Anda di halaman 1dari 19

Pengadaan Jasa Konsultansi

Dokumen Pengadaan Langsung

SYARAT – SYARAT UMUM KONTRAK

A. KETENTUAN UMUM

1. DEFINISI

1.1 Dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak ini kata-kata dan ungkapan-ungkapan


harus mempunyai arti seperti yang dimaksudkan atau didefinisikan disini :

a. Jasa Konsultansi adalah layanan jasa keahlian professional dalam bidang


yang meliputi jasa perencanaan konstruksi dan jasa pengawasan konstruksi,
mencapai sasaran tertentu yang keluarannya berbentuk piranti lunak yang
disusun secara sistematis berdasarkan kerangka acuan kerja yang ditetapkan
pengguna jasa;
b. Pengguna Anggaran adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan
anggaran kementerian negara/lembaga/satuan kerja perangkat daerah;
c. Kuasa Pengguna Anggaran adalah pejabat yang ditunjuk oleh Pengguna
Anggaran untuk menggunakan anggaran kementerian
negara/lembaga/satuan kerja perangkat daerah;
d.Satuan Kerja adalah organisasi/lembaga pada pemerintah yang
bertanggungjawab kepada Menteri yang menyelenggarakan kegiatan yang
dibiayai dari dana APBN;
e. Pejabat Pembuat Komitmen adalah Pejabat yang diangkat oleh
Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran sebagai pemilik
pekerjaan, yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan jasa;
f. Penyedia Jasa adalah badan usaha (berbadan hukum/tidak berbadan
hukum) atau orang perseorangan yang kegiatan usahanya menyediakan
layanan jasa;
g. Sub Penyedia Jasa adalah penyedia jasa yang mengadakan perjanjian kerja
dengan penyedia jasa penanggung jawab kontrak, untuk melaksanakan
sebagian pekerjaan setelah disetujui oleh direksi pekerjaan;
h. Pejabat Pengadaan adalah pejabat yang diangkat oleh Pengguna anggaran/
kuasa pengguna anggaran untuk melaksanakan pemilihan penmyedia jasa;
i. Unit layanan pengadaan (Procurement Unit) adalah satu unit yang terdiri
dari pegawai-pegawai yang telah memiliki sertifikat keahlian pengadaan
barang/jasa pemerintah, yang di bentuk oleh Pengguna Anggaran yang
bertugas secara khusus untuk melaksanakan pemilihan penyedia jasa;
j. Peserta lelang adalah penyedia jasa yang mengikuti pelelangan umum
dengan prakualifikasi, atau penyedia jasa yang telah lulus prakualifikasi
dan termasuk dalam daftar peserta lelang yang diundang;
k. Pemimpin pelaksana kegiatan/ Pemimpin bagian pelaksana kegiatan
adalah pejabat yang diangkat oleh Bupati/pejabat yang diberi kuasa, yang
bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan jasa yang dibiayai dari
dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD);
l. Kontrak adalah perikatan hukum antara pengguna jasa dengan penyedia
jasa dalam pelaksanaan pengadaan jasa;
m. Dokumen Kontrak adalah keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan
hukum antara pengguna jasa dan penyedia jasa untuk melaksanakan dan
menyelesaikan pekerjaan, yang terdiri dari dari:

SUK-1

Dinas Bina Marga Kabupaten Garut


Tahun 2015
Pengadaan Jasa Konsultansi
Dokumen Pengadaan Langsung

1) Surat perjanjian;
2) Surat penunjukan penyedia jasa;
3) Berita Acara Hasil Klarifikasi dan Negosiasi;
4) Surat penawaran;
5) Adendum Dokumen Seleksi (bila ada);
6) Syarat-syarat khusus kontrak;
7) Syarat-sysrat umum kontrak;
8) Rencana Kerja dan Syarat;
9) Kerangka Acuan Kerja;
10) Daftar kuantitas dan harga;
11) Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran kontrak;
n. Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja penyedia jasa yang
dinyatakan pada Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), yang dikeluarkan
oleh Pejabat Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat Komitmen;
o. Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal penyerahan pekerjaan
selesai (penyerahan Laporan Akhir);
p. Harga kontrak adalah harga yang tercantum dalam surat penunjukan
penyedia jasa yang selanjutnya disesuaikan menurut ketentuan kontrak;
q. Hari adalah hari kalender; bulan adalah bulan kalender;
r. Pemimpin Tim adalah orang yang ditunjuk oleh penyedia jasa untuk
bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan dan berkedudukan ditempat
tugas/lokasi dimana personil penyedia jasa melaksanakan tugas pokoknya;
s. Mediator adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan pengguna jasa dan
penyedia jasa untuk menyelesaikan perselisihan pada kesempatan pertama;
t. Konsiliator adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan pengguna jasa dan
penyedia jasa untuk menyelesaikan perselisihan pada kesempatan kedua;
u. Arbiter adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan pengguna jasa dan
penyedia jasa, atau ditunjuk oleh pengadilan negeri, atau ditunjuk oleh
lembaga arbitrase, untuk memberikan putusan mengenai sengketa tertentu
yang diserahkan penyelesaiannya melalui arbitrase;
v. Kegagalan bangunan adalah keadaan bangunan, yang setelah
diserahterimakan oleh penyedia jasa kepada pengguna jasa menjadi tidak
berfungsi, baik secara keseluruhan maupun sebagian dan/atau tidak sesuai
dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak, dari segi teknis, manfaat,
keselamatan dan kesehatan kerja, dan / atau keselamatan umum;
w. Sub penyedia jasa adalah penyedia jasa yang mengadakan perjanjian kerja
dengan penyedia jasa penanggung jawab kontrak, untuk melaksanakan
sebagian pekerjaan setelah disetujui oleh direksi pekerjaan;
x. Kontrak harga satuan adalah kontrak pengadaan jasa pelaksanaan
konstruksi atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu
berdasarkan harga satuan untuk setiap satuan/unsur pekerjaan dengan
spesifikasi teknis tertentu, yang kuantitas pekerjaannya masih bersifat
perkiraan sementara, sedangkan pembayarannya didasarkan pada hasil
pengukuran bersama atas kuantitas pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh
penyedia jasa;
y. Direksi Pekerjaan adalah pejabat atau orang yang ditentukan dalam syarat-
syarat khusus kontrak untuk mengelola administrasi kontrak dan
mengendalikan pekerjaan. Pada umumnya direksi pekerjaan dijabat oleh
Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat Komitmen, namun
dapat dijabat oleh orang lain yang ditunjuk oleh Pejabat Kuasa Pengguna
Anggaran/ Pejabat Pembuat Komitmen;

