cederanya
Cedera dan Angka Kejadian Cedera pada kejuaraan
berkisar antara 7-75% yaitu pada kompetisi
Taekwondo Korean Ambassador Cup 2016
Internasional kualifikasi Olimpiade 2016 di Filipina
mencapai 75% sedangkan pada kualifikasi Pra- Jenjang Kompetisi Amatir (Non Kompetisi)
Peserta 1180
Pon 2016 hanya 6,8%.1 Berdasarkan data tersebut Jumlah Cedera 26
dan mengingat pentingnya untuk penatalaksanaan Angka Kejadian 2.2%

selanjutnya maka penulis meneliti karakteristik


cedera atlet pada kompetisi amatir yaitu Korean Tabel 3. Jumlah dan Persentase Cedera berdasarkan
Ambassador Cup 2016. Derajat Cedera Pada Kejuaraan Taekwondo Korean
Ambassador Cup 2016
METODA Derajat Cedera Jumlah Persentase (%)
Ancaman Nyawa 0 0
Penelitian menggunakan data laporan kegiatan Ancaman Anggota Tubuh 0 0
Tim Medis RSON saat Korean Ambassador Cup Cedera Berat 0 0
Cedera Sedang 0 0
2016 di Jakarta. Data dianalisis secara univariat.
Cedera Ringan 26 2.2%
Jumlah 26 2.2%

Edisi ketujuh Tahun III Media Informasi RSON


23
Artikel Ilmiah
Cedera terjadi hanya pada dua regio tubuh
yaitu anggota tubuh bagian bawah yaitu 16 peserta
dan daerah kepala yaitu 10 peserta. Cedera pada
anggota tubuh bagian bawah menimpa kaki (6),
pergelangan kaki (4) paha (4) dan tulang kering (2).
Cedera pada bagian kepala menimpa hidung (3)
mata (3) rahang (2) dan gigi (2). (Tabel 6 dan 7)

Tabel 6. Jumlah dan Persentase Cedera berdasarkan


Regio Tubuh pada kejuaraan Taekwondo Korean
Ambassador Cup 2016
Gb.1: Situasi Pertandingan Korean Ambassador Cup 2016 (Koleksi Pribadi)
Regio Jumlah Persentase (%)
Kepala 10 0,85%
Angka kejadian cedera jika dilihat berdasarkan
Tulang Belakang 0 0
jenis kelamin adalah 2,2% dari 766 peserta laki-
Perut 0 0
laki dan 2,1% dari 414 peserta perempuan. Jika
Anggota Tubuh Atas 0 0
dilihat berdasarkan usia didapatkan angka kejadian
Anggota Tubuh Bawah 16 1,35%
cedera tertinggi pada peserta kelompok usia 12 – 17
Jumlah 26 `2,2%
tahun sebesar 2,5% dari 646 peserta, diikuti dengan
kelompok usia 6 – 11 tahun sebesar 2,1% dari 475
peserta dan tidak didapatkan kejadian cedera pada Tabel 7. Distribusi Cedera Pada Bagian Tubuh Pada
kelompok usia ≥ 18 Tahun. (Tabel 4-5) Korean Ambassador Cup 2016

Tabel 4. Jumlah dan Persentase Cedera Berdasarkan Bagian Tubuh Korean Ambassador Cup 2016
Kepala 0
Jenis Kelamin
Hidung 3
Jenis Kelamin Laki –laki Perempuan Jumlah Mata 3
Peserta 766 414 1180 Rahang 2
Gigi dan Gusi 2
Jumlah Cedera 17 9 26
Leher 0
Angka Kejadian 2,2% 2,1% 2,2% Tulang Belakang 0
Bahu 0
Perut 0
Tangan 0
Tabel 5. Jumlah dan Persentase Cedera Berdasarkan
Pergelangan Tangan 0
Usia Paha 4
Usia 6 – 11 12 – 17 ≥ 18 Jumlah Lutut 0
Tahun Tahun Tahun Betis 0
Peserta 475 646 59 1180 Tulang Kering 2
Pergelangan Kaki 4
Jumlah Cedera 10 16 0 26 Kaki 6
Angka Kejadian 2,1% 2,5% 0% 2,2% Jumlah 26

Media Informasi RSON Edisi ketujuh Tahun III


24
Artikel Ilmiah
PEMBAHASAN disebabkan karena peraturan pertandingan pada
Angka kejadian cedera pada kejuaraan ini Korean Ambassador Cup 2016 tidak mewajibkan
tidak tinggi dan lebih rendah dari angka kejadian peserta memakai pelindung kaki (sensing socks/
cedera pada kompetisi nasional Taekwondo saat foot protector). Kondisi ini sebenarnya tidak sesuai
Pra-Pon 2016 yang mencapai 6,8%.1 Hal tersebut dengan standar keselamatan dan keamanan atlet
mungkin karena perbedaan karakteristik dalam hal yang bertanding. Ketentuan dari World Taekwondo
sifat pertandingan, lama pertandingan dan jumlah Federation (WTF) menyebutkan bahwa setiap atlet
pertandingan untuk setiap peserta. Kejuaraan wajib menggunakan beberapa pelindung seperti: 1)
Taekwondo Korean Ambassador Cup bersifat amatir Pelindung kepala (Head Gear/Head Guard) (Gb.2),
sedangkan kejuaraan Taekwondo Pra-Ponbersifat 2) Pelindung mulut (mouth piece/Mouth Guard)
kompetisi dan jenjangnya tingkat Nasional. Faktor (Gb.3), 3) Pelindung badan depan(trunk protector)
lainnya adalah lama pertandingan pada Korean (Gb.4), 4) Pelindung lengan bawah (forearm guard)
Ambassador Cup lebih singkat hanya 1 menit, (Gb.5), 5) Pelindung tangan (hand protector) (Gb.6),
sedangkan pada kejuaraan Pra-Pon setiap rondenya 6) Pelindung bagian kemaluan dan lipat paha (groin
2 menit. Hal lain adalah jumlah pertandingan guard) (Gb.7), 7) Pelindung tulang kering (shin
yang dijalani untuk setiap peserta pada Korean guard) (Gb.8), 8) Pelindung kaki (sensing socks/foot
Ambassador Cup hanya satu kali sedangkan pada protector) (Gb.9).4,5 Agar tidak menjadi preseden
Pra-Pon setiap atlet dapat bertanding 4 sampai 5 kali buruk di masa selanjutnya dan demi keselamatan
dalam kompetisi tersebut. atlet sebaiknya panitia tetap menerapkan ketentuan
Pada kejuaraan ini angka kejadian cedera pada tersebut walapun kejuaraannya bersifat amatir atau
laki-laki lebih besar jika dibandingkan dengan festival.
perempuan. Hal tersebut sesuai dengan penelitian
sebelumnya bahwa angka kejadian cedera pada
laki – laki lebih besar jika dibandingkan dengan
perempuan.4
Cedera terjadi pada cabang Kyorugi saja dan
tidak pada cabang Poomsae karena cabang Kyorugi
bersifat full body contact sedangkan Poomsae
bersifat seni atau non kontak hanya menampilkan
jurus-jurus. Regio tubuh yang cedera adalah
anggota tubuh bagian bawah dan kepala, hal ini
sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang
menyebutkan bahwa anggota tubuh yang paling
sering mengalami cedera adalah ekstremitas bawah
dan kepala.2
Dari 16 cedera anggota tubuh bagian bawah, 10
Gb.2: Pelindung Kepala (Koleksi Pribadi)
diantaranya menimpa kaki (6) dan pergelangan kaki
(4), angka ini lebih tinggi dibandingkan angka pada
kompetisi Pra-Pon 2016 (kaki 3 dan pergelangan
kaki 4 kejadian). Tingginya angka tersebut mungkin

Edisi ketujuh Tahun III Media Informasi RSON


25
Artikel Ilmiah

Gb.3: Pelindung Mulut (Koleksi Pribadi)

Gb.6: Pelindung Tangan (Koleksi Pribadi)

Gb.4: Pelindung Badan (Koleksi Pribadi)

Gb.7: Pelindung Kemaluan dan Lipat Paha (Koleksi


Pribadi)
Gb.5: Pelindung Lengan Bawah (Koleksi Pribadi)

Media Informasi RSON Edisi ketujuh Tahun III


26
Artikel Ilmiah
medis pertandingan harus mempersiapkan dengan
sebaik mungkin keterampilan dan kelengkapan
peralatan medis. Pihak PBTI sebaiknya menerapkan
regulasi standar dalam setiap pertandingan demi
keselamatan dan prestasi atlet.

KESIMPULAN
Kejadian cedera kejuaraan Taekwondo non
kompetisi berasal dari Taekwondo Kyorugi dengan
angka kejadian cedera 2,2% dan berderajat ringan.
Distribusi cedera paling banyak terjadi pada
anggota tubuh bagian bawah yaitu pada kaki dan
pergelangan kaki. Seluruh cedera dapat ditangani di
lapangan oleh Tim Medis RSON dengan cepat dan
tepat sesuai standar prosedur operasional.
Gb.8: Pelindung Tulang Kering (Koleksi Pribadi)
SARAN
Peraturan pemakaian pelindung tubuh harus
diterapkan diseluruh jenjang kompetisi. Setiap
kompetisi sebaiknya panitia menggunakan tim
medis yang terlatih dan tersertifikasi dalam
penatalaksanan cedera olahraga dan menjadikan
RS Olahraga Nasional sebagai rumah sakit
rujukan. Perlu penelitian lanjutan dengan berbagai
karakteristik kompetisi.

DAFTAR PUSTAKA
1. Supartono B. Krakteristik Cedera Pada Kompetisi Olahraga
Gb.9: Pelindung Kaki (Koleksi Pribadi)
Cabor Tenis, Sepeda Gunung, Sepakbola, Taekwondo dan
Karate. Majalah Media Informasi RSON. Edisi Kelima. Tahun II.
2016. 20-25.
Tulisan ini merupakan laporan pertama 2. Hssin N, Ouergui I, Monoem H, et al. Injuries in Taekwondo.
yang memaparkan angka kejadian cedera pada Performance Optimization in Taekwondo: From Laboratory to
Field. USA. Omics Group Books.2014 Hal:1.
kompetisi taekwondo jenjang kompetisi amatir 3. Zetou A, Komninakidou A, Mountaki F, et al. Injuries in
Taekwondo Athletes. Physical Training. September 2006.
di Indonesia. Laporan ini membuktikan bahwa 4. Zemper DE, Pieter W. Injury Rates During 1988 US Olympic
kompetisi Taekwondo berpotensi menimbulkan Team Trial Taekwondo. Br. J. Sp. Med. Vol 23. No 3. 1989. 161-
164.
cedera sesuai dengan karakteristik pertandingannya. 5. Madden C, Putukian M, Young C. Netter’s Sports Medicine;
Martial Arts. Saunders. Philadelphia. 2010. 643-649.
Hal ini seharusnya diantisipasi untuk pencegahan 6. World Taekwondo Federation. World Taekwondo Federation
dan penatalaksaan selanjutnya khususnya oleh tim Competition Rules and Interpretation. WTF. Seoul. Korea. Juni
2015.
medis pertandingan dan PB Taekwondo (PBTI). Tim

Edisi ketujuh Tahun III Media Informasi RSON


27
Artikel Ilmiah

MENJAGA KEBERSIHAN TANGAN


UNTUK MENCEGAH INFEKSI NOSOKOMIAL
dr. Danarto Hari Adhimukti

Latar Belakang Apakah Infeksi Nosokomial itu?


Infeksi nosokomial masih banyak terjadi hampir Infeksi nosokomial/ hospital acquired infection
di seluruh dunia, baik di negara berkembang ataupun adalah infeksi yang didapatkan atau terjadi di rumah
di negara maju. Rumah sakit yang memiliki tujuan sakit. Atau sekarang istilah tersebut lebih dikenal
menyembuhkan orang sakit, pada kenyataannya dapat dengan nama health-care associated infection. Karena
menjadi sumber infeksi. Karena infeksi nosokomial infeksi tersebut bisa terjadi di sarana pelayanan
memiliki peran dalam hal peningkatan angka kesehatan lainnya. Infeksi yang terjadi lebih dari 48
morbiditas (kesakitan) dan mortalitas (kematian) dari jam setelah dirawat di rumah sakit harus dipikirkan
pasien. Infeksi nosokomial juga memiliki dampak sebagai infeksi nosokomial.1,2
meningkatkan stress emosional serta menurunkan
kualitas hidup dari pasien. Selain hal tersebut pasien Bagaimana menilai apakah pasien
harus menanggung lebih banyak biaya perawatan tersebut mengalami infeksi nosokomial?
karena waktu perawatan menjadi lebih panjang dan Suatu infeksi pada pasien dapat diduga sebagai
pemakaian antibiotik untuk mengatasi infeksi. infeksi nosokomial bila memenuhi beberapa kriteria
Studi prevalensi yang dilakukan oleh WHO pada sebagai berikut :2
55 rumah sakit di 14 negara yang mewakili 4 wilayah 1. Pada waktu pasien mulai dirawat di rumah sakit
(Eropa, Mediterania Timur, Asia Tenggara dan Pasifik tidak didapatkan tanda klinis infeksi tersebut;
Barat) mendapatkan rerata 8,7% pasien rumah sakit 2. Pada waktu pasien mulai dirawat di rumah sakit
mengalami infeksi nosokomial. Angka prevalensi tidak sedang dalam masa inkubasi infeksi tersebut;
tertinggi didapatkan pada rumah sakit di wilayah 3. Tanda klinis infeksi tersebut baru timbul sekurang
Mediterania Timur dan Asia Tenggara sebesar 11,8% kurangnya 48 jam sejak mulai perawatan;
dan 10,0%. Sedangkan prevalensi di Pasifik Barat dan 4. Infeksi tersebut bukan merupakan sisa infeksi
Eropa sebesar 9,0% dan 7,7%.1 sebelumnya.
Di Indonesia, laporan penelitian yang dilakukan
di 11 rumah sakit di DKI Jakarta pada 2004 menunjuk­ Dimanakah lokasi yang sering
kan, bahwa 9,8% pasien rawat inap mendapat infeksi mengalami infeksi nosokomial?
yang baru selama menjalani perawatan. Pada studi Menurut WHO terdapat beberapa lokasi infeksi
pendahuluan mengenai infeksi yang dilakukan di yang sering ditemukan akibat dari infeksi nosokomial,
sebuah rumah sakit di Semarang didapatkan angka yaitu :1
kejadian infeksi nosokomial secara menyeluruh 1. Infeksi Luka Operasi
sebanyak 227 pasien dari 825 pasien yang berada di Pada luka operasi dapat ditemukan discharge
pelayanan rawat inap. 2,3 purulent, abses bahkan selulitis pada sekitar luka
operasi.

Media Informasi RSON Edisi ketujuh Tahun III


28
Artikel Ilmiah
2. Infeksi Saluran Kemih berperan penting dalam mengurangi angka kejadian
Pada pasien dengan infeksi saluran kemih akibat dari infeksi nosokomial. Terutama melalui mekanisme
infeksi nosokomial ditemukan 1 atau 2 spesies penularan kontak baik itu kontak langsung antara
mikroorganisme dari kultur urin dengan minimal bagian tubuh petugas dengan pasien ataupun kontak
105 bakteri/ml dengan atau tanpa gejala klinis. tidak langsung bagian tubuh pasien kontak dengan
Biasanya ditemukan pada pasien yang dilakukan suatu benda yang terkontaminasi oleh mikroorganisme
pemasangan foley catheter. di tangan petugas.
3. Infeksi Saluran Pernapasan Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
Pada pasien dengan infeksi saluran pernapasan meningkatkan kebersihan tangan petugas kesehatan,
akibat infeksi nosokomial didapatkan minimal 2 yaitu: 1) Mencuci tangan, 2) Memakai sarung tangan,
dari tanda yang muncul selama perawatan yaitu : 3) memperhatikan hal lain seperti kebersihan jari
1) batuk, 2) dahak purulen, 3) gambaran infilitrat tangan dan kuku, tidak memakai pewarna kuku, cat
baru pada foto roentgen dada. kuku, serta perhiasan.4
4. Infeksi Pembuluh Darah Pada Lokasi Pemasangan
Infus Kapan kita mencuci tangan?
Pada pasien yang mengalami infeksi pada pem­ Ada 5 waktu utama untuk kita sebagai petugas
buluh darah di lokasi pemasangan infus (flebitis) kesehatan agar mencuci tangan, yaitu: 1) Sebelum
ditemukan tanda peradangan (kemerahan, kontak dengan pasien, 2) Sebelum tindakan asepsis, 3)
teraba panas, nyeri, terlihat bengkak dan ada Setelah terkena cairan tubuh pasien, 4) Setelah kontak
kelainan fungsi/function laesa) dan bahkan dapat dengan pasien, 5) Setelah kontak dengan lingkungan
ditemukan cairan purulen dari lokasi pemasangan sekitar pasien. (Gambar 1) 4
infus.
5. Septikemia
Pada pasien yang mengalami septikemia akibat
infeksi nosokomial didapatkan keluhan demam
dan kultur darah positif.

Bagaimana mekanisme penularan


infeksi?
Infeksi nosokomial dapat menular dari petugas
kesehatan ke pasien, pengunjung ke pasien, alat
kesehatan dan linen yang digunakan, serta kondisi
lingkungan rumah melalui beberapa mekanisme
seperti : 1) Melalui kontak, 2) Percikan (droplet), 3)
Udara (airborne), 4) Vektor.

Bagaimana peran kebersihan tangan


petugas dalam mengurangi resiko
Gb 1: Waktu utama mencuci tangan petugas kesehatan
penularan melalui kontak?
(Dikutip dari: Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Kebersihan tangan petugas kesehatan baik itu Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya. Depkes RI.
2008)
dokter, perawat, dan petugas kesehatan lain sangat

Edisi ketujuh Tahun III Media Informasi RSON


29
Artikel Utama
Terdapat 2 cara dalam mencuci tangan, yaitu 6. Jari – jari dari sisi kedua tangan saling mengunci;
dengan menggunakan sabun serta air dan menggu­ 7. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman
nakan antiseptik berbasis alkohol. tangan kanan dan sebaliknya;
I. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan 8. Gosok dengan memutar ujung jari – jari tangan
air kanan di telapak tangan kiri dan sebaliknya;
Pada teknik mencuci tangan dengan menggunakan 9. Bilas kedua tangan dengan air;
sabun dan air dilakukan dalam waktu 40-60 detik, 10. Keringkan dengan handuk atau tissue sekali
dengan langkah-langkah sebagai berikut:4 (Gambar pakai sampai benar – benar kering;
2) 11. Gunakan handuk tersebut untuk menutup
1. Basahi tangan dengan air; keran;
2. Tuangkan sabun 3-5 cc untuk menyabuni 12. Tangan sudah bersih.
seluruh permukaan tangan;
3. Gosok kedua telapak tangan sampai merata; II. Mencuci tangan dengan antiseptik berbasis
4. Gosok punggung dan sela – sela jari tangan kiri alkohol
dengan tangan kanan dan sebaliknya; Pada teknik mencuci tangan dengan antiseptik
5. Gosok kedua telapak dan sela – sela jari;

CARA MENCUCI TANGAN CARA MENCUCI TANGAN


DENGAN SABUN DAN AIR DENGAN ANTISEPTIK BERBASIS
ALKOHOL

Gb 2: Cara mencuci tangan dengan sabun dan air Gb 3: Cara mencuci tangan dengan antiseptik berbasis alkohol
(Dikutip dari: Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di (Dikutip dari: Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya. Depkes Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya. Depkes
RI. 2008) RI. 2008)

Media Informasi RSON Edisi ketujuh Tahun III


30
Artikel Utama
berbasis alkohol dilakukan dalam waktu 20 - 30 Apakah hal yang harus diperhatikan
detik dengan langkah – langkah sebagai berikut :4 dalam menggunakan sarung tangan?
1. Tuangkan 3-5 cc antiseptik berbasis alkohol ke Hal terpenting dan harus diingat saat menggunakan
dalam tangan; sarung tangan adalah sepasang sarung tangan yang
2. Gosok kedua telapak tangan sampai merata; digunakan hanya diperbolehkan untuk menangani
3. Gosok punggung dan sela – sela jari tangan kiri satu pasien, jika ingin menangani pasien lain harus
dengan tangan kanan dan sebaliknya; mengganti sarung tangan. Kemudian jika sudah selesai
4. Gosok kedua telapak dan sela – sela jari; menggunakan sarung tangan harus segera mencuci
5. Jari – jari dari sisi kedua tangan saling mengunci; tangan dengan air dan sabun atau dengan handrub
6. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman berbasis alkohol.
tangan kanan dan sebaliknya; Apakah terdapat hal lain yang harus
7. Gosok dengan memutar ujung jari – jari tangan diperhatikan untuk menjaga kebersihan
kanan di telapak tangan kiri dan sebaliknya; tangan?
8. Tangan sudah bersih. Terdapat beberapa hal lain yang harus
diperhatikan untuk menjaga kebersihan tangan,
seperti: 1) Kebersihan jari tangan dan kuku (panjang
Kapan Petugas Kesehatan
kuku maksimal 3 mm dari ujung jari), 2) Tidak memakai
Menggunakan Sarung Tangan?
pewarna kuku, 3) Tidak memakai perhiasan saat
Sarung tangan merupakan salah satu alat bertugas.4
pelindung diri untuk menjaga kebersihan tangan. Banyak hal yang harus dilakukan untuk mencegah
Sarung tangan merupakan pelindung tangan dari bahan terjadinya infeksi nosokomial di rumah sakit. Tetapi
yang menularkan penyakit dan melindungi pasien dengan menjaga kebersihan tangan pada masing
dari mikroorganisme. Sarung tangan juga merupakan – masing petugas kesehatan, cukup membantu
penghalang untuk mencegah penyebaran infeksi. mengurangi angka kejadian infeksi nosokomial. Mari
Sarung tangan harus digunakan oleh petugas kita ciptakan budaya menjaga kebersihan tangan untuk
kesehatan pada saat: 1) Melakukan kontak tangan keamanan/keselamatan pasien dan petugas kesehatan.
dengan darah, cairan tubuh dan permukaan kulit
yang terkelupas, 2) Saat melakukan prosedur invasive
(pasang infus, kateter, dsb), 3) Memegang bahan
habis pakai yang sudah terkontaminasi atau mengenai
permukaan tercemar.4

