Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur mari kita panjatkan ke Illahi robbi, karena atas berkat Rahmat dan
karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan Praktikum Mekanika Fluida
dan Hidraulika.
Tidak lupa Shalawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada Baginda
Rasulullah Muhammad SAW.
Dalam penulisan dan penyusunan Laporan Praktikum ini, penulis mendapat
berbagai tantangan dan rintangan yang mungkin saja dapat menghentikan penulisan dan
penyusunan Laporan Praktikum ini. Namun dengan penuh keikhlasan hati, banyak yang
membantu dan memberikan motivasi pada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Ibu Ir. Ida Farida, MT. Selaku ketua jurusan teknik sipil.
2. Bapap Sulwan Permana selaku dosen pembimbing praktikum Mekanika fluida dan
Hidraulika..
3. Rekan-rekan seperjuangan di Teknik Sipil angkatan 2012.
Kesalahan dan kekurangan penulis yakini ada pada laporan praktikum ini, baik itu
karena kekhilafan, karena ketidaktahuan penulis. Untuk itu penulis mengharapkan kritikan
dan saran yang konstruktif yang akan membantu kami dalam penyusunan yang lebih baik.
Akhir kata penulis berharap semoga Laporan Praktikum ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang berkepentingan.
Penyusun
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Hidrolika adalah bagian dari mekanika yang mempelajari keseimbangan dan gerak
dari air. Hidrolika diperlukan sebagai pengalaman atau pengetahuan dasar untuk menentukan
dan mendirikan bangunan dan air. Yang dimaksud dengan bangunan air adalah bangunan
irigasi, pengendalian banjir, bendungan, pelabuhan, teknik penyehatan, perlindungan pantai,
serta bangunan-bangunan lainnya yang berhubungan dengan air.
Tujuan hidrolika adalah mencari rumus atau hukum yang dapat menggambarkan
peristiwa di atas dan diturunkan dari rumus atau hukum yang diketahui dari mekanika. Pokok
dari tujuan ini adalah memanfaatkan peristiwa dan gejala alam untuk kepentingan manusia.
Tanpa pokok ini tidak perlu kita memperdalam pengetahuan, karena akhirnya akan merusak
lingkungan juga.
Tetapi, karena kurangnya pengetahuan kita mengenai alam, maka rumus tidak dapat
menggambarkan peristiwa dengan sempurna, karena itu perlu dimasukan koefisien yang
ditentukan dari peninjauan atas pengamatan dalam alam atau dalam model atau dalam
percobaan.
Dalam teknik sipil, pengetahuan Hidrolika diperlukan untuk :
Merencanakan bangunan air
Memeriksa perhitungan dan perencanaan bangunan air
Memeriksa dan menilai keadaan di lapangan dari bangunan air, sungai, pantai dan
lain-lain aliran serta akibatnya.
Karena tidak semua peristiwa alam dapat dihitung, maka untuk memantapkan rencana
suatu bangunan air yang penting diperlukan suatu penyelidikan model. Untuk itu diadakan
Praktikum Hidrolika yang pada dasarnya membuktikan kenyataan-kenyataan yang ada di
alam.
1
BAB II
TAHAP PENGUJIAN
2.1.3 PENGANTAR
1. Mengukur debit : Q = Vo 1/T(m3/det)
Vol = Volume air tertampung diember, diukur dengan gelas ukur
T = Waktu tampung, dimana dengan stpwatch
2. Kehilangan tinggi tekan pada pipa lurus :
Persamaan Bernoulli
2
Rumus Darcy-Weisbach
Hf = f L/d . V2 / 2g
Dimana f = koefisien kehilangan energi akibat gesekan (frichion) dari Mordy, fungsi
dari bilangan Reynold (gambar 1.2)
L = panjang pipa (m)
d = diameter dalam pipa (m)
V = kecepatan aliran
3. Bilangan Reynold
Re = v.d / v
Dimana = kekentalan kinetis fluida (air) dimana harganya dipengaruhi oleh
temperatur (table 1.2)
3
6. Apabila permukaan air pada selang-selang Pizometer sudah cukup datar tetapi
belum memberikan nilai selisih permukaan air pada masing-masing selang sebagai
indek koreksi.
7. Tutup kran awal (kran-1), arus kran akhir (kran-2) tetap pada posisi tertutup
juga. Pipa tersebut siap digunakan.