SUK-2

Dinas Bina Marga Kabupaten Garut


Tahun 2015
Pengadaan Jasa Konsultansi
Dokumen Pengadaan Langsung

z. Direksi teknis adalah tim yang ditunjuk oleh direksi pekerjaan yang
bertugas untuk mengawasi pekerjaan;
aa. Daftar kuantitas dan harga adalah daftar kuantitas yang telah diisi harga
satuan dan jumlah biaya keseluruhannya yang merupakan bagian dari
penawaran;
ab.Perintah perubahan adalah perintah yang diberikan oleh direksi pekerjaan
kepada penyedia jasa untuk melakukan perubahan pekerjaan.

2. PENERAPAN
2.1 Ketentuan-ketentuan pada syarat-syarat umum kontrak harus diterapkan secara
luas tanpa melanggar ketentuan yang ada dalam dokumen kontrak keseluruhan
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2.2 Dokumen kontrak harus diinterpretasikan dalam urutan kekuatan hukum sebagai
berikut:
a. Surat Perjanjian;
b. Surat Penunjukan Penyedia Jasa;
c. Berita Acara Hasil Klarifikasi dan Negosiasi;
d. Surat Penawaran;
e. Adendum Dokumen Seleksi (bila ada);
f. Syarat-syarat Khusus Kontrak;
g. Syarat-syarat Umum Kontrak;
h. Rencana Kerja dan Syarat;
i. Kerangka Acuan Kerja;
j. Daftar kuantitas dan harga;
k.Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran kontrak dan merupakan bagian
dari kontrak.

3. ASAL JASA
3.1 Jasa konsultansi untuk pekerjaan ini adalah merupakan layanan jasa dari
penyedia jasa nasional yang berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
3.2 Bagi penyedia jasa asing harus mempunyai kantor perwakilan di wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4. PENGGUNAAN DOKUMEN KONTRAK DAN INFORMASI


4.1 Penyedia jasa tidak diperkenankan menggunakan dokumen kontrak dan
informasi yang ada kaitannya dengan kontrak diluar keperluan dari pekerjaan
tersebut dalam kontrak, kecuali lebih dahulu mendapat ijin tertulis dari Pejabat
Kuasa Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat Komitmen.

5. HAK PATEN, HAK CIPTA DAN MEREK


5.1 Apabila penyedia jasa menggunakan hak paten, hak cipta dan merek dalam
pelaksanaannya pekerjaan, maka menjadi tanggung jawab penyedia jasa
sepenuhnya dan Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat
Komitmen dibebaskan dari segala tuntutan atau klaim dari pihak ketiga atas
pelanggaran hak paten, hak cipta dan merek.

6. JAMINAN
6.1 Pejabat Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat Komitmen akan membayar uang
muka (bila dibutuhkan) kepada penyedia jasa sejumlah tertentu dalam waktu

SUK-3

Dinas Bina Marga Kabupaten Garut


Tahun 2015
Pengadaan Jasa Konsultansi
Dokumen Pengadaan Langsung

yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak, setelah penyedia jasa


menyerahkan jaminan uang muka dalam bentuk Jaminan Bank atau Surety
Bond kepada Pengguna Jasa.

7. ASURANSI
7.1 Asuransi yang harus disediakan oleh Penyedia Jasa dalam rangka pelaksanaan
pekerjaan yaitu :
a. Penyedia Jasa harus mengasuransikan semua barang dan peralatan-peralatan
yang mempunyai resiko tinggi terjadi kecelakaan, pelaksanaan pekerjaan,
serta personil untuk pelaksanaan pekerjaan kontrak atas segala resiko yaitu
kecelakaan, kerusakan-kerusakan, kehilangan, serta resiko lain yang tidak
dapat diduga.
b. Penyedia Jasa harus mengasuransikan pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan
ditempat kerja.
c. Penyedia jasa harus membayar Premi Profesionalisme Liability Insurance
dan asuransi kegagalan bangunan dalam rangka pertanggungan terhadap
tenaga ahli dan perusahaan dengan “kegagalan bangunan” atas hasil survei,
data analisa dan perhitungan, perencanaan dan desain dan supervisi yang
dikerjakan. Asuransi perlindungan terhadap kegagalan bangunan tersebut
harus diterbitkan oleh perusahaan asuransi yang mempunyai program Surety
Bond yang direkomendasikan oleh Departemen Keuangan.
d. Besarnya asuransi ditentukan di dalam syarat-syarat khusus kontrak.

8. PEMBAYARAN
8.1 Cara pembayaran
a. Uang muka (tidak digunakan)
1) Uang muka dibayar untuk membiayai mobilisasi peralatan, personil, dan
pengeluaran bulan pertama. Besaran uang muka ditentukan dalam syarat-
syarat khusus kontrak dan dibayar setelah Penyedia Jasa menyerahkan
jaminan uang muka sekurang-kurangnya sama dengan besarnya uang
muka;
2) Penyedia jasa dapat mengajukan permohonan pembayaran uang muka
secara tertulis kepada pengguna jasa disertai dengan rencana penggunaan
uang muka;
3) Pejabat Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat Komitmen harus
mengajukan surat permintaan pembayaran untuk permohonan tersebut
pada butir 2), paling lambat 7 (tujuh) hari setelah jaminan uang muka
diterima;
4) Jaminan uang muka harus diterbitkan oleh Bank Umum atau perusahaan
asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian (Surety Bond) yang
harus direasuransikan sesuai dengan ketentuan Menteri Keuangan;
5) Pengembalian uang muka harus diperhitungkan berangsur-angsur secara
proporsional pada setiap pembayaran prestasi pekerjaan dan paling
lambat harus lunas pada saat pekerjaan mencapai prestasi 100% (seratus
persen);
6) Untuk kontrak tahun jamak (multy years) nilai jaminan uang muka secara
bertahap dapat dikurangi sesuai dengan pencapaian prestasi pekerjaan.
b. Angsuran
1) Penyedia Jasa harus mengajukan perhitungan tagihan pembayaran secara
angsuran selama jangka waktu Pelaksanaan Kontrak. Selang waktu
angsuran sesuai dengan ketentuan dalam syarat khusus kontrak;