Daftar Pustaka
1. WHO. Prevention of Hospital-Acquired Infection A Practical Guide. World Health Organization. 2nd Edition. Malta. 2002
2. Nasution HL. Infeksi Nosokomial. MDVI. Volume 39. Nomor I. Tahun 2012. Hal: 36 – 41
3. Zuhrotul A, Satyabakti P. Surveilans Infeksi Daerah Operasi (IDO) Menurut Komponen Surveilans di Rumah Sakit x Surabaya
Tahun 2012. Jurnal Berkala Epidemiologi. Vol 1. Nomor 2. September 2013. Hal: 254 - 265
4. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Lainnya. Depkes RI. Cetakan ke-2. Jakarta. 2008

Edisi ketujuh Tahun III Media Informasi RSON


31
Artikel Ilmiah

Gambaran Cedera Olahraga


pada Turnamen Trofi
International Handball Federation (IHF) 2016
Kualifikasi Zona Asia 1B
dr. Basuki Supartono, Sp.OT1, dr. Anang Basuki M.2
1
Dokter Spesialis Orthopaedi Rumah Sakit Olahraga Nasional
2
Dokter Umum Rumah Sakit Olahraga Nasional

Abstrak
Pendahuluan. Handball merupakan salah satu olahraga permainan beregu yang berpotensi menimbulkan
cedera. Di Indonesia belum ada data mengenai angka cedera pada olahraga handball. Tulisan ini bertujuan untuk
mengetahui cedera yang paling banyak terjadi pada pertandingan handball turnamen trofi IHF 2016 kualifikasi
Zona Asia 1B di Jakarta dan pembagian cedera berdasar regio tubuh dan jenis kelamin.
Metoda. Analisis deskriptif. Pengumpulan data dilakukan oleh tim medis RS Olahraga Nasional sebagai tim
medis pertandingan handball.
Hasil. Jenjang kompetisi adalah internasional, peserta kompetisi berjumlah 140 orang, dengan peserta
laki-laki 70 orang dan peserta perempuan 70 orang. Angka kejadian cedera keseluruhan sebesar 7,86 %, angka
kejadian cedera pada pemain laki-laki sebesar 7,14 % (5 kasus dari 70 pemain laki-laki) dan pemain perempuan
8,57% (6 kasus dari 70 pemain perempuan). Tidak didapatkan cedera yang mengancam nyawa maupun anggota
tubuh. Jumlah cedera berat 1 kasus (0,71%), cedera sedang 1 kasus (0,71%), dan cedera ringan terjadi sebanyak
9 kasus (6,43%). Jenis cedera berat yaitu dislokasi jari tangan. Cedera terjadi pada beberapa bagian tubuh yaitu
kepala, lengan atas, jari tangan, betis dan pergelangan kaki. Rujukan ke RSON berjumlah 3 kasus.
Pembahasan. Kejadian cedera pada olahraga handball cukup tinggi, karena handball merupakan olahraga
kontak. Anggota tubuh bagian bawah memiliki angka kejadian cedera lebih besar dibandingkan anggota tubuh
bagian atas, karena lebih banyak pergerakan anggota tubuh bagian bawah terutama untuk melompat dan berlari
sprint.
Kesimpulan. Angka kejadian cedera pada pertandingan Turnamen handball IHF 2016 Kualifikasi Zona Asia
1B yaitu sebesar 7,86%. Regio tubuh yang paling banyak mengalami cedera yaitu ekstremitas bawah terutama
pergelangan kaki. Berdasar jenis kelamin, angka kejadian cedera pada pemain perempuan lebih tinggi dibanding
pemain laki-laki.
Saran. Sebaiknya dilakukan upaya pencegahan cedera yang difokuskan pada ekstremitas bagian bawah baik
melalui pemanasan dan peregangan yang cukup maupun latihan penguatan otot ekstremitas bawah. Untuk
penelitian lanjutan, sebaiknya diadakan pengamatan epidemiologi kejadian cedera berdasar posisi pemain dalam
tim.

Pendahuluan memindahkan bola dengan tangan. Handball termasuk


Handball adalah olahraga beregu dimana dua regu cabang olahraga yang dipertandingkan di olimpiade
masing-masing 7 pemain (6 pemain dan 1 penjaga sejak tahun 1972 (1).
gawang) berusaha memasukkan bola ke gawang. Turnamen IHF 2016 merupakan turnamen tahunan
Permainan ini mirip dengan sepakbola tapi cara dalam rangka kualifikasi Zona Asia 1B. Turnamen

Edisi ketujuh Tahun III


32
Artikel Ilmiah
ini diikuti 140 peserta dari 5 negara yaitu Malaysia,
No. Nama Penyakit Jumlah Persentase
Singapura, Thailand, Filipina dan Indonesia, dengan
7 Dislokasi digiti v manus dextra 1 8,33%
rentang usia 15-20 tahun. Setiap negara mengirim 1
tim putra dan 1 tim putri dengan anggota tim masing- 8 Soft tissue injury regio hip dextra 1 8,33%

masing 14 orang. 9 Reaksi konversi 1 8,33%


Jumlah 12 100%
Metode
Pengumpulan data dilakukan oleh tim medis Tabel 2. Kasus Rujukan
Rumah Sakit Olahraga Nasional yang beranggotakan No. Tanggal Diagnosa
1 dokter spesialis orthopedi dan traumatologi, 2 1 5/3/2016 Cedera Panggul kanan
dokter umum dan 3 perawat pada Turnamen IHF 2016
2 8/3/2016 Shortness of breath reaksi konversi
yang berlangsung selama 5 hari (4-8 Maret 2016)
dengan jumlah pertandingan keseluruhan yaitu 10 3 8/3/2016 Susp dislokasi digiti v manus dextra
pertandingan tim laki-laki dan 10 pertandingan tim
perempuan.

Hasil
Selama 5 hari turnamen berlangsung, terdapat 12
kasus yang terjadi, dimana 11 kasus merupakan kasus
cedera dan 1 kasus merupakan kasus kejiwaan. Kasus
terbanyak dari 12 kasus yang ditangani tim medis di
lapangan yaitu 3 kasus cedera pergelangan kaki (sprain
pergelangan kaki kiri) atau sebesar 25% dan 2 kasus Gb 1. Masalah kesehatan
kram pada regio gastrocnemius dextra (16,67%).
Dari 12 kasus yang terjadi, terdapat 3 kasus yang
Angka kejadian cedera pada turnamen ini sebesar
dirujuk ke rumah sakit olahraga nasional yaitu cedera 7, 86 % (11 kasus dari 140 peserta). Jika dibandingkan
panggul kanan 1 kasus (8,33%), dislokasi jari tangan 1 dengan jumlah pertandingan maka angka kejadian
kasus (8,33%) dan shortness of breath reaksi konversi cedera sebesar 3,92 % (11 kasus dari 20 pertandingan
1 kasus (8,33%). Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada dimana setiap pertandingan terdapat 14 pemain). Jika
tabel 1 & 2. dikelompokkan berdasar jenis kelamin maka didapat
angka kejadian pemain laki-laki 7,14 % (5 kasus dari
Tabel 1. Diagnosis Cedera 70 pemain laki-laki) dan pemain perempuan 8,57% (6
No. Nama Penyakit Jumlah Persentase kasus dari 70 pemain perempuan).
Jika dikelompokan secara lebih spesifik berdasar
1 Pergelangan kaki sprain sinistra 3 25%
jumlah pemain yang bertanding pada pertandingan
Muscle cramp regio laki-laki dan pertandingan perempuan maka didapat
2 2 16,67%
gastrocnemius dextra
angka kejadian sebesar 3,57% untuk laki-laki (5
3 Cedera Kepala ringan 1 8,33% kasus dari 10 pertandingan laki-laki dimana setiap
Muscle sprain regio deltoid pertandingan terdapat 14 pemain) dan 4,28 % untuk
4 1 8,33%
sinistra
perempuan (6 kasus dari 10 pertandingan perempuan
Muscle sprain regio tricep dimana setiap pertandingan terdapat 14 pemain) .
5 1 8,33%
sinistra
Secara lebih jelas bisa dilihat pada tabel 3.
6 Muscle sprain regio ulna sinistra 1 8,33%

Edisi ketujuh Tahun III


33
Artikel Ilmiah
Tabel 3. Kejadian cedera pada Turnamen Trofi IHF 2016
Jumlah pemain Jumlah pemain Jumlah
Total Jumlah pemain pada Jumlah pemain
Pembanding pada 20 pada pertandingan pemain
peserta pertandingan laki-laki perempuan
pertandingan perempuan laki-laki
Jumlah 140 280 140 140 70 70
Jumlah kasus 11 11 5 6 5 6
Angka kejadian 7,86 % 3,92 % 3,57 % 4,28% 7,14 % 8,57 %

Berdasar tabel diatas maka angka kejadian tubuh bawah sebesar 54,54%, disusul regio anggota
cedera pada atlet perempuan lebih tinggi dibanding tubuh atas sebesar 36,36 % (tabel 5).
atlet laki-laki baik menggunakan pembanding jumlah
pertandingan maupun jumlah pemain. Tabel 5. Distribusi cedera berdasar regio tubuh
Regio Jumlah Persentase
Kepala 1 9.09 %
Tulang belakang 0 0%
Laki-laki; Perut 0 0%
45,45% Anggota tubuh atas 4 36,36 %
Perempuan;
Anggota tubuh bawah 6 54,54 %
54,54%
Total 11 100 %

Gb.2. Persentase angka kejadian cedera berdasar jenis kelamin

Kepala; 9,09%
Dari 11 kasus cedera yang terjadi, jika dikelompok­
kan berdasarkan derajat cedera (2) maka tidak
Anggota tubuh
didapatkan cedera yang mengancam nyawa, maupun bawah; 54,54%
Anggota tubuh
atas; 36,36%
cedera yang mengancam anggota tubuh.
Gb.3. Persentasi angka kejadian cedera berdasar regio tubuh
Tabel 4. Derajat cedera pada Turnamen Trofi IHF 2016
Jumlah Persentase Secara lebih spesifik, distribusi cedera terbanyak
Ancaman Nyawa 0 0% pada regio pergelangan kaki sebesar 27,27%. Kolom
Ancaman Anggota Tubuh 0 0%
persentase pada Tabel 6 dibawah ini membandingkan
Cedera Berat 1 0,71%
Cedera Sedang 1 0,71% jumlah cedera dengan total jumlah kasus cedera, tidak
Cedera Ringan 9 6,43% termasuk kasus kejiwaan sehingga jumlah keseluruhan
Jumlah 11 7,85% kasus cedera yaitu 11

Cedera berat terjadi sebanyak 1 kasus dari 140 Tabel 6. Distribusi Cedera Pada Bagian Tubuh
pemain (0,71%), cedera sedang 1 kasus dari 140 Bagian tubuh Jumlah Persentase
pemain (0,71%) dan cedera ringan 9 kasus dari 140 Kepala 1 9,09 %
Lengan atas 2 18,18 %
pemain (6,43%). Jenis cedera berat pada turnamen ini
Lengan bawah 1 9,09 %
adalah dislokasi jari tangan dan cedera sedang adalah Jari tangan 1 9,09 %
cedera kepala ringan. Panggul 1 9,09 %
Cedera terjadi pada beberapa regio anggota tubuh, Betis 2 18,18 %
paling banyak mengalami cedera yaitu regio anggota Pergelangan kaki 3 27,27 %
Total 11 100 %

Edisi ketujuh Tahun III


34
Artikel Ilmiah

Gambar 4.(A) dan (B) suasana pertandingan Handball turnamen IHF 2016 (koleksi pribadi)

Pembahasan banyak mengalami cedera yaitu ekstremitas bawah


Handball merupakan olahraga yang cukup tinggi terutama pergelangan kaki. Berdasar jenis kelamin,
angka kejadian cederanya yaitu mencapai 7,86%. Hal angka kejadian cedera pada pemain perempuan lebih
ini disebabkan oleh karena handball termasuk olahraga tinggi yaitu sebesar 4,28 % dibanding pemain laki-laki
kontak penuh. Angka cedera pada anggota tubuh (3,57%).
bagian bawah lebih besar dibanding anggota tubuh
bagian atas karena lebih banyak pergerakan anggota Saran
tubuh bagian bawah terutama untuk melompat dan Pada olahraga handball sebaiknya dilakukan upaya
berlari sprint. Anggota tubuh bagian atas lebih banyak pencegahan cedera difokuskan pada ekstremitas bagian
digunakan untuk membawa bola dan lebih statis bawah baik melalui pemanasan dan peregangan yang
dibanding anggota tubuh bagian bawah (3)(4)(5). Adanya cukup maupun latihan penguatan otot ekstremitas
kasus dislokasi jari tangan sebesar 0,71 % (1 kasus) bawah. Untuk penelitian lanjutan, sebaiknya diadakan
menunjukkan bahwa jari tangan merupakan bagian pengamatan epidemiologi kejadian cedera berdasar
tubuh yang potensial terjadi cedera pada olahraga posisi pemain dalam tim.
handball(4).
Jika dilihat berdasar jenis kelamin maka angka
Daftar Pustaka
kejadian cedera pada pemain perempuan lebih tinggi
1. Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI). What is handball
yaitu sebesar 4,28 % dibanding pemain laki-laki (3,57%). [internet]. Jakarta;ABTI. [Date accessed: May 14th 2016].
Hal ini sejalan dengan beberapa studi yaitu Olsen, et.al Available from http://www.bolatangan.or.id
(2005) (6) dan Shandafar (2011) (7). Ketidakseimbangan 2. Supartono B. Penatalaksanaan Cedera pada Kompetisi
Olahraga.Majalah Media Informasi RSON. Edisi Kelima Tahun
pada neuromuskular, koordinasi gerak, fleksibilitas dan
II. 2015. Hal:21.
kekuatan otot merupakan faktor yang meningkatkan 3. Varzaru G. Cristina. Clevber. Clever Ways To Prevent Lower Body
resiko cedera olahraga pada perempuan (7). Injuries In The Handball Game. Bulletin of the Transilvania
Tulisan ini merupakan gambaran kejadian cedera University of Brasov. Series IX: Sciences of Human Kinetics.
2015.;Vol. 8 (57); No. 1
olahraga pada turnamen Handball di Indonesia. Tulisan 4. Koren E. Injuries In Men’s Elite Handball A Review Of The
ini bermanfaat sebagai sumber informasi dan bahan Literature. Faculty of Medicine University of Oslo. 2010
perbaikan dalam penyelenggaraan turnamen sejenis 5. Popovic, Nebojsa. The 24th Men’s Handball World
ataupun dalam peningkatan kualitas pelayanan tenaga Championship Injury & Illness Surveillance Project. Aspetar.
Doha .2015
medis dalam pertandingan olahraga handball. 6. Olsen O.-E., G. Myklebust, L. Engebretsen, R. Bahr. Injury
pattern in youth team handball: a comparison of two
Kesimpulan prospective registration methods. Scand J Med Sci Sports.
Norway. 2006; 16; 426-431
Berdasar data diatas maka dapat disimpulkan 7. Shadanfar, Kamran. Sex-Related Injury Patterns among Iranian
bahwa angka kejadian cedera pada pertandingan Professional Handball Players. J. Appl. Environ. Biol. Sci.,.
Turnamen handball IHF 2016 Kualifikasi Zona Asia 2011;1(9);329-336
1B yaitu sebesar 7,86%. Regio tubuh yang paling

Edisi ketujuh Tahun III


35
Artikel Ilmiah

Pemeriksaan Perkiraan
Penentuan Usia Atlet
Basuki Supartono1, Ferdianto2
1
Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Rumah Sakit Olahraga Nasional
2
Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi Rumah Sakit Olahraga Nasional

K
eadilan dan sportifitas dalam sebuah memperkirakan usia pemain sepak bola pria remaja
kompetisi pertandingan olah raga merupakan dan gambaran yang dihasilkan lebih detail. Hasil MRI
hal yang penting. Kesesuaian usia peserta dikelompokan dalam 6 grade berdasarkan fusi epifisis
yang berpartisipasi khususnya pada kompetisi yang dari distal radius untuk menentukan usia, yaitu :
menerapkan batasan usia perlu mendapat perhatian, • Grade I: Belum menyatu sama sekali (completely
pemeriksaan kesesuaian usia dengan dokumen (seperti unfused ) radius distal kiri, rata-rata usia atlet
akte kelahiran, ijazah, raport SD sampai dengan SMA, 15.64 tahun
dan passport) perlu dilakukan, tetapi hal ini tidak selalu • Grade II: Penyatuan awal (early fusion) dari radius
dapat menyelesaikan masalah.1 distal kiri menunjukan minimal hiperintensity
Dr Yacine Zerguini, anggota FIFA (federasi sepak within the physis, rata-rata usia 16.29 tahun
bola dunia) dan komite medis Afrika berkata “Di • Grade III: radius distal kiri menunjukan penyatuan
beberapa negara, akte kelahiran tidak akurat atau trabekular <50% dibandingkan luas area potongan
bahkan tidak tersedia”. 1 Aturan FIFA dirancang untuk melintang radius ( trabecular fusion of <50% of the
memastikan keadilan dan kesetaraan untuk semua tim radial cross sectional area), rata-rata usia 16.78
yang bertanding memenuhi peraturan untuk kompetisi tahun
U-17 yang menyatakan bahwa setiap anggota asosiasi • Grade IV: radius distal kiri menunjukan penyatuan
memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa trabekular >50% dibandingkan luas area potongan
semua pemain yang mewakili tim berusia 17 tahun melintang radius (trabecular fusion of >50% of the
kebawah. 1 radial cross sectional area), rata-rata usia 17.21
Berdasarkan standar kompetisi FIFA, penentuan tahun
usia 17 tahun kebawah (FIFA U-17 world cup) • Grade V: radius distal kiri menunjukan residual
menggunakan pemeriksaan MRI (Magnetic physis < 5mm on any one section, rata-rata usia
Resonance imaging) wrist tangan kiri. Pada studi “Age 17.98 tahun
determination by magnetic resonance imaging of • Grade VI: Penyatuan utuh (completely fusión)
the wrist in adolescent male football player” (Dvorak radius distal kiri, rata-rata usia 18.27 tahun.
et al;  Br J Sports Med  2007; 41:45–52) dilakukan Hasil studi MRI untuk menentukan usia yang
pemeriksaan MRI wrist tangan kiri dengan melihat fusi dikelompokan dalam 6 grade memiliki Standar
epifisis dari distal radius untuk menentukan usia pada Deviasi (95% CI) untuk setiap grade antara 0.74-
pemain bola pria remaja dengan usia diantara 14-19 1.03. 2
tahun. 2
Keuntungan pemeriksaan MRI wrist dibandingkan
dengan rontgen adalah tidak adanya radiasi dalam

Edisi ketujuh Tahun III


36
Artikel Ilmiah
Gambaran MRI (Coronal) Wrist – Radius distal kiri

Gambar 1. hasil MRI Grade 1 menunjukkan completely unfused radius distal Gambar 2. hasil MRI Grade 2 tampak Penyatuan awal (early fusion) dari radius
kiri.2 distal kiri menunjukan minimal hiperintensity within the physis.2

Gambar 3. hasil MRI Grade 3 tampak radius distal kiri menunjukan penyatuan Gambar 4. hasil MRI Grade 4 tampak radius distal kiri menunjukan penyatuan
trabekular <50% dibandingkan luas area potongan melintang radius (trabecular trabekular >50% dibandingkan luas area potongan melintang radius (trabecular
fusion of <50% of the radial cross sectional area).2 fusion of >50% of the radial cross sectional area).2

Gambar 5. hasil MRI Grade 5 tampak radius distal kiri menunjukan residual Gambar 6 . hasil MRI Grade 6 menunjukkan Penyatuan utuh (completely
physis < 5mm on any one section. 2 fusión) radius distal kiri

Edisi ketujuh Tahun III


37
Artikel Ilmiah
Hasil studi menunjukan korelasi
yang signifikan antara usia dengan
grade MRI berdasarkan fusi dari
distal radius. Kesimpulannya : MRI
pada wrist merupakan alternatif
yang non invasif untuk pemeriksaan
fusi epífisis distal radius sebagai
metode yang digunakan untuk
menentukan usia 14-19 tahun pada
pesepak bola laki-laki. 2
Pemeriksaan dokumen
(identitas peserta dan data
sekunder) wajib dilakukan sebelum
Gambar 7. Laki-laki, usia tulang 14 tahun.4 Gambar 8. Laki-laki, usia tulang 15 tahun.4
pemeriksaan MRI. Dokumen (asli
dan fotokopinya) yang diperiksa
berupa : akte kelahiran, ijazah,
raport SD sampai SMA, kartu
keluarga, dan kartu identitas
lainnya (passport atau KTP)
selengkap mungkin, tidak bisa
hanya berdasarkan satu dokumen.
Jika dokumen tidak lengkap maka
pemeriksaan perkiraan penentuan
usia dapat dibatalkan. Team
pemeriksa berwenang melakukan
wawancara langsung dengan
pemain untuk mendapatkan
keterangan menyangkut keabsahan Gambar 9. Laki-laki, usia tulang 15,5 Tahun.4 Gambar 10. Laki-laki, usia tulang 16 tahun.4

baik umur maupun keanggotaannya,


menghubungi pihak keluarga untuk
memperoleh kejelasan mengenai
usia peserta. Team pemeriksa
(keabsahan) berhak melakukan
pemeriksaan melalui Test Forensik
(radiologi) bagi pemain yang
diragukan kebenaran umurnya. 3
Pemeriksaan alternatif untuk
perkiraan usia, jika tidak dilakukan
MRI wrist adalah pemeriksaan
rontgent tangan dan pergelangan
tangan kiri untuk perkiraan usia
tulang (PA radiographs of the left
Gambar 11. Laki-laki, usia tulang 17 tahun. 4 Gambar 12. Laki-laki, usia tulang 18 tahun.4

Edisi ketujuh Tahun III


38
Artikel Ilmiah

Gambar 13. Laki-laki, usia tulang 19 tahun.4

hand to determine the Estimated


Skeletal Age) serta pemeriksaan gigi Gambar 14. Anatomi dan fisiologi gigi (termasuk Molar ketiga). 5

(gigi M3, dental radiography)


