Telp. (0431) 351024-354033, Fax (0431) 352721, Kotak Pos : 10 Tomohon 95441
DAFTAR ISI
i
BAB I
PENDAHULUAN
Pedoman pelayanan rawat inap ini bertujuan sebagai petunjuk dalam memberikan
pelayanan di rawat inap.
1
Menyediakan lahan praktek bagi mahasiswa dan siswa sesuai standard.
1. Pre dan post conference mahasiswa praktek
2. Proses bimbingan kepada mahasiswa, siswa dari clinical instruktur dan clinical
teacher masing- masing profesi
3. Penilaian kepada mahasiswa,siswa dari clinical instruktur dan clinical teacher
masing- masing profesi
2
Ruang untuk pasien yang memerlukan asuhan dan pelayanan keperawatan dan
pengobatan secara berkesinambungan lebih dari 24 jam. Di RSU GMIM
Bethesda Tomohon memiliki 9 ruang perawatan yang terdiri dari: Ruang
Bethesda, Debora, Yohanes, Markus, Maria, Hanna, Elisabeth, Yehezkiel
Debora 10 12 1 23
Yohanes 6 17 23
Markus 2 4 16 22
Maria 2 4 12 12 30
Hanna 18 18
Elisabeth 8 8 10 10 12 48
Yehezkiel 13 3 2 18
Jumlah 20 6 22 26 24 10 12 45 19 196
3
- Sofa untuk keluarga yang bisa di gunakan untuk istirahat.
- TV.
- AC.
- Lemari Es.
- Kamar mandi dalam.
- Wastafel.
- Air panas, Dispenser
4
a. Ruang untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian asuhan dan
pelayanan keperawatan ( pre dan post conference, pengaturan tugas ) &
dokumentasi.
b. Ruang untuk melakukan kegiatan administrasi seperti pendataan pasien,
penandatanganan surat pernyataan keluarga pasien ( informed consent ),
rekam medis pasien.
5. Ruang Perawat
Ruang ganti pakaian, menyimpan tas dan untuk istirahat.
7. Spoolhoek
Ruang untuk membuang kotoran bekas pelayanan pasien, seperti urine, feses,
muntahan, darah. Tersedia kran air untuk mencuci alat kotor.
9. Pantri / dapur
5
Ruang untuk menyiapkan makanan & minuman bagi pasien yang ada di ruang
rawat inap.
10. Gudang
Ruang untuk menyimpan barang / bahan & peralatan untuk keperluan
ruang rawat inap.
6
I.E. LANDASAN HUKUM
7
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
8
bahan-bahan, dan lain-lain dari berbagai pihak dengan meyakini bahwa RSU RSU GMIM
Bethesda Tomohon ini adalah anugerah Tuhan Allah. Keyakinan beliau bahwa keberadaan
gereja dalam dunia adalah untuk melayani dunia dan disadarinya bahwa fungsi gereja
dalam pelayanan diakonia antara lain melalui pelayanan rumah sakit. Hal ini sejalan dengan
apa yang dikemukakan di atas oleh para penginjil bahwa perlu melaksanakan usaha
pelayanan kesehatan untuk masyarakat dimana manusia seutuhnya adalah sasaran
pelayanan. Usaha pelayanan kesehatan oleh gereja sesungguhnya adalah tugas panggilan
diakonal gereja sebagaimana dikemukakan dalam I Petrus 4: 7-
11. Misi ini menjadi landasan utama pengembangan pelayanan RSU RSU GMIM
Bethesda Tomohon sampai saat ini dan di masa mendatang. Dalam percakapan Ds. AZR
Wenas dengan Dr. BA. Supit, beliau mengatakan suatu nubuat sebagai berikut: Saya
melihat bahwa di kemudian hari, bagaimanapun sulitnya soal keuangan dan keadaan
lainnya akan muncul satu Rumah Sakit GMIM yang lebih baik, lebih bagus demi pelayanan
gereja terhadap masyarakat daerah ini. Hal ini menjadi kenyataan dikemudian hari bahwa
kita yang hidup saat ini memiliki suatu pelayanan rumah sakit yang dapat dibanggakan.