SUK-4

Dinas Bina Marga Kabupaten Garut


Tahun 2015
Pengadaan Jasa Konsultansi
Dokumen Pengadaan Langsung

2) Perhitungan tagihan untuk setiap angsuran terdiri dari biaya langsung


personil dan biaya langsung Non personil. Tagihan untuk biaya langsung
personil diperhitungkan berdasarkan jumlah orang bulan nyata yang telah
dilaksanakan, disertai dengan tanda bukti daftar hadir yang telah diperiksa
dan disahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
Tagihan untuk biaya langsung non personil diperhitungkan berdasarkan
semua pengeluaran nyata yang telah dilaksanakan, disertai dengan tanda
bukti penerimaan barang/pekerjaan, kuitansi, dan dokumen asli lainnya,
yang telah diperiksa dan disahkan oleh Pejabat Kuasa Pengguna
Anggaran/ Pejabat Pembuat Komitmen;
3) Pejabat Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat Komitmen mengajukan
surat permintaan pembayaran paling lambat 7 (tujuh) hari setelah
penyedia jasa mengajukan permohonan pembayaran yang telah disetujui
oleh Pejabat Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat Komitmen;
4) Pembayaran tagihan angsuran harus dilaksanakan dalam waktu
sebagaimana ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak;
5) Bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran, tidak akan
menjadi alasan untuk menunda pembayaran. Pejabat Kuasa Pengguna
Anggaran/ Pejabat Pembuat Komitmen dapat meminta penyedia jasa
untuk menyampaikan perhitungan prestasi sementara dengan
mengesampingkan hal-hal yang sedang menjadi perselisihan dan besarnya
tagihan yang dapat disetujui untuk dibayar setinggi-tingginya sebesar
sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak;
6) Setiap pembayaran oleh Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran/ Pejabat
Pembuat Komitmen yang melebihi biaya sebenarnya, harus
diperhitungkan pada angsuran berikutnya;
7) Pembayaran angsuran terakhir hanya dilakukan setelah penyerahan dan
persetujuan Laporan Akhir.

9. HARGA DAN SUMBER DANA


9.1 Pejabat Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat Komitmen membayar kepada
penyedia jasa atas pelaksanaan pekerjaan berdasarkan ketentuan kontrak;
9.2 Kontrak pekerjaan ini dibiayai dengan sumber dana : Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Garut, T.A-2015
9.3 Rincian harga kontrak sesuai dengan rincian yang tercantum dalam daftar
kuantitas dan harga.

10. PERSIAPAN PELAKSANAAN KONTRAK


10.1 Pejabat Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat Komitmen bersama-sama
dengan penyedia jasa melakukan persiapan pelaksanaan kontrak mencakup
penyusunan organisasi, mobilisasi, rencana pengadaan peralatan, bahan,
waktu dan tatacara pelaksanaan pekerjaan serta pelaporan kemajuan
pekerjaan;
10.2 Persiapan pelaksanaan kontrak tersebut harus dibahas pada rapat persiapan
pelaksanaan kontrak selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak tanggal
diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

11. PEMERIKSAAN PERSONIL DAN PERALATAN


11.1 Pemeriksaan personil dan peralatan dilaksanakan setelah personil dan
peralatan tiba dilokasi pekerjaan dan dibuat berita acara hasil pemeriksaan
yang ditanda tangani oleh Pejabat Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat

SUK-5

Dinas Bina Marga Kabupaten Garut


Tahun 2015
Pengadaan Jasa Konsultansi
Dokumen Pengadaan Langsung

Komitmen dan penyedia jasa;


11.2 Bila hasil pemeriksaaan personil dan peralatan belum memenuhi persyaratan
namun tidak mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan, maka penyedia
jasa dapat melanjutkan pekerjaan dengan syarat personil dan peralatan yang
belum memenuhi persyaratan harus segera diganti sesuai dengan waktu yang
disepakati bersama.

12. AMANDEMEN KONTRAK


12.1 Amandemen kontrak harus dibuat bila terjadi perubahan kontrak :
Perubahan kontrak dapat terjadi apabila :
a. Perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh para
pihak dalam kontrak sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam kontrak;
b.Perubahan jadual pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan
pekerjaan;
c.Perubahan harga kontrak akibat adanya perubahan pekerjaan dan perubahan
pelaksanaan pekerjaan.

Amandemen bisa dibuat apabila disetujui oleh para pihak yang membuat
kontrak tersebut.

12.2 Prosedur Amandemen Kontrak dilakukan sebagai berikut :


a. Pejabat Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat Komitmen memberikan
perintah tertulis kepada penyedia jasa untuk melaksanakan perubahan
kontrak, atau penyedia jasa mengusulkan perubahan kontrak;
b. Penyedia jasa harus memberikan tanggapan atas perintah perubahan dari
Pejabat Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat Komitmen dan mengusulkan
perubahan harga (bila ada) selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari;
c. Atas usulan perubahan harga dilakukan negosiasi dan dibuat berita acara
hasil negosiasi;
d. Berdasarkan berita acara hasil negosiasi dibuat amandemen kontrak.

13. HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK


13.1 Hak dan kewajiban Pejabat Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat Komitmen :
a. Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia jasa.
b. Meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan
yang dilakukan oleh penyedia jasa.
c. Melakukan perubahan kontrak.
d. Menangguhkan pembayaran.
e. Mengenakan denda keterlambatan.
f. Membayar uang muka (bila diperlukan)
g. Membayar hasil pekerjaan sesuai dengan harga kontrak yang telah ditetapkan
kepada penyedia jasa,
h. Menyerahkan seluruh atau sebagian lapangan pekerjaan.
i. Memberikan instruksi sesuai jadual.
j. Membayar ganti rugi, melindungi dan membela penyedia jasa terhadap semua
tuntutan hukum, tuntutan lainnya, dan tanggungan yang timbul karena
kesalahan, kecerobohan dan pelanggaran kontrak yang dilakukan oleh
pengguna jasa.