Rontgen tangan dan
pergelangan tangan kiri untuk
menentukan keseluruhan status
kematangan tulang tangan dan
pergelangan tangan dicocokan
dengan referensi standar usia
tulang dan disesuaikan dengan
jenis kelaminnya (Standar laki-
laki atau perempuan). Parameter
yang dicocokan diantaranya
adalah penyatuan epífisis tulang
radius, penyatuan epífisis tulang
metakarpal dan lain lain. 4
Pemeriksaan gigi oleh dokter Gambar 15. Pertumbuhan gigi tetap, waktu erupsi gigi. 6
gigi (Molar ketiga/M3 dan dental
radiography), gigi molar ketiga (gigi Daftar Pustaka :
kebijaksanaan) erupsi pada usia 1. Caught by the wrists. Football Medicine. Fifa World 2009 [cited 2015 October 30].
available from http://www.fifa.com/development/news/y=2009/m=10/ news=caught-
17-21 tahun dan akar Molar ketiga the-wrists-1121679.html
komplit pada usia 18-21 tahun. 5,6 2. Dvorak J, George J, Junge A, Jurg H. Age determination by magnetic resonance imaging of
the wrist in adolescent male football players. J Sports Med 2007;41:45–52.
3. POPNAS. Pedoman Umum Pekan Olahraga Pelajar Nasional. POPNAS XIII Jawa Barat 2015.
Hal.8
4. Gaskin CM, Kahn SL, Bertozzi JC, Bunch PM. Skeletal Development of Hand and Wirst, A
Radiographic Atlas and Digital Bone Age Companion. Oxford University Press 2011. p.62-
75
5. Ball JW, Dains JE, Solomon BS. Seidel’s Guide to Physical Examination. 8th Edition. 2014.
p.235
6. Ireland R. A Dictionary of Dentistry. Oxford University Press. 2010. p.107

Edisi ketujuh Tahun III


39
Artikel Ilmiah

GAMBARAN POSTUR TUBUH


PESERTA SELEKSI KESEHATAN
PEMUDA BERPRESTASI TAHUN 2016
Basuki Supartono1, Ferdianto2, Rezki Permata Sari3

1
Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Rumah Sakit Olahraga Nasional
2
Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi Rumah Sakit Olahraga Nasional
3
Dokter Umum Rumah Sakit Olahraga Nasional

Abstrak

Pendahuluan. Postur tubuh merupakan salah satu unsur yang dinilai dari seleksi kesehatan Pemuda
berprestasi. Postur tubuh adalah bentuk tubuh atau sikap badan yang terlihat dari ujung rambut sampai ujung
kaki. Postur tubuh dipertahankan oleh jaringan lunak (syaraf, otot, ligamen) dan jaringan keras (tulang dan
sendi). Latar belakang penelitian karena masih terbatasnya data prevalensi kelainan postur tubuh pada pemuda
berprestasi di Indonesia.
Metoda. Analisis deskriptif, total peserta adalah 401, data didapat dari data sekunder.
Hasil. Persentase kelainan postur tubuh pemuda berprestasi dikelompokkan berdasarkan kelainan postur
seperti hiperlaksiti, skoliosis, kelainan sendi lutut (genu varum atau valgum), dan kelainan lengkung kaki. Hasil
seleksi tahun 2014 sampai 2016 menunjukan jumlah peserta dengan hiperlaksiti 42 peserta (15,8 %) dan skoliosis
39 peserta (14,70 %) dari 256 peserta. Kelainan sendi lutut (genu varum atau genu valgum) 68 peserta (17 %) dan
kelainan kelengkungan kaki (flat feet, flat foot, high arch) 107 peserta (26,7 %) dari 401 peserta. Angka kesakitan
pemuda berprestasi nasional terkait gangguan muskuloskeletal adalah 7 peserta (12,1 %) pada kelompok dengan
kelainan postur dan 7 peserta (9 %) pada kelompok tanpa kelainan postur selama 1 bulan pelatihan
Pembahasan. Persentase skoliosis (14,7 %) pada pemuda berprestasi tahun 2015 dan 2016 lebih tinggi
dibandingkan epidemiologi pada populasi remaja (0,93 – 12 %). Persentase skoliosis pada peserta tahun 2016
(12,5 %) lebih rendah dibandingkan tahun 2015 (17,05 %). Angka kesakitan gangguan muskuloskeletal pemuda
berprestasi nasional pada kelompok kelainan postur lebih tinggi dari pada kelompok tanpa kelainan postur.
Kesimpulan. Angka persentase tertinggi dari data kelainan postur tubuh pemuda berprestasi tahun 2014
sampai 2016 yaitu kelainan lengkung kaki (26,7 %), sedangkan persentase terendah yaitu skoliosis (14,7 %).
Postur tubuh yang baik penting agar mendapatkan pemuda berprestasi yang potensial. Perlu penelitian lanjutan
dengan memperbanyak subjek penelitian untuk mengetahui angka prevalensi kelainan postur tubuh pada
populasi pemuda berprestasi. Peningkatan kemampuan panitia seleksi pemuda berprestasi tingkat provinsi untuk
pemeriksaan postur tubuh, agar peserta di tingkat nasional sudah memiliki postur tubuh yang baik.

Kata Kunci: Seleksi Pemuda berprestasi, Postur Tubuh, Hiperlaksiti, Skoliosis, Kelainan Sendi Lutut, Kelainan
Lengkung Kaki.

Edisi ketujuh Tahun III


40
Artikel Ilmiah
1. PENDAHULUAN tersebut mempertahankan postur tubuh sehingga
Kegiatan seleksi pemuda berprestasi tahun tubuh menjadi fleksibel, lentur, simetris, dan anatomis.
2016 dilaksanakan dibawah naungan Kementerian Bila terjadi kelainan fungsi jaringan tersebut maka
Pemuda dan Olahraga (KEMENPORA). Kegiatan ini postur tubuh menjadi tidak normal yaitu otot menjadi
dilaksanakan dalam bentuk pemusatan pendidikan dan kaku, terlalu lentur, bentuk tubuh menjadi asimetris,
pelatihan (DIKLAT), diawali dengan kegiatan seleksi dan tidak anatomis.[2]
untuk mendapatkan kualifikasi terbaik yang mampu Kelainan jaringan lunak menimbulkan beberapa
melaksanakan tugas pengibaran dan penurunan tanda penting yaitu hiperlaksiti (hyperlaxity), kaki
bendera pusaka pada peringatan kemerdekaan bebek (flat feet). Kelainan jaringan keras misalnya
Indonesia. Seleksi pemuda berprestasi dilakukan secara asimetris tulang belakang (skoliosis), asimetris sendi
berjenjang dan bertahap dari tingkat kabupaten/kota panggul (limb leg discrepancy), sendi lutut berbentuk
ke tingkat provinsi, kemudian dari provinsi ke tingkat huruf O (bow leg atau genu varum). [2]
nasional. Kegiatan seleksi di tingkat pusat (nasional) Hiperlaksiti adalah kondisi jaringan ikat sendi
melibatkan unsur gabungan dari Tentara Nasional (ligamen) yang terlalu lentur. Ligamen memang
Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (POLRI), harus lentur untuk kebutuhan pergerakan sendi
perguruan tinggi (akademisi), tenaga medis, dan namun bila terlalu lentur menyebabkan pergerakan
kementerian/lembaga. Rumah Sakit Olahraga Nasional sendi menjadi berlebihan sehingga menurunkan
(RSON) sejak tahun 2014 telah 3 kali berturut-turut stabilitas dan menurunkan kemampuan sendi untuk
dipercaya sebagai tim seleksi kesehatan bagi pemuda mempertahankan postur. Keadaan ini terjadi secara
berprestasi nasional. Materi pemeriksaan kesehatan sistemik di tangan, kaki, tulang belakang, dan sendi
dan kebugaran sesuai Peraturan Menteri Pemuda dan lutut. [2]
Olahraga (PERMENPORA) Republik Indonesia nomor Skoliosis adalah ketidaksegarisan tulang belakang
0065 tahun 2015 tentang penyelenggaraan kegiatan yaitu tulang belakang melengkung ke arah lateral
ini sekurang-kurangnya memuat : Pemeriksaan fungsi membentuk kurva. Pada skoliosis tampak adanya
hati, fungsi jantung, fungsi paru, fungsi ginjal, fungsi ketidak segarisan tulang belakang dan asimetris bahu
mata, fungsi telinga, hidung dan tenggorokan (THT), dan sendi panggul.2 Skoliosis didefinisikan sebagai
pemeriksaan postur tubuh dan pemeriksaan fisik. [1] kelengkungan tulang belakang kearah lateral dengan
Postur tubuh adalah bentuk tubuh atau sikap sudut cobb lebih dari 10°.[3] Skoliosis pada usia 10-18 th
badan yang terlihat dari ujung rambut sampai  ujung tergolong skoliosis pada remaja (adolescent scoliosis)
kaki. Postur tubuh yang baik sangat penting bagi yang pada umumnya tidak diketahui penyebabnya
seorang karena postur yang baik membuat tubuh (idiopatik). Skoliosis dapat diklasifikasikan berdasarkan
menjadi simetris dan seimbang sehingga distribusi besar derajat sudut cobb, yaitu:
beban tersebar merata ke seluruh tubuh membuat • Skoliosis ringan : skoliosis dengan sudut cobb 11-
tubuh menjadi kokoh. Tubuh yang simetris dan kokoh 20 °
akan memberikan stabilitas, keseimbangan, kekuatan, • Skoliosis sedang : skoliosis dengan sudut cobb 21°
daya tahan dan kelenturan yang memungkinkan - 40 °
melakukan aktifitas tanpa gangguan. [2] • Skoliosis berat : skoliosis dengan sudut cobb> 40°.
[4]
Postur tubuh dipertahankan oleh jaringan lunak
seperti syaraf pusat, syaraf tepi, otot, ligamen, dan
jaringan keras seperti tulang dan sendi. Jaringan

Edisi ketujuh Tahun III


41
Artikel Ilmiah
blok (tekanan telapak kaki). Kategori dari arch index
foot print berdasarkan jurnal (arch index : an easier
approach for arch height) adalah normal arch (0,21 –
0,26), high arch ( < 0,21 ), dan low arch (>0,26). Flat
feet didefinisikan arch index yang termasuk kategori
low arch. [9]
Postur tubuh dapat dinilai melalui pemeriksaan
Gambar 1. Pengukuran sudut cobb dengan pemeriksaan radiologi [5] fisik dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan fisik ini
mudah dan prosesnya singkat terutama bila dilakukan
Pemeriksaan kelengkungan tulang belakang
oleh pemeriksa yang terlatih. Pemeriksaan dilakukan
dilakukan dengan cara imaging rontgen thorakolumbal
pada seluruh tubuh dan anggota gerak terutama
untuk mengukur sudut cobb. Cara pengukuran
regio (bagian tubuh) tangan, leher, tulang belakang,
sudut cobb dengan menarik garis lurus (garis putus-
panggul, lutut dan kaki. Pemeriksaan dilakukan
putus) yang diambil dari tepi atas vertebra atas pada
dengan melihat dan meraba jaringan lunak, tulang
lengkungan dan tepi bawah daribatas bawah vertebra
dan sendi atau menggerakkan anggota tubuh. [2] Hasil
pada lengkungan. Jika tepi akhirnya sulit untuk
pemeriksaan dicatat satu persatu, namun semua data
ditentukan, perbatasan pedikel digunakan sebagai
dianalisa secara utuh untuk menentukan kesimpulan
gantinya. Sudut cobb didefinisikan sudut yang dibentuk
dan rekomendasi selanjutnya.
oleh perpotongan garis tersebut (sudut a) atau sudut
Latar belakang penelitian ini karena masih
antara dua garis yang ditarik tegak lurus (garis padat)
terhadap garis tersebut (sudut b). jika pengukuran
benar, kedua sudut a dan b hampir sama (identik). [5]
Genu varum adalah salah satu kelainan bentuk
sendi lutut; dimana sendi lutut melengkung terlalu
kedalam sehingga membentuk huruf O. Pada kondisi
ini terjadi ketidaksegarisan antara sendi panggul, sendi
lutut dan pergelangan kaki. Genu valgum adalah kondisi
kaki yang bentuknya seperti huruf ‘X’ atau disebut juga
sebagai knock knee. [6]
Flat feet atau sering disebut sebagai kaki datar
adalah penurunan lengkungan bagian medial kaki
sehingga telapak kaki hampir bersentuhan atau
bersentuhan dengan lantai, dan tumit terdorong
kearah luar. Kondisi ini dapat mengenai satu atau
bahkan kedua kaki sekaligus.Penyebabnya banyak
faktor, salah satu diantaranya adalah ligamen kaki yang
terlalu lentur. High arch adalah lengkung kaki yang
lebih tinggi dari normal. [7]
Pengukuran foot print secara objektif dengan
mengukur arch index telapak kaki. Foot print diperoleh
dari cap kaki menggunakan tinta pada kertas millimeter
Gambar 2. Foot print dengan menggunakan tinta pada kertas millimeter blok. [8]

Edisi ketujuh Tahun III


42
Artikel Ilmiah
terbatasnya data prevalensi kelainan postur tubuh disamping penilaian postur tubuh lainnya. [1]
khususnya pada pemuda berprestasi di Indonesia,
sehingga dikumpulkan data hasil seleksi kesehatan Tabel 1.
pemuda berprestasi yang sudah dilaksanakan di RSON Persentase Kelainan Postur Tubuh pada Pemuda
untuk mendapatkan angka prevalensi kelainan postur berprestasi tahun 2016
tubuh pemuda berprestasi di Indonesia. NO KELAINAN POSTUR TUBUH 2016
1 Hyperlaxity 32 (23,53 %)
2 Skoliosis 17 (12,5 %)
2. METODA • Sudut cobb 10° - 20° 15 (11,03%)
Metodologi penelitian yang digunakan adalah • Sudut cobb >20° 2 (1,47 %)
3 Kelainan sendi lutut 34 (25 %)
analisis deskriptif. Data penelitian didapat dari • Genu varum< 3 jari 18 (13,24 %)
data sekunder laporan kegiatan seleksi kesehatan • Genu varum≥ 3 jari 12 (8,82 %)
peserta pemuda berprestasi di RSON tahun 2016, • Genu valgum 4 (2,94 %)
4 Kelainan lengkung kaki 40 (29,41 %)
2015 dan 2014. Penilaian postur tubuh dari hasil
• Flat feet 14 (10,29 %)
pemeriksaan fisik dokter, pemeriksaan radiologi • Flat foot kanan 6 (4,41%)
(rontgen thoracolumbal) untuk melihat gambaran • Flat foot kiri 11 (8,09 %)
• High arch 9 (6,62 %)
tulang belakang, dan pemeriksaan foot print. Jumlah
sampel pemuda berprestasi pada tahun 2016 dan 2014
berjumlah masing-masing 136 peserta, sedangkan Tabel 1, menggambarkan persentase kelainan
pada tahun 2015 berjumlah 129 peserta. Total sampel postur tubuh dari 136 pemuda berprestasi tahun 2016.
adalah 401 peserta. Data di analisis secara deskriptif Gambaran deskriptif dikelompokkan berdasarkan
dan diolah menjadi tulisan. kelainan postur seperti hiperlaksiti, skoliosis, genu
Sampel pemuda berprestasi pada tahun 2016, varum atau valgum, dan kelainan lengkung kaki (flat
berasal dari 34 provinsi yang berada di seluruh feet, flat foot, high arch). Jumlah peserta dengan
Indonesia, masing-masing provinsi mengirimkan 4 hiperlaksiti adalah 32 peserta (23,53 %). Terdapat 17
wakil (2 peserta laki-laki dan 2 peserta perempuan). peserta dengan skoliosis (12,50 %), terdiri dari peserta
Sebaran usia peserta berkisar antara 15-16 tahun, dengan sudut cobb 10° - 20° ada 15 peserta (11,03 %)
dengan jumlah peserta laki-laki sama dengan jumlah dan peserta dengan sudut cobb> 20° ada 2 peserta
peserta perempuan. (1,47 %). Jumlah peserta dengan kelainan sendi lutut
(genu varum atau genu valgum) 34 peserta (25 %),
3. HASIL terdiri dari genu varum< 3 jari ada 18 peserta (13,24
Pemeriksaan postur tubuh merupakan salah satu %), genu varum≥ 3 jari terdapat 12 peserta (8,82 %),
unsur yang dinilai dari seleksi kesehatan pemuda dan genu valgum terdapat 4 peserta (2,94 %). Jumlah
berprestasi, hasil penilaian postur tubuh seleksi peserta dengan kelainan kelengkungan kaki terdapat 40
kesehatan peserta seperti yang tercantum pada peserta (29,41 %) terdiri dari flat feet 14 peserta (10,29
PERMENPORA diantaranya :menilai kesimetrisan %), flat foot kanan 6 peserta (4,41 %), flat foot kiri 11
bahu atau pundak, menilai ekstremitas (kaki X atau peserta (8,09 %), dan high arch 9 peserta (6,62 %).
O), menilai lekukan kaki (normal/flat foot/high arch),

Edisi ketujuh Tahun III


43
Artikel Ilmiah
Table 2. Perbandingan Kelainan Postur Tubuh Pemuda berprestasi pada Tahun 2016, 2015, dan 2014
NO KELAINAN 2016 2015 2014
1 Hiperlaksiti 32 (23,53 %) 10 (7,75 %) -
a

2 Skoliosis 17 (12,5 %) 22 (17,05%) -


b

3 Genu varum atau genu valgum 34 (25 %) 23 (17,82 %) 11 (8,08 %)


4 Kelainan lengkung kaki (Flat feet atau flat foot) 31 (22,79 %) 29 (22,48 %) 47 (34,56 %)
Keterangan:
(a) tidak diperoleh data hiperlaksiti pada tahun 2014
(b) hasil kelainan skoliosis pada tahun 2014 diperoleh berdasarkan pemeriksaan fisik dokter tanpa tanpa pemeriksaan
penunjang (sudut Cobb) didapatkan 57 peserta skoliosis (41,91 %)

Tabel 2 menggambarkan perbandingan kelainan Data pemuda berprestasi nasional yang terpilih
postur tubuh pemuda berprestasi tahun 2016, 2015, pada tahun 2015 dan 2016 sejumlah 136 peserta,
dan 2014. Jumlah peserta seleksi kesehatan pemuda dikelompokan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok
berprestasi pada tahun 2016 dan 2014 masing-masing dengan kelainan postur sejumlah 58 peserta (42,6 %)
berjumlah 136 peserta, sedangkan pada tahun 2015 dan kelompok tanpa kelainan postur tubuh sejumlah 78
berjumlah 129 peserta karena ada peserta yang tidak peserta (57,4 %). Angka kesakitan pemuda berprestasi
memenuhi seleksi administrasi. Jumlah peserta dengan nasional terkait gangguan otot rangka, tulang dan
hiperlaksiti tahun 2016 adalah 32 peserta (23,53 %), sendi (muskuloskeletal) adalah 7 peserta (12,1 %) pada
tahun 2015 terdapat 10 peserta (7,75%), dan tahun kelompok dengan kelainan postur dan 7 peserta (9 %)
2014 tidak diperoleh datanya. Pada tahun 2016 pada kelompok tanpa kelainan postur. Data gangguan
terdapat 17 peserta dengan skoliosis (12,50%), tahun muskuloskeletal tersebut merupakan data sekunder
2015 terdapat 22 peserta (17,05%) dan tahun 2014 dari tim medis yang mendampingi peserta selama 1
tidak diperoleh data perhitungan sudut cobb. Hasil bulan pelatihan, dengan gangguan berupa kejang otot
kelainan skoliosis pada tahun 2014 hanya berdasarkan (muscle spasm), gangguan ligamen sendi dan nyeri
pemeriksaan fisik dokter didapatkan 57 peserta pada lutut.
skoliosis (41,91%). Jumlah peserta dengan kelainan
sendi lutut (genu varum dan genu valgum) tahun 2016 4. PEMBAHASAN
ada 34 peserta (25 %), tahun 2015 terdapat 23 peserta Berdasarkan hasil diatas, persentase skoliosis
(17,82 %), dan tahun 2014 terdapat 11 peserta (8,08 pada pemuda berprestasi tahun 2015 dan 2016 adalah
%). Jumlah peserta dengan kelainan kelengkungan 14,7 %, ditinjau dari epidemiologi angka prevalensi
kaki tahun 2016 terdapat 40 peserta (29,41%), tahun skoliosis pada remaja dengan sudut cobb> 10° pada
2015 terdapat 29 peserta (22,48 %), dan tahun 2014 populasi berkisaran antara 0,93 – 12 %, umumnya
terdapat 47 peserta (34,56 %). 2 - 3 % populasi pada literatur.[10] Persentase skoliosis
Gambaran kelainan postur tubuh pemuda pada pemuda berprestasi tahun 2016 lebih tinggi
berprestasi dari tahun 2014 sampai 2016, sebagai dibandingkan epidemiologi angka prevalensi skoliosis
berikut: jumlah peserta dengan hiperlaksiti pada pada remaja. Angka kesakitan pemuda berprestasi
tahun 2015 dan 2016 adalah 42 peserta, persentasi nasional terkait gangguan muskuloskeletal pada
hiperlaksiti adalah 15,8 % dari jumlah peserta tahun kelompok dengan kelainan postur (12,1 %) lebih tinggi
2015 dan 2016 yang berjumlah 265 peserta. Jumlah dari pada kelompok tanpa kelainan postur (9 %).
kelainan skoliosis pada tahun 2015 dan 2016 adalah Persentase hiperlaksiti pada pemuda berprestasi
39 peserta (14,7 %). Jumlah peserta dengan kelainan tahun 2016 lebih tinggi dibanding tahun 2015, sedangkan
sendi lutut (genu varum dan genu valgum) pada tahun tahun 2014 tidak didapatkan data. Persentase skoliosis
2014 sampai 2016 adalah 68 peserta, persentasi pada peserta tahun 2016 lebih rendah dibanding tahun
kelainan sendi lutut adalah 17 % dari jumlah peserta 2015, persentase skoliosis pada tahun 2014 tidak
yang berjumlah 401 peserta. Jumlah peserta dengan dibandingkan karena pemeriksaan hanya berdasarkan
kelainan kelengkungan kaki pada tahun 2014 sampai pemeriksaan fisik dokter saja, tanpa data pengukuran
2016 adalah 107 peserta (26,7 %). sudut cobb (rontgen thoracolumbal). Persentase genu