9
BAB III
VISI, MISI, NILAI, TUJUAN, MOTTO
RUMAH SAKIT RSU GMIM BETHESDA TOMOHON
Berdasarkan kesadaran dan pemahaman serta pengalaman yang ada maka dalam
waktu 4 tahun 2010-2014 RSU RSU GMIM Bethesda Tomohon menetapkan VISI, MISI
dan TUJUAN sebagai berikut:
o VISI : MENJADI RUMAH SAKIT UMUM DAN JEJARING PENDIDIKAN
TERSTANDAR DENGAN LAYANAN SPESIALISTIK KOMPREHENSIF,HOLISTIK
o MISI
o Menyelenggarakan pelayanan medis dasar dan spesialistik lain yang
komprehensif terstandar
o Melaksanakan paleyanan kesehatan holistik sumber daya yang berkualitas
o Menyediakan sarana prasarana untuk pendidikan dan pelatihan
o TUJUAN STRATEGIS:
o Menjadi rumah sakit yang baik dan terkenal sebagai pemberi pelayanan
kesehatan;
o Menjadi rumah sakit yang unggul dalam pelayanan pendidikan kesehatan,
o Memiliki nama baik sebagai reputasi rumah sakit di masyarakat dan industri
kesehatan.
o MOTO
MENABUR KASIH , DIBERKATI UNTUK MELAYANI
o PEDULI, Mengindahkan atau memperhatikan kebutuhan pelanggan baik diminta
atau tidak.
o TANGGUNG JAWAB, Kewajiban untuk menanggung segala akibat dalam
memberikan pelayanan terhadap pelanggan.
o JUJUR, Ketulusan dan keikhlasan dengan berkata apa adanya atau tidak
melakukan kecurangan /berbohong baik untuk dirinya maupun untuk kepentingan
pelanggan.
10
o DEDIKASI, Mengabdikan diri atau mengorbankan tenaga, pikiran dan waktu untuk
memberikan pelayanan yang baik terhadap pelanggan.
o PROFESIONAL, Melayani pelanggan berdasarkan keahlian tertentu dengan
memegang teguh etika profesi.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT UMUM GMIM BETHESDA TOMOHON
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI RAWAT INAP
DIREKTUR
PELAKSANA
PELAYANAN
DOKTER
,PERAWAT,
PENUNJANG
BAB VI
URAIAN JABATAN
Uraian Tugas :
1) Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi :
a) Merencanakan jumlah, jenis peralatan keperawatan serta
tenaga lain sesuai kebutuhan unit rawat inap
b) Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan/asuhan
keperawatan yang akan diselenggarakan sesuai kebutuhan
pasien
2) Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan (P2),
meliputi :
a) Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan di unit
rawat inap
b) Menyusun daftar dinas tenaga perawatan, sesuai kebutuhan
dan ketentuan yang berlaku
c) Melaksanakan program orientasi bimbingan dan penilaian
kepada tenaga perawatan baru
d) Memberikan pengarahan dan motivasi kepada tenaga
perawatan untuk melaksanakan asuhan keperawatan sesuai
ketentuan/standar
e) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara
bekerjasama dengan berbagi pihak yang terlibat dalam
pelayanan di unit rawat inap
f) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang
keperawatan antara lain melalui pertemuan ilmiah
g) Mengenal jenis dan kegunaan barang/peralatan serta
mengusahakan pengadaannya sesuai kebutuhan pasien agar
tercapai pelayanan optimal
h) Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat
kesehatan, obat dan barang lain yang dibutuhkan di unit rawat
inap
i) Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan
agar selalu dalam keadaan siap pakai
j) Mempertanggujawabkan pelaksanaan inventarisasi peralatan
k) Mendampingi dokter selama kunjungan keliling (visite dokter)
untuk memeriksa pasien dan mencatat program pengobatan,
serta menyampaikannya kepada staff untuk melaksanakannya
l) Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatannya di
ruang rawat menurut tingkat kegawatan, infeksi dan non
