Oleh :
Nama : Nursia
NIM : G 701 14 024
Kelas :C
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FARMASI
PALU
2018
DAFTAR ISI
SAMPUL ...............................................................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................
II.Tujuan ............................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................
III.Materi ...........................................................................................................
IV.Metode .........................................................................................................
V.Hasil ..............................................................................................................
BAB III PEMBAHASAN .....................................................................................
BAB IV PENUTUP ...............................................................................................
A. Kesimpulan .................................................................................................
B. Saran ............................................................................................................
BAB III PENUTUP ...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Sitologi
Sel adalah struktural terkecil dan fungsional dari suatu makhluk hidup yang
secara independen mampu melakukan metabolisme, reproduksi dan kegiatan
kehidupan lainnya yang menunjang kelangsungan hidup sel itu sendiri. tubuh
makhluk hidup tersusun atas sel-sel sehingga sel disebut satuan struktural makhluk
hidup.(Agus Purnomo.2003)
Suatu sel dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri-ciri
kehidupan antara lain melakukan aktifitas metabolisme, mampu beradaptasi dengan
perubahan lingkungannya, peka terhadap rangsang, dan ciri hidup lainnya. Suatu sel
hidup harus memiliki protoplas, yaitu bagian sel yang ada di bagian dalam dinding
sel. Protoplas dibedakan atas komponen protoplasma dan non protoplasma.
Komponen protoplasma yaitu terdiri atas membran sel, inti sel, dan sitoplasma
(terdiri dari organel-organel hidup).(Zainal, 2000)
Sel hanya berupa ruangan kosong saja. Sel mati sendiri asalnya dari sel
hidup. Sel menjadi mati disebabkan karena berbagai faktor, misalnya faktor genetik
maupun faktor lingkungan. Sedangkan yang akan dibahas dalam praktikum ini
adalah sel mati karena faktor genetik, maksudnya sel tersebut mati karena telah
mencapai umur yang memang telah ditentukan secara genetik.(Zeny, 2003)
Kebanyakan tumbuhan mewarisi plastida hanya dari induknya. Angiosperma
umumnya mewarisi plastida dari induk betina, sedangkan beberapagimnospermae
mewarisi plastida dari induk jantan. Alga juga mewarisi plastida dari salahsatu
induknya (Robert RW,J.Kenneth H.2007).
III. MATERI
Alat alat yang digunaka dalam praktikum sitologi ini adalah mikroskop,
object glas+cover glass, laporan sementara, silet, kamera, alat tulis, baki preparat
dan pipet tetes.
Bahan yang digunakan pada acara praktikum sitologi ini adalah rambut buah
kapuk randu (Ceiba pentandra), selaput dalam bawang merah (Allium cepa), Irisan
Melintang Umbi wortel (Daucus carota), Amilum kentang (Solanum Tuberosum),
Amilum Jagung (Zea mays), tepung beras (Oryza sativa), dan irisan membujur tulang
daun pepaya (Carica papaya).
IV. Metode
1. Sehelai kapuk randu diambil lalu diletakkan di atas gelas benda, dan dineteskan air
biasa satu atau dua tetes, lalu ditutup dengan gelas penutup. Jangan sampai terbentuk
gelembung udara.
2. Dibuat penampang melintang bahan empulur ubi kayu dan umbi Akar. Selanjutnya
diletakkan di atas gelas benda dan menetesi akuades, lalu tutup dengan gelas
penutup.
4. Diambil selaput dalam dari umbi lapis bawang merah dengan menggunakan jarum
preparat/pinset. Selanjutnya mengerjakan seperti prosedur (1).
5. Dibelah umbi kentang dan jagung serta beras, lalu ditusuk-tusuk dengan jarum
preparat, air tetesan tersebut dioleskan pada gelas benda, selanjutnya mengerjakan
seperti prosedur (1).
6. Diamati di bawah mikroskop semua bahan preparat yang telah dibuat difoto dan
menggambar preparat sesuai yang anda lihat dan melengkapi dengan keterangan
yang lengkap.