Edisi ketujuh Tahun III


44
Artikel Ilmiah
varum atau genu valgum pada pemuda berprestasi postur tubuh yang baik penting sebagai pertimbangan
tahun 2016 lebih tinggi dibanding tahun 2015 maupun agar mendapatkan pemuda berprestasi yang potensial.
tahun 2014. Persentase flat feet/flat foot pada pemuda Perlu penelitian lanjutan dengan memperbanyak
berprestasi tahun 2014 lebih tinggi dibanding tahun subjek penelitian untuk mengetahui angka kejadian
2016 dan 2015. kelainan postur tubuh pada populasi pemuda
Postur tubuh yang kurang baik menyebabkan berprestasi. Peningkatan kemampuan panitia seleksi
tubuh menjadi tidak simetris sehingga distribusi beban pemuda berprestasi tingkat provinsi untuk melakukan
menjadi tidak merata, yang akan menurunkan stabilitas pemeriksaan kesehatan terstandar terutama
tubuh, dan fleksibilitas gerakan. Hal ini sejalan dengan pemeriksaan postur tubuh agar peserta yang lolos
tinjauan pustaka yang menyatakan bahwa gangguan pada tingkat nasional sudah memiliki postur tubuh
postur berhubungan erat dengan terjadinya cedera yang baik, sehingga angka persentase kelainan postur
(Watson, 1995) seperti cedera lutut dalam olahraga tubuh pada seleksi pemuda berprestasi tahun yang
yang berkaitan dengan gangguan lordosis lumbal, serta akan datang lebih rendah.
cedera punggung yang berhubungan dengan kyphosis,
lordosis dan skoliosis. Persentasi cedera otot pada
atlet sepak bola dan rugby dengan gangguan postur DAFTAR PUSTAKA
(67%), angka ini lebih tinggi dari pada kelompok tanpa [1] Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga (PERMENPORA)
gangguan postur (36%) yang memiliki cedera yang Republik Indonesia Nomor 0065 tahun 2015 tentang
penyelenggaraan kegiatan Pasukan Pengibar Bendara Pusaka
sama. [11] (PASKIBRAKA)
Postur yang tidak stabil merupakan salah satu [2] Supartono B. Peranan postur tubuh terhadap prestasi atlet.
Bunga Rampai Kesehatan Olahraga. Jakarta: Rumah Sakit
faktor resiko terjadinya low back pain. Umumnya strain Olahraga Nasional Kementrian Pemuda dan Olahraga RI.
dan sprain pada tulang belakang berasal dari jaringan Desember 2015. hal 3-10.
[3] Shouder C. Adolescent idiopatic scoliosis. 2016 [Cited 2016
yang mengalami stres kronik oleh postur yang buruk. Sept 1]. Available from: http://www.orthobullets.com/
Seseorang menjadi rentan terhadap cedera seperti spine/2053/adolescent-idiopathic-scoliosis
[4] Anwar Z, Zan E, Gujar SK, Sclubba DM, Riley LH, Gokaslan ZL,
pada kondisi ketidaksimetrisan otot skeletal dan et al. Adult Lumbar Scoliosis : Underreported on Lumbar MR
ketidakstabilan area lumbo pelvic, jika fungsi normal Scans. AJNR Am J Neuroradiol. 2010; 31: p.832-37
[5] Kim H, Kim HS, Moon ES, Yoon CS, Chung TS, Song HT, et al.
dan postur biomekanik tersebut tidak diperbaiki Scoliosis Imaging: What Radiologist Should Know. 2010.
kemungkinan terjadinya cedera berulang dan cedera p.1827
kronik lebih tinggi. [12] [6] Stevens PM, Holmstrom MC.Pediatric Genu Valgum. 2016.
[Cited 2016 Sept 5]. Available from: emedicine.medscape.
com/ article/ 1259772-overview
5. KESIMPULAN [7] Hosalkar HS, Spiegel DA, Davidson RS. Cavus Feet. In: Kliegman
RM, Behrman RE, Jenson HB, Stanton BF, eds. Nelson Textbook
Kelainan postur tubuh yang diolah secara deskriptif of Pediatrics.  19th ed. Philadelphia, PA: Elsevier Saunders;
2011; 666: 7
berupa hiperlaksiti, skoliosis, kelainan sendi lutut, dan [8] Menz HB, Fotoohabadi MR, Wee L, Spink MJ. Visual
kelainan lengkung kaki. Angka persentase tertinggi dari Categorization of The Arch Index : a Simplified Measure
keseluruhan data kelainan postur tubuh pada pemuda of Foot Posture in Older People. Journal of foot and ankle
research.2012. p.2
berprestasi tahun 2014 sampai 2016 yaitu kelainan [9] Roy H, Bhattacharya K, Deb S, Ray K. Arch Index : an Easier
lengkung kaki (26,7 %), sedangkan persentase terendah Approach for Arch Height (a Regression Analysis) . A US
national of medicine enlisted journal. 2012. p.138.
yaitu skoliosis (14,7 %). Persentase skoliosis pada [10] Negrini S, Aulisa A G, Aulisa L, Circo A B, Maouroy J C,
pemuda berprestasi tersebut menujukkan hasil lebih Durmala J,et al. 2011 SOSORT Guidelines : Orthopaedic
and Rehabilitation Treatment of Idiopathic Scoliosis During
tinggi dibandingkan angka prevalensi pada remaja di Growth. Biomed Central. 2012. p.4.
populasi. [10] [11] Stosic D, Milenkovic S, Zivkovic D. The Influence of Sport on
The Development of Postural Disorders in Athletes. Physical
Persentase skoliosis pada data tahun 2016 lebih Education and Sport. vol 9 .no 4. 2011. p.381
rendah dibandingkan tahun sebelumnya, sedangkan [12] Schafter RS.Body Alignment, Posture, and Gait. In: Clinical
Biomechanics: Musculoskeletal Actions and Reactions. ed 2.
persentase kelainan postur hiperlaksiti dan kelainan Wiliams & Wilkins 1987: p.4
sendi lutut tahun 2016 lebih tinggi dibandingkan tahun
sebelumnya. Berdasarkan tinjauan pustaka diatas,

Edisi ketujuh Tahun III


45
Mengucapkan
Selamat atas kelahiran
1. Arzanka Hamzah Arkan Beryl Hamizan
(anak dari Meylawaty, AMK.)
2. Azzamir Althaf
3. Admiral Khalid Azkia Adzikri Azka
(anak dari dr. Anang Basuki Maharjito
& dr. Ika Handayani) (anak dari Wiena Gisnasari Mafakhir, AMK.)

Sky Khairy Yudhistira Gohan Aldebaran Nabhan


(anak dari drg. Esti Cahyani Adiati) (anak dari Yunita Widyasari, AMK.)

Abimana Lexa Nugraha Harsyila Okta Bintari


(anak dari Muhammad Aria Bangun N., S.Ikom.) (anak dari Mitawesi, AMK.)

SELAMAT KEPADA
42 CPNS RS OLAHRAGA NASIONAL
YANG TELAH MENEMPUH DIKLAT PRAJABATAN
GOLONGAN II DAN III TAHUN 2016
GELOMBANG KE-2
Golongan III:
1. dr. Ferdianto, Sp.Ok 7. dr. Hendra Supriawan 13. Ollin Tiar, S.Kep NERS
2. dr. Muhammad Natsir, Sp.A 8. dr. Defi Cynthia Dewi 14. Syafaatul Maskanah, S.Kep NERS
3. dr. Yunita Fristiyanwati 9. Juwita Kulstum, S.Gz 15. Fatkhurohman, S.Pd
4. dr. Nurulita Cahyani 10. Shof Watunnida, S.K.M 16. M. Toriq, SKL
5. dr. Rezki Permata Sari 11. Erlita Febrianti, S.Psi 17. Endah Silfiyanti, S.Kep NERS
6. dr. Yasmien Anis 12. Muhamad Iqbal Tawakal, S.Or

Golongan II:
1. Dodi Yusmargana, AMK 11. Diki Zaelani, Amd. Kep 21. Fitrianingsih, AMK
2. Hani Nur Yulianti, AMK 12. Ni Made Sri Dewi, Amd.Kep 22. Dera Muthia Latifah
3. Indra Wijaya, AMK 13. Raharja Via Dana, AMK 23. Danny Zulfikar Ma’ruf, AMAK
4. Nurul Hamami, A.Mk 14. Muhlis Setya Budi, AMK 24. Puput Adi Irawan, A.Md
5. Inten Kusuma Wardani, AMK 15. Rini Nur Ayu Ningtyas, AMK 25. Sri Rahayu, A.Md
6. Liana Mawarsari, AMK 16. Arief Kurnia Sholehat
7. Nur’aini, A.MK 17. Raden Fahri Akbar Kurnia, A.Md FT
8. Devi Puji Astuti, A.Md
9. Muhammad Abdul Hafiizh
10. Lita Novitasari, AMK
18. Septian Candra Rahayuningtyas, A.Mk
19. Agung Dwi Prihambodo, AMK
20. Sarti, AMK RSON
Liputan Khusus

RSON Kembali Mengirimkan


Tim Medis Paskibraka Nasional

Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON) melaksanakan seleksi kesehatan dan mengirim tim medis yang bertugas menjaga dan mengawasi kesehatan peserta
Paskibraka

Irama derap langkah Paskibraka Nasional bergema negara sebagai Tim Medis Paskibraka Nasional.
di lapangan Istana Negara. Sang saka merah putih Menjadi bagian dari peringatan hari kemerdekaan
pun berkibar dengan prosesi yang khidmat dalam RI ke-71 merupakan hal yang membanggakan bagi
Upacara Hari Kemerdekaan RI yang ke-71, tanggal dr. Tb. M. Aria Santika, dr. Eva Mitrasari Nurjana,
17 Agustus 2016 yang lalu. Dalam peringatan hari Desiyanti Anggraeni, S.Kep.,Ners, Wahyu Nugroho
bersejarah ini, Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON) Wicaksono, AMK, Erfita Anasha Wiraida, A.Md.Gz dan
kembali dipercaya untuk mengirimkan tim Medis Hernawan Adi. Dokter Aria mengaku senang dapat
yang bertugas mendampingi Paskibraka Nasional tugas berskala nasional di luar tugasnya sebagai dokter
mulai dari saat berlatih hingga menjalankan tugas di Rumah Sakit Olahraga Nasional. Mengunjungi
mengibarkan bendera pusaka Republik Indonesia. Tim Istana Negara secara langsung dan melihat banyak
Medis RSON yang terdiri dari 2 orang Dokter, 2 orang pejabat negara memberinya motivasi agar dapat
perawat, 1 orang ahli gizi dan 1 orang driver Ambulans menjadi seperti mereka. Menurutnya, ternyata lebih
menceritakan suka dukanya selama menjalankan tugas susah mempertahankan orang supaya selalu sehat,

Edisi ketujuh Tahun III


47
Liputan Khusus
ketimbang mengobati orang sakit, sehingga adalah meski bisa pulang secara bergantian.
sebuah prestasi dapat berhasil mendukung adik-adik Wahyu Nugroho Wicaksono atau yang biasa
Paskibraka sukses menjalankan tugasnya di hari H disapa Wahyu, merasa bersyukur bisa menjadi anggota
mengingat kesehatan mereka tidak sebagus tahun- tim medis Paskibraka 2016. Ia bisa berinteraksi
tahun yang lalu. dengan pemuda pemudi se-Indonesia, sehingga dapat
Dokter Eva Mitrasari Nurjana, yang biasa mengenal karakter remaja dari berbagai daerah.
disapa dr. Eva bersyukur bisa bergabung dengan tim Secara tidak langsung ia belajar tentang disiplin,
panitia Paskibraka 2016 sehingga dapat menambah kepemimpinan, karakter, dan kerjasama. Tugas yang
pengalaman dalam mendampingi Paskibraka, terutama dijalankan cukup melelahkan, namun dilakukan
di bidang kesehatan. Eva ikut bangga dan senang ketika dengan hati senang. Ia juga merasa seperti ikut latihan
Paskibraka Nasional dapat mengibarkan bendera bersama anggota Paskibraka, karena harus sudah siap
pusaka dengan baik dan tidak ada yang pingsan selama melaksanakan tugas begitu mereka mulai latihan pagi
proses berjalan. Ketika bertugas di tim medis, dr. Eva hari, sejak awal latihan hingga pelaksanaan upacara
banyak menambah teman, baik dari Paskibraka yang bendera di Istana Negara. Sungguh pengalaman
berasal dari 34 provinsi, tim pelatih, tim pembina dan bermakna yang dapat diceritakan kepada anak cucu
perkenalan dengan tim medis lain selama upacara kelak.
kemerdekaan berlangsung. Ia juga berkesempatan Menjadi bagian dari tim medis Paskibraka
melihat secara langsung Presiden Republik Indonesia, Nasional 2016 memiliki kesan tersendiri bagi Erfita
Joko Widodo, dan mengikuti jamuan makan kenegaraan Anasha Wiraida, Amd.Gz. Sebagai ahli gizi di tim
yang mengundang orang-orang teladan se-Indonesia, medis, ia bertugas melakukan quality control (QC),
sungguh luar biasa. Selama melaksanakan tugas, duka advice menu makanan dan pengawasan nilai gizi
yang dirasakan adalah selama 1 bulan sulit berkumpul makanan anggota Paskibraka. Hal tersebut merupakan
dengan keluarga tercinta. Di malam hari, ia harus pengalaman baru, dimana ia harus berkoordinasi
menunggu peserta selesai acara dulu dan siap dalam dengan banyak pihak untuk mengawasi menu
pos kesehatan menangani mereka yang sakit, sehingga makanan yang disajikan untuk anggota Paskibraka.
baru bisa beristirahat jam 11 malam. Dalam kondisi Koordinasi dengan tim Paskibraka menjadi kompleks
lelah pun ia harus tetap memberikan pendampingan karena tidak semua memiliki ilmu dan pengetahuan
yang terbaik untuk mereka, peserta Paskibraka. yang sama, sehingga untuk melakukan feedback harus
Menjadi bagian dari tim medis Paskibraka Nasional menjelaskan dengan detail bagaimana dan mengapa
2016 adalah pengalaman yang paling membanggakan harus diberikan diet dan menu yang harus sesuai
serta merupakan hal baru bagi Ns. Desiyanti. Desi dengan saran ahli gizi. Tantangan yang baru baginya
yang pernah bercita-cita menjadi Paskibraka Nasional adalah untuk lebih mengenalkan pentingnya asupan
mengaku bahwa dengan adanya kesempatan ini gizi yang baik saat di lapangan sekalipun. Tantangan
membuatnya bisa merasakan kembali saat-saat ia akan berubah menjadi lebih berat saat pihak catering
menjadi Paskibra di sekolah. Ia sangat berterima sulit sekali berkoordinasi dengan ahli gizi. Saran menu
kasih kepada Direktur RSON yang telah memberikan dan penyajian ahli gizi dianggap terlalu ribet untuk
kesempatan menjadi bagian dari tim medis. Baginya dilaksanakan, sehingga sering kali saran dari ahli gizi
tugas yang diemban tidaklah mudah. Sebagai perawat tidak dilaksanakan atau dilaksanakan dihari berikutnya.
yang biasa merawat orang yang sudah terlanjur Saat yang menegangkan bagi ahli gizi adalah bila ada
sakit,  kini ia harus memastikan anggota Paskibraka peserta yang mengeluh kesakitan atau kecapekan atau
Nasional  bisa tidur tepat waktu, menghabiskan porsi kurang fit, dan apabila peserta mengeluh mengenai
makanannya, mengingatkan untuk banyak minum makanan yang kurang enak dan membosankan. Itulah
air putih, serta bekerja sama dengan tim gizi untuk saat paling mendebarkan, mempertanggungjawabkan
memastikan makanan peserta, dan berkolaborasi tugas kita pada saat ada peserta yang mengalami
dengan dokter sesama tim medis bila ada anggota kondisi tidak fit. Hal tersebut menjadi menyenangkan
Paskibraka Nasional yang sakit. Duka saat menjadi tim sebab Fita menikmati perannya sebagai ahli gizi dan
medis adalah ketika harus berdinas selama 7 hari, 24 mendapatkan rekan dan kawan lintas profesi. (Ratih
Jam selama 30 hari dan harus meninggalkan keluarga Sayidun/ Drg. Esti Cahyani Adiati)

Edisi ketujuh Tahun III


48
Liputan Khusus

Bangga Senang dan Terharu


4 bersaudara ini tidak menyangka
braka 2016 me­ngenai pengalaman dan bingung saat dinyatakan lolos
mereka selama latihan hingga hari H sebagai wakil Provinsi Kalimantan
di Istana Negara. Utara ke Jakarta. Saat itu, Siswa
Tinggal terpisah dengan SMA Hangtuah Tarakan ini langsung
orangtua membuat Wahyu Brata memberitahu dan meminta doa
Kusuma lebih disiplin waktu, orang tua nya via SMS.
perilaku, serta tutur kata. Walau Wahyu mengikuti latihan
sering merasa kangen dengan Paskibraka sejak tanggal 21 Juli
orangtuanya yang tinggal di Ngawi, 2016. Ia terkadang kesulitan
Wahyu menjadi lebih mandiri dan menahan kantuk, karena harus
pribadinya menjadi lebih baik. memulai latihan sejak pagi dan
Wahyu Brata Kusuma Di sekolah, ia senang mengikuti kembali masuk ke kamar pukul
Sungguh pengalaman sangat berke- latihan baris berbaris karena dapat 22.30. Namun dibalik itu semua,
san menjadi anggota Pasukan Pen- berkumpul bersama teman-teman, pemuda yang bercita-cita menjadi
gibar Bendera Pusaka (Paskibraka) walaupun awalnya merasa berat dan TNI AL atau Brimob ini merasa
2016. Pengalaman ini telah men- lelah berpanas-panasan. Bahkan senang dan bangga dapat menjadi
gasah kemampuan untuk menjadi ia pernah tetap latihan walaupun bagian dari Paskibraka Nasional
pemuda pemudi yang lebih tangguh, sedang demam dan batuk. 2016. Ketika ditanya pendapatnya
mandiri dan di­siplin. Keberhasilan Awalnya, Wahyu mengikuti mengenai RSON, ia menjawab
mereka patut menjadi contoh un- seleksi Paskibraka gelombang rumah sakitnya nyaman, bagus, dan
tuk pemuda pemudi lainnya. Berikut kedua. Tes yang ia jalani antara lain fasilitasnya lengkap. Ia berharap
kesan pembina, Wakil Koordinator psikotes, tes fisik, pengetahuan RSON bisa jadi lebih bagus lagi
Pelatih dan beberapa anggota Paski- umum dan sejarah. Anak bungsu dari dalam pelayanan.

67 Halim ini sempat merasa minder Nilam sangat menikmati saat-saat


melihat teman-teman lain yang lebih berlatih, sehingga terkadang waktu
berpotensi. Ketika mendengar Nilam terasa cepat berlalu. Manfaat yang ia
akan mengikuti seleksi nasional, rasakan sebagai Paskibraka Nasional
mamanya langsung menangis. adalah bisa belajar lebih disiplin dan
Orangtuanya sangat mendukungnya menghargai waktu. Ia berpesan agar
karena mengetahui bahwa anaknya tidak menyia-nyiakan kesempatan
bercita-cita menjadi taruni Angkatan dan jangan mudah menyerah.
Udara, dan menjadi Paskibraka Nilam ternyata sering melewati
Nasional membuatnya selangkah Rumah Sakit Olahraga Nasional,
lebih dekat menggapai cita-cita namun baru pertama kali masuk saat
Nilam Sukma Pawening
tersebut. mengikuti tes kesehatan. “Rumah
Nilam Sukma Pawening tidak Nilam senang dapat berkenalan sakitnya masih kurang ramai, tapi
menyangka akan lulus seleksi dengan teman-teman yang berasal rumah sakitnya bagus, nyaman,
nasional dan mewakili Provinsi DKI dari Sabang sampai Merauke. fasilitasnya juga lengkap.” tutur
Jakarta sebagai Paskibraka Nasional. Bertemu dengan teman-teman baru Nilam. Ia berharap rumah sakit ini
Saat seleksi kesehatan, Siswi SMA membuatnya belajar beradaptasi. bisa lebih memasyarakat lagi.

Edisi ketujuh Tahun III


49
Liputan Khusus
Daniele Parlindungan Kause  Sangat lelah namun senang,
mengaku baru dua kali ke Jakarta. itu jawaban Daniel ketika ditanya
Menurutnya, Jakarta banyak orang, kesannya selama menjalani latihan.
padat sekali dan banyak kendaraan, Ia merasa senang dan bangga dapat
sangat berbeda dengan kondisi mengibarkan bendera di Istana
tempat asalnya. Daniel yang berasal Negara. Daniel yang bercita-cita
dari Kabupaten Kota Soe merasa masuk Akpol atau TNI ini ternyata
senang dan bangga dapat menjadi memiliki kesan tersendiri terhadap
wakil Provinsi Nusa Tenggara Timur  RSON. “Rumah Sakitnya sudah baik,
sebagai Paskibraka Nasional. Guru- fasilitas dan kebersihannya” menurut
guru di sekolahnya pun merasa Daniel. Ia berharap RSON dapat
bangga Daniel dapat mengharumkan menjadi Rumah Sakit nomor 1 dalam
nama sekolah dan keluarga. melayani Atlet dan masyarakat. Daniele Parlindungan Kause 

Ia membawahi 11 pelatih dari TNI, dari berbagai Provinsi menjadi satu


khususnya di garnisun. Melatih suara, satu irama dan satu tujuan. Ia
Anggota Paskibraka yang bukan berpesan kepada anggota Paskibraka
berasal dari militer dan merupakan untuk melaksanakan upacara dengan
siswa Sekolah Menengah Umum hikmad dan baik.
membutuhkan teknik tersendiri, Kapten Infantri Suswan
dibutuhkan kesabaran dan tidak menjelaskan bahwa tidak mudah
dapat diperlakukan keras seperti membentuk sikap sempurna pada
Tentara. Pelatihan pun dilakukan semua Paskibraka. Namun, tidak ada
secara bertahap, bertingkat dan kesulitan berarti yang ia hadapi saat
berlanjut. melatih, karena semuanya sudah
Kapten Infantri Suswan Tujuan akhir dari pelatihan terjadwal. Ia merasa senang dapat
Paskibraka Nasional adalah untuk melatih anggota paskibraka karena
Kapten Infantri Suswan merasa membentuk karakter pemuda sebagai seru seperti melatih anak sendiri.
senang diberi kepercayaan oleh generasi penerus bangsa. Karakter Menurutnya, anak-anak sekarang
pimpinan sebagai Wakil Koordinator yang dibentuk selama pelatihan cerdas, kritis dan tanggap, namun
Pelatih Paskibraka Nasional 2016. Ia diantaranya kedisiplinan, etika butuh pengawasan serta bimbingan
berusaha menjalankan tugas tersebut dan sopan santun. Kapten Infantri orang tua dan guru agar tidak
semaksimal mungkin. Ini merupakan Suswan menuturkan bahwa pelatih terjerumus kedalam hal yang buruk,
pengalaman pertamanya sebagai harus mampu membuat Anggota seperti narkoba. (Ratih Sayidun/ drg.
Wakil Koordinator Pelatih Paskibraka. Paskibraka Nasional yang berasal Esti Cahyani Adiati)

Daniel DH Sayori merasa senang, baik. Menjadi Paskibraka Nasional


gembira dan bersyukur kepada Tuhan membuatnya dapat berteman
Yang Maha Esa saat dinyatakan lulus dengan Paskibraka lain yang berasal
seleksi Paskibraka Nasional 2016. dari berbagai macam suku. Siswa
Lolos sebagai wakil provinsi Papua SMUN 1 Wamdama ini sangat
Barat membawa Daniel DH Sayori menikmati rutinitasnya berlatih
ke Jakarta untuk pertama kalinya. bersama teman-teman. Ia pun
Jakarta yang penuh dengan gedung menjadi lebih disiplin waktu. Namun,
tinggi dan kemacetan di jalan raya, saat pengumuman kelulusan seleksi
berbeda sekali dengan Manokwari, Paskibraka tingkat Nasional, Daniel
kota asalnya. sangat sedih ketika harus berpisah
Daniel sangat bersyukur dapat dengan teman-teman yang tidak
Daniel DH Sayori
melewati rangkaian seleksi dengan lulus seleksi.