infeksi, untuk memudahkan pemberian asuhan keperawatan
m) Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien agar merasa
aman dan terlindungi selama pelaksanaan pelayanan
berlangsung
n) Memelihara, mengembangkan dan mengawasi sistem
pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan dan kegiatan
lain yang dilakukan, secara tepat dan benar
o) Mengadakan kerja sama yang baik dengan Kepala Ruang
Rawat lain, seluruh Kepala Bagian, Dokter Penanggung Jawab
Ruangan
p) Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara
petugas, pasien dan keluarganya sehingga memberi
ketenangan
q) Memberikan motivasi tenaga non perawatan dalam
memelihara kebersihan ruangan dan lingkungannya
r) Memelihara buku register dan berkas catatan medik
s) Menyelenggarakan pertemuan kerja berkala dalam upaya
memperbaiki dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
t) Melaporkan pertanggungjawaban dan evaluasi seluruh
kegiatan di unit rawat inap secara berkala
3) Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian
(P3) meliputi :
a) Mengawasi pelaksanaan peraturan atau ketentuan prosedur
yang berlaku dalam lingkungan unit rawat inap
b) Mengawasi peserta didik dari institusi pendidikan untuk
memperoleh pengalaman belajar, sesuai tujuan program
pendidikan yang telah ditentukan
c) Mengawasi kecukupan stok alat tenun, alat kesehatan, lembar
administrativ dan barang-barang lain yang dibutuhkan pasien
d) Mengendalikan pendayagunaan alat-alat kesehatan serta obat-
obatan secara efektif dan efisien. Mengawasi pelaksanaan
sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan asuhan keperawatan
serta mencatat kegiatan lain di unit rawat inap
e) Bertanggung jawab atas terlaksananya program pengobatan
sesuai rencana dan advise dokter
f) Melaporkan pertanggung jawaban dan evaluasi seluruh
kegiatan di rawat inap secara berkala
g) Menilai dan mengevaluasi pelaksanaan tugas setiap perawat
pelaksana di unit rawat inap
h) Bertanggung jawab atas kelengkapan status keperawatan 1 x
24 jam setelah pasien pulang
Persyaratan Jabatan :
1) Pendidikan dan Pengalaman :
a) S1 Keperawatan dengan pengalaman memimpin minimal 1-3
tahun
b) D3 Keperawatan dengan pengalaman memimpin 3-6 tahun
c) Memiliki sertifikat manajemen keperawatan
d) Sehat jasmani dan rohani
e) Memiliki kemampuan kepemimpinan, berwibawa dan
loyalitas kerja yang tinggi
IRNA
OK
Penunjang Non Medik
Penunjang Medik
Baik dari
1. Hubungan kerja dengan Instalasi penunjang medik :
a. Hubungan kerja dengan Instalasi Gawat Darurat
Menerima pasien baru PPK tingkat I maupun pasien Gawat Darurat
b. Hubungan Kerja dengan Instalasi Rawat Jalan
Menerima pasien dari PPK tingkat I maupun Instalasi Rawat Jalan
c. Farmasi
o Permintaan obat untuk pasien menggunakan form resep dan formulir
permintaan obat.
o Permintaan alkes dan bahan habis pakai menggunakan nota dan buku
d. Laboratorium
Hubungan kerja dengan laboratorium untuk penegakan diagnosa dengan
menggunakan formulir permintaan laboratorium
e. Radiologi
Hubungan kerja dengan radiologi untuk penegakan diagnosa dengan
pemeriksaan radiologi menggunakan formulir permintaan Rontgen, USG dan
Ct-Scan.
f. Instalasi Gizi
c.1. Hubungan kerja dengan instalasi gizi untuk pemenuhan nutrisi dan
konsultasi diet pasien dengan menggunakan formulir makanan diet
pasien.
c.2. Untuk konsultasi diet, tertulis dalam catatan perkembangan terintegrasi.
g. Instalasi Rehabilitasi Medik
Hubungan kerja dengan Instalasi Rehabilitasi Medik untuk membantu
pemulihan pasien yang memerlukan fisioterapi.