13.2 Hak dan kewajiban penyedia jasa :


a. Menerima pembayaran uang muka (bila diperlukan),

SUK-6

Dinas Bina Marga Kabupaten Garut


Tahun 2015
Pengadaan Jasa Konsultansi
Dokumen Pengadaan Langsung

b. Menerima pembayaran atas hasil pekerjaan sesuai dengan harga yang telah
ditetapkan dalam kontrak,
c. Menerima pembayaran ganti rugi kompensasi (bila ada).
d. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadual
pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak.
e. Melaporkan melaksanakan pekerjaan secara periodik kepada Pejabat
Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat Komitmen.
f. Memberikan peringatan dini dan keterangan-keterangan yang diperlukan
untuk pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan Pejabat Pengguna Anggaran/
Pejabat Pembuat Komitmen.
g. Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadual penyerahan pekerjaan
yang telah ditetapkan dalam kontrak.

14. JADUAL PELAKSANAAN PEKERJAAN


14.1 Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka waktu yang ditentukan dalam syarat-
syarat khusus kontrak dihitung sejak tanggal mulai Kerja yang tercantum
dalam SPMK;
14.2 Pejabat Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat Komitmen harus menerbitkan
SPMK selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender sejak tanggal
penandatanganan kontrak;
14.3 Mobilisasi harus mulai dilaksanakan selambat-lambatnya dalam waktu 7
(tujuh) hari kalender sejak diterbitkan SPMK, yaitu antara lain mendatangkan
kendaraan, menyiapkan fasilitas kantor, rumah/ mes, dan mendatangkan
personil. Mobilisasi peralatan dan personil dapat dilakukan secara bertahap
sesuai dengan kebutuhan;
14.4 Pekerjaan dinyatakan selesai apabila penyedia jasa telah melaksanakan
pekerjaan selesai 100% (seratus persen) sesuai ketentuan kontrak dan telah
dinyatakan dalam Berita Acara Pemeriksaan/Penilaian Kemajuan Pekerjaan
dan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang diterbitkan oleh direksi
pekerjaan;
14.5 Apabila penyedia jasa berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai
jadual karena keadaan di luar pengendaliannya dan penyedia jasa telah
melaporkan kejadian tersebut kepada Pejabat Pengguna Anggaran/ Pejabat
Pembuat Komitmen, maka Pejabat Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat
Komitmen melakukan penjadualan kembali pelaksanaan tugas penyedia jasa
dengan amandemen kontrak.

15. PENGAWASAN
15.1 Apabila diperlukan, Pejabat Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat Komitmen
dapat memerintahkan tim teknis untuk melakukan penilaian atas laporan-
laporan yang disampaikan oleh penyedia jasa dan melakukan pengawasan dan
pemeriksaan atas semua pelaksanaan pekerjaan yang sedang atau telah
dilaksanakan oleh penyedia jasa.
16. KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
16.1 Apabila penyedia jasa terlambat melaksanakan pekerjaan, maka dikenakan
sanksi penangguhan pembayaran setelah pengguna jasa memberitahu
penangguhan pembayaran tersebut secara tertulis;
16.2 Pemberitahuan penangguhan pembayaran memuat rincian keterlambatan dan
keharusan penyedia jasa untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu
sebagaimana tercantum dalam surat pemberitahuan penangguhan pembayaran
tersebut;

SUK-7

Dinas Bina Marga Kabupaten Garut


Tahun 2015
Pengadaan Jasa Konsultansi
Dokumen Pengadaan Langsung

16.3 Bila penyedia jasa terlambat melaksanakan pekerjaan disebabkan oleh


pengguna jasa, maka Pejabat Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat
Komitmen dikenakan perpanjangan waktu pelaksanaan;
16.4 Apabila keterlambatan pelaksanaan pekerjaan terjadi karena keadaan kahar,
maka Pasal 16.1. tidak diberlakukan.

17. KEADAAN KAHAR


17. Yang dimaksud keadaan kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar
kehendak para pihak sehingga kewajiban yang ditentukan dalam kontrak
menjadi tidak dapat dipenuhi;
17.2 Yang digolongkan keadaan kahar adalah :
a. Peperangan;
b. Kerusuhan;
c. Revolusi;
d. Bencana alam, banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah longsor,
wabah penyakit, & angin topan;
e. Pemogokan;
f. Kebakaran;
g. Gangguan industri lainnya.
17.3 Keadaan kahar ini tidak termasuk hal-hal yang merugikan yang disebabkan
oleh perbuatan atau kelalaian para pihak;
17.4 Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh karena terjadinya
keadaan kahar tidak dapat dikenai sanksi;
17.5 Tindakan yang diambil untuk mengatasi terjadinya keadaan kahar dan yang
menanggung kerugian akibat terjadinya keadaan kahar, ditentukan berdasar
kesepakatan dari para pihak;
17.6 Bila terjadi keadaan kahar, maka penyedia jasa memberitahukan kepada
Pejabat Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat Komitmen selambat-lambatnya
dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah terjadinya keadaan kahar;
17.7 Bila keadaan sudah pulih normal, maka secepat mungkin penyedia jasa
memberitahukan kepada Pejabat Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat
Komitmen bahwa keadaan telah kembali normal dan kegiatan dapat
dilanjutkan, dengan ketentuan :
a. Jangka waktu pelaksanaan yang ditetapkan dalam kontrak tetap mengikat.
Apabila harus diperpanjang, maka waktu perpanjangan sama dengan waktu
selama tidak dapat melaksanakan pekerjaan akibat keadaan kahar;
b. Selama tidak dapat melaksanakan pekerjaan akibat keadaan kahar,
penyedia jasa berhak menerima pembayaran sebagaimana ditentukan dalam
kontrak dan mendapat penggantian biaya yang wajar sesuai yang telah
dikeluarkan selama jangka waktu tersebut untuk melaksanakan tindakan
yang disepakati;

c. Bila sebagai akibat dari keadaan kahar penyedia jasa tidak dapat
melaksanakan sebagian besar pekerjaan selama jangka waktu 60 (enam
puluh) hari, maka salah satu pihak dapat memutus kontrak dengan
pemberitahuan tertulis 30 (tiga puluh) hari sebelumnya dan setelah itu
penyedia jasa berhak atas sejumlah uang yang harus dibayar sesuai
dengan ketentuan pemutusan kontrak Pasal 19.8.