Edisi ketujuh Tahun III


50
Liputan Khusus

Jennifer Gresyana Soputan, wakil dari Selama latihan, ia pernah


Provinsi Sumatera Selatan mengaku deg- merasakan sakit dan mual dan diobati
degan saat menjalani seleksi sebagai oleh tim medis. Menjelang hari H,
Paskibraka Nasional. Saat dinyatakan Jennifer mengaku deg-degan, namun
lolos seleksi nasional, orangtuanya berusaha dibawa santai saja. Selama
merasa bersyukur dan memberikan berlatih, duka yang ia rasakan adalah
support kepadanya. Mereka berpesan saat jauh dari orang tua sering merasa
agar Jennifer tidak lupa sholat. Jennifer kangen dan sedih, sebab selama masa
sangat merasakan manfaat dari latihan pelatihan ia tidak boleh menghubungi
Jennifer Gresyana Soputan
yang ia jalani sebagai Paskibraka orang tua kecuali mendapatkan ijin dari
Nasional, yaitu menjadi disiplin dan pembina. Setelah kembali ke sekolah memiliki kesan terhadap RSON. Rumah
bertanggungjawab. Selain itu, ia juga nanti, apa yang ia dapatkan selama Sakitnya enak, dingin, bagus dan bersih.
senang bertemu teman-teman baru menjadi Paskibraka Nasional akan ia Ia berharap RSON dapat berkembang
yang berasal dari berbagai provinsi terapkan di Sekolah. karena sudah memiliki fasilitas yang
sehingga bisa tahu beragam budaya di Jennifer yang bercita-cita menjadi lengkap.
Indonesia. seorang Dokter atau Polwan tenyata

Manfaat yang ia rasakan dari latihan tahunnya ada yang berbeda pada
yang ia jalani antara lain lebih disiplin, Pembinaan Paskibraka Nasional. Metode
kompak dan banyak berbagi dengan pendekatan yang digunakan kepada
teman-teman. Remaja yang bercita- anggota Paskibraka juga berbeda-beda.
cita masuk Akmil ini mulai mengikuti Inti dari pendidikan Paskibraka Nasional
pelatihan Paskibraka Nasional sejak 28 adalah menanamkan kedisiplinan,
Juli 2016. Selama latihan, kakinya pernah kekompakan, dan kekeluargaan. Para
terkilir dan melakukan pemeriksaan pembina juga mempersiapkan mereka
USG pada kakinya di RSON. Menurut untuk nanti bisa beraktivitas diluar
Ade, RSON bersih, luas, serta memiliki dengan kegiatan yang positif, sebagai
ruangan yang bagus. Ia berharap RSON pemuda dan pelajar, setelah selesai
dapat menjadi lebih baik dan memliki bertugas sebagai Paskibraka. Karena
fasilitas yang lebih canggih. menjadi Paskibraka adalah awal dari
Memiliki pengalaman sebagai pengabdian mereka.
Paskibraka pada tahun 1984, Nina Menjadi seorang Bunda Pembina
Nina Mardiana
Mardina yang akrab disapa Bunda Paskibraka, Bunda Nina senang dapat
Nina hingga kini aktif dalam kegiatan membina anak-anak dari seluruh pada kegiatan selama pelatihan. Duka
kepemudaan. Setelah sempat vakum, Provinsi. Menurutnya Paskibraka Putri yang ia rasakan selama membina adalah
pada tahun 2000-2009 ia mulai sudah kompak, sehingga cepat bila ada bila ada Paskibraka yang sakit. Setelah
membina Paskibraka Nasional, dan panggilan berkumpul. Selama masa selesai masa pelatihan, Bunda Nina akan
tahun ini ia kembali dipercaya untuk latihan, anggota Paskibraka Puteri yang kembali menjalankan rutinitasnya, yaitu
membina anggota Paskibraka Nasional. ia bina tidak dibekali telepon genggam mengelola bisnis catering di Garut, Jawa
Menurut Bunda Nina, tiap sejak hari kedua latihan, agar lebih fokus Barat.

Ade Yuliana Iswan merasa terharu dan bahagia saat terpilih menjadi pemimpin
upacara pengukuhan Paskibraka Nasional. Saat terpilih menjadi Wakil dari Provinsi
Sulawesi Barat, Ade sangat bersyukur dan tidak bisa berkata apa-apa. Siswa
SMAN 1 Wonomulyo ini sangat senang berkesempatan untuk bertemu Presiden
RI, Bapak Joko Widodo secara langsung. Orang tuanya berpesan agar Ade tidak
merasa takabur dengan apa yang ia raih ini.

Ade Yuliana Iswan

Edisi ketujuh Tahun III


51
Galeri Fot

Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, melihat proses Pelatihan VO2Max dengan CPET
Ergocycle 9 Februari 2016

Diklat Paskibraka 2016 di Wisma Soegondo


Cibubur 30 juli 2016

Pemeriksaan Gigi pada seleksi


calon Paskibraka Nasional
2016 di RSON 22 Juli 2016

Edisi ketujuh Tahun III


52
Galeri
GaleriFoto
Foto

Pemeriksaan mata
pada seleksi calon
Paskibraka Nasional
2016 di RSON 22 Juli
2016

Pengambilan sampel darah pada


seleksi calon Paskibraka Nasional
2016 di RSON 22 Juli 2016

Rumah Sakit Olahraga Nasional


(RSON) berpartisipasi dalam
pameran 29th Indonesian
International Hospital Expo di
Jakarta Convention Center, 19
Oktober - 22 Oktober 2016

Edisi ketujuh Tahun III


53
Galeri
GaleriFoto
Foto

Kunjungan Binwasdal Sudinkes Jakarta Timur dalam rangka pembinaan dan pengawasan
RS di Jakarta Timur , 18 Oktober 2016

Kunjungan Hospital Tour dr. Wolfgang Titius, ahli rumah sakit lapangan dari German

Kunjungan kerja Kementerian Belia dan Sukan Malaysia di RSON 27 Mei 2016

Edisi ketujuh Tahun III


54
Galeri
GaleriFoto
Foto

Kunjungan Universitas Negeri Padang Fakultas Ilmu Keolahragaan di RSON

Pelatihan alat Bone Mineral Densitometry


kepada staf RSON di ruangan Sport Science
16 Februari 2016

Pelatihan alat Monitor ruang perawatan


kepada staf medis RSON 13 Mei 2016

Edisi ketujuh Tahun III


55
Galeri Foto

Pelatihan kegawatdaruratan cedera olahraga bagi paramedis AGD DKI Jakarta angkatan 1
di RSON, Cibubur 7 Desember 2016

Rapat persiapan rencana kerjasama RSON dengan FKUI, RSON dengan FK UPN dan RSON
dengan SATLAK PRIMA dalam hal pendidikan penelitian dan pelayanan kesehatan atlet
16 Mei 2016

Edisi ketujuh Tahun III


56
Galeri Foto

Penandatanganan Naskah Kerjasama antara RSON dengan FKUI RSCM di bidang


pendidikan dan penelitian 7 Desember 2016

Seminar & Workshop Cardiopulmonary Exercise Testing oleh expert


dari Jerman DR. med. Horst Elbrecht, 7 Desember 2016

Edisi ketujuh Tahun III


57
Sosok

Harus Lebih Maju


dan masyarakat. Sehingga saat Kerjasama Antar Lembaga di RSON
masyarakat membutuhkan layanan ini, mencoba memprioritaskan
sport medicine, akan teringat dengan keluarga tanpa mengesampingkan
RSON. tugas kantor. Berusaha untuk
Tentunya semua upaya menyeimbangkan. Tapi kalau harus
itu membutuhkan komitmen memilih, penyuka warna - warna
dari pemerintah. Dalam hal ini pastel ini tentunya harus memilih
Kemenpora sebagai pemilik RSON, kewajiban utamanya  sebagai ibu
untuk dukungan material maupun dan istri.
dr. Erni Yustisiani, M.H.Kes. non material. Serta kerja keras dan Untuk tugas - tugas  kantor,
dedikasi dari seluruh karyawan dia mencoba mendelegasikan dan
Rumah Sakit Olahraga dan staf RSON. Tujuannya untuk mengkoordinasikan tugas - tugas
Nasional (RSON) harus bisa memberikan pelayanan terbaik yang tidak harus dilakukan sendiri.
lebih maju dan berkembang bagi pelanggan RSON. Lulusan FK Banyak anak muda yang menjadi staf
menjadi pusat sport medicine milik Universitas Brawijaya Malang ini RSON, yang sangat potensial untuk
pemerintah yang bermutu. Rumah bersyukur kunjungan pasien saat ini mendapat pendelegasian tugas -
sakit ini hendaknya mampu semakin semakin banyak. tugas penting di rumah sakit ini. Dan
meningkatkan pelayanannya Menjadi dokter, bagi dr. Erni yang terpenting adalah pengertian
kepada atlet, insan olahraga dan Yustisiani, MH.Kes, merupakan dan izin dari suami untuk tugas - tugas
masyarakat luas. Inilah harapan dr. suatu keberkahan. Ketika kecil tak yang mesti dilakukannya sendiri.
Erni Yustisiani, MH.Kes, penanggung terbayangkan ingin jadi dokter. Cita -
jawab Humas dan Kerjasama Antar cita menjadi dokter timbul saat SMU. Anak - anak dr. Erni Yustisiani,
Lembaga di RSON, merangkap Waktu kecil malah ingin jadi insinyur MH.Kes,  tumbuh berkembang
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 4 pertanian. Karena ada tetangganya dalam suasana yang cukup
unit UPT Kemenpora, yaitu Museum, yang kuliah di IPB (Institut Pertanian demokratis. Keluarga ini biasa
PP-PON, PP-ITKON dan RSON. Bogor). Dan menurutnya, tetangga mendiskusikan beberapa hal dan
Lingkup tugasnya lumayan banyak. itu terlihat sangat hebat saat itu. rapat kecil hanya sekedar membahas
Namun lulusan FK Universitas Ibu 3 putra dan 1 putri ini apa yang dilakukan anak - anak. Atau
Brawijaya Malang tahun 1995 ini, suka traveling bersama keluarga diskusi bisa agak berat topiknya saat
dengan senang hati melaksanakan dan mengerjakan hobi membuat membahas kuliah dan rencana masa
tugasnya. Karena  suka mengerjakan kerajinan, mengatur ulang/ depan. Diskusi keluarga biasanya
tugas manajerial seperti ini. redecorate furniture atau menjahit dilakukan setelah sholat  maghrib
dr. Erni mulai bertugas di RSON soft furniture. Meski hobi menjahit sampai setelah sholat isya. Nah
sejak Mei 2015. Saat itu rumah dan mendisain ini sudah jarang saat itu TV dimatikan dan gadget
sakit ini belum seramai sekarang. dinikmatinya. Karena sedikit waktu tidak boleh digunakan. Keluarga ini
Dokter yang hobi traveling bersama yang tersisa. Waktu luangnya bahkan membuat grup WhatsApp
keluarga ini mengingatkan, bahwa sekarang lebih didedikasikan untuk untuk saling berkomunikasi. Supaya
ada tantangan berat yang harus keluarga dan menjaga kesehatan. dapat saling terhubung setiap waktu.
dihadapinya. Yaitu bagaimana Dokter yang bertugas sebagai Karena ada 1 putra beliau yang kuliah
menciptakan brand RSON yang kuat penanggung jawab Humas dan di Bandung. (Ratih Sayidun)
di dalam persepsi kalangan olahraga

Edisi ketujuh Tahun III


58
Kilas Peristiwa

RSON Berpartisipasi
Pada Hospital Expo ke 29
vertical jump dan handgrip. Selama ini Indonesia belum
Direktur RSON, Dr.dr.  Basuki memiliki sarana pelayanan kesehatan
Supartono, Sp.OT, FICS, MARS khusus untuk olahragawan. Untuk
mengatakan, pameran ini merupa­kan itulah, Kemenpora berinisiatif untuk
sarana bagi RSON untuk memperkenal­ membangun RSON. Rumah sakit
kan rumah sakit ini kepada masyarakat tipe C ini menjadi pusat pelayanan
luas pada umumnya dan khususnya kesehatan khusus untuk olahragawan. 
kalangan olahragawan. Dengan per­ Atlet perlu rumah sakit khusus untuk
alatan kesehatan, yang mendukung menangani segala gangguan kesehatan
sport  science, RSON siap menyongsong mereka. Terutama cedera yang sering
Rumah Sakit Olahraga Nasional dan turut menyukseskan  pelaksanaan dialami oleh atlet saat latihan maupun
(RSON) ikut berpartisipasi dalam Asian Games 2018 di Indonesia. pertandingan. (Ratih Sayidun)
pameran 29th Indonesian International
Hospital Expo di Jakarta Convention
Center, Jakarta, 19 Oktober - 22 Oktober
2016. Stand RSON, yang berlokasi di
Hall B no 5 - 6,  menampilkan beragam
alat kesehatan yang berkaitan dengan
sport science, seperti CPET, treadmill,
ergocycle, pedoscan, skin fold caliper,

Sport Science Sangat Penting


Pemuda dan Olahraga Nasional) ini,
diikuti sekitar 100 instruktur fitness,
pelatih futsal dan pelatih  aerobik. Para
peserta pelatihan juga melihat langsung
beragam peralatan kesehatan berbasis
sport science yang ada di RSON. Seperti 
pedoscan, BMD,  humac norm dan
myoline ( alat untuk mengukur kekuatan
otot).
Alat - alat kesehatan sport science
yang tersedia di RSON, yaitu alat
kesehatan untuk mengukur kekuatan
tulang, komposisi tubuh (lemak dan
Pelatihan Peningkatan Kebugaran Jasmani Pemuda Berprestasi di Cibubur
otot), kapasitas jantung, kapasitas paru
Penerapan sport science sangat penting untuk meningkatkan performa atlet. - paru, postur tubuh, lengkung kaki,
Untuk itu, Rumah Sakit Olahgara Nasional (RSON) telah dilengkapi oleh peralatan analisa gerak tubuh dan pengukuran
medis sport science yang dapat dimanfaatkan oleh atlet maupun masyarakat umum. dan rehabilitasi otot tulang belakang.
Demikian dijelaskan oleh Direktur RSON Dr.dr. Basuki Supartono, Sp.OT. FICS. Penerapan sport science tidak hanya
MARS, dalam paparannya mengenai sport science, pada  pelatihan Peningkatan membutuhkan SDM yang berkualitas.
Kebugaran Jasmani Pemuda Berprestasi, di Cibubur, rabu (2/11) - Jumat (4/11) Tapi juga teknologi alat pengumpul data
2016. yang secara ilmiah diterima sebagai
Pelatihan yang diselenggarakan oleh PP - PON ( Pusat Pemberdayaan standar pengukuran. (Ratih Sayidun)

Edisi ketujuh Tahun III


59
Kilas Peristiwa

TIM MEDIS PASKIBRAKA 2016

Tim medis RSON bersama jajaran pembina, pelatih dan anggota Paskibraka Nasional 2016

Dalam rangka menyukseskan penyelenggaraan kunjungan-kunjungan mereka ke beberapa tempat.


upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-71 kemer­ Pendidikan dan Pelatihan Paskibraka Nasional 2016
dekaan RI di Istana Kepresidenan Jakarta, 17 Agustus ini diikuti oleh 68 peserta, perwakilan dari 34 provinsi
2016, dan terkait dengan kegiatan pendidikan dan di Indonesia. Dengan beragam budaya dan kebiasaan
pelatihan (diklat) Pasukan Pengibar Bendera Pusaka mereka berkumpul menjadi saudara, menyatukan visi
(Paskibraka) 2016, Rumah Sakit Olahraga Nasional bisa membentangkan sang saka merah putih dengan
(RSON) melaksanakan seleksi kesehatan dan mengirim baik didepan rakyat Indonesia.
tim medis, yang bertugas menjaga dan mengawasi Keluhan paling banyak dari mereka selama diklat,
kesehatan peserta Paskibraka. Seleksi Calon Paskibraka adalah batuk dan suaranya hilang. Ini akibat aktivitas
2016 dilakukan oleh tim MCU (Medical Check Up) dari mereka setiap hari, dari pagi sampai petang, latihan
RSON. Kemudian Tim Medis yang dikirim pada tahun di lapangan yang berdebu. Ditambah aktivitas mereka
ini adalah dr. Tb. Moch Aria Santika, dr. Eva Mitrasari yang sering bernyanyi dengan suara yang cukup keras
Nurjana, Desi Yanti Anggraeni, S.Kep, Ners, Br. Wahyu dalam waktu yang lama. Tapi tidak ada kendala yang
Nugroho Wicaksono, Erfita Anasha Wiraida,Amd. berarti dengan keluhan itu. Kami dari tim medis
Gz (ahli Gizi), dan R. Hermawan Adi (Ambulans) yang semaksimal mungkin menanganinya. Semua kegiatan
bertugas sejak 21 Juli 2016 hingga 25 Agustus 2016. berjalan dengan lancar sampai akhir, tidak ada peserta
Tujuan dibentuknya tim medis adalah agar para yang berpenyakit berat selama latihan.
peserta Paskibraka  selalu terjaga dan terawasi masalah Detik-detik pelaksanaan pengibaran bendera di
kesehatannya. Sehingga dapat menjalankan tugas Istana Merdeka pada 17 Agustus 2016, merupakan
dengan baik, sebagai anggota pasukan pengibaran dan waktu-waktu yang menegangkan untuk kami tim
penurunan bendera saat upacara peringatan HUT ke- medis. Sehingga pada H-1 pelaksanaan, kami tim medis
71  kemerdekaan RI di Istana Kepresidenan Jakarta,  melakukan pemeriksaan kesehatan kembali pada
pada 17 Agustus 2016. semua anggota Paskibraka 2016 yang akan bertugas.
Tim medis Paskibraka 2016 ini mulai terlibat Dengan melakukan pemeriksaan tensi, menanyakan
dari proses seleksi pemeriksaan narkoba, seleksi keluhan serta pemeriksaan fisik. Setelah hasil
pemeriksaan kesehatan dan seleksi samapta. Sampai pemeriksaan baik, baru kami menyatakan mereka siap
dengan pendampingan selama mereka melaksanakan bertugas untuk keesokan harinya. (dr. Eva Mitrasari
latihan dan pengibaran di Istana Merdeka serta Nurjana)

Edisi ketujuh Tahun III


60
Kilas Peristiwa

Mengukir Sejarah Baru


Saat penandatanganan kerja­
sama ini, Wakil Dekan FKUI, dr.
Ponco Birowo dalam sambutannya,
mengutarakan harapannya agar
Departemen Kedokteran Olahraga
FKUI dapat dipusatkan di RSON.
Seperti Departemen Pulmonologi
FKUI di RS Persahabatan dan
Departemen Jantung FKUI yang
berada di RS Jantung Harapan Kita.
Kemudian Kepala Bagian
Diklat RSUPNCM, drg. Anwar MARS
mengatakan, bahwa baru pertama
kali RSUPNCM sebagai rumah sakit
Penandatanganan Naskah Kerjasama antara FKUI RSCM RSON di bidang pendidikan dan penelitian
(7 Desember 2016)
pendidikan utama FKUI, memiliki
rumah sakit pendidikan satelit

C
dengan unggulan kedokteran
ibubur - Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON) mengukir olahraga, yaitu RSON. Sehingga
sejarah baru, rabu (7/12). Rumah sakit yang didirikan oleh banyak hal yang bisa kita
Kemenpora ini menandatangani perjanjian kerjasama dengan kembangkan dari kerjasama ini.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan Rumah Sakit Tujuannya untuk mendukung
Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSUPNCM).  Perjanjian academic health system dan
kerjasama, yang telah dibahas selama tujuh bulan terakhir ini, mengenai prestasi olahraga Indonesia.
penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan penelitian bidang kedokteran Sedangkan Deputi 3 
di RSON. bidang Pembudayaan Olahraga
Dengan ditandatanganinya perjanjian kerjasama ini, RSON semakin Kemenpora, Drs. Raden Isnanta,
mengukuhkan fungsinya sebagai rumah sakit pendidikan dan penelitian. M.Pd. berterima kasih kepada
Pada kesempatan tersebut,  Direktur RSON, Dr. dr. Basuki Supartono, Direktur RSON, Dr. dr. Basuki
Sp.OT, FICS, MARS mengatakan, kerjasama ini sangat penting bagi RSON. Supartono, Sp.OT, FICS, MARS yang
Yaitu untuk lebih mengembangkan peran sport science di Indonesia. telah berhasil menjalin kerjasama
Melalui kerjasama tersebut, beliau mengharapkan agar RSON dapat dengan FKUI dan RSUPNCM. Semua
menjadi rumah sakit pendidikan satelit dengan unggulan kedokteran pihak ini sama - sama berkomitmen
olahraga,  bagi FKUI, yang selama ini menjadikan RSUPNCM sebagai untuk menjaga dan meningkatkan
rumah sakit pendidikannya. kesehatan atlet. (Ratih Sayidun)
Sebelum penandatanganan kerjasama ini, RSON telah menerima
residensi beberapa calon dokter spesialis kedokteran olahraga. Sejumlah
mahasiswa FKUI juga telah  melakukan riset di rumah sakit ini.

