Abstrak
Dietary Energy Metabolism in Ongole Grade and Ongole Grade x Limousin Bulls
Fed Fermented Rice Straw and Concentrate
Abstract
54
PENDAHULUAN 9 bulan. Bobot badan awal rata-rata sapi PO
adalah 109 12 Kg (CV=10,9 %), dan sapi
Usaha peternakan sapi potong di POL adalah 133 19 Kg (CV= 14,14 %).
Indonesia saat ini berkembang pesat. Sapi-sapi tersebut ditempatkan pada
Perkembangan peternakan tersebut kandang yang dilengkapi dengan tempat
didukung oleh pemerintah yang pakan, tempat konsentrat dan tempat
mendatangkan sapi Eropa (Bos taurus) minum.
diantaranya sapi Limousin. Salah satu faktor Bahan pakan yang digunakan dalam
yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini adalah jerami fermentasi dan
pengembangan sapi keturunan Bos taurus konsentrat. Jerami difermentasikan selama
adalah bahwa sapi tersebut memerlukan 21 hari dengan menggunakan probiotik.
pakan yang berkualitas baik. Perbedaan Jerami tersebut juga ditambahi dengan
bangsa suatu ternak diduga akan bekatul sebelum difermentasikan. Jumlah
menyebabkan perbedaan kemampuan ternak pemberian konsentrat adalah 2,1% dari
dalam memetabolisa energi, sehingga perlu bobot badan (BB).
dilakukan penelitian tentang hal ini.
Salah satu kendala yang dialami oleh Rancangan Percobaan
banyak peternak di dalam usaha peternakan
sapi adalah masalah penyediaan bahan Pecobaan ini menggunakan metode
pakan terutama hijauan. Penanggulangan “Independent Sample Comparison”, yaitu
masalah tersebut dapat diatasi dengan membandingkan 2 kelompok sapi dengan
mengganti bahan pakan hijauan dengan genetik yang berbeda sebagai materi
limbah hasil pertanian, misalnya jerami penelitian. Pada penelitian ini ada 2 materi
padi. Kandungan nutrisi jerami padi kurang yang dibandingkan, yaitu sapi Peranakan
bagus demikian pula dengan kecernaannya. Ongole (4 ekor) dan sapi Peranakan Ongole
Salah satu usaha untuk meningkatkan daya x Limousin (4 ekor)
cerna jerami padi adalah dengan fermentasi.
Produktivitas ternak antara lain Parameter Penelitian
dipengaruhi oleh tingkat metabolisme
energi. Energi yang terdapat dalam bahan Parameter yang diamati adalah jumlah
pakan tidak semuanya dapat digunakan oleh konsumsi Bahan Kering (BK), dan bahan
tubuh, tetapi energi tersebut dapat keluar organik (BO), jumlah energi yang
berupa gas methana, feses, urin dan panas dikonsumsi, energi yang dikeluarkan
metabolisme tubuh. Tujuan dari penelitian melalui feses, energi yang dikeluarkan
ini adalah mengkaji metabolisme energi melalui urin, dan energi gas methana yang
pada sapi Peranakan Ongole (PO) dan keluar. Jumlah gas methana yang
Peranakan Ongole x Limousin (POL) yang dikeluarkan diukur dengan menggunakan
mendapatkan pakan jerami terfementasi. “Face Mask Method” (cerobong muka)
Hasil penelitian ini diharapkan dapat yang dihubungkan dengan “CH4 analyser”
memberikan informasi tentang pemanfaatan (Alat pengukur CH4 dengan merk “Horiba
energi pakan pada sapi PO dan sapi POL Ltd, Japan’). Metabolisabilitas energi
yang mendapat pakan jerami padi dihitung dengan cara pengurangan jumlah
terfermentasi dan konsentrat. energi yang dikonsumsi dalam pakan
dengan energi dalam feses, energi dalam
MATERI DAN METODE urin dan energi methana.
Total koleksi feses dan urin yang proporsinya dengan pengambilan pada hari
dikeluarkan oleh ternak dilakukan selama 4 pertama. Hasil total koleksi feses selama 4
hari berturut-turut pada awal minggu hari kemudian dikeringkan. Feses yang
periode perlakuan. Total koleksi dilakukan kering ditumbuk dan dicampur hingga
pada pukul 07.00 WIB dan berakhir pada homogen, kemudian diambil sampel untuk
jam yang sama di hari berikutnya, begitu dianalisis kandungan energi. Kandungan
seterusnya sampai 4 hari berturut-turut. bahan kering feses yang dikeluarkan diukur
Hasil penampungan feses dan urin pada pagi setiap hari dengan cara dioven dengan suhu
harinya ditimbang dan kemudian diambil 105 0C selama 4 jam.
sampel. Pengambilan sampel pada feses Pengukuran emisi gas methana
dan urin dilakukan setelah pengadukan dilakukan salama 2 hari dengan lama
hingga merata. pengukuran 10 menit tiap sapi dan interval
Sampel urin diambil secara selama 3 jam dan pertambahan bobot badan.
proporsional setiap hari. Sampel pada hari Jumlah methana yang keluar (liter/hari)
pertama diambil kurang lebih 250 g. dikonversikan menjadi kkal/hari dengan
Pengambilan sampel urin pada hari mengalikan 9,45. Konversi energi
berikutnya disesuaikan proporsinya dengan terkonsumsi, tercerna dan termetabolisa
pengambilan pada hari pertama. Hasil total dihitung dengan membagi energi yang
koleksi urine selama 4 hari dicampur dan terkonsumsi, tercerna dan termetabolisa
diaduk hingga homogen, kemudian diambil dengan pertambahan bobot badan harian.
sampel untuk dianalisis. Sampel feses Data yang diperoleh dianalisa dengan uji t-
diambil kurang lebih 1 kg. Pengambilan student (Sudjana, 1989).
sampel feses pada berikutnya, disesuaikan
Tabel 4. Rata-rata Konversi Energi Terkonsumsi, Konversi Energi Tercerna dan Konversi
Energi Termetabolisa.
Bangsa Sapi
Parameter PO POL Beda