6 Kamar Bersalin
Hubungan kerja dengan kamar bersalin dalam perpindahan pasien ke ruang rawat
inap dengan menggunakan form transfer internal.
15 CI : Debora SI Preceptor 1
SI Kep. Keperawatan Klinik
Ners Ners BLS
Pelatihan
MAKP
16 Perawat pelaksana Debora D3 BLS 10
keperawatan Pelatihan
SI MAKP
Keperawatan
Ners
17 Pekarya sosial Debora SMA setara Dasar-dasar 1
Keperawatan
BLS
18 Domestik Debora SMA Setara BLS 2
19 Administrasi Debora SMA Setara Pelatihan 1
Biling RS
20 Kepala ruangan Yohanes D3 Kep Manajemen 1
SI Kep Ners Karu
Masa kerja BLS
minimal 3 Pelatihan
tahun MAKP
Rapat insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang
perlu di bahas segera.
Setiap pelaksanaan rapat harus dilengkapi dengan dokumen : undangan, daftar hadir,
notulen
BAB XI
PELAPORAN
Melahirkan
Eklampsia,
Perdarahan
Kejadian Inisiasi
Menyusui Dini
Pemberi layanan di ruang rawat inap RSU GMIM Bethesda Tomohon adalah
sebagai berikut :
1. Dokter Spesialis sebagai dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP)
2. Dokter umum sebagai dokter ruangan.
3. Perawat dengan pendidikan minimal D3 keperawatan.
4. Perawat dengan pendidikan S1 Ners.
5. Bidan dengan pendidikan minimal D4/ D3 kebidanan.
6. Tenaga penunjang
7. Petugas kesehatan lain yang mendukung pelayanan rawat inap :
a. Ahli gizi dengan pendidikan minimal D3 gizi.
b. Farmasist dengan pendidikan minimal S1 Apoteker/ D3 farmasi.
c. Fisiotherapist dengan pendidikan minimal D3 fisiotherapi.
d. Radiografer dengan pendidikan minimal D3 radiologi.
e. Analis kesehatan dengan pendidikan minimal D3 analis kesehatan.
8. Semua PPA harus memiliki Surat Penugasan Klinik (SPK) dan Rincian
Kewenangan Klinis (RKK)
1. Dokter Spesialis
Dokter spesialis melakukan wewenang sebagai DPJP atau menerima konsulan
DPJP yang lain dan visite pasien satu kali sehari. Bila berhalangan akan di
delegasikan ke sesama dokter spesialis yang setara.
2. Dokter Umum
a. Dokter umum sebagai dokter ruangan
Keliling ruangan rawat inap setiap hari. Bila berhalangan datang akan
didelegasikan ke sesama dokter umum. Jadwal jaga dibuat oleh Kepala
Bidang Pelayanan Medis dengan persetujuan Wadir Pelayanan Medis.
b. Dokter umum sebagai Case Manager
Membantu menangani permasalahan pelayanan medis yang ada di ruangan
rawat inap. Visite pasien bila dokter spesialis berhalangan datang dan
melengkapi dokumen rekam medis.