Edisi ketujuh Tahun III


61
Kilas Peristiwa

Meningkatkan VO2Max kepada 15 pelatih dari


program Indonesia Emas (PRIMA)

Kompetensi Pelatih
di RSON, Cibubur, kamis (1/12)
2016. Dr. dr. Basuki Supartono,
Sp.OT, FICS, MARS mengatakan,
tujuan pelatihan adalah untuk
meningkatkan kompetensi para
pelatih PRIMA dibidang sport
science. Terutama mengenai cara
pengukuran yang benar kebugaran
atlet menggunakan VO2Max.
Supaya atlet dapat berlatih
dan bertanding dengan optimal,
haruslah didukung oleh daya
tahan kardioresperasi atau kondisi
aerobik tubuh yang optimal. Kondisi
DR. med. Horst Elbrecht bersama pelatih PRIMA setelah memberikan pelatihan mengenai VO2Max VO2max adalah ukuran yang
Cibubur - Kondisi fisik yang prima salah satu syarat untuk mendukung menggambarkan kondisi kardio­
prestasi atlet. Tubuh didisain untuk bergerak. Bugarnya fisik berarti respirasi atau kondisi aerobik
seluruh organ tubuh seperti jantung, pembuluh darah, paru-paru dan otot seseorang. Intinya VO2Max ber­
berfungsi dengan baik. fungsi untuk mengukur ketahan­
Untuk itu, Direktur Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON), Dr. dr. an kebugaran tubuh atlet. (Ratih
Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, MARS, menghadirkan pakar sport science Sayidun)
dari Jerman DR. med. Horst Elbrecht untuk memberikan pelatihan mengenai

Rumah
Nasional
Sakit
(RSON)
Olahraga
bekerjasama
Pelatihan Kegawatdaruratan
dengan Ambulans Gawat Darurat
Dinkes DKI Jakarta (AGD DKI
Cedera Olahraga di RSON
Jakarta) mengadakan pelatihan
kegawatdaruratan cedera olahraga
bagi paramedis AGD DKI Jakarta
angkatan 1 di RSON, Cibubur, Kamis
(7/12) dan Jumat (8/12). Peserta
terdiri dari 30 perawat AGD Dinkes
DKI Jakarta dan lima perawat RSON.
Pelatihan ini bertujuan untuk
melatih tim paramedis untuk dapat
menangani kondisi gawat darurat
pada pertandingan olahraga.
Materi yang diberikan antara lain
mengenai cedera muskuloskeletal
oleh Direktur RSON, Dr. dr. Basuki
Praktik kegawatdaruratan cedera olahraga bagi paramedis AGD DKI Jakarta angkatan 1 di RSON
Supartono, Sp.OT, FICS, MARS, 
materi tentang henti jantung pada Agoes Koostartoro, Sp.PD dan materi manajemen airway pada cedera
pertandingan olahraga oleh dr. olahraga oleh DR. dr. Achmad Hidayat, Sp.B, Sp.KP. (dr. Gunawan Sukoco)

Edisi ketujuh Tahun III


62
Kilas Peristiwa

Direktur RSON Berpartisipasi


dalam 34th World Congress of Sport Medicine
International Federation of Sport Medicine

Dr. dr. Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, MARS saat mempresentasikan paper ilmiah pada 34th World Congress of Sport Medicine International
Federation of Sport Medicine di Ljubljana/Slovenia

Cibubur - Direktur RSON, Dr. dr. Basuki Supartono, menjalin network dan rintisan kerjasama dengan Sport
Sp.OT, FICS, MARS melakukan sosialisasi pentingnya Medicine Association of Asia.
peran Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON) pada Kongres ini dimanfaatkan secara optimal untuk
34th World Congress of Sport Medicine International meningkatkan kualitas pelayanan di RSON. Untuk itu,
Federation of Sport Medicine di Ljubljana/Slovenia, Direktur RSON juga mengikuti Workshop Musculoskeletal
29 September - 2 Oktober 2016. Kongres ini Ultrasonography dan Cardio Pulmonary Exercise
diselenggarakan oleh International Federation of Sport Testing, yang kedua alat tersebut sudah ada di RSON.
Medicine (FIMS), International Olympic Committe (IOC) Selain juga bertemu dengan para ahli sport science dari
dan Aspetar, Sport Hospital of Qatar. berbagai negara untuk mengembangkan sport science
Pada kesempatan tersebut, Direktur RSON, Dr. di RSON. Pada kongres ini, Direktur RSON, Dr. dr. Basuki
dr. Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, MARS menjalin Supartono, Sp.OT, FICS, MARS juga menyampaikan
hubungan internasional untuk memperkenalkan paper ilmiahnya berjudul effectiveness of Platelet -
RSON. Serta memperkuat kerjasama RSON dengan Rich Plasma in Osteoarthritis of The Knee Joint serta
lembaga sport science di seluruh dunia. Antara lain, poster presentation dengan paper ilmiah berjudul The
Direktur Aspetar Sport Hospital dari Qatar, salah satu Influence of Scoliosis Towards Secondary Osteoarthritis
RS Olahraga terbaik, yang bersedia kerjasama untuk of The Knee Joint in Athletes. (Ratih Sayidun)
melatih staf RSON, sebagai pelatihan gratis. Juga

Edisi ketujuh Tahun III


63
Kilas Peristiwa

Seminar dan Workshop


Cardiopulmonary Exercise
Testing (CPET) di RSON
RSON mengadakan Seminar dan Workshop
Cardiopulmonary Exercise Testing (CPET) di Auditorium
RSON pada tanggal 6-7 Desember 2016. Seminar dan
Workshop ini merupakan seminar kedokteran pertama
di indonesia yang membahas mengenai CPET. CPET
adalah alat pengukuran kapasitas jantung dan paru,
lazim digunakan di bidang olahraga sebagai alat ukur
vo2max dan digunakan juga dalam bidang kedokteran
dalm evaluasi kapasitas jantung dan paru-paru. CPET dr. Horst saat memberikan materi pada seminar CPET

merupakan salah satu alat sports science dan pelayanan


unggulan RSON.
Acara seminar dan Workshop CPET merupakan
rangkaian dari kegiatan kedatangan expert dari Jerman
yaitu Dr. med. Horst elbrecht di RSON. Kedatangan
beliau di RSON merupakan hasil kerjasama RSON
dengan SES (senior experten Service) dari Jerman. Dr.
med. Horst elbrecht sebagai narasumber utama dalam
acara ini, menyampaikan tentang pengenalan CPET serta dr. Horst saat memberikan materi pada Workshop CPET
penggunaannya dalam olahraga dan penyakit jantung.
Adapun pemateri lainnya yaitu DR. dr Basuki Supartono,
Sp.OT FICS, MARS memberikan materi tentang peranan
RSON dalam penerapan sports science sedangkan dr.
Fachrial Sp.P(K) menyampaikan penggunaan CPET
pada penyakit paru. Dalam Workshop, Dr. med. Horst
elbrecht membahas cara penggunaan alat CPET,
intepretasi hasil pengukuran serta rekomendasi klinis.
Selain itu ada live demo penggunaan CPET pada atlet Foto bersama peserta Workshop CPET
atletik. Acara ini diikuti oleh 85 peserta dari kalangan
dokter, perawat serta praktisi olahraga.
Seminar dan Workshop ini terakreditasi IDI 30
SKP. Output dari kegiatan ini yaitu peserta diharapkan
mengenal CPET dan kegunaannya dalam olahraga
maupun bidang kedokteran. Acara ini juga merupakan
sarana publikasi RS Olahraga Nasional serta bentuk
usaha peningkatan kapasitas sumber daya manusia RS
Olahraga Nasional. (dr. Anang Basuki) dr. Horst memeriksa kesiapan atlet pada live demo pengukuran
VO2max

Edisi ketujuh Tahun III


64
Tips Sehat

Tetap Cantik Meski Menjadi


Perawat Super Sibuk di Rumah Sakit
Kesibukan perawat yang sangat tinggi tidak sibuk melakukan asuhan keperawatan pada banyak
menghalangi untuk tetap tampil cantik, sehat dan segar pasien, usahakan kebutuhan cairan kita juga tetap
bukan? Situasi yang dihadapi di rumah sakit tidak jarang terpenuhi agar kulit tidak pucat dan tidak kusam.
juga merupakan situasi yang penuh tekanan, apalagi jika 3. Menjaga pola makan
bekerja di ruangan gawat darurat atau ruang perawatan Setiap makanan yang kita makan mempengaruhi
kritis. Hal ini tentu akan membuat kulit mengalami kesehatan tubuh dan kulit kita. Banyak
kondisi stress, ditambah lagi dengan sedikitnya waktu mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan dapat
luang untuk melakukan perawatan kulit. Oleh karena itu memberikan manfaat untuk kulit. Kandungan
simaklah tips berikut untuk menjaga kulit tetap sehat vitamin dalam sayuran dan buah-buahan akan
dan segar. merawat kulit tetap sehat dan cantik.
1. Berfikir positif 4. Olahraga
Di dalam tubuh yang sehat terdapat pikiran yang Disaat libur, tetaplah melakukan olahraga. Olahraga
tenang dan sehat. Maka usahakan selalu berpikir secara teratur dapat menjaga kulit dan otot kita
positif terhadap segala masalah yang menerpa agar tetap kencang dan awet muda. Selain untuk
kita. Begitu juga dengan perawat, meskipun pasien menjaga kesehatan kulit, berolahraga secara
banyak tetap harus berfikir positif. teratur juga akan membuat tubuh kita tetap fit dan
2. Perbanyak konsumsi air putih terhindar dari berbagai macam penyakit. Jika tidak
Minumlah air putih minimal 8 gelas perhari. Selain bisa berolahraga setiap hari, minimal bisa dilakukan
bermanfaat untuk kesehatan tubuh, air putih juga dua kali dalam seminggu. Jenis olahraga yang bisa
menjaga kesegaran kulit kita. Meskipun perawat dilakukan seperti jalan, jogging, bersepeda, dll.

Edisi ketujuh Tahun III


65
Tips Sehat
5. Lakukan senam wajah 11. Pakai alas kaki yang nyaman
Senam wajah dapat dilakukan di sela-sela waktu Gunakan sepatu atau sandal yang sesuai dengan
bekerja. Hal ini dapat membantu melancarkan ukuran dan pilih bahan yang nyaman untuk
sirkulasi darah pada wajah dan menjadikan otot- digunakan. Selain itu, pilih model sepatu yang
otot wajah menjadi rileks serta lebih tahan terhadap nyaman untuk beraktivitas. Menggunakan alas
keriput. Senam wajah yang paling mudah dilakukan kaki yang nyaman dapat membantu melancarkan
adalah dengan melafalkan huruf A, I, U, E, O dengan peredaran darah. Jika kebijakan rumah sakit tidak
bentuk vocal yang sempurna. mengharuskan menggunakan sepatu jenis tertentu,
6. Gunakan pelembab secara teratur maka sepatu sport bisa menjadi pilihan.
Biasakan untuk menggunakan pelembab secara 12. Gunakan sarung tangan non lateks dan pilih jenis
teratur agar kulit tetap terjaga kesegaran dan hand sanitizer yang tidak membuat kulit kering
kelembapannya. Penggunaan sarung tangan dari Aktivitas perawat hampir selalu menggunakan
bahan lateks dan hand sanitizer yang berbahan sarung tangan dan hand sanitizer setiap harinya.
alkohol ketika bekerja dapat menyebabkan kulit Hal ini dilakukan karena sebagai universal
menjadi kering. Selain itu, perawat juga memiliki precaution yang membantu perawat maupun
frekuensi cuci tangan yang sangat sering. Hal ini pasien agar terhindar dari infeksi nosokomial.
juga memicu kulit menjadi kering. Namun, penggunaan sarung tangan dan sanitizer
7. Oleskan Minyak kutikula jika kulit pecah-pecah. dapat menyebabkan kulit menjadi kering. Sehingga
Kulit yang pecah, misalnya kulit kaki, bisa pilihlah sarung tangan berbahan non lateks dan
menyebabkan timbulnya rasa sakit pada saat jenis hand sanitizer yang berbahan non alkohol.
tersentuh dan terlihat tidak terawat. Oleh karena 13. Jaga Kesehatan Wajahmu dengan menggunakan
itu, oleskan minyak kutikula seperti minyak zaitun sabun scrub yang tepat
jika kulit pecah-pecah, untuk mengembalikan Salah satu cara mudah untuk menghilangkan kusam
keremajaan kulit dan membuat kulit tidak pecah- pada wajah adalah dengan rutin menggunakan
pecah. sabun scrub. Scrub wajah dapat membantu
8. Hindari berdiri dalam jangka waktu yang terlalu mengangkat sisa-sisa sel kulit mati dan membuat
lama kulit wajah kembali beregenerasi dan segar kembali.
Tugas perawat yang memiliki jam kerja yang panjang Lakukan scrubbing sebanyak dua – tiga kali dalam
dan banyak pasien yang harus ditangani membuat seminggu agar wajah tetap segar.
perawat tidak bisa terhindarkan dari berdiri terlalu 14. Gunakan kompres dingin pada mata
lama. Hal yang bisa dilakukan untuk kondisi seperti Saat harus melaksanakan shift malam, perawat
ini adalah dengan bergantian menggunakan kaki tentu sering kurang tidur yang berakibat mengalami
kanan atau kaki kiri sebagai penopang. mata berkantung atau lebih dikenal dengan mata
9. Luruskan kaki ketika duduk panda. Hal ini bisa membuat penampilan menjadi
Saat duduk, luruskan kaki agar kaki bisa rileks tidak segar. Kompres air dingin dapat menjadi solusi
sejenak dan peredaran darah menjadi lancar untuk hal tersebut. Kompres dingin pada mata
sehingga kulit akan sehat dan berseri kembali. dapat dilakukan saat menjelang tidur selama 10 –
10. Gunakan stocking ketat 15 menit. Jika kompres dilakukan secara rutin, maka
Stocking ketat dapat digunakan jika ada riwayat mata panda akan berangsur-angsur hilang.
pembekuan vena dalam atau Deep Vein Trombosis
( DVT ) yang dapat menyebabkan pembengkakan Demikian tips tetap cantik meskipun bekerja super
pada kaki atau tangan. Selain rasa sakit yang dirasa, sibuk di Rumah Sakit. Sangat mudah untuk dicoba,
tentukan jika kaki dan tangan bengkak menjadikan bukan? Selamat mencoba dan raih kulit cantik sehatmu!
tidak nyaman ketika beraktivitas. (Endah Silfiyanti, S.Kep.Ners.)

Edisi ketujuh Tahun III


66
Tips Sehat

SAUNA YANG
BERMANFAAT
meningkatkan kelembapan sehingga keringat
menjadi lebih banyak.
7. Mandi sauna hanya memerlukan waktu 10 -
15 menit saja untuk mendapatkan hasil yang
maksimal.  Tentunya kemampuan setiap orang
berbeda-beda. Ada yang baru 10 menit sudah
merasa capai, tapi ada juga yang 15 menit
masih kuat. Namun sebaiknya paling lama 15
menit saja untuk menghindari efek yang tidak

B
anyak cara yang bisa dilakukan manusia untuk diinginkan pada tubuh akibat panas uap seperti
mengusahakan kesehatannya. Mandi sauna dehidrasi, lemas, pusing, mual atau kulit terlalu
merupakan salah satunya. Nah, agar manfaatnya kering. Jika melakukan sauna lebih dari 20 menit,
efektif, perhatikan cara bersauna yang benar karena persiapkan kondisi cairan tubuh Anda karena bisa
banyak yang tidak mengetahui bagaimana sih sauna menyebabkan dehidrasi. Bila selama melakukan
yang dapat memberikan manfaat bagi tubuh itu. sauna Anda merasa sakit atau kurang fit, segera
Karena jika salah, bukan manfaat lagi yang kita dapat sudahi sauna. Jangan hanya karena sauna banyak
namun malah sebaliknya. memiliki manfaat kemudian melakukannya secara
Agar sauna memberikan manfaat bagi tubuh, berlebihan yang justru akan fatal akibatnya
perhatikanlah hal-hal berikut sebelum melakukannya. Jadi, perawatan sauna harus tepat sesuai kondisi
1. Pastikan kondisi tubuh kita dalam keadaan sehat. masing-masing. Indikasi seseorang harus berhenti
2. Ruang sauna hendaknya tidak penuh orang, karena bersauna adalah rasa pusing dan capai, bukan
tidak baik untuk perputaran udara di dalamnya berarti menunggu terasa pusing dan capai dulu
3. Lakukan pemanasan sebelum bersauna seperti baru keluar.
tarik nafas, relaksasi dasar seperti stretching dan 8. Ketika mandi sauna, disarankan untuk membiasakan
sebagainya. Tidak perlu terlalu lama, mungkin banyak meminum air mineral baik sebelum
sekitar 5 menit, tergantung kebutuhan. Jadi, maupun setelahnya untuk mengembalikan cairan
perlu ada warming up seperti orang hendak tubuh yang telah hilang selama melakukan sauna
berolahraga. Namun sebaiknya lakukan olahraga (disarankan untuk menghindari air hangat).
terlebih dahulu sebelum melakukan sauna. 9. Setelah sauna, sebaiknya beristirahat sebentar,
4. Gunakan baju seminim mungkin, sehingga agar kondisi tubuh dapat kembali normal. Jangan
panasnya akan terkena pada seluruh tubuh. langsung mandi, karena pembuluh darah yang
Jangan lupa bila sauna dilakukan dalam ruang sedang melebar begitu terkena air dingin secara
sauna, sebaiknya tutup rambut Anda dengan tiba-tiba akan langsung menyempit. Adaptasi
handuk, sehingga rambut tidak menjadi kering. dengan jantung pun jadi tidak baik. Seperti halnya
Tutup wajah dengan handuk kecil yang lembab proses awal ketika akan sauna, mengakhirinya pun
sehingga kulit wajah dan nafas tidak terlalu kering harus dilakukan secara perlahan.
/ panas Demikianlah sedikit tips agar sauna yang kita
5. Bersikap relaks saat bersauna, bisa juga sambil lakukan dapat memberikan manfaat bagi tubuh..
melakukan scrub atau luluran. Mulai saat ini, disarankan bagi Anda yang kerap mandi
6. Perhatikan kelembapan selama sauna. sauna supaya dilakukan dengan cara teratur dan
Penambahan air ke dalam pemanas akan sesuai dengan ketentuan (tidak berlebihan). (dr. Rezki
Permata Sari)

Edisi ketujuh Tahun III


67
Tips Sehat

Cara Menyimpan Obat


Yang Baik

B
erobat sendiri merupakan upaya yang paling dari sinar matahari langsung atau ikuti aturan yang
banyak dilakukan masyarakat untuk mengatasi tertera pada kemasan;
keluhan atau gejala penyakit. Sebelum mereka 4. Jangan tinggalkan obat di dalam mobil dalam
memutuskan mencari pertolongan ke pusat pelayanan jangka waktu yang lama. Karena suhu yang tidak
kesehatan/ petugas kesehatan. Untuk melakukan stabil dalam mobil dapat merusak sediaan obat;
pengobatan sendiri secara benar, masyarakat mutlak 5. Jangan simpan obat yang sudah kadaluarsa;
memerlukan informasi yang jelas dan dapat dipercaya.
Dalam pengobatan suatu penyakit, terdapat Khusus
beberapa jenis obat yang  berbeda baik bentuk 1. Tablet dan kapsul
sediaannya maupun kemasannya. untuk itu, perlu Jangan menyimpan tablet atau kapsul di tempat
diperhatikan cara menyimpan obat yang baik dan panas dan atau lembab.
benar. Bila cara penyimpanan obat tidak memenuhi  2. Sediaan obat cair
persyaratan, maka akan terjadi perubahan sifat obat Obat dalam bentuk cair jangan disimpan dalam
tersebut. Bahkan sampai terjadi kerusakan obat. lemari pendingin (freezer)agar tidak beku kecuali
Sehingga zat berkhasiat dalam obat pun juga mengalami disebutkan pada etiket atau kemasan obat.
kerusakan. Keadaan ini akan mempengaruhi proses 3. Sediaan obat vagina dan ovula
pengobatan suatu penyakit hingga penyembuhan. Sediaan obat untuk vagina dan anus ( ovula dan
Kerusakan obat dapat disebabkan oleh : suppositoria ) disimpan di lemari es karena dalam
suhu kamar akan memcair.
1. Udara yang lembab;
4. Sediaan aerosol / spray
2. Sinar matahari;
Sediaan obat jangan disimpan di tempat yang
3. Suhu;
mempunyai suhu tinggi karena dapat menyebabkan
4. Goncangan fisik.
ledakan.
Untuk itu, penting mengetahui cara penyimpanan
Pengetahuan tentang cara penyimpanan obat
obat yang benar. Adapun cara penyimpanan obat di
tersebut bertujuan agar obat tidak rusak. Cara
rumah tangga adalah sebagai berikut:
mengetahui obat yang rusak adalah:

Umum
1. Tablet
1. Jauhkan dari jangkauan anak-anak; Terjadi perubahan pada warna, bau dan rasa,
2. Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah timbul bintik-bintik noda, lubang-lubang, pecah,
tertutup rapat; retak, terdapat benda asing, menjadi bubuk dan
3. Simpan obat ditempat yang sejuk dan terhindar

Edisi ketujuh Tahun III


68
Tips Sehat

lembab.
2. Tablet salut
Terjadi perubahan salutan seperti pecah, basah,
lengket satu dengan yang lainnya dan terjadi
perubahan warna.
3. Kapsul
Cangkang kapsul menjadi lembek, terbuka
sehingga isinya keluar, melekat satu sama lain,
dapat juga melekat dengan kemasan.
4. Puyer
Terjadi perubahan warna, timbul bau,timbul noda
bintik-bintik, lembab sampai mencair.
5. Salep/krim/lotion/cairan
Terjadi perubahan warna, bau, timbul endapan
Sumber :
atau kekeruhan, mengental, timbul gas, memisah
1. Materi Pelatihan Peningkatan Pengetahuan Dan
menjadi 2 (dus), mengeras sampai pada kemasan Keterampilan Memilih Obat Bagi Tenaga Kesehatan,
atau wadah menjadi rusak. Direktorat Bina Penggunaan Obat Rasional, Direktorat
Jenderal Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008.
Pengetahuan cara penyimpanan obat dan cara
2. Pedoman Penggunaan Obat Bebas Dan Bebas
mengetahui obat yang rusak sangatlah penting agar Terbatas, Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan
memperoleh manfaat dari obat tersebut. (dr. Defi Klinik, Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian Dan Alat
Chyntia Dewi) Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
2006.