18. ITIKAD BAIK


18.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan

SUK-8

Dinas Bina Marga Kabupaten Garut


Tahun 2015
Pengadaan Jasa Konsultansi
Dokumen Pengadaan Langsung

dengan hak dan kewajiban yang terdapat dalam kontrak;


18.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa
menonjolkan kepentingan masing-masing pihak. Bila selama kontrak salah
satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan yang terbaik untuk
mengatasi keadaan tersebut.

SUK-9

Dinas Bina Marga Kabupaten Garut


Tahun 2015
Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan
Dokumen Pengadaan Langsung

19. PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN KONTRAK


19.1 Penghentian kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai;
19.2 Penghentian kontrak dilakukan karena terjadinya hal-hal diluar kekuasaan
(keadaan kahar) kedua belah pihak sehingga para pihak tidak dapat
melaksanakan kewajiban yang ditentukan di dalam kontrak. Dalam hal kontrak
dihentikan, maka Pejabat Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen
wajib membayar kepada penyedia jasa sesuai dengan kemajuan pelaksanaan
pekerjaan yang telah dicapai;
19.3 Pemutusan kontrak dilakukan bilamana penyedia jasa cidera janji atau tidak
memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur di dalam
kontrak. Kepada penyedia jasa dikenakan sanksi sesuai Pasal 19.5;
19.4 Pemutusan kontrak dilakukan bilamana para pihak terbukti melakukan kolusi,
kecurangan atau tindak korupsi baik dalam proses pelelangan maupun
pelaksanaan pekerjaan, dalam hal ini :
a. Penyedia jasa dapat dikenakan sanksi yaitu:
1) Sisa uang muka (bila ada) harus dilunasi oleh penyedia jasa;
2) Pengenaan daftar hitam untuk jangka waktu 2 (dua) tahun.
b. Pejabat pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen dikenakan sanksi
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan
Disiplin Pegawai Negeri Sipil atau ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

19.5 Pemutusan kontrak oleh pengguna jasa.


Sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari setelah Pejabat Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen menyampaikan pemberitahuan rencana
pemutusan kontrak secara tertulis kepada penyedia jasa untuk kejadian tersebut
di bawah ini, Pejabat Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen dapat
memutuskan kontrak. Kejadian dimaksud adalah :
a. Penyedia jasa tidak mulai melaksanakan pekerjaan berdasarkan kontrak
pada tanggal mulai kerja sesuai dengan Pasal 14;
b. Penyedia jasa tidak berhasil memperbaiki suatu kegagalan pelaksanaan,
sebagaimana dirinci dalam surat pemberitahuan penangguhan pembayaran
sesuai dengan Pasal 16.2;
c. Penyedia jasa tidak mampu lagi melaksanakan pekerjaaan atau bangkrut;
d. Penyedia jasa gagal mematuhi keputusan akhir penyelesaian perselisihan;
e. Penyedia jasa menyampaikan pernyataan yang tidak benar kepada
pengguna jasa dan pernyataan tersebut berpengaruh besar pada hak,
kewajiban, atau kepentingan Pejabat Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat
Komitmen;
f. Terjadi keadaan kahar dan penyedia jasa tidak dapat melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan pasal 17.7.c.

Terhadap pemutusan kontrak yang timbul karena terjadinya salah satu kejadian
sebagaimana dirinci dalam huruf a. sampai f. Diatas, Pasal 1266 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata tidak diberlakukan. Atas pemutusan kontrak yang
timbul karena salah satu kejadian diuraikan dalam huruf a. sampai g. penyedia

KAK-10

Dinas Bina Marga Kabupaten Garut


Tahun Anggaran 2015
Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan
Dokumen Pengadaan Langsung

jasa dimasukkan dalam daftar hitam selama 2 (dua) tahun;

19.6 Pemutusan kontrak oleh penyedia jasa sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari
setelah penyedia jasa menyampaikan pemberitahuan rencana pemutusan
kontrak secara tertulis kepada Pejabat Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat
Komitmen untuk kejadian tersebut di bawah ini, penyedia jasa dapat
memutuskan kontrak. Kejadian dimaksud adalah :
a. Sebagai akibat keadaan kahar, penyedia jasa tidak dapat melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan Pasal 17.7.c;
b. Pejabat Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen gagal memenuhi
keputusan akhir penyelesaian perselisihan.

19.7 Prosedur pemutusan kontrak.


Setelah salah satu pihak menyampaikan atau menerima pemberitahuan
pemutusan kontrak, sebelum tanggal berlakunya pemutusan tersebut penyedia
jasa harus :
a. Mengakhiri pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam
pemberitahuan pemutusan kontrak;
b. Mengalihkan hak dan menyerahkan semua hasil pelaksaaan pekerjaan.
Pengalihan hak dan penyerahan tersebut harus dilakukan dengan cara dan
pada waktu yang ditentukan oleh Pejabat Pengguna Anggaran/Pejabat
Pembuat Komitmen;
c. Menyerahkan semua fasilitas yang dibiayai oleh Pejabat Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen;
d. Dalam hal terjadi pemutusan kontrak sesuai dengan Pasal 19.5.,pengguna
jasa tetap membayar hak penyedia jasa sampai dengan batas tanggal
pemutusan, dan jika terjadi pemutusan kontrak sesuai dengan Pasal 19.6.,
selain pembayaran tersebut di atas Pejabat Pengguna Anggaran/Pejabat
Pembuat Komitmen harus membayar pengeluaran langsung yang
dikeluarkan oleh penyedia jasa sehubungan dengan pemutusan kontrak;
e. Sejak tanggal berlakunya pemutusan kontrak, penyedia jasa tidak
bertanggung jawab lagi atas pelaksanaan kontrak.