1 Tensimeter 2-3/ruangan
2 Stetoskop 2-3/ruangan
3 Timbangan BB/TB 1/ruangan
4 Suction pump 1/ruangan
5 Bengkok 5/ruangan
6 Gunting Verband 2-4/ruangan
7 Gunting Bengkok 1:1 bed partus
8 Bak instrumen besar 2/ruangan
9 Bak instrumen sedang 2/ruangan
10 Bak instrumen kecil 2/ruangan
11 Stik pan 1;1/2
12 Urinal 1:1/2
13 Irigator 2/ruangan
5/ruangan
14 Set ganti balutan
(R. Bedah 1:1/3)
15 Partus set 70% xpersalinan /hari
16 Hecting set 50 % x persalinan /hari
17 Alat vacuum 1set/10
18 Alat Forceps 1 set/10
19 Alat kuret 2 set/10
20 Reflex Hamer 1/ruangan
21 Termometer 1: 1
22 Standar Infus 1-3/ruangan
23 Emergency kit (resusitation set) 1/ruangan
24 EKG 1/ruangan
25 Nebulizer 1 : 20
26 Tromol kasa besar 1/ruangan
27 Cardio Topografi (CTG) 1:bed partus
28 Dopler 1 : 10
29 Inkubator 2/ ruangan
30 ETT 1/ ruangan
31 Ventilator 1/ ruangan
32 Fototherapi 1/ ruangan
33 USG 1/ ruangan
34 Infusion Pump 2/ruangan
35 Syringe pump 2/ ruangan
2. Standar linen di ruang rawat inap RSU GMIM Bethesda Tomohon dengan
kapasitas 30 pasien
3. Standar alat rumah tangga di ruang rawat inap RSU GMIM Bethesda Tomohon
4. Standar alat pencatatan & pelaporan di ruang rawat inap RSU GMIM Bethesda
dengan kapasitas 30 pasien
Semua folmulir pencatatan dan pelaporan di ruangan adalah 1 pasien 3
formulir
BAB XIV
TATA LAKSANA PELAYANAN
IGD
Penunjang non
medik (pastoral, Instalasi
SPRS, RM, MENINGGAL pemulasaran
Keuangan,laundry jenazah
RUJUK
Instalasi Rawat Inap ADMINISTRASI
PULANG
IRJ
XIV B. ALUR PASIEN
c. Di rujuk ke RS lain
- Dokter memeriksa pasien dan dinyatakan rujuk.
- Dokter mengerjakan status pasien.
- Perawat telpon RS rujukan.
- Perawat telpon petugas MOD kalau ada rujukan ( petugas MOD
menyiapkan ambulance dan tenaga ).
- Perawat mengerjakan status pasien.
- Perawat memberikan informasi ke pasien/keluarga kapan harus ke kasir.
- Petugas kasir rawat inap mengerjakan status pasien.
- Petugas kasir rawat inap telpon ruangan kalau keluarga bisa
menyelesaikan administrasi.
- Keluarga ke kasir rawat inap.
- Keluarga ke ruang kantor perawat.
- Perawat ruangan menjelaskan discharge planning dan resume pasien (
bila perlu ).
- Perawat ruangan melihat bukti pembayaran.
- Pasien di antar ke ambulance.
- Pasien di serahkan ke perawat yang merujuk.
d. Meninggal
- Dokter memeriksa pasien dan di nyatakan meninggal.
- Perawat telpon petugas pastoral untuk pendampingan keluarga.
- Dokter mengerjakan status pasien.
- Perawat mengerjakan status pasien ( perawat yang lain merawat jenasah
dan selesai perawatan jenasah di bawa ke kamar jenasah oleh petugas
ruangan )22
- Perawat memberikan informasi ke pasien / keluarga kapan harus ke
kasir.
- Petugas farmasi mengerjakan status pasien.
- Petugas kasir rawat inap mengerjakan status pasien.
- Petugas kasir rawat inap telpon ruangan kalau keluarga bisa
menyelesaikan administrasi.
- Keluarga ke kasir rawat inap.
- Keluarga ke nurstation.
- Perawat telpon petugas ruangan kalau keluarga sudah menyelesaikan
administrasi.
- Jenasah di masukkan kendaraan atau ambulans.