Edisi ketujuh Tahun III


69
Tips Sehat

Cerdas menggunakan
Antibiotik

M
enurut data dari WHO, Indonesia termasuk disebabkan oleh bakteri. Tetapi kita sering memilih
dalam 3 besar Negara di Asia yang banyak untuk menggunakan antibiotik agar penyakit tidak
menggunakan antibiotik. Antibiotik adalah bertambah berat, padahal dari gejala penyakit
zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, yang dapat tersebut kita dapat sedikit banyak menyeleksi apakah
menekan pertumbuhan dan atau dapat membasmi penyebabnya infeksi bakteri atau virus. Berikut
mikroba jenis lain. Antibiotik memiliki dua efek utama, beberapa contoh cara membedakannya pada penyakit-
secara terapeutik obat ini menyerang organisme penyakit yang sering dijumpai :
infeksius dan juga mengeliminasi bakteri lain yang bukan a. Sakit tenggorokan : jika ada demam tinggi disertai
penyebab penyakit. Efek lainnya adalah menyebabkan dengan bintik-bintik putih pada tonsil merupakan
perubahan keseimbangan ekosistem antara strain indikasi infeksi bakteri, meskipun virus juga dapat
yang peka dan yang resisten, konsekuensinya adalah menunjukkan gejala seperti ini. Tetapi infeksi virus
gangguan ekologi mikrobial alami. cenderung menyebabkan gejala lain, seperti pilek
Sebagai salah satu jenis obat umum, antibiotika dengan secret encer dan tidak berwarna, bersin
banyak beredar di masyarakat. Namun masih dan batuk. Infeksi bakteri sering lebih terlokalisasi
ditemukan perilaku yang salah dalam penggunaan (hanya sakit tenggorokan).
antibiotika diantaranya: peresepan antibiotik secara b. Infeksi pada dada : adanya suhu lebih dari 38.5oC,
berlebihan oleh tenaga kesehatan; adanya anggapan sesak nafas, sakit kepala dan batuk dengan dahak
yang salah di masyarakat bahwa antibiotik merupakan darah atau batuk terus-menerus selama lebih dari
obat dari segala penyakit dan lalai dalam menghabiskan dua minggu merupakan indikasi infeksi bakteri.
atau menyelesaikan treatment antibiotik. Kesalahan c. Infeksi mata : adanya mata merah, berair dan
dalam penggunaan antibiotik dapat beresiko belekan merupakan indikasi infeksi bakteri.
terjadinya resistensi. Angka kematian akibat resistensi d. Infeksi telinga : adanya demam tinggi lebih dari
antimikroba sampai tahun 2014 sebesar 700.000 per 38.50C, muntah, ada nanah mengalir keluar dari
tahun. Dengan semakin cepatnya perkembangan dan telinga, dan tidak membaik dalam waktu dua
penyebaran infeksi bakteri, diperkirakan pada tahun sampai tiga hari atau jika infeksi telinga terjadi
2050, kematian akibat resistensi antimikroba lebih pada anak dibawah dua tahun,(karena infeksi
besar dibanding kematian yang diakibatkan oleh telinga lebih cenderung mengakibatkan komplikasi
kanker, yakni mencapai 10 juta jiwa. untuk kelompok usia ini, seperti gendang telinga
Kapankah kita membutuhkan antibiotik ?. pecah), merupakan indikasi pemberian antibiotik.
Antibiotik hanya digunakan pada infeksi yang e. Infeksi Saluran Kemih : jika disertai sakit pinggang,

Edisi ketujuh Tahun III


70
Tips Sehat

peningkatan suhu merupakan indikasi pemberian Peran cerdas sebagai tenaga kesehatan dan farmasi:
antibiotik. - Memperkuat cara pencegahan infeksi
f. Infeksi kulit : jika ada tanda peradangan seperti - Hanya meresepkan dan memberikan antibiotik jika
merah, panas, bengkak pada kulit, hal tersebut pasien benar-benar membutuhkanya
merupakan tanda dari infeksi bakteri. - Hanya meresepkan dan memberikan antibiotik
yang sesuai dengan penyakitnya
Oleh karena itu sangat diperlukan peran cerdas
menggunakan antibiotik dari berbagai pihak terkait : Selain peran cerdas dari pasien, tenaga kesehatan
dan farmasi, diperlukan juga peraturan terkait
Peran cerdas sebagai pasien : pembatasan penggunaan antibiotik yang antara
- Mengkonsumsi antibiotik hanya jika diresepkan lain mencakup pelarangan apotek untuk menjual
oleh dokter antibiotika tanpa resep dan membatasi masyarakat
- Antibiotik harus diminum sampai tuntas dan untuk menggunakan obat-obatan tanpa resep dokter.
teratur sesuai anjuran dokter walaupun dirasakan Dan yang perlu diingat antibiotik hanya untuk infeksi
keluhan berkurang bakterial bukan untuk infeksi virus, juga tidak semua
- Jangan berbagi antibiotik dengan orang lain demam disebabkan oleh infeksi bakteri. (dr. Zefria
atau menggunakan antibiotik yang tersisa dari Hirnanda)
penggunaan sebelumnya.

Edisi ketujuh Tahun III


71
Unggulan RSON

Peranan Sports Science


dalam Olahraga
dr. Basuki Supartono, Sp.OT1, dr. Anang Basuki M.2
1
Dokter Spesialis Orthopaedi Rumah Sakit Olahraga Nasional
2
Dokter Umum Rumah Sakit Olahraga Nasional

S
ports science merupakan multidisiplin ilmu nutrisi masing-masing atlet. Contoh lain yaitu pada
yang terdiri dari berbagai bidang meliputi atlet basket wanita dengan cedera robekan ligamen ACL
kesehatan, nutrisi, psikologi, biomekanika, kaki kiri. Atlet tersebut diukur massa ototnya sebelum
pengukuran, pengujian, kekuatan dan pengkondisian operasi dan setelah 1 tahun menjalani rehabilitasi
(strength conditioning). Tujuan dari sports science pasca operasi (tabel 1).
dalam olahraga prestasi adalah untuk meningkatkan
performa atlet mencapai performa terbaiknya. Tabel 1. Perbandingan massa otot kaki
Pendekatan sports science dalam olahraga merupakan
Massa otot Massa otot Selisih massa
pendekatan berbasis bukti (evidence based) dengan awal (g) setelah 1 th (g) otot (g)
cara yang tepat, waktu yang tepat, lingkungan yang
Kaki Kiri 7.022 6.947 - 75
tepat dan pada individu yang tepat untuk mencapai
Kaki kanan 7.204 7.949 + 745
performa terbaik (1).
Peran sports science dalam olahraga memerlukan Total 14.266 14.896 +670
pengumpulan data atlet secara obyektif dan akurat (DXA body Analysis Module, ISCD, 2016)
sehingga dapat diolah dan diterjemahkan secara tepat
ke dalam resep latihan, program pemulihan, program Dari hasil pengukuran didapatkan bahwa massa
nutrisi maupun program psikologi tiap individu. otot kaki kiri lebih rendah dibanding sebelum operasi
Pengumpulan data ini memerlukan kerjasama dan dan berbeda jauh dengan massa otot pada kaki kanan
komunikasi yang baik antara pelatih, atlet dan praktisi yang sehat. Keadaan ini tentu akan menyebabkan
sports scicence. Salah satu contoh penerapan sports ketidakseimbangan massa otot kanan dan kiri. Selain
science seperti disebutkan dalam penelitian Carbuhn itu, hal ini menunjukkan bahwa perlu dilakukan
et al tentang monitoring efek “musim” pada atlet evaluasi terhadap program rehabilitasi atlet tersebut
wanita. Hasil penelitian menyatakan bahwa terjadi dan evaluasi penentuan masa bermain kembali (return
perubahan komposisi tubuh yang bermakna pada to play). Pendampingan psikologi juga diperlukan,
atlet softball, atlet basket dan atlet voli selama musim mengingat masa pemulihan yang mencapai 1 tahun
pra pertandingan dan musim bertanding. Perubahan akan berpengaruh terhadap mental bertanding.
komposisi tubuh ini merupakan cerminan pola hidup Program asupan nutrisi yang tepat juga merupakan
atlet selama musim tersebut dan akan menentukan bagian yang diperlukan untuk mendukung peningkatan
penyusunan program latihan fisik maupun asupan kemampuan atlet (2).

Edisi ketujuh Tahun III


72
Unggulan RSON
Dari contoh diatas, terlihat bahwa sports science kebugaran, komposisi tubuh, analisa gerak maupun
berperan pada atlet baik dalam pengumpulan data, pemeriksaan kesehatan atlet.
monitoring latihan, asupan nutrisi serta monitoring RS Olahraga Nasional dengan sumber daya manusia
rehabilitasi atlet. Peran sports science dalam berbagai bidang dan alat penunjang bidang olahraga
pengumpulan data yang obyektif dan akurat tidak yang modern berpotensi menerapkan pemanfaatan
hanya membutuhkan praktisi sports science yang sports science secara optimal. Tabel 2 merupakan daftar
berpengalaman namun juga dukungan teknologi alat di RS Olahraga Nasional yang bisa dimanfaatkan
yang secara ilmiah diterima dan digunakan sebagai dalam menunjang peningkatan prestasi olahraga.
pemeriksaan standar baik pemeriksaan kekuatan,

Tabel 2. Daftar Alat Pengukuran bidang Olahraga di RS Olahraga Nasional


Kelompok
Alat Fungsi Keterangan
Pengukuran
1. Postur tubuh 1. X-ray, MRI - Mengetahui struktur tulang - Dapat digunakan untuk profiling
2. DIERS Formetric dan belakang dan distribusi berat atlet, monitor kesehatan dan
Pedoscan tubuh pada telapak kaki tanpa kemajuan latihan atlet;
3. DXA BMD radiasi; - Dapat digunakan untuk seleksi atlet.
- Mengukur komposisi tubuh.

2. Kekuatan otot 1. Dynamometer - Mengukur kekuatan otot - Dapat digunakan untuk profiling
dan flexibilitas 2. Flexibiliti box tubuh baik isometric maupun atlet, monitor kesehatan dan
3. Vertical jump isokinetic; kemajuan latihan atlet;
4. Myoline - Mengukur flexibilitas tubuh; - Dapat digunakan untuk pencarian
5. Humac Norm - Mengukur daya ledak otot potensi kekuatan atlet;
6. Centaur kaki. Dapat digunakan untuk seleksi atlet.
7. Pegasus
3. Kapasitas CPET Mengukur kapasitas jantung
jantung dan paru dan paru atlet.
4. Analisa gerak 1. Simi motion analysis Analisa gerak tubuh oleh ahli Digunakan untuk profiling atlet,
2. RS Footscan biomekanik. monitor kemajuan latihan dan
identifikasi fajktor resiko cedera atlet.
5. Tingkat 1. CPET – RMR Mengetahui kebutuhan Digunakan untuk perhitungan asupan
metabolisme 2. DXA -- RMR kalori atlet sesuai tingkat nutrisi atlet
metabolismenya dan
kebutuhan atlet

Dengan dukungan sumber daya manusia berbagai Daftar Pustaka


bidang seperti psikologi, kedokteran, gizi, olahraga 1. Haff, Gregory. Sport Science. Journal Strength and Conditioning
2010:vol 32 no 2. Diakses 14 oktober 2016 di https://www.
dan alat-alat penunjang yang modern maka sudah
google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://yunus.
saatnya RS Olahraga Nasional menerapkan sports hacettepe.edu.tr/~alpanc/Yukseklisans/Sport_Science.3.pdf
science dalam menjalankan fungsinya menyehatkan &ved=0ahUKEwiLl6K55NnPAhVKNo8KHT0QAkMQFgglMAI&u
sg=AFQjCNE3_9gGVuh7tlhkAA9YCt3lynHblw
dan meningkatkan performa atlet Indonesia.
2. Gunawan. Bambang Setyohadi. International Society for
Bone Densitometry Body Composition Course;2016 October
07;Jakarta, Indonesia. ISCD : 2016.

Edisi ketujuh Tahun III


73
Unggulan RSON

Total Komposisi Tubuh dalam


Menunjang Prestasi Atlet
dr. Anang Basuki M., dr. Ika Handayani

P
engukuran total komposisi tubuh merupakan maka semakin lincah gerakannya, juga sebaliknya(3).
pengukuran yang menghasilkan data indeks Atlet pada cabang olahraga lain misalnya pada
massa tubuh (IMT), persentase lemak, otot dan pelari maraton atau atlet balap sepeda mempunyai
konten mineral tulang. Pengukuran komposisi tubuh keuntungan dari persentase lemak yang rendah
menyajikan data yang lebih spesifik dibandingkan yaitu semakin kecil energi gerak yang dibutuhkan
dengan data berat badan saja(1). Faktor fisik atlet dan semakin kecil panas yang dikeluarkan tubuh.
seperti bentuk tubuh, ukuran tubuh dan komposisi Pada atlet akrobat (diving, gymnastic, dance) maka
tubuh berkontribusi dalam kesuksesan atlet. Berat akan mendapatkan keuntungan biomekanik yaitu
badan dan komposisi tubuh menjadi fokus atlet karena memudahkan gerakan dengan ruang gerak yang
merupakan faktor yang paling memungkinkan untuk lebih kecil(2). Penelitian Anies dari Universitas Negeri
diubah. Walaupun performa atlet tidak bisa diprediksi Semarang, tahun 2014 pada atlet basket menyatakan
hanya berdasar berat badan dan komposisi tubuh bahwa semakin rendah persentase lemak tubuh maka
saja, namun terdapat hubungan antara performa atlet semakin tinggi kekuatan otot (4). Selain berpengaruh
dan komposisi tubuh. Hal ini penting sebagai bahan terhadap kekuatan dan ketangkasan, persentase lemak
pertimbangan dalam menyiapkan atlet(2). tubuh juga disinyalir berpengaruh terhadap kapasitas
Komposisi tubuh dan bentuk tubuh berpengaruh VO2max atlet. Seperti penelitian yang dilakukan Anjali,
kuat terhadap kecepatan, ketangkasan dan kekuatan et al tahun 2014 yang menyatakan bahwa terdapat
atlet(2). Secara umum, pada cabang olahraga yang hubungan negatif antara persentase lemak tubuh dan
mempunyai kelas berat badan (olahraga beladiri, kapasitas VO2max atlet. Semakin tinggi persentase
rowing, angkat berat) maka atlet akan berusaha lemak tubuh maka semakin rendah nilai VO2max dan
mencapai target kategori berat badan yang terendah sebaliknya(5). Hal ini juga sejalan dengan penelitian
dan memaksimalkan massa ototnya. Penelitian Nadia dari Alireza et.al tahun 2010 yang menyatakan bahwa
dari UGM tahun 2013 menyatakan bahwa semakin terdapat hubungan yang kuat antara persentase lemak
rendah persentase lemak tubuh pada atlet pencak silat tubuh dengan kapasitas uptake O2 maksimal (VO2max).

Tabel 1. Gambaran Persentase Lemak Tubuh pada Pemain American National Football League sesuai posisi pemain.

Dengel DR et.al. Body compoisition and bone mineral density of national footbal league players. J.Strenght Cond Res.2014

Edisi ketujuh Tahun III


74
Unggulan RSON
Semakin tinggi persentase lemak tubuh maka semakin (Defensive Lineman) mempunyai persentase lemak
rendah kapsitas VO2max, juga sebaliknya(6). Setiap atlet tubuh tertinggi dibanding posisi lain, hal ini karena
pada cabang olahraga tertentu memiliki lemak tubuh posisi ini merupakan posisi yang paling banyak kontak
yang spesifik. Perawakan tubuh yang sesuai dengan tubuh dengan lawan sehingga nilai persentase lemak
cabang olahraga yang digeluti juga diperlukan untuk yang relatif tinggi merupakan suatu keuntungan dan
mendukung performa atlet(3). Pada tabel 1 berikut ini kebutuhan sebagai pelindung muskuloskeletal(7). Hal
merupakan contoh gambaran persentase lemak tubuh ini menggambarkan bahwa nilai komposisi tubuh atlet
pada pemain American National Football League bisa berbeda-beda bergantung pada posisi dan cabang
sesuai posisi pemain(7) . olahraga yang digeluti sehingga pengukuran komposisi
Tabel 1 diatas memberikan gambaran bahwa pada tubuh yang tepat dan akurat sangat diperlukan dalam
cabang olahraga yang sama namun posisi berbeda peningkatan performa atlet.
maka karakteristik komposisi tubuh juga berbeda. Pada American College of Sports Medicine menyatakan
posisi DB (Defensive Back) dan WR (Wide Receiver) bahwa pengukuran komposisi tubuh dan berat badan
mempunyai persentase lemak dan distribusi massa harus dilakukan berbasis individu pada saat atlet
otot tubuh bagian atas (upper lean mass) dan bawah tersebut berada pada performa tertingginya sehingga
(lower lean mass) yang relatif sama. Hal ini disebabkan didapatkan komposisi tubuh yang ideal (8). Terdapat
karena kecepatan, ketangkasan, pergerakan yang berbagai cara untuk mengukur komposisi tubuh yaitu
tepat dan stamina yang baik merupakan prioritas skin fold dengan kaliper, Bioelectrical Impedance
utama pada posisi ini sehingga nilai rasio total mass Analysis (BIA), underwater weighing, Bod pod, Dexa,
dibanding lean mass dan nilai persentase lemak tubuh dan MRI/CTSCAN. Pada tabel 2 berikut ini disebutkan
pada posisi ini paling rendah dibanding posisi lain. beberapa cara mengukur komposisi tubuh beserta
Sedangkan pada posisi OL (Offensive Lineman) dan DL pertimbangan penggunaannya.

Tabel 2: Cara Pengukuran Komposisi Tubuh


Metode % kesalahan Cara Pertimbangan
Skinfold caliper +3% Alat caliper digunakan untuk mengukur - Murah
lemak subkutan (di bawah kulit) pada area - Akurasi rendah, tergantung pengalaman
tertentu dan kemampuan pemeriksa
- Cepat dan banyak direkomendasikan
- Tidak nyaman
Bod Pod (Air +2-3.5% Menentukan volume tubuh melalui air - Mahal
Displacement displacement analysis. Komposisi tubuh - Tidak terlalu lama (± 10 menit)
Plenthysmo­ kemudian didapatkan dengan rumus - Kurang privasi
graphy) perhintungan. - Harus dilakukan di ruangan yang sesuai
dan tidak boleh ada gerakan
- Hasil berupa estimasi (dari perhitungan)
DXA (Dual- +1.5% Pindai (scan) tubuh menggunakan X-ray - Mahal
energy X-ray untuk interpretasi komposisi tulang dan - Membutuhkan tenaga pemeriksa terlatih
Absorbtiometry) jaringan lunak - Akurasi tinggi
- Dapat juga mengukur kepadatan massa
tulang
- Paparan radiasi (minimal)
Hydrostatic +2.5% Berdasarkan prinsip Archimedes, dilakukan - Jarang digunakan
weighing dengan memasukkan seluruh tubuh kedalam - Durasi lama
kolam berisi air. Jaringan otot lebih berat - Tidak praktis
dari air, sedangkan lemak lebih ringan dari - Kurang akurat
air, sehingga apabila berat saat di dalam air
bertambah maka memiliki persentase otot
yang lebih besar dari persentase lemak, dan
sebaliknya.

Edisi ketujuh Tahun III


75
Unggulan RSON
Metode % kesalahan Cara Pertimbangan
Bioelectrical +3.5-5% Berdasarkan prinsip bahwa otot dan lemak - Relatif murah
impedance (BIA) mempunyai sifat yang berbeda dalam - Cepat dan mudah
penghantaran arus listrik - Dipengaruhi status hidrasi
- Akurasi lemah
MRI/CT Belum Menggunakan teknologi pencitraan untuk - Mahal
diketahui menilai masa otot dan lemak - Paparan radiasi
- Kurangnya data pendukung dan
pembanding
Ackland T, Lohman T, Sundgot-Borgen J, Maughan R, Meyer N, Stewart A, Wolfram M. “Current Assessment of Body
Composition in Sport.” Sports Med. 2012; 42(3): 227-249

Dari beberapa metode yang disebutkan pada pengukuran komposisi tubuh menjadi kebutuhan
tabel dapat disimpulkan bahwa metode terbaik yang penting dalam peningkatan performa atlet
adalah menggunakan alat DXA dengan akurasi paling terutama dalam monitoring kemajuan latihan dan
tinggi, sehingga dipertimbangkan sebagai standar kesehatan atlet. Total komposisi tubuh merupakan
baku emas (gold standart) dalam pengukuran hasil dari latihan, program nutrisi, gaya hidup dan
komposisi tubuh(7). RS Olahraga Nasional sebagai cabang olahraga yang digeluti atlet oleh karena
bagian dari Kementerian Pemuda dan Olahraga itu perlu adanya sinergi antara pelatih, ahli gizi,
dalam mendukung peningkatan prestasi olahraga, atlet dan tenaga medis dalam penyusunan target
kini telah menggunakan alat DXA untuk mengukur komposisi tubuh.
komposisi tubuh. Hal ini diperlukan karena

A B
Gambar 1. (A) pengukuran komposisi tubuh dengan alat DEXA di RSON dan (B) hasil pengukuran komposisi tubuh.

