Anda di halaman 1dari 9

DIODA PENYEARAH 1 DAN 3 FASA

1 Dasar Teori
Berdasarkan semikonduktor yang digunakan dan variasi tegangan keluarannya, penyearah
tiga-fasa dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Penyerah tak terkendali.
2. Penyearah terkendali.
Umumnya senikonduktor penyearah terkendali menggunakan bahan semikonduktor
berupa thyristor, atau menggunakan thyristor dan dioda secara bersamaan. Berdasarkan bahan
semikonduktar yang digunakan dan sistem kendalinnya penyearah tiga-fasa terkendali
umumnya dapat dibedakan menjadi :
1. Half wave Rectifiers
2. Full wave Rectifiers-Full Controller
3. Full wave Rectifiers-Semi Controller
Hal-hal yang menjadi masalah dalam teknik penyerahan antara lain adalah trafo
penyearahan, gangguan-gangguan tegangan lebih atau arus lebih yang membahayakan dioda /
thyristor, keperluan daya buta untuk beban penyearahan, harmonisa yang timbul akibat
gelombang non sinus serta sirkit elektronik pengatur penyalaan.

2 Definisi Penyearah
Penyearah adalah rangkaian yang mengubah sinyal arus bolak-balik (AC) menjadi
sinyal arus searah (DC). Penyearah satu fasa setengah gelombang merupakan jenis penyearah
yang paling sederhana.

3 Definisi Dioda
Dioda adalah komponen elektronika yang hanya dapat mengalirkan arus listrik dalam
satu arah, dan tidak pernah pada arah sebaliknya. Itulah sebabnya dioda disebut sebagai
penyearah. Dioda terbuat dari bahan semikonduktor Germanium (Ge) dan Silikon (Se).
Bahan tersebut diperoleh dengan menambahkan bahan-bahan penoda kedalam Germanium
dan Silikon murni. Dengan proses ini dapat dibuat dua jenis semikonduktor yaitu jenis N
(Negatif) dan jenis P (Positif). Apabila kedua jenis tersebut dipertemukan maka akan
terbentuk suatu sambungan PN (PN Junction).
1. Bahan Positif (Jenis P), adalah bahan campuran yang terdiri dari Germanium atau Silikon
dengan Aluminium yang mempunyai sifat kekurangan electron dan bersifat positif.
2. Bahan Negatif (Jenis N), adalah campuran yang terdiri dari Germanium dan Silikon dengan
Fosfor yang mempunyai kelebihan electron yang bersifat negative.
Dalam operasinya, dioda akan bekerja bila diberikan arus bolak-balik (AC) dan
berfungsi sebagai penyearah. Selain itu, sifat dioda hanya dapat mengalirkan arus listrik
dalam satu arah saja. Dioda dapat bekerja bila dioda tersebut diberi tegangan. Pemberian
tegangan maju (forward biased) dimana anoda dihubungkan dengan kutub positif dan katoda
dihubungkan dengan kutub negative dari suatu battery dapat menyebabkan arus listrik
mengalir. Sebaliknya pemberian tegangan mundur (reverse biased) dimana anoda
dihubungkan dengan kutub negative dan katoda dihubungkan dengan kutub positif dari suatu
battery menyebabkan arus listrik tidak mengalir.

4 Macam-macam Dioda
Macam-Macam dan Kegunaan dioda dibagi menjadi :
1. Dioda umum, yaitu dioda yang dipergunakan dalam rangkakian-rangkaian sederhana dan
berfungsi sebagai perata atau pembatas arus listrik. Adapun yang termasuk dioda umum
yaitu:
a. Dioda silikon, umumnya banyak digunakan dalam rangkaian catu daya, fungsinya sebagai
penyearah.
b. Dioda germanium, banyak digunakan sebagai detektor pesawat penerima radio atau sebagai
pembatas tegangan listrik.
c. Dioda rectifier, dirancang untuk penggunaan pembuatan rangkaian power supplay
berkemampuan tinggi.