V.HASIL
Keterangan:
1. Dinding Sel
1 2. Air Space
Keterangan:
1 1.Dinding sel
2.Nukleus
3.Sitoplasma
2
Gambar 2. Ø.L. Selaput bagian dalam Umbi Lapis Alium cepa (Bawang)
Perbesaran 100X
Keterangan
1,Karotin
2.Dinding sel
1
2
1 1.Dinding Sel
Sel tumbuhan mempunyai bagian sel hidup dan sel mati, sel yang hidup
mempunyai protoplasma, maka sel tersebut dikatakan masih hidup dengan
pengertian bahwa sel dalam keadaan normal atau wajar. Bagian-bagian yang hidup
dalam sel adalah :
1. Nukleus atau inti sel, berbentuk bulat atau lonjong terdapat pada plasma sel
(sitoplasma).
2. Sitoplasma atau plasma sel atau plasma, merupakan zat cair yang lengket,
lebih kental dari pada air, berbutir-butir halus, terdapat diantara dinding sel
dan inti sel.
3. Plastida, merupakan zat-zat pembawa warna, mempunyai ukuran lebih kecil
dari pada inti sel dan terdapat dakam plasma.
Mitokondria atau kondriosoma, merupakan benda-benda berbentuk batang,
lonjong atau butir-butir kecil (Hidayat, 1995)
Berikut adalah tabel perbedan antara sel tumbuhan dan sel hewan
Bagian-Bagian Sel Sel Tumbuhan Sel Hewan
Dinding Sel Ada Tidak ada
Kloroplas Ada Tidak ada
Vakuola Ada (besar) Tidak ada (kecil)
Sentriol Tidak ada Ada
Sentrosom Tidak ada Ada
Plastida Ada Tidak ada
(Sutrian, 2004).
Sel tumbuhan memilki struktur yang berbeda dengan sel hewan. Sel
tumbuhan terdiri dari membran sel, sitoplasma, retikulum endoplasma, inti sel
(nukleus), mitikondria, ribosom, plastida dan vakuola (Sumadi, 2000). Pada setiap
organ – organ sel memilki fungsi yang berbeda dan karateristik yang berbeda
(Friend, 1999).
Sel Tumbuhan, bagian terluar dari sel tumbuhan adalah dinding sel. Dinding
sel berfungsi sebagai pelindung dan penunjang. Dinding yang terbentuk pada waktu
sel membelah disebut dinding primer dan setelah mengalami penebalan, berubah
menjadi dinding sekunder. Dinding primer sel merupakan selaput tipis yang tersusun
atas serat-serat selulosa. Serat ini amat kuat daya regangnya. Dinding sel yang kaku
tersusun atas polisakarida: hemiselulosa dan pektin.(Nugroho, 2006).
Sel rambut buah Ceiba pentandra terdapat dinding sel, sitoplasma, dan ruang
udara. Dinding sel empulur batang Manihot esculenta berbentuk hexagonal (segi
enam). Sel selaput Allium cepa adalah dinding sel dan inti sel, didalam bawang
merah terdapat pigmen yang menyebabkan sel jaringan yang berwrna merah
(Chandra, 2001). Capsicum annuum terdapat kromoplas mempunyai bentuk dan
ukuran yang bervariasi, kromoplas berwarna kuning (xantofil), berwarna merah
(likopeni), atau berwarna jingga (karotenoid) (Sumardi dan Agus, 1992)
VI. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Macam-macam bentuk sel tumbuhan yaitu sel berbentuk seperti batang, sel
berbentuk persegi panjang dan sel berbentuk tidak beraturan.
2. Bagian sel yang hidup yaitu memiliki nukleus, sitoplasma, plastida, dan
mitokondria.
B. Saran
Saran untuk praktikum kali ini adalah dalam pembuatan preparat diharapkan
benar-benar tipis agar bentuk sel dapat terlihat dengan jelas pada saat diamati di
bawah mikroskop.
DAFTAR PUSTAKA