20. PENYELESAIAN PERSELISIHAN


20.1 Penyelesaian perselisihan dapat melalui :
a. Di luar pengadilan, yaitu dengan cara musyawarah, mediasi, konsiliasi
atau arbitrase di Indonesia;
b. Pengadilan
20.2 Penyelesaian perselisihan lebih lanjut diatur dalam syarat-syarat khusus
kontrak;
20.3 Pengeluaran biaya untuk penyelesaian perselisihan ditanggung kedua belah
pihak sesuai keputusan akhir.

21. BAHASA DAN HUKUM


21.1 Kontrak dibuat dalam bahasa Indonesia serta tunduk kepada peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

KAK-11

Dinas Bina Marga Kabupaten Garut


Tahun Anggaran 2015
Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan
Dokumen Pengadaan Langsung

22. PERPAJAKAN
22.1 Penyedia jasa harus mengetahui, memahami dan patuh terhadap semua
peraturan perundang-undangan tentang pajak yang berlaku di Indonesia dan
sudah diperhitungkan dalam penawaran;
22.2 Perubahan peraturan perundang-undangan tentang pajak yang terjadi setelah
pembukaan penawaran harus dilakukan penyesuaian.

23. KORESPONDENSI
23.1 Komunikasi antara para pihak hanya berlaku bila dibuat secara tertulis;
23.2 Korespondensi dapat dikirim langsung, atau melalui pos, telex/faximile,
kawat;
23.3 Alamat para pihak ditetapkan sebelum tanda tangan kontrak;
23.4 Korespondensi harus menggunakan bahasa Indonesia.

24. PENGGUNAAN PENYEDIA JASA USAHA KECIL TERMASUK


KOPERASI KECIL
24.1 Apabila penyedia jasa yang ditunjuk adalan penyedia jasa usaha
kecil/koperasi kecil, maka pekerjaan tersebut harus dilaksanakan sendiri
oleh penyedia jasa yang ditunjuk dan dilarang diserahkan atau
disubkontrakkan kepada pihak lain;
24.2 Apabila penyedia jasa yang ditunjuk adalah penyedia jasa bukan usaha
kecil/koperasi kecil, maka :
a. Penyedia jasa wajib bekerja sama dengan penyedia jasa usaha
kecil/koperasi kecil, dengan mensubkontrakkan sebagian pekerjaan;
b. Bentuk kerjasama tersebut hanya untuk sebagian pekerjaan, dilarang
men-subkontrak-kan seluruh pekerjaan;
c. Penyedia jasa yang ditunjuk tetap bertanggungjawab penuh atas
pelaksanaan keseluruhan pekerjaan;
d. Apabila ketentuan tersebut di atas dilanggar, maka kontrak akan batal
dan penyedia jasa dimasukkan dalam daftar hitam selama 2 (dua) tahun.

24.3 Penyedia jasa bukan usaha kecil yang terbukti menyalahgunakan fasilitas dan
kesempatan yang diperuntukkan bagi usaha kecil termasuk koperasi kecil
dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak.

25. PENYESUAIAN HARGA


25.1 Penyesuaian harga dilakukan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam
syarat-syarat khusus kontrak. Penyesuaian harga diberlakukan terhadap
kontrak jangka panjang lebih dari 12 (dua belas) bulan.

26. DENDA DAN GANTI RUGI


26.1 Denda adalah sanksi finansial yang dikenakan kepada penyedia jasa,
sedangkan ganti rugi adalah sanksi finansial yang dikenakan kepada
pengguna jasa, karena terjadinya cidera janji terhadap ketentuan yang

KAK-12

Dinas Bina Marga Kabupaten Garut


Tahun Anggaran 2015
Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan
Dokumen Pengadaan Langsung

tercantum dalam kontrak;


26.2 Besarnya denda kepada penyedia jasa atas keterlambatan penyelesaian
pekerjaan adalah 1/1000 (per seribu) dari harga kontrak atau bagian kontrak
untuk setiap hari keterlambatan;
26.3 Besarnya ganti rugi yang dibayar oleh Pejabat Pengguna Anggaran/Pejabat
Pembuat Komitmen atas keterlambatan pembayaran adalah sebesar bunga
terhadap nilai tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku
bunga yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia, atau
dapat diberikan kompensasi sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus
kontrak;
26.4 Tata cara pembayaran dendan dan/atau ganti rugi sesuai ketentuan dalam
syarat-syarat khusus kontrak.

27. KEGAGALAN BANGUNAN


27.1 Kegagalan bangunan yang menjadi tanggung jawab penyedia jasa ditentukan
terhitung sejak penyerahan akhir pekerjaan sesuai dengan umur konstruksi
yang direncanakan dan secara tegas dinyatakan dalam dokumen
perencanaan paling lama 5 (lima) tahun. Jangka waktu pertanggungjawaban
atas kegagalan bangunan ditetapkan dalam syarat-syarat khusus kontrak;
27.2 Pelaksanaan ganti rugi atas kegagalan bangunan dapat dilakukan melalui
mekanisme pertanggungan (asuransi) sesuai dengan Pasal 7.1.

B. KETENTUAN KHUSUS

28. KEWENANGAN ANGGOTA KONSULTAN


28.1 Apabila penyedia jasa adalah sebuah perusahaan kerjasama operasi (KSO)
yang beranggotakan lebih dari sebuah penyedia jasa, anggota KSO tersebut
memberi kuasa kepada salah satu anggota KSO untuk bertindak dan
mewakili hak-hak dan kewajiban-kewajiban anggota penyedia jasa lainnya
terhadap Pejabat Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat Komitmen.

29. KEWAJIBAN PENYEDIA JASA


29.1 UMUM
a. Standar Pelaksanaan jasa
Penyedia jasa harus melaksanakan kontrak dengan penuh tanggung
jawab, ketekunan, efisiensi dan ekonomis serta memenuhi kriteria
teknik profesional dan melindungi secara efektif semua fasilitas yang
berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
b. Hukum
Penyedia jasa dalam melaksanakan layanan jasa sesuai dengan hukum
yang berlaku di Indonesia. Pejabat Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat
Komitmen secara tertulis akan memberitahukan kepada penyedia jasa
mengenai kebiasaan setempat.