- Bila keluarga minta jenasah langsung di bawa pulang tanpa masuk kamar
jenasah, maka keluarga menanda tangani formulir PAPS karena sesuai
aturan bahwa setiap pasien yang meninggal harus di observasi selama 2
jam di RS jadi jenasah bisa di bawa pulang 2 jam setelah kematian.
3. Pelayanan pediatri
Pelayanan anak-anak di atas usia 1 bulan hingga 13 tahun yang mengalami
berbagai penyakit, baik penyakit dalam, bedah maupun yang bersifat
keganasan.
4. Pelayanan gynekologi
Melayani kesehatan yang menyeluruh dan paripurna bagi seorang wanita yang
berkaitan dengan kesehatan reproduksinya di masa hamil, bersalin atau nifas.
Baik yang bersifat preventif ( pencegahan terhadap penyakit ), kuratif (
penyembuhan penyakit ) dan rehabilitatif ( perbaikan kelainan yang timbul )
pada alat reproduksinya.
5. PONEK
PONEK merupakan singkatan dari Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Komprehensif. Ponek adalah pelayanan obstetri neonatal emergensi
komprehensif / RS 24 jam memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan
langsung terhadap ibu hamil / ibu bersalin, ibu nifas dan bayi baru lahir baik yang
datang sendiri atau atas rujukan kader / masyarakat, bidan dan puskesmas.
7. Jika pasien perlu di konsulkan, DPJP menulis lembar konsultasi medik dan
dokter konsulen mengisi jawaban konsul di lembar tersebut.
8. Apabila akan di lakukan tindakan / operasi maka pasien dan keluarga di berikan
informasi mengenai tindakan / operasi yang akan di lakukan oleh DPJP.
Kemudian pasien dan keluarga di berikan waktu untuk mengambil keputusan.
Bila setuju di berikan persetujuan tindakan medik serta inform consent dan di
tanda tangani oleh DPJP, pasien / keluarga atau saksi.
9. Jika pasien di rawat bersama oleh beberapa spesialisasi maka harus ada
dokter penanggung jawab pasien ( DPJP ).
10. Apabila di perlukan dapat di lakukan pemeriksaan penunjang seperti
pemeriksaan laboratorium, radiologi dan sebagainya.
11. Pelayanan yang di berikan meliputi preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif.
VI.A. PENGERTIAN
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih nyaman. Sistem tersebut meliputi penilaian resiko,identifikasi dan
pengelolaan yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah
terjadinya cedera yang di sebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya di lakukan. Keselamatan
pasien di ruang rawat inap merupakan hal yang sangat penting dalam memberikan
pelayanan kepada pasien, mengingat perawatan kepada pasien rawat inap
membutuhkan perhatian yang lebih dan membutuhkan penanganan jangka panjang
yang perlu keseriusan dari tenaga kesehatan untuk menghindari terjadinya
kesalahan penanganan dalam praktiknya. Kejadian yang mengacu pada keselamatan
pasien diantaranya pasien terjatuh dari tempat tidur, pasien di beri obat salah, tidak
obat / alat emergensi, tidak ada oksigen, tidak ada alat penyedot lendir, tidak
tersedianya alat pemadam kebakaran dan pemakaian obat.
VI.B. TUJUAN
Suppositoria
1 dd 06.00 - - - - -
2 dd 06.00 18.00 - - - -
3 dd 06.00 12.00 18.00 - - -
P
Per Oral
Pagi 08.00 - - - - -
Siang 12.00 - - - - -
Sore 18.00 - - - - -
Malam 20.00 12.00 18.00 22.00 - -
2 dd 08.00 20.00 - - - -
3 dd 08.00 12.00 18.00 - - -
4 dd 08.00 12.00 18.00 20.00 - -
Nebulizer
1 dd 06.00 - - - - -
2 dd 06.00 18.00 - - - -
3 dd 04.00 12.00 20.00 - - -
4 dd 04.00 10.00 16.00 22.00 - -
1 dd 08.00 - - - - -
2 dd 08.00 20.00 - - - -
3 dd 08.00 16.00 24.00 - - -
4 dd 08.00 14.00 18.00 24.00 - -
4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien, tepat pasien operasi
Penandaan lokasi operasi oleh dokter operator yang dilakukan di ruangan
pasien sebelum dilakukan operasi ( untuk operasi terencana ). Bila operasi
dilakukan segera ( dari IGD ), penandaan bisa dilakukan di kamar operasi.