Daftar Pustaka
1. Rockwell, Michelle, MS, RD, CSSD. 2015. Body composition: vol 4 nomer 1 edisi juli 2014. Diakses di journal.unnes.ac.id/
What are athletes made of? . Virginia Polytechnic Institute and nju/index.php/miki/article/download/4394/3765
State University. 5. Anjali N. Shete1, SmitaS. Bute2, P.R.DESHMU.. A Study of VO2
2. Dietitians of Canada, the Academy of Nutrition and Dietetics Max and Body Fat Percentage in Female Athletes. Journal
and the American College of Sports Medicine .Nutrition and Clinician Diagnostic and research 2014 dec 8 (12). Diakses di
Athletic Performance. 2016. Page 9-11. Diakses di https:// www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4316241/
www.dietitians.ca/Downloads/Public/noap-position-paper. 6. Amani, Alireza.R, M.N. Somchit, M.M. B Konting, Kok L Y.
aspx February 2016 Relationship between Body Fat Percent and Maximal Oxygen
3. Narruti, Nadia hanun. Hubungan asupan lemak, Persentase Uptake among Young Adults. Journal of American Science
lemak tubuh, somatotype dengan kelincahan atlet pencak silat 2010;6(4):1-4]. Diakses di http://www.americanscience.org
kelas tanding pelatda DIY. 2013. UGM, yogyakarta. Diakses di 7. Dengel DR et.al. Body compoisition and bone mineral density
http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_ of national footbal league palyers. J.Strenght Cond Res.2014.
detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_ Jan 28 91) : 1-6. Pubmed PMID: 24149760
id=62142 8. Chemtob, Candace.. The Body Composition of Athletes. Squash
4. Setyowati, Anies. Hubungan IMT, persen lemak tubuh, asupan magazine. 2011.diakses di www.squashmagazine.ussquash.
gizi dengan kekuatan otot. Jurnal media keolahragaan indonesia com/2011/10/the-body-composition-of-athletes/

Edisi ketujuh Tahun III


76
Kata Mereka

Hayono Isman,
Ketua umum Federasi Olahraga Rekreasi
Masyarakat Indonesia (FORMI)

Olahraga
Rekreasi
Terancam Punah
utama adalah nilai -  nilai budaya, sosial dan  moral.
Apalagi olahraga tradisional juga sering berhasil
mencairkan berbagai potensi kekerasan  antar warga
dan antar desa. Sayangnya olahraga tradisional
sekarang ini mulai dilupakan, bahkan mulai diabaikan.
Politisi senior ini menyayangkan pudarnya pamor
olahraga tradisional. Sepertinya menomorduakan
olahraga tradisional. Kesannya tidak penting. Dianggap

H
ayono Isman, mantan Menteri Negara Pemuda lebih penting olahraga prestasi. Betul olahraga prestasi
dan Olahraga pada Kabinet Pembangunan VI memang penting. Tapi jangan mengabaikan olahraga
(1993-1998) ini sangat peduli dengan olahraga tradisional. Kenyataannya olahraga tradisional menjadi
tradisional atau olahraga rekreasi. Saking pedulinya fondasi olahraga prestasi. Olahraga prestasi ditopang
sampai - sampai beliau rela menjadi Ketua umum oleh olahraga tradisional. Tanpa olahraga tradisional,
Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia sudah pasti mengurangi kesempatan munculnya calon
(FORMI) selama 2 periode, yaitu periode tahun 2009 - calon atlet. Akibatnya prestasi olahraga tidak kemana
- tahun 2014, berlanjut periode tahun 2014 - tahun mana.
2019. Kepeduliannya ini berangkat dari kesukaannya
akan olahraga. Bahkan keluarga beliau juga keluarga Mendukung
yang suka olahraga. Belum lagi olahraga tradisional ikut mendukung
Hayono Isman mengingatkan, nasib olahraga pembangunan kekuatan bangsa. Bagaimana tidak.
tradisional mirip dengan maskotnya The Association For Olahraga tradisional menciptakan kebiasaan hidup yang
International Sport for All (TAFISA) World Games 2016,  membuat masyarakat sehat dan bugar. Masyarakat
yang digelar di Jakarta, 6-12 Oktober 2016, yaitu satwa yang sehat dan bugar tentunya akan meningkatkan
langka yg terancam punah. Sama dengan olahraga produktifitas dan mengurangi biaya berobat. Yang lebih
tradisional, yang disebut juga olahraga rekreasi. penting lagi, olahraga tradisional dapat mencairkan
Sesuatu yang berharga untuk  bangsa Indonesia,  tapi potensi kekerasan di sekolah maupun dilingkungan
terancam punah. masyarakat. Dengan kata lain dapat memperkuat
Disebut berharga, tidak hanya nilai kesehatan dan hubungan sosial.
kebugaran dalam olahraga tradisional ini, namun yang Untuk itu, Hayono Isman menghimbau agar 

Edisi ketujuh Tahun III


77
Kata Mereka
pemerintah jangan meremehkan olahraga tradisional. masyarakat, sebagai gaya hidup sehat. Seperti
Memang olahraga tradisional murah tapi bukan sepeda dan pencak silat. Olahraga tradisional atau
murahan. Makanya pengemasan olahraga tradisional disebut juga olahraga rekreasi, antara lain petak
harus lebih bagus. Ini Pekerjaan Rumah besar kita. umpet,  main benteng, egrang, engklek, main bola
Bagaimana mengubah paradigma agar olahraga dan  dakon/congklak. Misalnya seorang ibu dan anak
tradisional semakin dibutuhkan. Untuk menghormati perempuannya main dakon/congklak sambil ngobrol.
karya leluhur bangsa. Permainan ini  menjadi sarana untuk menciptakan
Selama ini olahraga tradisional masih kurang kebersamaan antara ibu dan anak atau antar teman.
dalam hal pengemasan dan pengelolaannya. Sehingga Sejak dulu politisi senior kelahiran Surabaya, Jawa
hilang keindahannya. Kesannya tidak penting. Padahal Timur, 25 April 1955 ini, suka olahraga. Keluarganya
olahraga tradisional penuh dengan pesan moral dan pun jadi suka olahraga. Sewaktu masih di Sekolah Dasar
etika. Bukankah olahraga tradisional sejak lama sudah (SD), Hayono Isman hobi main kasti. Bahkan jago kasti
menjadi olahraga rakyat. di sekolah. Ketika menjadi Menpora sempat berusaha
Sebenarnya Indonesia kaya dengan olahraga mempopulerkan kembali permainan kasti. Hasilnya
tradisional. Bahkan sejak berpuluh tahun sudah belum seperti yang diharapkan. Maka, sampai sekarang
menjadi identitas bangsa Indonesia. Olahraga dan pun  upaya ini masih dilakukan. Agar permainan kasti
permainan tradisional Indonesia adalah budaya menjadi bagian dari olahraga masyarakat.
Indonesia yang hampir punah. Hendaknya masyarakat
dan pemerintah meningkatkan dukungannya terhadap Bagus
olahraga tradisional. Ketua umum FORMI ini menyambut baik adanya
Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON). Selain untuk
Kekayaan budaya atlet, RSON harus dapat melayani masyarakat umum.
Salah satu hal yang membuat Indonesia ditunjuk Sehingga  RSON mampu membiayai diri sendiri. Jangan
sebagai  penyelenggara TAFISA Games 2016 di tergantung APBN. Sebaiknya juga RSON bekerjasama
Indonesia, yang dihadiri 110 negara ini, karena negeri dengan masyarakat olahraga.
ini memiliki kekayaan budaya olahraga tradisional Jangan keliru. Masyarakat umum  masih
yang luar biasa. TAFISA Games 2016 bertujuan untuk banyak yang tidak tahu dampak negatif dari suatu
menemukan berbagai jenis olahraga dan permainan penyelenggaraan olahraga. Seperti kecelakaan dan
tradisional dari berbagai negara. Mendemonstrasikan, cedera. Kalau atlet lebih mudah dimonitor. Sebaliknya
saling berbagi dan saling mencoba berbagai permainan kecelakaan dan cedera di masyarakat terjadi setiap hari.
tradisional. Misalnya kecelakaan saat olahraga, instruktur olahraga
Hanya faktor pengemasan dan pengelolaan yang yang memberikan cara yang keliru dan kecelakaan saat
minim. Sehingga kita kalah dengan negara tetangga, perlombaan. Apalagi olahraga tradisional, yang risiko
misalnya Malaysia dan Singapura. Olahraga tradisional tinggi cedera.
juga mendukung pariwisata. Asalkan dikemas Semua ini harus dapat dilayani oleh RSON.
sedemikian rupa sehingga dapat menarik wisatawan.  Sehingga kelak RSON tidak hanya untuk atlet. Tapi ikut
Wisatawan datang ke Indonesia bukan ingin melihat membangun kesehatan dan kebugaran masyarakat,
- lihat gedung bertingkat. Melainkan mencari budaya serta melayani masyarakat yang cedera saat olahraga.
khas negeri ini. RSON harus dapat menjadi rumah sakit yang terjangkau
Karenanya, tugas FORMI adalah  melakukan biayanya oleh masyarakat luas. Tidak perlu tergantung
pembudayaan olahraga tradisional . Membudayakan dengan APBN. (Ratih Sayidun)
olahraga dengan memassalkan olahraga pada

Edisi ketujuh Tahun III


78
Kata Mereka

Semangat
Juang
Atlet Perlu
Ditingkatkan
Sehingga tugas pelatih adalah menyusun teknik,
taktik  dan strategi kepelatihan saja. Berdasarkan
hasil lengkap pemeriksaan kesehatan atlet. Sangat
Slamet Mulyanto, Pelatih Voli pantai membantu pelatih untuk  menyusun program latihan
yang sesuai. Misalnya hasil pemeriksaan laboratorium
memberitahu bagaimana kondisi hb atlet. Hal ini
Pelatih harus bekerja lebih keras untuk meningkatkan
mencegah atlet supaya tidak berisiko sakit liver.
performa atlet. Bagaimana tidak. Maklum saja. Zaman
Banyak atlet voli pantai yang berusia muda, usia
sudah berubah. Teknologi kian canggih. Contohnya
20 tahun kebawah. Paling tua usia 24 tahun. Karena
gadget. Ternyata gadget sangat mempengaruhi
usia muda, maka mereka harus banyak memerlukan uji
performa latihan atlet. Begitulah pengalaman pelatih
coba pertandingan. Karena masih kurang pengalaman
voli pantai Slamet Mulyanto.
bertandingnya. Namun dengan program latihan yang
Koordinator pelatih di cabang olahraga  voli pantai terukur, semoga atlet lebih bagus performanya. Yang
sejak 1995 ini mengaku,  dibanding 10 tahun lalu, beda harus banyak dilatih  adalah menyempurnakan teknik
sekali melatih atlet sekarang ini. Sekarang banyak individu, tim, taktik strategi dan uji coba pertandingan
gangguan. Antara lain gadget. Semangat juang atlet level internasional.
juga  perlu lebih ditingkatkan lagi. Untuk itu, pelatih Sebagai pelatih nasional mengharuskan bapak 4
harus bisa melatih atlet agar mandiri dan profesional. anak ini, hidup jauh dari keluarganya, yang menetap di
Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan Sidoarjo, Jawa timur. Slamet Mulyanto tinggal sendiri
sport science. Hasil pemeriksaan dengan peralatan di Jakarta. Sebagai gantinya, kakek 2 cucu ini merasa 
sport science menjadi bukti otentik kelebihan dan punya banyak anak yaitu atlet, yang sudah seperti
kelemahan atlet. Kelemahan ini yang harus diperbaiki anak sendiri . Para atlet di Pelatnas memanggilnya
untuk diubah menjadi kekuatan. Pelatih harus paham kakek. Ibaratnya seperti punya keluarga dari seluruh
pula bahwa hasil pemeriksaan Medical Check Up atlet Indonesia. Bahkan saking cintanya kepada voli pantai, 
menjadi alat monitoring untuk menjadi juara. sampai memutuskan pensiun diri dari pekerjaannya  di
Slamet Mulyanto bersyukur sekarang sudah ada sebuah bank pemerintah.
Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON). Rumah sakit Sebelum jadi pelatih, Slamet Mulyanto adalah atlet
ini telah dilengkapi dengan peralatan sport science. nasional voli sejak 1977 - 1981. Kemudian tahun 1986
Menurut koordinator pelatih ini, atlet perlu sekali jadi pelatih nasional voli indoor sampai 1990. Tahun
rumah sakit khusus untuk atlet. Apalagi pelatih dan 1990 voli pantai masuk ke Indonesia, dia  diminta untuk
pembina harus tahu kondisi atlet secara otentik. Inilah bergabung menjadi pelatih voli pantai sampai sekarang.
manfaatnya keberadaan RSON. (Ratih Sayidun)

Edisi ketujuh Tahun III


79
Cerpen

Lelaki Ponten
Awal Februari lalu tepatnya aku memutuskan di media lokal itu jauh lebih membuat darah berdesir
hijrah ke sebuah kota di Jawa Timur untuk mengabdi dan urat tegang. Jarang muncul dan dibahas media
menjadi dokter gigi PTT. Satu bulan berikutnya mainstream di televisi tapi korbannya banyak. Dua
kuterima tawaran untuk menduduki posisi penting bulan yang lalu koran lokal mencatat ada 2 korban
dalam sebuah gerakan sosial yang digagas oleh seorang lansia meninggal dunia saat buang air ke sungai.
kawan di media sosial. Dan belakangan ini aku sadar Mereka jatuh dan hanyut terbawa arus. Itu sudah
kenapa keputusan yang kuambil ini dibilang “gila” oleh korban yang kesekian kali. Tolong jangan tanya peran
kerabat dan teman seprofesi. pemerintah.
Maka dalam perjalanan selama sebulan di sini, “Kok bisa ya, Mbak, tahun 2016 masih ada desa
Allah mengirim untukku keluarga baru. Tiga kali dalam yang tidak memiliki toilet di dalam rumah?” ujarku
seminggu pulang dari puskesmas, aku dan tim datang ke geram.
pelosok-pelosok desa untuk survei dan menghabiskan Teman yang sedang kubonceng tak bergeming.
sisa tenaga seharian demi bertemu dengan para “Ujung pertigaan sawah itu belok kanan ya, Mbak,”
dhuafa. Bergabung dalam gerakan ini modalnya cuma sahutnya singkat. “Nanti kita juga ketemu sama
satu, suka berbagi kebahagiaan dan ingin meringankan orangnya.”
kesulitan orang lain. Aku kira itu cukup menjadi alasan Seorang sahabat donatur di negeri seberanglah
ketika nanti kehabisan motivasi untuk bertahan dan yang memberi inspirasi agar gerakan kami membuat
ingin segera pulang. Karena sebenarnya menekuni apa program aksi bedah rumah dhuafa. Beliaulah yang
yang kita suka berarti bersedia bersakit-sakit dalam awalnya membiayai semua program ini. Menyedihkan
menjalaninya. memang, aku juga baru tahu banyak sekali rumah
Allah Maha baik karena segala yang Allah atur dan terutama MCK yang tak layak di kota ini.
takdirkan pasti baik, mesti berbungkus kekecewaan. Motor kami berhenti di sebuah rumah berukuran
Kadang kita bisa kok merasa amat bahagia dari hal 2x2 meter. Meski sudah berkeramik namun tampak
yang tidak diinginkan. Ya, karena bahagia memang sekali sanitasi rumah ini buruk sekali. Aku mencoba
selalu sederhana. Aku belajar banyak tentang apa itu melepas masker penutup wajah yang kupakai saat
syukur. Hubungan dengan setiap dhuafa yang kutemui naik motor, namun kemudian kuurungkan. Masker
membuat aku malu. Begitu besar nikmat-Nya dan kupasang lagi karena udara menyeruak dari got bawah
begitu sedikit syukurku. Sungguh aku tak punya harga rumah si bapak. Pesing menyengat sangat...sangat!
untuk mendeskripsikan betapa berartinya pertemuan- Tujuan kami berkunjung kemari adalah untuk
pertemuan itu dalam rangkaian kisah hidup ini. mengantar amplop sedekah. Beliau adalah Pak Is.
Sejak tinggal di sini menurutku membaca berita Seorang dhuafa berusia 70 tahun. Saat kami tiba beliau

Edisi ketujuh Tahun III


80
Cerpen
sedang berbaring santai di depan pintu rumah sambil “Ngapunten nggih, Jeng, sak wontene,” ujar si
mendengarkan siaran berita dari radio bututnya. Mbah sambil tersenyum dan menunjukkan deretan
“Dulu ini toilet umum, Mbak Rin, Baru beberapa giginya yang hitam karena nginang
bulan sebelum jenengan bergabung di sini sudah Aku tak banyak bertanya beliau siapa, yang pasti
nggak jadi toilet umum lagi karena baru awal tahun ini usianya lebih tua dari Pak Is. “Pun repot-repot, Mbah,”
pemerintah membuat program toilet di setiap rumah ujar kawanku.
warga. Warga kemudian dibuatkan toilet gratis,” ujar Kemudian aku diperkenalkan kepada Pak Is,
teman saya menjelaskan. Tahu benar dia saya sedang menjelaskan maksud kedatangan kami, dan rencana
berusaha menahan napas. untuk membedah rumahnya pekan depan. Berkali-kali
“Kami baru menjenguk lagi hari ini. Insyaallah beliau menutup wajahnya dan berucap syukur.
pekan depan parit yang berbau busuk dan pesing “Siapa yang merawat Bapak?” Kutanyakan juga
ini akan dikeruk, pasang pompa air elektrik, dan akhirnya melihat onggokan piring kotor sisa makan
menyerahkan kursi roda karena beliau tak lagi bisa beliau di pojok ruangan.
berjalan apalagi bekerja. Jadi sehari-harinya dapat “Nggih Mbok, Jeng,” kata beliau sambil
makan dari tetangga. Kemarin dananya hanya cukup menunjuk wanita yang tentu saja lebih ringkih yang
untuk mengecat ulang rumahnya.” tinggal di gubuk depan ponten. Ya, wanita yang tadi
“Kaki bapak habis kecelakaan ya, Mbak?” menyuguhkan minuman kepada kami adalah ibunya.
“Bukan, itu diamputasi karena diabetes kronis.” Istri Pak Is sudah lama meninggal dunia. Anak-anak
Aku terdiam menatap bapak yang ada di dan cucu beliau konon tak begitu mengurus karena
hadapanku. Kelumpuhan karena diabetes yang masing-masing sudah berkeluarga. Aku tak bertanya
“menghanguskan” kaki dan akhirnya beliau terjebak di lebih lanjut karena mata beliau berkaca-kaca tatkala
rumah bekas ponten. Pantas saja rumah ini aromanya aku tanya mengenai anak. Allahu Rabbi, kasih ibu
begitu busuk. Tak terbayang, bertahun-tahun menjadi benar-benar sepanjang hayat.
wc umum puluhan warga. Aku nyaris tak percaya. “Kalau kelak ibu sudah tidak ada, siapa yang akan
Nikmat besar yang tak pernah kuhitung. Meski merawat Bapak?” Kutahan pertanyaan itu. Hanya
sekarang tinggal di rumah dinas yang jauh dari kata menetes air mata.
nyaman, tapi tempatnya tidaklah buruk. Udara segar “Cekap semanten riyin nggih, Pak. Insyaallah
dan ukurannya juga luas. Fasilitasnya pun lengkap. mangke kepanggih malih,” ajakan temanku
Ayah, ibu, adik, kakak, keluarga, serta sahabat yang membuyarkan lamunan. Setelah menyerahkan amplop
mengelilingi pun tak kurang-kurang perhatian dan kami pun berpamitan.
kasih sayangnya. Astaghfirullah! Sungguh nikmat mana Sungguh Allah selalu indah caramu mengingatkan.
lagi yang harus kudustakan? Ampuni hamba duhai Masih banyak yang harus disyukuri terhadap segala
Allah. ujian. Bukankah kaki ini masih bisa melangkah? Masih
“Assalamualaikum,” sapa kami. bisa berlari? Kadang kita melihat hidup orang lain
“Waalaikumussalam, monggo pinarak,” sahutnya begitu nikmat, namun ternyata ia hanya menutupi
hangat. kekurangan tanpa berkeluh kesah. Kadang terlihat
Kami duduk di lantai ubin beralas tikar pandan. hidup orang lain tak ada duka dan kepedihan ternyata
Seorang wanita yang sedang duduk di pojok ruangan mereka hanya pandai menutupi dengan mensyukuri.
kemudian mengambilkan beberapa gelas air mineral Kadang aku melihat hidup orang-orang seperti Pak Is
untuk kami. tenang tanpa ujian, ternyata mereka begitu menikamti

Edisi ketujuh Tahun III


81
Cerpen
badai ujian dalam kehidupannya. bila bertawakkal dimaknai dari hasil bekerja. Karena
Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya bekerja adalah ibadah sedang rezeki itu urusan-Nya.
lalu dia dimuliakanNya dan diberinya kesenangan Ya, ikhtiar itu perbuatan, rezeki itu kejutan. Dan bila
maka dia akan berkata “Tuhanku telah memuliakanku.” aku iri pada rezeki orang lain sudah seharusnya juga iri
Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi pada takdir kematiannya.
rezekinya maka dia berkata Tuhanku menghinakanku.” Adakah kalian yang hari ini merasa gelisah? Malas
(Al Fajr 15-16) dan sesak hati karena beratnya ujian hidup yang
Di tempat ini setiap hari aku belajar memahami sedang dipikul? Beban kerja yang semakin berat atau
dan mengamati setiap hidup orang yang kutemui. kunjungan pasien sosial yang semakin membludak
Bahwa di belahan dunia lain masih ada yang belum sementara tunjangan hidup tak kunjung cair? Semoga
seberuntung yang kumiliki saat ini. Dan Allah tak Allah meringankan punggung dan melapangkan hati
pernah mengurangi ketetapan-Nya. Amatlah keliru kita.[NF]

* Jenengan = Anda (sapaan halus)


* Monggo pinarak = silakan duduk
* Ngapunten nggih, Jeng, sak wontene = Maaf ya mbak, seadanya
* Pun repot-repot, Mbah = tidak usah repot-repot mbah
* Nggih Mbok, Jeng = Ya mbah, Mbak
* Cekap semanten riyin nggih, Pak. Insyaallah mangke kepanggih malih = cukup sekian dulu ya, Pak. Insyaallah
nanti bertemu lagi

Edisi ketujuh Tahun III


82
gunting di sini

Anda mungkin juga menyukai