29.2 Pertentangan kepentingan


a. Penyedia jasa tidak akan mengambil keuntungan untuk mereka sendiri dari

KAK-13

Dinas Bina Marga Kabupaten Garut


Tahun Anggaran 2015
Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan
Dokumen Pengadaan Langsung

komisi usaha (Trade Commission), rabat (discount) atau pembayaran-


pembayaran lain yang berhubungan dengan kegiatan pelaksanaan
pekerjaan;
b. Penyedia jasa setuju bahwa selama pelaksanaan kontrak, penyedia jasa
dinyatakan tidak berwenang untuk melaksanakan pekerjaan yang tidak
sesuai dengan kontrak;
c. Penyedia jasa, sub penyedia jasa dan personil penyedia jasa harus
menentang secara langsung atau tidak langsung kegiatan yang akan
menimbulkan pertentangn kepentingan (conflict of interest) dengan
kegiatan yang merupakan tugas penyedia jasa.

29.3 Pemeriksa Keuangan


a. Penyedia jasa harus menyimpan catatan dan perhitungan biaya yang akurat
dan sistematis dalam bentuk dan rincian yang dapat digunakan untuk
menetapkan secara akurat bahwa telah dikeluarkan biaya.
b. Catatan tersebut disusun penyedia jasa yang memuat pelaksanaan tugas
bulan dan rincian jenis tugas setiap hari, digunakan untuk menyusun
tagihan atas imbalan jasa dari masing-masing personil. Catatan ini harus
ditandatangani oleh Pemimpin tim dan Pejabat Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen sebelum Pejabat Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen mengesahkan pembayaran.
c. Pejabat Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen berhak
memeriksa catatan dan perhitungan biaya dan membuat rekaman catatan
dan perhitungan biaya tersebut sampai 12 (dua belas) bulan setelah tanggal
penyelesaian pekerjaan.

29.4 Tindakan penyedia jasa yang perlu mendapat persetujuan Pejabat Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.
Penyedia jasa harus mendapatkan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari
Pejabat Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen untuk :
a. Mobilisasi personil;
b. Membuat subkontrak dengan cara seleksi, waktu, dan kualifikasi dari
sub penyedia jasa.

29.5 Hak pemilikan atas laporan, data, dan dokumen lainnya :


a. Semua laporan, data dan dokumen lainnya yang terkait dengan pekerjaan
yang dihimpun atau disusun selama berlangsungnya pelaksanaan
pekerjaan harus dirahasiakan dan setelah penyelesaian pekerjaan menjadi
milik Pejabat Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen;
b. Penyedia dapat menyimpan satu rekaman laporan, data dan dokumen
lainnya dan penyedia jasa dilarang menggunakan untuk keperluan yang
tidak ada kaitannya dengan kontrak tanpa mendapatkan persetujuan dari
Pejabat Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.

29.6 Hak pemilikan, pemeliharaan dan pengembalian peralatan :

KAK-14

Dinas Bina Marga Kabupaten Garut


Tahun Anggaran 2015
Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan
Dokumen Pengadaan Langsung

a. Peralatan yang disediakan oleh Pejabat Pengguna Anggaran/Pejabat


Pembuat Komitmen atau dibeli oleh penyedia jasa atas nama Pejabat
Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen adalah milik Pejabat
Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen;
b. Peralatan yang disediakan oleh Pejabat Pengguna Anggaran/Pejabat
Pembuat Komitmen dan digunakan oleh penyedia jasa dalam rangka
pelaksanaan pekerjaan harus dipelihara oleh penyedia jasa dan dalam
keadaan siap digunakan, atas beban biaya penyedia jasa;
c. Segera setelah penyelesaian pekerjaan, semua peralatan milik Pejabat
Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen yang digunakan
penyedia jasa harus dikembalikan kepada Pejabat Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen dalam keadaan baik dan berfungsi.

30. TANGGUNG JAWAB PENYEDIA JASA


30.1 Penyedia jasa harus bertanggungjawab secara profesional (professional
responsibility / liabilities) terhadap pekerjaan yang dilaksanakan;
30.2 Apabila terjadi kegagalan dalam melaksanakan pekerjaan, penyedia jasa
harus memperbaiki tanpa mendapat tambahan biaya dan apabila hasil
perbaikan tidak dapat diterima, maka penyedia jasa harus mengembalikan
biaya sebesar biaya langsung personil tenaga ahli dan sub tenaga ahli yang
telah diterima;
30.3 Penyedia jasa harus mengganti kerugian yang timbul akibat kelalaian
penyedia jasa dalam melaksanakan pekerjaan.

31. PERSONIL KONSULTAN DAN SUB-KONSULTAN


31.1 Umum
Pekerjaan harus dilaksanakan oleh personil penyedia jasa atau sub-
penyedia jasa berdasarkan kualifikasi dan pengalamannya yang disetujui
oleh Pejabat Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen sesuai
ketentuan dalam jadwal penugasan personil.

31.2 Personil inti :


a. Supervision Engineer
Penyedia jasa harus menunjuk seorang Supervision Engineer yang
memenuhi persyaratan, dan bertempat tinggal tetap ditempat tugas
sepanjang waktu pelaksanaan pekerjaan, kecuali selama cuti atau bila
diijinkan oleh Pejabat Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat
Komitmen.
Supervision Engineer harus selalu berhubungan dengan Pejabat
Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen selama pelaksanaan
pekerjaan.
Supervision Engineer adalah wakil sah penyedia jasa, kecuali
ditentukan lain oleh penyedia jasa dengan persetujuan Pejabat
Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen
b. Tenaga Ahli
Penyedia jasa harus :

KAK-15

Dinas Bina Marga Kabupaten Garut


Tahun Anggaran 2015
Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan
Dokumen Pengadaan Langsung

1) Mempekerjakan tenaga ahli yang ditunjuk dalam jadwal penugasan


personil, kecuali bila diperlukan lain untuk kepentingan pekerjaan ;
2) Menjamin bahwa tenaga ahli hanya akan dipekerjakan untuk
memenuhi penugasan berdasarkan kontrak, kecuali bila diperlukan
untuk pelaksanaan tugas tambahan berdasarkan instruksi Pejabat
Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen ;
3) Mengadakan tenaga ahli pengganti dengan kualifikasi setara atau
lebih tinggi, dengan biaya langsung per orang bulan yang telah
disepakati bila ada tenaga ahli yang ditunjuk tidak sanggup untuk
melaksanakan penugasan dalam waktu selambat-lambatnya 14
(empat belas) hari.
Biaya mobilisasi dan demobilisasi tenaga ahli pengganti adalah
tanggung jawab penyedia jasa.