Bila terjadi insiden di ruang rawat inap, pelaku & yang mengetahui kejadian
membuat laporan insiden keselamatan pasien dalam waktu 2x24
jam.Selanjutnya diserahkan komite keselamatan pasien rumah sakit untuk
diproses serta mencari solusi untuk mengurangi resiko.
BAB XVII
KESELAMATAN KERJA
VII.A. PENGERTIAN
Keselamatan kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik
itu bagi pekerjanya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan disekitar
tempat kerja.
VII.B. TUJUAN
Mengacu pada pengertian tersebut maka di harapkan setiap petugas rumah sakit
dapat menerapkan sistem keselamatan kerja di antaranya :
1. Petugas mengerti SPO penggunaan APD sehingga dapat
menggunakan sesuai prosedur.
2. Tersedianya APD yang memenuhi standar.
3. Tersedianya tempat pembuangan sampah yang dibedakan infeksius dan non
Untuk menjaga dan meningkatkan mutu, pelayanan rawat inap harus mempunyai suatu
ukuran yang menjamin peningkatan mutu. Dalam kegiatan peningkatan mutu rawat inap
perlu ada suatu program yang terencana dan berkesinambungan sebagai pedoman bagi
pelayanan rawat inap dalam mengevaluasi dan membuat rencana tindak lanjut sehingga
tercapai peningkatan mutu pelayanan yang di harapkan. Sasaran mutu dibuat dan
ditetapkan di RS sebagai acuan untuk menilai peningkatan mutu. Sasaran mutu rawat
inap adalah :
1. Kepatuhan Perawat terhadap 5 momen cuci tangan
Judul Kepatuhan perawat terhadap 5 momen cuci
tangan
Dimensi mutu Keselamatan pasien
Tujuan Menggambarkan kepatuhan perawat terhadap 5
momen cuci tangan dengan teknik benar.
Definisi Operasional Melakukan cuci tangan 12 langkah pada
handwashing dan 6 langkah untuk handrub.
Indikasi 5 momen :
1. Sebelum kontak pasien.
2. Sebelum melakukan tindakan aseptik.
3. Setelah kontak dengan cairan tubuh.
4. Setelah kontak dengan pasien.
5. Setelah kontak dengan lingkungan pasien.
Frekuensi pengumpulan data Setiap bulan
Periode analisa 3 bulan
Numerator Kegiatan cuci tangan teknik benar pada 5 momen
cuci tangan.
Denominator 100 momen cuci tangan yang di obsevasi.
Metodologi Concurrent ( sedang berlangsung ) dengan teknik
observasi.
Tipe pengukuran Proses
Sumber data ( inklusi & Checklist hasil audit kepatuhan terhadap 5
eksklusi ) momen cuci tangan.
Standar 100%
PJ pengumpul data ( PIC ) Kepala ruangan/ IPCN
Pelayanan rawat inap adalah bagian pelayanan dari Rumah Sakit Umum GMIM Bethesda
Tomohon yang memberikan pelayanan dengan mengutamakan mutu & keselamatan
pasien. Dengan adanya pedoman pelayanan rawat inap diharapkan dapat membantu dalam
memberikan pelayanan khususnya di rawat inap. Sehingga asuhan pelayanan pasien dapat
berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan yang berdampak terhadap
peningkatan jumlah kunjungan pasien karena kepercayaan masyarakat terhadap Rumah
Sakit Umum GMIM Bethesda Tomohon