2. Dioda khusus, yaitu dioda dalam penggunaanya sangat luas dn bervariasi misalnya sebagai
sensor , stabilizer, penyearah terkendali, dan lain-lain. Adapun yang termasuj dioda khusus,
yaitu:
a. Dioda Zener, digunakan sebagai stabilizer dalam rangkaian catu daya
b. Dioda diac, sebagai pemicu dan pengendali tegangan
c. Dioda thiristor (SCR) digunakan sebaai penyearah terkendali silicon
d. Dioda triac, digunakan sebagai penyearah terkendali silicon tana mengakibatkan gangguan
frekuensi terhadap pesawat penerima
e. Dioda photocell ( photo dioda), digunakan untuk memblokir arus listrik, namun bila
cahayanya semakin banyak maka arus listrik akan mengalir
f. Dioda LED, digunakan sebagai pengganti pilot lampu. Keistimewahan dari dioda ini yaitu
dapat memancarkan cahaya bila dialiri arus listrik. Bahan dasar dioda LED yaitu silicon dan
germanium.
5 Karakteristik Dioda
Hampir semua peralatan elektronika memerlukan sumber arus searah. Penyearah digunakan
untuk mendapatkan arus searah dari suatu arus bolak-balik. Arus atau tegangan tersebut harus
benar-benar rata tidak boleh berdenyut-denyut agar tidak menimbulkan gangguan bagi
peralatan yang dicatu. Dioda sebagai salah satu komponen aktif sangat popular digunakan
dalam rangkaian elektronika, karena bentuknya sederhana dan penggunaannya sangat luas.
Ada beberapa macam rangkaian dioda, diantaranya : penyearah setengah gelombang (Half-
Wave Rectifier), penyearah gelombang penuh (Full-Wave Rectifier), rangkaian pemotong
(Clipper), rangkaian penjepit (Clamper) maupun pengganda tegangan (Voltage Multiplier).
Di bawah ini merupakan gambar yang melambangkan dioda penyearah.

Sisi Positif (P) disebut Anoda dan sisi Negatif (N) disebut Katoda. Lambang dioda seperti
anak panah yang arahnya dari sisi P ke sisi N. Karenanya ini mengingatkan kita pada arus
konvensional dimana arus mudah mengalir dari sisi P ke sisi N.

Dioda terbagi atas beberapa jenis antara lain :


1. Dioda germanium
2. Dioda Silikon
3. Dioda Selenium
4. Dioda Zener
5. Dioda Cahaya (LED)

Dioda termasuk komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor. Beranjak dari
penemuan dioda, para ahli menemukan juga komponen turunan lainnya yang unik. Dioda
memiliki fungsi yang unik yaitu hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja. Struktur dioda
tidak lain adalah sambungan semikonduktor P dan N. Satu sisi adalah semikonduktor dengan
tipe P dan satu sisinya yang lain adalah tipe N. Dengan struktur demikian arus hanya akan
dapat mengalir dari sisi P menuju sisi N.