8. Lakukan langkah 1 s/d 7 di atas untuk pipa berikutnya
9. Ketiga pipa siap digunakan (ingat jangan lupa mencatat indek-koreksi selang
Pizometer untuk masing-masing pipa
a. Percobaan 1
LEMBAR PENGAMATAN
Tabel 2.1 Indek koreksi tabung Pizometer
4
0 0 0 0 0
37 37 37 37 37
II - 2 1 inchi 100 100 100 100
0 0 0 0 0
75 75 75 75 75
II - 3 0,5 inchi 100 100 100 100
0 0 0 0 0
5
Percobaan 1.
Nomor Pipa :1
Diameter
: 2 inchi = 5,08 x10-2 meter
Pipa
6
Pengukuran debit
Nomor Pipa :2
Diameter
: 1 inchi = 2,54 x10-2 meter
Pipa
7
Pengukuran debit
Nomor Pipa :3
Diameter : 0.5
= 1,27 x10-2 meter
Pipa inchi
8
2.2.1. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa dapat melihat profil muka
aliran melalui ambang lebar.
2. Mahasiswa dapat memahami tentang
energi minimum (E min) dan kedalaman kritis (Yc)
3. Ambang lebar sebagai pengukur debit
2.2.3 PENGANTAR
Persamaan Energi Spesifik:
E = Y + V2 /2g = Y + 1 /2g (Q2 /A2)
Apabila besar debit Q adalah konstan, maka :
dE / dy = 1- Q2 / g A3 dA / dy, untuk saluran berpenampung empat persegi : dA
/ dy = T (lebar permukaan air) = b
E akan mencapai nilai minimum bila dE / dy = 0, atau Q3 / gA3 * T=1
Q2 =1
g.b2.y3
(V2) = Fr = 1 (aliran kritis)
g.y
Y = Yc (kedalaman kritis)
9
V12 / 2g
H Vc2 / 2g
Hu
Q
Y1 Yc
P Lc
BW
10
H = Yc + Vc2 = 3 x Yc
2g 2
Yc = 3 x H
2
qi = Vc x Yc = 1,075 x H 3/2 , (Debit persatuan ideal)
q = Cdi x 1,075 x H 3/2 = 2/3 x Cd 2g x H 3/2
Cd : dikenal sebagai koefisien debit (untuk ambang lebar)
11
3. Setiap pengukuran debit dilakukan pula
pembacaan permukaan air di tabung Peizometer.
4. Ulangi prosedur di atas untuk 3 debit
yang berbeda-beda (biasanya dilakukan dari debit besar ke debit kecil)
No Tabung
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jarak Antar
80 15 30 30 30 80 30 15 80
Tabung
Bacaan Muka
165 165 165 165 165 165 165 165 165 165
Air
Indeks Tabung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tabel 2.5 Index Koreksi Tabung Peizometer
Bacaan I II
12
Tabel 2.6 Bacaan Tabung Peizometer
Q = g b 2 Yc 3
13
Lembar Data Percobaan 2.2
Pengukuran debit dengan lebar saluran = 8,1 cm = 8,1 x 10-2 meter
Tabel 2.7 Pengukuran Debit
14
PERCOBAAN I
15
Percobaan 2.2
BACAAN PIZOMETER
Tabel 2.8 Indeks koreksi tabung Pizometer Percobaan 1
BAB III
PENUTUP
16
3.1 Kesimpulan
Dari data-data yang telah didapatkan dari percobaan ini kita dapat dengan
mudah menghitung debit air yang di pakai pada percobaan tersebut. Selain itu, kita
juga dapat menghitung bilangan Reynold.
Juga kita dapat melihat profil muka aliran melalui ambang lebar. Dan dapat
memahami tentang energi minimum ( Emin ) dan kedalaman kritis ( Yc ) dari profil aliran
yang telah diketahui.
3.2 Saran
Dalam kegiatan praktikum sebaiknya diadakan persiapan yang lebih matang
agar dalam pelaksanaannya dapat dengan mudah dipahami dan tidak akan ada
manipulasi data.. Dan diharapkan adanya koordinasi antara lembaga dengan
mahasiswa, agar mahasiswa mempersiapkan materi-materi yang akan dipraktekkan.
Mudah-mudahan saran ini dapat menjadi tolak ukur untuk praktikum yang
akan datang.
17