31.3 Persetujuan Personil


Personil inti dan sub konsultan yang telah disetujui oleh Pejabat Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen harus memberikan data dirinya dan
surat keterangan dan tidak mengidap penyakit berbahaya/menular.

31.4 Mobilisasi personil


a. Personil yang namanya tercantum dalam jadual penugasan personil atau
personil pengganti yang disetujui, dapat dimobilisasi setelah dikeluarkan
Surat Perintah Mulai Kerja oleh Pejabat Pengguna Anggaran/Pejabat
Pembuat Komitmen.
b. Sebelum mobilisasi personil, penyedia jasa harus memberitahukan secara
tertulis kepada Pejabat Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.
Bila ada mobilisasi personil yang tidak dilaksanakan, penyedia jasa harus
memberitahukan alasannya secara tertulis.
c. Bila terjadi perubahan mobilisasi, penyedia jasa harus menyampaikan
perubahan jadual kepada Pejabat Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat
Komitmen untuk mendapatkan persetujuan.

31.5 Tanggung jawab atas personil


a. Penyedia jasa bertanggung jawab atas kemampuan personilnya dan
menjamin tingkah laku pribadi mereka dengan memilih dan
mempekerjakan personil yang berkualifikasi dan kemampuannya baik.
b. Penyedia jasa harus memegang teguh rahasia pekerjaan. Penyedia jasa
harus melarang dan mencegah personilnya memberitahu kepada
seseorang atau suatu badan hukum mengenai informasi yang bersifat
rahasia selama pelaksanaan pekerjaan, kecuali dengan persetujuan
Pejabat Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.
c. Penyedia jasa dan personilnya harus menjaga kepentingan pekerjaan
dengan menyimpan semua informasi, dokumentasi, data, peta, gambar
dan laporan.
d. Personil penyedia jasa yang ditugaskan tidak diperkenankan terlibat
dalam kegiatan usaha lain selama pelaksanaan tugasnya.

KAK-16

Dinas Bina Marga Kabupaten Garut


Tahun Anggaran 2015
Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan
Dokumen Pengadaan Langsung

31.6 Waktu kerja dan lembur


a. Jam kerja dan waktu cuti untuk personil inti mengikuti ketentuan
syarat-syarat khusus kontrak.
b. Waktu kerja tenaga kerja asing yang dimobilisasi ke Indonesia dihitung
sejak kedatangannya di Indonesia sesuai dengan surat perintah
mobilisasi.
c. Tenaga kerja tidak berhak untuk dibayar atas pekerjaan lembur atau
sakit atau libur, karena perhitungan upah sudah mencakup hal-hal
tersebut.
d. Pejabat Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen dan penyedia
jasa harus bersama-sama menetapkan pengaturan kerja, agar pelaksanaan
dapat dilakukan secara efisien dan efektif.
e. Penyedia jasa harus bertanggungjawab atas kepatuhan personilnya pada
jam kerja, dengan mengisi daftar hadir yang diketahui oleh Pejabat
Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.
f. Pelaksanaan tugas dan perjalanan dinas diluar waktu kerja harus
mendapat ijin dari pengguna jasa, dan personil penyedia jasa harus
melaksanakan tugas tambahan yang diperlukan, tanpa membayar.

31.7 Penggantian dan perpindahan tenaga kerja


a. Penggantian dan perpindahan tenaga inti hanya dapat dilaksanakan
dengan persetujuan tertulis pengguna jasa. Bila terdapat hal-hal
penting yang mengharuskan penggantian, maka atas persetujuan
pengguna jasa dapat dilakukan penggantian tenaga inti dengan yang
kualifikasinya setara atau lebih baik tanpa tambahan biaya.
b. Apabila Pejabat Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen
menilai bahwa personil dari penyedia jasa tidak mampu melaksanakan
pekerjaan dengan baik atau berkelakuan tidak baik, Pejabat Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen segera memerintahkan secara
tertulis kepada penyedia jasa untuk menggantikan personil dengan
kualifikasi keahlian yang setara atau lebih tinggi.
c. Bila Pejabat Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen
menemukan personil dari penyedia jasa yang melakukan kesalahan
serius atau terlibat tindak kejahatan, atau mengabaikan pekerjaan yang
menjadi tugasnya maka Pejabat Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat
Komitmen dapat secara tertulis meminta penggantian.
d. Dalam waktu tidak lebih dari 14 (empat belas) hari sejak diterimanya
surat penggantian personil, penyedia jasa harus mengganti personil
tanpa penambahan biaya. Apabila dalam waktu 14 (empat belas) hari
terlampaui, maka penyedia jasa harus melaporkan kepada Pejabat
Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen disertai alasannya.

32. PENANGGUHAN HAK PEMBAYARAN


32.1 Pejabat Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen memberitahukan
secara tertulis kepada penyedia jasa tentang penangguhan hak pembayaran

KAK-17

Dinas Bina Marga Kabupaten Garut


Tahun Anggaran 2015
Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan
Dokumen Pengadaan Langsung

sesuai dengan proporsi, bila penyedia jasa tidak melakukan kewajiban


sebagaimana mestinya, disertai alasan yang dapat diterima dan diberi
kesempatan kepada penyedia jasa untuk memperbaiki dalam jangka waktu
tertentu.
32.2 Penyedia jasa harus segera melaporkan kepada Pejabat Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen apabila timbul kejadian atau
keadaan yang dapat menghambat atau menghalangi penyelesaian
pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan dengan
mengusulkan tindakan yang perlu dilakukan.

Garut, Juli 2015


Pejabat Pembuat Komitmen
Rehabilitasi / Penggantian Jembatan

ANDRI KRISDIAN, ST.


NIP : 19770916 201001 1 001

KAK-18

Dinas Bina Marga Kabupaten Garut


Tahun Anggaran 2015
Pengadaan Jasa Konsultansi
Dokumen Pengadaan Langsung

KAK-19

Dinas Bina Marga Kabupaten Garut


Tahun Anggaran 2015

Anda mungkin juga menyukai