Gambar ilustrasi di atas menunjukkan sambungan PN dengan sedikit porsi kecil yang disebut
lapisan deplesi (depletion layer), dimana terdapat keseimbangan hole dan elektron. Seperti
yang sudah diketahui, pada sisi P banyak terbentuk hole-hole yang siap menerima elektron
sedangkan di sisi N banyak terdapat elektron-elektron yang siap untuk bebas merdeka. Lalu
jika diberi bias positif, dengan arti kata memberi tegangan potensial sisi P lebih besar dari sisi
N, maka elektron dari sisi N dengan serta merta akan tergerak untuk mengisi hole di sisi P.
Tentu kalau elektron mengisi hole disisi P, maka akan terbentuk hole pada sisi N karena
ditinggal elektron. Ini disebut aliran hole dari P menuju N, Kalau menggunakan terminologi
arus listrik, maka dikatakan terjadi aliran listrik dari sisi P ke sisi N.
Sebaliknya apakah yang terjadi jika polaritas tegangan dibalik yaitu dengan memberikan bias
negatif (reverse bias). Dalam hal ini, sisi N mendapat polaritas tegangan lebih besar dari sisi
P.
Tentu jawabannya adalah tidak akan terjadi perpindahan elektron atau aliran hole dari P ke N
maupun sebaliknya. Karena baik hole dan elektron masing-masing tertarik ke arah kutup
berlawanan. Bahkan lapisan deplesi (depletion layer) semakin besar dan menghalangi
terjadinya arus. Demikianlah sekelumit bagaimana dioda hanya dapat mengalirkan arus satu
arah saja. Dengan tegangan bias maju yang kecil saja dioda sudah menjadi konduktor. Tidak
serta merta di atas 0 volt, tetapi memang tegangan beberapa volt di atas nol baru bisa terjadi
konduksi. Ini disebabkan karena adanya dinding deplesi (depletion layer). Untuk dioda yang
terbuat dari bahan Silikon tegangan konduksi adalah di atas 0.7 volt. Kira-kira 0.3 volt batas
minimum untuk dioda yang terbuat dari bahan Germanium.

Sebaliknya untuk bias negatif dioda tidak dapat mengalirkan arus, namun memang ada
batasnya. Sampai beberapa puluh bahkan ratusan volt baru terjadi breakdown, dimana dioda
tidak lagi dapat menahan aliran elektron yang terbentuk di lapisan deplesi.

6 Penjelasan dan Rangkaian Ekivalen dari Penyearah


a. Penyearah Satu Fasa Setengah Gelombang.
Gambar 1 merupakan rangkaian penyearah satu fasa setengah gelombang dengan beban
resistif dimana selama setengah putaran positif pada tegangan input, dioda D konduksi
mengakibatkan timbulnya tegangan output pada beban dan selama setengah putaran negatif
pada tegangan input, dioda D dalam keadaan tidak aktif dan tegangan output adalah nol.
b. Penyearah Satu Fasa Gelombang Penuh.
Gambar 2 merupakan gambar rangkaian penyearah satu fasa gelombang penuh dengan
menggunakan empat dioda. Selama setengah putaran positif pada tegangan input, daya
dialirkan ke beban melalui dioda D1 dan D2, artinya D1 dan D2 konduksi. Selama putaran
negatif, D3 da D4 bekerja. Rangkaian ini dikenal sebagai jembatan penyearah (bridge
rectifier) satu fasa.
c. Penyearah Tiga Fasa Setengah Gelombang.
Gambar 3 merupakan gambar rangkaian penyearah tiga fasa setengah gelombang. Dalam
rangkaian ini digunakan tiga dioda, yaitu D1, D2, dan D3 untuk masing-masing fasa keluaran
dan trafo tiga fasa. Prinsip kerja rangkaian ini identik dengan penyearah satu fasa setengah
gelombang, perbedaannya terletak pada tegangan input-nya dimana pada rangkaian ini
digunakan tegangan input tiga fasa.
D. Penyearah Tiga Fasa Gelombang Penuh.
Penyearah tiga fasa gelombang penuh dapat disebut juga sebagai penyearah jembatan tiga
fasa. Pada umumnya penyearah jembatan tiga fasa ini digunakan pada aplikasi yang
membutuhkan daya yang tinggi. Gambar 4 merupakan gambar rangkaian penyearah tiga fasa
gelombang penuh. Rangkaian ini dapat dioperasikan dengan atau tanpa trafo dimana pada
tegangan output akan dihasilkan enam pulsa ripple gelombang. Pada rangkaian terdapat enam
buah dioda, tiap dioda akan aktif untuk sudut setiap konduksi sebesar 1200. Pada rangkaian
ini dioda D1-D2, D2-D3, D3-D4, D4-D5, D5-D6, dan D6-D1 akan konduksi secara bersamaan.
Pasangan dioda yang terhubung pada supply tegangan fasa-fasa akan konduksi secara
bersamaan seketika itu juga.

Anda mungkin juga menyukai